Anda di halaman 1dari 31

Supraventrkular takikardi

DISUSUN OLEH :
Arifsyah Sulaiman BB
71210891019

PEMBIMBING :
dr. Dicky Yulianda, Sp. JP

SMF ILMU PENYAKIT JANTUNG


RUMAH SAKIT UMUM HAJI
MEDAN
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Supraventrikular Takikardi (SVT) merupakan salah satu gangguan irama pada


jantung. Supraventrikular Takikardi (SVT) adalah istilah yang digunakan untuk
menggambarkan takikardi (atrial dan / atau ventrikular dengan laju lebih dari
100 kali per menit saat istirahat, yang mekanismenya melibatkan jaringan yang
berasal dari berkas His atau diatasnya (Raharjo SB, dkk, 2017). Perubahan
frekuensi jantung terjadi secara mendadak dan bertambah cepat menjadi antara
150 sampai 250 kali per menit
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
SUPRAVENTRIKULAR TAKIKARDI
DEFINISI
Supraventricular tachycardia (SVT) adalah takidisritmia yang ditandai dengan pe-
rubahan denyut jantung yang mendadak bertambah cepat. Perubahan denyut jan-
tung pada bayi dengan SVT umumnya menjadi berkisar antara 150 kali/menit
sampai 250 kali/menit
epidemiologi
Takikardi supraventrikular merupakan kegawatdaruratan kardiovaskular yang sering
ditemukan. Angka kejadian SVT diperkirakan 1 per 250.000 sampai 1 per 250. Angka
kekerapan masing-masing bentuk SVT berbeda sesuai usia
ETIOLOGI

1.Penyakit jantung iskemik


2.Kelainan katup mitral
3.Emboli Paru
4.Gagal Jantung
5.Kelainan Kongenital
6.Penggunaan obat kokain dan amfetamin
7.Rokok dan alcohol
8.Hipertropi jantung
ANATOMI & FISIOLOGI
Cardiac Output =
SV x HR

Preload
Afterload
Contractility
Sistem konduksi jantung
gambarAN EKG NORKMAL
GAMBARAN EKG SUPRAVENTRIKU-
LAR TAKIKARDI
patofisiologi
Gangguan Otomatisasi

Gangguan otomatisasi menyebabkan multifocal atrial tachycardia serta beberapa


jenis junctional tachycardia. Mekanisme ini sebenarnya jarang terjadi, dan bi-
asanya berhubungan dengan kelainan metabolik seperti iskemia miokardium, ke-
lainan elektrolit, gangguan paru-paru, serta toksisitas alkohol akut. Mekanisme ini
biasanya ditandai dengan adanya fenomena warm up pada inisiasi gelombang ab-
normal. Mekanisme ini ditandai dengan adanya impuls yang dapat muncul tanpa
adanya aktivitas elektrik sebelumnya. Gangguan otomatisasi jarang ditemukan pada
jaringan atrium yang normal, namun biasanya pada atrium abnormal yang dise-
babkan oleh penyakit atrium dan dilatasi atrium.
patofisiologi
Mekanisme Reentry

Mekanisme reentry dianggap sebagai patofisiologi yang paling penting untuk takiar-


timia atrium. Model reentry yang paling simpel terdiri dari impuls eksitasi yang
mampu mengitari hambatan anatomis, disebut juga sebagai circus movement. Im-
puls eksitasi ini menyebabkan depolarisasi jaringan yang bersifat nonrefrakter.

Circus movement dapat terjadi tanpa henti jika terdapat gap di antara titik awal
impuls dan ekor refraktori jaringan yang dapat sepenuhnya dieksitasi. Eksitasi yang
terjadi bergantung pada waktu sirkuit, kecepatan konduksi, adanya blokade impuls
pada sirkuit, serta adanya stimulus tambahan yang mampu me-reset takikardia
tersebut.
patofisiologi
Aktivitas Pemicu
Aktivitas pemicu dapat menyebabkan supraventricular tachycardia dengan pemben-
tukan impuls yang abnormal yang disebabkan oleh adanya impuls lain sebelumnya.
Impuls abnormal tersebut diawali setelah depolarisasi terjadi sebelumnya, atau
setelah repolarisasi penuh. Fenomena early after depolarization terjadi akibat
adanya peningkatan arus masuknya kalsium atau penurunan arus repolarisasi keluar
kalium, atau keduanya pada fase awal repolarisasi.
DIAGNOSIS

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• EKG
• Foto Thoraks
• Echocardiography
• Exercise Testing
TERAPI

A. Farmakologis
 Calcium Channel Blocker (diltiazem 0,25mg/kgBB iv 2 menit, Verapamil 5-10mg/
kgBB
 Beta Blocker
 Digitalis (Digoksin 0,5mg (2ml) IV, Deslanoside 0,4-0,8 mg (2-4ml) IV

B. Program Non- Farmakologi


Ablasi radiofrekuensi kateter
BAB III
LAPORAN KASUS
LAPORAN KASUS

Anamnesis Pribadi

Nama : Sutina
Umur : 54 Tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Jl.Dusun xvi sampali, Deli Serdang
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga
Status Perkawinan : Menikah
Tanggal Masuk : 29 mei 2023
No RM : 00397626
Keluhan utama : Sesak Nafas(+)
Telaah :

Seorang pasien wanita datang ke IGD Rumah Sakit Umum Haji Medan dengan keluhan sesak yang
sudah dirasakan sejak ± 1 hari ini, dan memberat 1 hari sebelum masuk IGD. Sesak dirasakan
setiap pasien beraktivitas, semakin sesak ketika berbaring, sampai terbangun di sela tidurnya.
Sesak tidak membaik saat pasien beristirahat. Selain sesak pasien juga mengeluhkan nyeri dada
kiri dan jantung berdebar, keluhan ini berlangsung selama 1 hari,lalu Pasien juga mengeluhkan
mual. Riwayat merokok (-), alkohol (-).
Riwayat muntah (-), batuk (-), demam (-), flu (-).
BAB : Normal, 1x/hari, tuntas
BAK : 2 x/hari, keruh, warna kecoklatan
R.Alergi : Tidak ada
RPK : -

Faktor Risiko : -
Riwayat penyakit terdahulu : -
Riwayat pemakaian obat : Lupa nama obat-
Pemeriksaan Fisik :
 
Kesadaran :CM Nadi : 93 x/i RR :24 x/i Suhu : 36°C Spo2 :98%
TD :123/108mmHg Orthopnea :Ya Ikterus : Tidak Pucat : Tidak
JVP : 5 + 3 cm H2O Dyspnea : Ya Edema : Tidak
Sianosis : Tidak Bb : 60 kg Tb :168 cm
 
Kepala : Normochepali
  
Mata : Refleks cahaya (+), anemis (-), ikterik (-)

THT : Dalam batas normal

Leher : Pembesaran kelenjar (-), JVP : 5 + 3 cm H2O


Thoraks & Paru : Inspeksi : Simetris fusiformis

Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri

Perkusi : Sonor dikedua lapangan paru

Auskultasi: SP =Vesikuler (+/+), ST= Ronkhi (-/-)

Jantung, suara : S1 (+) S2(+) S3(-) S4(-) HR : reguler

Murmur : (-)
Abdomen : Nyeri tekan epigastrium (+) Asites (-)

Hepar teraba 1-2cm dibawah arcus costa

Ekstremitas :
Superior : Sianosis (-), Clubbing (-), CRT< 2 detik

Inferior : Sianosis (-), edema (-) kedua tungkai

Akral : Hangat
EKG
EKG & Ecg

Kesan EKG
Supraventrikular takikardi
Abnormal EKG

Kesan ECG
normal ECG
Foto Thorax :

Kesan :
Cardiomegaly
Hasil Laboratorium : Fungsi Ginjal :
  Ureum : 38.7 mg/dL
Darah Lengkap : Kreatinin : 0.7 mg/dL
Hb : 12.2 g/dl
Hematokrit : 35.7 % Fungsi Hati :
Leukosit : 7.90 ribu/mm2 SGOT :-
Eritrosit : 4.39 jt/ul SGPT :-
Trombosit : 292 ribu/mm2 Bilirubin Total :-
PDW : 15,9 fl ↑ Bilirubin Direk :-
RDW-CV : 11.9 %
PCT : 0.314 % Elektrolit :
Neutrofil Segmen : 51% Natrium : 151 mEg/L
Eosinofil :3% Kalium : 4.1 mEg/L
Limfosit : 38 % Klorida : 105 mEg/L ↓
Glukosa Darah Adrandom : 116 mg/
dl↑
Diagnosa kerja : CHF+ SVT
 
Fungsional :
Anatomi : Ventrikel jantung
Etiologi : CHF
 
Diferensial Diagnosa : Supraventrikular
Takikardi
Atrial Flutter
Atrial Takikardi
Ventrikel Takikardi
Terapi IGD :
ISDN

Terapi Maintenance :
IVFD NACL 0.9% 10 gtt/i
Inj Ranitidin 1 amp/12 jam
Inj Ondansetron 1 amp/8 jam
Drip Amiodaron 900 g dalam D5 % menjadi 50 cc/jam
dalam sringe pump
ISDN 3x5 mg 
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai