Anda di halaman 1dari 10

FAKTOR-FAKTOR

ENZIM KATALASE DAN FOTOSINTESIS

Oleh:
KELOMPOK 2

Ahmad Ridwan Irhasyuana


Eka Nur Safitri
Mahrita Ayu Mustikasari
Siti Auliyani

XII Alam 1

SMA Negeri 1 Banjarbaru


Jalan Keruing Nomor 3 Telepon (0511) 4772126 Banjarbaru
2013/2014

1. Praktikum

: ke- III (tiga)

2. Judul

: Pengaruh enzim katalase terhadap h2o2 pada hati sapi

3. Tujuan

: Menguji faktor faktor yang mempengaruhi enzim


: Menjelaskan cara kerja enzim
: Menentukan faktor faktor yang dapat mempengaruhi
kerja enzim katalase

4. Alat dan Bahan

Alat
1. Gelas kimia
2. Gelas ukur
3. Tabung reaksi
4. Rak tabung reaksi
5. Pipet
6. Pembakar spritus
7. Thermometer
8. Cawan patry
9. Penjepit kayu
10. Sikat pembersih
11. Penjepit besi

1 buah
1 buah
4 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah

Bahan
1. Hati sapi
2. H2O2
3. HCL
4. NaOH
5. Air suling
6. Potongan es
7. Korek api
8. Label
9. Sabun
10. Balon
5. Tempat

5 potong
sesuai ukuran
sesuai ukuran
sesuai ukuran
secukupnya
secukupnya
1 buah
secukupnya
secukupnya
1 buah

: Laboratorium Biologi SMAN 1 Bjb

6. Hari/tanggal

: Sabtu 5 oktober 2013

7. Cara kerja


1.
2.
3.
4.

Kegiatan 1

Siapkan 2 tabung reaksi beri label 1 dan 2.


Ambillah sepotong hati dan masukkan ke dalam tabung reaksi 1.
Tuanglah 3 ml hydrogen peroksida (H2O2) ke dalam tabung reaksi 2.
Tuangkan hydrogen peroksida (H2O2) dalam tabung reaksi 2 ke dalam
tabung reaksi 1 yang berisi hati sapid an secara cepat tutuplah dengan ibu

jari .
5. Amati apa yang terjadi.

Kegiatan 2

1. Masukkan 250ml air pada gelas kimia, panaskan sampai suhu sekitar 40C
dengan pembakar spritus
2. Ambillah 2 tabung reaksi dan berilah label 1 dan 2.
3. Isilah tabung reaksi 1 dengan sepotong hati sapi.
4. Masukkan tabung reaksi 1 ke dalam gelas kimia yang berisi air panas
bersuhu 40 derajat Celsius selama 2 menit.
5. Tuangkan 3 ml hydrogen peroksida (H2O2) ke dalam tabung reaksi 2.
6. Tuangkan larutan hydrogen peroksida (H2O2) dalam tabung reaksi 2 ke
dalam tabung reaksi 1 yang berisi hati sapi.
7. Amati apa yang terjadi.

Kegiatan 3

1. Masukkan 250 ml air pada gelas kimia kemudian masukkan beberapa potong
es beku shingga suhu air berkisar sekitar 20 derajat Celsius.
2. Ambillah 2 tabung reaksi dan berilah label 1 dan 2.
3. Isilah tabung reaksi 1 dengan sepotong hati sapi.
4. Masukkan tabung reaksi 1 ke dalam gelas kimia yang berisi air panas
bersuhu 20 derajat Celsius selama 2 menit.
5. Tuangkan 3 ml hydrogen peroksida (H2O2) ke dalam tabung reaksi 2.
6. Tuangkan larutan hydrogen peroksida (H2O2) dalam tabung reaksi 2 ke
dalam tabung reaksi 1 yang berisi hati sapi.
7. Amati apa yang terjadi.

Kegiatan 4

1. Ambillah 3 tabung reaksi dan beri label 1, 2, dan 3.


2. Isi tabung reaksi 1 dengan sepotong hati sapi, tabung reaksi 3 dengan 3 ml
NaOH.
3. Tuangkan larutah NaOH dalam tabung reaksi 3 ke dalam tabung reaksi 1,
tunggu selama 2 menit.
4. Tuangkan 5 ml hydrogen peroksida (H2O2) ke dalam tabung reaksi 2.
5. Tuangkan larutan hydrogen peroksida (H2O2) ke dalam tabung reaksi 1.
6. Amati apa yang terjadi.

Kegiatan 5

1. Ambillah 3 tabung reaksi dan beri label 1, 2, dan 3.


2. Isi tabung reaksi 1 dengan sepotong hati sapi, tabung reaksi 3 dengan 3 ml
HCL.
3. Tuangkan larutah HCL dalam tabung reaksi 3 ke dalam tabung reaksi 1,
tunggu selama 2 menit.
4. Tuangkan 5 ml hydrogen peroksida (H2O2) ke dalam tabung reaksi 2.
5. Tuangkan larutan hydrogen peroksida (H2O2) ke dalam tabung reaksi 1.
6. Amati apa yang terjadi.
8. Teori Dasar

A. ENZIM
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme
makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di
dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh
sebab itu enzim disebut sebagai salah satu katalisator alami. Enzim terdiri dari
apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun
atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas
protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim
(tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).
Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun
sel-sel tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen
metabolismenya. Enzim katalase merupakan salah satu enzim yang terdapat
pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif dalam melakukan
reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti
hidrogen peroksida (H2O2). Enzim katalase termasuk ke dalam golongan
desmolase, yaitu enzim yang dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N pada
substrat yang diikatnya (http://id.wikipedia.org).
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci dan
gembok (enzim bekerja sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk
geometri komplemen yang sama persis sehingga bisa saling melekat) dan teori
ketepatan induksi (enzim tidak merupakan struktur yang spesifik melainkan
struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif enzim hanya menyerupai substrat.

Ketika substrat melekat pada sisi aktif enzim, sisi aktif enzim berubah bentuk
untuk menyerupai substrat). Namun dalam implementasinya teori pertama yang
dianggap

paling

sesuai

dalam

menjelaskan

cara

kerja

enzim

(http://fionaangelina.com).
B. ENZIM KATALASE

Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di
dalam sel-sel makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak
hydrogen peroksida yang bersifat racun yang merupakan sisa / hasil sampingan
dari proses metabolisme.
Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan
kematian pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H 2O2
menjadi substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen.
Selain bekerja secara spesifik pada substrat tertentu, enzim juga bersifat
termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa
golongan protein. Pengaruh temperature terlihat sangat jelas, karena dapat
merusak enzim dan membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.
Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi
tubuh terhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan
senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya akan
merusak membrane sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit kanker serta
arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi hydrogen
peroksida.
Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H 2O2 berpotensi
membentuk radikal karena membentuk OH - . Enzim katalase merupakan
hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem.
Aktivitas enzim katalase :

Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan

substrat
Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H 2O2
sebagai substrat atau donor electron dan molekul H 2O2 yang lain
sebagai oksidan atau akseptor electron.
2 H2O2 + enzim katalase 2 H2O + O2

Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membrane mukosa,


ginjal dan hati.

C. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA ENZIM


1. Derajat Keasamaan (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang
sangat kuat. Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH
lingkungan yang sedikit sempit (pH = 7). Di luar pH optimal, kenaikan
atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
2. Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Hal ini
disebabkan karena enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas).
Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi
(panas).
Peningkatan suhu diatas suhu optimum menyebabkan putusnya ikatan
hydrogen dan ikatan lain yang merangkai molekul enzim, sehingga enzim
mengalami denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi
enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan
substratnya.
3. Konsentrasi (kadar) Enzim
Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi.
Semakin besar konsentrasi enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang
berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan
kecepatan reaksi.
4. Konsentrasi (kadar) Substrat
Bila konsentrasi enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan
meningkat dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun, apada
saat semua sisi aktif semua enzim bekerja, penambahan substrat tidak dapat
meningkatkan kecepatan reaksi enzim.

9. Hasil Pengamatan

Data Hasil Penelitian

N
o
1

Perbedaan
Kecepatan
reaksi

Kegiatan

Hasil Penelitian
Kegiatan Kegiatan Kegiatan

2
Lebih

Cepat

cepat
berhenti

Intensitas

Sangat

Cukup

gelembung

banyak

banyak

Bau

Warna hati

Amis
Putih
pucat

Amis

Merah

3
Lebih
cepat

4
Lumayan

Kegiatan
5
Berkelan
jutan

Padat
Banyak

seperti

Padat

busa
Tidak
terlalu
Kecoklat
an

Amis
Coklat
keabuabuan

Amis
Kecoklat
an

Tinggi
5

gelembung(

22,5

cm)
Foto Hasil Penelitian

22

23

22,5

22,5

10. Analisis Data

Dari kegiatan 1 diperoleh data bahwa setelah dimasukan zat H 2O2 menghasilkan
busa yang melimpah dan terjadi terus menerus selama 3 menit,dari tabung tercium bau
amis,busa yang keluar meninggi sampai 1,5 cm,hati sapi berubah menjadi
keputihan,disekitar hati intensitas busa sangat banyak,jika dipegang busa terasa panas
dan cepat kering. Hal tersebut terjadi karena reaksi enzim katalasae memecah hydrogen
peroksida menjadi oksigen dan air.

Dari kegiatan 2 menggunakan air panas yang bersuhu 40 C tinggi busa yaitu
1 cm setelah dimasukan zat H2O2 keluar busa yang melimpah dengan waktu yang lebih
singkat dibanding kegiatan 1,lontaran busa cepat hilang,hati cepat berhenti bereaksi dan

hati berwarna merah dan tekstur nya menjadi lembek. Enzim katalase tidak bekerja
secara optimal pada suhu yang tinggi sehingga jika dibandingkan dengan kegiatan 1,
kegiatan 2 menghasilkan lebih sedikit gelembung udara dan mengahasilkan warna yang
lebi h pekat daripada kegiatan 1.

Dari kegiatan 3 menggunakan air dingin yang bersuhu 20 C suhu


mempengaruhi kerja enzim katalase,dari percobaan kami saat suhu rendah enzim
katalase bekerja dengan baik dan menghasilkan busa dengan cepat setelah terjadi reaksi
warna hati berubah menjadi kecoklatan dan menjadi kering,busa terlontar setinggi 2 cm
dan cepat menghilang dari pada kegiatan 2. Jadi berdasarkan kegiatan 1, 2, dan 3 enzim
katalase bekerja optimal pada kegiatan 1 atau pada suhu netral.

Dari kegiatan 4 setelah ditambahkan NaOH


menghasilkan busa,setelah dituangkan zat

tidak terjadi reaksi dan tidak

H2O2 busa keluar dengan lambat serta

teksturnya sangat halus tidak seperti pada kegiatan 1 sampai 4 warna permukaan hati
berubah menjadi coklat keabu-abuan serta dibagian daerah reaksi NaOH tabung menjadi
panas,serta gelembung udara terlihat dipermukaan hati.

Dari kegiatan 5 busa naik sekitar 1,5 cm dan intensitas busa tidak sepadat saat
diberi NaOH,diatas permukaan hati terdapat gelembung udara,busa naik lebih cepat
daripada saat diberi NaOH.
Dari kegiatan 6 menggunakan balon diperoleh panjang balon yaitu 7cm dengan
diameter 18cm.

11. Kesimpulan

Faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase diantaranya adalah:

Suhu dimana enzim katalase tidak akan berkerja secara optimal pada suhu
tinggi,enzim katalase akan bekerja baik pada suhu netral (40 C) dan pH dimana
enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = 7),
Di luar pH optimal Enzim menjadi nonaktif yang menyebabkan penurunan aktivitas
enzim dengan cepat.

12. Daftar Pustaka

http://ifronia.blogspot.com/2013/07/laporan-praktikum-enzim-katalase.html
Jumat 11 oktober 2013 pukul 17.15.
http://ghalisasmara.blogspot.com/2013/08/contoh-laporan-praktikum-biologienzim.html
Jumat 11 oktober 2013 pukul 17.15.
http://bungasakuraatin.blogspot.com/2013/01/laporan-praktikum-uji-kerja-enzim.html
Jumat 11 oktober 2013 pukul 17.15.
Choirul muslim. 2007. Biologi 3 untuk kelas XII. Jakarta : PT. Gelora Aksara Pratama

Anda mungkin juga menyukai