Anda di halaman 1dari 6

Dinda Putri Namirach

XII-A
Kelompok 1

PENGARUH pH DAN SUHU TERHADAP KERJA ENZIM


KATALASE
Tujuan : Mengetahui pengaruh pH dan suhu terhadap kerja enzim katalase.
Rumusan Masalah: Bagaimana pengaruh pH terhadap kerja enzim katalase?
Hipotesis: Jika pH dan suhu berubah maka akan mempengaruhi kerja enzim
katalase.

Identifikasi Variabel

Variabel manipulasi/bebas: pH dan suhu


Variabel respon/terikat: jumlah gelembung udara & keadaan bara api.
Variabel kontrol:
Volume hati
Volume dan konsentrasi larutan H2O2, HCl, dan NaOH
Ukuran tabung reaksi
Ukuran pipet tetes
Gelas ukur

Defenisi operasional variabel manipulasi/bebas


Dalam pratikum ini, yang dimaksud pH adalah derajat keasaman system dalam
reaksi. pH akan berubah sesuai zat yang akan ditambahkan ke dalam sistem.
Larutan H2O2 yang memiliki pH netral, akan berubah menjadi asam ketika
ditambehkan HCl. Sebaliknya laruhan akan menjadi basa bila ditambahkan
dengan NaOH. Banyak HCl dan NaOH yang dimasukkan ke dalam system adalah
5 tetes.
Adapun yang dimaksud suhu adalah temperature hati, yang dalam pratikum ini
akan dinaikkan sehingga berbeda dengan yang semula. Suhu hati dinaikkan
dengan cara merebusnya dengan air panas kira-kira sekitar 1 menit.
Defenisi operasional variabel respon/terikat
Adapun yang dimaksud jumlah udara adalah banyaknya gelembung yang
dihasilkan dalam reaksi penguraian hidrogan peroksida. Banyak tidaknya
gelembung udara akan digolongkan menjadi 5 kelompok, yaitu tidak ada,
sedikit, sedang, banyaj dan banyak sekali. Jumlah gelembung udara dalam
pratikum ini sebagai indikator ada tidaknya uap air yang dihasilkan dari
penguraian hydrogen peroksida (H2O2).
Dalam pratikum ini,yang dimaksud kedalam bara api ketika dimasukkan ke
mulut tabung reaksi yang di dalamnya sudah terjadi reaksi antara penguraian
hydrogen peroksida (H2O2). Kedalam bara api dalam pratikum ini sebagai
indicator ada tidaknya oksigen yang dihasilkan dalam reaksi penguraian
hydrogen peroksida.
Landasan Teori

Pengertian enzim
Enzim merupakan protein yang bertindak sebagai katalis di dalam tubuh
makhluk hidup.Karena berperan sebagai katalis maka enzim dinamakan juga
biokatalisator.Enzim dapat bertindak sebagai katalis,yakni dapat
mempercepat suatu reaksi kimia tanpa merubah reaksi kimia tersebut.
Komponen enzim
Secara kimia enzim yang lengkap atau haloenzim tersusun dari dua
komponen.
1.
Bagian protein (apoenzim), yakni enzim yang tersusun atas
protein.Sifatnya labil (mudah berubah),tidak tahan akan panas dan mudah
terpengaruh oleh suhu dan tingkat keasaman.Misal : NAD+.
2.
Bagian nonprotein (gugus prostetik)
i.
Gugus prostetik yang berasal dari molekul nonorganik disebut
kofaktor. Contoh : besi,tembaga,seng.
ii.
Gugus prostetik,yaitu gugus yang berasal dari molekul organik
kompleks yang disebut dengan koenzim.Misalnya NADH,FADH,koenzim A dan
VitB.
Cara kerja enzim
Molekul selalu bergerak dan saling bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada
molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat makaakan menempel
pada enzim.Tempat menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan
sisi aktif.Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk. Setelah
enzim dihasilkan dari reaksi,enzim kemudian dilepaskan.Enzim bebas
membentuk kompleks yang baru dengan substrat yang lain.
Sifat-sifat enzim
Sifat enzim pada umumnya adalah sebagai berikut
1.
Enzim merupakan koloid.
2.
Enzim bekerja sebagai katalisator.
3.
Enzim bekerja secara spesifik (khusu).
4.
Enzim dapat bekerja bolak-balik.
5.
Enzim bekerja pada suhu otimum (30OC-40oC).
6.
Enzim bekerja pada pH netral.
7.
Enzim dapat bekerja sebagai zat inhibitor.
Pengertian enzim katalase
Enzim sangat berperan penting dalam tubuh, seperti halnya dengan enzim
katalase.Enzim ini merupakan enzim yang mengandung empat gugus heme,
pada tulang, membran mukosa, ginjal dan hati.Enzim ini bekerja secara aktif
dalam tubuh dan aktifitas kerjanya dapat ditemukan pada mitokondria,
sitoplasma serta peroksosom.enzim yang mengandung empat gugus ini juga
memiliki empat rantai polypeptide yang masing-masing bagian terdiri atas
500 lebih senyawa asam amino. Heme yang terdapat pada enzim katalase
juga terbentuk dari sebuah cincin protoporphyrin dan mengandung atom besi
tunggal.Adapun berat molekul yang terdapat pada enzim ini adalah
118.054,25 gram/mol.
Fungsi dan peran enzim katalase
Enzim katalase bekerja dengan rangkaian beberapa molekul sehingga
keempat gugus tadi akan membantu penyerapan. Adapun didalam tubuh
memiliki kandungan hidrogen peroksida atau H202 yang merupakan hasil
dari respirasi dan dibuat untuk seluruh sel-sel yang hidup.Kandungan H202
ini sebenarnya sangat berbahaya bagi tubuh untuk itu enzim katalase
berfungsi untuk mengkatalis kandungan H202 tersebut.Peran enzim ini juga
sebagai peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi hydrogen
peroksida sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air.
Untuk satu molekul hydrogen peroksida, enzim ini mampu mengoksidasinya
hingga menjadi oksigen. Lalu proses peredoksidasian yang kedua akan
menjadi air. Hydrogen yang berupa ion sebagai penyeimbang terhadap reaksi
yang tengah berjalan.
Namun sejauh itu, peran dari enzim katalase memang masih kecil dalam
mengkatalis senyawa H202 jika dibandingkan dengan proses kecepatan
pembentukannya. Didalam sel-sel tubuh terdapat katalase namun berjumlah
sangat sedikit serta sangat rentan dengan adanya peroksida. Untuk itulah

dengan kapasitasnya yang kecil, enzim ini akan bekerja lebih cepat untuk
menekan terhadap serangan oksidator hydrogen peroksida.
Kerja enzim katalase
Enzim ini banyak terdapat dalam sel-sel pada hati.Adakalanya jumlah enzim
ini lebih meningkat dari semula. Dengan begitu reaksinya akan lebih cepat.
Untuk itu kita perlu mengkonsumsi bahan makanan seperti hati dengan porsi
yang lebih banyak sehingga proses oksidasi yang dilakukan oleh enzim
katalase tidak mengecil.
Larutan H2O2
Hidrogen Peroksida (H2O2), merupakan senyawa racun dalam tubuh yang
terbentuk pada proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan
rumus kimia H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818.
Senyawa ini merupakan bahan kimia Drganic yang memiliki sifat oksidator
kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera
diuraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya.
Enzimkatalase mempercepat reaksi penguraian peroksida (H 2O2) menjadi air
(H2O) dan oksigen (O2).Penguraian peroksida (H2O2) ditandai dengan
timbulnya gelembung.
Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim
katalase menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya
bagi tubuh. Ada tidaknya gelembung merupakan indicator adanya air dalam
wujud uap. Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indicator
adanya gas oksigen dalam tabung tersebut. Enzimkatalase yang dihasilkan
peroksisompadahatiakan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang
tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara
optimal pada suhu kamar (30 0C) dan suasana netral.

Alat dan bahan:


Alat
Tabung reaksi 4 buah
Rak tabung reaksi 1 buah
Bunsen 1 buah
Pipet tetes 4 buah
Gelas ukur 1 buah
Mortar dan alu
Spatula
Korek api
Alat tulis

Bahan
Hati sapi
Larutan hydrogen peroksida
Larutan HCl
NaOH
Aquadest
CH3COOH

Langkah kerja:
Membuat ekstrak hati
menyiapkan alat dan bahan
Memotong hati segar menjadi potongan-potongan kecil.
Menumbuk sebagian potongan-potongan hati menggunakan mortar dan alu
sampai halus.
iv. Menyisakan sebagian potongan yang lain untuk kemudian dipanaskan
dengan air mendidih.
v. Memberikan nomor tabung reaksi 1 sampai 4
1.
i.
ii.
iii.

2. melakukan eksperimen

i.
ii.
iii.

Pada tabung reaksi 1


memasukkan 2 ml larutan H2O2 ke dalam tabung reaksi 1.
memasukkan 1 spatula ekstrak hati ke dalam tabung reaksi
menutup segera tabung reaksi menggunakan ibu jari dan memastikan tabung
benar-benar tertutup rapat
iv. Sementara itu, anggota kelompok yang lain membakar lidi, sehingga muncul
bara api.

v. Sesudah bara api siap, membuka perlahan-lahan tabung reaksi dan


memasukkan bara api ke mulut tabung reaksi
vi. Mengamati pembentukan gelembung pada tabung dan keadaan bara api.
vii. Mencatat hasil pengamatan pada table.
Pada tabung reaksi 2
i. Memasukkan 2 ml larutan H2O2 dan % tetes larutan HCl pada tabung reaksi 2.
ii. Mengulangi langkah ii s/d vii pada tabung reaksi 1.

Pada tabung reaksi 3


i.
Memasukkan 2 ml larutan H2O2 dan 5 tetes larutan NaOH pada tabung
reaksi 3
ii.
Mengulangi langkah ii s/d vii seperti pada tabung reaksi 1

Pada tabung reaksi 4


i.
Masukkan 2 ml larutan H2O2 pada tabung reaksi 4
ii.
Memasukkan 1 spatula potongan hati yang sudah dipanaskan dengan
air mendidih kedalam tabung.
iii.
Mengulangi langkah iii s/d vii seperti pada tabung reaksi 1.
Pada tabung reaksi 5
i. Memasukkan 2ml H2O2 dan 5 tetes larutan CH3COOH pada tabung reaksi 5
ii. Mengulangi langkah ii s/d vii seperti pada tabung reaksi 1
Pada tabung reaksi 6
i. Memasukkan 2 ml H2O2 pada tabung reaksi 6
ii. Memasukkan 1 splatula potongan hati yang sudah didinginkan ke dalam
tabung
iii. Mengulangu langkah iii s/d vii seperti pada tabung reaksi 1

Tabel pengamatan
No
.
1
2
3

Perlakuan

Ekstrak hati + H2O2


Ekstrak hati + H2O2 + HCl
Ekstrak hati + H2O2 +
NaOH
4
Potongan hati panas +
H2O2
5
Ekstrak hati +H2O2 +
CH3COOH
6
Potongan hati dingin +
H2O2
Keterangan:
-: bila tidak ada
+ :bila sedikit
++ : bila sedang

Gelembung Udara
+++
++++

Bara Api (Menyala/Tidak


Menyala)
Menyala
Tidak menyala
Menyala

Tidak menyala

++

Tidak menyala

++++

Menyala

+++ :bila banyak


++++ :bila sangat banyak

Analisa data:
Pada tabung reaksi 1, reaksi antara ekstrak hati yang ditambahkan dengan larutan
hydrogen peroksida menghasilkan banyak gelombung udara. Hal ini membuktikan
bahwa enzim katalase pada ekstrak hati bereaksi dengan hydrogen peroksida dan
menghasilkan air. Saat tabung ditutup dengan ibu jari , tekanan yang dirasakan
kuat. Selanjutnya, bera api yang dimasukkan ke dalam tabung reaksi menyala
kembali menjadi api. Ini menunjukkan bahwa reaksi enzim katalase dan hydrogen
peroksida menghasilkan oksigen yang menyebab kan pembakaran (kombusi).
Pada tabung reaksi 2, reaksi antara ekstrak hati, HCl (asam klorida) dan larutan
hydrogen peroksida tidak menghasilkan gelembung udara dan bara api yang
dimasukkan padam. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak bereaksi
dengan hydrogen peroksida yang berarti katalase tidak dapat bekerja pada pH
terlali asam yang dalam hal ini disebabkan oleh adanya asam klorida (pH =1).

Pada tabung reaksi 3, reaksi antara ekstrak hati, NaOH (natrium hidroksida) dan
larutan hydrogen peroksida menghasilkan gelembung yang sangat banyak dan bara
api yang kembali menyala. Saat tabung situtup oleh ibu jari, tekanan yang dapat
dirasakan kuat dan terasa panas. Hal menujukkan reaksi eksotemis (pelepasan
panas) dan system serta menujukkan bahwa katalase dapat bereaksi dengan
hydrogen peroksida walaupun ditambahkan basa yang dala percobaan ini memiliki
kosentrasi rendah.
Pada tabung reaksi 4, reaksi antara potongan hati panas dan larutan hydrogen
peroksida tidak menghasilkan gelembung dan tidak menyalakan kembali bara api,
juga tidak ada tekanan yang dapat dirasakan. Ini menujukkan bahwa dalam satu
panas (-50oC), enzim katalase rusak dan tidak dapat berfungsi sehingga tidak dapat
bereaksi dengan hydrogen peroksida.
Pada tabung reaksi 5, reaksi antara ekstrak hati dan CH 3COOH (asam asetat)
menghasilkan gelembung yang tidak begitu banyak dan tidak menyalakan kembali
bara api. Hal ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak bekerja begitu optimal
pada pH yang sedikit asam (pH=2).
Pada tabung re aksi 6, reaksi antara ekstrak hati dingin dan larutan hydrogen
peroksida menghasilkan banyak gelembung udara dan menyalakan kembali bara
api. Tekanan yang dapat dirasakan kuat dan terasa panas, menunjukkan reaksi
eksotermis. Hal ini menujukkan bahwa pada suhu yang sedikit lebih rendah dan
suhu ruang (-25oC), katalase dapat bekerja optimal dan bereaksi dengan hydrogen
peroksida.

Kesimpulan:
Berdasarkan analisa data diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Enzim katalase yang terdapat pada hati sapi yang bereaksi dengan H 2O2 (hydrogen
peroksida) menghasilkan air dan oksigen serta melepaskan energy panas
(eksotemal). Tetapi, enzim yang bersifat seperti senyawa protein dapat rusak dan
tidak berfungsi dalam suhu tingga (-50oC), dan hanya dapat bekerja optimal pada
pH 2-13.
Petanyaan:
1. Dari kegiatan yang anda lakukan tentukan:
a. Variabel bebas :pH dan suhu
b. Variabel control :volume hati sap, volume dan konsentrasi larutan
hydrogen peroksida, asam klorida, asam asetat dan natrium hidroksida,
ukuran tabung reaksi, ukuran pipet tetes dan gelas ukur.
c. Variabel terikat :jumlah gelembung udara an keadaan bara api
2. Pada table manakah yang terjadi gelembung gas paling banyak?
Gelembung gas paling banyakdihasilkan pada tabung reaksi ke 3
3. Gas apa yang dihasilkan dari reaksi tersebut? Tuliskan persamaan reaksinya!
Gas yang dihasilkan adalah oksigen (O2)
2H2O2
4.

katalase

2H2O + O2

H = -x
f

Factor-faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim katalase?


Factor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim katalase adalah suhu, pH,
konsentrasi substrat dan konsentrasi enzim.

5. Dari manakah H2O2 dihasilkan di dalam sel hidup?


H2O2 di dalam tubuh dinetralisir oleh enzim katalase yang dapat
mempercepat penguraian H2O2 menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak
berbahaya bagi tubuh.
6.

Apa yang terjadi bila di tubuh banyak tertimbun H 2O2? Jelaskan!


Jika terdapat terlalu banyak hydrogen peroksida dalam tubu, yang bersifat
oksidator kuat, dapat menimbulkan intasi atau bahkan luka bakar di dalam

tubu, yang berarti dapat merusak sel maupun jaringan di dalam tubuh. Hal ini
tentunya berbahaya dan merugikan bagi tubuh.
7. Bagaimana cara menetralisir H2O2 dalam tubuh?
H2O2 dalam tubuh dinetralisir oleh enzim katalase yang dapat mempercepat
penguraian H2O2 menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahaya
bagi tubuh.

Anda mungkin juga menyukai