Anda di halaman 1dari 16

Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Kerja Enzim Katalase ini dapat kami selesaikan. Laporan ini kami kerjakan dalam rangka untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi Bab II semester 1, mengenai Metabolisme. Laporan praktikum ini tentang cara kerja enzim katalase yang ada di organ hati dan jantung. Selain itu juga menerangkan tentang pengaruh kerja enzim yang terjadi bila ditambahkan dengan senyawa asam (HCl) dan senyawa basa (NaOH) serta perbedaan suhu pada kedua bahan tersebut. Akhir kata, kami ucapkan terima kasih banyak kepada ibu guru mata pelajaran biologi yang telah memberikan dorongan dan dukungan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang telah diberikan dengan sebaik-baiknya. Semoga apa yang telah kami kerjakan dapat bermanfaat bagi kami khususnya serta pembaca umumnya, dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan usaha baik bagi kita semua. Amin.

Bogor, 25 September 2013

Penyusun

Abstrak

Enzim katalase adalah enzim yang terdapat di hati dan dibentuk oleh peroksisom. Enzim ini berperan untuk menetralkan senyawa berbahaya seperti hidrogen peroksida menjadi senyawa yang tidak berbahaya yaitu oksigen dan air. Dalam percobaan kali ini kami mencoba untuk mengetahui faktor apa saja yang akan mempengaruhi kinerja enzim tersebut. Diantaranya yang kami ujikan adalah pengaruh derajat keasaman pH, suhu, dan konsenterasi enzim dengan menggunakan bahan ekstrak hati ayam mentah dan matang juga ekstrak jantung ayam mentah. Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Biologi SMA Negeri 2 Bogor, Budi Agung. Dengan menggunakan alat yang ada pada laboratorium percobaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimal enzim bekerja dengan baik. Kerja enzim katalase adalah menguraikan zat beracun yang berbahaya seperti hirogen peroksida dimana senyawa kimia hidrogen peroksida ini bersifat tosik yang akan dinetralkan dengan cara mengubahnya menjadi oksigen dan air agar tidak membahayakan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzim katalase dalam menguraikan senyawa H2O2 menjadi oksigen dan air. Dimana suasana yang terlalu asam maupun basa memperlambat dan menonaktifkan kinerja enzim katalaze dan proses perebusan ekstrak hati ayam memengaruhi struktur protein di dalamnya mengalami denaturasi karena suhu yang terlalu tinggi. Adapun ekstrak hati mentah yang menunjukkan kinerja enzim katalase yang optimal, dimana hidrogen peroksida diurai menjadi air dan oksigen dengan baik dan cepat.

Daftar Isi
Kata Pengantar..1 Abstrak .......................................................................... .........................................2 Daftar Isi...3 Bab I .................................................................................................................. ....4 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Bab II .................................................................................................. 5 Dasar Teori

Bab III ....................................................................................................... 7 Metodologi Penelitian

Bab IV ....................................................................................................... 9 Hasil Pengamatan Pembahasan

Bab V ....................................................................................................... 13 Penutup

Daftar Pustaka.14 Daftar Pertanyaan .. 15 Lampiran 17

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim dan kofaktor Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik, seperti hidrogen peroksida (H2O2). Di dalam tubuh makhluk hidup terjadi beberapa reaksi kimia. Dan proses itu bisa terjadi karena di dalam tubuh makhluk hidup terdapat enzim. Enzim-enzim tersebut salah satunya adalah enzim katalase yang berperan untuk menguraikan racun menjadi oksigen dan air.

1.2 Rumusan Masalah Apakah tingkat keasaman memengaruhi kerja enzim katalase? Apakah banyaknya enzim yang berada di hati dan jantung berbeda? Apakah kondisi mentah dan matang mempengaruhi kerja enzim katalase? Bagaimanakah pengaruh enzim katalase terhadap H2O2?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah mengamati cara kerja enzim katalase dan mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase.

1.4 Manfaat Penelitian Dapat mengetahui manfaat dan peranan enzim katalase bagi makhluk hidup.
4

BAB II DASAR TEORI


Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. dalam sel enzim ini diproduksi oleh organel badam mikro peroksisom. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahuna 1818. Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya. Enzim katalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). Penguraian peroksida (H2O) ditandai dengan timbulnya gelembung Bentuk reaksi kimianya adalah: H2O2 --> H2O + O2 Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut : Suhu Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas). Derajat keasaman (pH) Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = 7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu

dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi. Inhibitor enzim Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi. Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam ronggaperut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan amonia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi. Lobus hati terbentuk dari sel parenkimal dansel nonparenkimal. Sel parenkimal pada hati disebut hepatosit, menempati sekitar 80% volume hati dan melakukan berbagai fungsi utama hati. 40% sel hati terdapat pada lobus sinusoidal. Hepatosit merupakan sel endodermal yang terstimulasi oleh jaringan mesenkimal secara terus-menerus pada saat embrio hingga berkembang menjadi sel parenkimal. Selama masa tersebut, terjadi peningkatan transkripsi mRNA albumin sebagai stimulant proliferasi dan diferensiasi sel endodermal menjadi hepatosit. .

Jantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Istilah kardiak berarti berhubungan dengan jantung, dari kata Yunani cardia untuk jantung. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Waktu 3.2 Hipotesis Kelompok kami menduga bahwa ekstrak hati mentah akan menghasilkan gelembung udara yang banyak dan nyala bara api karena ekstrak hati mentah belum rusak akan kondisi asam dan basa, selain itu juga karena enzim katalase di hati lebih banyak dibandingkan di jantung. Sementara itu yang tidak akan menghasilkan gelembung udara dan nyala bara api adalah ekstrak hati matang karena struktur enzim katalase yang berada di dalamnya telah rusak akibat proses perebusan dengan suhu tinggi dimana air akan mendidih pada suhi 100 derajat. Akibatnya sel dalam hati mati dan tidak dapat melakukan metabolisme. 3.3 Identifikasi Variabel A. Variabel bebas Perlakuan ekstrak hati dengan penambahan zat kimia HCL dan NaOH, selain itu juga perlakuan ekstrak hati yang dimatangkan dan ekstrak jantung mentah : Laboratorium Biologi SMA Negeri 2 Bogor : 23 September 2013

B. Variabel terikat Banyaknya jumlah gelembung udara dan nyala bara api menggunakan lidi.

C. Variabel control Ukuran tabung reaksi yang sama Jumlah Ekstrak dan H2O2 yang sama yaitu 1 cm

3.4 Alat dan Bahan Alat: Rak tabung reaksi 8 buah tabung reaksi Pipet tetes Bunsen Lidi Korek api Kapas Penggaris asa Bahan: Ekstrak hati mentah Ekstrak hati matang Ekstrak jantung mentah H2O2 NaOH HCL

3.5 Prosedur Kerja

1. Beri label A, B, C, D, dan E pada 5 tabung reaksi pertama, tuang ke dalam tabung reaksi A, B, C masing-masing 1 cm ekstrak hati mentah, pada tabung reaksi D ekstrak hati matang, dan pada tabung reaksi E ekstrak jantung mentah. 2. Berilabel 1, 2, 3, 4, 5 pada tabung reaksi kedua, masing-masing tuang dengan 1 cm H2O2 lalu langsung tutup tabung reaksi dengan tisu. 3. Tabung reaksi B tambahkan dengan 5 tetes HCL, sedangkan pada tabung reaksi C dengan 5 tetes NaOH 4. Tuang H2O2. Pada tabung reaksi 1 ke dalam tabung reaksi A, tutup mulut tabung reaksi A dengan kapas, amati yang terjadi 5. Kemudian buka tutup kapas sementara dan masukan bara api menggunakan lidi ke dalam tabung, amati apa yang terjadi 6. Lakukan hal yang sama untuk tabung reaksi 2 ke tabung reaksi B, tabung raksi 3 ke tabung reaksi C, tabung reaksi 4 ke tabung reaksi D dan tabung reaksi 5 ke tabung reaksi E. 7. Catat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


1.1 Hasil Pengamatan Tabung A B C D E Perlakuan Ekstrak Hati Mentah + H2O2 Ekstrak Hati Mentah + HCL + H2O2 Ekstrak Hati Mentah + NaOH + H2O2 Ekstrak Hati Matang + H2O2 Ekstrak Jantung Mentah + H2O2 Gelembung Udara*) +++ ++ _ + Nyala Bara Api**) +++ ++ _ +++ Catatan

Keterangan *) + ++ +++ : tidak ada reaksi/ gelembung : sedikit gelembung : banyak gelembung : banyak sekali gelembung

**) + ++ +++

: tidak ada nyala api : redup : terang : terang sekali

Perubahan PH dan warna yang terjadi Ekstrak Ekstrak hati mentah Ekstrak hati mentah Zat kimia HCL NaOH Perubahan Warna Keruh Gelap Merah Terang Nilai PH akhir 3 12

1.2 Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Enzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu. Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan senyawa yang bersifat racun yaitu H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut : 2 H2O2 -> 2 H2O + O2

Hal ini telah dibuktikan dengan percobaan. Hidrogen peroksida (H2O2) merupakan hasil dari respirasi dan dibuat dalam seluruh sel hidup. H2O2 berbahaya dan harus dibuang secepatnya. Enzim katalase diproduksi sel untuk mengkatalis H2O2. Katalase berperan sebagai enzim peroksidasi khusus untuk menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh. Selain bekerja secara spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa golongan protein. Pengaruh temperatur terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan. Dari percobaan yang telah dilakukan ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut.
Yang terjadi pada ekstrak saat diberi perlakuan adalah sebagai berikut :

Tabung Reaksi A Saat ekstrak hati ditetesi 10 tetes H2O2, terbentuk gelembung-gelembung gas dengan jumlah yang banyak dan ukuran yang besar. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di hati mengubah H2O2 menjadi H2O. Kemudian saat di uji dengan bara api pada lidi, timbul nyala bara api yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa H2O2 juga diuraikan oleh enzim katalase pada hati menjadi oksigen. Dari percobaan ini dapat disimpulkan enzim bekerja secara optimal pada keadaan netral dan tidak dimatangkan karena tidak ada kerusakan akibat pengaruh asam/basa dan suhu.

10

Tabung Reaksi B Saat ekstrak hati ditetesi 5 tetes HCL zat berubah warna menjadi keruh gelap dan derajat keasaman pH berubah menjadi 3, kemudian ekstrak ditambahkan H2O2. Tidak terbentuk gelembung-gelembung gas. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di hati tidak mengubah H2O2 menjadi H2O secara sempurna. Kemudian saat diuji dengan bara api pada lidi, tidak menimbulkan nyala bara api. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi bahwa tidak terjadi penguraian H2O2 menjadi O2. Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa enzim katalase menjadi nonaktif dan terjadi penurunan aktivitas enzim karena penambahkan zat kimia asam yang menyebabkan enzim tidak dapat bekerja dengan baik dalam suasana terlalu asam. Tabung Reaksi C Saat ekstrak hati mentah di tetesi 5 tetes NaOH dan kemudian ditambahkan H2O2 akan membentuk gelembung-gelembung udara dengan jumlah yang cukup banyak dan ukuran yang kecil. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di hati mengubah sedikit H2O2 menjadi H2O. Kemudian saat diuji dengan bara api lidi, timbul nyala bara api yang sedang. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi penguraian H2O2 menjadi O2 namun tidak sebaik kerja enzim pada tabung reaksi pertama. Dari pengamatan tersebut dapat disimpulkan bahwa enzim katalase masih bisa bekerja pada suasana basa meskipun tidak optimal. Tabung Reaksi D Saat ekstrak hati matang ditambahkan H2O2 tidak terbentuk gelembung udara maupun nyala bara api. Hal ini membuktikan bahwa reaksi tidak terjadi karena rantai-rantai protein pada enzim katalase sudah rusak atau mengalami denaturasi karena proses pematangan yang disebabkan oleh suhu tinggi dimana enzim akan rusak di atas suhu 50 derajat celcius sementara proses perebusan air berada pada 100 derajat celcius. Oleh sebab enzim katalase pada hati telah rusak proses reaksi pernguraian H2O2 menjadi H2O dan O2 tidak berlangsung.

11

Tabung Reaksi E Saat ekstrak jantung mentah ditambahkan H2O2 terbentuk sedikit sekali gelembunggelembung udara dan berukuran kecil dalam waktu yang cukup lama. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang berada di jantung mengubah H2O2 menjadi H2O. Kemudian saat di uji dengan bara api pada lidi, timbul nyala bara api yang sedang. Hal ini menunjukkan bahwa H2O2 juga diuraikan oleh enzim katalase pada jantung menjadi oksigen. Meskipun dalam jantung terdapat enzim katalase jumlahnya masih terbilang jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah enzim katalase dalam hati ayam karena gelembung udara yang dihasilkan pada hati ayam lebih banyak dibandingkan pada jantung. Dari hasil kelima tabung reaksi tersebut hal ini menjelaskan bahwa suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat. Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar seperti yang ditunjukkan pada tabung reaksi A.

12

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O menjadi H2O dan O2. Dimana kerjanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : Derajat keasaman pH Dimana enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya gelembung udara dan nyala bara api. Dimana semakin banyak gelembung gas dan semakin terang nyala bara api berarti ketiga enzim katalase akan semakin cepat dan begitu pula sebaliknya karena salah satu kerja enzim yaitu sebagai kalaisator/ pemercepat reaksi. Suhu Karena enzim tersusun dari protein, maka enzim sangat peka terhadap temperatur. Temperatur yang tinggi dapat menghambat reaksi. Pada umumnya temperatur optimum enzim adalah 30-40oC. Kebanyaka enzim tidak menunjukkan reaksi jika suhu turun sampai sekitar 0oC, namun enzim tidak rusak. Bila suhu normal kembali, maka enzim akan aktif kembali. Enzim tahan pada suhu rendah, namun rusak di atas suhu 50oC. Bila suasana enzim sangat asam basa dan panas menyebabkan kerja enzim menjadi tidak optimal bahkan enzim menjadi rusak (denaturasi). Enzim katalase akan bekerja optimal pada keadaan netral dan tidak dipanaskan sampai batas suhu maksimumnya. Jumlah enzim katalase yang terdapat pada hati lebih bayak dikarenakan fungsi organ hati sebagai tempat penyaringan darah.

5.2 Saran
Lebih teliti dalam mengamati gelembung dan nyala api yang muncul

.
13

Daftar Pustaka
http://www.slideshare.net/NisaIchaEl/biologi-12-laporan-praktikum-enzim-katalase Aryuliana, Diah. 2007. Biologi 3. Jakarta : Esis.

14

Daftar Pertanyaan
1. Mengapa dalam percobaan ini kita menggunakan hati ayam, NaOH dan HCL? Hati digunakan dalam melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh berbagai faktor terhadap kerja enzim katalase, karena enzim katalase terdapat pada organ hati. Enzim ini berperan dalam pengubahan hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2). H2O2 dalam tubuh harus diuraikan karena dapat merusak tubuh. NaOH digunakan untuk menurunkan kadar pH agar menjadi suasana basa, sedangkan HCL digunakan untuk menaikkan kadar pH agar menjadi suasana asam. Sehingga bisa diketahui apakah pH mempengaruhi kerja enzim katalase.

2. Gas apakah yang terbentuk? Bagaimana cara membuktikannya? Tuliskan reaksi kimianya! Gas yang terbentuk adalah Oksigen hal ini dibuktikan dengan uji nyala bara api menggungan lidi. Karena api hanya dapat menyala apabila ada oksigen. Dan reaksi kimianya sebagai berikut 2H2O2 -> 2H2O + O2

3. Tabung reaksi mana yang gelembung udaranya paling banyak? Terangkan nyala apinya? Jelaskan pendapatmu! Tabung pertama yaitu tabung reaksi yang berisi ekstrak hati ayam mentah menghasilkan gelembung udara yang banyak sekali dan berukuran besar dalam waktu cepat daripada tabung reaksi lainnya yang mana menandakan bahwa enzim katalase pada hati lebih banyak dibandingkan di jantung dilihat dari laju reaksi yang berbanding lurus dengan konsenterasi enzim, selain itu juga nyala apinya terang sekali. Pada tabung A ini kerja enzim katalase sangat optimal menguraikan H2O2 menjadi oksigen dan air serta enzim karena belum rusak oleh kondisi asam, basa, serta pemanasan.

4. Tabung reaksi mana yang gelembung udaranya paling sedikit? Adakah nyala apinya? Jelaskan pendapamu!

15

Tabung ekstrak hati matang tidak menghasilkan gelembung udara maupun nyala bara api sama sekali. Hal ini dikarenakan rantai-rantai protein pada enzim katalase yang terdapat dalam hati telah rusak karena proses pematangan yang melibatkan suhu tinggi. Sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. Hal ini juga membuktikan bahwa enzim katalase tidak bekerja secara optimal pada suhu tinggi karena enzim telah mengalami denaturasi akibat dipanaskan melebihi 50 derajat yang mana air akan mendidih pada suhu 100 derajat.

5. Apakah variabel bebas dan respon dalam percobaan tersebut? Variabel Respon adalah jumlah gelembung udara dan nyala bara api Variabel Bebas adalah perlakuan yang dilakukan pada ekstrak hati yaitu dengan pemberian HCL, NaOH, dan dimatangkan dengan cara direbus dan jantung.

6. Buat kesimpulan! a. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase adalah suhu dan pH b. Enzim katalase tidak dapat bekerja pada suhu tinggi ( suhu panas ) yang akan mengakibatkan enzim mengalami denaturasi. c. Enzim katalase yang terdapat pada organ hati dapat bekerja secara optimum pada suhu dan pH yang netral. d. Jumlah enzim katalase pada hati lebih banyak dibandingkan di jantung dilihat dari laju rekasinya. e. Di dalam hati terdapat enzim katalase yang berperan untuk menguraikan hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).

16

Anda mungkin juga menyukai