Anda di halaman 1dari 13

Pengruh konsentrasi Substrat

terhadap aktivitas enzim

Disusun oleh :
Kelas : XII IPA 6
Kelompok : 6
Nama :
Nurul Ayu Muliawati (26)
Okto Madya Arif Wibowo (27)
Putri Yunitha Wardiny (28)
Randy Wahyu Santoso (29)
Rd. Yayuana Sabrina Supriadi (30)
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan laporan kimia. Dan tidak lupa salawat serta salam kami curahkan kehadirat Nabi
besar Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan umatnya hingga akhir zaman.
Laporan biologi ini kami susun untuk memenuhi tugas dari Ibu Imas selaku guru Biologi
kami dan berbagi informasi mengenai pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim.
Dalam Proses pembuatan laporan biologi dan pelaksanaan percobaan , kami menemukan
beberapa kendala, salah satunya kesulitan menumbuk hati dan pelaksanaan percobaan ini.
Namun, kendala tersebut telah teratasi setelah kami dapat menumbuk dengan baik, sehingga
kami dapat menyelesaikan laporan biologi dengan baik.
Atas kelancaran dan terselesaikannya laporan biologi ini, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada Allah SWT yang telah melancarkan pembuatan laporan biologi ini,
junjungan Nabi besar Muhammad SAW dan para sahabatnya, lalu ucapan terima kasih kepada
Ibu Imas yang telah memberikan tugas ini, serta kepada berbagai pihak yang telah mendukung
pembuatan laporan biologi ini.
Dalam pembuatan laporan biologi ini, kami berharap semoga laporan biologi ini dapat
bermanfaat. Makalah ini mungkin banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu, mohon kritik dan
saran yang membangun untuk pembuatan laporan biologi selanjutnya.

Cimahi, Juli 2010

Penulis

2
Daftar Isi

Kata Pengantar relevan …………………………………………………………………..…………………….…2


Daftar Isi relevan …………………..………………………………………………………..……………………….3
BAB I
1.I Latar Belakang relevan …………………………………………………..…………………….………4
1.2 Tujuan relevan ……………………………………………………………..……………….……….……4
1.4 Pembatas masalah relevan …………………………………………..……………….……….…..4
1.3 Rumusan masalah relevan ……………………………………………..…………………………….4

BAB II
2.1 Teori yang relevan ……………………………………………………..…………………………….…5-6
2.2 HIPOTESIS ……………………………………………………………………..…………………………….6

BAB III
3.1 Metode Penelitian ……..………………………………………………………………………………. 7
3.1.1 Alat dan Bahan ……………………………………………………………….……………….7
3.1.2 Cara Kerja ……………………………………………………………………….………………7

Bab IV
4.1 Hasil Penelitian ………………………………………………………………………………………….. 8
4.2 Pembahasan………………………………………………………………………………………………. 8- 10

BAB V

5.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………….…………….……11


5.2 Saran ………………………………………………………….………………………………….……………11

Daftar Pustaka …………………………………………………………………………………………………………..12

Lampiran ………………………………………………………………………………………………………………….. 13

3
Bab 1
Pendahuluan

1.1 LATAR BELAKANG

Enzim dihasilkan di dalam sel dan dapat bekerja di dalam sel ( enzim intraseluler) maupun di
luar sel ( enzim ekstraseluler). Contoh enzim intraseluler adalah enzim katalase yang berfungsi
menawarkan racun sel H2O2 (hidrogen peroksida) menjadi H2 dan O2 yang bersifat netral.
Enzim katalase tersebut terdapat pada organ hati maupun organ jantung.

1.2 TUJUAN
Mengetahui dan mempelajari pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim katalase.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Ada beberapa masalah dalam topic kami. Masalah itu antara lain :

 Apa peranan enzim katalase?


 Bagaimana cara kerja enzim?
 Apa yang akan ter jadi jika enzim di tambah HCl dan H2O2 ?
 Factor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim?

1.4 PEMBATAS MASALAH

Kami membatasi objek yang akan diteliti supaya tidak ada masalah yang akan kami hadapai
ketika penelitian. Objek yang akan kami batasi antara lain :
 Hati yang kami gunakan adalah hati ayam.
 Variabel bebas yang digunakan hati ayam yang di campurkan pada HCl dan H2O2
 Variable terikat adalah hati.

4
Bab II
Landasan teori dan hipotesis

2.1 Teori yang relevan

Enzim dihasilkan di dalam sel dan dapat bekerja di dalam sel ( enzim intraseluler) maupun di
luar sel ( enzim ekstraseluler). Contoh enzim intraseluler adalah enzim katalase yang berfungsi
menawarkan racun sel H2O2 (hidrogen peroksida) menjadi H2 dan O2 yang bersifat netral.
Enzim katalase tersebut terdapat pada organ hati maupun organ jantung.

Sifat-sifat Enzim
Setiap struktur (senyawa maupun molekul tertentu) yang berbeda, selalu mempunyai sifat-sifat khas
masing-masing. Sebelumnya, kalian telah mengetahui bahwa enzim sebagai biokatalisator. Selama
menjalankan fungsinya tersebut, enzim memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. Enzim sebagai biokatalisator suatu reaksi
Biokatalisator merupakan salah satu sifat spesifi k dari enzim. Artinya, enzim dapat mempercepat suatu
reaksi namun tidak ikut bereaksi. Contoh: saat amilase mempercepat reaksi perombakan amilum, amylase
tidak bereaksi dengan substrat menjadi bentuk lain (bentuknya tetap), sehingga amilase dapat berfungsi
kembali.
b. Enzim bekerja secara khusus
Reaksi kimia yang ada di dalam sel banyak sekali, bukan? Kemudian, bagaimana dengan enzim? Enzim
bersifat sangat spesifi k, artinya enzim hanya bekerja pada substrat tertentu saja, tidak dapat untuk
sembarang substrat. Enzim tertentu hanya mengkatalis reaksi kimia tertentu pula. Contoh: enzim ptialin
mengkatalis reaksi pengubahan zat tepung menjadi maltosa. Dengan demikian, enzim ptialin hanya
bekerja pada substrat zat tepung (amilum). Enzim katalase bekerja pada substrat H2O2 (hydrogen
peroksida). H2O2 diuraikan oleh katalase menjadi H2 dan O2 (produk).
c. Enzim dapat bekerja secara bolak balik (reversibel)
Sebagian besar reaksi kimia dalam tubuh organisme (biokimiawi) bersifat reversibel. Demikian juga
kerja enzim sebagai biokatalisator. Artinya, enzim dapat mengkatalisis reaksi maju maupun reaksi
kebalikannya. Dengan demikian, enzim tidak mempengaruhi arah suatu reaksi. Enzim dapat membentuk
senyawa baru maupun menguraikan suatu senyawa baru tersebut menjadi senyawa lain. Contoh: enzim
lipase mengubah gliserol dan asam lemak menjadi lemak. Enzim lipase juga dapat mengubah lemak
menjadi gliserol dan asam lemak.
d. Wujud enzim adalah koloid
Kalian telah mengetahui komponen enzim, bukan? Secara keseluruhan, enzim merupakan protein. Oleh
karena itu, enzim dapat membentuk koloid.
e. Enzim rusak jika kena panas
Komponen protein penyusun enzim akan sangat menentukan sifat enzim. Salah satu sifat dari protein
adalah tidak tahan terhadap panas (termolabil). Apoenzim bersifat termolabil. Oleh karena itu, enzim
akan rusak jika terkena panas atau suhu yang tinggi. Kerusakan enzim akibat suhu tersebut dinamakan
denaturasi. Pada suhu di atas 50oC, enzim akan mengalami denaturasi. Enzim yang telah rusak
menyebabkan aktivitas atau fungsi enzim hilang. Denaturasi bersifat irreversibel. Walaupun suhunya
diturunkan atau dinormalkan, enzim yang rusak
tidak akan dapat berfungsi kembali.

5
e. Konsentrasi enzim
Konsentrasi enzim yang tinggi akan mempengaruhi kecepatan reaksi secara linear (kecepatan
bertambah secara konstan). Dapat dikatakan bahwa hubungan antara konsentrasi enzim
dengan kecepatan reaksi enzimatis berbanding lurus. Kecepatan reaksi suatu enzim satu
dengan yang lain berbeda-beda meskipun mempunyai konsentrasi enzim yang sama.
Konsentrasi enzim yang sangat tinggi dalam suatu sistem yang kompleks akan berpengaruh
terhadap kecepatan reaksi.

f. Konsentrasi substrat
Pada konsentrasi substrat yang rendah, kenaikan substrat akan meningkatkan kecepatan reaksi
enzimatis hampir secara linear. Jika konsentrasi substrat tinggi, maka peningkatan kecepatan
reaksi enzimatis akan semakin menurun sejalan dengan peningkatan jumlah substratnya.
Kecepatan maksimum (Vmax) reaksi enzimatis ditunjukkan dengan garis mendatar yang
menggambarkan peningkatan kecepatan reaksi yang rendah seiring penambahan konsentrasi
substrat.

2.2 Hipotesisi

Peranan enzim katalase adalah mempercepat reaksi kimia, factor suhu jika suhu tinggi maka
enzyme akan rusak, pH (derajat keasam) juga mempengaruh aktivitas enzim, perubahan kondisi
asam dan basa akan menyebabkan denaturasi enzim yaitu kerusakan enzim.

6
BAB III
Metode Penelitian

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen, antara lain :

3.1.1 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan tersebut adalah sebagai
berikut.
A. Tabung reaksi.
B. Rak tabung reaksinya.
C. Kertas label.
D. kaki tiga.
E. Pipet tetes.
F. spirtus
G. gelas ukur
H. lumping alu
I. hati ayam
J. akuades
K. KOH
L. HCl
M. H2O2
3.1.2 Cara Kerja
Dalam melaksanakan percobaan, ikuti langkah-langkah atau urutan cara
kerja berikut ini.
a) tumbuk hati dan jantung pada lumpang alu dengan menggunakan akuades hingga
lembut dan cair.
b) sediakan 8 tabung reaksi lalu 4 tabung isi dengan H2O2 sebanyak 2cm.
c) masukan cairan hati pada 4 tabung reaksi yang tersisa sebanyak setengah dari H 2O2.
d) isi gelas ukur dengan air biasa, nyalakan spirtus lalu panaskan gelas ukur yang telah
berisi air.
e) setelah itu ambil satu tabung reaksi berisi cairan hati dan panaskan pada gelas ukur
hingga mendidih.
f) sambil menunggu mendidih, ambil cairan hati dan H2O2 suapkan bara api, campurkan
hati pada H2O2 langsung di tutup, dan masukan bara api, liat reaksi bara api tersebut.
g) masukan larutan HCl sebanyak 10 tetes kedalam hati yang tersisa aduk.
h) masukan campuran hati dan HCL kedalam H2O2 tutup langsung.
i) siapkan lagi bara api lalu masukan pada campuran yang ditutup, liatlah reaksi dari bara
api.
j) ulangi langkah kerja g - i dengan mengganti larutan HCl dengan KOH.
k) Setelah itu ambil hati yang dipanaskan dan campurkan H2O2 kedalam hati lalu tutup.
l) Siapkan lagi bara api dan masukan bari api tersebut lalu liatlah reaksinya.

7
Bab IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Hasil Penelitian

Data kualitatif

No Perlakuan Gelembung Gas Bara api

1 Ekstrak hati + H2O2 +++ ++


2 Ekstrak hati + H2O2 + HCL ++ +
3 Ekstrak hati + H2O2 + KOH ++++ +++
4 Ekstrak hati + H2O2 + dipanaskan +++ -
Keterangan

- Bila tidak ada


+ sedikit
++ sedang
+++ banyak
++++ banyak sekali

4.2 Pembahasan dan analisis data

1. Dari kegiatan yang kamu lakuakn, tentukan:

a. Variabel manipulasi : H2O2, HCl, KOH, air panas, bara api .


b. Variabel kontrol : ekstrak hati
c. Variabel respon : gelembung gas, nyala atau tidaknya bara api
2. Pada perlakuan manakah pembentukan gelembung gas paling banyak? Mengapa demikian?

Perlakuan ke-3 yaitu ekstrak hati+KOH+H 2O2, karena jika KOH dan H2O2 direkasikan
bersama maka akan menghasilkan gas O2 yang lebih banyak, sehingga akan menimbulkan
pembentukan gelembung gas paling banyak.

3. Gas apakah yang terbentuk dari reaksi tersebut? Jelaskan berdasarkan hasil percobaan!

Gas O2 dan H2O, H2O2 yang bersifat racun dimasukkan ekstrak hati yang mengandung
enzim katalase, enzim katalse mampu memecah H2O2 yang bersifat racun menjadi O2 dan H2O,
sehingga menjadi bermanfaat .
H2O2 H2 O + O 2

8
4. Apakah peranan enzim katalae ?

Memecah H2O2 yang berada di dalam hati menjadi gas O2 dan H2O

5. Faktor apakah yang mempengaruhi kerja enzim katalase? Jelaskan berdasarkan hasil
percobaan !

Faktor suhu, pH , jika ekstrak hati dipanaskan maka enzim katalasenya rusak
sehingga bara api padam.

6. di dalam sel yang hidup dihasilkan peroksid (H2O2) , dari peristiwa apakah dihasilkannya
zat tersebut dan apakah yang akan terjadi bila di dalam sel tidak ada enzim katalase ?

Peristiwa enzim oksidatif yang terdapat dalam peroksisom mentransfer


hydrogen dari berbagai substrat ke oksigen. Hidrogen peroksida yang terbentuk oleh
peroksisom merupakan racun. Namun dengan adanya enzim katalase di dalam peroksisom
maka hidrogen peroksida diubah menjadi air dan oksigen.

7. Berikan contoh enzim lain yang terlibat dalam proses metabolism berikut peranannya!

Lipase (mengubah lemak menjadi asam lemak) , petialin (merubah amilum menjadi
maltose), trombokinase (merubah protrombin menjadi thrombin ), maltase (merubah
maltose menjadi glukosa), lactase ( merubah laktosa menjadi glukosa),

8. jelaskan komponen yang menyusun enzim !

enzim tersusun oleh dua bagian, yaitu bagian yang berupa protein, disebut
apoenzim dan bagian non protein yang disebut kofaktor. Ada juga beberapa enzim yang
hanya terdiri dari komponen protein saja. Kofaktor dapat berupa molekul anorganik
maupun molekul organik. Molekul anorganik berupa mineral seperti ion Fe, ion Zn, dan ion
Mn. Molekul organik misalnya NAD+, vitamin B1, B2, B6, niasin, dan biotin. Kofaktor yang
berupa molekul organic disebut koenzim, sedangkan kofaktor yang berupa molekul
anorganik disebut gugus prostetik. Apoenzim dan koenzim yang bersatu membentukenzim
yang lengkap, disebut holoenzim.

10. Bagaimanakah cara kerja enzim ?

Enzim mengkatalis reaksi dengan cara meningkatkan laju reaksi. Enzim


meningkatkan laju reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang diperlukan
untuk reaksi) dari EA1 menjadi EA2. (Lihat Gambar 2.4). Penurunan energi aktivasi
dilakukan dengan membentuk kompleks dengan substrat. Setelah produk dihasilkan,
kemudian enzim dilepaskan. Enzim bebas untuk membentuk kompleks baru dengan
substrat yang lain. Enzim memiliki sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berfungsi sebagai
katalis. Pada sisi ini, terdapat gugus prostetik yang diduga berfungsi sebagai zat elektrofilik

9
sehingga dapat mengkatalis reaksi yang diinginkan. Bentuk sisi aktif sangat spesifik
sehingga diperlukan enzim yang spesifik pula. Hanya molekul dengan bentuk tertentu yang
dapat menjadi substrat bagi enzim. Agar dapat bereaksi, enzim dan substrat harus saling
komplementer.

Cara kerja enzim dapat dijelaskan dengan dua teori, yaitu teori gembok dan anak kunci, dan
teori kecocokan yang terinduksi.
a. Teori gembok dan anak kunci (Lock and key theory)
Enzim dan substrat bergabung bersama membentuk kompleks, seperti kunci yang masuk dalam
gembok. Di dalam kompleks, substrat dapat bereaksi dengan energi aktivasi yang
rendah. Setelah bereaksi, kompleks lepas dan melepaskan produk serta membebaskan enzim.
b. Teori kecocokan yang terinduksi (Induced fit theory)
Menurut teori kecocokan yang terinduksi, sisi aktif enzim merupakan bentuk yang fleksibel.
Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif termodifikasi melingkupi substrat
membentuk kompleks. Ketika produk sudah terlepas dari kompleks, enzim tidak aktif menjadi
bentuk yang lepas. Sehingga, substrat yang lain kembali bereaksi dengan enzim
tersebut.

10
Bab V
Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan

Peranan enzim katalase adalah mempercepat reaksi kimia, factor suhu jika suhu tinggi maka
enzyme akan rusak, pH (derajat keasam) juga mempengaruh aktivitas enzim, perubahan kondisi
asam dan basa akan menyebabkan denaturasi enzim yaitu kerusakan enzim.

5.2 Kritik dan Saran

Kritik dan saran dari anda sangat kami butuhkan maka dari itu isilah kolom yang tersedia
dengan kritik dan saran anda yang bersifat membangun…….

Terimakasi
h

11
Daftar Pustaka

Kimball, John W. 2003. Biologi. Jilid 3. Jakarta: Erlangga.


Kwan, L.P. & E.Y.K. Lam. 2003. Biology A Course for O Level. Singapore: Federal Publication.
Sukarno, & Moh Amien. 1997. Biologi 3. Jakarta: Balai Pustaka.
http://id.wikipedia.org, 30/07/2010, jam 15.00 WIB.

12
Lampiran

13

Anda mungkin juga menyukai