Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI ENZIM

KATALASE

Disusun Oleh : XII IPA 4


1.
2.
3.
4.
5.

Khafidhatul Febriani
Dina Rizqiyana D.
Septiana Aminati
M. Isnaeni
Adi Astomo

( 14 )
( 08 )
( 27 )
( 18 )
( 01 )

SMA NEGERI 1 DEMAK


TAHUN AJARAN 2013 / 2014
BAB I
PENDAHULUAN

I. Judul
Eksperimen pengujian enzim katalase.
II.Tujuan
Menyelidiki peranan enzim katalase dan faktor yang mempengaruhi kerjanya.
III. Landasan Teori
Enzim adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia organik. Molekul awal yang
disebut substrat akan dipercepat perubahannya menjadi molekul lain yang disebut produk. Jenis produk yang
akan dihasilkan bergantung pada suatu kondisi/zat, yang disebut promoter. Semua proses biologis sel
memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat dalam suatu arah lintasan metabolisme yang
ditentukan oleh hormon sebagai promoter.
Enzim bekerja dengan cara bereaksi dengan molekul substrat untuk menghasilkan senyawa
intermediat melalui suatu reaksi kimia organik yang membutuhkan energi aktivasi lebih rendah, sehingga
percepatan reaksi kimia terjadi karena reaksi kimia dengan energi aktivasi lebih tinggi membutuhkan waktu
lebih lama. Meskipun senyawa katalis dapat berubah pada reaksi awal, pada reaksi akhir molekul katalis
akan kembali ke bentuk semula.
Sebagian besar enzim bekerja secara khas, yang artinya setiap jenis enzim hanya dapat bekerja
pada satu macam senyawa atau reaksi kimia. Hal ini disebabkan perbedaan struktur kimia tiap enzim yang
bersifat tetap. Sebagai contoh, enzim -amilase hanya dapat digunakan pada proses perombakan pati menjadi
glukosa.
Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama adalah substrat, suhu, keasaman, kofaktor
dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat keasaman) optimum yang berbeda-beda karena
enzim adalah protein, yang dapat mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah. Di luar
suhu atau pH yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau strukturnya akan mengalami
kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali. Kerja enzim juga
dipengaruhi oleh molekul lain. Inhibitor adalah molekul yang menurunkan aktivitas enzim, sedangkan
aktivator adalah yang meningkatkan aktivitas enzim. Banyak obat dan racun adalah inihibitor enzim.
IV.

Rumusan Masalah
Adakah pengaruh enzim katalase sebagai biokatalisator?

V.

Hipotesis
Enzim katalase berpengaruh terhadap penguraian racun H2O2.

VI.

Alat dan Bahan


a) Alat :
-

Rak tabung reaksi

Pipet tetes

Tabung reaksi

Gelas ukur

Lampu spiritus

Lidi

Gelas beker

Penumbuk dan mortar

Pinset

Penjepit kayu

Pembakar spirtus

Kawat kasa

Kaki tiga

Korek api

b) Bahan :
-

Hati ayam

Jantung ayam

HCl

KOH

H2O2

Aquades

Es batu

Kertas label

VII.

Cara Kerja

1. Siapkan 5 buah tabung reaksi dengan label A, B, C, D dan E.


2. Buatlah ekstrak hati dengan cara : haluskan hati ayam dan jantung ayam menggunakan penumbuk dan
mortar. Setelah halus, tambahkan aquades 10 ml kedalamnya.
3. Isi setiap tabung reaksi dengan 2 ml ekstrak hati.
4. Tambahkan 1 ml H2O2 kedalam tabung reaksi A.
5. Segera tutup mulut tabung reaksi setelah menambahkan H 2O2 kedalamnya dengan menggunakan ibu jari,
amati gelembung yang terbentuk dan nyala apinya !
6. Tambahkan 10 tetes KOH ke dalam tabung reaksi B, kemudian tambahkan 1 ml H2O2 kedalamnya.
7. Segera tutup mulut tabung reaksi setelah menambahkan H 2O2 kedalamnya dengan menggunakan ibu jari.
Amati gelembung yang terbentuk dan nyala apinya !
8. Tambahkan 10 tetes HCl kedalam tabung reaksi C, kemudian tambahkan 1 ml H2O2 kedalamnya.
9. Segera tutup mulut tabung reaksi setelah menambahkan H 2O2 kedalamnya dengan menggunakan ibu jari.
Amati gelembung yang terbentuk dan nyala apinya !
10. Panaskan tabung reaksi D, dengan menggunakan pembakar spirtus sampai warnanya berubah pucat.
Kemudian tambahkan 1 ml H2O2 kedalamnya.
11. Segera tutup mulut tabung reaksi setelah menambahkan H 2O2 kedalamnya dengan menggunakan ibu jari.
Amati gelembung yang terbentuk dan nyala apinya !
12. Dinginkan tabung reaksi E dengan cara mendiamkannya selama 30 menit dalam gelas beker berisi es
batu. Kemudiaan tambahkan 1 ml H2O2 kedalamnya.
13. Segera tutup mulut tabung reaksi setelah menambahkan H 2O2 kedalamnya dengan menggunakan ibu jari.
Amati gelembung yang terbentuk dan nyala apinya !
14. Lakukan langkah langkah tersebut untuk menguji kerja enzim katalase pada ekstrak jantung dan hati.

BAB II
PEMBAHASAN
I.

Hasil Pengamatan
A. Hasil pengamatan tabel I
No.

Perlakuan

Gelembung

Nyala Api

1.

Hati + H2O2 + Tanpa perlakuan

Gas
+++

Menyala terang (+++)

2.

Hati + H2O2 + KOH

Tidak menyala

(-)

3.

Hati + H2O2 + HCl

Tidak menyala

(-)

4.

Hati yang di panaskan + H2O2

++

Tidak menyala

(-)

5.

Hati yang didinginkan + H2O2

++

Menyala sedang (++)

Perlakuan

Gelembung

Nyala Api

1.

Jantung+ H2O2 + Tanpa perlakuan

Gas
++

2.

Jantung + KOH + H2O2

Menyala

(+)

3.

Jantung+ HCl + H2O2

Menyala

(+)

4.

Jantung yang di panaskan + H2O2

Tidak Menyala

(-)

5.

Jantung yang didinginkan + H2O2

++

Menyala sedang

(++)

B. Hasil pengamatan tabel II


No.

Keterangan :
- : bila tidak ada
+ : bila sedikit
++ : bila sedang

+++ : bila banyak


++++ : bila sangat banyak

Menyala sedang (++)

II.

Analisis Data

Pada hati ayam


1. Ekstrak ditambah H2O2 (hidrogen peroksida)
Saat ekstrak diberi H2O2 terjadi gelembung-gelembung udara yang banyak. Hal
Ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di dalam hati ayam
mengubah H2O2 menjadi H2O (air), sedangkan pada waktu dimasukkan lidi
membara ke dalamnya, timbul nyala api. Hal ini membuktikan bahwa H2O2 juga
menjadi oksigen (O2).
2. Ekstrak ditambah HCl dan H2O2
Pertambahan HCl disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan
terlalu asam. Kemudian ditambah H2O2 ternyata tidak terbentuk gelembung
udara ketika dimasukkan bara api ke dalamnya juga tidak terjadi nyala api. Hal
ini menunjukkan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja dalam kondisi terlalu
asam.
3. Ekstrak ditambah KOH dan H2O2
Penambahan KOH disini dimaksudkan untuk membuat ekstrak dalam keadaan
terlalu basa. Kemudian ditambah H2O2 ternyata terbentuk gelembung udara
yang sedang, tetapi saat bara api dimasukkan ke dalamnya tidak terjadi nyala api.
Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase tidak dapat bekerja secara optimal
dalam kondisi terlalu basa.
4. Ekstrak dididihkan kemudian ditambah H2O2
Ekstrak yang dididihkan kemudian ditambah H2O2, ternyata tidak timbul
gelembung udara dan saat bara api dimasukkan ke dalamnya juga tidak timbul
nyala api. Hal ini disebabkan karena protein di dalam enzim katalase yang
terdapat di ekstrak telah rusak sehingga tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi
H2O dan O2.
5. Ekstrak dimasukkan kedalam Es di tambah H2O2
Ekstrak yang dimasukkan kedalam es kemudian ditambah H2O2, ternyata
menimbulkan gelembung udara sedikit saat bara api di masukkan ke dalamnya,
dan juga menimbulkan nyala api sedikit.

diuraikan

Pada jantung ayam


Sebagai perbandingan, digunakan jantung ayam yang kandungan enzim
Katalasenya lebih sedikit dibandingkan dengan hati ayam.
1. Ekstrak ditambah H2O2
Hasilnya sama seperti pada ekstrak hati ayam, tetapi terbentuknya gelembung
sedikit lama. Dari percobaan dapat diketahui bahwa kerja enzim dipengaruhi oleh
derajat keasaman (pH) dan suhu. Pada pH terlalu asam dan basa, enzim menjadi
non aktif, sehingga tidak dapat bekerja. Sedangkan pada saat dididihkan, suhu
menjadi tinggi sehingga enzim menjadi rusak (denaturasi). Hal ini menyebabkan
enzim katalse tidak dapat menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2.
III.

Pertanyaan
1. Mengapa kita menggunakan hati ayam dan jantung ayam dalam percobaan aktivitas enzim katalase dan
apakah organ lain juga dapat digunkan?
2. Berdasarkan hasil pengamatan kalian, tabung mana yang paling cepat terbentuk gelembung ? mengapa
demikian?
3. Mengapa H2O2 dipakai sebagai bahan perc. Untuk mengamati kerja enzim katalase ?
4. Gelembung gas apa yang terjadi dari hasil perc. Tsb?
5. Enzim apa yang bekerja pada reaksi tsb?
6. Apakah perananan enzim katalase?
7. Apa yang terjadi bila pada jaringan tubuh banyak tertimbun H2O2 dan merupakan hasil proses apa?
8. Bagaimanakah usaha untuk menetralkan H2O2 dalam tubuh

IV. Jawaban
1. Karena didalam hati ayam dan jantung ayam terdapat enzim katalase. Organ lain dapat digunakan jika
mengandung enzim katalase.
2. Pada Tabung pertama yang berisi ekstrak hati dan H2O2, karena di dalam hati mengandung enzim katalase
yang berguna untuk menetralkan racun dimana hanya dapat bekerja optimal pada pH netral. Sedangkan

pada campuran hati dengan KOH dan HCl tidak akan menghasilkan gelembung yang terlalu banyak,
karena pH larutan menjadi basa dan asam
3. Karena H2O2 adalah senyawa yang sangat reaktif dan dapat merusak sel. Oleh karena itu H2O2
dikumpulkan dalam peroksisom kemudian didegradasi oleh enzim katalase menjadi hidrogen dan oksigen.
H2O2
H2O + O2
4. Gelembung yang timbul merupakan hasil penguraian H2O2 menjadi H2O, dapat diuji dengan
menambahkan substrat H2O2 ke dalam ekstrak hati ayam, akan timbul gelembung yang menandakan
adanya H2O dan saat dimasukkan lidi yang membara akan terdapat nyala api yang menandakan ada
oksigen.
5. Enzim Katalase
6. PEran enzim katalase :
F dapat menguraikan hidrogen perioksida (H2O2) yang merupakan senyawa berbahaya bagi tubuh
menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang bukan merupakan senyawa yang berbahaya. Kerja
enzim katalase dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah derajat keasaman (pH).
Enzim katalase dapat bekerja maksimal dalam pH netral yang dapat dibuktikan dengan reaksi
gelembung gas dan nyala bara api.
7. Pertama :
H2O2 adalah racun. Jika tertimbun dalam jumlah banyak dapat menyebabkan berbagai macam penyakit.
Karena itu lah disini diperlukan sekali enzim katalase untuk menguraikan H2O2tersebut.
Kedua :
H2O2 (Hydrogen peroksida) dihasilkan pada proses ekskresi, apabila tidak ada enzim katalase maka racun
di dalam tubuh tidak akan terurai yang mengakibatkan racun akan tertimbun di dalam tubuh dan akan
menyebabkan berbagai macam penyakit.
Selain itu, Hidrogen peroksida adalah produk sampingan yang tidak diinginkan dari metabolisme aerob,
misalnya pada pemecahan asam amino dan asam lemak.
Hidrogen peroksida merupakan senyawa yang sangat reaktif dan dapat merusak sel. Oleh karena itu,
hidrogen peroksida dikumpulkan dalam peroksisom, kemudian didegradasi oleh katalse. Kalatase
mendegradasi hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen, reaksinya adalah sebagai berikut 2H2O2
2H2O + O2
8. Untuk menetralkan H2O2 dalam tubuh. H2O2 dibawa aliran darah menuju ke hati. Di hati H2O2 diuraikan
oleh enzim katalase menjadi H2O dan O2, sehingga tidak berbahaya bagi tubuh.

BAB III
PENUTUP
I.

Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim katalase berperan dalam

penguraian racun dari H2O2 menjadi H2O dan O2 , dimana kerjanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
a. Suhu : dimana enzim katalase tidak akan bekerja optimal pada suhu tinggi.
b. pH
:
dimana
enzim
katalase
akan
bekerja
optimal

Hal

itu

dapat

dibuktikan

dengan

banyaknya

gelembung

pada

dan

nyala

pH

bara

netral.

api.

Dimana semakin banyak gelembung gas dan semakin terang nyala bara api berarti kerja enzim katalase akan
semakin cepat dan begitu pula sebaliknya karena salah satu kerja enzim yaitu sebagai katalisator/pemercepat
reaksi.

II. Saran
Laporan ini didasarkan atas teori dan praktikum yang telah dilakukan. Diharapkan laporan ini dapat
bermanfaat bagi pembaca terutama bagi penulis dalam penyempurnaan teori dan pengusaan materi. Semoga apa
yang diharapkan penulis dan semua pihak pendukung penulisan laporan ini dapat sesuai dengan penguasan teori
yang diharapkan.

lampiran

Anda mungkin juga menyukai