Anda di halaman 1dari 21

Analisis Lemak Babi

Haeria, M.Si

Pendahuluan
Halal merupakan istilah arab yang
artinya diperbolehkan, legal, dan
sesuai hukum Islam atau syariah,
dan jika dikaitkan dengan produk
farmasetik, makanan dan minuman,
maka halal dapat dimaknai sebagai
produk farmasetik, makanan atau
minuman yang diperbolehkan untuk
dikomsumsi oleh seorang Muslim.

Aturan tentang kehalalan dan


keharaman suatu produk
Segala sesuatu pada dasarnya adalah
dibolehkan, dengan beberapa pengecualian
yang dilarang secara khusus.
Menghalalkan dan mengharamkan suatu
produk apapun merupakan hak Allah semata.
Mengharamkan yang halan dan
menghalalkan yang haram serupa dengan
syirik
Alasan mendasar diharamkannya sesuatu
adalah timbulnya keburukan dan bahaya.

Pada yang halal terdapat sesuatu yang bisa


menghindarkan dari yang haram
Allah melarang segala sesuatu yang tidak
diperlukan, dengan menggantinya dengan sesuatu
pilihan yang lebih baik.
Apapun yang membawa ke produk non-halal adalah
tidak diperbolehkan
Bersiasat atas produk yang non-halal adalah tidak
dibenarkan
Niat yang baik tidak dapat membenarkan yang
haram.
Menjauhkan diri dari produk yang syubhat adalah
dianjurkan karena takut terjatuh pada produk nonhalal
Tidak ada memlih-milah terhadap suatu produk nonhalal

Komponen non-halal
1. Bangkai,
2. Darah yang mengalir atau yang telah membeku,
3. Turunan babi seperti daging babi, lemak babi, serta
produk-produk yang berasal dari babi seperti gelatin babi
dsb
4. Hewan yang disembelih yang tidak menyebut nama Allah.
5. Hewan yang disembelih sedemikian rupa sehingga
mencegah darahnya mengalir keluat secara sempurna dari
tubuhnya.
6. Semua jenis yang memabukkan
7. Hewan karnivora
8. Burung dengan taring yang ganas
9. Hewan darat seperti katak dan ular.

Lemak Babi dan Gelatin


Babi

Lemak Babi
Lemak babi (lard) merupakan lemak yang
diperoleh dari proses rendering jaringan
adiposa babi (sus scrofa) yang segar, bersih,
dalam kondisi sehat saat disembelih, dan dapat
dikomsumi oleh manusia (Codex Alimentarius,
1999)
Konsistensi lembut dan semipadat pada 27C,
tetapi meleleh sempurna pada 42C.
Lemak babi yang diolah lebih lanjut dapat
mengandung refined lard, lard sterarin, atau
hydrogenated lard.

Lemak babi
Dalam farmasetik: sebagai pelarut
obat nonpolar seperti estradiol dan
testosteron, dan sebagai media
penghantaran obat.
steroid, sediaan untuk kulit dan
suppositoria,
kosmetik (sebagai emulsifier,
emolien, surfaktan, meningkatkan
viskositas.
Asam lemak jenuh asam palmitat

Turunan lemak babi dalam sediaan


kosmetika:
Gliserida lemak babi (mono-, di-, dan
trigliserida)
Gliserida lemak babi terhidrogenasi
Digunakan dalam sediaan lotion,
produk bulu mata dan lipstik

Penyiapan lemak babi


Tugas: Penyiapan lemak babi
dilakukan dengan proses rendering
jaringan adiposa (Rohman dan Che
Man, 2009)

Gelatin Babi
Gelatin merupakan protein turunan
dari kolagen yang diperoleh dari
hidrolisis kulit atau rangka hewan.
Gelatin digunakan Sebagai bahan
baku pembuatan kapsul, gelatin juga
digunakan dalam industri makanan,
kosmetika dan fotografi.

Analisis Derivat Babi


Dengan Spektroskopi
Inframerah

Komposisi lotion (Lukitaningsih,


2012)

Minyak 10% (campuran lemak babi dan minyak kelapa sawit)


Asam stearat 3%
Setil alkohol 0,5%
Cera flava 0,5%
Parafin cair 0,1%
Profil paraben 0,2%
BHT 0,2%
Lanolin 0,2%
Dimetikon 0,2%
Aquades 78,8%
Na2 EDTA 1%
Gliserin 2,5% parfum 1%
TEA 1,8%

Untuk penyiapan sampel kalibrasi


dan validasi:
Lemak babi dicampur dengan minyak
kelapa sawit dengan variasi
konsentrasi sebanyak sembilan jenis.
Perbandingan konsentrasi lemak
babi-minyak kelapa sawit masingmasing (0:100); (12:88); (24:76);
(36:54); (48:52); (60:40); (72:28);
(88:12); dan (100:0) berat 5 g

Ekstraksi minyak/lemak dalam


sediaan kosmetika Lotion:
Sebanyak 5 g lotion ditimbang secara seksama
menggunakan neraca analitik dengan kepekaan 0,1
mg lalu dimasukkan dalam Erlenmeyer. Dilakukan
proses hidrolisis asam dengan cara menambahkan 5
mL HCl pekat dan 10 mL aquades panaskan di wb
suhu 50C. Filtrat dimasukkan dalam corong pisah dan
diekstraksi 2 kali menggunakan heksan 25 mL dan 20
mL. Lapisan lemak diambil labu alas bulat 250 mL
dan dipekatkan dengan evaporator pada suhu 55C.
Ekstrak pekat microtube dan disimpan dalam kulkas.
Ekstrak pekat lemak dilelehkan dengan pemanasan
sebelum dianalisis dengan spektrofotometer FTIR.

Spektra IR dibaca dengan FTIR ABB


MB 300 yang dilengkapi dengan
lempeng kristal ZnSe, detektor
deuterated triglycine sulfate (DTGS),
pemecah berkas sinar germanium
pada substrat KBr

Analisis Lemak Babi


dengan Kromatografi

Pendahuluan
Lemak babi yang terdapat dalam
sediaan innjeksi dapat dianalisis
secara kromatografi, misalnya
Kromatografi gas untuk melihat profil
asam lemak atau kromatografi cair
kinerja tinggi untuk melihat profil
triasilgliserolnya.
Gupitasari (2012) melakukan analisis
asam lemak dengan GC melalui 2
tahap, yaitu tahap derivatisasi dan

1. Derivatiasasi
Sebanyak 50 g lemak ditambah dengan 1,0 mL
heksan, digojok sebentar lalu ditambah dengan
200 L larutan natrium metoksida (NaOCH 3 ) 0,2 N
dan dipanaskan selama 10 menit sambil digojok.
Campuran selanjutnya ditambah dengan BF 3
sebanyak 1,5 mL dan dipanaskan selama 10 menit.
Dibiarkan dingin dan ditambah dengan NaCl jenuh
sebanyak 1,5 mL untuk mengendapkan natrium
gliserolat, lalu divortex selama 10 menit.
Supernatan yang mengandug derivat asam lemak
metil ester (FAME) diambil dan diinjeksikan ke
sistem kromatografi gas.

2. Analisis dengan GC
Sebanyak 1,0 L supernatan diinjeksikan ke
GC dengan kondisi sbb:
Kolom : kolom kapiler RTX-5 (30 m x 0,25 mm,
ketebalan lapisan 0,2 m)
Oven : 50C (ditahan selama 1 menit) lalu
ditingkatkan sampai 200C (8C/menit) dan
akhirnya ditahan pada 200C selama 5 menit.
Detektor : detektor ionisasi nyala (FID, 200C)
Gas pembawa : N2 dengan kecepatan alir 6,8
mL/menit
Injektor : 200C; rasio pemecahan (1 : 20)

Anda mungkin juga menyukai