Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

( ENZIM KATALASE )

DISUSUN OLEH :

1. VENNANDA AZ ZAHRA P (34)


2. NAILA ANASYA PUTRI (21)
3. NOVIA SALWA DZAKIRA (23)
4. MILA KAMALIA ZULFA (20)
5. AGUS DWI AJI MUPYARTO (01)

SMA NEGERI 01 SUBAH

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum Biologi
(Enzim Katalase)” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini
adalah untuk memenuhi tugas kimia serta sebagai pelengkap setelah pelaksanaan praktikum.
Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang cara penentuan
perubahan entalpi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.Terlebih dahulu, saya mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Rahyatno, S.Pd, selaku Guru Biologi kami yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Kemudian, kami menyadari
bahwa tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Subah, 8 September 2023


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup makan untuk menjaga kelangsungan hidupnya serta memenuhi
kebutuhan energi. Makanan yang dicerna akan terpecah menjadi sumber energi melalui
proses metabolisme di dalam tubuh. Metabolisme merupakan suatau reaksi kimia yang terjadi
didalam tubuh makhluk hidup yang dimaksudkan untuk memperoleh energi, menyimpan
energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan makanan, memasukkan atau
mengeluarkan zat - zat, melakukan gerakan, menyusun struktur sel, merombak struktur –
struktur sel yang tidak dapat digunakan lagi, dan menanggapi rangsang. Dalam suatu reaksi
kimia terdapat zat - zat atau senyawa - senyawa bersifat menghambat (inhibitor), atau
mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa – senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal
dengan sebutan katalisator. Katalisator merupakan suatu zat yang mempercepat laju reaksi-
reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu.
Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis
memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih
rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur
pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah sehingga katalis mengurangi energi yang
dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan
enzim. Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan
energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu
reaksi kimia di dalam tubuh. Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu
tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh makhluk hidup. Kerja enzim tentunya
dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim. Faktor dalam misalnya substansi – substansi
genetik yang dibawa oleh masing – masing enzim. Berdasarkan latar belakang yang baru saja
diulas, penulis berkeinginan untuk mengetahui faktor luar apa saja yang mempengaruhi kerja
enzim melalui praktikum sederhana dan di dokumentasikan secara tertulis dalam bentuk
laporan praktikum yang berjudul "Laporan Praktikum Biologi Enzim Katalase".

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara kerja enzim katalase?
2. Dari hasil percobaan bahan-bahan apa saja yang mengandung enzim katalase
?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengamati cara kerja enzim katalase
2. Untuk mengetahui bahan-bahan yang mengandung enzim katalase
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Pengertian Enzim
Enzim merupakan senyawa organik yang tersusun oleh protein (spesialisasi protein) untuk
menjalankan proses-proses biokimiawi dalam sisitem hayati. Dengan demikian, reaksi kimia
yang terjadi di dalam tubuh, baik anabolisme maupun katabolisme selalu melibatkan enzim.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim. Faktor dalam misalnya
substansi – substansi genetik yang dibawa oleh masing – masing enzim.
Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada
proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan oleh
Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang
memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus
segera diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya.
2. Enzim Katalase
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel makhluk
hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang bersifat racun
yang merupakan sisa / hasil sampingan dari proses metabolisme.
Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada
sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2 menjadi substansi yang
tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada substrat
tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan
suatu senyawa golongan protein. Pengaruh temperature terlihat sangat jelas, karena dapat
merusak enzim dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.
Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap senyawa-
senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat menghasilkan
radikal bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane sel dan kemungkinan menimbulkan
penyakit kanker serta arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi
hydrogen peroksida.
Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O2) ditandai dengan timbulnya gelembung.
Bentuk reaksi kimianya adalah:
2H2O2 ---- 2H2O(g) + O2(g)
Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada tidak nya gelembung
merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara
merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang
dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang
tinggi atau pun pada suasana asam dan basa.
Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida ( H2O2 ) bila tidak segera
diuraikan, senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu sendiri. Dengan adanya enzim
katalase, senyawa Hidrogen Peroksida ( H2O2 ) dapat diuraikan menjadi air ( H2O ) dan
oksigen ( O2 ) yang tidak berbahaya.
3. Cara Kerja Enzim
A. Teori gembok - anak kunci Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya
sesuai untuk satu jenis substrat saja. Entuk substrat sesuai dengan sisi aktif, seperti
gembok cocok dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara
spesifik. Substrat yang mempunyai bentuk ruang yang sesuai dengan sisi aktif enzim
akan berikatan dan membentuk kompleks transisi enzim-substrat. Senyawa transisi ini
tidak stabil sehingga pembentukan produk berlangsung dengan sendirinya. Jika enzim
mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga
substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
B. Teori induced fit Reaksi antara substrat dengan enzim berlangsung karena adanya
induksi molekul substrat terhadap molekul enzim. Menurut teori ini, sisi aktif enzim
bersifat fleksibel dalam menyesuaikan struktur sesuai dengan struktur substrat. Ketika
substrat akan terinduksi dan kemudian mengubah bentuknya sedikit sehingga
mengakibatkan perubahan sisi aktif yang semula tidak cocok menjadi cocok (fit).
Kemidian terjadi pengikatan substrat oleh enzim, yang selanjutnya substrat diubah
menjadi produk. Produk kemudian dilepaskan dan enzim kembali pada keadaan
semula, siap untuk mengikat substrat baru.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi cara kerja enzim :

A. Suhu ; katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal, enzim menjadi rusak bila
suhunya terlalu tinggi atau rendah
B. Ph ; Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang
netral (pH= ±7). Kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim
dengan cepat.
C. Konsentrasi enzim dan substrat ; Pada umumnya konsentrasi enzim dan substrat
berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. jadi semakin tinggi konsentrasi enzim dan
substrat semakin cepat reaksi kimia berlangsung
D. Aktivator dan Inhibitor ;
- Zat penggiat atau aktivator merupakan zat yang dapat memacu kegiatan suatu enzim.
ada beberapa jenis zat penggiat seperti ion kobalt, mangan, magnesium, klorin, nikel
dan garam-garam dari logam alkali dan alkali tanah dalam konsentrasi encer 2-5%
- Zat penghambat atau inhibitor merupakan zat yang dapat menghambat kerja enzim
contohnya yodium asetat fluorida sianida asida dan karbon monoksida . Ada dua
macam inhibitor yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif
a) Inhibitor kompetitif merupakan zat penghambat yang cara kerjanya bersaing
dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim
b) Inhibitor non kompetitif merupakan zat yang menghambat reaksi enzimatik
dengan cara berikatan dengan bagian selain sisi aktif enzim ikatan ini
menyebabkan perubahan bentuk enzim sehingga sisi aktif enzim tidak sesuai
lagi dengan substratnya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Metode yang kami pergunakan dalam meguji cara kerja enzim katalase adalah metode
eksperimen.
B. Tempat Penelitian
Kami melakukan percobaan ini di Laboratorium Biologi SMA N 1 Subah
C. Waktu Penelitian
Percobaan dilaksankan pada pukul 12.15 hari Rabu, 6 September 2023
D. Alat dan Bahan
1. Rak tabung reaksi 8. Hati ayam
2. Tabung reaksi 9. Daun pepaya
3. Gelas kimia 10. Kacang tanah
4. Pipet tetes 11. Garam
5. Lumpang dan alu 12 Gula pasir
6. Cutter 13. Tanah
7. Pembakar spirtus/kompor listrik 14. HCl

E. Cara Kerja
1. Ambil hati ayam lalu tumbuk/haluskan dengan lumpang dan alu bila perlu
tambahkan sedikit air. Masukkan ekstrak hati ayam tersebut (setinggi 0,5 cm)
ke dalam tabung reaksi A, B, dan C .
2. Ulangi Langkah no. 1 untuk daun pepaya dan masukkan ke tabung reaksi D dan
E, dan untuk kacang tanah masukkan ke tabung F dan G.
3. Buat larutan gula dan masukkan ke tabung H.
4. Ulangi Langkah no. 3 untuk garam ke tabung I dan larutan tanah untuk tabung
J.
5. Ambil larutan H2O2 sebanyak masing-masing 20 tetes dan masukkan ke dalam
tabung reaksi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10.
6. Campurkan /tuangkan larutan H2O2 (tabung 1) ke dalam tabung A dan amati
yang terjadi. Catat dalam table pengamatan.
7. Ulangi Langkah no, 6 untuk tabung D, F, H, I, dan J.
8. Untuk tabung B, E dan G panaskan lebih dahulu baru masukkan larutan H2O2.
9. Untuk tabung C tambahkan terlebih dahulu HCl sebanyak 10 tetes baru H 2O2
dituangkan/dicampurkan ke dalam tabung C. Dan amati yang terjadi.
F. Hasil Pengamatan
No Perlakuan Gelembung gas (O2)
+++ ++ + -
1. Ekstrak Hati + H2O2 
2. Eksrak daun pepaya + H2O2 
3. Ekstrak kacang tanah + H2O2 
4. Larutan gula + H2O2 
5. Larutan garam + H2O2 
6. Larutan tanah + H2O2 
7. Ekstrak Hati dipanaskan + H2O2 
8. Ekstrak daun pepaya dipanaskan + H2O2 
9. Ekstrak kacang tanah dipanaskan + H2O2 
10. Ekstrak hati + HCl (asam) + H2O2 

Catatan : Cara mencampurkan larutan H 2O2 dituangkan ke dalam tabung ekstrak/larutan


bahan yang diuji, bukan sebaliknya .
Posisi tabung reaksi ekstrak/larutan bahan yang diuji diletakkan di rak tabung,
jangan dipegang tangan berbahaya jika busa gelembung terkena tangan.
Ket.
+++ = Gelembung gas oksigen banyak sekali
++ = Gelembung gas oksigen banyak
+ = Gelembung gas oksigem sedikit
_ = Tidak ada gelembung gas oksigen

Pertanyaan :
1. Perlakuan mana saja yang menghasilkan gelembung gas oksigen ?
2. Perlakuan mana saja yang tidak menghasilkan gas oksigen ?
3. Berdasarkan data hasil pengamatan buat kesimpulan bahan-bahan apa saja yang
mengandung enzim katalase dan yang tidak mengandung enzim katalase ?
4. Bagaimana pengaruh pemanasan (suhu tinggi) terhadap kerja enzim katalase?
5. Tuliskan reaksi kimia penguraian hydrogen peroksida (H 2O2) oleh enzim
katalase ?

Jawaban :

1. Perlakuan pada tabung reaksi A,D, F dimana pada perlakuan ekstrak hati ayam, daun
pepaya dan kacang tanah yang netral dan direaksikan dengan H2O2 (menghasilkan
gelembung banyak) , perlakuan B ekstrak hati yang dipanaskan dan ditambahkan H2O2
dan C yaitu ekstak hati yang ditambahkan HCL + H2O2 yang menghasilkan sedikit
gelembung.
2. Perlakuan E,G yaitu ekstrak daun pepaya dan kacang tanah yang di panaskan +
ditambah H2O2. Dan H,I,J yaitu larutan gula, garam, dan tanah yang masing-masing
ditambahkan H2O2
3. Yang mengandung enzim katalase :
o Hati ayam
o Daun pepaya
o Kacang tanah
Yang tidak mengandung enzim katalase :
o Larutan Gula
o Larutan Garam
o Laturan Tanah
4. Enzim katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal dan pada pH netral. Enzim
menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Enzim akan mengental atau
mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Untuk itulah pada percobaan
ekstrak yang dipanaskan (tabung reaksi B,E,G) hanya terjadi sedikit gelembung udara.
Selain itu Enzim menjadi tidak aktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat
kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang
netral (pH= ±7). Kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim
dengan cepat. Seperti yang terdapat pada percobaan ekstrak yang ditetesi larutan HCl
(tabung reaksi C ) yang bersifat asam sehingga membuat enzim tidak aktif dan tidak
dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
5. 2H2O2 ---- 2H2O(g) + O2(g)
BAB IV
PEMBAHASAN

Perlakuan pada Ekstrak normal ditambah H2O2 (hidrogen peroksida), saat ekstrak hati tanpa
perlakuan (normal) diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam,daun pepaya dan
kacang tanah mengubah H2O2 menjadi H2O (air).
Untuk perlakuan pada Ekstrak hati ditambah HCl dan H2O2, Pertambahan HCl disini
dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu asam. Kemudian ditambah
H2O2 ternyata terbentuk paling maksimalnya sedikit gelembung udara. Hal ini menunjukkan
bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.
Sementara itu hasil dari perlakuan pada Ekstrak hati yang dididihkan kemudian ditambah
H2O2, ternyata terjadi gelembung udara yang sedikit. Sedangkan, pada ekstrak daun pepaya
dan kacang tanah yang dipanaskan ternyata tidak terjadi gelembung udara sama sekali. Hal
ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah rusak
karena suhu yang terlalu tinggi sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan
O2.
Enzim katalase dapat bekerja dengan baik berdasarkan faktor-faktor tertentu, yaitu:
Suhu, Enzim katalase bekerja dengan baik pada suhu tubuh normal dan pada pH netral.
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Enzim akan mengental atau
mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Untuk itulah pada percobaan ekstrak
yang dipanaskan (tabung reaksi B,E,G) hanya terjadi sedikit gelembung udara. Selain itu
Enzim menjadi tidak aktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian
besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang netral (pH= ±7).
Kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat. Seperti
yang terdapat pada percobaan ekstrak yang ditetesi larutan HCl (tabung reaksi C ) yang
bersifat asam sehingga membuat enzim tidak aktif dan tidak dapat menguraikan H2O2
menjadi H2O dan O2.
Sedangkan untuk hasil dari perlakuan larutan tanah, larutan gula, dan larutan garam yang
ditambah atau diteteskan h2o2 tidak mengalami gelembung sedikitpun. Hal ini dikarenakan
percobaan tersebut untuk sebuah larutan yang tidak mengandung enzim katalase.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1. Pengaruh Enzim katalase terhadap H2O2 yaitu, Enzim katalase dapat menguraikan
H2O2 menjadi H2O dan O2.
2. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase yaitu suhu dan kontsentrasi
keasaman (pH).
3. Enzim katalase tidak dapat bekerja optimal ketika suhu yang sangat tinggi atau
panas
4. Enzim katalase tidak dapat bekerja jika diperlakukan pada asam dan basa yang
sangat kuat. ). Kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas
enzim dengan cepat.

B. Saran
1. Dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk melakukan percobaan ini agar kami lebih
teliti dan intensif dalam menguji faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
2. Dibutuhkan alat – alat yang lebih lengkap agar data hasil percobaan kami lebih
akurat.
3. Berhati-hatilah dengan bahan-bahan kimia, gunakan masker agar lebih aman dan
jangan menghirup cairan H2O2 secara langsung.
4. Patuhilah tata tertib laboraterium untuk keamanan dan keselamatan selama
melakukan percobaan.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai