Pembimbing :
Disusun oleh :
SMAN 2 BOJONEGORO
JL. HOS. Cokroaminoto Np. 9, Ledok Kulon Tiga, Ledok Wetan, Kec. Bojonegoro,
Kabupaten Bojonegoo, Jawa Timur 62115.
Website:http://sma2bojonegoro.sch.id/html/index.php
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt. Atas segala nikmat yang telah
dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini sebagaimana mestinya.
Penyelesaian laporan ini menjadi salah satu tugas dalam mata pelajaran biologi. Oleh
karena itu, penyusun laporan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan para
pembaca tentang beberapa hal yang dibahas dalam laporan ini.
Ucapan terima kasih penulis diucapkan kepada guru pembimbing yang selalu
memberi banyak masukan sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa proposal ini belum terbilang dalam kata sempurna karena,
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran dari berbagai pihak untuk perbaikan pada pembuatan laporan yang
selanjutnya.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metabolisme adalah suatu reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup.
Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan energi.
Kumpulan metabolisme memerluan enzim untuk mempercepat laju reaksi. Enzim adalah
suatu kelompok protein yang menjalankan dan mengatur peubahan-perubahan kimia dalam
sistem biologi. Tentunya dalam melakukan kerjanya enzim memiliki beberapa faktor
penghambat seperti pH, suhu, konsentrasi enzim dan inhibitor.
pH memengaruhi laju reaksi enzim dalam bekerja. Menurut teori perubahan kondisi
asam dan basa disekitar enzim memengaruhi bentuk tiga dimensi enzim dan dapat
menyebabkan denaturai enzim. Sehingga enzim tidak dapat bekerja pada kondisi yang terlalu
asam ataupun kondisi yang terlalu basa. Sedangkan suhu optimum suatu reaksi adalah 40°C.
Dalam praktikum ini saya membuktikan pengaruh derajat keasaman dan suhu dalam kerja
enzim dan pengaruh enzim sebagai biokatalisator.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat disimpulkan permasalahan sebagai berikut
1. Apakah enzim berpengaruh dalam laju reaksi?
2. Apakah cara kerja enzim dipengaruhi oleh derajat keasaman?
1.3 Tujuan
Penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui pengaruh pH dalam kerja enzim.
2. Untuk mengetahui kerja enzim sebagai biokatalisator.
1.4 Hipotesa
Hipotesa sementara yang diajukan adalah Ya, enzim dapat mempercepat laju reaksi dan
cara kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor.
1.5 Teknik Analisa Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini diperoleh melalui
1. Eksperimen untuk memperoleh data.
2. Studi pustaka untuk memperoleh informasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Enzim
Enzim adalah senyawa kimia berupa protein yang berperan sebagai
biokatalisator, di mana bio adalah makhluk hidup dan katalis adalah zat yang dapat
mempercepat reaksi. Sederhananya, enzim adalah katalis yang membantu
mempercepat reaksi biologis. Fungsi enzim adalah untuk mempercepat reaksi
biologis, tanpa ikut bereaksi.
Struktur enzim terdiri atas sisi aktif, yang merupakan tempat menempelnya
substrat atau senyawa yang akan diubah oleh enzim. Nantinya, substrat ini akan
mengalami reaksi kimia oleh enzim membentuk suatu produk atau hasil reaksi.
Seperti halnya suhu, enzim akan bekerja optimum pada kondisi pH tertentu.
Pada umumnya pH optimum enzim berkisar antara 6-8. Namun, terdapat beberapa
pengecualian, sebagai contoh enzim pepsin bekerja optimum pada pH = 2 di lambung
untuk memecah protein menjadi pepton.
Konsentrasi Substrat
Laju suatu reaksi enzim akan meningkat seiring dengan penurunan konsentrasi
substrat. Ketika konsentrasi substrat semakin banyak kerja enzim akan menurun,
sehingga dibutuhkan penambahan enzim untuk mengatasinya.
Konsentrasi Enzim
Konsentrasi enzim dengan laju reaksi enzim berbanding lurus, artinya laju
reaksi enzim akan bertambah secara konstan seiring dengan adanya penambahan
konsentrasi enzim.
Aktivator
Zat pengaktif seperti bahan kimia tertentu mampu meningkatkan kerja enzim.
Contohnya, logam alkali, logam alkali tanah, Co, Mg, Mn, dan Cl.
Inhibitor
3.3 Bahan
Es batu NaOH
Pengisian data :
4.2 Pembahasan
Enzim katalase dapat menguraikan H₂O₂ menjadi H₂O dan O₂. Hasil reaksi dapat
dibuktikan dengan adanya gelembung gas dan nyalanya bara api. Adanya gelembung
menandakan bahwa enzim katalase mengubah H₂O₂ menjadi H₂O. Sedangkan ketika bara
api yang menyala membuktikan bahwa H₂O₂ juga diuraikan menjadi oksigen. Dalam
percobaan diatas, dilakukan 5 perlakuan yang berbrda
1. Hati + H₂O₂
Saat hati diberi H₂O₂ terjadi gelembung-gelembung udara. Hal ini membuktikan
bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam ekstrak mengubah H₂O₂ menjadi H₂O.
Sedangkan ketika bara api yang menyala membuktikan bahwa H₂O₂ juga diuraikan
menjadi oksigen.
2. Hati + NCl + H₂O₂
Pertambahan HCl bermaksud untuk membuat keadaan ekstrak menjadi asam.
Kemudian ditambah H₂O₂ ternyata terbentuk gelembung udara lebih sedikit. Dan
ketika dimasukkan bara api ke dalamnya nyala api redup dari semula. Hal ini
menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
3. Hati + NaOH + H₂O₂
Pertambahan NaOH bermaksud untuk membuat keadaan ekstrak menjadi basa.
Kemudian ditambah H₂O₂ ternyata terbentuk gelembung udara lebih banyak. Dan
ketika dimasukkan bara api ke dalamnya terlihat nyala api sedang. Hal ini
menunjukkan bahwa enzim katalase dapat bekerja dalam kondisi basa
4. Hati + H₂O₂ ( air panas)
Hati yang didihkan kemudian ditambahi H₂O₂, ternyata tidak timbul udara dan saat
bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. Hal ini disebabkan
karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di hati telah rusak sehingga
tidak dapat menguraikan H₂O₂ menjadi H₂O dan O₂
5. Hati + H₂O₂(es batu)
Hati yang didinginkan kemudian ditambah H₂O₂ ternyata timbul udara dan saat bara
api dimasukkan ke dalamnya juga timbul sedang. Hal ini menunjukkan bahwa enzim
katalase dapat bekerja pada suhu dingin
4.3 Petanyaan
Jawaban
Apoenzim
Gugus Prostetik
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa:
Enzim bekerja berpengaruh pada derajat keasaman dan suhu. Pada pH yang
terlalu asam maupun basa enzim tidak dapat bekerja maksimal. Sedangkan pada suhu
yang terlalu tinggi enzim akan mengalami denaturasi
5.2 Saran
1. Menggunakan sarung tangan untuk mencegah terkenal caian H2O2
secara langsung
2. Menggunakan masker
3. Mencuci alat hingga bersih
LAMPIRAN