ASPEK AKIDAH
IMAN KEPADA KITAB ALLAH SWT
KOMPETENSI DASAR
Iman kepada Kitab Allah SWT adalah menyakini di dalam hati tentang kebenaran, bahwa
Allah SWT pernah menurunkan kitab-kitab kepada rasul-Nya, dibenarkan dengan ucapan
lisan, dan dibuktikan dengan prtbuatan atau tingkah laku dalam kehidupan.
PENGERTIAN SUHUF
Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan
kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari Kemudian, Maka Sesungguhnya orang itu telah sesat
sejauh-jauhnya.
Hadist
Artinya: “Iman adalah engkau percaya kepada Allah, malaikat-malaikuat-Nya, Kitab-
Kitab-Nya, hari akhir, dan engkau percaya kepada qadar Allah, yang baik maupun yang
buruk. (HR. Muslim
KITAB – KITAB ALLAH SWT
Kitab Zabur berasal dari kata zabara-yazburu-zabr yang artinya menulis. Makna
aslinya adalah kitab yang tertulis. Dalam bahasa arab zabur dikenal dengan mazmur
dalam bahasa Ibrani disebut mizmar yang artinya nyanyian rohani yang dianggap
suci.
Kitab zabur adalah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Daud as
dengan bahasa Qibti.
Kitab zabur memerupakan kitab suci yang memiliki 150 surat. Kandungan kitab
zabur tidak mengandung hukum-hukum, tetapi hanya berisi nasihat-nasihat, hikmah,
pujian dan sanjungan kepada Allah SWT.
Ajaran pokok Kitab Zabur:
1. Nyanyian untuk memuji Tuhan (liturgi)
2. Nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur
3. Ratapan-ratapan jamaah
4. Ratapan dan doa individu
5. Nyanyian untuk raja.
163. Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah
memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa,
Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
(An-Nisa/4:163)
KITAB INJIL
kitab ijil adalah kitab yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi Isa as dengan
menggunakan bahasa Suryani sebagai pedoman hidup Bani Israil.
Kitab injil diwahyukan kepada Nabi Isa as pada awal abad ke 1M dan pada golongan
– golongan atau kelompok tertentu dinamakan sebagai Bibel atau al-Kitab.
Isi ajaran pokok dalam kitab Injil:
1. Memuat ajaran pokok berupa perintah untuk kembali kepada tauhid yang murni
2. Perintah untuk menjauhi sifat tamak dan rakus
3. Membenarkan kitab-kitab yang turun sebelumnya
4. Menceritakan akan datangnya nabi akhir zaman setelah Nabi Isa as yang bernama
Ahmad yang tak lain adalah Nabi Muhammad SAW.
KITAB AL-QURAN
Al-Quran merupakan Kitab suci yang diwahyukan oleh Allah SWT kepada Nabi
Muhammad SAW melalui perantara malaikat jibril secara berangsur-angsur dalam
bahasa arab, dan membacanya bernilai ibadah.
Kitab suci Al-Quran merupakan kitab suci terakhir yang diturunkan Allah SWT
dengan tujuan untuk menghapus sebagian syariat dan menyempurnakan kitab-kitab
sebelumnya.
Kitab suci Al-Quran turun kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur
selama kurang lebih 23 Tahun atau tepatnya 22 tahun 2 bulan 22 hari.
Al-Quran terdiri dari atas 30 Juz, 114 Surat, 6.236 ayat, 74,437 kalimat dan 325.345
huruf.
Wahyu yang pertama turun adalah surat al-Alaq ayat 1 – 5 dan wahyu yang terakhir
turun adalah Q.S al-Maidah ayat 3.
Pokok Ajaran kitab Al-Quran sebagai berikut:
1. Akidah, yaitu hal – hal yang berkaitan dengan keyakinan atau iman
2. Ibadah, yaitu Mahda dan ibadah ghairu mahdah.
3. Akhlak, yaitu berisi tentang seorang hamba kepada sang kholiq, kepada sesama,
dan kepada alam sekitar
4. Muamalah, yaitu hubungan manusia dengan manusia
5. Kisah, yaitu cerita Nabi dan rasul, orang-orang saleh dan orang-orang yang
ingkar.
6. Semangat mengembangkan ilmu pengetahuan.
Keistimewaan Al-Quran sebagai berikut:
1. Sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan bertaqwa.
2. Sebagai informasi kepada setiap umat bahwa nabi dan rasul terdahulu
mempunyai syariat (aturan) dan caranya masing-masing dalam menyembah Allah
SWT.
3. Al-Quran sebagai kitab suci terakhir dan terjamin keasliannya.
4. Al-Quran tidak dapat tertandingi oleh ide-ide manusia yang ingin
menyimpangkanya.
5. Membaca dab mempelajari al-Quran bernilai Ibadah.