Anda di halaman 1dari 14

Bagaimana agama

menjamin
kebahagiaan

Kelompok 1
Anggota kelompok :
• Alya Nopita (10123005)
• Ayu Astriana (10121070)
• Vera Khairunnisa (10123035)
lingkung pembahasan :
• Konsep & karakteristik Agama sebagai jalan
kebahagiaan
• Karakteristik hati yang sehat
• Karakteristik hati yang sakit
• Alasan mengapa manusia harus beragama dan
bagaimana agama dapat membahagiakan umat?
• menggali sumber historis, filosofis,
psikologis,sosiologis dan pedagogis tentang pemikiran
agama sebagai jalan menuju kebahagiaan
• Hal yang dapat merusak kebahagiaan menurut Said
Hawa
• Nilai-nilai universal yang perlu ditanamkan dan
dikembangkan agar menjadi roh kehidupan
Konsep & karakteristik Agama
sebagai jalan kebahagiaan
Menurut Al-Alusi, bahagia adalah perasaan senang dan
gembira karena bisa mencapai keinginan/cita-cita yang
dituju dan diimpikan.
Ibnu Qayyim al-Jauziyah berpendapat bahwa kebahagiaan
itu adalah perasaan senang dan tentram karena hati sehat
dan berfungsi dengan baik.
Ada dua kebahagiaan
menurut Imam Al-Ghazali
Bahagia hakiki adalah kebahagiaan ukhrawi. Kebahagiaan
ukhrawi adalah kebahagiaan abadi dan rohani, diperoleh
dengan modal iman, ilmu, dan amal.

Kebahagiaan majasi adalah kebahagiaan duniawi.


Kebahagiaan duniawi adalah kebahagiaan yang fana' dan
tidak abadi. Adapun kebahagiaan duniawi bisa didapat oleh
orang yang beriman dan bisa didapat oleh orang yang tidak
beriman.
Karakteristik hati yang sehat
Karakteristik hati yang sehat menurut Ibnu Qayyim adalah sebagai berikut :
 Hati menerima makanan yang berfungsi sebagai nutrisi dan obat.
 Selalu berorientasi ke masa depan dan akhirat.
 Selalu mendorong pemiliknya untuk kembali kepada Allah
 Tidak pernah lupa dari mengingat Allah (berzikir kepada Allah), tidak
berhenti berkhidmat kepada Allah, dan tidak merasa senang dengan selain
Allah Swt.
 Jika sesaat saja lupa kepada Allah segera ia sadar dan kembali mendekat dan
berzikir kepada-Nya
 Jika sudah masuk dalam shalat, maka hilanglah semua kebingungan dan
kesibukan duniawinya
 Perhatian terhadap waktu agar tidak hilang sia-sia melebihi perhatian kepada
manusia lain dan hartanya.
 Hati yang sehat selalu berorientasi kepada kualitas amal bukan kepada amal
semata.
Karakteristik hati yang sakit antara
lain :
1. Banyak bergaul dengan orang-orang yang tidak baik.
2. Terlalu banyak tidur.
3. At-Tamannī (berangan-angan).
4. Asy-Syab'u (terlalu kenyang).
5. Menggantungkan diri kepada selain Allah.
6. Berlebihan melihat hal-hal yang tidak berguna.
7. Berlebihan dalam berbicara.
Alasan mengapa manusia harus beragama dan
bagaimana agama dapat
membahagiakan umat?

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


 ۗ‫َتْبِد ْيَل ِلَخ ـْلِق ِهّٰللا‬ ‫َفَا ِقْم َو ْج َهَك ِللِّدْيِن َحِنْيًفاۗ  ِفْطَر َت ِهّٰللا اَّلِتْي َفَطَر الَّنا َس َع َلْيَهاۗ  اَل‬
Kunci beragama berada pada fitrah ‫الَّنا ِس اَل َيْع َلُم ْو َن‬ ‫ٰذ ِلَك الِّدْيُن اْلَقِّيُم ۙ  َو ٰل ـِكَّن َاْك َثَر‬
manusia. Fitrah itu sesuatu yang "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada
agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan
melekat dalam diri manusia dan telah Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah)
menjadi karakter (tabiat) manusia. itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah.
(Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui,"
(QS. Ar-Rum 30: Ayat 30)
Menggali sumber historis, filosofis, psikologis,sosiologis
dan pedagogis
tentang pemikiran agama sebagai jalan menuju kebahagiaan
1. Sumber historis : pada sepanjang sejarah hidup manusia, beragama itu
merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling hakiki
2. Sumber Psikologis : kebutuhan manusia terhadap agama manusia adalah
makhluk rohani, makhluk jasmani, dan makhluk sosial.
3. Sumber Sosiologis : kebutuhan manusia terhadap agama: manusia adalah
makhluk sosial.
4. Sumber filosofis : pada kenyataannya manusia tidak bisa hidup tanpa
agama karna secara filosofi asal-usul manusia akan dipertanyakan darimana
asalnya.
Argumen psikologis & Argumen
sosiologis
a. Argumen Psikologis Kebutuhan Manusia terhadap Agama bahwa : manusia
membutuhkan ketenangan jiwa, ketenteraman hati dan kebahagiaan rohani.
Kebahagiaan rohani hanya akan didapat jika manusia dekat dengan pemilik
kebahagiaan yang hakiki.

b. Argumen Sosiologis Kebutuhan Manusia terhadap Agama : manusia tidak bisa


hidup sendirian, dan tidak bisa mencapai tujuan hidupnya tanpa keterlibatan orang
lain.
Membangun argumen tentang tauhidullah sebagai
SATU-SATUNYA MODEL BERAGAMA YANG
BENAR
Laailaahaillallaah itulah landasan teologis agama yang dibawa oleh
Rasulullah dan oleh semua para Nabi dan Rasul. Makna kalimat tersebut adalah :
1. Tidak ada Tuhan kecuali Allah
2. Tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah
3. Tidak ada yang dicintai kecuali Allah
4. Tidak ada yang berhak dimintai tolong / bantuan kecuali Allah
5. Tidak ada yang harus dituju kecuali Allah
6. Tidak ada yang harus ditakuti kecuali Allah
7. Tidak ada yang harus iminta ridanya kecuali Allah.”
Nilai-nilai universal yang
Hal yang dapat merusak
perlu ditanamkan dan
kebahagiaan menurut Said
dikembangkan agar
Hawa
menjadi roh kehidupan

 Sifat Al-Kibr (sombong) ash-shidq (kejujuran), al-amanah, al-


adālah,
 Sifat Azh-Zhulm (kezaliman)
al-hurriyyah (kemerdekaan), al-musawah
 dan Sifat Al-Kizb (kebohongan) (persamaan), tanggung jawab sosial,
 Sikap Al-Ifsād (melakukan perusakan) at-tasamuh (toleransi), kasih sayang,
tanggung jawab lingkungan,
 Sikap Al-Ghaflah (lupa) tabadulijtima' (saling memberi manfaat),
at-tarahum (kasing sayang)
 Al-Ijrām (berbuat dosa)
 Sikap ragu menerima kebenaran
Kesimpulan
Tujuan hidup manusia adalah sejahtera di dunia dan
bahagia diakhirat. Dengan kata lain, dapat disebutkan
bahagia di dunia dan bahagia diakhirat. Kebahagiaan
yang diimpikan adalah kebahagiaan duniawi dan
ukhrawi. Untuk menggapai kebahagiaan termaksud
mustahil tanpa landasan agama. Agama dimaksud
adalah agama tauḫīdullāh.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai