Anda di halaman 1dari 5

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER

TAHUN AKADEMIK 2015-2016

Hari/Tgl : Rabu, 18 Mei 2016


Waktu : 90 Menit
Dosen : Benbasyar Eliyanoor, M.Farm, Apt
Tria Prayoga, S.Farm

Pilihlah jawaban yang paling tepat (one best answer) dengan cara menulis A, B, C, D, atau E,
pada lembar jawaban!

1. Hasil penelitian tanaman akar kucing (Acalypha indica) menunjukkan bahwa ekstrak rebusan
akar kucing dapat berkhasiat sebagai obat asam urat. Pada pembuatan ekstrak untuk dibuat
sediaan tablet, dilakukan penguapan miscela pada suhu 60 C hingga menjadi ekstrak kental
dan ditambahkan maltodekstrin dengan perbandingan 4 : 1 hingga menjadi ekstrak kering.
Pertanyaan soal :
Disebut apakah hasil ekstrak kering akar kucing tersebut?
a. Mixed extract d. Non native extract
b. Mixture of extract e. Adjusted extract
c. Native extract

2. Salah satu kelompok praktikum akan membuat sediaan herbal berbentuk kapsul
menggunakan 3 tanaman yaitu sambiloto, bratawali dan kumis kucing. Sediaan herbal akan
menggunakan bahan baku ekstrak serta diindikasikan untuk penyakit diabetes .
Pertanyaan soal :
Bagaimana cara pembuatan ekstrak dari ketiga tanaman tersebut yang tepat?
a. Mixed extract d. Macerate extract
b. Mixture of extract e. Mixed extraction
c. Modified extract

3. Seorang mahasiswa ingin melakukan penelitian KTI menggunakan ekstrak meniran untuk
dibuat tablet. Ekstrak diperoleh di PT. Phytochemindo. Berdasarkan Certificate of Analysis
ekstrak dicantumkan bahwa ratio botanical extract atau perbandingan antara serbuk simplisia
kering dengan ekstrak yang dihasilkan adalah 10 : 1.
Pertanyaan soal :
Perbandingan tersebut yang tercantum dalam certificate of analysis biasa disebut dengan?
a. Miscela b. Linarut c. Rendemen d. Ekstraktan e. Rafinat

4. Seorang mahasiswa ingin melakukan pembuatan ekstrak tanaman obat. Data penelitian
tentang senyawa yang bertanggung jawab terhadap khasiatnya belum ditemukan. Golongan
zat yang berkhasiat pun belum diketahui.
Pertanyaan soal:
Menurut farmakope Eropa ektrak tersebut termasuk tipe?
a. Tipe A b. Tipe B c. Tipe C d. Tipe D e. Tipe E

5. Seorang mahasiswa membuat ekstrak kering Sambiloto dengan cara infundasi. Simplisia awal
yang digunakan adalah 100 g dan Ekstrak kering yang dihasilkan adalah 20g. Setelah diuji
susut pengeringan simplisia adalah 10%.
Pertanyaan soal :
Berapakan nilai rendemen ekstrak tersebut?
a. 10% b. 20% c. 2% d. 5% e. 50%
6. Pada pembuatan1000 tablet effervescent anak untuk menambah nafsu makan, ditentukan
bahwa dosis ekstrak temulawak adalah 100 mg, meniran 50 mg dan pegagan 100mg.
Rendemen masing-masing ekstrak adalah 10%, 8% dan 12%. Bobot tablet yang akan dibuat
adalah 2 g. Metode yang digunakan adalah granulasi basah.
Pertanyaan soal :
Berapakan serbuk simplisia temulawak yang dibutuhkan untuk membuat 1000 tablet?
a. 1 kg b. 0,8 kg c. 1,2 kg d. 2 kg e. 8 kg

7. Produk x adalah sediaan kapsul yang mengandung ekstrak Phyllanthus niruri sebanyak 50 mg
yang digunakan untuk membantu meningkatkan sistem imun tubuh. Sediaan tersebut telah
dibuktikan baik keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan melewati uji praklinik dan uji
klinik, dan bahan baku serta produk jadinya telah distandardisasi.
Pertnyaan soal :
Termasuk apakah produk x tersebut?
a. Jamu d. Obat Herbal Terstandard
b. Ekstrak e. Fitofarmaka
c. Obat tradisional

8. Obat X digunakan untuk meredakan kembung, sakit perut, melegakan tenggorokan dan
memperbaiki daya tahan tubuh. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukan bahwa produk
x penggunaannya hanya berdasarkan empiris, tradisional, turun temurun dan standardisasi
kandungan kimia belum dipersyaratkan.
Pertanyaan soal :
Obat x merupakan?
a. Jamu d. Obat Herbal Terstandard
b. Ekstrak e. Fitofarmaka
c. Obat kimia

9. Kecenderungan orang saat ini dalam menggunakan bahan alam sebagai obat, meningkatkan
penggunaan jumlah simplisia sebagai bahan baku dalam pembuatannya. Untuk menjaga
kualitas bahan baku obat alam perlu dilakukan usaha budidaya dan standarisasi terhadap
bahan baku tersebut. Jenis tumbuhan dilihat dari segi sudut keragaman hayati dapat
dikonfirmasi sampai informasi genetik sebagai faktor internal untuk validasi jenis.
Pertanyaan soal :
Faktor biologi manakah yang tepat untuk penjelasan diatas?
a. Identitas Jenis (Spesies) d. Lokasi tumbuhan
b. Panen e. Penyimpanan
c. Umur tumbuhan yang digunakan

10. Untuk membuat suatu ekstrak berstandar diperlukan pemahaman terhadap mutu ekstrak. Hal
ini penting sekali untuk menjaga kualitas kandungan ekstrak. Dimensi waktu dari proses
kehidupan tumbuhan terutama metabolisme sehingga menentukan senyawa kandungan.
Kapan senyawa kandungan mencapai kadar optimal dari proses biosinteis dan sebaliknya
kapan sebelum senyawa tersebut dikonversi/ dibiotransformasi/ biodegradasi menjadi
senyawa lain adalah salah satu hal yang harus diperhatikan dan dipahami.
Pertanyaan soal :
Faktor biologi manakah yang tepat untuk penjelasan diatas?
a. Identitas Jenis (Spesies) d. Lokasi tumbuhan
b. Panen e. Penyimpanan
c. Umur tumbuhan yang digunakan
II. PILIHLAH
A. Jika (1), (2), dan (3) yang betul
B. Jika (1) dan (3) betul
C. Jika (2) dan (4) betul
D. Jika (4) saja yang betul
E. Jika semuanya betul

11. Fitokimia adalah ilmu yang mempelajari berbagai senyawa organik yang dibentuk dan
disimpan oleh tumbuhan, yaitu tentang : e
1. Struktur kimia 2. Biosintesis 3. Penyebaran 4. Fungsi biologis

12. Herbal Drug Preparation merupakan sediaan yang berasal dari simplisia yang diperoleh
dengan berbagai cara yaitu : e
1. Ekstraksi 2. Destilasi 3. Fraksinasi 4. Penyerbukan simplisia

13. Berdasarkan pengetahuan tentang senyawa aktif yang terdapat di dalamnya, ekstrak
dibedakan menjadi: a
1. Standardized Extract 2. Quantified Extract 3. Other Extract 4. Mixture of extract

14. Berikut ini merupakan contoh standardized extract : c


1. Ekstrak ginkgo biloba 3. Ekstrak Hypericum perforatum
2. Ekstrak daun digitalis 4. Ekstrak Belladona

15. Perbedaan pembuatan ekstrak campuran terdapat pada hal berikut yaitu : a
1. Jumlah dan jenis pelarut yang digunakan 3. Hasil akhir ekstrak
2. Cara ekstraksi 4. Khasiat ekstrak

16. Kelebihan mixture of single extract dibanding mixed extract adalah : e


1. Masing-masing simplisia dapat diekstraksi dengan kondisi yang optimal menggunakan
pelarut dan cara ekstraksi yang sesuai
2. Masing-masing simplisia menghasilkan ekstrak yang dapat di tentukan/diatur parameter
mutunya
3. Takaran/konsentrasi zat aktif diatur berdasarkan jumlah ekstrak masing-masing
simplisia
4. Masing – masing karakteristik ekstrak tiap simplisia dapat diketahui

17. Pengujian yang dilakukan terhadap kandungan kimia ekstrak antara lain : a
1. Pola kromatogram ekstrak
2. Kadar total golongan kandungan kimia
3. Kadar kandungan kimia tertentu
4. Kemurnian zat

18. Di bawah ini merupakan karakteristik ekstrak non native yaitu : a


1. Selain bahan tersari, mengandung solven atau eksipien
2. Dapat produk antara maupun produk jadi
3. Lebih stabil dan higroskopisitas relatif rendah
4. Lebih mahal

19. Cara membuat standardized esktrak yaitu : a


1. Menambahkan bahan pembantu terhadap ekstrak yang senyawa aktifnya tinggi
2. Menambahkan senyawa aktif yang diketahui ke dalam ekstrak
3. Mencampur ekstrak hasil bets produksi
4. Menetapkan proses produksi yang konstan
20. Karakteristik ekstrak native antara lain : c
1. Selain bahan tersari mengandung bahan tambahan
2. Sebagai produk antara
3. Memiliki nama lain sediaan ekstrak
4. Higroskopisitas tinggi, kurang stabil dalam penyimpanan

21. Nilai rendemen ekstrak berguna untuk menilai : a


1. Cara ekstraksi yang dilakukan
2. Mutu atau standar ekstrak
3. Mutu simplisia yang digunakan
4. Operator ekstraksi

22. Faktor kimia internal yang mempengaruhi mutu ekstrak antara lain : a
1. Jenis senyawa aktif 3. Komposisi kuantitatif
2. Komposisi kualitatif 4. Kandungan logam berat

23. Faktor kimia eksternal yang mempengaruhi mutu ekstrak antara lain : e
1. Metode ekstraksi
2. Ukuran, kekerasan dan kekeringan bahan
3. Pelarut yang digunakan
4. Kandungan logam berat

24. Pengertian ekstrak mencakup hal-hal beikut ini : e


1. Diperoleh dari menyari simplisia nabati atau hewani dengan pelarut
2. Sebagian atau seluruh pelarut diuapkan
3. Massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan hingga memenuhi syarat baku
4. Sediaan pekat

25. Berdasarkan komposisinya ekstrak di bagi menjadi : b


1. Ekstrak Alami 3. Ekstrak non alami
2. Ekstrak tunggal 4. Ekstrak campuran

26. Terdapat dua pendekatan pembuatan ekstrak campuran, yaitu : b


1. Mixed Extract 3. Mixture extract
2. Single Extract 4. Double extract

27. Yang termasuk sediaan ekstrak cair adalah : a


1. Tingtur 3. Ekstrak fluida
2. Maserat minyak 4. Ekstrak spissa

28. Produk dibawah ini merupakan produk golongan fitofarmaka : d


1. Tolak Angin 3. Lelap
2. Stimuno 4. Nodiar

29. Produk dibawah ini yang termasuk produk golongan jamu : d


1. Stimuno 3. Nodiar
2. Tensigard 4. Garcia

30. Produk dibawah ini merupakan produk golongan Obat Herbal Terstandard : e
1. Kiranti 3. Lelap
2. Diapet 4. Tolak Angin

SELAMAT MENGERJAKAN!

Anda mungkin juga menyukai