Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KASUS

ST Elevasi Miokard Infark


Laporan Kasus Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Mengikuti Kepaniteraan Klinik
Senior Bagian Ilmu Kardiologi RSU Haji Medan

by:
Hafifah Mutia Rizky
71220891057

Pembimbing : dr. Desfrianda, M.Ked (Cardio), Sp.JP


BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan
STEMI merupakan bagian dari
kelompok kelainan pada jantung yang
disebut sebagai acute coronary
syndromes (ACS). Merupakan salah
satu jenis serangan jantung berupa
penyumbatan pembuluh darah arteri
koroner secara total sehingga otot-otot
jantung tidak mendapatkan suplai
oksigen, ditandai dengan perubahan
segmen ST menjadi elevasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
STEMI yang merupakan singkatan dari ST Elevated
myocardial infarction merupakan sebuah tipe serangan
jantung. Infark myocard (serangan jantung) terjadi
ketika sebuah arteri koroner terblok total oleh bekuan darah,
yang menyebabkan beberapa otot jantung yang disuplai oleh
arteri tersebut mengalami infark (mati)
EPIDEMIOLOGI
Studi epidemiologi di Indonesia terkait SKA masih sangat
terbatas. Akan tetapi, berdasarkan data Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi penyakit jantung koroner
sebagai etiologi utama sindrom koroner akut (SKA) di
Indonesia sebesar 1,5%, dengan peringkat prevalensi
tertinggi di Provinsi Kalimantan Utara yaitu 2,2%, Daerah
Istimewa Yogyakarta yaitu 2%, dan Gorontalo yaitu 2%.
ETIOLOGI
STEMI disebabkan oleh adanya aterosklerotik pada arteri
koroner atau penyebab lainnya yang dapat menyebabkan
terjadinya ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen miokardium. Pecahnya plak arteroma di pembuluh
darah koroner, sehingga mengakibatkan terbentuknya
trombus yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi
menuju miokard terhambat.
PATOFISIOLOGI
Diagnosa
01 Anamnesis

Pemeriksaan
02 Penunjang

NSTEMI Diagnosa
UAP 03 Banding
PENATALAKSAAN
Tirah baring Oksigen
1 2 SpO2 <90 %

Aspirin Clopridogel
3 160-320 mg/ hari (2-4 tab) 4 300-600 mg/hari tab
PENATALAKSAAN
Nitrogliserin Morfin Sulfat
Nyeri dada masih
5 berlangsung, diberikan 5mg 6 Jika nyeri tidak hilang
dengan nitrat
dapat diulang 3 kali

Rencana Terapi
Referfusi
6 PCI atau Fibrinolitik
PROGNOSIS
Prognosis sindrom koroner akut (SKA) tergantung dari
kecepatan penatalaksanaan reperfusi pada STEMI. Angka
mortalitas setelah rawat inap di rumah sakit masih cenderung
tinggi, baik pada kelompok pasien SKA yang disertai gagal
jantung atau tidak.
BAB III
STATUS PASIEN
ANAMNESA PRIBADI
 Nama : Vonica Fazrina
 Umur : 40 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Agama : Islam
 Suku : Jawa
 Alamat : Jl.Jermal IV no.23, Medan Denai
Sumatera Utara
 Pekerjaan : IRT
 Status Perkawaninan : Kawin
 Tanggal Masuk : 02 Juni 2023
 No. RM : 00361693
ANAMNESA PENYAKIT
Keluhan Utama : Nyeri dada

Telaah :
Seorang pasien perempuan berusia 80 tahun dibawa oleh anaknya ke IGD RS
Haji Medan dengan keluhan nyeri dada kiri sejak 1 hari ini. Os mengatakan bahwasannya
belakangan ini ia cepat lelah meskipun hanya beraktivitas ringan seperti ambil wudhu. Os
juga mengeluhkan sesak nafas dan merasa lemas.

Riwayat penyakit terdahulu : Hipertensi dan DM tidak terkontrol


Riwayat keluarga : Hipertensi dan DM
Riwayat pemakaian obat : Lupa nama obat
Alergi : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
 Kesadaran : CM
 TD : 166/105 mmHg
 Nadi : 70 x/i
 RR : 24 x/i
 Spo2 : 97%
 Suhu : 36.6 °c
 JVP : R -2 cmH2o
 Sianosis : Tidak
 Orthopnea : Tidak
 Dyspnea : Ya
 Ikterus : Tidak
 Edema : tungkai atas (-/-) tungkai bawah (-/-)
 Pucat : Tidak
PEMERIKSAAN FISIK
 Dinding toraks :
 Inspeksi : simetris, ictus kordis (-)
 Palpasi : nyeri tekan (-), vocal fremitus kanan=kiri
 Perkusi : Sonor
 Auskultasi: SP = vesicular ; ST = Wheezing (-/-), Ronkhi (-/-)

 Jantung : S1 (+) S2 (+) S3 (-) S4 (-)


 Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
 Palpasi : Heaves (-), Thrills (-)
 Perkusi : Batas kiri = ICS VII-VIII linea lateral axilla sinistra
 Batas kanan = ICS V-VI linea parasternalis
 Auskultasi: BJ I > BJ II, Regular, murmur (-), gallop (-)
 Abdomen : Peristaltik usus normal
 Ekstremitas
 Atas : hangat, CRT <2detik, pulsasi arteri (+)
 Bawah : hangat, CRT <2detik, pulsasi arteri (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hemoglobin : 14,4 g/dL
• Hematokrit : 41.6 %
• Eritrosit : 4.83 juta/uL
• Lekosit : 12.20 ribu/mm3↑
Darah lengkap • trombosit : 13.0 ribu/mm3↑
• PDW : 16.1 fL ↑
• Neutrofil Segmen : 72%↑
• Total Neutrofil : 8,8 ribu/uL ↑
• Kreatinin : 0.6 mg/dL ↓
Glukosa ad • 358 mg/dl ↑
Random
Troponin I • <0,1 ng/mL ↓
EKG
Kesan :
• Inferior infarct,age undetermined
• Anterior infarct, possibly acute
• Prolonged QT
• STEMI
DIAGNOSA
Diagnosa kerja : STEMI Anterior

Fungsional :
Anatomi: Arteri Koroner
Etiologi : Artherosclorosis

Differensial Diagnosa :
• STEMI Anterior
• NSTEMI
• UAP
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi Farmakologi
• IVFD Nacl 0,9% 10gtt/i
Bed rest • Inj. Furosemide 2amp/12
jam
• Inj. Ranitidin 1amp/12 jam
• Inj.Morfin 1mg/jam
• Aspilet tab 1x1
• CPG tab 1x75mg
• Atorvastatin 1x20mg
• Fonda Parinox 1x2,5 mg
• Ramipril tab 1x2,5mg
• Alprazolam tab 1x0,5mg
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes


icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai