Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENGAMATAN UJI COBA

TERHADAP KENTANG DAN HATI AYAM


MENGGUNAKAN H2O2

Disusun oleh:
Jutawan Johan(19)
Karvin Halim(20)
Kenzie Castello Tiopan(21)
Kristianto Desun(22)
Laurencia(23)
Licia Priscilia Salim(24)
XII IPA 1

SMA XAVERIUS 1 JAMBI


2018/2019
Kata pengantar
Pertama-tama puji dan syukur kita hanturkan kepada Tuhan karena atas
rahmat, berkat, dan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan praktek dan pembuatan
laporan hasil praktek ujicoba kami dengan cukup memuaskan. Banyak tentunya
hambatan dan kesulitan yang terjadi dalam proses praktek dan pembuatan laporan
kali ini, namun berkat kerja sama kami, kami dapat menyelesaikan laporan kali ini
dengan sebaik mungkin.

Taklupa pula kami berterimakasih kepada guru biologi kami yang telah dengan
sabar membimbing kami dalam mengajarkan juga dalam menjelaskan proses
pelaksanaan praktek yang telah kami lakukan, juga saat kami menemui kesulitan.
Kami pula juga berterimakasih pada pihak-pihak lain dan teman-teman kami yang
telah membantu kami selama praktek juga dalam pembuatan laporan kali ini.

Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Kami sendiri menyadari masih
terdapat banyak kekurangan dan laporan ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu
kami menerima segala kritik dan saran dari para pembaca. Sekian kata pengantar
dari kami. Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan dalam laporan ini.
Semoga laporan kali ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Jambi, 13 Agustus 2018


A. Alat dan Bahan
Alat:

Pematik/korek api Gelas air mineral Lidi Baskom

Koran

Bahan:

Kentang Hati ayam Hidrogen Peroksida(H2O2)


B. Cara Kerja
1. Siapkan 6 buah gelas air mineral, tandai.

2. Siapkan pula kentang, hydrogen peroksida, hati ayam juga 2 buah baskom yang
telah diberi air panas di satu baskom dan air es di baskom yang lain.

3. Potong kentang menjadi potongan kecil, lalu masukkan ke dalam gelas yang
telah ditandai.

4. Potong hati ayam hingga halus lalu masukkan ke gelas yang telah ditandai.

5. Masukkan 1 gelas hati dan 1 gelas kentang untuk masing masing baskom,
biarkan 1 gelas hati dan kentang lainnya pada suhu ruang.

6. Tuangkan hydrogen peroksida ke salah 1 gelas dengan takaran tertentu(sama


untuk setiap gelas), amati dan catat perubahan yang terjadi.

7. Bakar lidi dengan api hingga membuat bara, matikan api, lalu masukkan ke
gelas yang sudah ditambahi hydrogen peroksida, amati dan catat hal yang terjadi.

8. Ulangi tahap 6 dan 7 hingga seluruh 6 gelas.


C. Rumusan Masalah
1. Bandingkan hasil reaksi gelas 1,2, dan 3 dari masing – masing 2 jenis gelas.
Manakah yang menghasilkan gelembung gas paling banyak ?
2. Bandingkan hasil reaksi gelas 1,2, dan 3 dari masing – masing 2 jenis gelas.
Manakah yang menghasilkan gelembung gas paling besar ?
3. Gas apakah yang dihasilkan dari reaksi tersebut?
4. Bandingkan ukuran rata-rata gelembung gas yang dihasilkan dari gelas 1,2,
dan 3. Apakah perbedaan ukuran gelembung gas menunjukkan perbedaan
kandungan jumlah oksigennya?
5. Apakah fungsi enzim katalase yang terdapat dalam ekstrak hati?
6. Jelaskan factor - faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase!
7. Di dalam sel hidup, dihasilkan hidrogen peroksida(H2O2). Hasil dari
bioproses apakah zat tersebut? Apa akibatnya jika di dalam tubuh terdapat
banyak H2O2?
8. Selain di dalam sel hati, di manakah enzim katalase dapat ditemukan?
9. Selain enzim katalase, tuliskan contoh enzim lainnya yang terlibat dalam
metabolisme dan jelaskan fungsinya masing-masing
10.Bagaimanakah cara kerja enzim pada umumnya?
11.Jelaskan sifat-sifat enzim!
12.Jelaskan komponen penyusun enzim!
D. Hasil
1. Hati
Tabung Perlakuan Kondis Gelembung Gas Nyala Bara Api
Percobaan i
1 Hati + H2O2 Panas +++ ++++
(Dalam air
panas)

2 Hati + H2O2 Dingin +++ +++


(Dalam air
es)

3 Hati + H2O2 Netral ++++ ++++


2. Kentang
Tabung Perlakuan Kondisi Gelembung Gas Nyala Bara Api
Percobaan
1 Kentang + Panas ++ ++
H2O2
(Dalam
air panas)

2 Kentang + Dingin +++ +++


H2O2
(Dalam
air es)

3 Kentang + Netral +++ +++


H2O2
D. Pembahasan
1. Gelembung paling banyak
2. Gelembung paling besar
3. Gas yang dihasilkan
Gas oksigen dan uap air

4. Perbedaan ukuran gelembung gas menunjukkan perbedaan kandungan


jumlah oksigen
Iya, semakin banyak dan semakin besar gelembung gas, maka semakin
banyak pula oksigennya. Begitu juga sebaliknya.

5. Fungsi enzim katalase dalam ekstrak hati


Berperan untuk ikut membantu mengubah senyawa hidrogen peroksida yang
beracun dalam tubuh menjadi air serta Oksigen yang tidak beracun

6. Faktor – factor yang memengaruhi kerja enzim katalase


Enzim katalase tidak akan bekerja secara optimal pada suhu tinggi. karena
kita ketahui bahwa enzim katalase akan bekerja pada suhu netral.
Begitu pula faktor pH. Enzim katalase akan bekerja optimal pada pH netral.

7. Hasil bioproses, serta akibat banyak H2O2 terlalu banyak di dalam


tubuh
H2O2 merupakan hasil bioproses dari oksigen yang mengalami reduksi 2
elektron dengan hidrogen. Jika berlebih dalam tubuh, maka dapat
berdampak:
a) Akatalasia, yakni penyakit dimana seseorang mengalami kelainan
pada
darahnya sehingga gusi dan bagian mulutnya mudah terluka. Gejala ini
akan muncul semakin sering setelah masa pubertas tiba. Penyakit ini
diturunkan secara genetis.
b) Penyakit Vitiligo yakni sejenis penyakit kulit yang gejalanya muncul
berupa bercak putih di beberapa bagian kulit tubuh. Hal ini merupakan
indikasi H 2 O 2 di dalam tubuh tidak sebanding dengan enzim katalase.
c) Rambut beruban. Gejala ini disebabkan melimpahnya H 2 O 2 dan
kurangnya enzim katalase yang pada akhirnya menghambat produksi
melamin yakni pigmen yang menjadi pewarna alamiah rambut manusia.

8. Letak enzim katalase


Enzim katalase selain ditemukan di hati juga di temukan di jantung, ginjal, sumsum
tulang, membran mukosa, dan darah

9. Sel lain selain enzim katalase beserta fungsi


 Enzim oksidase. 
Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan
suatu substrat yang pada saat bersamaan juga mereduksikan O2,
sehingga terbentuk H2O. Enzim hidrase. Enzim hidrase
berfungsi menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa tanpa
menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh:
fumarase, enolase, akonitase. 
 Enzim dehidrogenase. 
Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hidrogen dari suatu zat
ke zat yang lain. Enzim transphosforilase. Enzim transphosforilase
berfungsi memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke molekul lain
dengan bantuan ion Mg2+. 
 Enzim karboksilase. 
Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organik secara
bolak-balik. Contoh pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida
dibantu oleh karboksilase piruvat. 
 Enzim desmolase. 
Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau
penggabungan ikatan karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan
fruktosa menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton. 
 Enzim peroksida. 
Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat,
sedangkan oksigen yang dipergunakan diambil dari H2O2.

10. Cara kerja enzim katalase secara umum

Cara kerja enzim ada 2 yaitu berdasarkan teori gembok dan anak kuncinya
(lock and key theory) dan teori kecocokan induksi (induced fit theory)

1. Teori Lock and Key


Menurut teori lock and key, cara kerja enzim mirip dengan mekanisme kerja
kunci dan gembok. Enzim diibaratkan sebagai kunci yang memiliki sisi
aktif, sedangkan substratnya diibaratkan sebagai gembok. Substrat
memasuki sisi aktif dari enzim seperti halnya kunci memasuki gembok.
Substrat tersebut kemudian diubah menjadi produk tertentu. Produk inilah
yang kemudian dilepaskan dari sisi aktif enzim untuk kemudian enzim siap
menerima substrat \
2. Teori Induced Fit
Berdasarkan teori induksi pas (induced fit), enzim diibaratkan dapat
melakukan penyesuaian bentuk untuk berikatan dengan suatu substrat. Hal
ini ditujukan untuk meningkatkan kecocokan dengan substrat dan membuat
ikatan antara enzim dan substrat menjadi lebih reaktif.

11.Sifat enzim
Enzim dapat bekerja bolak balik atau 2 arah (reversible). Artinya enzim
dapat menguraikan suatu senyawa maupun menyusun senyawa itu kembali
Enzim diperlukan dalam jumlah yang sedikit, artinya enzim tidak ikut
berekasi sehingga dapat bekerja berulang kali. Jika enzim tersebut tidak
rusak maka tidak perlu di ganti
Enzim berfungsi sebagai katalisator, artinya enzim dapat mempercepat
terjadinya reaksi dengan cara menurunkan energy aktivasi (EA)
Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya bekerja pada substrat
tertentu saja
Enzim memiliki sifat seperti protein yaitu meggumpal jika dipanaskan

12.Komponen penyusun enzim


Enzim yang lengkap tersusun dari senyawa protein dan nonprotein.
Komponen protein disebut apoenzim. Apoenzim bersifat labil (mudah
berubah) dan dipengaruhi oleh suhu dan pH. Bagian nonprotein disebut
gugus prostetik. Gugus prostetik dapat berupa ion anorganik maupun
senyawa organik kompleks. Gugus protestik dari ion anorganik disebut
kofaktor, misalnya kalsium (Ca), klor (Cl), natrium (Na), dan kalium (K).
Atom logam juga dapat dijadikan sebagai kofaktor, misalnya seng (Zn), besi
(Fe), tembaga (Cu), dan magnesium (Mg). Kofaktor berfungsi sebagai
katalis yang dapat meningkatkan fungsi enzim, misalnya enzim ptialin
dalam air udah (saliva) akan bekerja lebih baik jika terdapat klorida (Cl) dan
kalsium (Ca). Enzim yang terikat dengan kofaktor disebut holoenzim.

Gugus prostetik dari senyawa organik kompleks disebut koenzim, contohnya


vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), B6
(piridoksin), B11 (asam folat), B12 (kobalamin), vitamin H (biotin), koenzim
A, NAD+ (nicotinamide adenine dinucleotide), FMN (flacin mononucleotide),
dan FAD+ (flavin adenin dinucleotide). Koenzim berfungsi memindahkan
gugus kimia, atom, atau elektron dari satu enzim ke enzim lainnya.

E. Kesimpulan dan saran


Lampiran
Daftar pustaka
https://id.answers.yahoo.com/question/index?
qid=20130918164045AAHROpa&guccounter=1
https://pendidikan.id/main/forum/diskusi-pendidikan/mata-
pelajaran/4654-cara-kerja-enzim
http://mudahbiologi.blogspot.com/2015/09/komponen-penyusun-
enzim.html

Anda mungkin juga menyukai