Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA SISWA

(LKS)

Sekolah : SMA N 4 Singaraja


Mata pelajaran : Biologi
Kelas/Semester : XII/I
Materi : faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
Alokasi waktu : 50 menit

Identitas Kelompok

Nama Anggota Kelompok: No Absen :


1. ………………………………………………. ……………….
2. ………………………………………………. ……………….
3. ………………………………………………. ……………….
4. ………………………………………………. ………………..

Perangkat Pembelajaran METABOLISME Page 23


Mengetahui Cara Kerja Enzim Katalase

Enzim dihasilkan di dalam sel dan dapat bekerja di dalam sel (enzim intraseluler)
maupun di luar sel (enzim ekstraseluler). Contoh enzim intraseluler adalah enzim
katalase yang berfungsi menawarkan racun sel H2O2 (hidrogen peroksida) menjadi
H2 dan O2 yang bersifat netral. Enzim katalase tersebut terdapat pada organ hati
maupun organ jantung.

A. Tujuan
1. Siswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim dengan benar
2. siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim dengan
benar

FASE EKSPLORASI
B. Bahan dan Alat
g sel-selnya selalu membelah atau bersifat embrional. Jaringan epidermis
1. Lumpang dan alu 7. HCl 10% (7 tetets)
terletak paling luar
2. Hati ayam 8. NaOH 10% (7 tetes)
pada setiap organ tumbuhan (akar, batang dan daun, bunga, buah, dan biji).
3. Sepuluh tabung reaksi 9. Es batu secukupnya
4. Dua buah gelas beker 100 ml 10. Air mendidih secukupnya
5. Aluminium foil 11. H2O2 10% (15 ml)
5.Penjepit kayu 12.Arang (bara api) secukupnya
6. Air 30 ml
C. Cara Kerja
1. Haluskanlah hati ayam dengan mortar atau blender. Tambahkan 30 ml air kemudian
saringlah menggunakan kapas. Hasil yang kalian peroleh sebagai ekstrak hati.
2. Masukkanlah gerusan hati ke dalam 5 buah tabung reaksi dengan volume masing-
masing 5 mL.
3. Berilah label 1, 2, 3, 4, dan 5 pada masing-masing tabung reaksi yang telah diisi
gerusan hati ayam.
4. Tambahkan 7 tetes HCl 10% ke dalam tabung 2 dan 7 tetes NaOH 10% ke dalam
tabung 3. Masukkan tabung 4 ke dalam es batu selama 10 menit dan tabung 5 ke dalam
air mendidih selama 10 menit
5. Berilah label A, B, C, D, dan E pada tabung lainnya. Masukkan 3 ml H2O2 10% pada
masing-masing tabung. Tutuplah rapat-rapat dengan aluminium foil.

Perangkat Pembelajaran METABOLISME Page 24


6. Tuangkan isi tabung 1 ke dalam tabung A. Demikian juga isi tabung 2 ke dalam tabung
B, tabung 3 ke dalam tabung C, dan seterusnya.
7. Amati jumlah gelembungnya (amat banyak, banyak, sedang, sedikit, atau tidak ada).
8. Masukkan bara api di atas campuran, jangan sampai menyentuh campuran. Amati
apakah bara api menyala.
9. Catat hasilnya pada tabel pengamatan
10. Lakukan analisis terhadap data hasil perccobaan tersebut dan buat kesimpulannya.

D. Tabel Pengamatan
Larutan Ekstrak Hati + H2O2
Gelembung Nyala Api
Air (Netral)
HCl (Asam)
NaOH (Basa)
Setelah 10’ direndam es
Setelah 10’ dipanaskan
Keterangan:
+++ = amat banyak gelembung √ = api nyala
++ = banyak gelembung - = api tidak menyala
+ = sedikit gelembung
- = tidak ada gelembung
E. Pertanyaan
1. Mengapa dalam kegiatan tersebut digunakan:
a. Hati
b. NaOH dan HCl
c. Es batu
2. Reaksi katalis oleh enzim katalase ketika memecah hydrogen perosksida menghasilkan
gelembung. Dai hasil praktikum, gelembung gas apa yang terbentuk? Tuliskan persamaan
reaksi yang terjadi pada eksperimen yang dilakukan dalam kondisi normal!
3. Berikan penjelasanmu mengapa jika hidrogen peroksida direaksikan dengan air tidak
terjadi reaksi apapun!
4. Bagaimana pengaruh enzim katalase terhadap H2O2?
5. Jelaskan pengaruh pemberian asam dan basa terhadap reaksi dan tunjukkan mengapa
demikian!
6. Jelaskan pengaruh perlakuan panas dan dingin terhadap reaksi dan tunjukkan mengapa
demikian!
F. Simpulan
Perangkat Pembelajaran METABOLISME Page 25
Catatan dan Perhatian:
a. Usahakan proses penuangan H2O2 10% ke dalam tabung dilakukan bersama-sama,
sehingga kalian dapat membandingkannya.
b. Hati-hatilah menggunakan larutan asam HCl dan NaOH karena dapat menyebabkan
kerusakan jaringan, seperti kulit melepuh dan bila mengenai baju akan menyebabkan
baju berlubang.

FASE PENGENALAN KONSEP


Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim.
1) Temperatur, enzim bekerja optimum pada suhu 30-400C. ketika suhu terlalu tinggi, maka
enzim akan rusak (terdenaturasi). Sedangkan jika suhu terlalu rendah enzim akan menjadi
tidak aktif.
2) Perubahan pH, perubahan pH mempengaruhi perubahan asam amino kunci pad sisi aktif
enzim sehingga menghalangi sisi aktif bergabung dengan substratnya.
3) Konsentrasi enzim dan substrat, dalam suatu reaksi jumlah enzim dan substrat harus
sesuai. Jika jumlah substrat sedikit, kecepatan kerja enzim juga rendah. Sebaliknya, jika
jumlah substrat semakin banyak, kecepatan kerja enzim akan semakin cepat. Jika jumlah
substrat berlebih, tidak menyebabkan kerja enzim menurun tetapi hanya menyebabkann
kerja enzim konstan. Konsentrasi enzim akan mempengaruhi kecepatan reaksi sampai
batas tertentu, semakin banyak enzim yang tersedia semakin cepat pula kerja enzim.
4) Feedback inhibitor, keadaan saat hasil reaksi kimi (produk) terakumulasi dalam jumlah
berlebihan shingga akan menghambat kerja enzim yang berssangkutan. Jika hasil reaksi
sudah terlalu berlebih maka akan menghambat kerja enzim.
5) Inhibitor enzim, inhibitor adalah zat yang menghambat kerja enzim. Terdapat 2 macam
inhibitor, yaitu:
 Inhibitor kompetitif, zat penghambat mempunyai struktur yang mirip dengan substrat.
Cara kerjanya siapa yang cepat dia yang dapat. Ketika inhibitor lebih dulu
bergabung dengan sisi aktif enzim, maka subtrat sudat tidak bisa berikatan
 Inhibitor nonkompetitif, substrat sudah tidak bisa berikatan dengan kompleks enzim
inhibitor, karena sisi aktif enzim berubah.
6) Kadar air, aktivitas enzim juga dipengaruhi olehkadar air. Contoh yang sangat jelas
adalah enzim yang mengalami pengaktifan pasa saat perkecambahan biji. Pada saat
perendaman, enzim-enzim perkecambahan menjadi aktif sehingga biji tersebut dapat
berkecambah.
7) Zat penggiat dan penghambat, kerja enzim dapat ditingkatkan oleh adanya beberapa jenis
logam. Logam yang dapat meningkatkan kerja enzim diantaranya Nikel (Ni), Magnesium
(Mg), mangan (Ma), dan kobalt (Co). sedangkan logam yang menghambat kerja enzim
seperti garam-garam dari logam berat misalnya air raksa (Hg). Dan senyawa diisopropil-
fluoro-fosfat (DFP) yang menghambat kerja enzimAsetilkolesterase.

Perangkat Pembelajaran METABOLISME Page 26


8) Aktivator, merupakan senyawa yang mengaktifkan kerja enzim. Biasanya zat ini
bergabung dengan enzim pada bagian yang disebut sisi alosterik. Aktivator biasanya
disebut efektor alosterik. Gabungan antara efektor alosterik dan enzim pada sisi alosterik
akan mengubah bentuk molekul enzim yang menyebabkan sisi aktif enzim pas dengan
substratnya. Akibatnya, kerja enzim menjadi lebih efektif.

FASE APLIKASI KONSEP


Pertanyaan:
1. untuk mengawetkan makanan agar tidak cepat basi/rusak bisanya dilakukan
penyimpanan di lemari pendingin (kulkas) atau dengan pemanasan. Mengapa perlakuan
seperti pendinginan dan pemanasan dapat mencegah kerusakan pada bahan makanan?
2. Ketika memasak daging yang keras (alot) seperti daging sapi, kambing atau ayam
kampung yang tua, biasanya daging dilumuri/direndam dengan parutan nenas muda agar
lebih cepat masak dan lebih empuk. Mengapa nenas bisa membuat danging menjadi
empuk dan cepat masak?

Perangkat Pembelajaran METABOLISME Page 27

Anda mungkin juga menyukai