ENZIM
BAB I. PENDAHULUAN
Enzim katalase terdiri dari 4 gugusan heme. Ia ada pada tulang , ginjal ,
membran, mukosa juga hati. Adapun aktifitas enzim katalase ini ditemukan di
wilayah mitokondria,peroksosom dan juga sutoplasma.
2.1.4 Suhu
(Ekstrak Hati ayam dan ekstrak daun pepaya) (ph Ekstrak daun pepaya)
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan diproduksi oleh sel.
Enzim memiliki sifat spesifik yang hanya mengkatalisis reaksi kimia tertentu.
Misalnya, enzim katalase hanya memecah H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan
reaksi sebagai berikut:
2H2O2 → 2H2O + O2
Ketika ekstrak menerima H2O2, ada banyak gelembung udara. Hal ini
membuktikan bahwa enzim katalase yang ada pada hati ayam akan mengubah
H2O2 menjadi H2O (air), sebaliknya akan muncul nyala api ketika hot rod
dimasukkan. Hal ini menunjukkan bahwa H2O2 juga terurai menjadi oksigen (O2).
a) Yang membuat gelembung gas paling banyak merupakan ekstrak hati + H 2O2.
Hal ini menerangkan enzim katalase yg masih ada pada pada hati bekerja,
membarui H2O2 sebagai H2O. sedangkan dalam ketika dimasukkan lidi
membara kedalamnya, muncul nyala api. Hal ini membuktikan H2O2 pula
uraikan sebagai O2.
b) Nyala bara api yg paling besar merupakan ekstrak hati H 2O2 (netral). Lantaran
enzim katalase hanya sanggup bekerja pada suhu dan keadaan normal (pH)
netral. Dan lantaran H2O pada uraikan menjadi O2.
c) Gas yang dihasilkan adalah oksigen O2.
d) Ya, gelembung menunjukkan perbedaan kandungan oksigen. Semakin banyak
busa, semakin banyak oksigen.
e) Enzim katalase ini berperan dalam memecah senyawa peroksida dalam tubuh.
Lebih jelasnya, senyawa ini diberi nama hidrogen peroksida atau H2O2. Ini
adalah hasil respirasi dan ditemukan dalam sel-sel organisme. H 2O2 ini harus
dihilangkan. Di sinilah enzim katalase dibutuhkan. Enzim ini akan melakukan
serangkaian proses yang memecah H2O2 menjadi oksigen dan air.
f) Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
1. Suhu
Enzim rusak ketika suhu terlalu tinggi atau terlalu rendah. Protein akan
mengental atau menggumpal jika suhunya terlalu tinggi (panas).
2. Derajat keasaman (pH)
Enzim sebagai nonaktif apabila diperlakukan dalam asam & basa yg sangat
kuat. Sebagian akbar enzim bekerja paling efektif dalam kisaran pH lingkungan
yg sedikit sempit (pH = ±7). Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH
mengakibatkan penurunan kegiatan enzim menggunakan cepat.
Apabila pH & suhu suatu sistem enzim pada keadaan kontinu dan jumlah
substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding menggunakan jumlah enzim yg
ada. apabila pH, suhu & konsentrasi enzim pada keadaan kontinu, maka reaksi
awal hinga batas eksklusif sebanding menggunakan substrat yg ada. apabila enzim
memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat bisa
menetukan laju reaksi.
4. Inhibitor enzim
g) H2O2 dihasilkan pada saat pencernaan makanan, tanpa adanya enzim katalase,
proses penguraian racun H2O2 di dalam tubuh menjadi lambat dan berdampak
pada tubuh yaitu penumpukan racun di dalam tubuh.
h) Enzim katalase juga terdapat pada daun jantung, lemak babi, melinjo dan
melinjo.
i) Contoh enzim yg lain merupakan enzim enzim pencernaan, contohnya
amilase. Amilase menggunakan memecah amilum sebagai maltosa. Amilase
didapatkan sang kelenjar saliva (ludah) & dimuntahkan ke rongga verbal buat
melakukan fungsinya.
BAB VI. KESIMPULAN
1. Enzim atau fermen (dalam bahasa yunani, en = di dalam dan zyme = ragi) adalah
senyawa organik yang tersusun atas protein, dihasilkan oleh sel, dan berperan
sebagai biokatalisator dalam reaksi kimia.
2. Pada tahun 1878, Jerman Wilhelm Kuhne (1837-1900) pertama kali
menggunakan istilah “enzyme”, yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti
dalam bahan pengembang (ragi Pada tahun 1907, Eduard Bucher menemukan
bahwa enzim dapat bekerja di luar sel hidup, Kemudian pada tahun 1926, James
B. Summer berhasil mengkristalisasi enzim urease dan menunjukkan bahwa
enzim ini merupakan protein murni. Kesimpulannya adalah bahwa protein murni
dapat berupa enzim dan hal ini secara tuntas dibuktikan oleh Northrop dan
Stanley yang meneliti enzim pepsin, tripsin, dan kimotripsin. Penemuan bahwa
enzim dapat dikristalisasi pada akhirnya mengijinkan struktur enzim ditentukan
melalui kristalografi sinar-X.
3. Klasifikasi enzim dapat dibedakan sebagai berikut : Berdasarkan tempat
bekerjanya enzim dibedakan menjadi dua, yaitu : Endoenzim dan eksoenzim,
Berdasarkan cara terbentuknya dibedakan menjadi dua, yaitu: konsitutif dan
adaptif, Penggolongan enzim berdasarkan daya katalisis : Oksidoreduktase,
Transferase, hydrolase, liase, isomerase, ligase,
4. Enzim yang strukturnya sempurna dan aktif mengkatalisis bersama-sama dengan
koenzim atau gugus logamnya disebut holoenzim.
5. Sifat enzim : enzim adalah protein, bekerja secara khusus, berfungsi sebagai
katalis, diperlukan dalam jumlah sedikit, dan bekerja bolak-balik
6. Fungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk suatu proses biokimia yang
terjadi dalam sel maupun di luar sel.
7. Ada dua teori mengenai mekanisme kerja enzim, yaitu lock and key theory dan
induced fit theory.
8. Aktivitas enzim dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: suhu, pH, konsentrasi
enzim, substrat, kofaktor, inhibitor, konsentrasi subsrat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.Enzimhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22576/4/Chapter
%20II.pdf http://digilib.unila.ac.id/1967/6/BAB%20II.pdf