Haeria, M.Si
Pendahuluan
Halal merupakan istilah arab yang
artinya diperbolehkan, legal, dan
sesuai hukum Islam atau syariah,
dan jika dikaitkan dengan produk
farmasetik, makanan dan minuman,
maka halal dapat dimaknai sebagai
produk farmasetik, makanan atau
minuman yang diperbolehkan untuk
dikomsumsi oleh seorang Muslim.
Komponen non-halal
1. Bangkai,
2. Darah yang mengalir atau yang telah membeku,
3. Turunan babi seperti daging babi, lemak babi, serta
produk-produk yang berasal dari babi seperti gelatin babi
dsb
4. Hewan yang disembelih yang tidak menyebut nama Allah.
5. Hewan yang disembelih sedemikian rupa sehingga
mencegah darahnya mengalir keluat secara sempurna dari
tubuhnya.
6. Semua jenis yang memabukkan
7. Hewan karnivora
8. Burung dengan taring yang ganas
9. Hewan darat seperti katak dan ular.
Lemak Babi
Lemak babi (lard) merupakan lemak yang
diperoleh dari proses rendering jaringan
adiposa babi (sus scrofa) yang segar, bersih,
dalam kondisi sehat saat disembelih, dan dapat
dikomsumi oleh manusia (Codex Alimentarius,
1999)
Konsistensi lembut dan semipadat pada 27C,
tetapi meleleh sempurna pada 42C.
Lemak babi yang diolah lebih lanjut dapat
mengandung refined lard, lard sterarin, atau
hydrogenated lard.
Lemak babi
Dalam farmasetik: sebagai pelarut
obat nonpolar seperti estradiol dan
testosteron, dan sebagai media
penghantaran obat.
steroid, sediaan untuk kulit dan
suppositoria,
kosmetik (sebagai emulsifier,
emolien, surfaktan, meningkatkan
viskositas.
Asam lemak jenuh asam palmitat
Gelatin Babi
Gelatin merupakan protein turunan
dari kolagen yang diperoleh dari
hidrolisis kulit atau rangka hewan.
Gelatin digunakan Sebagai bahan
baku pembuatan kapsul, gelatin juga
digunakan dalam industri makanan,
kosmetika dan fotografi.
Pendahuluan
Lemak babi yang terdapat dalam
sediaan innjeksi dapat dianalisis
secara kromatografi, misalnya
Kromatografi gas untuk melihat profil
asam lemak atau kromatografi cair
kinerja tinggi untuk melihat profil
triasilgliserolnya.
Gupitasari (2012) melakukan analisis
asam lemak dengan GC melalui 2
tahap, yaitu tahap derivatisasi dan
1. Derivatiasasi
Sebanyak 50 g lemak ditambah dengan 1,0 mL
heksan, digojok sebentar lalu ditambah dengan
200 L larutan natrium metoksida (NaOCH 3 ) 0,2 N
dan dipanaskan selama 10 menit sambil digojok.
Campuran selanjutnya ditambah dengan BF 3
sebanyak 1,5 mL dan dipanaskan selama 10 menit.
Dibiarkan dingin dan ditambah dengan NaCl jenuh
sebanyak 1,5 mL untuk mengendapkan natrium
gliserolat, lalu divortex selama 10 menit.
Supernatan yang mengandug derivat asam lemak
metil ester (FAME) diambil dan diinjeksikan ke
sistem kromatografi gas.
2. Analisis dengan GC
Sebanyak 1,0 L supernatan diinjeksikan ke
GC dengan kondisi sbb:
Kolom : kolom kapiler RTX-5 (30 m x 0,25 mm,
ketebalan lapisan 0,2 m)
Oven : 50C (ditahan selama 1 menit) lalu
ditingkatkan sampai 200C (8C/menit) dan
akhirnya ditahan pada 200C selama 5 menit.
Detektor : detektor ionisasi nyala (FID, 200C)
Gas pembawa : N2 dengan kecepatan alir 6,8
mL/menit
Injektor : 200C; rasio pemecahan (1 : 20)