Anda di halaman 1dari 16

TAFSIR AYAT AYAT EKONOMI

Oleh :
Slamet Hasanudin

Bismillahirrohmaanirrohiim.

Pengertian Tafsir.
Tafsir adalah ilmu untuk memahami maksud suatu ayat. Tafsir terbagi 2 bentuk, yaitu
Bil ma’tsur dan Bir ro’yi. Tafsir menggunakan 4 metode, yaitu Ijmali (global), Tahlili
(analisis), Muqorin (perbandingan) dan Maudhu (tematik).
Pengertian Ekonomi.
Ekonomi berasal dari gabungan 2 kata Yunani Oikos (Rumah tangga) dan Nomos
(Peraturan) menjadi Oikonomia. Menurut Adam Smith (pencetus teori ekonomi klasik) ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam mengolah sumber daya
yang terbatas untuk tujuan tertentu. Menurut Alfred Marshal (ekonom inggris abad 19) ilmu
ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang upaya individu atau kelompok orang dalam
memenuhi kebutuhan dan mewujudkan kesejahteraan. Dari pengertian di atas kita dapat
menyimpulkan bahwa ekonomi adalah upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan materinya
pada sumber daya yang terbatas. Sedangkan aspek ekonomi sendiri meliputi produksi,
distribusi dan konsumsi.
Pengertian Kesejahteraan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejahtera berarti tentram, senang, selamat dan
sentosa, dimana kondisi manusia yang masyarakatnya sehat, damai dan senang. Kesejahteraan
adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial, material, maupun spiritual yang diliputi
rasa keselamatan, kesusilaan dan ketentraman lahir batin yang memungkinkan setiap warga
negara untuk mengadakan usaha-usaha pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani dan sosial yang
sebaik-baiknya bagi diri, rumah tangga serta masyarakat (Sunarti, 2012)
Dalam Al qur’an kata sejahtera diwakili dengan kata Al Falah dan Roghodan. Al Falah
berarti kebahagiaan, keuntungan dan kemenangan baik di dunia maupun akhirat. Sedangkan
roghodan berarti kepuasan, kesenangan, kesukaan, kegemaran dan hobi. Menurut M.Quraish
Shihab dalam kitab tafsirnya Al Misbah bahwa hidup bahagia dan sejahtera yang pernah
dialami oleh seluruh manusia adalah ketika manusia hidup di syurga sebagaimana firman Allah
“Dan Kami berfirman : Hai Adam, Tinggallah kamu dan istrimu di syurga dan makanlah
makanan makanannya yang banyak lagi baik yang mana saja kamu sukai, dan janganlah kamu
dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang orang yang zalim.”(QS Al Baqoroh
: 35). Begitu juga ketika bani isroil memasuki baitul maqdis yang dalam Al Qur’an berbunyi :
“Dan (ingatlah), ketika Kami berfirman: "Masuklah kamu ke negeri ini (Baitul Maqdis), dan

1
makanlah dari hasil buminya, yang banyak lagi enak dimana yang kamu sukai, dan masukilah
pintu gerbangnya sambil bersujud, dan Katakanlah: "Bebaskanlah Kami dari dosa", niscaya
Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu, dan kelak Kami akan menambah (pemberian Kami)
kepada orang-orang yang berbuat baik”.(QS Al Baqoroh : 58)
Metode mencapai kesejahteraan.
Ada banyak teori dan cara untuk mencapai kesejahteraan. Menurut Adam Smith dan
Alfred Marshal. Untuk mencapai kesejahteraan secara materi, seseorang harus memahami dan
mempraktekan ilmu ekonomi. Sedangkan menurut Wong-McDonald dan Gorsuch : Agama
memiliki akar yang dalam tentang spiritualitas yang akan membentuk perilaku dan sikap yang
tentunya berdampak pada kesejahteraan. Dari dua pakar ekonomi ini kita dapat menyimpulkan
bahwa untuk mencapai kesejahteraan manusia memerlukan ilmu ekonomi dan agama.
Imam Ghazali dalam kitabnya Al Mustasfa menyatakan bahwa syariah bertujuan
melindungi lima kebutuhan pokok manusia yang meliputi agama, jiwa, akal, keturunan dan
harta. Sementara syariah dilaksanakan agar keadilan dapat di tegakkan dan kesejahteraan dapat
diwujudkan. Kesejahteraan dan kebahagiaan akan dicapai bila manusia terpenuhi kebutuhan
hidupnya baik sepiritual maupun material.
Dari pendapat para ahli di atas kita bisa melihat bahwa secara umum ada dua metode
yang berbeda yang dilakukan manusia untuk mencapai kesejahteraannya. Metode yang
pertama adalah metode kesejahteraan konvensional, yaitu metode yang dirumuskan oleh para
ahli buah karya pemikiran manusia yang secara dinamis terus-menerus mengalami perbaikan-
perbaikan untuk meningkatkan derajat kesejahteraan seseorang atau masyarakat. Metode yang
kedua adalah metode kesejahteraan syariah, yaitu metode yang tercipta atas petunjuk wahyu
yang bersifat tetap dan tertuang dalam kitab suci yang pelaksanaannya di contohkan oleh para
rosulullah. Untuk memahami masalah ini, marilah kita simak skema berikut :

Ekonomi Sejahtera Materi


Metode Kebahagiaan
Konvensional
Agama Sejahtera Moril

Muamalah Ad daruriyah al khomsah


Kasejahteraan
Metode Syariah Agama, Jiwa, Akal, Kebahagiaan
Ibadah Keturunan dan Harta.

Dalam pandangan agama Islam, manusia selalu berpegang teguh pada konsep ilmiah
nenek moyangnya dan selalu menolak konsep manapun yang tidak mengikuti prosedur ilmiah
mereka. Maka ketika Allah swt pemilik alam semesta ini mengajarkan wahyu kepada para
rosulnya yang tertuang dalam kitab-kitab sucinya untuk diimani dan dilaksanakan agar manusia
dapat hidup sejahtera baik di dunia maupun akhirat. Orang-orang tersebut segera mendustakan
al-Qur'ân tanpa merenungi dan mengetahui apa yang ada di dalamnya. Padahal mereka belum
mengkajinya secara langsung dan belum meminta penjelasan dan keterangan hukum-

2
hukumnya kepada selain diri mereka. Dengan cara seperti inilah orang-orang kafir terdahulu
mendustakan rasul-rasul dan kitab-kitab suci mereka. “Buatlah sebuah surah yang semisal
dengan surah (Al-Qur’an), dan ajaklah siapa saja di antara kamu orang yang mampu
(membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Bahkan yang sebenarnya,
mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna padahal
belum datang kepada mereka penjelasannya. Demikianlah orang-orang yang sebelum mereka
telah mendustakan (rasul). Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang zalim
itu”. (Q.S. Yunus : 38,39).
Iblis yang memang sudah ingkar terhadap kitabullah segera memprakarsai dan
mempelopori serta mempropokasi manusia untuk membuat dan membuktikan pada Tuhannya,
bahwa pemikiran mahluk sebenarnya sudah mampu untuk menandingi wahyu Tuhan. Maka
berkumpullah para ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk merumuskan teori teori yang dapat
mensejahterakan manusia. Maka terciptalah metode kesejahteraan tandingan itu yang
kemudian Allah menyebutnya sebagai Thoghut.”Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama
(Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu
barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia
telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui”. (Qs. Al-Baqarah : 256).
Jika kita teliti lebih dalam, bahwa dalam teori-teori kesejahteraan konvensional, pada
prakteknya akan menghasilkan kesejahteraan yang sangat berpariasi. Sebahagian orang sangat
kaya secara turun-temurun walaupun tanpa harus bekerja, sebagian lagi hidup cukup sejahtera
dan terkadang sedikit berlebihan tergantung keuletan dan kecerdikannya, segahagian yang lain
bidup dalam harapan dan janji kesejahteraan namun selalu saja hidup berkekurangan secara
turun-temurun walaupun sudah bekerja keras siang dan malam. Hal ini pada prosesnya
menimbulkan kesenjangan dan ketimpangan yang berkepanjangan dan terus menerus yang
semakin lama semakin lebar dan dalam, hingga berujung pada kehancuran. “Dan
sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
“Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang
yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti
kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)” (Qs. An-Nahl : 36).
Berbeda halnya dengan metode syariah yang di pandu oleh wahyu, kita akan melihat
dangan nyata bahwa teori ini akan mendatangkan kesejahteraan secara bertahap pada setiap
orang tergantung pada tingkat keimanannya masing-masing, dan terus berproses menuju pada
kondisi dan keimanan yang lebih baik hingga pada akhirnya seluruh umat manusia akan
merasakan kesejahteraan yang paripurna secara adil dan merata. Dan kondisi hidup yang sangat
sejahtera seperti ini akan bertahan sangat lama dan bisa jadi akan selama
lamanya.”Sesungguhnya orang orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan
harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang orang yang memberikan tempat kediaman dan
memberikan pertolongan (kepada orang orang yang berhijrah), mereka itu satu sama lain
saling melindungi. Dan terhadap orang orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka
tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, (akan tetapi) jika mereka meminta
pertolongan padamu dalam (hal pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan
pertolongan, kecuali terhadap kaum yang terikat perjanjian antara kamu dan mereka. Dan
Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.(QS Al Anfal : 72)

3
Metode Kesejahteraan Konvensional.
Metode kesejahteraan ini dibuat dan disusun berdasarkan kepada konsep ilmu yang
diakui dan disepakati oleh para ahli dan kemudian ditetapkan oleh para pemangku kebijakan
sebagai keputusan bersama yang wajib di laksanakan bersama oleh seluruh umat manusia.
Metode ini biasa di kenal dengan sebutan system ekonomi, yang pada prakteknya terbagi dalam
2 sistem ekonomi besar, yaitu sistem ekanomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis.
Sistem ekonomi kapitalis untuk pertama kalinya di gagas oleh Adam Smith dalam Dua
buah karyanya yang terkenal adalah An Inquiri Into the Nature and Cause of the Wealth of
Nation (1776) dan The Theory of Moral Centiments (1759). Paham kapitalis ini begitu popular
lalu kemudian berkembang dan dipercaya oleh masyarakat di Negara Negara di kawasan benua
Eropa, Amerika, sebagian Afrika dan Asia, Negara Negara ini pada umumnya kita kenal
sebagai blok barat. Sistem ini membiarkan perekonomian berjalan secara bebas dan alamiah
berdasarkan mekanisme pasar, dimana peran serta masyarakat dan swasta sangatlah besar
sehingga pemerintah hanya mengakomodir dan menfasilitasi akan pemenuhan kebutuhan-
kebutuhan dan kepentingan mereka saja. Adam Smith mengatakan bahwa pergerakan produksi
harus sesuai dengan konsep MCM ( Money-Commodity-Modal ) menjadi siklus yang kontinyu
dan tidak terputus, karena uang bisa menjadi modal dan modal akan menghasilkan uang dan
seterusnya.(Hayyu Anindita, 2020). Ciri khas dari sistem ekonomi kapitalis ini adalah bahwa
pemilik modal besar akan memegang kendali atas aturan perekonomian suatu daerah, bahkan
tidak mustahil sangat berpengaruh terhadap aturan ketatanegaraan suatu negara. Adapun ciri-
ciri kapitalisme adalah sebagai berikut :
1. Mengakui hak individu,
2. Individu berhak atas alat produksi dan menentukan pekerjaan dan bisnisnya sendiri.
3. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar dan pemerintah hanya menfasilitasinya saja.
4. Bertujuan menghasilkan uang.
5. Konsep dasarnya adalah filsafat Yunani kuno yaitu materialism atau hedonism.
Sistem ekonomi Sosialis di gagas oleh Karl Marx dan Frederic Engles dalam bukunya
Das Capital dan The Cummunist Manifesto. Dimana mereka mengkritisi kesenjangan sosial
yang terjadi antara kaum Borjuis dan buruh yang sangat lebar akibat dari terselenggaranya
sitem ekonomi kapitalis. Untuk itu mereka menghendaki agar Pemerintah mengambil alih
semua sumber daya produksi yang pernah di kuasai swasta untuk selanjutnya diolah dan di atur
oleh pemerintah untuk kepentingan dan kesejahteraan seluruh rakyat. Semua pengaturan
ekonomi di atur oleh pemerintah pusat, sehingga system ini biasa disebut dengan system
ekonomi terpusat. Sistem ekonomi ini banyak di anut oleh Negara Negara komunis di sebagian
besar asia, sedikit di amerika dan afrika. Adapun ciri ciri system ekonomi sosialis adalah
sebagai berikut :
1. Pemerintah adalah satu-satunya pengatur dan pemilik hak atas semua sumber daya produksi
di suatu Negara.
2. Menganggap semua orang memiliki hak dan status sosial yang sama.
3. Tidak ada persaingan bebas.

4
4. Terciptanya pemerataan kesejahteraan.
5. Jumlah produksi hanya terbatas pada kebutuhan pasar saja.
Kalau kita amati lebih jauh serta memandang dari kacamata Islam, pada pelaksanaan
dan aktualisasi kedua sistem ini di lapangan, kita dapat melihat bahwa sistem ini telah terbukti
memberikan kemakmuran yang melimpah dalam waktu yang singkat pada segelintir orang
pemilik modal dan orang orang yang berkuasa saja, namun pada kebanyakan orang ternyata
harus melalui tahapan yang panjang dan memakan waktu yang lama bahkan terkesan berliku-
liku dan hanya menelan janji serta harapan-harapan saja. Sebagai contoh, untuk mendapatkan
upah kerja yang mencukupi kebutuhan pokok hidupnya seseorang, yang di atur dalam UMK
atau UMR pemerintah, seseorang harus mengenyam dan lulus ujian pendidikan dasar minimal
12 tahun, dengan belajar sungguh-sungguh dan mematuhi semua aturan yang ada di sekolah
ditambah membayar biaya pendidikan yang tidak sedikit. Bukan hanya itu, diapun harus
berkompetisi dengan jutaan para pencari kerja lainnya untuk memperebutkan lapangan kerja
yang sedikit tersedia. Jika ingin penghasilannya sedikit lebih, maka ia harus kuliah lagi 3
sampai 6 tahun. Luar biasa banyaknya waktu dan umur manusia yang di butuhkan, seolah tak
berharga dan akan habis hanya untuk belajar dan bekerja mengejar kesejahteraan yang tak
kunjung di dapatkan. Jalan kesejahteraan seperti ini nampak berbelok-belok dan cendrung
menyesatkan. Oleh karenanya, setiap hari kita semestinya selalu berdoa kepada Tuhan
:“Tunjukkanlah aku(ya Allah) jalan yang lurus, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat”.(QS Al Fatihah : 6-7)
Atas tekanan pemilik modal dan propaganda kekuasaan maka warga seluruh dunia yang
heterogen dalam hal suku, bangsa, agama, budaya dan pemikiran, semuanya percaya bahwa
mereka akan mendapatkan jaminan kesejahteraan dari penguasa bila mereka telah dinyatakan
lulus seleksi dan layak tergabung dalam strata kekuasaan seperti PNS, anggota dewan,
pengurus partai politik dan sebagainya. Namun bagi yang kurang beruntung, mereka akan
mendapatkan janji kesejahteraan yang akan di upayakan penguasa untuk mereka sesegera
mungkin. Meskipun fakta sejarah membuktikan bahwa janji-janji itu tak pernah kunjung tiba
kecuali atas hasil jerih payah dan perjuangannya masing-masing. Namun tetap saja mereka
percaya bahwa jalan yang mereka lalui sudah benar, kesejahteraan tinggal menunggu waktunya
saja. “Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri
peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman”. (QS Al Baqarah
: 6)
Kedua metode kesejahteraan ini menganut azas superioritas, dimana yang lebih mulia
layak berkuasa dan mendapatkan persembahan, yang kurang mulia wajib tunduk dan patuh
apapun yang telah ditetapkan atasan, hingga muncul sebuah ideom bahwa “suara atasan adalah
suara tuhan”. Sehingga dalam setiap waktu dan kesempatan, setiap orang terus belajar dan
berupaya untuk menjadi yang terbaik dan menebarkan pengaruhnya supaya dianggap yang
terbaik dalam komunitasnya agar layak dan terpilih menjadi pemimpin yang berhak memguasai
sesamanya. Bahkan untuk tujuan tersebut sering kali kedapatan orang menggunakan cara-cara
yang tidak mulia. “Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada
Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau
ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah" .(QS Al Araf :12).
Kedua metode ini menggunakan struktur piramida kekuasaan. Pada sistem sosialis,
Kekuasaan dan kesejahteraan terbagi rata di jajaran anggota partai komunis. Sedangkan pada

5
sistem kapitalis, Kekuasaan dan kesejahteraan tertinggi sesungguhnya bukan ditangan
pemerintah, melainkan pemilik modal. Kesejahteraan akan bertingkat per-individu sesuai
dengan besarnya modal dan tingkat kekuasaannya. Dengan kekuasaannya kedua sistem ini
melegalkan riba dengan mengambil hak orang lain berdasarkan hukum yang mereka buat.
Orang yang lebih berkuasa akan menyerap hasil-hasil kekayaan yang di peroleh oleh tingkat
kekuasaan di bawahnya dan pada tingkat kekuasaan yang terendah akan menghimpun semua
kekayaan yang diproduksi oleh masyarakat dibawah kekuasaannya. Dengan demikian maka
kekayaan alam yang diupayakan terus-menerus siang dan malam oleh sebahagian besar
manusia hanya akan terserap keatas dan membuat para penguasa “jahat” semakin kaya. “Allah
memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang
tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa”.( QS Al Baqarah : 276)
Walaupun bercita-citakan secara adil dan merata mensejahterakan setiap warganya, jika
kita perhatikan lebih seksama ternyata ciri yang paling menyolok dari kedua metode ini adalah
langgengnya penjajahan, kolonialisme, perbudakan dan penindasan. Kondisi seperti ini telah
terbukti secara empiris menghasilkan serapan kesejahteraan yang melimpah kepada penguasa
tertinggi yang notabene telah membuat, menyepakati dan menetapkan aturan, undang-undang
dan metode kesejahteraan itu sendiri. Semakin besar serapan itu, semakin besar pula anggaran
yang bisa di alokasikan untuk propaganda pembenaran mereka. Semakin besarlah power
mereka untuk lebih menguasai lagi.
Zaman dahulu bangsa yunani menjajah bangsa-bangsa yang lebih kecil, bangsa romawi
dan majusi juga menjajah bangsa-bangsa di sekitarnya. Setelah zaman kekuasaan islam
berakhir, bangsa-bangsa Eropa kembali leluasa menjajah seluruh bangsa-bangsa di benua Asia,
Afrika dan Amerika. Semua sumber kekayaan bangsa-bangsa terjajah tersebut dikirim terus-
menerus ke Negara-negara penjajahnya hingga berabad-abad lamanya. Setelah mereka
dinyatakan merdeka, maka atas gagasan para “mantan penjajah” tersebut, dengan tujuan
menciptakan perdamaian dunia, maka dibentuklah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang
didalamnya berkumpullah para penguasa dunia untuk menciptakan aturan-aturan dunia yang
baru yang pada pelaksanaannya tetap saja menciptakan penjajahan gaya baru, yaitu penjajahan
dalam bidang ekonomi dan politik, dimana setiap Negara yang baru merdeka dan mulai
berkembang “wajib” bergantung dan menerima bantuan uang riba dari Negara-Negara yang
menyatakan dirinya sudah maju (mantan penjajah) untuk membangun kembali negaranya dan
menyetorkan kekayaannya sebangai bunga atas bantuan hutang yang telah mereka terima.
Penjajahan seperti ini oleh presiden kita Soekarno di sebut sebagai Nekolim yaitu kependekan
dari Neo Kolonialisme dan Imperialisme yang maksudnya adalah penjajahan gaya baru.
“Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah
dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam, padahal mereka hanya disuruh
menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci
Allah dari apa yang mereka persekutukan.” (QS At Taubah : 31)

6
Struktur Organisasi Kesejahteraan konvensional.

Al Arsy/Allah swt
“Sesungguhnya Robb kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas
“arsy mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya’. (QS Yunus : 3)

As Samawat/Nur/Malaikat/Jibril
“Maka Kami berkata: “Hai Adam sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu, maka sekali-kali janganlah ia
sampai mengeluarkan kalian berdua dari syurga yang menyebabkan kamu menjadi celaka, sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan
didalamnya dan tidak akan telanjang, dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak pula akan di terpa panas matahari di
dalamnya”. (QS At Thoha : 117-119)

Ad Dunya/Nar/Jin/Iblis
“Maka Syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka
yaitu auratnya dan syaitan berkata ; “Tuhanmu tidak melarangmu mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak menjadi
malaikat atau tidak menjadi orang orang yang kekal (dalam Syurga)”. (QS Al A’raf : 20)
Piramida atas
Al Ardh/Tean/Manusia/Adam as.
(Sejahtera) “Lalu, keduanya digelincirkan oleh setan dari surga itu dan
dikeluarkan dari keadaan semula ….” (QS al-Baqarah : 36).

“Dan orang-orang yang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan
Brahmana sebagaimana makannya binatang-binatang dan neraka adalah tempat tinggal
Kesatria mereka.” (QS Muhammad 12).

Piramida bawah
(Non Sejahtera)
Waisya/Sudra/Paria
Kesatria

“Dan diantara manusia ada orang-orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada
Allah (atas kebenaran) isi hatinya. Padahal ia adalah penantang yang paling keras. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di
muka bumi untuk mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanaman-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai
kerusakan.” (Al Baqoroh 204-205)

Dari skema di atas kita dapat melihat bahwa “Raja Arsy” Allah swt menciptakan 2 alam
dibawahnya, yaitu 7 lapis langit dan 7 lapis bumi. Pada langit kemudian diciptakanNya
penghuni makhluk cahaya para malaikat yang “dipimpin” oleh Jibril. Dan di atas bumi
diciptakanNya penghuni makhluk energi api para jin yang “dipimpin” oleh Iblis “Azazil”
(Azhar Akanji, 2016). Masalah mulai muncul ketika kemudian Allah swt merencanakan akan
menciptakan makhluk lain yang bahan dasarnya berbeda dari kedua jenis makhluk sebelumnya
yaitu dari tanah (makhluk tanah) yang akan menghuni permukaan bumi bahkan menjadi
khalifah yang akan mensejahterakan bumi.
Atas kenyataan ini Jibril dan para malaikat lainnya meskipun “bertanya tanya” mereka
tetap taat dan menerima apapun keputusan Allah swt. Berbeda hal nya dengan Iblis yang
keberatan atas keputusan ini dan menolak keras dengan alasan bahwa dia terbuat dari api yang
“lebih mulia dari pada tanah dan lebih berhak untuk mengemban amanah” ini, bahkan dengan
terang terangan berencana “menggagalkan” proses kehkalifahan yang Allah maksud.“Allah
berfirman: Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu aku
menyuruhmu? Menjawab Iblis: Saya lebih baik dari padanya. Engkau ciptakan saya dari api
sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”. (QS Al A’raf : 12)

7
Sejak saat itulah atas izin Allah swt, Iblis dengan seluruh sumber daya aparat
“setannya” baik dari bangsa jin maupun manusia mulai memikirkan, merencanakan dan
memproduksi secara masif propaganda-propaganda hoax untuk didistribusikan pada setiap saat
dan tempat agar di konsumsi sebagai kebutuhan pokok oleh jin dan manusia sehingga menjadi
candu yang dapat menggantikan kedudukan wahyu agar kekhalifahan dimaksud gagal adanya.
“Demikianlah Kami menjadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan dari jenis
manusia dan dari jenis jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain
perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).”(QS Al-An‘am : 112).
Kegigihan dan konsistensi Iblis dalam mengusahakan hoax membuahkan hasil
pertamanya dengan menundukkan penguasa bumi pertama Adam as dengan berpalingnya ia
dari ketaatannya kepada Allah menjadi ketaatan kepada Iblis dengan simbol memakan buah
terlarang. Adam as yang awalnya diciptakan dengan hardware terbaik dan diprogram dengan
software wahyu tercerdas yang sanggup mengajarkan para malaikat sehingga mereka
mengakui kelayakan Adam as menjadi khalifah, menjadi Adam yang seburuk-buruknya
keadaan dengan tunduk kepada Iblis dan menelanjangi auratnya serta memamerkan aib-aib nya
sehingga musnahlah sifat kekhalifahan dalam dirinya. Dengan kesuksesan ini Iblis mampu
bernegosiasi dengan Allah swt sehingga mendapatkan izin untuk “menguasai bumi” dalam
masa tertentu yang disebut “Ad dunia” yang akan berakhir pada “Yaumil akhir” nanti. “Iblis
menjawab: “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan(sampai hari
kiamat).”Allah berfirman: “Sesungguhnya kamu Termasuk mereka yang diberi tangguh.”Iblis
menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, “Kemudian saya akan
mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka dan
Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)”.(QS Al A’raf : 14-17)
Dari peristiwa diatas kita bisa melihat bahwa, secara “defacto dan de yure” penguasa
“dunia” ini sebenarnya bukanlah lagi bangsa manusia yang baik, alim dan bijaksana (Adam as)
melainkan Iblis yang “curang”, pembohong, sombong dan angkuh yang sampai saat ini hidup
memimpin dan mengatur dunia ini sambil bersemayam dalam istananya yang tentu saja
termewah dan termegah sedunia. Ia duduk diatas singgasana yang terbuat dari emas dan berlian
terbaik dan di balut dengan unsur energi yang paling mulia hasil dari menjarah dan menipu
bangsa jin dan manusia. Ia adalah makhluk tersombong sejagat raya yang memandang hina
dan menganggap budak manusia-manusia terhormat sedunia sekalipun, ia tidak akan rela bila
ada manusia yang “hina” tersebut mencoba menjadi khalifah walaupun baru sebatas niat dan
keinginan belaka.
Sebagai pakar hoax yang berpangalaman dalam menumbangkan penguasa bumi yang
sesungguhnya (Adam as) ia begitu lihai dalam mengapresiasi dan menyaring berita-berita hoax
berkualitas buatan syetan jin dan manusia, sehingga hasil yang didistribusikannya yang
kemudian harus di konsumsi jin dan manusia itu sendiri begitu halus dan sempurna. Tidak
nampak lagi beda antara yang real dan yang hoax. Antara yang benar dan yang salah. Bahkan
yang haq nampak seperti hoax dan yang hoax harus di konsumsi setiap saat hingga terasa haq.
Akibatnya Nuh as yang mengabarkan data-data real tentang akan terjadinya air bah, kita
anggap berita hoax hasil hayalan orang gila yang sedang terobsesi membuat perahu di gunung.
Kita semua demo menuntut kepada raja Namrud untuk membakar hidup-hidup Ibrahim as
penebar hoax yang telah “mencemarkan nama baik” leluhur dan budaya kita. Kita berencana
menangkap dan menghukum mati Musa as, seorang “propokator” bani israil yang “terbukti”

8
telah berbuat makar. Kita bersorak-sorai menyaksikan Isa as yang berhasil kita seret ke tiang
salib hidup-hidup lantaran telah “terbukti” menebarkan ilmu sihir bersama murid-muridnya.
Dan menjelang 1 muharram 15 abad yang lalu kita ramai-ramai mengepung rumah Muhammad
saw yang awalnya kita beri gelar sebagai Al Amin untuk kita bunuh lantaran ia telah “terbukti”
menebarkan ajaran bohong yang menyesatkan penduduk mekah. Astaghfirullahal’azim………
“Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu
menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan
mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat”.(QS Al Baqarah : 17).
Sepintas kita bingung dan seolah tidak percaya dan bertanya-tanya; “Kok bisa ya,
manusia yang cerdas ini melakukan hal-hal yang bodoh (jahil) berulang-ulang, sementara
keledai saja tidak akan terperosok masuk kedalam lubang yang sama ?. Kok bisa ya kita
menuding setiap rosulullah yang datang menawarkan kesejahteraan dan jalan kesuksesan pada
awalnya selalu kita tuduh sebagai penebar hoax ?. Padahal sebelumnya kita maklum bahwa
sudah ada rosul-rosul yang membawa ajaran yang sama yang pernah kita percayai ?. Kita masih
juga belum percaya meskipun mereka ihklas dan harus berdarah-darah dalam berjuang untuk
mengungkap fakta dan kebenaran itu, bahkan sampai sebagian mereka meregang nyawa,
menjadi korban dari fitnahan kita ?. Secanggih apa sebenarnya hoax yang di produksi para
syetan itu sehingga otak yang cerdas ini bila dibawah kendali penguasa yang zalim selalu saja
menjadi bodoh?. Apakah kebenaran yang terfikir di otak kita ini sesungguhnya tergantung pada
siapa penguasanya ?.”Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin
dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat
Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi.
Mereka itulah orang-orang yang lengah”. (QS Al A’raf : 179). Kita manusia yang cerdas ini
baru terbuka fikirannya dan berbondong-bondong percaya pada rosul bila ternyata beliau telah
berhasil menghalau dan menandingi penguasa kita, haruskah begitu ?.”Apabila telah datang
pertolongan Allah dan kemenangan, dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk
agama Allah”.(QS An Nasr : 1-2)
Kalau kita perhatikan bagaimana “kerajaan iblis” dengan metode konvensionalnya
dibangun sesungguhnya kita dapat melihat bahwa dasar ilmiah dari seluruh tatanannya
bersumber dari “kesombongan” yaitu pernyataan iblis “aku lebih mulia dan lebih baik dari pada
adam” artinya bahwa tatanan kepemimpinan yang baik menurut mereka adalah berdasar pada
superioritas dimana siapa saja yang lebih baik, lebih mulia, lebih kuat dan lebih hebat adalah
layak jadi pemimpin dan mendapatkan persembahan dari strata-strata dibawahnya, yang pada
prakteknya terciptalah system penindasan yang terstruktur layaknya piramida seperti yang
umum kita kenal sekarang. Hal ini jelas bertentangan dengan dasar ilmiah sebenarnya alias
hoax, dimana semua manusia bahkan semua mahluk memiliki derajat yang sama kecuali dalam
hal ketaqwaannya. “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu
di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13)
Piramida strata sosial terbagi dua bagian yaitu piramida atas dan piramida bawah.
Piramida atas adalah para pemegang tampuk kekuasaan yang kesejahteraannya bertingkat

9
tergantung seberapa mulianya dia. Yang tertinggi tentu saja adalah Iblis yang memiliki
kesejahteraan tunggal yang tak tertandingi makhluk manapun di susul oleh krooni-kroninya
pada kasta Brahmana yang tergabung dalam “secret societies”. Jika kita mengenal orang-orang
terkaya didunia dari sosial media seperti Warren Buffet, Carlos Slim, Bill Gates dll. Namun
kekayaan mereka sebenarnya hanya sedikit saja bila dibandingkan dengan keluarga terkaya di
dunia dalam 200 tahun terakhir yaitu keluarga Rothschild.

(David de Rothschild, generasi ke-7 dinasti Rothschild)


Menurut investigasi Gaylon Ross, Sr., kekayaan keluarga Rothschild sekitar USD 100
triliun atau sekitar IDR.900.000 trilun. Nilainya sama dengan 1600x kekayaan Bill Gates, 10x
lipat kekayaan Rockefeller (ranking 2 terkaya), dan hampir 7x lipat utang negara AS. Dan 360x
total kekayaan seluruh BUMN di Indonesia yang berjumlah 141 perusahaan.
Mayer A. Rothschild, adalah keluarga Yahudi-Jerman yang pada tahun 1769 tinggal
di ruko sederhana di Frankfurt, seorang bankir dan pedagang emas biasa yang belum begitu
kaya.

(Ruko 4 lantai di Frankfurt, awal kerajaan bisnis Rothschild)

10
Melalui pergaulan di lingkungan secret societies (sekte penyembah iblis),
Rothschild mendanai Prince William IX, salah satu orang terkaya di Eropa dalam
bisnis menyewakan tentara bayaran untuk perang. Dari situlah dia belajar bahwa perang adalah
uang. Negara yang perang adalah mesin uang yang produktif, mereka butuh banyak hutang dan
butuh banyak tentara bayaran demi kemenangan. Maka jika ingin dapat uang yang banyak
konflik harus terus menerus diciptakan melalui provokasi dan propaganda hoax lainnya agar
perang terus tercipta. Rothschild mendanai kelompok radikal Jacobins untuk menggulingkan
Raja Prancis Louis XVI. Kerajaan Prancis akhirnya runtuh dan berubah menjadi
negara republik. Setahun setelah Napoleon berkuasa thn 1799, Bank Sentral Prancis
diswastakan menjadi milik Rothschild dan tentu saja memegang hak untuk mencetak uang.

(Bank of France, diswastakan thn 1800)


Rothschild kemudian mengirim 5 anaknya dan berhasil menguasai moneter di 5
negara Eropa lainnya yaitu Amschel di Jerman, Salomon di Austria, Nathan di Inggris, Carl
di Italia, dan James di Prancis.

(Rothschild menyebarkan 5 anaknya untuk menguasai perbankan Eropa)


Nathan Rothschild dikenal sebagai orang pertama yang “goreng saham” di pasar
modal London Stock Exchange. Thn 1815 dia membayar orang untuk menyebarkan gosip
bohong di pasar modal bahwa Inggris baru saja ditaklukkan oleh Napoleon (padahal
sebenarnya Napoleonlah yang baru aja ditaklukkan Inggris). Pasar modal langsung panik dan
harga saham anjlok sehingga Rothschild dapat memborong semua saham dengan harga sangat
murah. Beberapa jam kemudian munculah berita bahwa Napoleon benar benar di taklukan oleh
inggris. Harga saham kembali normal namun semuanya sudah menjadi milik Rothchild.
Rothschild kemudian membeli Bank of England (bank sentral Inggris).

11
Sejak saat itu Rothschild merubah basis perdagangan antar-negara Eropa, dari
sistem pengiriman emas menjadi sistem kertas (debit kredit antar bank). Sistem ini dipakai
oleh perbankan modern & perdagangan dunia sampai sekarang.
Pada tahun 1820 mereka sudah menjadi keluarga terkaya di dunia. Mereka kemudian
memberikan modal kepada semua Negara-negara maju di Eropa untuk membiayai penjajahan
Asia, Afrika, Australia dan Amerika.

Rothschild beraliansi dengan Menkeu Luigi de Medici untuk mengontrol keuangan


Gereja Vatikan, sampai dianugerahi bintang Sacred Military Constantinian Order of
St. George oleh Paus Gregory XVI.
Di AS, melalui agennya yaitu Menkeu A. Hamilton di kabinet George
Washington, Rothschild juga mendirikan bank sentral pertama di AS, The First Bank of the
U.S. (1791, konsesi 20 tahun). Rothschild mengutus seorang agen yg sangat
brilian bernama Jacob Schiff untuk menguasai bisnis di AS dan mendanai calon calon
konglomerat AS seperti John D. Rockefeller, JP Morgan, J. Stillman (City Bank of NY), E.
Harriman (Union Pacific Railroad), A. Carnegie (US Steel, perusahaan miliar dolar pertama
di dunia).

12
(Rockefeller & JP Morgan didanai Jacob Schiff, agen Rothschild)
Rockefeller & JP Morgan tampil sebagai pengusaha pengusaha besar yang menguasai
dunia di abad ke 20. Kelompok ini disebut The Global Elites. Sebagai trategi menguasai dunia
Rockefeller kemudian menghibahkan tanahnya 7 ha di New York untuk pembangunan gedung

(Gedung PBB dibangun di atas tanah hibah Rockefeller)


Para penguasa dunia ini kemudian menuliskan misi misi mereka pada bangunan prasasti
besar yang di sebut Georgia Guidestones atau American Stonehenge, yang merupakan batu
misterius yang terdapat di Elbert County, Georgia, Amerika. Bangunan misterius ini memiliki
tinggi sekitar 20 kaki (6,1 meter), memiliki 6 batu granit seberat 240.000 pon (110.000 Kg).
Bentuk bangunan ini, memiliki satu batu di tengah 4 batu besar lainnya, sedangkan satu batu
lagi berada di puncak bangunan tersebut.
Benda Raksasa ini menyimpan misteri konspirasi didalamnya, karena memuat Ten
Commandments of The New World Order (Sepuluh Perintah Tata Dunia Baru) yang di ukir
dalam 8 bahasa: Inggris, Spanyol, Swahili (Bahasa Di Afrika), Hindi (Bahasa Sekitar India),
Ibrani, Arab, Cina, dan Rusia. banyak orang menafsirkan Kata-kata ini sebagai perintah untuk
melaksanakan New World Order.

Inilah 10 Perintah yang terukir di batu tersebut :


1. Menjaga kemanusiaan di bawah 500.000.000 dalam keseimbangan abadi dengan alam.
2. Panduan reproduksi dengan bijak - meningkatkan kebugaran dan keragaman.
13
3. Menyatukan umat manusia dengan bahasa baru yang hidup.
4. Aturan gairah - iman - tradisi - dan segala sesuatu dengan alasan marah.
5. Lindungi orang dan bangsa dengan hukum yang adil dan pengadilan yang adil.
6. Biarkan semua negara memerintah secara internal menyelesaikan perselisihan eksternal di
pengadilan dunia.
7. Hindari hukum kecil dan pejabat yang tidak berguna.
8. Menyeimbangkan hak-hak pribadi dengan tugas-tugas sosial.
9. Hadiah kebenaran – kecantikan – cinta – mencari harmoni dengan yang tak terbatas.
10. Tak ada kanker di bumi – Tinggalkan ruang untuk alam – Tinggalkan ruang untuk alam.

Selain 10 perintah di atas, masih ada batu lain yaitu batu diatas ke lima batu lainnya, di
batu itu terukir suatu tulisan yanng ditulis menggunakan 4 bahasa, yaitu Babylonian,
Sansekerta, Yunani kuno, dan hieroglyph mesir. Arti dari tulisan tersebut adalah “Let These Be
Guidestones to An Age of Reason”. Selain kelima batu itu ada batu lain yang terletak tidak jauh
di sebelah keenam batu tersebut. Batu ini adalah Explanatory tablet, batu yang bersifat
menjelaskan keenam batu tersebut.
Situs misterius ini merupakan situs yang paling jelas dalam mengungkap rencana kaum
globalis terhadap umat manusia. Situs yang mulai dibangun pada Juni 1979 dikerjakan oleh
Elberton Granite Finishing Company atas pesanan dari R.C. Christian, salah satu tokoh
Rosikrusian, saudara sekandung Freemasonry. Mereka membangun situs tersebut sebagai
bentuk penghormatan terhadap Christian Rosenkreuz, sang pendiri Ordo Rosikrusian di abad
14 M. Semua tokoh Rosikrusian menggunakan simbol R.C dalam setiap tandatangannya.
Pada bagian pertama batu ini tertera batas ideal populasi manusia adalah 500 juta orang.
Sementara jumlah penduduk dunia sekitar 7 miliaran jiwa, lalu bagaimana caranya mengurangi
jumlah penduduk ini? Tanpa disadari banyak orang, hal ini sudah lama dilakukan, mereka
menciptakan perang dan pembunuhan massal. Pembunuhan etnis tertentu
(genocide). Pembunuhan bayi (infanticide). Vaksin pemandulan (sterilisasi) massal di Afrika.
Sebarkan wabah dan virus termasuk AIDS dll. Kalau diperhatikan, setelah pembentukan PBB
yang katanya bertujuan untuk terciptanya perdamaian dunia, malah justru makin banyak
perang. Pada tahun 1950an terjadi perang Korea. Tahun 1960an terjadi perang Vietnam. Tahun
1970an terjadi perang Uganda dan Ethiopia. Tahun 1980an ada perang Afghanistan. Tahun
1990an ada Perang Teluk. Tahun 2000an menyusul Perang Teluk jilid II. Sasarannya
adalah selalu Negara-negara berkembang. Sekarang programnya bertambah satu lagi yaitu
pembatasan umat manusia dengan mempromosikan gaya hidup LGBT. Sebab, perkawinan
sejenis tidak menghasilkan keturunan.
Di bawah kasta brahmana yang sangat sejahtera ini, menyusul kasta kesatria yang juga
tergolong sejahtera. Kesejahteraan pada kasta ini sangatlah beragam, Yang paling sejahtera
adalah para kaisar, para raja, para presiden dan para pejabat pemerintahan dan elit local lainnya.
Sedang kesejahteraan terendahnya adalah para pegawai negeri bawahan yang mendapatkan
cukup gaji dan tunjangan kesejahteraan lainnya dari Negara.

14
Para anggota yudikatif, legislatif dan eksekutif ini hidup sejahtera dari aturan-aturan
dan cara-cara yang mereka buat dan sepakati sendiri serta menolak, mengingkari dan tidak
percaya kepada cara-cara dan aturan-aturan dari kitab-kitab suci, sehingga Allah swt menyebut
mereka dengan sebutan orang-orang yang ingkar. “Barang siapa yang tidak berhukum dengan
hukum yang diturunkan Allah, maka mereka adalah orang-orang kafir”. (QS Al-Maidah: 44).
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak
kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci mati hati dan
pendengaran mereka dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat
berat”.(QS Al Baqarah : 6-7)
Di bawah kasta ini adalah piramida bawah yang disebut dengan piramida non sejahtera
karena kesejahteraan mereka meskipun sudah dijamin oleh undung-undang dan aturan yang
ditetapkan oleh penguasa pada piramida di atasnya dan mereka taati, namun pada kenyataannya
kesejahteraan mereka tergantung dari kecakapan dan nasib mereka masing-masing. Bagi
mereka yang lebih cerdas, lebih ulet, lebih mau belajar dan berjuang, mereka akan
mendapatkan hasil yang lebih baik dari yang lainnya. Motto yang umum dalam kasta ini adalah
“Hidup adalah Perjuangan”, “kalau gak kerja ya gak makan”, “Kalau mau kaya ya usaha” dan
seterusnya. Kesejahteraan pada kasta ini adalah hal yang setiap saat selalu di janji-janjikan dan
merupakan jargon yang di dengung-dengungkan oleh setiap penguasa disemua negara yang
pada akhirnya menjelma menjadi candu yang menenangkan dengan menumbuhkan harapan-
harapan palsu yang terbarukan. Sebagian dari mereka hidup dalam angan-angan dan lari dari
kenyataan, sehingga judi, alkohol, obat obatan, prostitusi, game dan tontonan gratis menjadi
tujuan hidup dan hiburan mereka. Sebagian yang lain berjuang mati-matian, mencoba
menumpuk kesabaran untuk menghadapi dan menaklukan pahitnya kenyataan. Satu-satunya
hiburan mereka adalah harapan akan ada perubahan di suatu saat nanti. Kalau bukan kita ya
mudah-mudahan anak kita. Kalau bukan anak kita ya mudah-mudahan cucu kita dan seterusnya
dan seterusnya. Lalu……. kapan kira-kira mereka pasti akan sejahtera ?.
Orang-orang pada kasta ini percaya kepada cara dan aturan yang berlaku bukan karna
aturan itu telah berhasil membuat mereka sejahtera, melainkan karena mereka setiap saat dan
secara terus-menerus mengkonsumsi janji-janji dan propaganda-propaganda tersebut melalui
televisi, surat kabar dan sosial media sehingga membentuk asumsi seolah olah aturan itu benar
dan mereka percaya bahwa aturan itu akan benar-benar membuat mereka sejahtera dan
menolak kemungkinan yang lain. Meskipun mereka menyatakan bahwa mereka punya agama
dan taat pada agamanya serta beriman kepada Tuhan (Allah), tetapi pada kenyataannya mereka
tetap saja tidak percaya dan ragu bila aturan dan cara Tuhan itu benar-benar akan membuat
mereka sejahtera. Ada dualisme dan kedustaan antara pernyataan di mulut dengan kenyataan
di hati, karena dalam hati mereka telah ada penyakit. Orang orang ini telah disesatkan oleh
aturan dan hukum yang berlaku. Orang-orang ini disebut oleh Allah sebagai “pendusta” atau
yang biasa kita kenal sebagai “munafiq”. “Diantara orang-orang itu, ada yang mengatakan:
kami beriman kepada Allah dan hari akhir, padahal mereka bukan orang-orang yang beriman.
Mereka berusaha menipu Allah dan orang-orang yang beriman. Tetapi mereka tidak menipu
siapa pun kecuali diri mereka sendiri. Sedangkan mereka tidak merasa. Di dalam hati mereka
terdapat penyakit, lalu Allah menambah mereka dengan penyakit, dan mereka akan menerima
azab yang pedih, karena sebelum ini mereka selalu berbohong”.(QS Al Baqarah : 8-10).
Kasta terbawah ini adalah ujung tombak dan alat penguasa untuk menghisap seluruh
kekayaan bumi ini untuk kemudian didistribusikan sebagai peningkatan dan penimbunan

15
kesejahteraan kepada kasta-kasta di atasnya. Makin lama sistem ini berjalan maka makin
lebarlah kesenjangan kesejahteraan yang terjadi. Dan semakin lebar jurang kesenjangan itu
tercipta, maka semakin dekatlah kepada bencana dan pergolakan. Maka sejarah telah
membuktikan bahwa sistem kesejahteraan seperti ini selamanya tak pernah langgeng dan selalu
berujung pada pergolakan. “Dan perumpamaan kalimat yang buruk adalah seperti pohon yang
buruk yang telah dicabut akar akarnya dari permukaan bumi, tidak dapat tetap(tegak)
sedikitpun”. (QS Ibrahim : 26).

Yudikatif
Legislatif
Eksekutif

Rakyat

16

Anda mungkin juga menyukai