Anda di halaman 1dari 14

Pengertian iman

Iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah
membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan).
Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu
benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu
diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

Jadi, seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi
ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah,
tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak
dapat dikatakan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu
kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.

Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan
agar umat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah yang artinya:

Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya (Muhammad) dan
kepada Kitab (Al Quran) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya.
Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari
kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh. (Q.S. An Nisa : 136)

Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa Bila kita ingkar kepada Allah, maka akan mengalami
kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan kebahagiaan dalam hidup. Oleh karena
itu, beriman kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia.

Wujud iman

Akidah islam adalah bagian yang paling pokok dalam agama islam. Ia merupakan keyakinan yang
menjadi dasar dari segala sesuatu tindakan lama. Seseorang dipandang sebagai muslim atau bukan
muslim tergantung pada akidahnya. Apabila ia berakidah islam, maka segala amalnya tidak memiliki arti
apa-apa, kendatipun perbuatan yang dilakukan bernilai dalam pandangan manusia.

Akidah islam atau iman mengikat seseorang muslim, sehingga ia terikat dengan segala aturan hukum
yang datang dari islam. Oleh karena itu menjadi seorang muslim berarti meyakini dan melaksanakan
segala sesuatu yang diatur dalam ajaran islam. Seluruh hidupnya didasarkan pada ajaran islam.
PROSES TERBENTUKNYA IMAN

Berbagai pengaruh terhadap seseorang akan mengarahkan iman atau kepribadian seseorang, baik yang
datang dari lingkungan keluarga, masyarakat, pendidikan maupun lingkungan termasuk benda-benda
mati seperti cuaca, tanah, air dan lingkungan flora serta fauna. Pengaruh pendidikan keluarga secara
langsung maupun tidak langsung , baik yang disengaja maupun tidak disengaja amat berpengaruh
terhadap iman seseorang. Diawali dengan proses perkenalan, kemudian meningkat menjadi senang atau
benci. Mengenal ajaran Allah adalah langkah dalam mencapai iman kepada Allah. Jika sesorang tidak
mengenal ajaran Allah, maka orang tersebut tidak mungkin beriman kepada Allah. Disamping proses
pengenalan, proses pembiasaan juga perlu diperhatikan, karena tanpa pembiasaan seseorang bisa saja
semua benci berubah menjadi senang.

Pilar keyakinan umat islam

Adapun pilar keyakinan umat islam yang bisa menjadi fondasi bagi umat islam adalah Rukun iman.
Rukun iman ada 6 yaitu :

1. Iman kepada Allah Patuh dan taat kepada Ajaran Allah dan Hukum-hukumNya.

2. Iman kepada Malaikat-malaikat Allah Mengetahui dan percaya akan keberadaan kekuasaan dan
kebesaran Allah di alam semesta.

3. Iman kepada Kitab-kitab Allah Melaksanakan ajaran Allah dalam kitab-kitabNya secara hanif.
Salah satu kitab Allah adalah Al-Quran. Al-Quran memuat tiga kitab Allah sebelumnya, yaitu kitab-
kitab Zabur, Taurat, dan Injil.

4. Iman kepada Rasul-rasul Allah Mencontoh perjuangan para Nabi dan Rasul dalam menyebarkan
dan menjalankan kebenaran yang disertai kesabaran.
5. Iman kepada hari Kiamat Paham bahwa setiap perbuatan akan ada pembalasan.

6. Iman kepada Qada dan Qadar Paham pada keputusan serta kepastian yang ditentukan Allah pada
alam semesta.

IMAN KEPADA ALLAH

Sebagai umat islam, kita wajib meyakini bahwa yang menciptakan dan mengatur alam semesta adalah
Allah swt. Yaitu Zat Yang Maha Pencipta dan maha kuasa atas segala sesuatu. Keyakinan kita itulah
yang dinamakan iman. Iman kepada Allah adalah percaya atau yakin dengan sesungguhnya akan adanya
Allah Yang Maha Esa, baik zat-Nya, perbuatan-Nya maupun sifat-sifat-Nya. Hal ini merupakan pokok
atau dasar dari seluruh akidah islam. Untuk menumbuhkan dan mempertebal keimanan lepada Allah
swt, maka setiap muslim perlu mengetahui dan mengkaji sifat-sifat Allah dan asmaul husna.

Allah memiliki sifat-sifat wajib yakni sifat yang wajib ada pada Allah. Sifat mustahil adalah sifat yang
tidak boleh atau tidak mungkin ada pada Allah. Nama-nama Allah yang tercantum dalam Al Quran
disebut asmaul husna artinya nama-nama yang paling bagus atau indah. Jumlah asmaul husna ada 99
nama dan kita dianjurkan untuk berzikir dengan nama-nama tersebut serta harus kita hayati dan menjadi
dasar prilaku dalam kehidupan sehari-hari.

IMAN KEPADA malaikat

Iman kepada malaikat berarti yakin, dan membenarkan dengan sepenuh hati bahwa sesungguhnya Allah
swt telah menciptakan malaikat dan makhluk gaib lainnya. Disamping Malaikat, adapula makhluk lain
yaitu jenis jin, setan atau iblis yang masuk kedalam golongan makhluk halus seperti malaikat, tetapi
sifat, fungsi dan perbuatannya berbeda. Malaikat sebagai makhluk gaib tidak memasuki alam nyata atau
alam materiil, tapi alam rohani. Dia bertugas dan berfungsi sebagai perantara dan pelaksanaan kehendak
Allah swt terutama yang berhubungan dengan alam rohani manusia.

Asal kata malaikat adalah malak, jamaknya malaikat, akar katanya ialah alak atau aluuka yang berarti
risalah atau menyampaikan pesan. Malaikat diciptakan dari cahaya, Malaikat tidak berasal dari zat padat
dan wujudnya tidak kelihatan, tidak nyata, atau gaib. Fungsi iman kepada Malaikat diantaranya :

1. Beriman kepada malaikat dapat meningkatkan manusia dalam hal pengetahuan indrawinya kepada
ilmu pengetahuan nonmateri. Namun dapat menumbuhkan rasa kemanusiaannya melalui segala
kelebihannya untuk tetap taat dan patuh kepada Allah swt dengan bahwa meyakini mlaikt pun taat dan
patuh kepada Allah swt.

2. Memiliki pemahaman bahwa ada malaikat yang bertugas mencatat amal perbuatan manusia, baik
perbuatan yang baik ataupun perbuatan yang jahat.

3. Mengimani malaikat berikut sifat-sifatnya akan memberikan manfaat yang besar dalam hidup dan
kehidupan manusia di tengah-tengah masyarakat yang penuh dengan berbagai macam persoalan.

4. Mengimani malaikat dengan segala sifat-sifatnya akan dapat mendorong seseorang untuk
melakukan hal yang terbaik dan berlomba-lomba dalam kebaikan seperti yang d perintahkan Allah.

Perbedaan mnusia dan mlikat di antaranya :


Asal kejadian, manusia diciptakan dari tanah sedangkan malaikat dari cahaya.

Manusia ada yang patuh dan ada yang ingkar, sedangkan manusia sedangkan malaikat senantiasa patuh
dan taat kepada Allah swt.

Manusia di karuniai nafsu, sedangkan malaikat tidak di karuniai nafsu.

Manusia berjenis kelamin dan berkembang biak, sedangkan malaikat tidak.

Wujud manusia terlihat (tampak/konkret), sedangkan wujud malaikat tidak nyata (tidak
tampak/abstrak).

IMAN KEPADA kitab-kitab allah

Pengertian iman kepada kitab-kitab allah adalah mempercayai dan meyakini sepenuh hati bahwa Allah
SWT telah menurunkankitab-kitabnya kepada para nabi atau rosul yang berisi wahyu Allah untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia. Dalam Al-Quran disebutkan bahwa ada 4 kitab Allah.

Taurat diturunkan kepada nabi Musa a.s


Zabur diturunkan kepada nabi Daud a.s
Injil diturunkan kepada nabi Isa a.s
Al Quran diturunkan kepada nabi Muhammad SAW

Al Quran sebagai kitab terakhir memiliki keistimewaan yakni senantiasa terjaga keasliannya dari
perubahan atau pemalsuan.

A. PENGERTIAN KITAB DAN SUHUF

Kitab Kumpulan wahyu Allah yang disampaikan kepada rasul untuk diajarkan kepada manusia sebagai
petunjuk dan pedoman hidup.

Suhuf Wahyu Allah yang disampaikan kepada para rasul, tetapi masih berupa lembaran-lembaran
yang terpisah.

Persamaan kitab dan suhuf adalah sama-sama wahyu dari Allah. Sedangkan perbedaanya adalah isi kitab
lebih lengkap dari pada suhuf dan kitab dibukukan sedangkan suhuf tidak dibukukan. Kitab-kitab Allah
berfungsi untuk menuntun manusia dalam meyakini Allah SWT dan apa yang telah diturunkan kepada
rasul-rasulnya sebagaimana digambarkan dalam firman Allah pada surat Qs Al baqarah : 136.

B. RRILAKU YANG MENCERMINKAN KEIMANAN KEPADA KITAB ALLAH

1. Meyakini bahwa kitab Allah itu benar datang dari Allah

2. Menjadikan kitab Allah sebagai pedoman khusus kitab yang diturunkan kepada kita.

3. Memahami isi kandungannya

4. Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari

IMAN KEPADA rasul-rasul allah

Iman kepada Rasul-rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam rukun yang wajib diimani
setiap umat islam. Yang dimaksud iman kepada para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa
para rasul adalah orang-orang yang telah dipilih oleh Allah SWT, untuk menerima wahyu dariNya untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi memperoleh
kebahagiaan didunia dan diakhirat.

Rasul adalah orang yang diutus Allah SWT, dengan syariat yang baru untuk menyeru manusia
kepadanya. Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah SWT untuk menetapkan atau menjalankan
syariat rasul-rasul sebelumnya.

Tugas pokok para rasul ialah menyampaikan wahyu yang mereka terima dari Allah SWT kepada
umatnya. Tugas ini sungguh berat, tidak jarang mereka mendapatkan tantangan, penghinaan, bahkan
siksaan dari umat manusia. Karena begitu berat tugas mereka, maka Allah SWT memberikan
keistimewaan yang luar biasa yaitu berupa mukjizat. Mukjizat ialah suatu keadaan atau kejadian luar
biasa yang dimiliki para nabi atau rasul atas izin Allah SWT untuk membuktikan kebenaran kenabian
dan kerasulannya dan sebagai senjata untuk menghadapi musuh-musuh yang menentang atau tidak mau
menerima ajaran yang dibawakannya.

Adapun tugas para nabi dan Rasul adalah sebagai berikut :

1. Mengajarkan aqidah tauhid yaitu menanamkan kepada umat manusia bahwa :

a. Allah adalah Dzat Yang Maha Kuasa dan satu-satunya dzat yang harus disembah.
b. Allah adalah pencipta, pencipta alam semesta dan segala isinya serta mengurusi, mengawasi dan
mengaturnya dengan sendirinya.

c. Allah adalah Dzat yang pantas dijadikan tuhan, sembahan manusia.

d. Allah mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan makhluknya.

2. Mengajarkan kepada umat manusia bagaimana cara menyembah atau beribadah kepada Allah
SWT.

3. Menjelaskan hukum-hukum dan batasan-batasan bagi umatnya, mana hal-hal yang dilarang dan
mana yang harus dikerjakan menurut perintah Allah SWT.

4. Memberikan contoh kepada umatnya bagaimana cara menghiasi diri dengan sifat-sifat yang utama
seperti berkata benar, dapat dipercaya, menepati janji, sopan kepada sesama, santun kepada yang lemah,
dan sebagainya

5. Menyampaikan kepada umatnya tentang berita-berita gaib sesuai dengan ketentuan yang
digariskan Allah SWT.

6. Memberikan kabar gembira bagi siapa saja diantara umatnya yang patuh dan taat kepada perintah
Allah SWT dan rasulnya bahwa mereka akan mendapatkan balasan surga, sebagai puncak kenikmatan
yang luar biasa. Sebaliknya mereka membawa kabar derita bagi umat manusia yang berbuat zalim
(aniaya) baik terhadap Allah SWT, terhadap manusia atau terhadap makhluk lain bahwa mereka akan
dibalas dengan neraka, suatu puncak penderitaan yang tak terhingga.

Di antar tanda-tanda orang yang beriman kepada rasul-rasul Allah adalah sebagai berikut :

1. Teguh keimananya kepada Allah SWT semakin kuat keimanan seseorang kepada para rasul Allah,
maka akan semakin kuat pula keimananya kepada Allah SWT. Ketaatan kepada para rasul adalah bukti
keimanan kepada Allah SWT. Seseorang tidak bisa dikatakan beriman kepada Allah SWT tanpa disertai
keimanan kepada rasulnya.

2. Meyakini kebenaran yang dibawa para rasul, kebenaran yang dibawa para rasul tidak lain adalah
wahyu Allah baik yang berupa Al Quran maupun hadis-hadisnya. Meyakini kebenaran wahyu Allah
adalah masalah yang sangat perinsip bagi siapapun yang mencari jalan keselamatan, karena wahyu Allah
sebagi sumber petunjuk bagi manusia.
3. Tidak membeda-bedakan antara rasul yang stu dengan yang lain, Dengan beriman kepada rasul-
rasul Allah otomatis berarti tidak membeda0bedakan antar rasul yang satu dengn rasul yang lain. Artinya
seorang mukmin dituntut untuk meyakini kepada semua rasul yang pernah diutus oleh Allah SWT.

4. Menjadikan para rasul sebagai uswah hasanah. Para rasul yang ditetapkan Allah SWT untuk
memimpin umatnya adalah orang-orang pilihan diantara mereka. Sebelum menerima wahyu dari allah
Mereka adalah orang-orang yang terpandang dilingkungan umatnya, sehingga selalu menjadi acuan
perilaku atau suri tauladan bagi orang-orang di lingkungannya. Apalagi setelah menerima wahyu,
keteladanan mereka tidak diragukan lagi, karena mereka selalu mendapat bimbingan dari Allah SWT.

5. Meyakini rasul-rasul Allah sebagai rahmat bagi alam semesta. Setiap Rasul yang diutus oleh Allah
SWT pasti membawa rahmat bagi umatnya, artinya kedatangan rasul dengan membawa wahyu Allah
adalah bukti kasih sayang (rahmat) Allah terhadap manusia.

6. Meyakini Nabi Muhammad saw, sebagai Nabi dan Rasul terakhir. Nabi Muhammad saw adalah
nabi dan rasul terakhir yang diutus oleh Allah SWT ke muka bumi ini. Tidak akan ada lagi nabi atau
rasul sesudah beliau. Hal ini merupakan keyakinan umat islam yang sangat perinsip dan telah disepakati
oleh seluruh ulama mutaqaddimin dan mutaakh-khirin yang didasarkan kepada dalil-dalil naqli yang
qathi (pasti).

7. Mencintai Nabi Muhammad saw. Mencintai Nabi Muhamad saw adalah suatu keniscayaan dan
menduduki peringkat yang paling tinggi, tentu setelah kecintaan kepada Allah SWT, dibandingkan
dengan kecintaan kepada selain beliau.

Semua rasul Allah mempunyai sifat-sifat terpuji yang merupakan tanda kesempurnaan pribadi mereka.
Sifat-sifat terpuji mereka antara lain adalah :

1. Shiddiq (benar). Mereka selalu berkata benar, dimana, kapan, dan dalam keadaan bagaimanapun
mereka tidak akan berdusta (kadzib)

2. Amanah, yaitu dapat dipercaya, jujur, tidak mungkin khianat.

3. Tabligh, artinya mereka senan tiasa konsekwen menyampaikan kebenarab (wahyu) kepada
umatnya.

4. Fathanah, semua rasul-rasul adalah manusia-manusia yang cerdas yang dipilih Allah SWT. Tidak
mungkin mereka bodoh atau idiot (baladah).
Nilai-nilai yang harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari :

1. Istiqamah dalam menjalankan syariat agama.

2. Tabah dan sabar dalam menghadapi musibah

3. Selalu optimis dan tidak perah putus asa

4. Peduli terhadap kaum dhuafa

5. Selalu melaksanakan ibadah-ibadah sunah

6. Tidak membeda-bedakan para rasul-rasul Allah

7. Meyakini isi kitab-kitab yang dibawa oleh para rasul

8. Meyakini para rasul memiliki sifat-sifat terpuji

9. Menjadikan rasul sebagai suri tauladan.

IMAN KEPADA hari kiamat

Seseorang yang meyakini akan adanya perhitungan amal dan pembalasannya di akhirat akan bersifat
hati-hati, baik dalam berkata-kata maupun dalam perbuatannya. Pengadilan Allah yang mahaadil akan
digelar dan tak ada satu pun makhluk yang dapat mengelak pada hari akhirat. Beriman pada hari
akhirmerupakan ciri mukmin dan muttaqin (orang-orang yang bertakwa). Kehidupan seluruh umat
dijagat raya ini kelak akan berakhir. Semua alam raya, bintang-bintang dilangit akan meredup, deburan
ombak berhenti, gunung-gunung hancur dan alam luluh lantak.

Hari kiamat atau hari akhir adalah suatu peristiwa luar biasa yang pasti akan terjadi dimana seluruh
makhluk,termasuk manusia yang pernah hidup dimuka bumi akan dimatikan, kemudian hidup dan
dibangkitkan kembali untuk mendapatkan perhitungn dan pembalasan atas segala amal yang pernah
dilakukannya selama hidup di dunia.

Ada dua macam kiamat yang kita kenal dan kita alami, yaitu sebagi berikut :
1. Kiamat sugra (kiamat kecil) yang merupakan kehancuran, kematian atau berakhirnya kehidupan
setiap makhluk yang bernyawa.

2. Kiamat kubra (kiamat besar) adalah peristiwa besar aau hancur binasanya alam semesta beserta
isinya (makhluk) sebagai awal dimulainya kehidupan akhirat. Kiamat pasti terjadi, tetapi tidak
seorangpun mengetahui waktu terjadinya kiamat, termasuk para nabi dan rasulnya karena kiamat itu
didatangkan secara tiba-tiba dan hanya Allah SWT saja yang mengetahuinya.

Fungsi iman kepada hari akhir tersebut antara lain adalah sebagai berikut :

1. Menjadikan seseorang lebih meyakini adanya kehidupan berikutnya (kebangkitan)

2. Meyakini bagian-bagian dari peristiwa hari akhir, seperti adanya hisab (perhitungan), mizan
(timbangan amal), surga. Dan neraka sebagai konsekuensi bagi manusia untuk mempertanggung
jawabkan semua perbuatan-perbuatanya selama hidup di dunia.

3. Memberikan dorongan untuk bersikap disiplin, taat, dan patuh menjalankan perintah Allah dan
menjauhi larangannya serta takut terhadap azab Allah.

4. Mendorong untuk selalu berbuat baik (beramal saleh) karena semua amal perbuatan manusia
selama hidup di dunia akan mendapat balasan.

5. Iman kepada hari akhir memiliki nilai positif bagi hidup dan kehidupan manusia didunia melalui
kesadarannya untuk berperilaku sebagai berikut :

a. Senantiasa bertindak penuh perhitungn dan kehati-hatian dengan mendasarkan kesadaran yang
tinggi dan iman yang benar sesuai ajaran islam.

b. Senan tiasa berdisiplin dan berusaha maksimal untuk mematuhi ajaran agama Allah karena
mengetahui bahwa segala amal perbuatan akan selalu dipantau, dicatat dan diperhitungkan pada
pengadilan akhirat kelak.

c. Memiliki pandangan hidup optimis dan raja atau penuh pengharapan bahwa kelak Allah Pasti akan
memberi balasan yang setimpal atas perbuatan manusia sesuai dengan janjinya.

d. Memiliki dorongan untuk merasakan kenikmatan dan takut merasakan siksaan. Adanya gambaran
surga dan neraka akan membuatnya selalu ingin melaksanakan kebaikan dan dan tidak mau
melaksanakan dosa dan kemaksiatan.
e. Menyadarkan manusia dari sifat lupa diri terhadap kesenangan dunia dan berusaha menyelaraskan
kebutuhan duniawi dan ukhrawi.

f. Menghilangkan sifat egois dan berusaha memupuk sifat sosial agamis, yakni mengutamakan
kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.

Hal-hal yang berhubungan dengan alam akhirat, antara lain :

1. Yaumul baas hari kebangkitan semua makhluk yang bernyawa setelah mengalami kematian atau
kebinasaan dalam peristiwa kiamat.

2. Yaumul Mahsyar hari dimana semua manusia akan berkumpul pada suatu tempat yang sangat
luas untuk diberi keputusan oleh Allah mengenai amalan-amalan yang dikerjakan ketika hidup di dunia

3. Yaumul Hisab hari perhitungan atas segala amal manusia selama hidup didunia

4. Mizan timbangan amal. Maksudnya adalah bahwa setelah manusia selesai diperiksa dan dihitung
amal perbuatannya, maka amal tersebut akan ditimbang untuk diketahui secara pasti timbangan amal
baik (pahala) dan amal buruknya (dosa).

5. Surga dan neraka

Surga (Jannah) Suatu tempat yang nikmat dan menyenangkan yang disediakan bagi orang-orang yang
bertakwa atau beramal saleh. Beberapa macam surga antara lain Surga Firdaus, Surga Naim, Surga
Mawa, Surga Khulud, Surga Darussalam, Surga Darul Maqamah.

Neraka Suatu tempat pembalasan paling berat bagi orang yang ingkar, durhaka dan suka berbuat
maksiat kepada Allah dan melanggar aturan-aturannya. Mereka akan kekal di dalamnya dengan penuh
kesengsaraan dan azab yang dahsyat. Nerakapun bertingkat-tingkat dan bermacam-macam, seperti
Neraka Jahanam, Neraka Lada, Neraka Saqar, Neraka Sair, Neraka Hutamah, Neraka Wail, Neraka
Hawiyah.

Hikmah penghayatan iman kepada hari akhir

1. Menyadari bahwa hari kiamat pasti akan datang dan tidak ada yang tahu waktu kejadiannya,
kecuali hanya Allah SWT
2. Hancurnya alam semesta di hari kiamat membuktikan bahwa Allah Maha kuasa melakukan segala
sesuatu yang dia kehendaki.

3. Akibat peristiwa luar biasa tersebut, manusia harus mempersiapkan diri dengan bekal amal saleh
karena tidak pernah ada satupun makhluk yang mengetahui waktu dan kedahsyatannya.

4. Manusia akan mendapatkan keadilan Allah dengan seadil-adilnya. Manusia tidak ada yang luput
dari perhitungan dan pembalasan dihari kemudian.

5. Manusia harus menyadari tanda-tanda menjelang datangnya hari kiamat dan mulai introspeksi
untuk memperbaiki segala ucapan, sikap, atau tingkah lakunya.

6. Di alam mahsyar, hanya amal perbuatan yang baik yang akan membantu memayungi di tengah-
tengah kumpulan seluruh makhluk yang dibangkitkan. Oleh karena itu, kesadaran untuk menabung amal
tersebut sudah harus dipersiapkan saat ini juga.

7. Semua perhitungan amal perbuatan manusia dihitung secara teliti dan tidak akan terlewati meski
hanya seberat biji zarrah.

IMAN KEPADA QADA DAN QADAR

Sebagaiman kita ketahui bahwa salah satu rukun iman ialah meyakini adanya Qada dan qadar dari Allah
SWT. Beriman kepada qada dan qadar akan memberikan pelajaran kepada manusia bahwa sesuatu yang
terjadi di alam semesta ini berjalan sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh Zat yang
maha Tinggi. Qada dan qadar berasal dari bahasa arab yang mengandung banyak makna.. Qada dapat
berarti hukum atau keputusan, berarti kehendak atau menjadikan , sedangkan Qadar berarti ukuran atau
ketentuan dan kepastian.

Iman kepada qada dan qadar Allah memiliki fungsi dan manfaat terhadap manusia itu sendiri, antara lain
sebagai berikut :

1. Memotivasi manusia untuk senantiasa bersyukur, patuh terhadap perintah Allah, menjauhi larangan
Allah dan takut terhadap azab Allah.

2. Iman kepada qada dan qadar yang terefleksi melalui perilaku, diupayakan untuk meningkatkan
kualitas hidupnya.
3. Mempelajari ilmu pengetahuan dan menggali dengan kreativitasnya untuk menemukan dan
mengungkapkan ilmu-ilmu Allah dengan berlandaskan iman dan takwa.

4. Melalui akal dan pikiran,manusia dapat memahami bahwa takdir manusia bukan berarti berdiam diri
saja atau menyerah tanpa usaha dan kerja keras.

5. Menumbuhkan sikap dan prilaku terpuji serta menghilangkan sifat tercela.

6. Aplikasi dari iman terhadap qada dan qadar yang benar adalah menyelaraskan ucapan, prilaku dan
hatinya untuk berbuat baik kepada sesama tanpa membeda-bedakannya.

7. Hikmah lain, khususnya bagi para ilmuan tentang keyakinan akan takdir Allah adalh mendukung
perkembangan teknologi karena pada dasarnya berpijak pada perinsip-perinsip keteraturan, pengamatan
yang intensif dan berkualitas sehingga manusia menemukan suatu ketepatan hukum yang tepat dijagat
raya ini.

Hal-hal yang memiliki kaitan dengan qada dan qadar, antara lain :

1. IKHTIAR usaha untuk memenuhi kebutuhan dalam hidupnya, baik material, spritual, kesehatan
dan masa depannya agar tujuan hidupnya selamat sejahtera dunia dan akhirat terpenuhi. Ikhtiar juga
harus dilakukan dengan sungguh-sungguh, sepenuh hati dan semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan dan keterampilannya.

2. TAWAKAL Penyerahan sesuatu kepada Allah atau menggantungkan urusan diri kepada Allah
setelah berikhtiar.

Hikmah penghayatan iamn kepada Qada dan Qadar, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Kita akan terhindar dari sikap sombong dan takabur karena Allah turut berperan dalam hidup dan
kehidupan setiap umat.

2. Bila kita berfikir dan bertindak positif dalam setiap langkah dan perbuatan kita, maka hasil yang
diperoleh juga akan baik dan positif.

3. Tidak berprasangka buruk kepada Allah karena setiap yang terjadi pada diri kita juga terdapat
peranan kita yang ikut menentukan hasilnya.
4. Yakin bahwa Allah tidak akn menyalahi sunahnya (sunatullah) sehingga manusia wajib berusaha
semaksimal mungkin untuk meraih cita-citanya.

5. Segala sesuatu berawal dari diri kita karena Allah tidak Akan mengubahnya bila tidak dimulai oleh
diri kita sendiri.

6. Qada dan qadar bersifat dinamis sehingga manusia yang bersikap pasrah tanpa usaha dilarang
dalam ajaran islam.

7. Senantiasa memahami bahwa manusia memiliki langkah-langkah dalam kehidupannya yakni


berikhtiar, berdoa dan bertawakal kepada Allah SWT.

8. Bila mendapat nikmat senantiasa bersyukur dan apabila mendapat ujian atau musibah senantiasa
bersabar dan tetap berusaha meraih hal-hal positif.

9. Meyakini bahwa doa yang dipanjatkan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh akan mendapat
jawaban dari Allah meskipun belum tentu dikabulkan pada saat itu juga.

10. Tidak akan meminta pertolongan, kecuali hanya kepada Allah.

Peran iman dan takwa dalam menjawab problema dan tantangan kehidupan modern

a. Iman melenyapkan kepercayaan pada kekuasaan benda.

b. Iman menanamkan semangat berani menghadapi maut.

c. Iman menanamkan sikap self help dalam kehidupan.

d. Iman memberikan ketentraman jiwa.

e. Iman mewujudkan kehidupan yang baik.

f. Iman melahirkan sikap ikhlas dan konsekuen.

g. Iman memberikan keberuntungan.

h. Iman mencegah penyakit.


https://tafany.wordpress.com/2009/12/24/iman-sebagai-pondasi-hidup/

Ibrahim:24
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti
pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit,

Ibrahim:25
pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat
perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

Ibrahim:26
Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-
akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.

Alloh Subhanuhuwata'ala menggambarkanya dalm surat Ibrahim, bahwasannya Kalimat yang baik itu
seperti pohon yang baik, sempurna akar,batang dan buahnya.
Jika akar adalah Iman, maka kita dapat mengambil pelajaran dari akar sebuah pohon, yang mana akar
adalah bagian paling bawah dan merupakan pondasi yang menopang batang dan buah yang berada
diatasnya. Akar ini akan menjadi kuat dan sehat jika terpenuhi nutrisi dan gizi yang ada di lingkungan
atau tanah dimana dia tumbuh.
Demikian juga Iman, dia hanya dapat tumbuh dengan nutrisi yang tepat dan tumbuh dalam lingkungan
yang tepat. Nutrisi bagi Iman adalah Alquran dan Sunnah.
Selanjutnya adalah batang yang menggambarkan keIslaman seseorang, kuat dan tidaknya tergantung
dari akar tadi,yaitu iman yang tak terlihat namun ada dalam hati dan akan tampak dalam amal nyata
mempraktekkan keislamannya tersebut. Bahkan benar tidaknya keIslaman seseorang itu juga tergantung
dari benar tidaknya keimanan.
Dan yang terakhir adalah buah yang menggambarkan Ihsan atau hasil dari iman dan islam Yg
dipraktekkan dalam kehidupan nyata, dalam hal ini Rahmatan lil Alamin itu akan terwujud dari iman
dan Islam yang baik dan juga benar, sehingga dapat dirasakan oleh diri,lingkungan dan masayarakatnya.
Demikian gambaran singkat dari kalimat Thoyibah, penjabaran iman,islam dan ihsan ada di halaman
berikutnya, ...

http://belajarislamdaridasar.blogspot.co.id/2014/11/iman-sebagai-pondasi-islam.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai