Anda di halaman 1dari 9

1

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Laporan Praktikum Biologi “Pengaruh suhu dan pH


terhadap kerja enzim katalase”

Penyusun : Amin Prawiro Madhani (04)


Dina Roffida Haqqi Daqianus (15)
Dyah Arum Sekar Pratiwi (16)
Maidy Frista Rosanti (23)
Moch. Dimas Aji Permana (24)
Rasendriya Zahra Nabilah (28)
Rizky Ramadhani Anwar Santosa (32)
Guru Pembimbing : Drs. I Ketut Suardinata, MP.

Jember, 18 Agustus 2016

Drs. I Ketut Suardinata, MP.


Guru pembimbing

2
Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga “Laporan Praktikum Pengaruh suhu dan pH terhadap kerja
enzim katalase” ini dapat terselesaikan dengan baik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan


dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan keterbatasan kami. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan  kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Dan kami selaku penyusun hasil penelitian ini, ingin mengucapkan banyak
terima kasih kepada yang terhormat :

1. Kedua orang tua kami, yang selama ini sudah membantu dan mendukung
atas, berjalannya proses pembuatan makalah penelitian ini.
2. Pak Ketut, selaku guru pembimbing kami.
3. Teman- teman kami yang senantiasa memberikan dukungan dan keceriaan.

Semoga Tuhan yang Maha Esa, senantiasa memberikan amal dan kebaikan
kepada semua pihak. Akhir kata kami penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan wawasan yang  lebih luas kepada kita untuk sekarang dan di masa
mendatang. Terima kasih.

Jember, Maret 2015

Penulis

3
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN 2
KATA PENGANTAR 3
DAFTAR ISI 4
TUJUAN5
ALAT / BAHAN : 5
a. ALAT 5
b. BAHAN 5
CARA KERJA 5
HARI / TANGGAL KEGIATAN 6
DASAR TEORI 6
DATA HASIL PENGAMATAN 8
PEMBAHASAN 8
KESIMPULAN 9
DAFTAR PUSTAKA 9

4
I. Tujuan

Mempelajari kerja enzim katalase terhadap pengaruh suhu dan derajat


keasaman (pH)

II. Alat dan Bahan

A. Alat
- Mortar
- Pipet
- Tabung reaksi
- Penjepit kayu
- Kertas Saring
- Kapas
- Label
- Bunsen burner
- Lidi
- Korek
B. Bahan
- Hati ayam
- Air
- Larutan H2O2
- Larutan HCl
- Larutan NaOH
- Es batu

III. Cara Keja

1. Persiapkan alat dan bahan


2. Haluskan hati ayam dengan mortar dan tambahkan sedikit air
3. Saring dengan kertas saring
4. Masukkan ekstrak hati di 5 tabung reaksi dengan ukuran sama
5. Perlakukan :
- Pada tabung I masukkan 5 tetes larutan H2O2 kemudian tutup
dengan kapas
- Pada tabung II masukkan 5 tetes larutan HCl kemudian tambahkan
5 tetes H2O2 dan tutup dengan kapas
- Pada tabung III masukkan 5 tetes larutan NaOH kemudian
tambahkan 5 tetes H2O2 dan tutup dengan kapas
- Pad tabung IV rendam es batu 10 menit kemudian tambahkan 5
tetes H2O2

5
- Pada tabung V panaskan hingga mendidih kemudian tambahkan 5
tetes larutan H2O2
6. Bakar lidi, kemudian padamkan apinya hingga tersisa bara api
7. Satu persatu masukkan bara api ke dalam tabung (tidak menyentuh
larutan)
8. Amati pijaran api dan gelembung yang terjadi

IV. Hari / Tanggal Kegiatan

Kamis / 11 Agustus 2016

V. Dasar Teori
A.    ENZIM
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme
makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang
terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut
bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu katalisator alami.
Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian
enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim
yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor
(tersusun dari bahan anorganik).
Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-
sel tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen
metabolismenya. Enzim katalase merupakan salah satu enzim yang
terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif
dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh
tanaman, seperti hidrogen peroksida (H2O2). Enzim katalase termasuk ke
dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecahkan ikatan
C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya (http://id.wikipedia.org).
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci dan
gembok (enzim bekerja sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki
bentuk geometri komplemen yang sama persis sehingga bisa saling
melekat) dan teori ketepatan induksi (enzim tidak merupakan struktur
yang spesifik melainkan struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif enzim
hanya menyerupai substrat. Ketika substrat melekat pada sisi aktif enzim,
sisi aktif enzim berubah bentuk untuk menyerupai substrat). Namun dalam
implementasinya, teori pertama yang dianggap paling sesuai dalam
menjelaskan cara kerja enzim (http://fionaangelina.com).

B.     ENZIM KATALASE


Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam
sel-sel makhluk hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak
6
hydrogen peroksida yang bersifat racun yang merupakan sisa / hasil
sampingan dari proses metabolisme.
Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan
kematian pada sel-sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak
H2O2 menjadi substansi yang tidak berbahaya, yaitu berupa air dan
oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada substrat tertentu, enzim juga
bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan
suatu senyawa golongan protein. Pengaruh temperature terlihat sangat
jelas, karena dapat merusak enzim dan membuatnya terdenaturasi seperti
protein kebanyakan.

Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh


terhadap senyawa-senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan
senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal bebas, yang selanjutnya
akan merusak membrane sel dan kemungkinan menimbulkan penyakit
kanker serta arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk
inaktivasi hydrogen peroksida.
Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi
membentuk radikal karena membentuk OH- .
Enzim katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem.
Aktivitas enzim katalase :
1.     Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan
substrat
2.     Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2
sebagai substrat atau donor electron dan molekul H2O2 yang lain sebagai
oksidan atau akseptor electron.
2 H2O2 + enzim katalase  2 H2O + O2
Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membrane
mukosa, ginjal dan hati.

C.     DERAJAT KEASAMAN (pH)


Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat
kuat.  Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH
lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7).  Di luar pH optimal, kenaikan
atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.

D.    Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah.  Hal ini
disebabkan karena enzim memiliki sifat termolabil (tidak tahan panas).
Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu
tinggi (panas).

7
Peningkatan suhu diatas suhu optimum menyebabkan putusnya ikatan
hydrogen dan ikatan lain yang merangkai molekul enzim, sehingga enzim
mengalami denaturasi. Denaturasi adalah rusaknya bentuk tiga dimensi
enzim yang menyebabkan enzim tidak dapat lagi berikatan dengan
substratnya.

E.     Konsentrasi Enzim


Konsentrasi enzim katalase juga mempengaruhi kecepatan reaksi. Semakin
besar konsentrasi enzim katalase, semakin cepat pula reaksi yang
berlangsung. Dengan kata lain, konsentrasi enzim berbanding lurus dengan
kecepatan reaksi.

F.     Konsentrasi substrat


Bila konsentrasi enzim dalam keadaan tetap, kecepatan reaksi akan
meningkat dengan adanya peningkatan konsentrasi substrat. Namun, apada
saat semua sisi aktif semua enzim bekerja, penambahan substrat tidak
dapat meningkatkan kecepatan reaksi enzim.

VI. Data Hasil Pengamatan

No Larutan Pijar Api Gelembung

1. Kontrol + +++

2. HCl - +

3. NaOH - ++

4. Dingin - +

5. Panas - -

VII. Pembahasan

- Munculnya bara api & gelembung sebagai indikator di dalam


tabung reaksi terdapat O2. Artinya enzim katalase telah bereaksi
dengan H2O2 dan diuraikan menjadi H2O & O2.
- Pada tabung I ekstrak hati yang dicampur dengan H2O2 timbul
pijaran api & gelembung karena kerja enzim katalase.
- Pada tabung II ekstrak hati yang dicampur dengan HCl & H2O2
menimbulkan gelembung (dalam jumlah yang sangat sedikit) &
tidak menimbulkan pijaran api, hal ini dikarenakan enzim katalase
8
tidak bekerja maksimal dikarenakan terjadinya denaturasi akibat
derajat asam yang rendah.
- Pada tabung III ekstrak hati yang dicampur dengan NaOH & H2O2
menimbulkan gelembung (dalam jumlah yang sedikit) & tidak
menimbulkan pijaran api, hal ini dikarenakan enzim katalase tidak
bekerja maksimal dikarenakan terjadinya denaturasi akibat derajat
asam yang tinggi.
- Pada tabung IV ekstrak hati dengan suhu rendah yang dicampur
dengan H2O2 menimbulkan gelembung (dalam jumlah yang
sangat sedikit) & tidak menimbulkan pijaran api, hal ini
dikarenakan enzim katalase tidak bekerja maksimal dan mengalami
denaturasi akibat suhu yang rendah.
- Pada tabung V ekstrak hati dengan suhu tinggi yang dicampur
dengan H2O2 tidak menimbulkan gelembung & tidak
menimbulkan pijaran api, hal ini dikarenakan enzim katalase tidak
bekerja maksimal dan mengalami denaturasi akibat suhu yang
tinggi.

VIII. Kesimpulan

Apabila larutan memiliki pH terlalu asam/basa maka enzim


katalase tidak dapat bekerja dengan maksimal, demikian pula bila
larutan bersuhu terlalu tinggi/rendah enzim juga tidak dapat
bekerja secara maksimal, dimana keduanya disebabkan karena
enzim telah mengalami denaturasi.

IX. Daftar Pustaka


1. Buku Biologi kelas XII kurikulum 2013 karya Irnaningtyas penerbit
erlangga

Anda mungkin juga menyukai