0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
4 tayangan6 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan punahnya suatu bangsa, meliputi faktor sosial, internal, eksternal, dan ekonomi. Faktor internal misalnya tidak memiliki landasan negara dan terjadinya perang saudara, sedangkan faktor eksternal dapat berupa genosida atau bencana alam. Contoh bangsa yang punah akibat perang saudara adalah Suriah, sedangkan Holokaus merupakan contoh gen
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan punahnya suatu bangsa, meliputi faktor sosial, internal, eksternal, dan ekonomi. Faktor internal misalnya tidak memiliki landasan negara dan terjadinya perang saudara, sedangkan faktor eksternal dapat berupa genosida atau bencana alam. Contoh bangsa yang punah akibat perang saudara adalah Suriah, sedangkan Holokaus merupakan contoh gen
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang dapat menyebabkan punahnya suatu bangsa, meliputi faktor sosial, internal, eksternal, dan ekonomi. Faktor internal misalnya tidak memiliki landasan negara dan terjadinya perang saudara, sedangkan faktor eksternal dapat berupa genosida atau bencana alam. Contoh bangsa yang punah akibat perang saudara adalah Suriah, sedangkan Holokaus merupakan contoh gen
2. Faatiha Sekar Cinta Amani (V8122032) 3. Jinggha (V8122046) 4. Linda Wahyu Laras L (V8122050) 5. Miftakhul Taruna Djati (V8122055)
I. Latar Belakang Penyebab Bangsa Punah
Identitas nasional merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dengan suatu ciri khas yang menjadikannya berbeda dengan bangsa lain. Identitas nasional bangsa dapat meliputi apa yang dimiliki suatu bangsa tersebut dapat membedakannya dengan bangsa lain, meliputi geografis, sumber kekayaan alam, agama, budaya, politik, dll. Menghadapi identitas nasional dapat dikatakan masih kesulitan dalam menyatukan negara yang memiliki berbagai macam etnis, budaya, dan agama. Arus globalisasi yang sangat pesat ini dapat sangat mempengaruhi identitas nasional dan berpotensi sebagai penyebab merosotnya nilai – nilai budaya asli bangsa. Masyarakat cenderung mengabaikan budaya asli dan menerapkan budaya asing. Masyarakat menganggap bahwa budaya asing modern dan budaya asli kuno. Hal tersebut mengakibatkan krisis identitas, krisis identitas merupakan masalah yang serius kita khawatir dengan adanya krisis identitas ini kita menjadi kurang sadar dan menurunnya rasa cinta tanah air. Untuk mengatasi krisis identitas kita perlu mengembangkan rasa nasionalisme, salah satunya dengan cara memakai barang – barang buatan bangsa sendiri, diperlukan adanya pendidikan karakter yaitu pendidikan kewarganegaraan (PKN) agar para siswa semakin mengerti tentang identitas bangsanya, diperlukan adanya pelestarian budaya, pemerintah harus mendanai kebutuhan – kebutuhan pelestarian tersebut agar asset budaya kita terjaga kelestariaannya.(Trias Alwasi et al., 2021) Sehingga dapat menarik kesimpulan bahwa identitas nasional mengalami kemerosotan dari nilai – nilainya akibat pengaruh dari budaya asing yang masuk ke suatu bangsa. Untuk menyikapi hal tersebut diperlukan adanya strategi untuk mempertahankan identitas nasional. Strategi untuk mempertahankan identitas nasional dapat dilakukan dengan mengembangkan nasionalisme, Pendidikan, pelestarian budaya, dan usaha bela negara. Idenitas nasional dianggap penting karena identitas nasional merupakan jati diri bangsa yang merdeka, sebagai pembeda antara suatu bangsa dengan bangsa lainnya.
II. Faktor-faktor Penyebab Bangsa Punah
Salah satu penyebab krisis multi dimensi, termasuk krisis moral yang menimpa bangsa kita adalah karena telah terabaikannya “pendidikan moral” (dalam pengertian pendidikan agama, budi pekerti, akhlaq, nilai moral) bagi generasi penerus. 1. Faktor Sosial Faktor sosial yang dapat menyebabkan punahnya suatu bangsa adalah penaklukan, penggabungan dan revolusi. Salah satu faktor sosial yang dapat membuat suatu negara punah adalah perpecahan di ranah sosial. Kita ketahui bahwa Indonesia memiliki keberagaman, mulai dari suku, agama, dan etnis. Karena hal itu, Indonesia memiliki kerentanan terhadap faktor sosial. 2. Faktor Internal a. Tidak Memiliki Landasan Negara Menurut Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Salah satu faktor punahnya/hancurnya suatu bangsa adalah tidak adanya landasan negara atau pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak adanya landasan negara maka tidak akan ada hukum negara karena hukum bersumber dari landasan negara,misalnya hukum di Indonesia bersumber atau berlandas Pancasila. Maka bisa disimpulkan bangsa yg tidak memiliki hukum masyarakatnya akan bertindak sewenang-wenang dan mengakibatkan bangsa/negara tidak stabil. Jika tidak memiliki landasan negara, maka negara tidak memiliki tujuan, visi, misi, dan cita-cita yg ingin diwujudkan bersama, sehingga masyarakatnya tidak berpegang pada nilai kehidupan dan akhirnya hancur. b. Perang Saudara Dalam suatu negara yang punah dari segi internal dapat disebabkan dengan adanya perang saudara atau civil war. Adanya perang saudara atau perang yang terjadi antara masyarakat sipil dalam suatu bangsa menjadi sebuah tanda awal perpecahan yang menjadi penyebab punahnya suatu bangsa. Contoh perang saudara yang pernah terjadi adalah perang saudara di Suriah, disebabkan karena terjadinya konflik bersenjata dari berbagai pihak yang memiliki intervensi nasional. 3. Faktor Eksternal a. Genosida Berdasarkan Statuta Roma dan Undang-Undang No.26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia pengertian genosida adalah perilaku yang dilakukan dengan tujuan menghancurkan atau menghilangkan sebagian bahkan seluruh kelompok suku bangsa, ras, etnis, agama dengan cara membunuh anggota kelompok. Perilaku genosida dapat mengakibatkan berbagai hal diantaranya yaitu : a) Penderitaan baik secara fisik ataupun secara mental terhadap anggota kelompok b) Kondisi kehidupan kelompok yang menciptakan kemusnahan secara fisik baik secara sebagian ataupun seluruhnya c) Tindakan pencegahan kelahiran dalam kelompok d) Pemindahan secara paksa anak-anak dari suatu kelompok ke kelompok yang lain 4. Faktor Alam Faktor alam dapat mengakibatkan kepunahan sebuah bangsa bisa terjadi karena bencana alam misalnya, tsunami, gunung meletus, gempa bumi dan lain sebagainya. Hal ini memang sulit dihindari, namun kita dapat meminimalisir dampak dari faktor alam tersebut. Salah satu dampak yang dikhawatirkan dan mempunyai ancaman besar adalah pemanasan global karena akan menyebabkan perubahan iklim. 5. Faktor Ekonomi Punahnya bangsa dapat disebabkan adanya pengaruh ekonomi, contohnya inflasi atau penurunan nilai mata uang. Dengan tingginya angka inflasi pada suatu negara maka dapat mempengaruhi dan menggangu pasokan kebutuh pokok dalam suatu negara. Disamping hal itu, bank negara tetap melakukan pencetakan mata uang untuk mendanai anggaran negara. Sehingga, harga kebutuhan pokok melonjak secara drastis yang mengakibatkan krisis pada suatu penduduk dalam negara. Krisis tersebut memberikan dampak yang begitu mempengaruhi karena mengakibatkan dampak angka pengangguran naik secara drastis dan pelayanan publik menjadi lumpuh.
III. Pendapat Para Ahli
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Eksistensi adalah keberadaan kehadiran yang mengandung unsur bertahan. Sedangkan menurut Abidin Zaenal (2007:16), “Eksistensi adalah suatu proses yang dinamis, suatu, menjadi atau mengada. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri, yakni exsistere, yang artinya keluar dari, melampaui atau mengatasi. Jadi eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur atau kenyal dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemunduran, tergantung pada kemampuan dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya”. Jean Paul Sartre sebagai seorang filosof dan penulis Prancis mendefinisikan, “Eksistensi kita mendahului esensi kita”, kita memiliki pilihan bagaimana kita ingin menjalani hidup kita dan membentuk serta menentukan siapa diri kita. Esensi manusia adalah kebebasan manusia.
IV. Contoh Bangsa Punah
Punahnya suatu Negara dapat disebabkan oleh adanya Perang Saudara atau civil war. Contohnya, perang saudara di Suriah, dimana terjadi sebuah konflik bersenjata berbagai pihak dengan intervensi internasional. Punahnya suatu Negara karena genosida contohnya adalah Holokaus, yang dipimpin oleh Adolf Hitler. Dimana Holokaus itu adalah genosida yang dilakukan terhadap kira-kira 6 juta penganut Yahudi Eropa selama Perang Dunia II, suatu program pembunuhan sistematis yang didukung oleh negara Jerman Nazi, dan berlangsung di seluruh wilayah yang dikuasai oleh Nazi. Dari 9 juta Yahudi yang tinggal di Eropa sebelum Holocaust, sekitar 2/3 nya tewas. Punahnya suatu Negara karena faktor ekonomi. Contohnya adalah Zimbabwe, yang pada juni 2015, nilai tukar mata uang US$ 1 Setara 35 Ribu Triliun, sehingga Zimbabwe memutuskan untuk sama sekali menghapus mata uang lokal itu dari sistem pembayaran dalam negeri. Setiap warga negara diharuskan menukarkan dolar Zimbabwe miliknya dengan dolar Amerika Serikat. Dengan tingginya angka inflasi dan ditengah terganggunya pasokan kebutuhan pokok, bank sentral tetap mencetak mata uang lokal untuk mendanai defisit anggaran. Alhasil, harga-harga melonjak tinggi. Krisis juga menyebabkan angka pengangguran naik tinggi dan layanan publik lumpuh.
V. Cara Menjaga Eksistensi Bangsa
Cara menjaga eksitensi bangsa yaitu dapat dilakukan dengan menanamkan pendidikan moral sejak dini dan harus di kelola secara serius. dilaksanakan dengan perencanaan yang matang dan program yang berkualitas. Misalnya dengan jumlah jam pelajaran yang memadai, teknik dan pendekatan proses pembelajaran yang berkualitas. Jika hal ini bisa dilaksanakan dengan baik, niscaya generasi akan memiliki moral yang baik, akhlak mulia, budi pekerti yang luhur, empati, dan tanggung jawab. Uraian tersebut menggambarkan betapa pentingnya pendidikan nilai moral bagi generasi penerus bangsa. Pendidikan nilai moral/agama sangat penting bagi para remaja sebagai generasi penerus bangsa, agar martabat bangsa terangkat, kualitas hidup meningkat, kehidupan menjadi lebih baik, aman dan nyaman serta sejahtera. (Nawawi Ahmad, 2011) Menurut Erisa (2019) mengatakan bahwa pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai memiliki fungsi sebagai sarana dalam penanaman nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, serta diharapkan akan tebentuk sebuah kepribadian, watak atau karakter yang baik sesuai nilai-nilai luhur Pancasila yang kemudian dapat realisasikan dalam berkehidupan berbangsa dan bernegara sehingga tercipta masyarakat yang aman dan damai. Dengan demikian, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan sarana yang tepat dalam hal menginternalisasikan nilai- nilai Pancasila sebagai karakter bangsa. Selain itu, eksistensi bangsa juga dapat dijaga dengan cara melakukan pelestarian budaya dan bahasa bangsa. Telah kita ketahui bahwa di jaman sekarang ini, arus globalisasi semakin kencang. Tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi memang membawa banyak dampak, salah satunya terhadap eksistensi bangsa. Apabila kita tidak melakukan pelestarian terhadap budaya dan bahasa bangsa, maka kita dapat terbawa ke arus negatif globalisasi.(Widiatmaka Pipit, 2022) Selanjutnya, untuk menghindari bangsa dari kepunahan dapat dilakukan dengan cara menumbuhkan kesadaran politik bangsa. Menurut Surbakti (2007:144), kesadaran politik bangsa merupakan kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang tumbuh dari semangat nasionalisme sebagai penentang terhadap penjajahan. Dengan demikian, maka eksistensi bangsa setidaknya sudah mulai terbentuk dan selanjutnya dapat kita jaga.(Hendrastomo, 2007)
DAFTAR PUSTAKA
Hendrastomo, G. (2007). Nasionalisme vs Globalisasi “Hilangnya” Semangat Kebangsaan dalam
Peradaban Modern. In Hilangnya’ Semangat Kebangsaan DIMENSIA: Vol. I (Issue 1). Nawawi Ahmad. (2011). PENTINGNYA PENDIDIKAN NILAI MORAL BAGI GENERASI PENERUS. Trias Alwasi, F., Anggraeni Dewi, D., & Fuji Furnamasari, Y. (2021). Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Upaya Menjaga Eksistensi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa-Negara Di Era Globalisasi. Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Upaya Menjaga Eksistensi Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa-Negara Di Era Globalisas, 5, 7491–7496. Widiatmaka Pipit. (2022). STRATEGI MENJAGA EKSISTENSI KEARIFAN LOKAL SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL DI ERA DISRUPSI. RI B. BPIP :: Resiko Negara Tidak Memiliki Dasar Negara. BPIP :: Resiko Negara Tidak Memiliki Dasar Negara. Published 2021. Accessed February 26, 2023. https://bpip.go.id/berita/991/839/resiko-negara- tidak-memiliki-dasar-negara.html