Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM PERANAN ENZIM KATALASE PADA

HATI AYAM

Disusun Oleh:

Gusti Ayu Komang Anggun Berlianti (03)

I Putu Deva Ari Pratama (21)

Made Bujangga Ayu Kharisma Yanti (24)

Dewa Ayu Gede Yesika Maharani (40)

KELAS XII MIPA 3

SMA NEGERI 1 TABANAN

TAHUN AJARAN 2023/2024

1
Daftar Isi

Judul..............................................................................................................................1
Daftar Isi.......................................................................................................................2
BAB I Pendahuluan......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang....................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................4
1.3 Tujuan.................................................................................................................4
1.4 Hipotesis..............................................................................................................4
1.5 Variabel...............................................................................................................4
1.6 Tempat dan Waktu Pelaksanaan.........................................................................4
BAB II Tinjauan Pustaka..............................................................................................6
2.1 Enzim Katalase...................................................................................................6
2.2 Aquades...............................................................................................................8
2.3 Larutan H2O2.......................................................................................................8
2.4 Larutan HCL.......................................................................................................8
2.5 Larutan NaOH.....................................................................................................9
2.6 Hati Ayam...........................................................................................................9
BAB III Sistematika Kerja.........................................................................................10
3.1 Alat dan Bahan..................................................................................................10
3.2 Langkah Kerja...................................................................................................10
BAB IV Hasil dan Pembahasan..................................................................................11
4.1 Tabel Hasil Pengamatan....................................................................................11
4.2 Pembahasan.......................................................................................................11
BAB V Penutup..........................................................................................................13
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................13
5.2 Saran..................................................................................................................13
Daftar Pustaka.............................................................................................................14
Lampiran.....................................................................................................................15

2
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Metabolisme merupakan suatu reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh


makhluk hidup. Reaksi metabolisme tersebut dimaksudkan untuk memperoleh
energi, menyimpan energi, menyusun bahan makanan, merombak bahan
makanan, memasukkan atau mengeluarkan zat-zat, melakukan gerakan,
menyusun struktur sel, merombak struktur-struktur sel yang tidak dapat
digunakan lagi, dan menanggapi rangsang.

Dalam suatu senyawa kimia terdapat zat-zat atau senyawa-senyawa baik yang
menghambat (inhibitor), atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa-senyawa
yang mempercepat suatu reaksi disebut katalisator.

Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi reaksi kimia pada
suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu
katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis memungkinkan reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi
pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi.

Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut


dengan enzim. Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme
yang terdiri atas protein atau suatu senyawa yang berikatan dengan protein.
Enzim pencernaan banyak terdapat dalam sel-sel tubuh. Enzim katalase
merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme pada tulang, membran
mukosa, ginjal dan hati. Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada
hati.Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida ( H2O2).
Bila tidak segera diuraikan senyawa ini akan bersifat racun dan merusak sel itu
sendiri. Dengan adanya enzim katalase, senyawa Hidrogen Peroksida ( H2O2)
dapat diuraikan menjadi air (H 2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya
ditandai dengan timbulnya gelembung.

Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap.
Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen
dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati
akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi ataupun pada

3
suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara optimal pada suhu kamar
(±30C) dan suasana netral. Hal ini dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan
suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat lambat. Bahkan terhenti sama sekali.
Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak
menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan
lancar.

Cara kerja yang dilakukan enzim yaitu molekul selalu bergerak dan saling
bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk molekul
enzim yang tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat menempelnya
molekul substrat tersebut disebut dengan sisi aktif. Kemudian terjadi reaksi dan
terbentuk molekul produk. Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor-faktor
tertentu.

Keinginan kami untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kerja


enzim, dan memenuhi tugas biologi, merupakan suatu motivasi kami untuk
melakukan praktikum sederhana dengan menggunakan enzim katalase yang
berasal dari ekstrak hati ayam

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana peran enzim katalase?


2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi enzim katalase?
3. Adakah reaaksi kimia yang terjadi pada pengujian enzim katalase?

1.3 Tujuan
1. Menyelidiki peranan enzim katalase.
2. Menyelidiki faktor-faktor yang memengaruhi kerja enzim.
3. Mengetahui serta memahami reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada pengujian
enzim katalase.
1.4 Hipotesis

1. Suhu berpengaruh terhadap aktivitas enzim katalase


2. pH berpengaruh terhadap aktivitas enzim katalase

1.5 Variabel

1. Variabel terikat : Gelembung dan percikan api yang ditimbulkan.


2. Variabel bebas : NaOH, HCl, Suhu.
3. Variabel control : H2O2 dan ekstrak hati ayam.

1.6 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

4
Tempat : SMA Negeri 1 Tabanan
Waktu ; Senin, 18 September 2023

BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Enzim Katalase

Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam
sel-sel makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen
peroksida yang bersifat racun yang merupakan sisa atau hasil sampingan dari
proses metabolisme.

Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan
kematian pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H 2O2
menjadi substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain
bekerja secara spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat termolabil
(rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa golongan
protein. Pengaruh temperatur terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim
dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.

Enzim katalase ini dimasukkan ke dalam golongan enzim hidroperoksidase,


dimana ia melindungi tubuh organisme dari senyawa peroksida yang berbahaya.
Penumpukan senyawa ini bisa memancing radikal bebas yang jika tidak diurai
akan membuat membran sel di dalam tubuh rusak dan memancing penyakit
semacam kanker dan juga arterosklerosis. Enzim ini tak hanya ditemukan dalam
sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan juga memiliki enzim sebagai
salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase memiliki kemampuan
untuk inaktivasi hydrogen peroksida. Aktivitas enzim katalase:

1. Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat.


2. Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H 2O2
sebagai substrata atau donor elekton dan molekul H 2O2 yang lain sebagai
oksidan atau akseptor elektron.
2H2O2 + Enzim Katalase 2H2O2 + O2
Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membrane
mukosa, ginjal, dan hati.

5
Selain berperan dalam proses metabolisme tubuh, fungsi enzim katalase, yaitu:

1. Melawan efek radikal bebas

Tubuh sebenarnya menghasilkan sejumlah radikal bebas dari proses


metabolisme. Misalnya saat bernapas, berolahraga, dan mencerna makanan.
Untuk diketahui, radikal bebas merupakan molekul kimia yang bersifat tidak
stabil dan sangat reaktif. Hal ini dapat membuat tubuh lebih rentan
mengalami infeksi, penyakit sendi, penyakit kardiovaskular, dan masalah
kesehatan mental. Untuk itulah peran penting enzim katalase dibutuhkan.
Enzim ini mampu melawan efek radikal bebas di dalam tubuh. Dengan cara
mengubah radikal superoksida berbahaya menjadi hidrogen peroksida yang
kemudian terurai menjadi oksigen dan air yang bermanfaat untuk tubuh.

2. Sebagai campuran dalam bahan makanan

Bentuk sintesis dari enzim ini juga sering dimanfaatkan dalam industri
makanan. Kombinasi enzim ini dan senyawa kimia lainnya dapat
menghilangkan senyawa peroksida dalam makanan. Misalnya dalam susu,
sehingga dapat digunakan untuk memproduksi berbagai produk olahan susu,
seperti keju. Enzim ini juga bisa digunakan dalam pembungkus makanan
untuk mencegah proses oksidasi makanan.

3. Sebagai cairan pembersih lensa

Terkadang, enzim ini juga digunakan dalam produk lensa kontak. Tepatnya
pada cairan pembersih, yang diformulasikan dengan enzim ini sebagai salah
satu bahannya. Dengan campuran enzim ini, larutan pembersih lensa kontak
dapat membersihkan senyawa peroksida yang menempel pada lensa saat
dilakukan pembilasan.

4. Untuk produk masker wajah

Kegunaan lain dari enzim katalase adalah sebagai salah satu bahan dalam
beberapa produk masker wajah. Enzim ini memiliki fungsi untuk
meningkatkan oksigenasi sel pada lapisan kulit wajah paling atas atau
epidermis. Dengan begitu, regenerasi sel kulit wajah bisa berlangsung lebih
cepat, sehingga kulit jadi lebih cerah dan tidak kusam. Itulah beberapa fungsi

6
enzim katalase, baik dalam proses metabolisme tubuh, maupun fungsi lainnya
di berbagai aspek kehidupan manusia.

2.2 Aquades

Air aquades merupakan air dari hasil penyulingan atau biasa disebut dengan
proses distilasi atau biasa juga disebut dengan air murni. Proses distilasi ini
merupakan suatu proses dengan cara pemisahan adanya bahan kimia menurut
perbedaan kecepatan yang menguap atau volatilitas yakni dengan suatu teknik
pemisahan berdasar dengan perbedaan titik didih dalam kegunaannya untuk
memperoleh senyawa murni.

2.3 Larutan H2O2

Hidrogen peroksida (H2O2) adalah zat kimia yang berbentuk cairan bening
dengan tekstur sedikit lebih kental daripada air. Zat kimia yang tersusun dari
hidrogen dan oksigen ini, juga dikenal sebagai salah satu zat yang memiliki
banyak manfaat.Hidrogen peroksida dengan konsentrasi rendah (3–9%) biasanya
digunakan sebagai komposisi berbagai produk pembersih rumah tangga, cat, atau
produk kecantikan, termasuk produk bleaching rambut.Pada sektor perindustrian,
hidrogen peroksida dengan konsentrasi yang lebih tinggi digunakan sebagai
pemutih untuk bahan baku tekstil dan kertas. Pemakaian hidrogen peroksida yang
tidak sesuai anjuran, dikhawatirkan dapat menimbulkan berbagai bahaya serta
memicu munculnya efek samping, seperti:

a. Kesulitan bernapas, mual, muntah, nyeri dan kram perut, dan nyeri dada, jika
produk dengan kadar hidrogen peroksida tinggi tertelan.
b. Luka bakar yang semakin meluas, jika digunakan pada kondisi luka bakar
serius.
c. Kerusakan mata, jika hidrogen peroksida dengan kadar tinggi mengenai mata.
d. Iritasi pada saluran pernapasan, batuk, sesak napas, hingga kerusakan paru-
paru, jika hidrogen peroksida terhirup terlalu banyak.

2.4 Larutan HCL

Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl). Ia
adalah asam kuat, dan merupakan komponen utama dalam asam lambung.
Senyawa ini juga digunakan secara luas dalam industri. Asam klorida harus
ditangani dengan mewanti keselamatan yang tepat karena merupakan cairan yang
sangat korosif. Aplikasi HCl yaitu untuk pengawetan baja, produksi senyawa

7
organic dan anorganik, pengendali pH dan netralisasi, dan juga untuk regenerasi
penukaran ion.

2.5 Larutan NaOH

Natrium hidroksida, juga dikenal sebagai lindi dan soda kaustik atau soda api,
adalah suatu senyawa anorganik dengan rumus kimia NaOH. Senyawa ini
merupakan senyawa ionik berbentuk padatan putih yang tersusun dari kation
natrium Na+ dan anion hidroksida OH-. Natrium hidroksida saat dilarutkan
dalam air atau dinetralkan dengan cairan asam akan melepaskan panas yang
cukup untuk menyalakan bahan mudah terbakar. Dan kemudian NaOH akan
membentuk cairan bening yang lebih kental dari air. Berikut aplikasi NaOH,
yaitu untuk Pembuatan bahan peledak, pembuatan detergen dan sabun,
pembuatan pemutih bersama dengan senyawa klorin, pembuatan kertas
(menghilangkan zat lignin pada kayu bahan baku kertas), pembuatan rayon dan
kapas, pengolahan limbah dan pemurnian air (menghilangkan logam berat).

2.6 Hati Ayam

Hati ayam adalah sebuah kelenjar terbesar dan kompleks dalam tubuh ayam,
berwarna merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macam fungsi, termasuk
membantu pencernaan makanan dan metabolisme zat gizi dalam sistem
pencernaan ayam. Pada praktikum ini kami menggunakan hati ayam karena, hati
merupakan organ yang berperan dalam merombak atau menguraikan racun
sehingga di dalam hati banyak ditemukan enzim katalase.

8
BAB III

Sistematika Kerja

3.1 Alat dan Bahan

Alat Bahan
Tabung reaksi Hati ayam
Pipet ukur Larutan H2O2
Tabung ukur Larutan HCl
Satu set alat penumbuk Larutan NaOH
Korek api
Saringan
Lampu spiritus
Penjepit tabung

3.2 Langkah Kerja

1) Siapkan alat dan bahan


2) Tumbuk hati ayam dengan mencampurkan sedikit air untuk mendapat ekstrak
3) Ambil ekstrak hati kemudian ukur pada tabung ukur sebanyak 2 ml
4) Tuang masing-masing 2 ml ke dalam 4 tabung reaksi
5) Selanjutnya beri label A, B, C, D pada tabung reaksi
6) Pada tabung reaksi A tambahkan ekstrak hati ayam, air dan H2O2, setelah
menambahkan H2O2 tutup tabung reaksi dan amati
7) Pada tabung reaksi B tambahkan ekstrak hati ayam, HCL dan H2O2, setelah
menambahkan H2O2 tutup tabung reaksi dan amati
8) Pada tabung reaksi C tambahkan ekstrak hati ayam, NaOH dan H2O2, setelah
menambahkan H2O2tutup tabung reaksi dan amati
9) Pada tabung reaksi C tambahkan ekstrak hati ayam, H2O2 lalu panaskan diatas lampu
spiritus dan amati
10) Pada setiap tabung reaksi masukkan bara api dan amati.

9
BAB IV

Hasil dan Pembahasan

4.1 Tabel Hasil Pengamatan

No Perlakuan Gelembung Gas Bara Api


1 Ekstrak hati ayam + aquades + +++ ++
H2O2
2 Ekstrak hati ayam + HCl + + +
H2O2
3 Ekstrak hati ayam + NaOH + +++ ++
H2O2
4 Ekstrak hati ayam + H2O2 + + ++
dipanaskan
Keterangan :
+++ = Banyak gelembung / Nyala api besar
++ = Sedikit gelembung / Nyala api kecil
+ = Tidak timbul gelembung / Nyala api
4.2 Pembahasan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa :

1. Pada percobaan A (Ekstrak hati ayam + aquades + H2O2,) gelembung gas yang
muncul banyak dan bara apinya sedang. Hal ini membuktikan bahwa
H2O2,diuraikan menjadi oksigen (O2). Dan itu membuktikan bahwa gelembung
yang banyak itu karena didalam hati mengandung enzim katalase yang
berguna untuk menetralkan racun.

2. Pada percobaan B (Ekstrak hati ayam + HCl + H2O2,)


gelembung gas yang muncul sedikit dan bara apinya redup. Larutan HCl yang
bersifat asam membuat nyala api tidak terlalu terang. Hal tersebut
menunjukkan bahwa enzim katalase dalam hati tidak bekerja, karena tidak
dipecahkannya senyawa H2O2, menjadi air dan oksigen. Hal tersebut
disebabkan karena terjadinya denaturasi. Denaturasi enzim disebabkan oleh
penambahan HCl yang merubah kondisi di sekitar molekul menjadi kondisi

10
asam. Derajat keasaman (pH) sangat mempengaruhi aktivitas enzim, sehingga
kondisi asam tersebut merusak enzim katalase yang bekerja pada pH netral.
3. Pada percobaan C (Ekstrak hati ayam + NaOH + H2O2)
gelembung gas yang muncul banyak dan bara apinya sedang. Pada dasarnya
ekstrak hati yang diberi NaOH seharunya tidak tidak menimbulkan banyak
gelembung dan nyala api yang besar, karena NaOH adalah larutan yang basa
sehingga nyala api pada percobaan ini sedang. Hal ini menunjukkan bahwa
enzim katalase dalam hati tidak bekerja dengan normal, karena tidak
dipecahkannya senyawa H2O2 menjadi air dan oksigen. Hal tersebut
disebabkan karena terjadinya denaturasi.
4. Pada percobaan D (Ekstrak hati ayam + dipanaskan + H2O2 )
pada percobaan ini yang terjadi adalah tidak muncul gelembung dan tidak
timbul bara api Ketika dimasukan bara api ke dalam tabung. hal ini disebabkan
karena protein yang terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2. itu membuktikan bahwa dimana
enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi, karena kita
ketahui bahwa enzim katalase bekerja pada suhu optimal.

11
BAB V

Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah kami lakukan, kami berkesimpulan bahwa


kerja enzim katalase dipengaruhi oleh temperature/ suhu dan derajat keasaman
(pH). Jika suhu terlalu tinggi, maka enzim akan mengalami kerusakan. Jika pH
terlalu asam atau basa, enzim juga tidak dapat bekerja secara optimal. Namun,
kerja enzim katalase pada suasana basa sedikit lebih baik daripada suasana asam,
apabila dilihat dari banyaknya busa yang terbentuk. Sedangkan kerja enzim
katalase pada suhu tinggi enzim tidak bekerja dilihat dari tidak adanya busa yang
terbentuk dan tidak ada nyala api.

5.2 Saran

a) pada saat melakukan pengujian dengan bara api, usahakan jangan sampai
bara tersebut terkena busa, karena apabila terkena busa maka bara apai
tersebut akan padam.
b) pada saat melakukan penelitian berhati-hatilah jika berhadapan dengan
larutan kimia, jangan sampai tersentuh oleh kulit usahakan menggunakan
sarung tangan.

12
Daftar Pustaka

Ammar, S. 2019. Laporan Praktikum Enzim Katalase Pada Hati Ayam dan Faktor yang
Mempengaruhinya. Tersedia dalam https://www .academia.edu
/Praktiku Enzim_Katalase_ Pada_Hati_Ayam_ Faktor_yang_
Mempengaruhinya?hl=in_ID (diakses pada 20 September 2023)

Agustin, S. 2022. https://www.alodokter.com/mengenal-hidrogen-peroksida-kegunaan-


serta-bahayanya.Tersedia dalam https://www.alodokter.com/mengenal-
hidrogen-peroksida-kegunaan-serta-bahayanya (diakses pada 18
September 2023)

Gischa, S, 2021. Apa itu senyawa NaOH?. Tersedia dalam https://www.kompascom


/skola/read/2021/04/26/130000269/apa-itu-senyawa-naoh (diakses
pada 23 September)

Rizal, F. 2022. Ini Fungsi Enzim Katalase dalam Proses Metabolisme Tubuh. Tersedia
dalam https://www.halodoc.com/artikel/ini-fungsi-enzim-katalase-
dalam-proses-metabolisme-tubuh (diakses pada 18 September 2022)

Rizal, F. 2022. Ini Fungsi Enzim Katalase dalam Proses Metabolisme Tubuh. Tersedia
dalam https://www.halodoc.com/artikel/ini-fungsi-enzim-katalase-
dalam-proses-metabolisme-tubuh (diakses pada 18 September 2022)

Patrick. 2021. AIR AQUADES DAN KEGUNAANNYA. Tersedia dalam


https://www.tanindo.net/air-aquades-dan-kegunaannya/ (diakses pada
22 September 2023)

Puspitasarie, S. 2015. UJI ENZIM KATALASE. Tersedia dalam https:/ /www.academia


.edu /16739844/UJI_ENZIM_KATALASE (diakses pada 24
September 2023)

13
Lampiran

14
15

Anda mungkin juga menyukai