Oleh:
Nurayuning Septiana Megananda
XII MIPA-1
No. Absen 28
Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap.
Sedangkan menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas
oksigen dalam tabung tersebut. Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom
pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan) pada suhu yang tinggi
ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara
optimal pada suhu kamar (±30*C) dan suasana netral. Hal ini dapat dilihat
pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi sangat
lambat. Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya
gelembung yang dihasilkan dan bara api tidak menyala. Sedangkan pada
suhu normal dan pH netral, reaksi berjalan dengan lancar.
Cara kerja yang dilakukan enzim yaitu molekul selalu bergerak dan saling
bertumbukan satu sama lainnya. Jika ada molekul substrat menumbuk
molekul enzim yang tepat maka akan menempel pada enzim. Tempat
menempelnya molekul substrat tersebut disebut dengan sisi aktif. Kemudian
terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk.
1.3 Tujuan
1) Tabung reaksi
2) Korek
3) Pembakar spirtus
4) Gelas ukur
5) Penumbuk porselin
6) Pipet tetes
7) Lidi
8) Hati ayam
9) Hidrogen peroksida
10) Larutan NaOH
11) Larutan HCl
2.2. Langkah-langkah
HASIL
KESIMPULAN
Enzim katalase dipengaruhi oleh beberapa faktor, yang pertama yaitu ph, enzim katalase dapat
bekerja dengan baik dalam kondisi ph netral, dalam ph asam dan basa, enzim katalase tidak
dapat belerja dengan baik. Selain itu enzim katalase juga dipengaruhi oleh suhu, enzim katalase
hanya dapat bekerja dalam suhu optimum, tidak dapat bekerja dengan baik dalam suhu tinggi.
Sumber :
Praktikum youtube/dudyistiyarto