Abstrak
Logam aluminium paduan merupakan salah satu logam paduan yang sangat penting dibidang teknik,
diantaranya untuk bahan struktur pesawat terbang, otomotif, kapal dan industri lain. Logam aluminium
mempunyai karakteristik yang menguntungkan, diantaranya adalah mempunyai sifat mampu bentuk yang
baik (formability), tahan korosi, ringan, dan kekuatan mekaniknya dapat ditingkatkan dengan pengerjaan
dingin atau panas. Paduan aluminium seri 2024-T3 merupakan paduan aluminium yang mempunyai sifat
mampu las (weldability) rendah, salah satu upaya untuk memperbaiki hasil pengelasannya adalah dengan
menggunakan metode las friction stir welding (FSW) dan bisa dikombinasikan dengan transient thermal
(TT). Proses transient thermal (TT) merupakan proses pemberian panas lokal pada daerah sekitar las
dengan menggunakan sumber panas bergerak. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan sifat
mekanik las. Metodologi penelitian yang digunakan adalah dengan las FSW tanpa TT (as welded) dan las
FSW dengan TT dengan posisi pemanas berada ditengah tool. Selanjutnya dilakukan beberapa pengujian,
yaitu pengujian struktur mikro dan pengujian kekerasan (microhardness) dengan metode microVickers.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi nilai kekerasan bervariasi sesuai dengan daerah metalurgi
las, yaitu weld, TMAZ, HAZ dan Base Metal (BM). Rata-rata nilai kekerasan pada daerah las (weld) untuk
as welded adalah 85 VHN lebih rendah dibandingkan nilai kekerasan rata-rata daerah las dengan TT yaitu
88 VHN.
13
Pujono, MeTrik Polban, Vol.5 No. 02 - Juli 2011 ISSN : 1411-0741
14
Pujono, MeTrik Polban, Vol.5 No. 02 - Juli 2011 ISSN : 1411-0741
15
Pujono, MeTrik Polban, Vol.5 No. 02 - Juli 2011 ISSN : 1411-0741
16
Pujono, MeTrik Polban, Vol.5 No. 02 - Juli 2011 ISSN : 1411-0741
Daftar Pustaka
1. Mishra, R.S., Ma. Z.Y., 2005, Friction
stir welding and processing, Institute of
Metal Research, Chinese Academy of
Sciences, Shenyang 110016, China ME
Gambar 3.4. Distribusi nilaikekerasan(VHN). 3701, Materials of Engineering
Laboratory, LSU
Hasil uji kekerasan dengan metode microVickers 2. Squillace,A., Defenzo. A.,
didapatkan distribusi nilai kekerasan yang G.Giorleo.G., Bellucci.F., 2004, A
berbeda pada masing-masing daerah Comparasion Between FSW and TIG
pengelasan. Untuk spesimen as welded, Welding Techniques, Modification of
kekerasan rata-rata pada daerah weld adalah 85 Microstructure And Pitting Corrosion
VHN, sedangkan nilai kekerasan rata-rata pada Resistence in AA2024-T3 Butt Joints,
daerah weld untuk spesimen dengan TT yaitu 88 Journal of Materials Prosessing
VHN. Kekerasan pada daerah weld spesimen as Technology.
welded lebih rendah daripada daerah weld pada 3. Khaled, T., 2005, An 0ut sider looks at
spesimen dengan TT, hal ini kemungkinan FSW, ANM- 11 2N-05-06, Federal
disebabkan adanya proses rekristalisasi .yang Av i a t i o n A d m i n s t r a t i o n , 3 9 6 0
tingkat kerapatan strukturnya rendah, walaupun Paramount Boulevard, Lakewood CA
bentuk strukturnya bulat dan halus, sedangkan 90712.
nilai kekerasan pada daerah HAZ dan TMAZ 4. Huang, T.D., Conrardy, C., Dong, P.,
untuk spesimen dengan TT lebih tinggi Kvidahl, L., Decan, L., 2006, Distortion
dibandingkan dengan nilai kekerasan HAZ dan Mitigation Technique for Lightweight
TMAZ pada spesimen as welded. Ship Structure Fabrication, Northrop
Grumman Ship Systems, Society of
Naval Architects and Marine Engineers,
US.
17