DISUSUN OLEH:
Kelas XI-IPA4
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah SWT
2. Sikap prilaku beriman kepada kitab-kitab Allah SWT
3. Hikma beriman kepada kitab-kitab Allah SWT
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas
mata pelajaran Agama Islam , tetapi juga untuk memberikan pengetahuan mengenai iman
kepada kitab-kitab Allah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kitab-Kitab Allah
Secara etimologi kata kitab adalah bentuk masdar dari kata ka-ta-ba yang berarti
menulis. Setelah jadi masdar berarti tulisan. Bentuk jama’ dari kata kitab adalah kutub.
Dalam bahasa Indonesia, kitab berarti buku.
Secara terminologis yang dimaksud dengan kitab (Al-kitab, kitab Allah, Al-kutub
kitab-kitab Allah)adlah kitan suci yang diturunkan oleh Allah swt kepada para Nabi dan
Rasul-Nya.[2]
Jadi, Beriman kepada kitab-kitab Allah yaitu kepercayaan yang pasti bahwasanya
allah Swt, memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-Nya untuk disampaikan kepada
para hamba-Nya dan bahwa kitab-kitab tersebut terdapat kebenaran, cahaya dan petunjuk
bagi manusia, baik di dunia maupun di akhirat.
Kata Al-kitab di dalam Al-Quran dipakai untuk beberapa pengertian:
1. Menunjukkan semua kitab suci yang telah diturunkan kepada para Nabi dan Rasul:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu kea rah timur dan barat itu suatu kebijakan, akan tetapi
sesungguhnya kebijakan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, Al-
kitab, dab Nabi-Nabi.”(Al-baqarah 2:177).
2. Menunjukkan semua kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Quran:
”Berkatalah orang –orang kafir:”Kamu bukan seorang yang dijadikan
Rasul.”Katakanlah:”Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu dan antara orang-
orang yang mempunyai ilmu tentang Al-kitab.”(Ar-Ra’d 13:43).
3. Menunjukkan kitab suci tertentu sebelim Al-Quran; misalnya Taurat:
”Dan sesungguhnya kami telah mendatangkanAl-kitab (taurat)”kepada Nabi adam.”(Al-
baqarah 2:87)
4. Menunjukkan kitab suci Al-Quran secara khusus:
”Al-kitab ini tidak aa keraguan padanya;”pentunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.”(Al-
Baqarah 2:2)
Disamping Al-kitab, untuk menunjukkan kitab kitab suci yang diturunkan Allah swt kepaa
para Nabi dan Rasul .Al-quran juga memakaikan istilah lain yaitu
1. Shuhuf, bentuk jama’ dari shahifah yang berarti lembaran. Dipakai untuk menunujukkan
kitab –kita suci sebelum Al-Quran, khususnya yang dirurunkan kepada Nabi Ibrahim dan
Nabi Musa AS, sebagaimana yang dinyatakan dalam surah Al-A’la ayat 18:19:
”Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam shuhuf yang dahulu. Yaitu shuhuf Ibrahim
dan Musa.”(Al-A’la 87:18:-19)
2. Zubur, bentuk jama’ dari Zabur yang berarti buku. Dipakai untuk menunjukkan kitab-kitab
suci yang diturunkan Allah sebelum Al-Quran, sebagaimana yang dinyatakan dalam surat Ali
Imran Ayat 184:
”Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun telah
didustakan pula, mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, zubur dan kitab yang
member penjelasan yang sempurna.”(Ali Imran 3:184)
3. Zabur, bentuk mufrad dari Zubur, dipakai khusus untuk menunjukkan kitab suci yang
diturunkan Allah kepada Nabi Daud AS, sebagaimana yang dinyatakan dalam surah An-Nisa
163:
”Dan kami berikan Zabur kepada Daud.”(An-Nisa 4:163)
Beriman kepada kitab-kitab Allah termasuk salah satu rukun iman, sebagaimana firman
Allah Swt . dalam surah An-Nisaa’ ayat 136:
“Wahai orang-orang yang beriman , tetaplah beriman kepada kitab-kitab Allah dan Rasulnya
sallallahu ‘alaihi wa sallam , kepada kitabNya yang diturunkan kepada RasulNya yakni Al-
Quran, sebagaimana Allah juga memerintahkan agar kita beriman kepada kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-
jauhnya.”[3]
B. Sikap Prilaku Beriman Kepada Kitab Allah SWT
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wahyu Tuhan
yang dibukukan. Sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab
dst : ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang dimaksud iman kepada
kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan
kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada umatnya sebagai
pedoman hidup (petunjuk) bagi umat manusia supaya dapat meraih kebahagian di dunia dan
di akhirat.
Kita wajib beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul kepada
umat manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan perantaraan
malaikat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman Allah SWT dalam surat
Al Baqarah ayat 285:
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari
Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada
Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya .” (Q.S. Al Baqarah (2) :
285)
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman kepada
kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka pengingkaran
terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran terhadap kitab-kitab
Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya mengingkari kepada Rasulullah, para
Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman
kepada kitab-kitab Allah termasuk murtad (keluar dari islam).
Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi
Ibrahim dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran (Q.S. 53 : 36-37),
Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44), Zabur yang diturunkan kepada
Nabi Daud (Q.S. 17 : 55), Injil yang diwahyukan kepada Nabi Isa putra maryam (Q.S. 5 : 44),
dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
(Q.S. 3 : 2-4)[4]
Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya bahwa sebelum Al
Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya, iman
yang tidak mengharuskan kita untuk mengikuti dan patuh terhadap perundang-undangannya.
Sebab perundang-undangan kitab-kitab suci yang dahulu telah terhapus, telah digantikan
dengan perundang-undangan Al Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-satunya kitab yang
sekarang kita ikuti dan kita imani.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini , para pembaca dapat memahami bagaimana iman kepada
Al-qur’an. Sebaiknya kita sebagai umat islam yang baik , harus lah memahami bagaimana
menggunakan dan memahami iman kepada Al-qur’an itu dengan baik dan benar sesuai
dengan fungsinya dan haruslah kita turut serta mewujudkan umat islam . dengan masalah-
masalah yang ada , haruslah hal tersebut menjadi tolak ukur kita sebagai umat islam untuk
membenahi diri menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya , sehingga cita-cita dan harapan
seluruh umat islam didunia dapat terwujud. Kami mengaharapkan kritik dan saran dari para
pembaca, agar kami dapat memperbaiki makalah ini untuk lebih baik lagi.