II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Iman dan Takwa
Iman secara etimologis berasal dari kata Arab,amanayuminu,fahuwa
mumin.
Kata
iman
berarti
membenarkan,mempercayai. Secara terminologi iman
adalah
membenarkan
atau
meyakini
dalam
hati,mengucapkan dengan lisan dan mengerjakan dengan
anggota
tubuh.
Iman
dalam
Islam
adalah
mempercayai,membenarkan syahadat lailahaillallah dan
Muhammadarrasulullah,meyakini
dalam
hati,dan
membuktikannya melalui ucapan dan perbuatan.
Iman menurut ahlusunnah wal jamaah mempunyai
banyak cabang sesuai hadits Nabi SAW,yang terutama
adalah ucapan la ilaha illallah dan iman terendah
adalah menyingkirkan gangguan dari jalanan,dan rasa
malu adalah bagian dari iman.
Iman bisa bertambah karena ketaatan kepada Allah
dan berkurang karena berbuat maksiat. Iman mempunyai
6 rukun,beriman kepada Allah,beriman kepada para
malaikat,beriman
kepada
kitab-kitab
Allah,beriman
kepada para rasul Allah,beriman kepada hari kiamat,dan
beriman akan takdir baik dan buruk.
Iman biasa dikaitkan dengan takwa. Takwa berasal dari
kata Arab:
dari kata kerja
,ittaqa,yattaqi,ittiqa,at-tuqat
kata
berarti
takut,waspada,berhati-hati,menjauhi,menghindar.
Takwa secara terminologi berartitaqwa Allah , takwa
kepada Allah yakni sikap seorang mukmin yang takut
kepada Allah yang selalu waspada ,berhati-hati dalam
hidup
kesehariannya
dengan
selalu
berupaya
melaksanakan perintah-perintah Allah dan RasulNya dan
meninggalkan larangan-larangannya.
Tanda-tanda orang bertakwa diantaranya disebutkan
dalam Q.S al-Baqarah 2-5: yakni(1) beriman kepada yang gaib
Nabi dan Rasul dan juga para dai. Ini dapat dilihat pada
firman Allah QS.Al-Anam:131:
. Yang demikian ituadalah karena Tuhanmu tidaklah
membinasakan kota-kota secara aniaya (zalim), sedang
penduduknya dalam keadaan lengah.
Zalim juga ditujukan kepada orang muslim yang
melakukan dosa,melakukan kesalahan,sehingga disebut
zhalama nafsah,menzalimi diri sendiri. Allah berfirman
dalam Q.S.Ali Imran:135:
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan
perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri (zhalamu
anfusahum), mereka ingat akan Allah, lalu memohon
ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang
dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan
mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu,sedang
mereka mengetahuinya.
Dan pada Q.S.Al-Araf:23 yang artinya:
.Keduanya berkata : Ya Tuhan Kami,kami telah
menganiaya diri kami sendiri,dan jika Engkau tidak
mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami ,
niscaya pastilah kami Termasuk orang-orang merugi.
Pada ayat ini Adam dan Hawa mengakui telah berbuat
zalim pada diri sendiri telah melakukan dosa,melanggar
larangan Allah yaitu memakan buah larangan sehingga
Allah menghukumnya dengan mengeluarkannya
dari dalam surga menuju bumi sebagai tempat tinggal
yang penuh ujuan dan kesusahan.
Zalim secara umum menunjukkan pada orang
kafir,,orang yang melampaui batas,yang senang berbuat
dosa,berbuat tidak adil,menganiaya,menindas orang
lain,suka merugikan orang lain tanpa alasan yang jelas.
Zalim yang berarti orang tidak percaya kepada
Allah,mengejek dan merendahkan Nabi Muhammad dan
ajarannya,memperolok-olokan ayat Allah,menindas dan
menghalangi umat yang beriman untuk mnjalankan
ibadah sesuai keyakinannya,mempersekutukan Allah
dengan menyembah berhala seperti patung emas anak
sekali. Yang berkurang hanya kesempurnaan dan cabangcabang imannya. Pelaku kufur ashgar tercela secara syari
tetapi masih dipandang sebagai muslim karena dasar
iman masih ada padanya.
Orang muslim yang kufur nikmat,yang mencela
sesama muslim,yang bertikai sesamanya,yang melakukan
maksiat,termasuk kafir dengan kufur ashgar masih tetap
dianggap mikmin sekalipun mesti mendapat sanksi atas
maksiatnya.
(iii)
Musyrik,berasal
dari
akar
kata
syirkasyraka,mensekutukan.
Asalnya
adalah
asyraka
billah,menyekutukan Allah,mempercayai ada Tuhan selain
Allah. Musyrik, pelaku syrik adalah orang yang menganut
ajaran politheisme,banyak tuhan atau banyak dewa. Musyrik
ada yang ada yang menyembah Allah tapi juga menyembah
tuhan-tuhan atau dewa-dewa sebagai tuhan tandingan Allah
SWT. Dalam Al-Quran disebutkan bahwa kaum penyembah
berhala di zaman Nabi Muhammad SAW disebut kaum musyrik
karena mereka menyembah Dewi Lata,Uzza dan Manat seperti
di sebutkan dalam Q.S an-Najm,19-23,:
Yang artinya :
19. Maka Apakah patut kamu ( hai orang-orang musyrik)
menganggap Al Lata dan Al Uzza,
20. Dan Manah yang ketiga,yang paling terkemudian ( sebagai
anak perempuan Allah )
21. Apakah (patut) untuk kamu (anak) laki-laki dan untuk Allah
(anak) perempuan?
22. Yang demikian itu tentulah suatu pembagian yang tidak
adil.
23. Itu tidak hanyalah Nama-nama yang kamu dan bapakbapak kamu mengadakan; Allah tidak menurunkan suatu
keteranganpun untuk ( menyembah) nya.mereka tidak lain
hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan,dan apa yang diingini