FITOFARMAKA
Kelompok 8
1. Mutiawati 19330753
2. Kintan Putri Hosi 19330755
3. Nopa Aprilia Yosi Yuni 20330722
4. Dhiny Zsa Zsa Aulia 20330724
5. Riezki Tri Wahyuni 20330727
● Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan
untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat (Permenkes, 2012).
● Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak
berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya naskah lama pada daun lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak
pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat Primbon Jampi. Dengan melihat jumlah tanaman di Indonesia yang
berlimpah dan baru 180 tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional oleh industri maka peluang bagi
profesi kefarmasian untuk meningkatkan peran sediaan herbal dalam pembangunan kesehatan masih terbuka
lebar. Penggunaan obat herbal (fitofarmaka) saat ini semakin berkembang pesat. Beberapa negara tetangga
seperti Cina, Korea, dan India telah mengintegrasikan (Lusia, O. R. K. S., 2006).
● Cara dan pengobatan tradisional di dalam sistem pelayanan kesehatan formal. Perkembangan penggunaan
obat herbal juga sangat berkembang di negara-negara Eropa, salah satunya adalah negara Jerman, lebih dari dua
per tiga dari populasi di negara Jerman menggunakan pengobatan dari alam dan tren ini terus meningkat. Sediaan
Sinupret merupakan fitofarmaka yang diproduksi oleh salah satu perusahan besar di Jerman yaitu Bionorica
(Zamroni dan Ernawati, 2017)..
Tujuan Manfaant
Digunakan untuk mengobati sinusitis atau bronkitis akut dan kronis. Telah dijual di
Jerman dan Eropa selama lebih dari 70 tahun. Sinupret telah melalui sejarah panjang
dan penggunaannya sangat populer di Jerman serta telah menjadi phytomedicine yang
paling banyak diresepkan oleh dokter serta memiliki penjualan tertinggi dan menjadi
salah satu pilihan pengobatan oleh konsumen berdasarkan survey yang dilakukan.
Sinupret menempati peringkat kedua phytotherapeutic paling diresepkan oleh agen
untuk mengobati batuk dan dingin di Jerman pada tahun 2006 , 2007, dan 2008.
SINUPRET
Kandungan Kimia Sinupret
1. Bunga Elder (Sambucus nigra) mengandung : flavonoid (hingga 3 %) yang
terdiri dari terutama glikosida flavonol (astragalin, hiperosida, isoquercitrin,
dan rutin hingga 1,9 %) dan aglikon bebas (quercetin dan kaempferol)
2. Kelopak bunga primrose (Primula officinalis) mengandung flavonoid
(termasuk rutin dan quercetin), karotenoid, dan derivat asam salisilat. Juga
saponin.
3. Common sorel (Rumex acetosa) mengandung polisakarida, asam askorbat,
oksalat (termasuk kalsium oksalat), tannin, anthranoid, aglikon, fiscion, aloe-
emodin, aloe-emodin asetat, emodin, rhein, quinoid, flavonoid (quercetin dan
glikosida), derivat asam hidroksisinamik (asam ferulik), dan fenilpropanoid.
SINUPRET
Dengan demikian khasiat dan penggunaan fitofarmaka dapat lebih dipercaya dan efektif daripada
sediaan jamu-jamuan biasa, karena telah memiliki dasar ilmiah yang jelas. Walaupun sama-sama
diracik dari bahan alami, namun Fitofarmaka jauh mengungguli sediaan jamu biasa, bahkan sediaan ini
juga sudah dapat disetarakan dengan obat-obatan modern. Ini disebabkan fitofarmaka telah melewati
beberapa proses yang setara dengan obat-obatan modern, diantaranya Fitofarmaka telah melewati
standarisasi mutu, baik dalam proses pembuatan hingga pengemasan produk, sehingga dapat
digunakan sesuai dengan dosis yang efektif dan tepat. Adapun beberapa criteria fitofarmaka yaitu;
Aman dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, Klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji
klinik, Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi, Memenuhi
persyaratan mutu yang berlaku.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. SINUPRET
Studi farmakologi mempekerjakan in vitro dan hewan model telah menemukan bahwa
Sinupret memiliki efek antimikroba dan antivirus, aktivitas sekretolitik (rusak sekresi, mengurangi
viskositas lendir) dan aktivitas anti-inflamasi. Semua tindakan ini penting untuk mengobati infeksi
saluran pernapasan. Uji klinis pada Sinupret dilakukan pada produk-produk komersial yang
tersedia di Eropa. Produk Amerika mengandung sama bumbu dan konsentrasi mereka jamu,
namun produk Amerika memiliki nama yang berbeda. Juga, Eropa persiapannya cair untuk
anak-anak mengandung alkohol (etanol, 19% alkohol berdasarkan volume) dan sirup Amerika
mengandung sejumlah berkurang (8% volume atau 0,56 mL per 7,0 mL melayani). Produsen
mengklaim bahwa harus ada sekali tidak berpengaruh pada kadar alkohol dalam darah setelah
mengambil Sinupret Syrup pada dosis yang direkomendasikan. perusahaan menarik kesimpulan
ini dari fakta bahwa jus buah yang paling umum berisi alami etanol (<0,1-0,5% volume) dan
bahwa asupan alkohol yang terkait dengan Sinupret Syrup adalah rable-perusahaan, atau lebih
kecil, maka asupan dengan jus buah . Juga, ada laporan yang menunjukkan bahwa konsentrasi
alkohol dalam darah setelah asupan jumlah yang sangat kecil alkohol tidak signifikan atau tidak
relevan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. TENSIGARD
Uji dilakukan dengan menggunakan hewan uji kucing teranastesi yang dibagi
menjadi 2 kelompok besar yaitu kelompok hewan normotensi dan hipertensi (karena
pemberian adrenalin sehingga tekanan darah naik menjadi 1,5 kali tekanan darah
normal) masing-masing terdiri dari 35 ekor. Selanjutnya dua kelompok tersebut dibagi
lagi menjadi 7 sub kelompok masing-masing 5 ekor, 1 sub kelompok dari masing-
masing kelompok digunakan sebagai kontrol, sedangkan 6 sub kelompok sisanya
digunakan sebagai sub kelompok yang mendapatkan perlakuan dosis Tensigard (6
peringkat dosis). Data perubahan tekanan darah selama masa percobaan digunakan
untuk melihat apakah efek hipotensif Tensigard juga terjadi pada kelompok normotensi
disamping juga beberapa parameter turunannya yang digunakan untuk membuat
hubungan dosis vs respon guna menghitung nilai D50 dari Tensigard dalam
kapasitasnya menurunkan tekanan darah pada subyek uji yang hipertensi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Tensigard memiliki efek hipotensif baik pada kucing
normotensi maupun hipertensi. Nilai D50 efek hipotensif kucing hipertensi adalah
16,37 1,08 mg/kg BB dan ekstrapolasi nilai dosis tersebut pada manusia-50 kg
adalah lebih kurang sebesar 249,05 mg.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3. STIMUNO SYRUP
• Secara klinis yang didasarkan pada monografi penelitian ilmiah dan klinis yang
diterbitkan Sinupret yang diproduksi oleh Bionorica, Neumarkt, Jerman. Sinupret
dengan suatu kombinasi herbal unik yang digunakan untuk mengobati sinusitis atau
bronkitis akut dan kronis.
B. SARAN
Masih terdapat kekurangan dalam makalah ini dikarenakan masih kurangnya informasi
yang bisa diperoleh. Semoga ke depannya informasi yang disediakan oleh pabrik besar
farmasi atau badan yang menyelenggarakan penelitian tentang fitofarmaka lebih terbuka agar
informasi yang didapat lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
American Botanical Council. 1988. Proprietary Botanical Product Scientific and Clinical Monograph
for Sinupret. Clinical Overview for Sinupret.
Djatmiko, M., S. Djoko, dan E. N. Agung. 2001. Pharmacological And Dosage Range Tests Of
Tensigard As A Hypotensive Phytopharmaca. Majalah Farmasi Indonesia. PT. Phapros Tbk
Semarang, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Volume 12, Nomor 1,
Halaman 33-43.
Gratus, C., Wilson, S., Greenfield, S. M., Damery, S. L., Warmington, S. A., Grieve, R., Steven, N.
M., Routledge, P., 2009, The Use of Herbal Medicine by People with Cancer: a Qualitative
Study, BMC Complementary and Alternative Medicine, 9, 1-7.
Julianty, P., dkk. 2019. Bunga Rampai Uji Klinik. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Jakarta. Hal 7-14.
Lication/330410901_Stimuno_untuk_meningkatkan_kekebalan_tubuh_Anak.
DAFTAR PUSTAKA
Lusia, O. R. K. S., 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfaat Dan
Keamanannya. Review Artikel. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. III, No.1 : 01 – 07, ISSN : 1693-
9883.
Maharani, N. E., dan M. Yatin, 2019. Etnobotani Meniran Hijau (Phyllanthus Ninuri L) Sebagai
Potensi Obat Kayap Ular (Herpes Zoster) dalam Tradisi Suku Dayak Ngaju. IAIN,
Palangkaraya
Peraturan Menteri Kesehatan,. 2012. Registrasi Obat Tradisional. Depkes R.I. Jakarta.
Sulaksana, J. 2004. Meniran, Budi Daya dan Pemanfaatan untuk Obat. Jakarta.
Yaumi, M., S. B. Moch, dan H. N. Laela. 2016. Potensi ekstrak etanol 70% akar saluang balum
(Lavanga sarmentosa blume kurz) terhadap kualitas dan viabilitas sperma mencit.
Pharmaciana. Vol.6, No.2, Hal. 131-138.
Yufri, A., R. Yahdian dan H. Dian, 2014. Jurnal Aktivitas Imunomodulator dari Ekstrak Etanol
Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) terhadap Ayam Broiler. Makassar.
Zamroni. S., dan M. Ernawati. 2017. Info Komoditi Tanaman Obat. Badan Pengkajian dan
Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
THANKS!
Do you have any questions?