berkata Al-Syathibi
yang digelari syaikh al-Maqashid bahwa
syariat Islam dibangun untuk kemasalahatan manusia
di dunia dan di akhirat sekaligus.
2. Lima Kemaslahatan.
Kemaslahatan yang dituju dalam syariat Islam meliputi pemeliharaan lima hal
yang paling urgen yaitu:
1) Agama
2) Jiwa
3) Keturunan/kehormatan (Nasab)
4) Harta
5) Akal
Tiga di antaranya secara langsung berhubungan dengan kesehatan manusia (kedokteran),
yaitu: Jiwa, keturunan, dan akal.
3. Peringkat Pemeliharaan
Lima Kemaslahatan.
Cara untuk memelihara lima kepentingan di atas ada tiga peringkat, yaitu:
1) Al-Dharuriyyat
adalah segala sesuatu yang tidak dapat ditinggalkan dalam kehidupan keagamaan dan keduniaan
manusia. Jika ia tidak ada maka kehidupan dunia menjadi rusak, hilang kenikmatan, dan
akan menghadapi siksaan di akhirat.
2) Hajjiyat (sekunder)
yaitu sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia dalam menghindari kesempitan
dan menolak kesulitan. Tidak terpeliharanya kelompok hajjiyat akan mengancam eksistensi
kelima pokok di atas, tetapi hanya akan menimbulkan kesulitan bagi mukallaf.
3) Tahsiniyyat (tertier)
adalah kebutuhan yang menunjang peningkatan martabat seseorang dalam masyarakat
dan di hadapan Tuhannya, sesuai dengan kepatutan.