Anda di halaman 1dari 7

A) Pengertian Iman ?

Jawab : Pengertian Iman – Menurut pandangan agama Islam, iman dapat berarti meyakini dan hal
mengenai iman ini telah dituliskan dalam Al-Quran, yang merupakan kitab suci umat muslim. Dalam
beberapa surat, seperti surat At-Taubah, Allah telah menerangkan mengenai keimanan yang diturunkan
kepada umatnya.

B) Rukun iman : 6

Jawab : Berikut keenam rukun iman dalam Islam.

1. Iman Kepada Allah

Rukun iman yang pertama, adalah beriman kepada Allah sebagai Tuhan Yang Maha Esa dan tuhan
semesta alam. Seseorang dapat dikatakan beriman kepada Allah, apabila ia mengimani empat hal
sebagai berikut.

Beriman pada keberadaan Allah atau mengimani keberadaan Allah.

Beriman kepada Rububiyyah Allah, yaitu percaya dan yakin bahwa tidak ada yang menguasai,
menciptakan, serta mengatur seluruh alam semesta kecuali Allah.

Beriman pada Uluhiyyah Allah, meyakini bahwa tidak ada yang berhak serta layak disembah selain Allah
serta mengingkari seluruh sembahan selain Allah.

Beriman pada asma serta sifat-sifat Allah atau Asmaul Husna yang telah ditetapkan untuk Allah dan
ditetapkan oleh nabi untuk Allah. Kemudian menjauhi sikap-sikap yang dapat menghilangkan makna,
memalingkan, serta mempertanyakan Allah.

2. Iman Pada Para Malaikat Allah

Iman kepada para malaikat Allah termasuk dengan mengimani amalan serta tugas-tugas yang diberikan
oleh Allah pada para malaikat. Iman pada malaikat dapat dilakukan dengan cara mempercayai bahwa
tidak ada seorang pun yang mengetahui pasti jumlah malaikat. Sementara itu, ada 10 malaikat yang
wajib diimani oleh umat muslim dan mengimani bahwa malaikat diciptakan dari cahaya.

Ada 10 malaikat yang wajib diimani oleh umat muslim, yaitu malaikat Jibril, malaikat Mikail, malaikat
Rakib, malaikat Atid, malaikat Munkar, malaikat Nakir, malaikat Maut, malaikat Israfil, malaikat Malik,
dan malaikat Ridwan.

3. Iman Kepada Kitab-kitab Allah


Beriman pada kitab-kitab Allah termasuk dalam kalam atau ucapan. Ada empat kitab Allah yang wajib
diimani oleh seorang muslim. Di antaranya adalah Taurat, Injil, Zabur hingga kitab suci Al-Quran.

4. Iman Kepada Rasul-rasul Allah

Mengimani para rasul Allah maknanya adalah meyakini serta mempercayai dengan segenap hati bahwa
rasul Allah itu ada. Beriman pada rasul Allah berarti mempercayai bahwa rasul-rasul tersebut diciptakan
oleh Allah untuk membawa kebenaran maupun ajaran Allah kepada manusia di bumi.

Para rasul yang diciptakan dan diutus oleh Allah dapat menerima wahyu melalui perantara, yaitu
malaikat. Perlu diketahui bahwa Allah menurunkan banyak nabi ke bumi, tetapi hanya ada 25 nabi serta
rasul yang wajib diketahui oleh umat muslim, mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Muhammad.

Berserah diri atau bertawakal kepada Allah mengandung arti kita harus mewakilkan kepercayaan
kepada-Nya ketika suatu peristiwa menimpa diri kita. Dengan demikian, kita harus memasrahkan diri
saat musibah menerpa, bersabar ketika kenestapaan terjadi dalam hidup, dan mensyukuri setiap
episode kehidupan penuh harapan positif.

Setiap manusia memang memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk mencapai keinginannya.
Seperti misalnya mereka ingin mendapatkan uang bisa mencapainya dengan bekerja, ingin nilai bagus
harus belajar sungguh-sungguh dan lain sebagainya.

Namun kadang kita sebagai manusia, merasa menyerah karena lelah sesuatu yang kita kejar tak kunjung
kita capai. Manusia bisa memasrahkan segala yang terjadi pada Allah SWT.

Pasrah bukan berarti menyerah dan putus asa. Jika ada suatu ujian atau masalah yang rumit, kita wajib
berserah diri kepada Allah dengan terus berdoa memohon petunjuk dan kemudahan. Usaha dan doa
sepatutnya diserahkan kepada Allah SWT. Allah yang akan mengatur kapan usaha dan doa akan
terkabul. Allah tahu yang terbaik untuk hamba-hamba-Nya.

Seperti dalam Hadits yang bisa kamu amalkan untuk menunjukkan tawakal kepada Allah di bawah ini:

"Allohumma laka aslamtu wa bika amantu wa 'alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khoshomtu.
Allohumma inni a'udzu bi 'izzatika laa ilaha illa anta an tudhillani. Antal hayyu alladzi laa yamuut wal
jinnu wal insu yamuutun."
Artinya:

"Ya Allah, aku berserah diri kepada-Mu, aku beriman kepada-Mu, aku bertawakal kepada-Mu, aku
bertaubat kepada-Mu, dan aku mengadukan urusanku kepada-Mu. Ya Allah, sesungguhnya aku
berlindung dengan kemuliaan-Mu –tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Engkau–
dari segala hal yang bisa menyesatkanku. Engkau Maha hidup dan tidak mati, sedangkan jin dan manusia
pasti mati." (HR Muslim, no. 2717)

Kandungan doa

1. Segala urusan terjadi atas kuasa Allah. Tidak ada kuasa bagi hamba terhadap sesuatu selain melalui
kuasa Allah.

2. Bertawakal kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya adalah penyebab datangnya pertolongan Allah.

3. Allah menyesatkan siapa saja sesuai kehendak-Nya dan melindungi siapa saja dari kesesatan. Oleh
karena itu, kita dituntut meminta perlindungan kepada Allah agar tidak terjerumus dalam kesesatan.

4. Kita tidak boleh bertawakal kepada jin dan manusia karena mereka tidak kekal abadi dan pasti akan
mati. Berbeda dengan Allah yang kekal abadi dan memiliki sifat kesempurnaan yang tidak mengandung
cacat sedikit pun.

Doa berserah diri kepada Allah

1. Surat Al Mumtahanah ayat 4

"qad kanat lakum uswatun hasanatun fi ibrahima wallazina ma'ah, iz qalu liqaumihim inna bura'a'u
mingkum wa mimma ta'budna min dunillahi kafarna bikum wa bada bainana wa bainakumul adawatu
wal-bagda'u abadan hatta tu'minu billahi wahdahu illa qaula ibrahima li'abihi la'astagfiranna laka wa ma
amliku laka minallahi min syai', rabbana 'alaika tawakkalna wa ilaika anabna wa ilaikal-masr."

Artinya:

"Sungguh, telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama
dengannya, ketika mereka berkata kepada kaumnya, "Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan
dari apa yang kamu sembah selain Allah, kami mengingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami
dan kamu ada permusuhan dan kebencian untuk selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah
saja, kecuali perkataan Ibrahim kepada ayahnya. Sungguh, aku akan memohonkan ampunan bagimu,
namun aku sama sekali tidak dapat menolak (siksaan) Allah terhadapmu." (Ibrahim berkata), Ya Tuhan
kami, hanya kepada Engkau kami bertawakal dan hanya kepada Engkau kami bertobat dan hanya
kepada Engkaulah kami kembali."

2. Surat At Taubah ayat 129

Doa berserah diri beserta arti © 2020 brilio.net

"fa in tawallau fa qul hasbiyallahu la ilaha illa huw, alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul-'arsyil-'azim."

Artinya:

"Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku: tidak ada Tuhan
selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung."

3. Surat Al Anfal ayat 49

Doa berserah diri beserta arti © 2020 brilio.net

"Iz yaqulul-munafiquna wallazina fi qulubihim maradun garra ha'ula'i dinuhum, wa may yatawakkal
'alallahi fa innallha 'azizun hakim."

Artinya:

"(Ingatlah), ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata:
"Mereka itu (orang-orang mukmin) ditipu oleh agamanya". (Allah berfirman): "Barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
Ada berbagai manfaat positif yang bisa kita peroleh dari sikap berserah diri kepada Allah. Kemuliaan
yang tampak pada diri seseorang pada hakikatnya merupakan buah kepasrahan diri kepada-Nya.

Seseorang yang memiliki totalitas kepasrahan tidak akan bergantung pada selain Allah. Hanya kepada
Dia-lah ia akan selalu bergantung dan berserah diri.

Ketika menghadapi suatu masalah dan merasa dirinya tak mampu menyelesaikan masalah itu sendirian,
ia akan menyerahkan urusan tersebut pada orang yang mampu menyelesaikannya. Apabila urusan itu
dipercayakan pada orang yang memiliki kapasitas, kelak akan memberikan hasil yang lebih baik.

Sama halnya ketika manusia berhadapan dengan persoalan hidup dan menyadari keterbatasannya, lalu
memasrahkan diri kepada Allah. Dia (Allah) yang memiliki kekuatan tak terbatas. Allah pula yang lebih
mengetahui segala sesuatunya.

Menurut ahli psikologi, tingkat kepasrahan diri kepada Tuhan menjadi modal utama menggapai
ketenangan hidup dan menghilangkan depresi yang sering dialami manusia.

Oleh karena itu, percaya penuh kepada Allah dapat menghilangkan kecemasan dan kegelisahan. Ketika
berbahagia, ia tidak terlalu berbangga. Ketika kebahagiaan itu lenyap, ia pun tidak terlalu gelisah dan
bersedih hati..

5. Iman Pada Hari Akhir

Beriman pada hari akhir atau hari kiamat maknanya adalah meyakini serta mempercayai bahwa hari
akhir atau kiamat tersebut pasti akan datang dan tidak ada satupun yang mengetahui pasti kapan
datangnya hari akhir tersebut.

Pada hari akhir, alam semesta serta seluruh isinya akan hancur dan manusia akan dibangkitkan dari
kubur untuk dikumpulkan serta dimintai pertanggungjawaban atas apa yang ia lakukan ketika masih
hidup di dunia.

6. Iman Pada Qada dan Qadar

Rukun iman yang terakhir adalah beriman pada takdir yaitu qada dan qadar. Beriman pada takdir qada
dan qadar maknanya yakin serta percaya dengan sepenuh hati bahwa takdir baik maupun buruk datang
dari Allah, serta segala takdir yang terjadi pada manusia telah menjadi ketetapan Allah.
Qada merupakan ketetapan yang telah dituliskan sejak sebelum manusia lahir di dunia, mulai dari nasib,
kematian hingga rezeki. Sedangkan qadar merupakan ketentuan maupun kepastian yang telah
ditentukan oleh Allah dan pasti akan terjadi, telah terjadi maupun sedang terjadi.

Sumber : https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-iman

1. Pengertian Animisme

Animisme merupakan Kepercayaan (dari bahasa Latin anima atau “roh”) yakni kepercayaan kepada
makhluk halus dan roh adalah asas kepercayaan agama yang awalnya muncul di sekitar manusia primitif.
Kepercayaan animisme mempercayai bahwa setiap benda di Bumi ini, (seperti kawasan tertentu, gua,
pohon atau batu besar), memiliki jiwa yang mesti dihormati agar semangat tersebut tidak mengganggu
manusia, malah membantu mereka dari semangat dan roh jahat dan juga dalam kehidupan seharian
mereka.

Pengertian Animisme, Dinamisme, Politeisme, Monoteisme dan Henoteisme

2. Pengertian Dinamisme

Dinamisme merupakan kepercayaan bahwa semua sesuatu memiliki tenaga atau kekuatan yang dapat
memengaruhi keberhasilan atau kegagalan usaha manusia dalam mempertahankan kehidupan. Mereka
percaya terhadap kekuatan gaib dan kekuatan itu bisa menolong mereka. Kekuatan gaib itu terdapat di
dalam benda-benda seperti keris, patung, gunung, pohon besar, dan lain-lain. Untuk memperoleh
pertolongan kekuatan gaib tersebut, mereka melakukan upacara pemberian sesaji, atau ritual lainnya.

3. Pengertian Politeisme

Secara harfiah politeisme berasal dari bahasa Yunani poly + theoi, yang artinya banyak Tuhan. Politeisme
merupakan kepercayaan pada dewa-dewa. Tujuan beragama dalam politeisme bukan hanya memberi
sesajen atau persembahan kepada dewa-dewa itu, tetapi juga menyembah dan berdoa kepada mereka
untuk menjauhkan amarahnya dari masyarakat yang bersangkutan.

4. Pengertian Monoteisme

Monoteisme merupakan paham yang mengungkapkan bahwa cuma satu Tuhan untuk seluruh alam
tidak lagi diakui adanya Tuhan-Tuhan asing yang disangka musuh atau saingan. Kemudian menurut
Bakhtiar (1997:72), Paham Tuhan utama dalam suatu agama ini bisa meningkat menjadi paham Tuhan
tunggal. Artinya, Tuhan utama ialah Tuhan satu, yakni Tuhan untuk nasional untuk satu bangsa.
5. Pengertian Henoteisme

Henoteisme merupakan sebuah pemahaman bahwa hanya ada satu dewa yang berkuasa di dalam dunia
tanpa memungkiri akan keberadaan dewa-dewa lainnya. Henoteisme juga dipahami sebuah tahap
keagamaan yang berada di antara politeisme ke monoteisme.

Sumber : https://majalahpendidikan.com/pengertian-animisme-dinamisme-politeisme-monoteisme-
dan-henoteisme/

Anda mungkin juga menyukai