Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAGAIMANA AGAMA MENJAMIN KEBAHAGIAAN?

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4


NAMA ANGGOTA:
1. AHMAD GHAZALI : 230904501063
2. RAHMAT : 230904501036
3. AULYA MAHFIRAH TULJANNA : 230904502033
4. INDAH PUSPITASARI : 2309045032

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Jurusan Pendidikan Ekonomi
Kelas C

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil ‘alamin, Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah
menganugrahkan keimanan, keislaman, kesehatan dan kesempatan sehingga saya
dapat menyusun makalah ini dengan baik. Makalah dengan judul “Bagaimana
Agama Menjamin Kebahagiaan?” ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata
kuliah agama islam.

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam meyelesaikan makalah ini.

Meski demikian,saya menyadari masih banyak sekali kekurangan dan kekeliruan


di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi.
Sehingga saya secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari pembaca.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk pembaca dan masyrakat umum.
‫الرحِ يْم‬ َّ ِ‫ بِس ِْم للا‬,
َّ ‫الرحْ مٰ ِن‬
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama merupakan sarana yang menjamin kebahagiaan, kelapangan dada dalam individu dan
menumbuhkan ketenangan hati pemeluknya. Agama akan memelihara manysia dari segala bentuk
perilaku yang negatif. Islam menjamin kebebahagiaan bagi setiap pengikut di dunia maupun di
akhirat kelak.

Hidup bahagia merupakan idaman setiap orang, bahkan menjadi simbol keberhasilan. Namun hanya
sedikit orang yang mengerti apa arti kebahagiaan yang sesungguhnya. Kebahagiaan dalam Islam
adalah kebahagiaan yang autentik artinya lahir dan tumbuh dari nilai- nilai hakiki Islam dan mewujud
dalam diri seorang hamba yang menunjukkan sikap muasabah diri (menilai mengoreksi diri) yang
berpegang pada kebenaran, mensyukuri nikmat Allah yang berupa Iman, Islam, dan kehidupan.

Menurut Ibnul Qayyim berpendapat bahwa kebahagiaan itu adalah perasaan senang dan tentram
karena hati sehat dan berfungsi dengan baik. Hati yang sehat dan berfungsi dengan baik bisa
berhubungan dengan Tuhan sang pemilik kebahagiaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana konsep dan karakteristik agama sebagai jalan menuju titik kebahagiaan?

2. Mengapa manusia harus memiliki agama?

3. Bagaimana agama Islam dapat membuat umatnya merasa hidup bahagia?

4.Mengapa tauhid dapat menjadi patokan dalam agama Islam?


5.Bagaimana esensi dan urgensi komitmen terhadap nilai nilai tauhid?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mengetahui Konsep dan Karakteristik Agama sebagai jalan menuju kebahagiaan

Kebahagiaan dalam islam adalah kebahagiaan autentik artinya lahir dan tumbuh dari nilai-nilai hakiki
islam dan mewujud dalam diri seseorang hamba yang mampu menunjukan sikap tobat melakukan
introspeksi dan koreksi diri untuk selalu berpegang pada nilai-nilai dan kebenaran, mensyukuri
karunia Allah berupa nikmat iman, islam, dan kehidupan. Berikut pendapat dari beberapa ahli
mengenai makna kebahagiaan:
a. Al-Alusi

Konsep dan karakteristik agama sebagai jalan menuju kebahagiaan menurut pendapat beberapa ahli.
Menurut Al-Alusi bahagia adalah perasaan senang dan gembira karena bisa mencapai keinginan atau
cita-cita yang dituju dan diimpikan.

b. Ibnul Qayyim Al-Jauziyah

Ibnul Qayyim al-Jauziyah berpendapat bahwa kebahagiaan itu merupakan perasaan senang dan
tenteram karena hati sehat dan berfungsi dengan baik. Hati yang sehat dan berfungsi dengan baik
bisa berhubungan dengan Sang pemilik kebahagiaan. Kebahagiaan, kesuksesan, kekayaan,
kemuliaan, ilmu, dan hikmah adalah hanya milik Allah Kebahagiaan dapat diraih jika dekat dengan
pemilik kebahagiaan yaitu Allah Swt.

Allah SWT berfirman. "seandainya bukan karena perlindungan Allah kepada sebagian manusia atas
sebagian yang lain, maka rusaklah bumi ini" (QS Al-Baqarah/2:251), Yang dapat kita lakukan sebagai
umat manusia untuk menggapai kebahagiaan itu mengharuskan adanya kondisi hati yang sehat
(qalbun sailim), maka yang perlu kita lakukan adalah mengetahui karakteristik hati yang sehat dan
cara mengobati hati yang sakit agar hati dapat kembali sehat. Karakteristik hati yang sehat adalah
sebagai berikut:

1) Hati menerima makanan yang berfungsi sebagai nutrisi dan obat. Adapun makanan yang paling
bermanfaat untuk hati adalah iman, sedangkan obat yang paling bermanfaat untuk hati adalah Al-
Quran

2) Selalu berorientasi ke masa depan dan akhirat. Untuk sukses pada masa depan, kita harus
berjuang pada waktu sekarang. Orang yang mau berjuang pada waktu sekarang adalah pemilik masa
depan, sedangkan yang tidak mau berjuang pada waktu sekarang menjadi pemilik masa lalu.

3) Selalu mendorong pemiliknya untuk kembali kepada Allah. Tidak ada kehidupan, kebahagiaan, dan
kenikmatan kecuali dengan ridha-Nya dan dekat dengan-Nya. Berzikir kepada Allah adalah makanan
pokoknya, rindu kepada Allah adalah

kehidupan dan kenikmatannya. 4) Hati yang sehat selalu berorientasi kepada kualitas amal bukan
kepada amal semata.

Dalam kitab Mizanul Amal, Al-Ghazali menyebut bahwa assa"adah (bahagia) dibagi menjadi dua
bagian yaitu kebahagiaan hakiki atau kebahagiaan ukhrawi dan kebahagiaan majasi atau kebahagiaan
duniawi sebagai berikut:

Kebahagiaan hakiki.

Kebahagiaan hakiki adalah kebahagiaan ukhrawi, kebahagiaan ukhrawi akan diperoleh dengan modal
iman, ilmu dan amal. Sebahagiaan ukhrawi adalah kebahagiaan rohanidan abadi.

• Kebahagiaan majasi.

Kebahagiaan majasi adalah kebahagiaan duniawi. Kebahagiaan dniawi bisa didapat oleh

orang yang beriman dan bisa didapat oleh orang yang tidak beriman. Ibnu Athaillah mengatakan
"Allah memberikan harta kepada orang yang dicintai Allah dan kepada orang yang tidak dicintai

Allah, tetapi Allah tidak akan memberikan iman kecuali kepada orang yang dicintainya."

Kebahagiaan duniawi adalah kebahagiaan yang fana tidak abadi. Kebahagiaan duniawi ada yang

melekat pada dirinya dan ada yang melekat pada manfaatnya. "Diantara kebahagiaan duniawi

adalah memiliki harta,kedudukan terhormat, dan keluarga yang mulia.

2.2 Alasan Manusia Harus Beragama

Agama merupakan pegangan, peraturan dan jalan hidup manusia. Pertama, manusia

memerlukan agama karena dalam diri manusia sudah ada potensi untuk beragama. Potensi manusia
untuk beragama ini memerlukan pembinaan, pengarahan, pengembangan dengan cara mengenalkan
agama kepada setiap manusia.

Kedua, ada kelemahan dan kekurangan dalam diri manusia. Quraish Shihab menyatakan bahwa
dalam pandangan al-Qur'an, nafs diciptakan Allah Swt. dalam keadaan sempurna yang mempunyai
fungsi untuk menampung serta mendorong manusia berbuat kebaikan dan keburukan. Karena itu,
sisi dalam manusia ini dianjurkan untuk diberi perhatian lebih besar.

Ketiga, ada tantangan dalam diri manusia. Faktor lain yang bisa menyebabkan manusia memerlukan
agama adalah karena manusia dalam kehidupannya menghadapi berbagai tantangan baik yang
datang dari dalam maupun tantangan yang datang dari luar.

Tantangan dari dalam dapat berupa dorongan hawa nafsu dan bisikan setan (Q.S. 12:5: 17:53).
Sementara itu, tantangan dari luar bisa berupa rekayasa dan upaya-upaya yang dilakukan manusia
yang secara sengaja berupaya ingin memalingkan manusia dari Tuhan. Untuk itu upaya mengatasi
dan membentengi manusia adalah dengan mengajarkan mereka agar taat menjalankan agama.

Mengapa Harus Agama Islam?

Dalam buku Al-Milal wa An- Nihal, Asy-Syahrastani menyatakan bahwa agama adalah ketaatan dan
kepatuhan yang bisa diartikan sebagai pembalasan dan perhitungan amal perbuatan di akhirat kelak.
Sedangkan menurut Ath-Thanwi dalam buku Kasyaf Isthilahat Al- Funun disebutkan bahwa agama
adalah intisari Tuhan yang mengarahkan orang-orang berakal dengan kemauan mereka sendiri untuk
memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat.

Sementara itu, Maulana Muhammad Ali mendefinisikan Islam dengan merujuk pada

firman Allah Swt. dalam surat al-Baqarah ayat 208 yang berarti:

َ ‫ن لَهُ لَكُ ِْم‬


ِ‫عدُوِ ُّم ِبين‬ َ ْ‫ت الشَّي‬
ِِ ‫ط‬ َ َِ‫َيأْ ِت ِِه الَّذِين‬
ِِ ‫عا ِم ُروا ا ْدخُذوا في السلم كافة و التتَّ ِب ُعوا ُخطُ َو‬

Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah

kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu
.
2.3 Agama Islam dapat Membuat Umatnya Merasa Bahagia

Imam Nawawi Al Bantani dalam kitabnya Nasha'ihul Ibad menyebutkan lima kunci meraih
kebahagiaan dunia dan akhirat.

1. Perbanyak Membaca Kalimat Thoyyibah

Berzikir dengan mengucap kalimat thoyyibah yakni Laailaha illallah Muhammadur Rasulullah tiap
waktu dan segala keadaan. Kalimat tersebut sangat disukai Allah.

Sebagaimana sabda Nabi SAW.:

ِْ ‫اكثروا ذكر العز وجل على كال هللا بن عما ال أحب إلى الوالى تعيد من كل سيدة و الن َيا َِو الْ َج َرِِة م‬
ِ‫ِن ِذ ْك ِر‬

‫الي‬

Artinya: "Perbanyaklah berzikir kepada Allah SWT yang maha luhur lagi agung dalam berbagai
keadaan. Karena tidak ada amal yang lebih dicintai Allah dan lebih menyelamatkan seorang hamba
dari keburukan dunia dan akhirat selain zikir kepada Allah SWT (HR. Ibnu Sharshari). Dengan banyak
berzikir hati akan merasa tenang.

2. Mengucapkan Innalillahi wa Innaailaihi Raajiuun Tiap Ditimpa Musibah

‫ل قُ َّوة أدب االلهي العظيم‬


َِ ‫و إذاب ليببلية قال إن الوان اليه راجعون و الحول و‬

"Tatkala mendapat cobaan, ia mengucapkan: Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Raaj'iun Wa La Hawla Wa la
Quwwata Illa Billahiil 'Aliyyil "Adziim."

Zikir ini untuk menyadarkan manusia bahwa segala apa yang terjadi tidak pernah lepas

dari qodho atau ketetapan Allah SWT. Karena itu, dengan memasrahkan semuanya kepada

Allah di kala tertimpa musibah akan membuat hati merasa tenang dan dijauhkan dari rasa putus asa

3) Tauhid Asma'wa Sifat yang artinya mempercayai Allah atas nama-nama yang telah ditetapkan
olehNya sendiri.

Tauhid menjadi patokan karena dapat menjadikan kita lebih paham atas ajaran Allah dan lebih
menambah keimanan karena dalam mengamalkan cabang tauhid kita akan mengetahui
bahwasannya Allah selalu mengawasi kita disegala perbuatan.

2.5 Esensi dan Urgensi komitmen tentang nilai-nilai tauhid

Mengapa jiwa tauhid penting? Sebab jiwa tauhid adalah modal dasar hidup yang dapat mengantar
manusia menuju keselamatan dan kesejahteraan. Sungguh, jiwa tauhid penting. Allah telah
menanamkan jiwa tauhid ini kepada seluruh manusia semenjak mereka berada di alam arwah.
Supaya jiwa tauhid berkembang, maka Allah mengutus para rasul dengan tugas utamanya yaitu
menyirami jiwa tauhid agar tumbuh dan berkembang sehingga menghasilkan buah yang lebat yaitu
amal salch. Allah berfirman.
"Dan sesungguhnya Kami jadikan (untuk isineraka jahannam) kebanyakan jin dan manusia. mereka
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), mereka
mempunyai mata, tetapi tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan
mereka mempunyai telinga, (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat- ayat Allah).
Mereka itu bagaikan binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang
yang lalai."(QS Al--A "raf/7: 179).

Nilai-nilai hidup yang dibangun di atas jiwa tauhid merupakan nilai positif, nilai kebenaran. dan nilai
Ilahi yang abadi yang mengandung kebenaran mutlak dan universal. Nilai mutlak dan universal yang
terdapat di dalamnya dapat menjadikan misi agama ini sebagai rahmatan lil "alamin, agama yang
membawa kedamaian,keselamatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan umat manusia lahir danbatin.

1.Al-Amanah

Al-Aminah artinya terpercaya. Mengapa seseorangterpercaya dan dipercaya? Karena ia jujur.


Kejujuran menyebabkanseseorang dipercaya. Karena dipercaya, maka ia menjadi manusiaterpercaya
(al-Amin).

2. Al-..Adalah
Al-,,Adalah secara etimologis artinya keadilan". Keadilan dalam persepektif etika Islam adalah adanya
keseimbangan antarahak dan kewajiban. Sesuatu yang menjadi hak kita, maka menjadikewajiban
bagi orang lain. Sebaliknya, sesuatu yang menjadi hakorang lain, maka menjadi kewajiban kita
Keadilan dalam perspektif hukum adalah

"Wadh"u sya in fimahallihi" artinya meletakan sesuatu pada tempatnya". Allah berfirman, "Hai
orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakan kebenaran
karena Allah menjadi saksi dengan adil. Janganlah sekali-kali kebencianmu kepada suatu kaum
mendorong kamu berlaku tidak adil; berlaku adillah sebab berlaku adil itu lebih dekat kepada
ketakwaan; dan bertakwalah kepada Allah sesungguhnya AllahMaha Mengetahui apa kamu
kerjakan." (QS Al-Maidah/5: 8).Dalam ayat lain Allah azza wajalla berfirman. "Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu untuk memberikan amanah kepada orang yang berhak menerimanya. Dan jika
kamumenghukumi suatu kasus di antara sesama manusia, maka putuskanlah perkara itu dengan
adil." (QS.An-Nisa/4: 58).

3.Al-Hurriyyah

Kebebasan manusia dalam berkehendak dan mewujudkan kehendak dengan perbuatan adalah hak
asasi manusia. Manusia mempunyai kebebasan untuk berpikir dan mengembangkan pemikirannya
lewat ilmu, filsafat, atau pembaharuan pemahaman terhadap agama. Kebebasan berpikir merupakan
sarana untuk melahirkan gagasan gagasan besar untuk memajukan peradaban manusia.

BAB III
KESIMPULAN

Mengetahui konsep dan karakteristik agama sebagai jalan menuju kebahagiaan dapat dilihat adanya
perasaan senang dan gembira pada individu yang merasa telah tercapai impiannya yang berorientasi
ke masa depan dan akhirat. Dalam kitab Mizanul Amal Al-Ghazali menyebut bahwa assa'adah
(bahagia) dibagi menjadi dua bagian yaitu kebahagiaan hakiki atau kebahagiaan ukhrawi adalah
kebahagiaan majasi atau kebahagiaan duniawi. Mengapa manusia harus memiliki agama ? alasannya.

1. Terdapat potensi untuk beragama kepada setiap umat manusia

2. Terdapat kelemahan dalam diri manusia

3. Adanya tantangan dalam diri manusia (Q.S. 12:5, 17:53)

Mengapa islam, karena agama yang menjadi intisari Tuhan yang mengarahkan manusia berakal untuk
memperoleh kesejahteraan dunia akhirat, seperti yang dijelaskan pada QS Al- Baqarah ayat 208.
Didalam islam terdapat ilmu tauhid yang disebut sebagai ilmu ushul atau dasar agama yang
merupakan keyakinan mengesakan Tuhan penguasa alam semesta hanyalah satu, tidak beranak,
tidak beristri, tidak bersaudara. Oleh karena itu, ilmu tauhid menjadi patokan di agama islam.

SARAN

Habiskan waktumu untuk melakukan perbuatan baik. Karena tindakan yang disukai oleh
Allah akan menuntun anda untuk memiliki iman yang lebih kuat. Hubungan ini akan
membantu meringankan anda dari kesulitan yang sedang dihadapi.

Anda mungkin juga menyukai