D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
Sisi Yovita Sari
21334765 (K)
B. Prinsip Percobaan : Aspirin dapat dibuat dengan mereaksikan asam salisilat dengan
anhidrida asetat, dengan katalis asam sulfat pekat.
Totolkan larutan tersebut pada lempeng KLT (yang telah dibuat batas
atas dan bawahnya masing-masing 1 cm), menggunakan pipa kapiler.
Masingmasing totolan diberi jarak kira-kira 1 cm.
Amati noda yang dihasilkan dibawa lampu UV. Tandai noda yang
terbentuk dengan pinsil dan kemudian hitung nilai Rf nya( jarak
noda(a) dibagi dengan jarak eluen(b)). Rf = a/b
IV. Hasil
A. Pembuatan Aspirin
10 gram asam salisilat + 14 ml anhidrat asetat menghasilkan Larutan keruh.
10 gram asam salisilat + 14 ml anhidrat asetat + 10 tetes asam sulfat pekat
menghasilkan warna biru Keruh, setelah diaduk menjadi bening (Larutan Jernih).
Jika dipanaskan akan membentuk warna kekuningan.
Jika didinginkan akan membentuk warna endapan putih.
B. Rekristaslisasi Aspirin
Endapan + etanol + 75 mL air panas akan larut.
Jika didinginkan akan membentuk Kristal + Larutan.
Kristal+Larutan kemudian disaring lalu Kristal menjadi bening.
C. Uji Kemurnian Metode Uji Warna dengan Pereaksi FeCl3
Kristal Aspirin + FeCl3 menghasilkan Kristal bening keunguan karena Produk masih
mengandung asam salisilat/belum murni
Asam salisilat + FeCl3 menghasilkan kristal ungu karena Terbentuk kompleks
mengandung asam salisilat.
(sintesis) Warna Kekuningan karena Produk telah murni tidak mengandung asam salisilat.
V. Pembahasan
Aspirin merupakan nama lain dari asam asetil salisilat yang memiliki peranan sangat
besar dalam bidang farmasi yaitu sebagai obat yang berkhasiat antipiretik dan analgenik.
Senyawa aspirin ini tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam, jadi untuk memperolehnya
perlu sintesa.
Aspirin dapat disintesis dari asam salisilat dan asam asetat anhidrat dengan dibantu
dengan asam sulfat pekat. Pada sintesis Aspirin ini, didapatkan warna hitam pada larutan
setelah dipanaskan dengan suhu 60 - 70 °C selama 15 menit. Terbentuknya kristal putih
dibagian bawah larutan pada percobaan sintesis Aspirin ini ketika labu yang terpasang dengan
kondensor refluks itu dipanaskan, lalu didinginkan maka akan terbentuk kristal. Setelah
didapatkan kristal, kristal dikumpulkan menggunakan kertas saring menggunakan corong
Buchner. Kemudian dilakukan rekristalisasi dan tetap kembali berbentuk kristal berwarna
putih, untuk menguji produk aspirin tersebut dilakukan identifikasi dengan menambahkan
larutan FeCl3 yang menghasilkan warna kuning orange, di tabung reaksi lain lakukan dengan
asam salisilat yang ditambahkan FeCl3 maka dihasilkan warna ungu tua.
Digunakan anhidrat asetat karena untuk mencegah adanya air, sebab bila terdapat air
maka kristal aspirin akan terurai kembali menjadi asam salisilat. Adapun fungsi dari
penggunaan asam sulfat pekat yaitu sebagai katalisator yang mempercepat terjadinya reaksi
namun tidak ikut bereaksi.
Sebaiknya pada proses pembentukan kristal dibantu dengan penambahan es batu
supaya mempercepat pembentukan kristal. Asam salisilat merupakan senyawa fenol digunakan
FeCl3 sebagai pereaksi untuk mengidentifikasi adanya fenol. Jika aspirin yang diperoleh
terjadi perubahan warna merah atau ungu maka hasil yang didapatkan merupakan asam
salisilat bukan aspirin karena telah terjadi hidrolisis aspirin kembali menjadi asam salisilat.
VI. Kesimpulan
Pada percobaan kali ini, didapatkan hasil kristal pada sintesis Aspirin ini dan pada
percobaan identifikasi Aspirin didapatkan warna orange ketika dicampurkan FeCl3 dan pada
asam salisilat didapatkan warna ungu tua.
DAFTAR PUSTAKA
3. Laboratorium Kimia Organik. 2018. Modul Praktikum Kimia Organik. Jurusan Teknik
Kimia Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.