Menjamin Kebahagiaan?
Kelompok 2 Kelas B :
01 02 03 04
Macam – macam Ciri – ciri hati Faktor – faktor yang
kebahagiaan yang sehat membuat hati sakit Menggali sumber historis,
filosofis, psikologis, dan
sosiologis pemikiran agama
sebagai jalan menuju kebahagiaan
05 06 07
Membangun argumen tentang Mendeskripsikan esensi dan urgensi
Tauhidullah sebagai satu-satunya komitmen terhadap nilai-nilai Tauhid Rangkuman tentang kontribusi
model beragama yang benar untuk mencapai kebahagiaan agama dalam mencapai kebahagiaan
Rasa bahagia berhubungan dengan suasana
hati, yakni hati yang sehat (qalbun salīm);
sedangkan suasana hati hanya bisa diciptakan
melalui iman dan mengikuti petunjuk Al-
Quran. Agamalah yang menjadi pangkalnya.
Benarkah demikian?
“Kebahagiaan itu adalah perasaan senang dan tenteram
karena hati sehat dan berfungsi dengan baik. Hati yang
sehat dan berfungsi dengan baik bisa berhubungan
dengan Tuhan pemilik kebahagiaan. Pemilik
kebahagiaan, kesuksesan, kekayaan, kemuliaan, ilmu,
dan hikmah adalah Allah. Kebahagiaan dapat diraih
kalau dekat dengan pemilik kebahagiaan itu sendiri
yaitu Allah Swt..”
Bahagia Hakiki
Merupakan kebahagiaan ukhrawi. Kebahagiaan
ukhrawi akan diperoleh dengan modal iman, ilmu,
dan amal.
Kebahagiaan Majasi
Biasa disebut kebahagiaan duniawi. kebahagiaan
duniawi bisa didapat oleh orang yang beriman dan bisa
didapat oleh orang yang tidak beriman.
02 Ciri-Ciri Hati yang Sehat
Jika kita membuka kembali pendapat Ibnul
Qayyim al-Jauziyyah bahwa untuk
menggapai kebahagiaan itu mengharuskan
adanya kondisi hati yang sehat (qalbun
salīm), maka yang perlu kita lakukan adalah
mengetahui karakteristik hati yang sehat dan
cara
mengobati hati yang sakit agar hati dapat
kembali sehat. Karakteristik
hati yang sehat adalah sebagai berikut
01 02
Hati menerima makanan yang Selalu berorientasi ke masa
berfungsi sebagai nutrisi dan depan dan akhirat.
obat
03 04
Selalu mendorong pemiliknya Tidak pernah lupa dari
untuk kembali kepada Allah mengingat Allah (berzikir
kepada Allah)
Jika sesaat saja lupa kepada Jika sudah masuk dalam salat,
01 02 03 04
Banyak bergaul At-Tamannī Menggantungkan Asy-Syab‟u
dengan orang- (berangan-angan) diri kepada selain (terlalu kenyang)
orang yang tidak Allah
baik.
Sebab yang dapat merusak hati menurut kitab Thibb al-Qulūb
05 06 07
Terlalu banyak Berlebihan melihat Berlebihan dalam
tidur hal-hal yang tidak berbicara
berguna
04 Menggali Sumber Historis, Filosofis, Psikologis,
dan Sosiologis tentang Pemikiran Agama sebagai
Jalan Menuju Kebahagiaan
● Secara teologis, beragama itu adalah fitrah. Jika manusia
hidup sesuai dengan fitrahnya, maka ia akan bahagia.
Sebaliknya, jika ia hidup tidak sesuai dengan fitrahnya,
maka ia tidak akan bahagia.
Lā ilāha illallāh itulah landasan teologis agama yang dibawa oleh Rasulullah dan oleh semua
para nabi dan rasul. Makna kalimat tersebut adalah
Sebab jiwa tauhid adalah modal dasar hidup yang dapat mengantar manusia menuju
keselamatan dan kesejahteraan. Sungguh, jiwa tauhid penting, Allah sebagai rabb telah
menanamkan jiwa tauhid ini kepada seluruh manusia semenjak mereka berada di alam
arwah. Supaya jiwa tauhid berkembang, maka Allah mengutus para rasul dengan tugas
utamanya, yaitu menyirami jiwa tauhid agar tumbuh dan berkembang sehingga
menghasilkan buah yang lebat yaitu amal saleh. Nilai-nilai hidup yang dibangun di atas
jiwa tauhid merupakan nilai positif, nilai kebenaran, dan nilai Ilahi yang abadi serta
mengandung kebenaran mutlak dan universal.
Nilai-nilai universal yang perlu ditanamkan dan dikembangkan
agar menjadi roh kehidupan itu adalah
● Ash-shidq (kejujuran)
● Al-amānah
● Al-ḫurriyyah (kemerdekaan)
● Al-musāwah (persamaan)
● Tanggung jawab sosial,
● At-tasāmuḫ (toleransi)
● Kasih sayang
● Tanggung jawab lingkungan
● Tabādul-ijtima‟ (saling memberi manfaat)
● At-tarāḫum (kasing sayang)
07 Rangkuman tentang Kontribusi Agama dalam
Mencapai Kebahagiaan
1 Agama adalah jalan menuju kebahagiaan