Anda di halaman 1dari 29

MONOGRAFI SAINTIFIK DAN KLINIKAL

FITOFARMAKA
Kelompok 8
 
1. Mutiawati 19330753
2. Kintan Putri Hosi 19330755
3. Nopa Aprilia Yosi Yuni 20330722
4. Dhiny Zsa Zsa Aulia 20330724
5. Riezki Tri Wahyuni 20330727
 

Dosen : Dr. Tiah Rachmatiah, Msi., Apt.


PENDAHULUAN
● Penggunaan obat-obat herbal mengalami peningkatan di seluruh dunia terutama di negara berkembang.
Selain murah, penggunaan obat herbal dalam perawatan kesehatan untuk mencegah dan mengobati berbagai
macam penyakit lebih mudah diterima oleh tubuh dengan efek samping yang minimal (Gratus, 2009).

● Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan
untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat (Permenkes, 2012).

● Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisional di Indonesia telah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak
berabad-abad yang lalu terbukti dari adanya naskah lama pada daun lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak
pabbura (Sulawesi Selatan), dokumen Serat Primbon Jampi. Dengan melihat jumlah tanaman di Indonesia yang
berlimpah dan baru 180 tanaman yang digunakan sebagai bahan obat tradisional oleh industri maka peluang bagi
profesi kefarmasian untuk meningkatkan peran sediaan herbal dalam pembangunan kesehatan masih terbuka
lebar. Penggunaan obat herbal (fitofarmaka) saat ini semakin berkembang pesat. Beberapa negara tetangga
seperti Cina, Korea, dan India telah mengintegrasikan (Lusia, O. R. K. S., 2006).

● Cara dan pengobatan tradisional di dalam sistem pelayanan kesehatan formal. Perkembangan penggunaan
obat herbal juga sangat berkembang di negara-negara Eropa, salah satunya adalah negara Jerman, lebih dari dua
per tiga dari populasi di negara Jerman menggunakan pengobatan dari alam dan tren ini terus meningkat. Sediaan
Sinupret merupakan fitofarmaka yang diproduksi oleh salah satu perusahan besar di Jerman yaitu Bionorica
(Zamroni dan Ernawati, 2017)..
Tujuan Manfaant

Untuk membahas tentang Memberikan


monografi saintifik dan pengetahuan kepada
klinikal fitofarmaka dari obat- masyarakat dalam
obat fitofarmaka serta monografi saintifik dan
penggunaan utama dan klinikal fitofarmaka dari
waktu pemberian dari obat- sinupret yang merupakan
obat fitofarmaka tersebut produk fitofarmaka yang
agar dapat menghasilkan berkualitas
produk fitofarmaka yang
berkualitas.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Fitofarmaka Logo Fitofarmaka :
Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang
telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah
dengan uji praklinik dan uji klinik, bahan baku dan produk
jadinya telah di standarisasi. Jenis sediaan obat ini masih
belum begitu populer di kalangan masyarakat, dibandingkan
jamu-jamuan dan herba terstandar. Akan tetapi pada
dasarnya sediaan fitofarmaka mirip dengan sediaan jamu-
jamuan karena juga berasal dari bahan-bahan alami. Dalam
ilmu pengobatan, fitofarmaka dapat diartikan sebagai
sediaan jamu-jamuan yang telah tersentuh oleh ilmu
pengetahuan dan teknologi modern. Dengan demikian
khasiat dan penggunaan fitofarmaka dapat lebih dipercaya
dan efektif daripada sediaan jamu-jamuan biasa, karena
telah memiliki dasar ilmiah yang jelas.
TINJAUAN PUSTAKA
B. Kriteria Fitofarmaka
1. Aman dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan
2. Klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik
3. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam
produk jadi
4. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
C. Prioritas Pemilihan Fitofarmaka
1. Bahan bakunya relatif mudah diperoleh.
2. Didasarkan pada pola penyakit di Indonesia.
3. Perkiraan manfaatnya terhadap penyakit tertentu cukup besar.
4. Memiliki rasio resiko dan kegunaan yang menguntungkan penderita.
5. Merupakan satu-satunya alternatif pengobatan.
TINJAUAN PUSTAKA
D. Ramuan Fitofarmaka
Ramuan (komposisi) hendaknya terdiri dari 1 (satu) simplisia/ sediaan
galenik. Bila hal tersebut tidak mungkin, ramuan dapat terdiri dari beberapa
simplisia,/sediaan galenik dengan syarat tidak melebihi 5 (lima)
simplisia/sediaan galenik. Simplisia tersebut masing-masing sekurang-
kurangnya telah diketahui khasiat dan keamanannya berdasar pengalaman.
E. Standar Bahan Baku Fitofarmaka
Bahan baku harus memenuhi persyaratan yang tertera dalam Farmakope
Indonesia, Ekstra Farmakope Indonesia atau Materia Medika Indonesia Bila
pada ketiga buku persyaratan tersebut tidak tertera paparannya, boleh
menggunakan ketentuan dalam buku persyaratan mutu negara lain atau
pedoman lain.
TINJAUAN PUSTAKA
F. Tahap Pengembagan dan Pengujian Fitofarmaka
1. Tahap seleksi
2. Tahap biological screening
3. Tahap penelitian farmakodinamik
4. Tahap pengujian toksisitas lanjut (multiple doses)
5. Tahap pengembangan sediaan (formulasi)
6. Tahap uji klinik pada manusia, yang terdapat 4 fase yaitu :
1. Fase 1 : dilakukan pada sukarelawan sehat.
2. Fase 2 : dilakukan pada kelompok pasien terbatas
3. Fase 3 : dilakukan pada pasien dengan jmlh yang lebih besar dari fase 2
4. Fase 4: post marketing survailence, untuk melihat kemungkinan efek
TINJAUAN PUSTAKA
G. Persyaratan Uji Klinik Fitofarmaka
1. Terhadap calon fitofarmaka dapat dilakukan pengujian klinik pada
manusia
2. Uji Klinik Fitofarmaka merupakan suatu kegiatan pengujian multidisiplin.
3. Uji klinik Fitofarmaka harus memenuhi syarat-syarat ilmiah dan
metodologi
4. Uji Klinik Fitofarmaka harus memenuhi prinsip-prinsip etika sejak
perencanaan sampai pelaksanaan dan penyelesaian uji klinik.
5. Uji Klinik Fitofarmaka hanya dapat dilakukan oleh tim peneliti yang
mempunyai keahlian, pengalaman, kewenangan dan tanggung jawab
dalam pengujian klinik dan evaluasi khasiat klinik obat.
6. Uji Klinik Fitofarmaka hanya dapat dilakukan oleh unit-unit pelayanan dan
penelitian yang memungkinkan untuk pelaksanaan suatu uji klinik, baik
dipandang dari segi kelengkapan sarana, keahlian personalia, maupun
tersedianya pasien yang mencukupi
SINUPRET
Secara klinis yang didasarkan pada monografi penelitian ilmiah dan klinis yang
diterbitkan Sinupret® (diproduksi oleh Bionorica, Neumarkt, Jerman), suatu kombinasi
herbal yang unik yang digunakan untuk mengobati sinusitis atau bronkitis akut dan
kronis. Sinupret® adalah salah satu fitofarmaka yang diproduksi di luar negeri. Obat ini
diproduksi oleh Bionorica, Neumarkt, Jerman. Kandungan : bunga elder (Sambucus
nigra, Caprifoliaceae), kelopak bunga primrose (Primula veris, Primulaceae), herba
common sorrel (Rumex acetosa, Polygonaceae), ramuan Verbena officinalis
(Verbenaceae) dan akar gentian (Gentiana lutea, Gentianaceae).

Digunakan untuk mengobati sinusitis atau bronkitis akut dan kronis. Telah dijual di
Jerman dan Eropa selama lebih dari 70 tahun. Sinupret telah melalui sejarah panjang
dan penggunaannya sangat populer di Jerman serta telah menjadi phytomedicine yang
paling banyak diresepkan oleh dokter serta memiliki penjualan tertinggi dan menjadi
salah satu pilihan pengobatan oleh konsumen berdasarkan survey yang dilakukan.
Sinupret menempati peringkat kedua phytotherapeutic paling diresepkan oleh agen
untuk mengobati batuk dan dingin di Jerman pada tahun 2006 , 2007, dan 2008.
SINUPRET
Kandungan Kimia Sinupret
1. Bunga Elder (Sambucus nigra) mengandung : flavonoid (hingga 3 %) yang
terdiri dari terutama glikosida flavonol (astragalin, hiperosida, isoquercitrin,
dan rutin hingga 1,9 %) dan aglikon bebas (quercetin dan kaempferol)
2. Kelopak bunga primrose (Primula officinalis) mengandung flavonoid
(termasuk rutin dan quercetin), karotenoid, dan derivat asam salisilat. Juga
saponin.
3. Common sorel (Rumex acetosa) mengandung polisakarida, asam askorbat,
oksalat (termasuk kalsium oksalat), tannin, anthranoid, aglikon, fiscion, aloe-
emodin, aloe-emodin asetat, emodin, rhein, quinoid, flavonoid (quercetin dan
glikosida), derivat asam hidroksisinamik (asam ferulik), dan fenilpropanoid.
SINUPRET

4. Ramuan European vervain (Verbena officinalis) mengandung glikosida


iridoid (yaitu verbenalin dan hastatosida), asam triterpenik, sterol, turunan
caffeoyl, turunan asam hydroxycinnamic, zat pahit, dan flavonoid. Juga
mengandung minyak atsiri dengan sitral, terpena, dan alkohol terpena.

5. Akar gentian (Gentiana lutea) mengandung secoiridoid pahit,


gentiopicroside (2-4%) dan amarogentin (0,025-0,084%), oligosakarida
gentianosa dan gentiobiosa (2,5-8,0%); asam fenolat: fitosterol;
polisakarida inulin dan pektin; tanin; lupiol dan β-Amirin triterpena;
xanthon (sekitar 0,1%), terutama gentisin, isogentisin, gentisein, dan
gentiosida; dan sedikit minyak atsiri.
TENSIGARD

Tensigard merupakan produk fitofarmaka


produksi Agromed (PT. Phapros) yang
diformulasikan sebagai antihipertensi, dengan
komposisi ekstrak seledri (Apium graveolens)
75% dan ekstrak kumis kucing (Orthosiphon
stamineus) 25%. Tensigard dapat menurunkan
tekanan darah sistolik maupun diastolik pada
penderita hipertensi ringan hingga sedang tanpa
mempengaruhi kadar elektrolit plasma, kadar
lipid plasma maupun kadar gula darah.
TENSIGARD
Kandungan Kimia Tensigard

1. Ekstrak Apium graveolens (Apium graveolens) Seluruh herba seledri


mengandung glikosida apiin (glikosida flavon), isoquersetin, dan
umbelliferon. Juga mengandung mannite, inosite, asparagine,
glutamine, choline, linamarose, pro vitamin A, vitamin C, dan B.

2. Ekstrak Orthosiphon stamineus (Orthosiphon stamineus)


dimanfaatkan masyarakat untuk pemecah batu ginjal, diuretik
(peluruh kencing), pengobatan hipertensi, gout (arthritis), demam
dan rematik. Penelitian-penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya
menyatakan bahwa Kumis kucing mengandung beberapa senyawa
aktif Flavonoid, Alkaloid, Terpenoid, dan Saponin.
STIMUNO SYRUP
Stimuno syrup atau Stimuno anak adalah obat yang berfungsi untuk
meningkatkan daya tahan tubuh (sistem imun). Obat ini
mengandung meniran hijau (Phyllanthus niruri) yang sudah
terstandarisasi dan melalui berbagai proses pengolahan (Alodokter,
2020).

Dengan meningkatnya daya tahan tubuh, Stimuno anak dapat


mencegah atau mempercepat penyembuhan penyakit infeksi. Stimuno
anak tersedia dalam bentuk sediaan sirup. Produk Stimuno sirup atau
Stimuno anak tersedia dalam 3 varian rasa, yaitu rasa original tutty
fruity, anggur, dan orange berry. Setiap 5 ml obat sirup mengandung 25
mg ekstrak meniran hijau yang dikemas dalam botol berukuran 60 ml
dan 100 ml, serta kemasan stick pack atau sachet sekali minum (Dexa
medika, 2020).
STIMUNO SYRUP
Kandungan Kimia Stimuno Syrup
• Ekstrak meniran (Phyllanthus niruri L) mengandung flavonoid
yang bekerja pada sel-sel tubuh yang menjadi unsur dari
sistem imun. Caranya dengan mengantarkan sinyal intraseluler
pada reseptor sel sampai bekerja lebih optimal. Jika sistem
imun dalam sel bermanfaat memakan fagosit, maka
keterampilan ini bakal meningkat. Jika kegunaannya
mengeluarkan mediator yang menambah keawetan tubuh,
hasil pengeluaran bakal lebih baik.
X-GRA
Merupakan Obat yang mengandung Bahan
Herbal yang digunakan untuk meningkatkan
stamina dan kesegaran tubuh, membantu
mengatasi ejakulasi dini dan disfungsi ereksi .
Produk ini merupakan produk fitofarmaka yang di
produksi oleh PT. Phapros yang mana
mengandung Ganoderma Lucidum (jamur
ganoderma), Eurycomae Radix (akar pasak
bumi), Panacis ginseng Radix (akar gingseng),
Retrofracti Fructus (buah cabai jawa) dan Royal
Jelly. Produk ini berbentuk kapsul yang dikemas
dalam bentuk blister . tiap blister berisi 10
kapsul.
X-GRA
Kandungan Kimia X-Gra
• Jamur ganoderma (Ganoderma lucidum ) berkhasiat sebagai herbal
anti-diabetes, anti-hipertensi, anti-alergi, antioksidan, anti-inflamasi,
anti-hepatitis, analgesik, anti-HIV, serta perlindungan terhadap liver,
ginjal, hemoroid atau wasir, anti-tumor, dan sistem imunitas
(kekebalan tubuh.

• Pasak bumi (Eurycoma longifolia ), tumbuhan yang dikatakan


mempunyai bahan yang membantu mereka yang menghadapi
masalah syahwat.

• Ginseng (Panax schinseng), Akar tanaman ini dapat memperbaiki


aliran dan meningkatkan produksi sel darah merah, serta membantu
pemulihan dari penyakit, efektif melawan kanker dan penyakit,
sebagai tonik, bahan makanan, minuman kesehatan dan sebagainya
X-GRA
• Royal jelly adalah sejenis zat yang disekresikan atau diproduksi dari
kelenjar pharyngeal lebah pekerja pada hari ke-6 dan ke-12
hidupnya. Hasil sekresi ini diketahui kaya akan vitamin dan mineral
yang bisa bermanfat untuk kesehatan seseorang.

• Cabe Jawa (Retrofracti Fructus). Piperine mempunyai daya


antipiretik, analgesik, antiinflamasi, dan menekan susunan saraf
pusat. Bagian akar mengandung piperine, piplartine, dan
piperlonguniinine.Buah cabai jamu memiliki khasiat sebagai obat
sakit perut, masuk angin, beri-beri, rematik, tekanan darah rendah,
kolera, influenza, sakit kepala, lemah syahwat, bronkitis, dan sesak
napas.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya, bahan bakunya
terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku yang telah
dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik,bahan baku dan
produk jadinya telah di standarisasi. Jenis sediaan obat ini masih belum begitu populer di kalangan
masyarakat, dibandingkan jamu-jamuan dan herba terstandar. Akan tetapi pada dasarnya sediaan
fitofarmaka mirip dengan sediaan jamu-jamuan karena juga berasal dari bahan-bahan alami. Dalam
ilmu pengobatan, fitofarmaka dapat diartikan sebagai sediaan jamu-jamuan yang telah tersentuh oleh
ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Dengan demikian khasiat dan penggunaan fitofarmaka dapat lebih dipercaya dan efektif daripada
sediaan jamu-jamuan biasa, karena telah memiliki dasar ilmiah yang jelas. Walaupun sama-sama
diracik dari bahan alami, namun Fitofarmaka jauh mengungguli sediaan jamu biasa, bahkan sediaan ini
juga sudah dapat disetarakan dengan obat-obatan modern. Ini disebabkan fitofarmaka telah melewati
beberapa proses yang setara dengan obat-obatan modern, diantaranya Fitofarmaka telah melewati
standarisasi mutu, baik dalam proses pembuatan hingga pengemasan produk, sehingga dapat
digunakan sesuai dengan dosis yang efektif dan tepat. Adapun beberapa criteria fitofarmaka yaitu;
Aman dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan, Klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji
klinik, Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi, Memenuhi
persyaratan mutu yang berlaku.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. SINUPRET
Studi farmakologi mempekerjakan in vitro dan hewan model telah menemukan bahwa
Sinupret memiliki efek antimikroba dan antivirus, aktivitas sekretolitik (rusak sekresi, mengurangi
viskositas lendir) dan aktivitas anti-inflamasi. Semua tindakan ini penting untuk mengobati infeksi
saluran pernapasan. Uji klinis pada Sinupret dilakukan pada produk-produk komersial yang
tersedia di Eropa. Produk Amerika mengandung sama bumbu dan konsentrasi mereka jamu,
namun produk Amerika memiliki nama yang berbeda. Juga, Eropa persiapannya cair untuk
anak-anak mengandung alkohol (etanol, 19% alkohol berdasarkan volume) dan sirup Amerika
mengandung sejumlah berkurang (8% volume atau 0,56 mL per 7,0 mL melayani). Produsen
mengklaim bahwa harus ada sekali tidak berpengaruh pada kadar alkohol dalam darah setelah
mengambil Sinupret Syrup pada dosis yang direkomendasikan. perusahaan menarik kesimpulan
ini dari fakta bahwa jus buah yang paling umum berisi alami etanol (<0,1-0,5% volume) dan
bahwa asupan alkohol yang terkait dengan Sinupret Syrup adalah rable-perusahaan, atau lebih
kecil, maka asupan dengan jus buah . Juga, ada laporan yang menunjukkan bahwa konsentrasi
alkohol dalam darah setelah asupan jumlah yang sangat kecil alkohol tidak signifikan atau tidak
relevan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
2. TENSIGARD

Uji dilakukan dengan menggunakan hewan uji kucing teranastesi yang dibagi
menjadi 2 kelompok besar yaitu kelompok hewan normotensi dan hipertensi (karena
pemberian adrenalin sehingga tekanan darah naik menjadi 1,5 kali tekanan darah
normal) masing-masing terdiri dari 35 ekor. Selanjutnya dua kelompok tersebut dibagi
lagi menjadi 7 sub kelompok masing-masing 5 ekor, 1 sub kelompok dari masing-
masing kelompok digunakan sebagai kontrol, sedangkan 6 sub kelompok sisanya
digunakan sebagai sub kelompok yang mendapatkan perlakuan dosis Tensigard (6
peringkat dosis). Data perubahan tekanan darah selama masa percobaan digunakan
untuk melihat apakah efek hipotensif Tensigard juga terjadi pada kelompok normotensi
disamping juga beberapa parameter turunannya yang digunakan untuk membuat
hubungan dosis vs respon guna menghitung nilai D50 dari Tensigard dalam
kapasitasnya menurunkan tekanan darah pada subyek uji yang hipertensi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Tensigard memiliki efek hipotensif baik pada kucing
normotensi maupun hipertensi. Nilai D50 efek hipotensif kucing hipertensi adalah
16,37  1,08 mg/kg BB dan ekstrapolasi nilai dosis tersebut pada manusia-50 kg
adalah lebih kurang sebesar 249,05 mg.
HASIL DAN PEMBAHASAN
3. STIMUNO SYRUP

Studi efek imunomodulator dari ekstrak etanol meniran (Phyllanthus niruri


Linn.) telah dilakukan pada ayam broiler dengan metode bersihan karbon.
Ekstrak diberikan secara oral dengan dosis 10; 30; 100; 300 mg/kg BB dan
larutan 0,5% NaCMC sebagai kontrol serta suspensi Stimuno® forte 13,5 mg/kg
BB sebagai pembanding selama 6 hari. Data indeks fagositosis dianalisis secara
statistik dengan ANOVA dua arah dilanjutkan dengan uji Duncan. Peningkatan
indeks fagositosis menunjukkan bahwa efek dari setiap dosis dengan kontrol
negatif berbeda signifikan (P<0,05). Indeks fagositosis tertinggi diperoleh dari
dosis 300 mg/kg BB. Data tentang peningkatan berat relatif limpa dan
peningkatan sel limfosit darah dianalisis dengan ANOVA satu arah dilanjutkan
dengan uji Duncan. Peningkatan berat limpa relatif dan peningkatan sel limfosit
darah menunjukkan efek dari masing-masing dosis untuk kontrol negatif berbeda
signifikan (P<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol meniran
aktif sebagai imunostimulan untuk ayam broiler.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. X-GRA
Produk fitofarmaka ini Tentunya sudah melalui beberapa tahap uji sebelum dipasarkan dan
sudah pasti terbukti pada beberapa penelitian berfungsi sebagai peningkat daya tahan tubuh dan
meningkatkan stamina pria . Adapun sekarang produk ini seringkali dijadikan sebagai kontrol
pembanding atau kontrol positif untuk beberapa penelitian tanaman herbal . Contohnya pada jurnal
penelitian berikut . “Potensi ekstrak etanol 70% akar saluang balum (Lavanga sarmentosa blume
kurz) terhadap kualitas dan viabilitas sperma mencit “Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
potensi Saluang Balum (Lavanga sarmentosa, blume kurz) terhadap kualitas dan viabilitas sperma
mencit. Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit jantan galur Swiss dibagi menjadi 5 kelompok,
masing-masing berjumlah 5 ekor terdiri dari kelompok kontrol, kelompok ekstrak etanol 70% akar
Saluang Balum (EEASB) dosis100; 200; 400 mg/Kg BB dan kelompok X-gra yang diberikan
perlakuan satu kali sehari selama 14 hari. Pada hari ke-14, testis diambil dan ditimbanglalu diamati
kualitas sperma (jumlah dan motilitas sperma) dan viabilitas sperma. Hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan bobot testis pada kelompok EEASB 400 mg/Kg BB (p= 0.004) dengan jumlah
sperma terbanyak (970x106sel/mL). Motilitas sperma tertinggi (95%) ada pada dosis 200 mg/Kg BB
dan 400 mg/Kg BB, dan viabilitas berturut-turut pada dosis 100 mg/Kg BB; 200 mg/Kg BB; 400
mg/Kg BB adalah 83,8%, 96,0% dan dan 87,8%. Pengamatan tersebut menunjukkan bahwa EEASB
memiliki potensi meningkatkan kualitas dan viabilitas sperma mencit.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
• Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,
bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Fitofarmaka adalah
sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara
ilmiah dengan uji praklinis dan uji klinis bahan baku serta produk jadinya telah di
standarisasi.

• Secara klinis yang didasarkan pada monografi penelitian ilmiah dan klinis yang
diterbitkan Sinupret yang diproduksi oleh Bionorica, Neumarkt, Jerman. Sinupret
dengan suatu kombinasi herbal unik yang digunakan untuk mengobati sinusitis atau
bronkitis akut dan kronis.

• Tensigard merupakan produk fitofarmaka produksi Agromed (PT. Phapros) yang


diformulasikan sebagai antihipertensi, dengan komposisi ekstrak seledri (Apium
graveolens) 75% dan ekstrak kumis kucing (Orthosiphon stamineus) 25%.
PENUTUP
• Stimuno syrup atau Stimuno anak adalah obat yang berfungsi untuk meningkatkan daya
tahan tubuh (sistem imun). Obat ini mengandung meniran hijau (Phyllanthus niruri) yang
sudah terstandarisasi dan melalui berbagai proses pengolahan.
• X-gra merupakan obat yang mengandung bahan herbal yang digunakan untuk
meningkatkan stamina dan kesegaran tubuh, membantu mengatasi ejakulasi dini dan
disfungsi ereksi . Produk ini merupakan produk fitofarmaka yang di produksi oleh PT.
Phapros yang mana mengandung Ganoderma Lucidum (jamur ganoderma), Eurycomae
Radix (akar pasak bumi), Panacis ginseng Radix (akar gingseng), Retrofracti Fructus (buah
cabai jawa) dan Royal Jelly.

B. SARAN

Masih terdapat kekurangan dalam makalah ini dikarenakan masih kurangnya informasi
yang bisa diperoleh. Semoga ke depannya informasi yang disediakan oleh pabrik besar
farmasi atau badan yang menyelenggarakan penelitian tentang fitofarmaka lebih terbuka agar
informasi yang didapat lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
American Botanical Council. 1988. Proprietary Botanical Product Scientific and Clinical Monograph
for Sinupret. Clinical Overview for Sinupret.

Dexa Medica, 2020. Diakses tanggal 24 April 2021.


https://www.dexa-medica.com/OTC/STIMUNO-Syrup.

Djatmiko, M., S. Djoko, dan E. N. Agung. 2001. Pharmacological And Dosage Range Tests Of
Tensigard As A Hypotensive Phytopharmaca. Majalah Farmasi Indonesia. PT. Phapros Tbk
Semarang, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Volume 12, Nomor 1,
Halaman 33-43.

Gratus, C., Wilson, S., Greenfield, S. M., Damery, S. L., Warmington, S. A., Grieve, R., Steven, N.
M., Routledge, P., 2009, The Use of Herbal Medicine by People with Cancer: a Qualitative
Study, BMC Complementary and Alternative Medicine, 9, 1-7.

Julianty, P., dkk. 2019. Bunga Rampai Uji Klinik. Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan. Jakarta. Hal 7-14.

Lication/330410901_Stimuno_untuk_meningkatkan_kekebalan_tubuh_Anak.
DAFTAR PUSTAKA
Lusia, O. R. K. S., 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfaat Dan
Keamanannya. Review Artikel. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. III, No.1 : 01 – 07, ISSN : 1693-
9883.

Maharani, N. E., dan M. Yatin, 2019. Etnobotani Meniran Hijau (Phyllanthus Ninuri L) Sebagai
Potensi Obat Kayap Ular (Herpes Zoster) dalam Tradisi Suku Dayak Ngaju. IAIN,
Palangkaraya

Mariska, S., 2011, Fitofarmaka, Diakses 20 November 2016 dari http://mariskasya


fri.blogspot.co.id/2011/02/fitofarmaka.html

Peraturan Menteri Kesehatan,. 2012. Registrasi Obat Tradisional. Depkes R.I. Jakarta.

Researchgate, 2020. Diakses tanggal 24 April 2021 dari http://researchgate.net/pub

Sastrowardoyo, W. 2013. Toksisitas subkronisdan reversibilitas toksisitas subkronis produk X-Gra


phapros pada mencit jantan . kerjasama PT. Phapros Tbk denga lembaga penelitian
Universitas Airlangga. Jakarta-Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono, Pudjoanto, A., Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I. A., Drajad, M., Wibowo, S.,
dan Ngatidjan, 1996, Tumbuhan Obat, Hasil Penelitian, Sifat-sifat dan Penggunaan, 44-52,
Pusat Penelitian Obat Tradisional, UGM, Yogyakarta.

Sulaksana, J. 2004. Meniran, Budi Daya dan Pemanfaatan untuk Obat. Jakarta.

Yaumi, M., S. B. Moch, dan H. N. Laela. 2016. Potensi ekstrak etanol 70% akar saluang balum
(Lavanga sarmentosa blume kurz) terhadap kualitas dan viabilitas sperma mencit.
Pharmaciana. Vol.6, No.2, Hal. 131-138.

Yufri, A., R. Yahdian dan H. Dian, 2014. Jurnal Aktivitas Imunomodulator dari Ekstrak Etanol
Meniran (Phyllanthus niruri Linn.) terhadap Ayam Broiler. Makassar.

Zamroni. S., dan M. Ernawati. 2017. Info Komoditi Tanaman Obat. Badan Pengkajian dan
Pengembangan Perdagangan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.
THANKS!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai