1
KONSEP DASAR
EKONOMI ISLAM
Ekonomi dlm Pandangan Islam
6
lanjutan……..
8
Sistem Ekonomi Islam
• Paradigma dasar ekonomi Islam menekankan pada nilai moral,
kebersamaan dalam berperikemanusiaan serta keadilan dalam
kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Memerangi kemiskinan
Apa yang dimaksud kaya/miskin ?
Kaya menurut Islam: sebagian besar rizki yg mrp titipan Allah diberikan
kepada 8 asnab (fakir, miskin, orang kehabisan bekal di perjalanan, orang
terlilit hutang, mualaf, budak, fisabilillah, dan amil.
• Memerangi kesakitan
Siapa orang sakit ?
Orang sakit: orang yang tertutup mata, telinga, hati, dan kalbunya (al-
Baqarah/7).
• Memerangi kebathilan
Apa itu kebathilan ?
Bathil: menghalalkan segala cara untuk mencari kedudukan setinggi
mungkin.
Tujuan Ekonomi Islam
• FALAH
Tujuan Islam (Maqasid al-Syar’i) pada dasarnya ingin mewujudkan
kebaikan hidup di dunia dan akhirat (FALAH)
QS al-Jumu’ah (62:10), yang artinya: “Apabila telah ditunaikan
shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya
kamu beruntung
QS al-Anbiya (21:107), yang artinya: “Dan tiadalah kami
mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam
Keadilan
QS an-Nahl (16:90), yang artinya: “Sesungguhnya
Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan
Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran
dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran”.
•Mashlahah
Kemanfaatan bagi umat, dan mencegah
mafsadah (kerusakan)
Menurut as-Shatibi;
Maslahah sebagai dasar bagi kehidupan manusia
memiliki lima hal, yaitu: agama (dien), jiwa (nafs),
intelektual (‘aql), keluarga dan keturunan (nasl),
dan material (wealth).
Basis Kebijakan Ekonomi Islam
14
Ekonomi Islam - Ekonomi Rabbani
15
BAB 2
KONSEP MAQASIS SYARI,AH
DALAM EKONOMI ISLAM
Maqashid Syari’ah:
• Maqashid (jamak maqshud); yang berarti tujuan.
• Syariah; jalan menuju ke arah sumber kehidupan
Al-Imam al-Ghazali;
“Penjagaan terhadap maksud dan tujuan syari’ah
adalah upaya mendasar untuk bertahan hidup, menahan
faktor-faktor kerusakan dan mendorong terjadinya
kesejahteraan”
Al-Imam al-Syathibi;
“Al-Maqashid terbagi menjadi dua, pertama berkaitan
dengan maksud Tuhan selaku pembuat syariah, dan
kedua berkatian dengan maksud mukallaf”.
Lanjutan…..
Ahmad al-Raysuni;
“Maqasid al-syari’ah merupakan tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan oleh syari’ah untuk dicapai
demi kamaslahatan manusia”.
Abdul Wahab Khallaf;
“Tujuan umum ketika Allah menetapkan hukum-
hukum-Nya adalah untuk mewujudkan
kemaslahatan manusia dengan terpenuhinya
kebutuhan yang dlaruriyah, hajiah, dan
tahsiniyah”
Maksud dan Tujuan Syari’ah
• Dlaruriyah
Suatu keadaan dimana suatu kebutuhan wajib
untuk dipenuhi dg segera, jika diabaikan akan
menimbulkan bahaya dan beresiko pada rusaknya
kehidupan manusia.
Dlaruriyah dibagi menjadi 5 poin: (1) penjagaan thd
agama, (2) penjagaan thd jiwa, (3) penjagaan thd
akal, (4) penjagaan thd keturunan, (5) penjagaan
thd harta benda.
lanjutan…….
• Hajiah (skunder)
Hal-hal yang dibutuhkan untuk mewujudkan
kemudahan dan menghilangkan kesulitan yang dapat
menyebabkan bahaya dan ancaman. Bila dipenuhi
akan dpt menambah value (efisiensi, efektivitas, dan
added value) bagi aktivitas manusia.
• Tahsiniah (tersier)
Melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan
menghindari yang buruk seseuai dg apa yg telah
diketahui oleh akal sehat. Kebutuha tahsiniah mrp yg
dpt meningkatkan kepuasan dalam hidup.
BAB 2
SISTEM EKONOMI DUNIA & SISTEM EKONOMI ISLAM
Sistem Ekonomi Kapitalis
Membebaskan segala macam bentuk kegiatan ekonomi.
Pemerintah tidak ada urusan dengan kegiatan ekonomi yang
dilakukan oleh rakyat.
Kelebihan:
• Bebas memiliki alat-alat dan sumber-sumber
produksi, baik perorangan maupun kelompok.
• Hak milik perorangan dijamin sepenuhnya
• Kegiatan ekonomi sebagian besar dilakukan oleh
swasta
• Campur tangan pemerintah terbatas
• Modal memiliki peran terpenting dalam kegiatan
ekonomi
• Bebas bersaing dengan cara apapun
• Didorong oleh motif memperoleh laba sebesar-
besarnya.
Kekurangan:
• Kebebasan berusaha akan muncul kelompok yang
sangat dominan, dan ada kelompok lemah
• Menimbulkan monopoli yang merugikan
masyarakat
• Menimbulkan penindasan thd manusia karena
mengejar laba sebanyak-banyaknya
• Tidak ada pemerataan pendapatan, karena setiap
individu berlomba-lomba mencari keuntungan.
Sistem Ekonomi Sosialis;
39
2. Karateristik Ekonomi Islam
• Harta Kepunyaan Allah dan Manusia merupakan
khalifah atas harta
• Ekonomi terikat dengan akidah, syariah (hukum), dan
moral.
• Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan.
• Kebebasan individu dijamin dalam Islam
• Negara diberi wewenang turut campur dalam
perekonomian.
• Bimbingan konsumsi
• Petunjuk Investasi
• Zakat
• Larangan Riba
40
Karakteristik Ekonomi Islam (Fauzia & Riyadi, 2014)
• Bersumber dari Tuhan
• Bertujuan untuk Tuhan
• Pengawasan
• Penggabungan yg tetap dan yg lunak
• Keseimbangan antara maslahah individu dan masyarakat
• Keseimbangan materi dan spiritual
• Realistis
• Universal
3. Prinsip Ekonomi Islam
• Kerja (resource utilization)
• Kompensasi (compensation)
• Efisiensi (efficiency)
• Professional (professionalism)
• Kecukupan (efficiency)
• Pemerataan kesempatan (equal opportunity)
• Kebebasan (freedom)
• Kerja sama (cooperation)
• Persaingan (competition)
• Keseimbangan (equilibrium)
• Solidaritas (solidarity)
• Information simetri (Symmetris information)
• Hidup hemat/tidak bermewah-mewah (abstain from
wasteful and luxurious living)
42
4. Nilai Dasar Sistem Ekonomi
ISLAM
Zakat
Pelarangan Riba
Kerjasama Ekonomi
Jaminan Sosial
Peranan Pemerintah
Hakekat Tauhid (QS 39:38);
70
Tahap ketiga, Allah mengharamkan riba yang
berlipat ganda. Sedangkan riba yang tidak berlipat
ganda belum diharamkan. Allah berfirman :"Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memakan riba dengan berlipat-ganda dan
bertaqwalah kamu kepada Allah supaya kamu
mendapat keberuntungan." (Q.S. Ali Imran: 130).
74
ANCAMAN BAGI PEMAKAN RIBA
• Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan
seperti berdirinya orang-orang yang kemasukan syetan, lantaran tekanan
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian, disebabkan disebabkan mereka
berpendapat, Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba. Padahal Allah
telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah
sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti dari mengambil
riba, maka praktek yang lalu menjadi urusan Allah. Tetapi siapa yang
mengulangi kembali, mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka. Mereka
kekal di dalamnya (Surah Al-Baqarah : 275)
• Allah mencabut berkah riba dan menyuburkan sedeqah, Sesungguhnya Allah
tidak menyukai setiap orang yang engkar dan berdosa (QS. 2.276)
• Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkanlah
sisa riba (yang belum dipungut), jika kamu orang-orang yang beriman
(QS.2:278)
• Maka jika kamu tidak meninggalkan riba, ketahuilah, bahwa Allah dan
Rasulnya akan memerangi kamu. Jika kamu bertaubat dari riba maka bagimu
pokok hartamu, kamu tidak menzalimi dan tidak pula dizalimi (QS.279)
75
HADITS-HADITS TENTANG DOSA RIBA
• Al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, Nabi Saw bersabda :
“ Riba itu mempunyai 73 pintu (tingkatan). Yang paling rendah
dosanya, sama dengan seseorang yang berzina dengan
ibunya”.
الربا ثالثة وسبعون بابا: عن ابن مسعود ان النبي صلعم قال
)ايسرها مثل ان ينكح الرجل أمه )رواه الحاكم
76
• Sabda Nabi Saw, “Jauhi kamulah 7 dosa besar yang membinasakan !!!, :
1. Syirik kepada Allah
2. Sihir
3. Membunuh orang yang diharamkan Allah
4. Makan riba
5. Makan harta anak yatim
6. Lari dari medan perang
7. Menuduh orang beriman yang telah kawin melakukan zina (Muttafaq
‘Alaih)
Fakta Implikasi Riba
Volume transaksi yang terjadi di pasar uang (currency speculation dan
derivative market) dunia berjumlah US$ 1.5 trillion hanya dalam sehari,
sedangkan volume transaksi yang terjadi pada perdagangan dunia di
sektor real hanya US$ 6 trillion setiap tahun.
Sepanjang abad 20, (Roy Davies dan Glyn Davies (1996) dalam buku
mereka a history of money from ancient times to the present day), telah
terjadi lebih dari 20 krisis (kesemuanya merupakan krisis sektor
keuangan).
Kekuatan berupa voting powers negara-negara maju atas kebijakan yang
ada dalam institusi keuangan dunia adalah sebagai berikut: 24% di
WTO, 48% di IDB, 60% di ADB, 61% diWB dan 62% di IMF.
Hutang negara berkembang lebih dari tiga trillion US dollars dan masih
terus tumbuh. Hasilnya adalah setiap laki-laki, wanita, anak-anak di
negara berkembang (80% dari populasi dunia) memiliki hutang $ 600,
dimana pendapatan rata-rata pada negara yang paling miskin kurang
dari satu dollar perhari.
78
Hikmah Pelarangan Riba
• Bagi jiwa manusia; menimbulkan perasaan egois, menghilangkan jiwa
kasih sayang, kemanusiaan, dan sosial.
• Bagi masyarakat; menimbulkan kasta yang saling bermusuhan.
• Bagi perekonomian; menyebabkan manusia dalam dua golongan
besar, yaitu orang miskin/tertidas dan orang kaya/menindas.
BAB 6
ZAKAT
Zakat
Zakah on
Zakah Fitrah
Wealth
Animal
Honey Mining Agriculture
Product
Silver
Commercial Rent Building Fixed Capitas
Currency
•Semua tahapan
kegiatan Bazda
•Bantuan yg sudah Kejelasan
Obyek Pertanggung disalurkan
pelaksanaan
jawaban •Laporan kegiatan
dan bantuan kegiatan
Accountability
Personil •Pengelola ZIS Profesionali dan transparansi
Bertanggungjawab •Pelaksana harian sme pertanggun
kegiatan jawaban ZIS
Hisbah pernah ada di zaman Nabi Muhammad s.a.w., sebagai lembaga pengawas pasar yang
menjamin tidak adanya pelanggaran moral di pasar, monopoli, perkosaan terhadap hak
konsumen, dan sebagainya. Hisbah adalah independen.
89
Peran & Fungsi Negara (Hasanuzzaman)
1. Pembuat kebijakan dan legislasi. Kebijakan dan legislasi yang menjadi wewenang negara
diharapkan mampu menekan inefisiensi dan diskriminasi.
2. Pertahanan negara. Dalam hal ini Islam bukan hanya mempertahankan negara secara fisik tapi juga
mempertahankan risalah Islam secara normative.
3. Pendidikan dan penelitian. Dengan begitu diharapkan keilmuan yang mapan mampu memberikan efek
multiplier bagi pembangunan segala bidang yang dilakukan negara. Dengan kata lain program ini bukan hanya
meningkatkan pembangunan baik secara kuantitas dan kualitas, tapi juga memperkokoh kewujudannya.
4. Pembangunan dan pengawasan moral-sosial masyarakat. Sudah menjadi kemestian secara otomatis
bahwa negara Islam harus menjaga prinsip-prinsip syariah dalam kehidupan warga negaranya. Fungsi negara
untuk kategori ini dimainkan oleh institusi negara yag di sebut Hisbah.
5. Menegakkan hokum, menjaga ketertiban dan menjalankan hudud. Sejalan dengan fungsi negara
kategori sebelumnya, bahwa usaha negara dalam mewujudkan ketertiban dan kedisiplinan fisik maupun moral,
diperlukan penegakkan hokum yang jelas dan tegas yang bersifat mengikat, beserta dengan konsekwensi dan
pengawasannya.
6. Kesejahteraan publik. Dalam kategori ini, fungsi negara adalah menjadi katalisator bagi warga negara
untuk mencapai kesejahteraannya. Kesemuanya ditujukan untuk menjaga dan meningkatkan kondisi keimanan
warga, dengan begitu tidak ada hambatan-hambatan ekonomi yang dapat memposisikan warga negara pada satu
kondisi dimana hubungannya dengan Allah SWT terganggu.
7. Hubungan luar negeri. Menurut Hasanuz Zaman, selain bertujuan untuk memelihara hubungan baik
dengan negara lain, negara juga dapat menggunakan misi diplomatiknya untuk mengawasi potensi perlawanan
atau konspirasi yang ingin menghancurkan negara Islam.
90
Peran & Fungsi Negara (M.N. Siddiqi)
1. Fungsi yang menjadi tugas dari syariat. Fungsi negara ini merupakan tugas yang
secara spesifik terangkum dalam Qur'an dan Sunnah dan di benarkan oleh para
Fuqaha. Fungsi ini tidak tergantung pada perubahan social masyarakat. Contoh
dari fungsi negara jenis ini adalah fungsi pertahanan, ketertiban umum,
pelarangan riba dan implementasi Zakat.
2. Fungsi turunan dari syariat yang merupakan hasil dari ijtihad berdasarkan
situasi kontemporer. Fungsi negara kategori ini bersumber dari analogis
argumentasi yang berbasiskan Qur'an dan Sunnah, yang sangat bergantung pada
keadaan (tempat dan waktu), misalnya fungsi negara dalam menjaga lingkungan
dari masalah-masalah social.
3. Fungsi yang ditugaskan oleh masyarakat melalui mekanisme syura (parlemen)
kepada negara. Fungsi negara kategori ini merupakan "permintaan" masyarakat
melalui mekanisme yang dibenarkan syariat, dalam hal ini melalui kewenangan
syura (parlemen), misalnya fungsi negara dalam menyediakan fasilitas publik,
seperti listrik, air bersih dan rumah murah.
91
Anggaran Negara
PENERIMAAN PENGELUARAN
Jenis Regulasi
Zakat Kebutuhan Dasar
Kharaj Kesejahteraan Sosial
Jizyah Pendidikan & Penelitian
Ushur Infrastruktur (Fasilitas Publik)
Jenis Sukarela Dakwah & Propaganda Islam
Infak-Shadaqah Administrasi Negara
Wakaf Pertahanan & Keamanan
Hibah-Hadiah
Jenis Kondisional
Khums
Pajak
Keuntungan BUMN (Fay’)
Lain-lain
92
Keuangan Publik Dalam Perekonomian
Islam (Umar Bin Khattab)
93
Struktur Fay’ 1
• Kharaj: Hasanuzzaman mengungkapkan bahwa pajak tanah ini terbagi menjadi dua
jenis, yaitu pajak Ushr dan pajak Kharaj. Pajak ushr dikenakan pada tanah di jazirah arab,
baik yang diperoleh secara turun temurun maupun dengan penakhlukan. Sedangkan
pajak kharaj dikenakan pada tanah diluar jazirah arab. Sementara Abu Yusuf berpendapat
bahwa setiap tanah yang pemiliknya masuk Islam adalah tanah ushr, dan diluar itu,
seperti tanah orang-orang asing yang telah didamaikan penduduknya dan menjadi
tanggungan umat Islam, maka tanah itu adalah kharaj. Besarnya pajak jenis ini menjadi
hak Negara dalam penentuannya. Dan Negara sebaiknya menentukan besarnya pajak ini
berdasarkan kondisi perekonomian yang ada.
• Jizyah (poll tax) merupakan pajak yang hanya diperuntukkan bagi warga negara bukan
muslim yang mampu. Quthb Ibrahim Muhammad dan Hasanuzzaman serta beberapa
pakar sejarah ekonomi Islam klasik mengungkapkan bahwa jizyah ini rata-rata dikenakan
pada setiap laki-laki dewasa non-muslim sebesar 2 dinar. Golongan laki-laki dewasa ini
pada hakikatnya adalah golongan non-muslim Dzimmah, yang disebut dzimmi.
94
Struktur Fay’ 2
• Ushur merupakan pajak khusus yang dikenakan atas barang niaga yang masuk ke
Negara Islam (impor). Menurut Umar bin Khattab, ketentuan ini berlaku sepanjang
ekspor Negara Islam kepada Negara yang sama juga dikenakan pajak ini. Dan jika
dikenakan besarnya juga harus sama dengan tariff yang diberlakukan negara lain tersebut
atas barang Negara Islam.
• Infaq-Shadaqah-Wakaf merupakan pemberian sukarela dari rakyat demi
kepentingan ummat untuk mengharapkan ridha Allah SWT semata. Namun oleh Negara
dapat dimanfaatkan dapat digunakan Negara dalam melancarkan proyek-proyek
pembangunan Negara.
• Al Mustaglat yaitu pendapatan negara yang bersumber dari government investment.
Sumber pendapatan ini termasuk sumber baru bagi negara yang diperkenalkan oleh
Walid bin Abdul Malik. Untuk komoditi yang vital bagi kepentingan rakyat negara
diperkenankan berusaha komersil dengan tujuan penyediaan kebutuhan vital bagi warga
negara.
• Lain-lain. Penerimaan negara dapat juga bersumber dari variable seperti warisan yang
memiliki ahli waris, hasil sitaan, denda, hibah atau hadiah dari negara sesama Islam,
hima dan bantuan-bantuan lain yang sifatnya tidak mengikat baik dari negara luar
maupun lembaga-lembaga keuangan dunia.
95
Tugas Lembaga Hisbah
Mengawasi timbangan, ukuran dan harga.
Mengawasi praktek riba, maisir, gharar dan penipuan.
Mengawasi jual beli terlarang.
Mengawasi bongkar muat barang di pasar dan pelabuhan.
Mengawasi kehalalan, kesehatan dan kebesihan suatu
komoditas.
Pengaturan (tata letak) pasar.
Mengatasi persengketaan dan ketidakadilan.
Menyuruh membayar hutang bagi orang yang mampu tapi
enggan membayar hutang.
Melakukan intervensi pasar.
Memberikan hukuman terhadap pelanggaran (ta’zir).
96
Arsitektur Ekonomi Islam
Otoritas Ekonomi Lembaga Hisbah
(Economy Authority) (Hisbah Council)
Bait Al Maal Otoritas Pasar
(Treasury House) (Market Authority)
Qiradh
(Financial Authority)
Pasar (Market)
97
BAB 8
MEKANISME PASAR DAN PEMBENTUKAN HARGA
Mekanisme Kerja Pasar dan Pembentikan
Rosul sangat menghargai harga yang dibentuk
oleh pasar sbg harga yang adil, dan menolak
price intervention.
Unsur moralitas mutlak diperlukan (persaingan
sehat, jujur, terbuka, adil)
Rosul sebagai pengawas pasar/al-muhtasib, agar
mekanisme pasar dapat berjalan secara islami.
Pasar mrp hukum alam yang harus dijunjung
tinggi
QS an-Nisa;29
109
Perilaku Konsumsi
Perilaku Konsumsi
TUJUAN:
(Dr. Yusuf Qardhawi);
Memenuhi kebutuhan baik • Konsumsi pada barang yang halal &
baik; berhemat (saving), berinfak
jasmani maupun ruhani
(mashlahat) serta menjauhi judi,
sehingga mampu khamar, gharar & spekulasi
memaksimalkan fungsi • Konsumsi yang menjauhi
kemanusiaannya sebagai kemegahan, kemewahan,
hamba Allah SWT untuk kemubadziran dan menghindari
mendapatkan kebahagiaan hutang
dunia dan akhirat (falah).
110
Hukum Penguatan Kegiatan Mashlahah:
111
Teori Konsumsi: Konvensional vs Islam
Kaidah Lingkungan:
Dampak Penyelewengan Konsumsi yg benar
(p.192)
• Merusak agama
• Pengaruh dlm ibadah
• Pangaruh dlm akhlak
• Pengaruh dlm kesatuan umat
• Kerusakan dan kemerosotan
• Kehinaan dan kenistaan
• Kehancuran ekonomi dan kemandekan produksi
• Pengaruh dlm kesehatan
BAB 10
TEORI PRODUKSI ISLAMI
• Tanggung jawab manusia sbg khalifah di muka bumi
adalah mengelola resources yang disediakan oleh
Allah secara efisien dan optimal agar kesejahteraan
dan keadilan dapat ditegakkan. Dan suatu hal yang
harus dihindari oleh manusia adalah berbuat
kerusakan di muka bumi ini. Dengan demikian
semua kegiatan ekonomi yang ditujukan untuk
mencari keuntungan, tanpa berakibat pada
peningkatan resources utility tidak disukai dalam
islam.
Konsep Produksi dlm Maqasit Syari’ah
Kebutuhan manusia meliputi dlaruriyat, hajiyat, dan tahsiniyat.
Dlaruriyat terbagi menjadi 5 point; penjagaan thd agama,
penjagaan thd jiwa, penjagaan thd akal, penjagaan thd ketutunan,
dan penjagaan thd harta benda. Dalam Islam seharusnya hal inilah
yang menjadi alasan bagi pelaku industri, ketika ingin memproduksi
suatu barang/jasa yang dibutuhkan oleh konsumen.
Produksi (al-Ghazali)
Pengerahan secara maksimal SDA oleh SDM, agar menjadi
barang yang bermanfaat bagi manusia.
Implikasi:
a) Produsen hanya menghasilkan barang yg menjadi
kebutuhan, memiliki manfaat riil bagi kehidupan islami,
bukan sekedar memberikan kepuasan maksimum. Prinsip
CS tidak bisa diimplementasikan begitu saja.
b) Kuantitas produksi tidak akan belebihan, hanya sebatas
kebutuhan yang wajar. Produksi barang/jasa berlebihan
berdampak pada mis-alokasi SDE dan kemubaziran.
c) Produksi berarti menciptakan manfaat, bukan berarti
menciptakan sesuatu secara fisik secara yang tidak ada,
karena tidak seorang pun dapat menciptakan benda.
PRODUKSI (al-Ghazali)
• Kaidah Syariah
Aspek akidah; aspek ekonomi tercakup dlm
wilayah ibadah.
Aspek ilmu; terkait hukum-hukum syariah, shg
tahu apa yg baik dan buruk.
Aspek amal; implikasi pada distribusi yg baik.
• Prinsip Akhlak
• Kualitas
• Skala Prioritas Produksi
Faktor Produksi dlm Islam (al-Ghazali)
• Tanah; penekanannya pada tanah mati
• Tenaga kerja; kinerja, hubungan kerja
• Modal; bebas dari riba (mudharabah, musharakah)
• Manajemen produksi; pengelolaan (P,O,A,C)
• Teknologi;
• Bahan baku; bahan alam/sintetis
Faktor Produksi (Umar bin Khattab)
1)Pekerjaan; setiap aktivitas yang legal secara syar’i dengan imbalan
gaji, baik berupa pekerjaan fisik, seperti pekerjaan tangan maupun
pemikiran.
2)Manajemen
3)Tanah; QS al-Jatsiyah:13…”Dan Dia menundukkan untukmu apa
yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai
rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang berfikir”.
4)Modal; modal barang dan modal uang.
Modal barang terdiri dari:
1. Musyarakah; menyerahkan modal barang untuk andil dalam
proses produksi, dan berhak mendapatkan prosentase dari hasil
kegiatan.
2. Ijarah; menyewakan hal-hal yang dapat dimanfaatkan, namun
tidak habis ketika dipergunakan.
Modal Uang terdiri dari;
1. Musyarakah; pemilik modal menyerahkan uangnya kepda
orang yang akan mengelolalnya dalam kegitan produksi, dan
mendapatkan persentase dari hasil produksi tersebut.
2. Qardhul Hasan; pemilik modal meminjamkan uangnya kepada
orang yang akan menggunakannya dalam kegiatan produksi.
Motivasi Produksi
Maslahah maximizer, artinya: berproduksi untuk
memenuhi kebutuhan material dan spiritual,
mendapatkan keuntungan, memiliki etika, dan
tanggung jawab sosial produsen.
M= ∏ + B
M = maslahah
∏ = keuntungan
B = berkah (ZIS)
TEORI PRODUKSI
• Teori Produksi membahas perilaku produsen
dalam berproduksi.
• Produsen diasumsikan bersikap rasional, yakni
dengan kombinasi jumlah faktor produksi (input)
tertentu berusaha menghasilkan barang-jadi
(output) dalam jumlah yang maksimal; atau
menghasilkan barang-jadi sejumlah tertentu
dengan menggunakan faktor produksi yang
minimal.
• Alat analisis yang digunakan adalah fungsi-fungsi
produksi.
• Dalam islam kegiatan produksi dapat dipandang
sebagai bagian dari amal ibadah.
• Kegiatan produksi merupakan wujud syukur kepada
sang Khaliq yang telah menganugrahkan bumi dan
segala kekayaan alamnya.
• Kegiatan produksi yang dilakukan dimaksudkan untuk
memenuhi kepentingan umat manusia.
• Kegiatan produksi harus sesuai dengan al-Qur'an dan
Sunnah.
• Masalah produsen dalam pandangan ekonomi islam
adalah maslahah maximizer.
• Mencari keuntungan melalui produksi dan kegiatan
bisnis lain memang tidak dilarang, sepanjang berada
dalam bingkai tujuan dan hukum islam.
• Produsen harus memperhatikan dua komponen
berikut, yaitu keuntungan dan berkah.
Fungsi Produksi
Fungsi Produksi:
Fungsi atau persamaan yang menjelaskan hubungan
teknis antara jumlah hasil produksi (output) dengan
jumlah faktor produksi (input) yang digunakan.
• Kartel Sapi
• Distribusi investasi ke kota-kota besar
• Pertumbuhan ekonomi vs jumlah pengangguran
• Re-fungsionalisasi
• Reinventing Government
Distribusi pada prinsipnya menjelaskan bagaimana
pembagian kekayaan atau pendapatan yang
dilakukan oleh para pelaku ekonomi
•Perangkat insani
•Perangkat keras
•Perangkat lunak
• Stephen MR Covey menyatakan tolok
ukur keberhasilan seseorang dinilai dari
kematangan dan kompetensinya
• Produktivitas Peralatan
• Produktivitas Material Dapat ditiru
secara langsung
• Produktivitas Kerja