Anda di halaman 1dari 21

Agama Menjamin

Kebahagiaan

Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam kelas 35 - ITS


Anggota Kelompok 2 :

03
Himawan Rahsad Muhammad Fathan H.
01 5011201011 5011201087

02
Yunita Nilam Khoironi Syalsabila Eka Adriyanti
5011201038 04 5016201076

05 Fathan Akbar Gemilang


5016201086
BAB I
Pendahuluan
Islam menjamin kebahagiaan bagi setiap penganutnya di dunia maupun di akhirat kelak. Islam
mempunyai sesuati yang esensial yaitu Al-Qur’an, kalam dari Al-Qur’an adalah kalam Allah ta’ala
yang diturunkan kepada Rasullah SAW. Diawali dengan surat Al-Fatiha dan diakhiri dengan surat
Al-Nas, kitab ini merupakan wahyu memiliki banyak fungsi untuk kehidupan seperti: menjelaskan
sesuatu baik hal-hal yang bersifat ilmiah sampai hal yang kerap kita temui di kehidupan, sebagai
petunjuk dan rahmat, serta memberi kabar gembira bagi orang-orang islam sendiri. Hal ini
tertuang dalam firman Allah Q.S An-Nahl (16):89

‫َيءَ َوهدًى‬
ْ ‫لش‬ ََ ‫ْك ْال ِكت‬
َِ ‫َاب تِ ْبيَانًا َِلك‬ ََ ‫ش ِهيدًا َعلَىَ َهؤ ََل َِء ََ َون ََّز ْلنَا َعلَي‬ ََ ِ‫ن أَ ْنف ِس ِه َْم ََ َو ِجئْنَا ب‬
َ ‫ك‬ َْ ‫ش ِهيدًا َعلَ ْي ِه َْم ِم‬ َ َ‫ل أ َّمة‬
َِ ‫ََيَ ْو ََم نَ ْبعَثَ فِي ك‬
ََ‫( َو َرحْ َم َةً َوب ْش َرىَ ِل ْلم ْس ِل ِمين‬89

Artinya : (Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas
mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat
manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan
petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (89)
Beberapa orang menggangap
kebahagiaan hanya di dunia saja.
Bahagia sering dihubungkan Nyatanya kebahagiaan terjadi juga di
dengan kesuksesan duniawi. akhirat, bahkan kebahagiaan di
Orang yang mempunyai akhirat jauh lebih indah dibandingkan
kekayaan, memiliki jabatan tinggi, kebahagiaan di akhirat. Beberapa
dan popularitas sering disebut orang lebih mementingkan
orang yang berbahagia. kesenangannya untuk masa ini
seperti kesenangan punya banyak
uang, kesenangan punya wajah
menawan, kesenangan mempunyai
barang-barang mewah, dan
kesenangan-kesenangan dunia
lainnya.
BAB II
Pembahasan Utama
Manusia
Pengertian
Menurut Spinoza, Goethe, Hegel, dan Marx,
Manusia adalah makhluk hidup yang harus produktif, menguasai dunia di
luar dirinya dengan tindakan mengekspresikan kekuasaan manusiawinya
yang khusus, dan menguasai dunia dengan kekuasaannya ini.

Menurut Al-Quran
QS. Al-insan :2-3
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak
mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.
Agama
Agama pada dasarnya merupakan suatu peraturan Tuhan yang
mendorong jiwa seseorang yang memiliki akal untuk memegang
peraturan Tuhan itu dengan kehendak sendiri, untuk mencapai kebaikan
hidup dan kebahagian di akhirat kelak.
Relasi Manusia dan Agama
Manusia membutuhkan agama karena keduanya sangat berkaitan tidak dapat dipisahkan.
Dengan agama maka manusia bisa menemukan jati dirinya. Agama juga memiliki tujuan
yaitu membawa manusia melaksanakan segala perintah Allah SWT yang tertulis di Al-Quran
dengan tujuan menuntun ke jalan yang benar baik di dunia maupun akhirat

Dapat disimpulkan bahwa agama mengatur segala sendi-sendi kehidupan dan dikatakan juga
agama merupakan pengatur manusia untuk menjalankan perannya untuk hidup di muka
bumi ini.
Karakteristik Agama Sebagai Jalan Menuju
Kebahagiaan
● Fondasi agama yang kuat akan menjadi bekal menuju kebahagiaan di dunia dan akhirat.
● Dengan fondasi agama, manusia akan lebih tahu dan paham bahwa kebahagiaan yang
paling penting dah harus dipersiapkan sejak sekarang adalah kebahagiaan di akhirat atau
kebahagiaan ukhrawi.
Jika kita membaca pendapat Ibnul Qayyim al-Jauziyyah bahwa untuk
menggapai kebahagiaan itu mengharuskan adanya kondisi hati yang
sehat (qalbun salim) .

● Karakteristik hati yang sehat adalah sebagai berikut.

Selalu berorientasi ke masa depan


dan akhirat.

berdzikir ke pada Allah SWT membuat


Hati menerima makanan yang
hati ini selalu merasa ama dekat
berfungsi sebaai nutrisi dan
dengannya
obat.

Perhatian terhadap waktu yang dimiliki.


Usman bin Hasan al-Khaubawi mengatakan bahwa indikator manusia yang bahagia
itu adalah sumber rezekinya ada di negaranya; mempunya keluarga yang saleh, yakni
istri/suami dan anak-anak yang membanggakan dan membahagiakan; serta berada di bawah
penguasa yang adil tanpa kezaliman.

Indikator berikutnya adalah rezekinya dapat membantu seseorang uuntuk mendekatkan diri
kepada Allah, tidak banyak membicarakan hal-hal yang tidak berguna, menjaga kewajiban
sholat dan konsisten menjalankan sunnah, bergaul dengan orang baik dan sholeh, bersifat
tawaduk dan tidak tinggi hati serta dermawan terhadap sesama dan yang terakhir adalah
tidak pernah lupa dengan akhirat dan kematian, karena keduanya adalah hal
yang tidak dapat dihindari
Ajaran Islam Membawa Kepada
Kebahagiaan
QS Ar- Rum/30:30

● Fitrah dalam ayat di atas adalah menerangkan bahwa manusia diciptakan Allah mempunyai naluri
beragama yaitu agama tauhid.
● Agama tauhid yang dimaksud ayat itu tentunya agama islam. Inti agama islam adalah tauhidullah.
● Jiwa tauhid sangatlah penting karena merupakan modal dasar hidup yang dapat mengantar
manusia menuju keselematan dan kesejahteraan.
● Nilai -nilai hidup yang dibangun di atas jiwa tauhid merupakan nilai positif serta nilai
● ilahi yang abadi dan mutlak mengandung kebenaran yang universal.
● Ruh kebahagiaan adalah jiwa tauhid yang di atas jiwa itulah nilai-nilai universal terbangun.
Nilai-nilai universal yang perlu ditanamkan dan dikembangkan agar
menjadi ruh kehidupan yang dapat membawa kebahagiaan adalah
sebagai berikut :

Al - Adalah
Al-Amanah Memiliki keadilan, dalam persektif etika
Memiliki terpercaya, rasa dapat islam adalah adanya keseimbangan
dipercaya dan mempercayai adalah antara hak dan kewajiban.
karena perilaku jujur.

Al- Hurriyyah
memiliki kemerdekaan dalam berpikir, manusia juga mempunyai kebebasan
dalam berserikat, berpolitik dan menyampaikan pendapatnya melalui
saluran-saluran yang benar sesuai dengan hukum.
BAB III
Kajian Tematik
Gaya Hidup Hedonisme Menurut Islam
“Barang siapa menghendaki kehidupan
Menurut Ahmad Mustofa (dalam M. Bashori Muchsin,
sekarang (duniawi), maka Kami segerakan 2019:212)
baginya di dunia itu apa yang kami
kehendaki bagi orang yang kami kehendaki Pola hidup hedonisme adalah pola hidup
dan Kami tentukan baginya neraka yang membawa pada kehancuran karena
jahannam; ia akan memasukinya dalam manusia cenderung melupakan Tuhan.
keadaan tercela dan terusir. Dan barang
siapa yang menghendaki kehidupan akhirat
dan berusaha ke arah itu dengan sungguh- Menurut Franz Magnis-Suseno (dalam M. Bashori
sungguh sedang ia adalah mukmin, maka Muchsin, 2019: 213)
mereka itu adalah orang-orang yang Pandangan hidup yang menganggap bahwa
usahanya dibalasi dengan baik.” orang akan menjadi bahagia dengan mencari
(QS Al-Isra’: 18-19). kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat
mungkin menghindari perasaan perasaan
menyakitkan.
Ciri - Ciri Hedonisme

Egois dengan Pergaulan


eksistensi orang lain yang bebas Sombong

01 02 03 04 05 06 07

Tujuan utamanya Konsumtif Materialis


hanya kenikmatan Diskriminatif
pribadi
Faktor - Faktor Penyebab Hedonisme

Eksternal
● Lingkungan yang ditinggali
didasarkan
pada 2 faktor ● Lingkaran pertemanan dalam hidup manusia tersebut.
yakni faktor ● Tren yang berkembang di masyarakat
eksternal
dan faktor
internal.

Internal
● Rasa gengsi dalam diri tiap-tiap individu.
● Kurang bersyukur dengan nikmat Allah yang telah diberi.
● Tidak menyiapkan bekal bahagia untuk kehidupan akhirat.
Cara Menghindari Gaya Hidup Hedonisme
● Selalu bersyukur atas apa yang dimiliki saat ini.
● Memahami skala prioritas diri sendiri
● Pandai-pandai memilah lingkungan hidup.
● Mengutamakan kebahagiaan di akhirat namun juga
tidak melupakan kebahagian di dunia.
Kesimpulan
● Tujuan dasar hidup manusia adalah sejahtera di dunia dan bahagia di
akhirat.
● Di dalam agama islam sudah diberikan segala macam panduan agar
hidup menjadi bahagia baik di dunia dan akhirat, yaitu dengan
diturunkannya Al-Quran dan adanya Al hadist.
● Manusia yang hanya mengejar kebahagiaan di dunia saja akan
menjadi manusia dengan gaya hidup hedonisme, yakni gaya hidup
yang hanya memburu kesenangan semata tanpa melihat dampak-
dampak yang akan di timbulkan. Hal inilah yang malah akan membuat
hati dan pikiran tidak tenang dan damai.
Sekian dan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai