Anda di halaman 1dari 4

Enzim Katalase

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap organisme memerlukan makanan untuk tetap dapat menjaga kelangsungan
hidupnya. Aktivitas makan dilakukan semua makhluk hidup tidak memandang usia, spesies,
dan jenis kelamin. Makanan yang dikonsumsi selanjutnya akan dicerna oleh tubuh melalui
beragam proses. Hasil dari proses tersebut selanjutnya akan berguna untuk pertumbuhan
maupun aktivitas makhluk hidup.
Namun dari proses pencernaan makanan di dalam tubuh tentunya tidak hanya
menghasilkan zat/senyawa yang diperlukan tubuh, tetapi juga dihasilkan zat-zat yang bersifat
racun (toksin) bagi tubuh. Misalnya senyawa hidrogen peroksida (H 2O2) yang berbahaya bagi
tubuh. Namun berkat kekuasaan Allah SWT, tubuh manusia telah dilengkapi dengan organ
hati (hepar) yang memiliki jutaan peroksisom. Organel sel ini menghasilkan enzim katalase
yang mampu menguraikan H2O2 menjadi senyawa yang tidak berbahaya. Bagaimanakah cara
kerja dari enzim katalase ini? Apa saja yang mempengaruhi kerjanya? Akan terjawab dalam
praktikum ini.

1.2 Tujuan
Mengetahui dan memahami cara kerja enzim katalase terhadap hidrogen peroksida.
Serta hal apa saja yang mempengaruhi kerjanya.

1.3 Hipotesa
Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki
ciri-ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan
derajat keasaman lingkungannya.

BAB II
BAHAN & METODE

2.1 Alat dan Bahan :


2.1.1 Tabung reaksi 4 buah
2.1.2 Rak tabung reaksi 1 buah
2.1.3 Pipet 3 buah
2.1.4 Pembakar spiritus
2.1.5 Ekstrak hati
2.1.6 H2O2 10%
2.1.7 HCl 5 %
2.1.8 NaOH 5%
2.1.9 Air suling/aquades
2.1.10 Lidi,korek api
2.2 Prosedur/Langkah kerja
1. Menyediakan 4 tabung reaksi berlabel A,B,C,D.
 Mengisi tabung A ekstrak hati maksimal 2cm + aquades.
 Mengisi tabung B ekstrak hati maksimal 2cm + 5 tetes HCl 5% kemudian
mengocoknya.
 Mengisi tabung C ekstrak hati maksimal 2cm + 5 tetes NaOH 5% kemudian
mengocoknya.
 Mengisi tabung D ekstrak hati maksimal 2cm kemudian memanaskan pada air
mendidih.
2. Menambahkan 5 tetes H2O2 10% pada tabung A dan menutup mulut tabung A dengan ibu
jari. Mengamati yang terjadi pada campuran. Melepaskan ibu jari penutup itu dan
memasukkan lidi yang membara ke dalam tabung.
3. Menambahkan 5 tetes H2O2 10%. Mengamati yang terjadi pada campuran. Menguji dengan
lidi yang membara ke dalam tabung.
4. Menambahkan 5 tetes H2O2 ke dalam tabung C. Mengamati yang terjadi pada campuran.
Menguji dengan lidi yang membara ke dalam tabung.
5. Menambahkan 5 tetes H2O2 10% ke dalam tabung D. Mengamati yang terjadi pada
campuran. Menguji dengan lidi yang membara ke dalam tabung.

2.3 Rancangan Percobaan


Enzim katalase (ekstrak hati) ditempatkan pada derajat pH dan suhu yang berbeda
ketika proses penguraian H2O2 berlangsung. Hati ayam dibuat ekstrak karena bila
dihancurkan (dibuat ekstrak) maka makin luas penampang dari hati tersebut dan reaksinya
jadi lebih cepat. Bila tidak dihancurkan maka reksi akan lambat karena kurangnya
penyerapan oleh dinding hati sehingga reaksi akan sulit untuk diamati.

BAB III
HASIL & PEMBAHASAN

3.1 Data Hasil Pengamatan

Faktor suhu dan keasaman ternyata berpengaruh sangat signifikan terhadap kerja
enzim katalase. Hal ini dapat dilihat pada hasil reaksi berbagai macam keadaaan/kondisi yang
memberikan hasil berlainan antara kondisi satu dengan yang lainnya.

3.2 Pembahasan

Reaksi di atas dapat dituliskan


H2O2 ====> H2O + 1/2 O2

Senyawa H2O2 yang ada dalam tubuh sangat berbahaya. Maka enzim katalase
menguraikan H2O2 menjadi H2O dan gas O2 yang tidak berbahaya bagi tubuh.
Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap. Sedangkan
menyala atau tidaknya bara merupakan indikator adanya gas oksigen dalam tabung tersebut.
Enzim katalase yang dihasilkan peroksisom pada hati akan mengalami denaturasi (kerusakan)
pada suhu yang tinggi ataupun pada suasana asam dan basa. Enzim katalase bekerja secara
optimal pada suhu kamar (±30 0C) dan suasana netral.

Hal ini dapat dilihat pada suasana asam, basa, dan suhu tinggi, laju reaksi menjadi
sangat lambat. Bahkan terhenti sama sekali. Indikasinya adalah sedikitnya gelembung yang
dihasilkan dan bara api tidak menyala. Sedangkan pada suhu normal dan pH netral, reaksi
berjalan dengan lancar.

3.3 Pertanyaan Diskusi

1. Mengapa H2O2 dipakai sebagai bahan percobaan untuk mengamati kerja enzim katalase?
Jawab : Karena enzim katalase dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 sehingga kita
dapat mengamati kerja enzim itu sendiri. Dengan persamaan reaksi
H2O2 + katalase  H2O + 1/2 O2

2. Mengapa reaksi berkurang jika ekstrak hati + H2O2 dimasukkan HCl (asam) dan NaOH
(basa)?
Jawab : karena suasana asam dan basa dapat menghambat laju reaksi. Enzim katalase dalam
hati mengalami denaturasi (kerusakan).

3. Hasil proses apakah H2O2 yang terdapat ditubuh?


Jawab : proses metabolisme yang menghasilkan H 2O2 dalam tubuh. Seperti hasil proses
pencernaan makanan dalam lambung.

4. Berilah kesimpulan dari hasil percobaanmu!


Jawab : kerja enzim katalase dipengaruhi oleh derajat keasaman/pH dan suhu. Jika suhu
terlalu rendah ( <40 0C), enzim ini akan mengalami denaturasi sehingga tidak dapat dipakai
kembali.
pH optimum untuk enzim ini adalah pH netral ( 6,5 - 7,5 ), sedangkan pada
lingkungan yang ber-pH Asam atau Basa, enzim ini akan mengalami denaturasi. Dengan
demikian reaksi pemecahan Hidrogen peroksida oleh enzim katalase tidak dapat berlangsung
di lingkungan asam maupun basa .

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Enzim katalase dari mamalia seperti manusia, ataupun sapi, ayam ataupun mikroba
moderat (jamur) misalnya, hanya dapat berfungsi di antara suhu 37-40 derajat celcius. Jika
suhu terlalu rendah ( <40 0C), enzim ini akan mengalami denaturasi sehingga tidak dapat
dipakai kembali.

pH optimum untuk enzim ini adalah pH netral ( 6,5 - 7,5 ), sedangkan pada
lingkungan yang ber-pH Asam atau Basa, enzim ini akan mengalami denaturasi. Dengan
demikian reaksi pemecahan Hidrogen peroksida oleh enzim katalase tidak dapat berlangsung
di lingkungan asam maupun basa .
4.2 Saran
Setelah melaksanakan praktikum, kami menyarankan:
1. Hati ayam dibuat ekstrak untuk mempercepat laju reaksi sehingga mudah diamati.
2. Berhati-hati dalam mencampur larutan, karena enzim katalase akan rusak apabila
tercampur dengan sedikit saja larutan HCl atau NaOH.
3. Masukkan bara api pada lidi ke dalam tabung reaksi. Bukan nyala api yang dimasukkan.

DAFTAR PUSTAKA
Sudjadi, Bagod dan Laila. 2006. Biologi Sains Dalam Kehidupan 3A. Surabaya: Yudhistira.
Syamsuri, Istamar dkk.2004. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Malang: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai