Anda di halaman 1dari 35

Kelompok 4

Arini Shohibah
Febriansyah
Meliana Pratiwi
Reza Anggara
Titin Ghusnul Inayah

ARKANUL IMAN
A.   ARTI IMAN DAN RUKUN IMAN

 Secara etimologis, rukun iman itu terdiri dari 2 k


ata, yaitu Rukun dan Iman,keduanya berasal dari ba
hasa arab. Iman artinya percaya dengan sepenuh hat
i. Rukun artinya dasar atau tiang, sandaran, penom
pang,. Rukun iman berarti dasar iman atau tiangnya
iman. Mengingat sebuah tiang, maka ia adalah penja
ga atapnya atau bangunan keislaman seseorang dilih
at dari segi keimanannya.

 kitab suci al-qur’an juga menyebut hal apa saja y


ang perlu diimani secara terperinci, sekalipun tid
ak menggunakan kata arkan al-iman. Sebagaimana di
sebut dalam QS. An-nisa [4]; 136, yang artinya:
“wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman
kepada Allah dan Rosul-Nya dan kepada kitab yang A
llah turunkan kepada Rosul-Nya, serta kitab yang A
llah Turunkan sebelumnya.kitab-kitab-Nya, Rosul-ro
sul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang
itu telah sesat sejauh-jauhnya”.
“Dari paparan diatas, dapat diketahui bahwa yang ya
ng disebut rukun iman itu ada enam perkara, yaitu:
Iman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-ki
tab-Nya, Rosul-Rosul-Nya, hari kiyamat, dan iman k
epada Qadha dan Qadar.
B.   TANDA-TANDA ORANG BERIMAN MENURUT AL-QUR'AN

Tanda-tanda orang yang beriman kepada Allah SWT an


tara lain sebagai berikut:

1.Sangat mencintai Allah SWT.


2. Selalu Komitmen dalam Syahadatnya.
3. Tiap Pekerjaan selalu didasari Ilmu.
4. Mentaati Aturan.
5. Hidup Berjamaah.
C. PILAR UTAMA RUKUN IMAN : ENAM RUKUN

1.    IMAN KEPADA ALLAH SWT

Rukun Iman yang pertama adalah iman kepada Allah S


WT yang merupakan dasar dari seluruh ajaran Islam.
Orang yang akan memeluk agama Islam terlebih dahul
u harus mengucapkan kalimat syahadat.
Pada hakekatnya kepercayaan kepada Allah SWT sudah
dimiliki manusia sejak ia lahir. Bahkan manusia te
lah menyatakan keimanannya kepada Allah SWT sejak
ia berada di alam arwah. 
Iman kepada Allah SWT, Artinya kita yakin dan perc
aya bahwa Allah itu ada. Adanya Allah itu dibuktik
an dengan penciptaan bumi, matahari, bulan, bintan
g, hewan, tumbuhan, dan semua yang ada dimuka bumi
ini. Adanya allah itu karena kemahaEsaan-Nya. Esa
itu baik dalam Dzat maupun sifat-Nya.

Iman kepada Allah bermakna bahwa kita meyakini ten


tang penjelasan Allah dan Rasulnya mengenai kebera
daan Tuhan. Untuk lebih terperinci lagi, makna ima
n kepada Allah dapat kita jabarkan dalam empat poi
n
a. meyakini bahwa penciptaan manusia adalah kehenda
k Allah dan tidak mahkluk lain yang terdapat di se
mesta alam tanpa pengetahuan Allah swt,
b. meyakini bahwa Allah lah yang menciptakan bumi da
n alam semesta dan Allah pulalah yang memberikan r
eski kepada manusia dan mahkluk lainnya.
c.  meyakini bahwa Allahlah yang patut disembah dan
hanya kepadaNyalah segala ibadah ditujukan, misaln
ya berzikir, sujud, berdoa, dan meminta. Semuanya
hanya kepada Allah semata.
d.  meyakini sifat-sifat Allah yang tercantum dalam
alquran (Asmaul Husna)
2.    IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH

Malaikat ialah mahkuluk gaib yang diciptakan Allah dari


cahaya, dengan ketaatan selalu menjalankan perintah
Allah dan kesanggupannya untuk beribadah kepada Allah.
Malaikat diciptakan tidak memiliki sikap ketuhanan dan
hanya Allahlah Tuhan semesta alam. Jumlah malaikat
sangat banyak dan semuanya tunduk dan menjalankan
perintah Allah SWT.  
 Firman Allah SWT dalam surat At-Tahrim ayat :6: ya
ng Artinya “ Hai Orang-orang yang beriman, Peliha
ralah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang b
ergejolak yang bahanbakarnya adalah manusia dan ba
tu, penjaganya malaikat- malaikat yang kasar, yang
keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa y
ang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selaalu me
ngerjakan apa yang diperintahkanNya” 
Dengan demikian, maka para malaikat itu tidak mung
kin melakukan perbuatan yang durhaka kepada Allah
atas setiap PerintahNya dan selalu mengerjakan apa
yang diperinatahkanNya.
  Makna beriman kepada malaikat dapat dijabarkan ke
dalam empat poin:
a. mengimani wujud mereka.
b. mengimani nama-nama malaikat yang telah kita ket
ahui namanya, sedangkan yang kita tidak ketahui na
manya kita mengimaninya secara Ijmal (garis besar)
.
c.  mengimani sifat malaikat yang terdapat dalam ha
dis, misalnya Rasullullah saw, pernah bertemu lang
sung dengan malaikat jibril yang memiliki 600 saya
p (Bukhari) di hadis lain dikatakan setiap sayap m
alaikat jibril menutupi setiap ufuk (Ahmad).
d.mengimani tugas malaikat seperti yang telah diber
itahukan kepada kita. Malaikat senantiasa beribada
kepada Allah; bertasbih siang dan malam dan bertha
3.  IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH
a.  Pengertian Iman kepada Kitab-kitab Allah
Menurut pengertian bahasa, kata iman adalah percay
a atau membenarkan. Menurut ilmu tauhid, iman bera
rti kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam h
ati, diikrarkan secara lisan, dan direalisasikan d
alam perbuatan. Dengan demikian, iman kepada kitab
Allah adalah mempercayai dan meyakini kitab-kitab
Allah Swt. yang diturunkan melalui para utusan-Nya
, yaitu kitab Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad Saw,
kitab Injil kepada Nabi Isa as, kitab Taurat kepad
a Nabi Musa as, dan kitab Zabur kepada Nabi Daud a
s. Kepercayaan tersebut diyakini dalam hati sanuba
ri, diikrarkan dengan ucapan lisan, dan dibuktikan
  Hal ini sesuai dengan firman Allah QS. Al-Baqarah
ayat 177. Berdasarkan ayat tersebut, yang diperkua
t oleh akal pikiran sehat maka hukum beriman kepad
a kitab-kitab Allah adalah wajib. Jika ada seseora
ng yang mengaku sebagai seorang muslim, tetapi tid
ak percaya kepada kitab Allah maka orang tersebut
dianggap telah murtad (keluar dari Islam).
b.  Fungsi Iman kepada Kitab-kitab Allah
Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah dapat dili
hat, antara lain dalam kehidupan pribadi, bermasya
rakat, berbangsa, dan bernegara.

1)  Dalam Kehidupan Pribadi


Fungsi iman kepada kitab-kitab Allah dalam kehidup
an pribadi adalah sebagai stabilisator. Maksudnya,
manusia akan selalu menyadari bahwa semua yang men
impa dirinya berupa kenikmatan, kesenangan, kesusa
han, dan musibah, semuanya telah diatur oleh Allah
Swt.
2) Dalam Kehidupan Bemasyarakat, Berbangsa, dan Ber
negara
Fungsi beriman kepada kitab-kitab Allah memiliki f
ungsi sebagai motivator (pendorong) bagi setiap an
ggota masyarakat untuk selalu berbuat kebajikan.
iman kepada kitab Allah dalam kehidupan bermasy
arakat, berbangsa, dan bernegara dapat berfungsi s
ebagai motivator, dinamisator, dan stabilisator, s
ehingga hubungan dengan sesama manusia, baik peror
angan ataupun kelompok akan terjalin secara selara
s, serasi, dan seimbang.
c. Melaksanakan Ajaran Kitab-kitab Allah
 Kitab Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa as. Di da

lamnya terdapat beberapa isyarat dan hukum agama y


ang sesuai dengan tempat dan kondisi masa itu. Tau
rat menerangkan aqidah-aqidajh yang benar, janji-j
ani Allah, dan ancaman-ancaman-Nya terhadap hamba
yang membangkang. Dalam kitab Taurat juga ada kete
rangan yang tegas akan datangnya Nabi Muhammad Saw
. sebagai penutup para nabi dan rasul, dan juga se
bagai pembawa risalah yang menyempurnakan ajaran-a
jaran sebelumnya.
 Kitab zabur adalah wahyu allah yang diturunkan kep
ada Nabi Daud as. Isi ajarannya mengandung do’a-d
o’a, zikir, pelajaran, dan hikmah. Hukum agama da
n syariat tidak kita temukan di dalam kitab ini. H
al itu disebabkan Nabi Daud as. dalam sejarah kena
bian hanya mengikuti hukum yang terdapat dalam kit
ab Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa as.

 Kitab Injil diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Isa


as. Kitab Injil dirunkan oleh Allah Swt. bertujuan
untuk menerangkan beberapa hukum dan mengajak umat
manusia kiembali kepada aqidah tauhid (monoteisme)
.
Kitab Injil juga memiliki misi mengadakan perbaika
n agama Bani Israil yang pada waktu itu telah terd
apat berbagai penyimpangan dan penyelewengan. Inji
l juga menerangkan perihal kedatangan Nabi Muhamma
d Saw. Kitab ini mengikuti ajaran kitab taurat yan
g diturunkan kepada Nabi Musa as. Kitab diwajibkan
beriman kepada kitab-kitab terdahulu yang dirunkan
sebelum Al-Qur’an
 Al-Qur’an berfungsi sebagai penyempurnaan ajaran-
ajaran terdahulu. Kitab-kitab terdahulu memiliki a
jaran yang tidak universal, hukum perundang-undang
an yang terkandung di dalamnya pada umumnya hanya
sesuai dengan masa dan tempat di mana kitab-kitab
itu diturunkan. Oleh karena itu, Al-Qur’an datang
untuk menyempurnakan kitab-kitab suci tersebut.
4.  IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH
a.  Sikap Mengimani Rasul-rasul Allah
Iman kepada rasul-rasul Allah termasuk rukun iman
keempat. Dalam Al-Qur’an dijelaskan yang artinya:
“Katakanlah, taatilah Allah dan rasul-Nya, jika k
amu berpaling maka sesungguhnya Allah tidak menyuk
ai orang-orang kafir.” (QS. Ali Imran: 32)
1)  Para Rasul adalah utusan Allah
Rasul adalah orang yang diutus Allah Swt. untuk me
nyampaikan ajaran kebenaran kepada manusia (umatny
a) dengan berdasarkan wahyu yang diturunkan kepada
nya. Sebagai seorang muslim kita harus mengimani p
ara nabi atau rasul Allah Swt.
Sikap mengimani tersebut berarti mengikuti ajaran-
ajaran yang telah disampaikan para rasul kepada um
at. Ajaran para nabi dan rasul ini tidak ada sedik
it pun unsure kekerasan, penipuan, kerusakan, perm
usuhan, dan sejenisnya.

Semua sikap dan tindakan para rasul allah tidak se


mata-mata berdsarkan atas kehendaknya sendiri, mel
ainkan sesuai dengan bimbingan yang telah diwahyuk
an oleh Allah Swt. kepada mereka.
2)  Para Rasul Mempunyai Tugas yang Sama
Jumlah rasul yang tertera dalam Al-Qur’an sebanya
k 25 orang, di antaranya ada yang mendapat gelar U
lul Azmi, yaitu mempunyai pendirian yang teguh dan
berjuang keras dalam mensyiarkan agama Allah. Para
rasul yang termasuk golongan Ulul Azmi adalah Nabi
Nuh as, Ibrahim as, Musa as, Isa as, dan Muhammad
Saw. Khusus Nabi Muhammad Saw. sebagai nabi terakh
ir beliau adalah rasul yang paling istimewa di ant
ara yang lainnya, karena beliau diutus tidak hanya
terbatas pada umat yang berada di sekitar wilayahn
ya saja, melainkan untuk seluruh umat alam ini.
Para rasul yang satu dengan yang lainnya dalam men
jalankan tugas tidaklah ada perbedaan. Mereka sam
a-sama diberi tugas untuk menjadikan umatnya mau m
empercayai adanya Allah Swt, yaitu ajaran tauhid.
Secara umum tugas para rasul dapat dirumuskan seba
gai berikut:
a)  Menyampaikan ajaran tentang ke-Esa-an Allah Swt.
b)  Menyerukan manusia (umatnya) untuk berbuat baik.
c)  Memberikan ajaran yang jelas tentang hal-hal yan
g diperintahkan agama dan yang dilarangnya.
d)  Memberikan berita tentang hal-hal gaib (seperti
malaikat, syaitan, iblis dan jin, surge, dan nerak
a) kepada umatnya.
e)  Memberikan informasi gembira (pahala) dan menyed
ihkan (siksa) kepada umatnya.
f)   Menyampaikan ajaran secara sempurna kepada selu
ruh umatnya untuk memperoleh kebahagiaan di dunia
dan akhirat.
b.  Fungsi Iman kepada Rasul Allah
Fungsi beriman kepada rasul antara lain:
1)  Jauh dari perbuatan kesesatan (kekufuran). Rasul
ullah Saw. bersabda yang artinya: “Sesungguhnya t
elah aku tinggalkan kepada kalian dua pusaka, yang
apabila kalian tetap berpegang teguh dengan kuduan
ya kalian tidak akan sesat selamanya, yaitu Kitabu
llah dan sunahku”. (HR. Bukhari dan Muslim).
2) Tidak merasa khawatir dan bersedih hati (QS. Al-A
n’am: 48).
3) Meningkatkan ketaqwaan pada Allah Swt. karena par
a rasul adalah orang-orang yang paling bertaqwa ke
pada-Nya.
4) Menjadikan sikap kejujuran karena rasul adalah or
ang yang selalu baik dalam hati, lisan, dan perbua
tan.
5) Menumbuhkan etos kerja yang penuh dengan keikhlas
an karena para rasul adalah orang yang gigih dalam
usaha.
Memahami fungsi iman kepada rasul tersebut dapat m
enjadikan jiwa bersih dari rasa kedengkian terhada
p sesame dan menjadikan kita giat dalam beribadah
Sikap dan tindakan para rasul perlu dijadikan cont
oh dalam kehidupan sehari-hari agar apa yang diker
jakan selalu mendapat imbalan pahala dari Allah Sw
t.
c. Meneladani Perilaku para rasul allah
Rasul diutus oleh Allah Swt. kepada umatnya dengan
tujuan utama untuk memberikan suri teladan dalam s
emua aktivitas kehidupan. Suri telada ini diwujudk
an dalam bentuk akhlakul karimah (akhlak yang muli
a). Akhlak para rasul Allah tercermin di dalam kit
ab suci Al-Qur’an. Seperti yang diceritakan dalam
Al-Qur’an bahwa akhlak Nabi Muhammad Saw. Sangat
sesuai dengan Al-Qur’an. Dengan demikian akhlakny
a seorang rasul sangatlah mulia dan terpuji
5.  IMAN KEPADA HARI AKHIR (KIAMAT)
a.  Pengertian Hari Akhir
Hari akhir dalam bahasa Al-Qur’an sering disebut
dengan “Yaumul Akhir” yang artinya hari terakhir
atayu hari kiamat, yaitu hari terakhir dari kehidu
pan dunia. Hari akhir adalah kehancuran alam semes
ta beserta isinya dan setelah itu manusia masuk ke
suatu alam yang hakiki (sebenarnya), yang waktu it
u sangat lama (kekal abadi). Setelah kejadian hari
kiamat, bukan berarti selesai segala urusan, tetap
i sebaliknya harus mempertanggung jawabkan seluruh
amal yang telah diperbuatnya selam di dunia.
Beriman kepada kepada hari kiamat merupakan unsur
pokok keimanan. Tanpa beriman kepada hari kiamat,
iman seseorang tidak akan diterima. Oleh karena it
u, keimanan kepada hari kiamat sama halnya dengan
keimanan kepada Allah, malaikat-malaikat allah, ki
tab-kitab-Nya, rsul-rasul-Nya, dan qada qadar-Nya.
b.  Kiamat Sugra dan Kiamat Kubra
Di dalam Al-Qur’an, ada beberapa ayat yang menjel
askan perihal hari kiamat. Dalam ayat-ayat tersebu
t, kiamat terbagi menjadi dua, yaitu kiamat sugra
dan kiamat kubra.
1)  Kiamat Sugra
Kiamat Sugra atau kiamat kecil adalah berakhirnya
kehidupan manusia (kematian) dan bencana alam sepe
2)  Kiamat Kubra
Kiamat kubra atau kiamat besar adalah berakhirnya
seluruh kehidupan makhluk secara serempak. Kematia
n semua makhluk tersebut bersamaan dengan hancurny
a alam semesta. Islam menegaskan bahwa kiamat past
i akan dating. Akan tetapi, waktu kedatangan kiama
t tidak disebutkan secara jelas.
c.  Tanda-tanda datangnya Hari Kiamat
Tanda-tanda datangnya hari kiamat terbagai menjadi d
ua, yaitu tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar.
1)  Tanda-tanda Kecil
a)    Banyak terjadi fitnah.
b)  Sedikitnya ilmu agama karena ilmu tersebut telah
diangkat.
c)  Merebaknya perzinahan.
d)  Jumlah kaum wanita lebih banyak daripada pria.
e)  Banyak terjadi pembunuhan.
f)  Orang yang dahulu miskin berlomba-lomba menjadi
orang berharta atau berkembangnya sifat matrealist
ik.

2)  Tanda-tanda Besar
a)  Terbitnya matahari dari arah barat dan terbenam
di timur.
b)  Munculnya binatang yang dapat berbicara dengan m
anusia. (QS. An-Naml: 82)
c) Datangnya al-Mahdi. Beliau termasuk keturunan Ras
ulullah Saw. Oleh karena itu, beliau srupa benar d
engan akhlak dan budi pekertinya dengan rasulullah
Saw.
d) Munculnya Dajjal, bermata buta sebelah dan mengak
ui dirinya sebagai Tuhan.
e) Hilang dan lenyapnya Al-Qur’an yang berupa musha
f dan yang berupa hafalan dalam hati.
f)  Turunnya Nabi Isa as. Beliau akan turun ke bumi
ini di tengah-tengah merajalelanya pengaruh Dajjal
.
g) Terpecahnya bulan (QS. Al-Qamar: 1).
d.  Fase-fase Hari Kiamat
Hari kiamat berlangsung dalam beberapa fase berikut
ini:
1)  Yaumul-Qiyaamah
Adalah hari kehancuran alam semesta dan berakhirny
a kehidupan makhluk secara serempak yang ditandai
oleh tiupan terompet Malaikat Israfil yang pertama
.
2)  Yaumul-Ba’as
Adalah hari bangkitnya manusia dari kuburnya yang
ditandai oleh tiupan terompet yang kedua oleh Mala
ikat Israfil.
3)  Yaumul-Hasyr (Yaumul Mahsyar)
Adalah hari berkumpulnya semua manusia di hadapan
Allah setelah kebangkitan mereka dari kubur. Semua
manusia dikumpulkan secara bersama-sama di satu te
mpat tanpa ada yang ketinggalan.
4)  Yaumul-Hisab
Adalah hari perhitungan amal baik dan amal buruk m
anusia. Setelah berada di Mahsyar, mereka akan dih
isab satu persatu.
e. Fungsi Iman kepada Hari Kiamat
Beberapa fungsi iman kepada hari akhir adalah seba
gai berikut:
1)  Menambahkan keimanan serta ketaqwaan kepada Alla
h Swt.
2)  Lebih taat kepada Allah dan rasulullah Saw. deng
an menghindarkan diri dari perbuatan maksiat.
3)  Senantiasa hidup dengan hati-hati, waspada, dan
selalu meminta ampunan kepada Allah Swt.
4)  Memberi motivasi untuk beramal dan beribadah kar
ena segala perbuatan baik akan mendapat balasan di
akhirat.
5)  Selalu menghiasi diri dengan berzikir kepada All
ah Swt. sehingga jiwa menjadi tenang.
6.  IMAN KEPADA QADA DAN QADAR
a.  Pengertian Qada dan Qadar
1)  Definisi Qada dan Qadar
Qada artinya keputusan atau ketetapan dan qadar ar
tinya ketentuan atau ukuran. Jadi, qada maksudnya
ketentuan Allah Swt. yang berlaku bagi seluruh mak
hluk-Nya. Sedangkan qadar adalah ketentuan atau uk
uran yang berlaku bagi seluruh makhluk-Nya.
Qada dan qadar merupakan hak Allah yang terjadi pa
da makhluk-Nya yang tidak dapat dihindari, baik ya
ng menyenangkan ataupun sebaliknya, karena semuany
a itu telah ditentukan oleh Allah.
Manusia hanya dapat berencana, tetapi Allah-lah ya
ng menentukan segalanya. Suka dan duka pada hakika
tnya dating dari Allah. Demikian pula kematian ada
lah bukan hal yang harus diingkarkan atau ditakuti
karena ini adalah sesuatu yang pasti terjadi.

c.   Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar


Dengan beriman kepada Qada dan Qadar, banyak hikma
h yang amat berharga bagi kita dalam menjalani keh
idupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupa
n akhirat. Hikamh tersebut, antara lain:
1)  Jalan yang membebaskan dari kesyirikan.
2)  Menjadikan seseorang istiqamah (QS. 70: 19-22).
3)  Menjadikan seseorang selalu berhati-hati (QS. 7:
99).
4)  Melatih diri untuk banyak besyukur dan bersabar
(QS. 16: 53).
5)  Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa
(QS. 12: 87).
6)  Memupuk sifat optimis dan giat bekerja (QS. 28:
77).
7)  Menenangkan jiwa (QS. 89: 27-30).

Anda mungkin juga menyukai