HATI AYAM
Disusun Oleh:
1
Daftar Isi
Judul..............................................................................................................................1
Daftar Isi.......................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................4
1.3 Tujuan.................................................................................................................4
1.4 Hipotesis..............................................................................................................4
1.5 Variabel...............................................................................................................4
1.6 Tempat dan Waktu Pelaksanaan.........................................................................4
BAB II Tinjauan Pustaka..............................................................................................6
2.1 Enzim Katalase...................................................................................................6
2.2 Aquades...............................................................................................................8
2.3 Larutan H2O2.......................................................................................................8
2.4 Larutan HCL.......................................................................................................8
2.5 Larutan NaOH.....................................................................................................9
2.6 Hati Ayam...........................................................................................................9
BAB III Sistematika Kerja.........................................................................................10
3.1 Alat dan Bahan..................................................................................................10
3.2 Langkah Kerja...................................................................................................10
BAB IV Hasil dan Pembahasan..................................................................................11
4.1 Tabel Hasil Pengamatan....................................................................................11
4.2 Pembahasan.......................................................................................................11
BAB V Penutup..........................................................................................................13
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................13
5.2 Saran..................................................................................................................13
Daftar Pustaka.............................................................................................................14
Lampiran.....................................................................................................................15
2
BAB I
Pendahuluan
Dalam suatu senyawa kimia terdapat zat-zat atau senyawa-senyawa baik yang
menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa-senyawa
yang mempercepat suatu reaksi disebut katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada
suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu
katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi
pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.
Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap.
Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen
dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati
akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun pada
3
suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar
(±30C) dan suasana netral. Hal ini dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan
suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat. Bahkan terhenti sama sekali.
Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak
menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan
lancar.
Cara kerja yang dilakukan enzim yaitu molekul selalu bergerak dan saling
bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul
enzim yang tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya
molekul substrat tersebut disebut dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan
terbentuk molekul produk. Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor
tertentu.
1.3 Tujuan
1. Menyelidiki peranan enzim katalase.
2. Menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim.
3. Mengetahui serta memahami reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada pengujian
enzim katalase.
1.4 Hipotesis
1.5 Variabel
4
Tempat : SMA Negeri 1 Tabanan
Waktu ; Senin, 18 September 2023
BAB II
Tinjauan Pustaka
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam
sel-sel makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen
peroksida yang bersifat racun yang merupakan sisa atau hasil sampingan dari
proses metabolisme.
Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan
kematian pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H 2O2
menjadi substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain
bekerja secara spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat termolabil
(rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa golongan
protein. Pengaruh temperatur terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim
dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.
5
Selain berperan dalam proses metabolisme tubuh, fungsi enzim katalase, yaitu:
Bentuk sintesis dari enzim ini juga sering dimanfaatkan dalam industri
makanan. Kombinasi enzim ini dan senyawa kimia lainnya dapat
menghilangkan senyawa peroksida dalam makanan. Misalnya dalam susu,
sehingga dapat digunakan untuk memproduksi berbagai produk olahan susu,
seperti keju. Enzim ini juga bisa digunakan dalam pembungkus makanan
untuk mencegah proses oksidasi makanan.
Terkadang, enzim ini juga digunakan dalam produk lensa kontak. Tepatnya
pada cairan pembersih, yang diformulasikan dengan enzim ini sebagai salah
satu bahannya. Dengan campuran enzim ini, larutan pembersih lensa kontak
dapat membersihkan senyawa peroksida yang menempel pada lensa saat
dilakukan pembilasan.
Kegunaan lain dari enzim katalase adalah sebagai salah satu bahan dalam
beberapa produk masker wajah. Enzim ini memiliki fungsi untuk
meningkatkan oksigenasi sel pada lapisan kulit wajah paling atas atau
epidermis. Dengan begitu, regenerasi sel kulit wajah bisa berlangsung lebih
cepat, sehingga kulit jadi lebih cerah dan tidak kusam. Itulah beberapa fungsi
6
enzim katalase, baik dalam proses metabolisme tubuh, maupun fungsi lainnya
di berbagai aspek kehidupan manusia.
2.2 Aquades
Air aquades merupakan air dari hasil penyulingan atau biasa disebut dengan
proses distilasi atau biasa juga disebut dengan air murni. Proses distilasi ini
merupakan suatu proses dengan cara pemisahan adanya bahan kimia menurut
perbedaan kecepatan yang menguap atau volatilitas yakni dengan suatu teknik
pemisahan berdasar dengan perbedaan titik didih dalam kegunaannya untuk
memperoleh senyawa murni.
Hidrogen peroksida (H2O2) adalah zat kimia yang berbentuk cairan bening
dengan tekstur sedikit lebih kental daripada air. Zat kimia yang tersusun dari
hidrogen dan oksigen ini, juga dikenal sebagai salah satu zat yang memiliki
banyak manfaat.Hidrogen peroksida dengan konsentrasi rendah (3–9%) biasanya
digunakan sebagai komposisi berbagai produk pembersih rumah tangga, cat, atau
produk kecantikan, termasuk produk bleaching rambut.Pada sektor perindustrian,
hidrogen peroksida dengan konsentrasi yang lebih tinggi digunakan sebagai
pemutih untuk bahan baku tekstil dan kertas. Pemakaian hidrogen peroksida yang
tidak sesuai anjuran, dikhawatirkan dapat menimbulkan berbagai bahaya serta
memicu munculnya efek samping, seperti:
a. Kesulitan bernapas, mual, muntah, nyeri dan kram perut, dan nyeri dada, jika
produk dengan kadar hidrogen peroksida tinggi tertelan.
b. Luka bakar yang semakin meluas, jika digunakan pada kondisi luka bakar
serius.
c. Kerusakan mata, jika hidrogen peroksida dengan kadar tinggi mengenai mata.
d. Iritasi pada saluran pernapasan, batuk, sesak napas, hingga kerusakan paru-
paru, jika hidrogen peroksida terhirup terlalu banyak.
Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia
adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung.
Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus
ditangani dengan mewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang
sangat korosif. Aplikasi HCl yaitu untuk pengawetan baja, produksi senyawa
7
organic dan anorganik, pengendali pH dan netralisasi, dan juga untuk regenerasi
penukaran ion.
Natrium hidroksida, juga dikenal sebagai lindi dan soda kaustik atau soda api,
adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia NaOH. Senyawa ini
merupakan senyawa ionik berbentuk padatan putih yang tersusun dari kation
natrium Na+ dan anion hidroksida OH-. Natrium hidroksida saat dilarutkan
dalam air atau dinetralkan dengan cairan asam akan melepaskan panas yang
cukup untuk menyalakan bahan mudah terbakar. Dan kemudian NaOH akan
membentuk cairan bening yang lebih kental dari air. Berikut aplikasi NaOH,
yaitu untuk Pembuatan bahan peledak, pembuatan detergen dan sabun,
pembuatan pemutih bersama dengan senyawa klorin, pembuatan kertas
(menghilangkan zat lignin pada kayu bahan baku kertas), pembuatan rayon dan
kapas, pengolahan limbah dan pemurnian air (menghilangkan logam berat).
Hati ayam adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh ayam,
berwarna merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk
membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam sistem
pencernaan ayam. Pada praktikum ini kami menggunakan hati ayam karena, hati
merupakan organ yang berperan dalam merombak atau menguraikan racun
sehingga di dalam hati banyak ditemukan enzim katalase.
8
BAB III
Sistematika Kerja
Alat Bahan
Tabung reaksi Hati ayam
Pipet ukur Larutan H2O2
Tabung ukur Larutan HCl
Satu set alat penumbuk Larutan NaOH
Korek api
Saringan
Lampu spiritus
Penjepit tabung
9
BAB IV
1. Pada percobaan A (Ekstrak hati ayam + aquades + H2O2,) gelembung gas yang
muncul banyak dan bara apinya sedang. Hal ini membuktikan bahwa
H2O2,diuraikan menjadi oksigen (O2). Dan itu membuktikan bahwa gelembung
yang banyak itu karena didalam hati mengandung enzim katalase yang
berguna untuk menetralkan racun.
10
asam. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga
kondisi asam tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral.
3. Pada percobaan C (Ekstrak hati ayam + NaOH + H2O2)
gelembung gas yang muncul banyak dan bara apinya sedang. Pada dasarnya
ekstrak hati yang diberi NaOH seharunya tidak tidak menimbulkan banyak
gelembung dan nyala api yang besar, karena NaOH adalah larutan yang basa
sehingga nyala api pada percobaan ini sedang. Hal ini menunjukkan bahwa
enzim katalase dalam hati tidak bekerja dengan normal, karena tidak
dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal tersebut
disebabkan karena terjadinya denaturasi.
4. Pada percobaan D (Ekstrak hati ayam + dipanaskan + H2O2 )
pada percobaan ini yang terjadi adalah tidak muncul gelembung dan tidak
timbul bara api Ketika dimasukan bara api ke dalam tabung. hal ini disebabkan
karena protein yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. itu membuktikan bahwa dimana
enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi, karena kita
ketahui bahwa enzim katalase bekerja pada suhu optimal.
11
BAB V
Penutup
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
a) pada saat melakukan pengujian dengan bara api, usahakan jangan sampai
bara tersebut terkena busa, karena apabila terkena busa maka bara apai
tersebut akan padam.
b) pada saat melakukan penelitian berhati-hatilah jika berhadapan dengan
larutan kimia, jangan sampai tersentuh oleh kulit usahakan menggunakan
sarung tangan.
12
Daftar Pustaka
Ammar, S. 2019. Laporan Praktikum Enzim Katalase Pada Hati Ayam dan Faktor yang
Mempengaruhinya. Tersedia dalam https://www .academia.edu
/Praktiku Enzim_Katalase_ Pada_Hati_Ayam_ Faktor_yang_
Mempengaruhinya?hl=in_ID (diakses pada 20 September 2023)
Rizal, F. 2022. Ini Fungsi Enzim Katalase dalam Proses Metabolisme Tubuh. Tersedia
dalam https://www.halodoc.com/artikel/ini-fungsi-enzim-katalase-
dalam-proses-metabolisme-tubuh (diakses pada 18 September 2022)
Rizal, F. 2022. Ini Fungsi Enzim Katalase dalam Proses Metabolisme Tubuh. Tersedia
dalam https://www.halodoc.com/artikel/ini-fungsi-enzim-katalase-
dalam-proses-metabolisme-tubuh (diakses pada 18 September 2022)
13
Lampiran
14
15