Anda di halaman 1dari 10

Laporan Uji Kerja Enzim Katalase

Disusun oleh :

Enrich Arszy Nirwana

XII – MIPA 1 / 12

PEMERINTAH KABUPATEN SIDOARJO


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SMA NEGERI 1 KRIAN


JL. GUBERNUR SOENANDAR PRIJOSOEDARMO NO.5 KRATON

1
KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR 61262

 Latar Belakang

Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk
hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh
makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut
sebagai salah satu katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik.
Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian
enzim yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan
anorganik).
          Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel
tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim
katalase merupakan salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi
oleh peroksisom dan aktif dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap
toksik oleh tanaman, seperti hidrogen peroksida (H2O2). Enzim katalase termasuk ke
dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N
pada substrat yang diikatnya.
          Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi beberapa reaksi kimia. Dan proses itu bisa
terjadi karena di dalam tubuh makhluk hidup terdapat enzim. Enzim-enzim tersebut salah
satunya adalah enzim katalase.

 Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzim katalase

 Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzim katalase?

 Hipotesis
Enzim katalase bekerja secara maksimal pada pH netral dan bekerja kurang
maksimal pada pH asam ataupun basa. 3. Enzim katalase bekerja secara
maksimal pada suhu normal dan mengalami kerusakan pada suhu yang tinggi

2
 Variabel
1. Variabel bebas :
- pH
- Suhu.
2.Variabel terikat :
- Jumlah gelembung udara
- Keadaan bara api.
3. Variabel kontrol :
- Volume hati dan jantung
- Volume dan konsentrasi larutan H2O2, HCl dan NaOH
- Ukuran tabung reaksi
- Ukuran pipet tetes
- Gelas ukur

 Landasan Teori

A. Enzim
Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalis di dalam tubuh makhluk
hidup.Karena berperan sebagai katalis maka enzim dinamakan juga biokatalisator.Enzim
dapat bertindak sebagai katalis,yakni dapat mempercepat suatu reaksi kimia tanpa
merubah reaksi kimia tersebut.
B. Komponen Enzim
Secara kimia enzim yang lengkap atau haloenzim tersusun dari dua komponen.
1.   Bagian protein (apoenzim), yakni enzim yang tersusun atas protein.Sifatnya labil
(mudah berubah),tidak tahan akan panas dan mudah terpengaruh oleh suhu dan tingkat
keasaman.Misal : NAD+.
2.   Bagian nonprotein (gugus prostetik).
     Gugus prostetik yang berasal dari molekul nonorganik disebut kofaktor. Contoh :
besi,tembaga,seng. Gugus prostetik,yaitu gugus yang berasal dari molekul organik
kompleks yang disebut dengan koenzim.Misalnya NADH,FADH,koenzim A dan
VitB.
C. Cara Kerja Enzim

3
Molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada
molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat makaakan menempel pada
enzim.Tempat menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan sisi
aktif.Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk. Setelah enzim dihasilkan
dari reaksi,enzim kemudian dilepaskan.Enzim bebas membentuk kompleks yang baru
dengan substrat yang lain.
D. Sifat-sifat enzim
Sifat enzim pada umumnya adalah sebagai berikut
1.        Enzim merupakan koloid.
2.        Enzim bekerja sebagai katalisator.
3.        Enzim bekerja secara spesifik (khusu).
4.        Enzim dapat bekerja bolak-balik.
5.        Enzim bekerja pada suhu otimum (30OC-40oC).
6.        Enzim bekerja pada pH netral.
7.        Enzim dapat bekerja sebagai zat inhibitor.

            E. ENZIM KATALASE


1. Pengertian enzim katalase
          Enzim sangat berperan penting dalam tubuh, seperti halnya dengan enzim
katalase.Enzim ini merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang,
membran mukosa, ginjal dan hati.Enzim ini bekerja secara aktif dalam tubuh dan aktifitas
kerjanya dapat ditemukan pada mitokondria, sitoplasma serta peroksosom.enzim yang
mengandung empat gugus ini juga memiliki empat rantai polypeptide yang masing-
masing bagian terdiri atas 500 lebih senyawa asam amino. Heme yang terdapat pada
enzim katalase juga terbentuk dari sebuah cincin protoporphyrin dan mengandung atom
besi tunggal.Adapun berat molekul yang terdapat pada enzim ini adalah 118.054,25
gram/mol.
2. Fungsi dan Peran
          Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga keempat
gugus tadi akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh memiliki kandungan
hidrogen peroksida atau H202 yang merupakan hasil dari respirasi dan dibuat untuk
seluruh sel-sel yang hidup.Kandungan H202 ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh
untuk itu enzim katalase berfungsi untuk mengkatalis kandungan H202 tersebut.Peran
enzim ini juga sebagai peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen

4
peroksida sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air. Untuk satu
molekul hydrogen peroksida, enzim ini mampu mengoksidasinya hingga menjadi
oksigen. Lalu proses peredoksidasian yang kedua akan menjadi air. Hydrogen yang
berupa ion sebagai penyeimbang terhadap reaksi yang tengah berjalan.
          Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam
mengkatalis senyawa H202 jika dibandingkan dengan proses kecepatan pembentukannya.
Didalam sel-sel tubuh terdapat katalase namun berjumlah sangat sedikit serta sangat
rentan dengan adanya peroksida. Untuk itulah dengan kapasitasnya yang kecil, enzim ini
akan bekerja lebih cepat untuk menekan terhadap serangan oksidator hydrogen peroksida.
3. Kerja Enzim Katalase
Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati.Adakalanya jumlah enzim ini lebih
meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat. Untuk itu kita perlu
mengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan porsi yang lebih banyak sehingga
proses oksidasi yang dilakukan oleh enzim katalase tidak mengecil.
4. Larutan H2O2
Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada
proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia H2O2 ditemukan
oleh Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia
organic yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa
peroksida harus segera diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak
berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air
(H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O2)  ditandai dengan timbulnya
gelembung. Bentuk reaksi kimianya adalah:
2H2O22H2O(g) + O2(g)
Senyawa H2O2 yang  ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Ada tidak
nya gelembung merupakan indicator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala
atau tidaknya bara merupakan indicator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzim
katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan)
pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja
secara optimal pada suhu kamar (±30 0C) dan suasana netral.

 Alat dan Bahan


Alat :

5
- Tabung reaksi 10 buah
- Rak tabung reaksi
- Pipet tetes
- Gelas beker 2 buah
- Pembakar spirtus
- Penangas air
- Korek api
Bahan :
- Ekstrak hati ayam
- Ekstrak jantung ayam
- Air panas
- Es batu
- H2O2
- HCl dan
- NaOH

 Langkah Kerja
1, Memasukkan 2 ml ekstrak hati ke dalam tabung reaksi + 2 ml H2O2, kemudian
diamati perubahannya
2. Memasukkan 2 ml ekstrak jantung kedalam tabung reaksi + 2 mL H2O2, kemudian
diamati perubahannya
3. Memasukkan 2 ml ekstrak hati ke dalam tabung reaksi + 15 tetes HCL pekat + 2
ml H2O2, kemudian diamati perubahannya
4. Memasukkan 2 ml ekstrak jantung kedalam tabung reaksi + 15 tetes HCL pekat +
2 ml H2O2, kemudian diamati perubahannya
5. Memasukkan 2 ml ekstrak hati ke dalam tabung reaksi + 15 tetes NaOH 25% + 2
ml H2O2, kemudian diamati perubahannya
6. Memasukkan 2 ml ekstrak jantung kedalam tabung reaksi + 15 tetes NaOH + 2 mL
H2O2, kemudian diamati perubahannya
7. Memasukkan 2 ml ekstrak hati ke dalam tabung reaksi, kemudian masukkan ke
dalam penangas air
8. Memasukkan 2 ml ekstrak jantung ke dalam tabung reaksi, kemudian masukkan ke
dalam penangas air

6
9. Memasukkan 2 ml ekstrak hati ke dalam tabung reaksi, kemudian tabung
dimasukkan ke dalam penangas air yang berisi air es + 2 mL H2O2, kemudian
diamati perubahannya
10. Memasukkan 2 ml ekstrak jantung ke dalam tabung reaksi, kemudian tabung
dimasukkan ke dalam penangas air yang berisi air es + 2 mL H2O2, kemudian
diamati perubahannya
11. Setiap selesai satu perlakuan, menyalakan korek api, letakkan diatas setiap mulut
tabung reaksi, kemudia diamati perubahannya
12. Mengisi table hasil pengamatan berikut ini
No. Pembeda Perubahan Perubahan Nyala
Gelembung Gas Api
1. Ekstra hati+H2O2 ++++ +++
2. Ekstrak ++ -
jantung+ H2O2
3. Ekstra hati+ ++ -
HCl + H2O2

4. Ekstrak - -
jantung+ HCl +
H2O2
5. Ekstra hati+ ++ +
NaOH + H2O2
6. Ekstrak + -
jantung+ NaOH
+ H2O2
7. Ekstra hati+ + -
H2O2 (dalam air
panas)
8. Ekstrak jantung - -
+ H2O2 (dalam
air panas)
9. Ekstra hati + ++ +
H2O2 (dalam es
batu)

10. Ekstrak jantung + -


+ H2O2 (dalam

7
es batu)

 Pembahasan

Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel.  Enzim
mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.  Sebagai contoh
enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai
berikut :
2H2O2 à 2H2O + O2
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan.  Percobaan ini dilakukan dengan
menggunakan hati ayam, jantung ayam, dan ekstrak kentang.  Hati ayam digunakan
karena banyak mengandung enzim katalase.  Hati ayam dan jantung ayam kemudian
dibuat ekstrak. Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :
       EKSTRAK HATI (AYAM)

1.  Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)

Saat ekstrak diberi larutan H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak.  Hal
ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam mengubah
H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi membara ke dalamnya,
timbul nyala api.  Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga diuraikan menjadi oksigen
(O¬2).

2.  Ekstrak ditambah HCl dan H2O2

Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
asam.  Kemudian ditambah larutan H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara
ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api.  Hal ini
menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.

3.  Ekstrak ditambah NaOH dan H2O2

Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
basa.  Kemudian ditambah larutan H2O2 ternyata terbentuk gelembung  udara yang
sedang, tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api.  Hal ini

8
membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam kondisi
terlalu basa.

4.  Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2

Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah larutan H2O2, ternyata tidak timbul
gelembung udara dan saat bara api dimasukkan  ke dalamnya juga tidak timbul nyala api. 
Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di ekstrak telah
rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

5. Ekstrak ditambah air dingin kemudian ditambahkan H2O2


Ekstrak yang diberi perlakuan dengan air dingin kemudian ditambahkan 10 tetesH2O2,
ternyata mengeluarkan sedikit gelembung udara dan ketika bara apidimasukkan ke dalam
tabung, nyala bara api pada lidi akan padam. Hal ini jugamenunjukkan bahwa dalam keadaan yang terlalu
dingin enzim sementara waktutidak akan bekerja atau berhenti sebentar sampai suhu yang
dibutuhkan sesuaidengan kerja/aktivitas yang akan dilakukan

 EKSTRAK JANTUNG (AYAM)

1.  Ekstrak ditambah H2O2 (Hidrogen Peroksida)

Saat ekstrak diberi larutan H2O2, terbentuk gelembung-gelembung gas dengan jumlah
yang banyak. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat dijantung ayam
mengubah H2O2 menjadi H2O. Kemudian saat diuji dengan bara api pada lidi, timbul
nyala bara api yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa H2O2 juga diuraikan oleh enzim
katalase pada jantung ayam menjadi oksigen (O2).

2.  Ekstrak ditambah HCl dan H2O2

Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
asam.  Kemudian ditambah larutan H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung udara
ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api.  Hal ini
menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu asam.

3.  Ekstrak ditambah NaOJ dan H2O2

Penambahan NaOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan terlalu
basa.  Kemudian ditambah larutan H2O2 ternyata terbentuk gelembung  udara yang
jumlahnya sedang, tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api. 

9
Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal dalam
kondisi terlalu basa.

4.  Ekstrak dipanaskan kemudian ditambah H2O2

Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah larutan H2O2, ternyata terbentuk


gelembung yang sedikit dan saat bara api dimasukkan  ke dalamnya juga tidak timbul
nyala api.  Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang terdapat di
ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.

5. Ekstrak ditambah air dingin kemudian ditambahkanH2O2


Ekstrak yang diberi perlakuan dengan air dingin kemudian ditambahkan 10 tetes H2O2,
ternyata menimbulkan gelembung udara sedikit saat bara api di masukkanke dalamnya juga menimbulkan
nyala api sedikit. Hal ini menunjukkan bahwadalam keadaan yang terlalu dingin enzim sementara tidak
akan bekerja

 KESIMPULAN
Berdasarkan analisa data di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. pH dan suhu mempengaruhi kerja enzim katalase.
2. Enzim katalase bekerja secara maksimal pada pH netral dan bekerja kurang
maksimal pada pH asam ataupun basa.
3. Enzim katalase bekerja secara maksimal pada suhu normal dan mengalami
kerusakan pada suhu yang tinggi.

10

Anda mungkin juga menyukai