perangkat metabolik
yang cukup agar sel anakan tersebut dapat “mandiri”
Untuk memastikan transfer materi genetic terjadi dengan benar, sel melakukan proses replikasi DNA sebelum pembelahan sel
berlangsung.
Tujuan setiap tahapan pembelahan sel adalah untuk menjamin bahwa sel anakan menerima informasi genetik yang sama persis
dengan induknya (kecuali pada meiosis). Jika tidak demikian akan terjadi kelainan pada sel-sel anakan yang dihasilkan.
o Pembelahan ini berlangsung secara spontan tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Cara pembelahan ini terdapat pada
organisme prokariotik, misalnya bakteri.
o Pembelahan pada bakteri terjadi karena sel bakteri tidak memiliki membran inti yang membatasi nukeoplasma dngan sitoplasma.
o DNA yang terdapat dalam sel prokariotik relatif lebih kecil dibandingkan dengan DNA sel eukariotik.
o DNA prokariotik berbentuk sirkuler, sehingga DNA tidak perlu dipaket menjadi kromosom-kromosom sebelum pembelahan.
(gambar pembelahan biner pada sel bakteri)
o Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi melalui tahapan-tahapan tertentu.
o Pada hewan dan manusia mitosis terjadi pada sel meristem somatic yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pada
tumbuhan berbunga, pertumbuhan tercepat terjadi pada ujung akar dan ujung tunas batang. Pembelahan mitosis terjadi pada sel-
sel meristem di kedua tempat tersebut.
o Pembelahan meiosis sama seperti pembelahan mitosis yang juga melalui tahapan-tahapan tertentu.
o Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi, yaitu pemelahan sel induk diploid (2n) menghasilkan empat sel anakan
haploid (n)
o Pada hewan dan manusia, sperma ang haploid dihasilkan di dalam testis dan sel telur haploid dihasilkan di dalam ovarium. Pada
tumbuhan berbunga, sel gamet dihasilkan di dalam putik dan benang sari melalui meiosis.
o Meiosis berperan untuk menghasilkan gamet yang memiliki setengah materi genetic dari induknya, sehingga menyebabkan adanya
variasi genetik.
Tahap Interfase
Pada tahap interfase, sel dianggap istirahat dari proses pembelahan, padahal sebenarnya tahap interfase merupakan tahap
yang aktif dan penting untuk mempersiapkan pembelahan sel. Persiapan tersebut berupa replikasi DNA.
o Metafase
Pada tahap ini kromosom bergerak ke bidang ekuator dan benang spindle. Kromosom terikat pada benang spindle
melalui sentromer. Kromosom membentuk susunan di bidang ekuator agar pembagian jumlah informasi DNA yang akan diberikan
kepada sel anakan yang baru benar-benar rata dan sama jumlahnya.
o Anafase
Pada tahap anafase, masing-masing sentromer yang mengikat kromatid membelah bersamaan. Kromatid bergerak
menuju kutub yang berlawanan. Pada saat kontraksi, benang spindle memendek kemudian menarik kromatid menjadi dua bagian
ke dua kutub yang berlawanan. Tahap ini menghasilkan salinan kromosom berpasangan (1c, 2n)
o Telofase
Pada tahap telofase, kromatid telah disebut kromosom. Membran inti mulai terbentuk dan nucleolus kembali muncul.
Pada tahap telofase akhir terjadi pembelahan sitoplasma melalui proses sitokinesis.
(gambar tahap mitosis pada sel hewan)
Tahap Sitokinesis
Pada tahap sitokinesis terjadi pembelahan sitoplasma yang diikuti dengan pembentukan sekat sel yang baru, yang memisahkan
dua inti tersebut menjadi dua sel anakan.
Pada sel hewan, tahap sitokinesis dimulai saat telofase berakhir. Pada telofase terakhir terjadi penguraian benang-benang spindle,
kemudian terbentuk cincin mikrofilamen yang menyempit di daerah bekas bidang ekuator. Kontraksi kea rah dalam ini
menyebabkan celah yang mendalam pada permukaan sel, diikuti dengan pembagian isi kedua sel secara terpisah. (gambar
sitokinesis pada sel hewan)
Sel tumbuhan yang telah mengalami karioinesis segera membentuk sekat sel di sekitar bekas bidang pembelahan.
(gambar sitokinesis pada sel tumbuhan)
Tahap pembelahan meiosis serupa dengan pembelahan mitosis, hanya pada eiosis terjadi dua kali pembelahan yaitu meiosis I dan
meiosis II. Masing-masing meiosis terdiri dari tahap-tahap yang sama, yaitu:
Meiosis I
o Interfase
Sel berada pada tahap persiapan utnuk mengadakan pembelahan. Sel mealkukan penggandaan DNAA dari satu salinan
menjadi dua salinan. Pada tahap akhir interfase, dua salinan DNA telah siap dikemas menjadi kromosom
o Profase I
DNA dikemas ke dalam kromosom. Pada akhir tahap ini, terbetuk kromosom homolog yang berpasangan membentuk
tetrad. Kromosom homolog adalah sepasang kromosom yang sama yang mengandung pasangan gen yang identik.
Profase I terdiri dari 5 tahap, yaitu leptoten, zigoten, pakiten, diploten, dan diakinesis. Pada tahap Leptoten, kromatin
berubah menjadi kromosom yang mengalami kondensasi dan terlihat sebagai benang tunggal yang panjang. Pada
tahap Zigoten, sentrosom membelah menjadi dua, kemudian bergerak menuju kutub yang berlawanan. Kromosom homolog saling
berdekatan dan berpasangan membentuk sinapsis. Pada tahap Pakiten, tiap kromosom yang melakukan penggandaan atau
replikasi sebelumnya, menjadi dua kromatid dengan sentromer yang masih tetap menyatu. Tiap kromosom yang berpasangan
mengandung empat kromatid disebut tetrad atau bivalen. Pada tahap Diploten kromosom homolog terlihat saling menjauh. Pada
tahap Diakinesisterbentuk benang-benang spindle dari pergerakan dua sentriol ke arah kutub yang berlawanan. Diakinesis diakhiri
dengan menghilangnya nucleolus dan membran nucleus serta tetrad mulai bergerak ke bidang ekuator.
o Metafase I
Pada tahap ini, tetrad kromosom berada pada bidang ekuator.
o Anafase I
Pada tahap anafase I, tiap kromosom homolog masing-masing mulai ditarik oleh benang spindle menuju ke utub pembelahan yang
berlawanan arah. Tujuan fase ini untuk membagi isi kromosom diploid menjadi haploid.
o Telofase I
Pada telofase I, tiap kromosom hmolog kini telah mencapai kutub pembelahan.
o Sitokinesis I
Pada tahap ini, tiap kromosom homolog dipisahkan oleh sekat sehingga sitokinesis menghasilkan dua sel, masing-masing berisi
kromosom haploid dengan kromatid kembarnya.
Interkinesis
Interkinesis adalah tahap diantara dua pembelahan meiosis. Pada tahap interkinesis tidak terjadi replikasi DNA.
Tujuan Meiosis II adalah membagi kedua salinan tersebut pada sel anakan yang baru. Pada meiosis II terjadi tahap-tahap yang
serupa seperti pada meiosis I.
Meiosis II
o Profase II
Kromatid kembar masih melekat pada tiap sentromer kromosom.
o Metafase II
Pada metafase II, tiap kromosom merentang pada bidang ekuator. Terbentuk benang-benang spindle, satu ujung melekat pada
sentromer, dan ujung lain menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan arah.
o Anafase II
Pada tahap anafase II, benang spindle mulai menarik kromatid menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan.
o Telofase II
Pada telofase II, kromatid telah mencapai kutub pembelahan. Hasil total dari tahap ini adalah terbentuk empat inti.
o Sitokinesis II
Pada sitokinesis II, tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel dan akhirnya menghasilkan empat sel kembar haploid.
Gametogenesis
Gametogenesis pada Hewan Jantan (Spermatogenesis)
Pada hewan jantan, proses meiosis dan pembentukan sel kelamin jantan dinamakan spermatogenesis. Sel diploid yang
akan menjadi sel induk sperma (spermatogonium) menjadi besar sebelum membelah secara meiosis. Sel demikian
disebut spermatosit primer. Sel ini kemudian membelah pada tahap meiosis I menjadi duaspermatosit sekunder. Selanjutnya,
kedua sel tersebut membelah pada meiosis II menghasilkan empat sel spermatid. Sel spermatid kemudian berkembang
menjadi sperma (gamet jantan yang siap membuahi).
Gametogenesis pada hewan betina disebut oogenesis. Umumnya tahap-tahap oogenesis serupa dengan
spermatogenesis. Sel induk telur (oogonium) menjad besar sebelum membelah secara meiosis. Sel yang menjadi besar ini
disebut oosit primer. Akan tetapi, dibandingkan spermatogenesis, ada dua perbedaan utama pada oogenesis. Pertama, sel oosit
primer jauh lebih besar karena mengandung komponen sitoplasmik lebih banyak.Kedua, dua oosit sekunder (hasil pembelahan
meiosis I) berbeda ukuran dan fungsi. Salah satu sel oosit sekunder memiliki ukuran lebih besar. Sel oosit sekunder yang berukuran
lebih besar ini akan melakukan meiosis II yang hanya akan menghasilkan satu uvum (sel telur) yang sehat dan fungsional dan satu
badan kutub yang akan mengalami degenerasi. Sedangkan sel oosit sekunder yang berukuran lebih kecil (badan kutub pertama)
juga mengalami degenerasi (mati). Dengan demikian, dari total empat sel haploid hanya satu sel haploid saja yang fungsional
menjadi sel ovum, sedangkan tiga sel lainnya mengalami degenerasi.
(gambar oogenesis pada hewan
betina)
Gametogenesis Tumbuhan
Gametogenesis pada tumbuhan bunga dibedakan menjadi dua, yaitu mikrosporogenesis dan megasporogenesis.
o Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis adalah proses pembentukan serbuk sari (mikrospora) di dalam kepala sari (anthera). Di dalam kepala
sari terdapat sel induk serbuk sari yang diploid (2n). Sel induk serbuk sari ini disebut mikrosporosit. Sel induk serbuk sari mengalami
pembelahan meiosis menghasilkan empat mikrospora yang bersifat haploid (n) dan masih menyatu. Kemudian, setiap inti
mikrospora membelah menjadi dua yang masing-masing haploid. Satu inti dinamakan inti buluh serbuk sari. Inti buluh serbuk sari
merupakan inti vegetatif. Satu inti lagi dinamakan inti generatif. Dalam perkembangan selanjutnya, setelah terbentuk serbuk sari.
inti generatif membelah lagi menjadi dua inti sperma yang masing-masing haploid. Dengan demikian, serbuk sari yang telah masak
mengandung tiga inti yang masing-masing haploid. yaitu satu inti vegetatif dan dua inti sperma. Inti vegetatif dalam
perkembangannya akan mati.
o Megasporogenesis
Megasporogenesis adalah proses pembentukan megaspora. Proses ini dimulai dari pemvelahan meiosis I dan meiosis II
sel induk megaspora diploid, menghasilkan empat sel megaspora yang haploid. Pada tumbuhan angiospermae hanya satu
megaspora saja yang fungsional, sementara tiga lainnya mengalami degenerasi. Selanjutnya satu sel megaspora yang haploid
mengalami tiga kali pemvelahan mitosis berturut-turut menghasilkan 8 sel megaspora di dalam gametofit betina. Delapan sel
tersebut selanjutnya tersususn menjadi tiga sel antipoda, dua inti kutub, satu sel telur (ovum), dan dua sel sinergid.
Soal dan Pembahasan:
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 2 dan 3
Jawaban : C
Jawaban : A
A. Interfase
B. Profase
C. Anafse
D. Metafase
E. Telofase
Jawaban : D
A. M
B. G1
C. G2
D. M2
E. S
Jawaban : D
7. Pada diagram oogenesis di bawah ini, oosit primer ditunjukkan pada nomor …
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban : B
8. Tempat terjadinya pembelahan meiosis dan hasil mitosis secara berurutan dalah …
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 5
E. 5 dan 6
Jawaban : C
9. Berikut ini adalah gambar pembelahan sel pada hewan secara meiosis
Tahapan yang ditunjukkan pada gambar A-B-C secara berturut-turut adalah …
Jawaban : E
A. 3-4-1-2
B. 2- 3-4-1
C. 2- 3-1-4
D. 1-2-4-3
E. 1-2-3-4
Jawaban : B
14. Dibawah ini adalah table antara fase profase I meiosis dan kegiatannya yang benar adalah …
No Fase Kegiatan
1 Diploten Perubahan kromatin jadi kromosom
2 Zigoten Kromosom homolog saling berpasangan membentuk sinapsis
3 Pakiten Terjadi pindah silang
4 Diakinesis Pembentukan tetrad
5 leptoten Kromosom menuju equator
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Jawaban : B
15. Pada fase manakah terjadinya sintesis protein …
A. GAP I
B. S
C. GAP II
D. Anafase
E. Metafase
Jawaban : A