Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT karena rahmat dan
hidayah-Nya, kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul " Iman kepada
kitab-kitab Allah SWT dan Iman kepada Nabi dan Rasul." Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.Marlina Gazali,M.Pd selaku Dosen
Mata Kuliah Al-Islam & Kemuhammdiyahan I Karena telah mengizinkan kami
untuk memprensentasikan makalah hasil diskusi kami.Tidak lupa juga kami ingin
mengucap terima kasih kepada semua pihak yang telah berkenan membantu pada
tahap penyusunan hingga selesai.

Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai salah satu rujukan
maupun pedoman bagi para pembaca dan pendengar, dan juga dapat menambah
wawasan serta pengalaman. Kami menyadari bahwa kami ini tentunya tidak lepas
dari banyaknya kekurangan, baik dari aspek kualitas dari makalah yang kami buat.
Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada pembaca dan
pendengar untuk lebih meningkatkan kualitas makalah kami dikemudian hari.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1.Iman kepada kitab-kitab Allah SWT

Dalam agama islam dikenal empat buah kitab yang wajib kita percaya serta kita
imani. Jumlah kitab suci sebenarnya tidak dijelaskan dalam Al-quran juga dalam
Hadits. Selain dari kitab Allah SWT yang dturunkan kepada rasul melalui malakiat
Jibril, kita juga bisa berpedoman pada Hadits Nabi Muhammad SAW dan sahifa-
sahifa/ suhuf/ lembaran firman Allah SWT yang diturunkan pada nabi Adam,
Ibrahim, dan Musa AS.
kitab-kitab Allah SWT hukumnya adalah wajib ‘ain atau wajib bagi seluruh
warga muslim di seluruh dunia. Dilihat dari pengertian atau arti defenisi, kitab
Allah SWT adalah kitab suci yang merupakan wahyu yang diturunkan oleh Allah
SWT melalui rasul-rasulnya untuk dijadikan pedoman hidup umat manusia
sepanjang masa. Orang  yang mengingkari serta tidak percaya kepada Al-quran
disebut orang-orang murtad.

Daftar kitab-kitab Allah SWT beserta Rasul penerima wahyunya


1.       Kitab Taurat diturunkan kepada nabi Musa AS
2.       Kitab Zabur diturunkan kepada nabi Daud AS berbahasa Qibty
3.       Kitab Injil diturunkan kepada nabi Isa AS berbahasa Suryani
4.       Kitab Al-Quran  kepada nabi Muhammad SAW berbahasa arab

2.Iman kepada Nabi dan Rasul

Iman kepada rasul-rasul Allah merupakan suatu kewajiban, karena iman


kepada rasul-rasul Allah merupakan rukun iman, yaitu yang keempat. Iman kepada
rasul artinya mempercayai dengan sepenuh hati atas kedatangan rasul, mulai dari
rasul yang pertama yaitu Nabi Adam AS. hingga rasul terakhir yaitu Nabi
Muhammad SAW. Ajaran yang dibawa oleh para nabi dan rasul sejak Nabi Adam
AS. hingga Nabi Muhammad SAW. Merupakan suatu rangkaian yang memiliki
satu tujuan yaitu mengesankan Allah SWT. Berupa syariat atau hukum tertentu
yang kemudian disampaikan atau diajarkan kepada umatnya.
Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim, wajib beriman atau
mempercayai kepada para rasul utusan Allah sehingga dengan hal itu kita akan
mengamalkan semua ajaran yang dibawa oleh rasul utusan Allah tersebut. Dengan
berpegang hidup pada Allah dan sunah rasul maka kita akan hidup bahagia di
dunia dan juga akhirat. Namun, di dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita
hanya mengetahui tentang pengertiannya saja itu pun hanya terbatas, tanpa
mengetahui akan pemahamannya lebih dalam dan penerapannya di dalam
kehidupan yang kita jalani atau di dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
1.Rumusan masalah Iman kepada kitab-kitab Allah SWT
1. Pengertian iman kepada kitab-kitab Allah SWT
2. Sikap prilaku beriman kepada kitab-kitab Allah SWT
3. Hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT

2.Rumusan masalah Iman kepada Nabi dan Rasul

1. Pengertian iman kepada Rasul-Rasul Allah SWT


2. Tugas Para Rasul
3. Tanda-tanda beriman kepada Rasul-rasul Allah SWT
4. Bukti-bukti cinta kepada Rasul
BAB II
Pembahasan
1.Pembahasan materi iman kepada kitab-kitab Allah SWT

A.    Pengertian Kitab-Kitab Allah


Secara etimologi kata kitab adalah bentuk masdar dari kata ka-ta-ba yang
berarti menulis. Setelah jadi masdar berarti tulisan. Bentuk jama’ dari kata kitab
adalah kutub. Dalam bahasa Indonesia, kitab berarti buku.
Secara terminologis yang dimaksud dengan kitab (Al-kitab, kitab Allah, Al-
kutub kitab-kitab Allah)adlah kitan suci yang diturunkan oleh Allah swt kepada
para Nabi dan Rasul-Nya.
Jadi, Beriman kepada kitab-kitab Allah yaitu kepercayaan yang pasti
bahwasanya allah Swt, memiliki kitab-kitab yang diturunkan kepada rasul-Nya
untuk disampaikan kepada para hamba-Nya dan bahwa kitab-kitab tersebut
terdapat kebenaran, cahaya dan petunjuk bagi manusia, baik di dunia maupun di
akhirat.   
Kata Al-kitab di dalam Al-Quran dipakai untuk beberapa pengertian:
1.      Menunjukkan semua kitab suci yang telah diturunkan kepada para Nabi dan
Rasul:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu kea rah timur dan barat itu suatu kebijakan,
akan tetapi sesungguhnya kebijakan itu ialah beriman kepada Allah, hari akhir,
malaikat-malaikat, Al-kitab, dab Nabi-Nabi.”(Al-baqarah 2:177).
2.      Menunjukkan semua kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Quran:
”Berkatalah orang –orang kafir:”Kamu bukan seorang yang dijadikan
Rasul.”Katakanlah:”Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu dan
antara orang-orang yang mempunyai ilmu tentang Al-kitab.”(Ar-Ra’d 13:43).
3.      Menunjukkan kitab suci tertentu sebelim Al-Quran; misalnya Taurat:
”Dan sesungguhnya kami telah mendatangkanAl-kitab (taurat)”kepada Nabi
adam.”(Al-baqarah 2:87)
4.      Menunjukkan kitab suci Al-Quran secara khusus:
”Al-kitab ini tidak aa keraguan padanya;”pentunjuk bagi orang-orang yang
bertaqwa.”(Al-Baqarah 2:2)
Disamping Al-kitab, untuk menunjukkan kitab kitab suci yang diturunkan Allah
swt kepaa para Nabi dan Rasul .Al-quran juga memakaikan istilah lain yaitu
1.   Shuhuf, bentuk jama’ dari shahifah yang berarti lembaran. Dipakai untuk
menunujukkan kitab –kita suci sebelum Al-Quran, khususnya yang dirurunkan
kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa AS, sebagaimana  yang dinyatakan dalam
surah Al-A’la ayat 18:19:
”Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam shuhuf yang dahulu. Yaitu shuhuf
Ibrahim dan Musa.”(Al-A’la 87:18:-19)
2.    Zubur, bentuk jama’ dari Zabur yang berarti buku. Dipakai untuk menunjukkan
kitab-kitab suci yang diturunkan Allah sebelum Al-Quran, sebagaimana yang
dinyatakan dalam surat Ali Imran Ayat 184:
”Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum
kamupun telah didustakan pula, mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata,
zubur dan kitab yang member penjelasan yang sempurna.”(Ali Imran 3:184)
3.     Zabur, bentuk mufrad dari Zubur, dipakai khusus untuk menunjukkan kitab suci
yang diturunkan Allah kepada Nabi Daud AS, sebagaimana yang dinyatakan dalam
surah An-Nisa 163:
 ”Dan kami berikan Zabur kepada Daud.”(An-Nisa 4:163)
Beriman kepada kitab-kitab Allah termasuk salah satu rukun iman, sebagaimana 
firman Allah Swt . dalam surah An-Nisaa’ ayat 136:
“Wahai orang-orang yang beriman , tetaplah beriman kepada kitab-kitab Allah dan
Rasulnya sallallahu ‘alaihi wa sallam , kepada kitabNya yang diturunkan kepada
RasulNya yakni Al-Quran, sebagaimana Allah juga memerintahkan agar kita
beriman kepada kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka
sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.”

B. Sikap Prilaku Beriman Kepada Kitab Allah SWT


Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kitab yaitu buku : bacaan : wahyu
Tuhan yang dibukukan. Sedangkan iman yaitu keyakinan dan kepercayaan kepada
Allah, nabi, kitab dst : ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin. Yang
dimaksud iman kepada kitab-kitab Allah adalah meyakini dengan sepenuh
hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada rasul-rasul-
Nya untuk disampaikan kepada umatnya sebagai pedoman hidup (petunjuk) bagi
umat manusia supaya dapat meraih kebahagian di dunia dan di akhirat.
Kita wajib beriman bahwa setiap hukum yang telah disampaikan para rasul
kepada umat manusia itu atas perintah yang mereka terima langsung atau dengan
perantaraan malaikat. Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT berdasarkan firman
Allah SWT dalam surat Al Baqarah ayat 285:
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya
dari Tuhan-nya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman
kepada Allah,malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya .” (Q.S.
Al Baqarah (2) : 285)
Beriman kepada kitab-kitab Allah SWT hukumnya wajib. Wajib beriman
kepada kitab-kitab Allah yang pernah diturunkan kepada para rasul-Nya; maka
pengingkaran terhadap salah satu kitab Allah, sama artinya dengan pengingkaran
terhadap kitab-kitab Allah. Mengingkari kitab Allah, sama pula artinya
mengingkari kepada Rasulullah, para Malaikat dan kepada Allah SWT. Orang
yang mengaku Islam tetapi mengingkari iman kepada kitab-kitab Allah termasuk
murtad (keluar dari islam).
Sebab itu, kita wajib beriman kepada kitab yang diturunkan Allah
kepada Nabi Ibrahim dan Nabi musa berupa suhuf-suhuf atau lembaran- lembaran
(Q.S. 53 : 36-37), Taurat yang diwahyukan kepada nabi Musa ( Q.S. 5 : 44), Zabur
yang diturunkan kepada Nabi Daud (Q.S. 17 : 55), Injil yang diwahyukan kepada
Nabi Isa putra maryam (Q.S. 5 : 44), dan yang terakhir yaitu kitab Al Qur’an yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW (Q.S. 3 : 2-4)
Iman kepada kitab-kitab Allah dahulu berarti kita wajib percaya bahwa
sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-rasul dan
nabi-nabi-Nya, iman yang tidak mengharuskan kita untuk mengikuti dan patuh
terhadap perundang-undangannya. Sebab perundang-undangan kitab-kitab suci
yang dahulu telah terhapus, telah digantikan dengan perundang-undangan Al
Qur’an. Maka Al Qur’anlah satu-satunya kitab yang sekarang kita ikuti dan kita
imani.

Perilaku Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT


Dalam menampilkan perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Allah
SWT berkaitan erat dengan sikap mental, pikiran dan perasaan. Oleh sebab itu,
seseorang yang beriman atau tidak yang tahu persis hanyalah Allah SWT. Akan
tetapi sebagai muslim, tentunya dapat membuktikan dan mewujudkan
keimanannya dengan sikap perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Perilaku orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah SWT dapat dicerminkan
dengan sinyalemen sebagai berikut:
a.    Meyakini bahwa sebelum Al Qur’an, Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada
rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya. Sebagaimana firman-Nya: Artinya: “ Dia
menurunkan Al Kitab (Al Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan
kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil.”
(Q.S. Ali Imran (3) : 3).
b.  Meyakini dengan sebenarnya bahwa kitab yang terakhir adalah Al Qur’an yaitu
sebagai pedoman hidup. (pelajari Q.S. 5 : 48).
c.   Menyembah dan beribadah hanya kepada Allah SWT. (pelajari Q.S. 51 : 56)
d.  Meyakini bahwa Al Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhamad SAW sebagai
penyempurna.
Kitab-kitab dahulu tidak universal ajarannya. Aturan-aturan yang terkandung
didalamnya pada umumnya hanya sesuai dengan masa dan tempat kitab-kitab itu
diturunkan. Oleh karena itu Al Qur’an diturunkan untuk menyempurnakan kitab-
kitab suci itu. Artinya: “ Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu,
dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi
agama bagimu.”(Q.S. Al Maidah (5) :3).
e.   Meyakini bahwa teks asli dari kitab yang telah lalu telah hilang sama sekali
danbahasanya telah mati sejak beberapa abad yang silam. Hanya Al Qur’an yang
sampai sekarang tidak pernah berubah hatta satu huruf sekalipun.

C Hikmah Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah SWT


Dalam menerapkan hikmah beriman kepada kitab-kitab Allah SWT,
imlementasinya sebagai berikut:
a.  Beriman kepada Allah SWT hukumnya adalah wajib. Harus melakukan, tidak
boleh meninggalkan. Orang yang beriman kepada kitab-kitab Allah akan
mendapatkan balasan dari Allah SWT berupa ganjaran.
b.  Menjadikan Al Qur’an sebagai pedoman hidup dimana Al Qur’an merupakan
penyempurna dari kitab-kitab terdahulu. Orang-orang yang beriman kepada kitab-
kitab Allah akan membuktikan keimanannya selalu sesuai dengan ajaran Allah
SWT, sehingga dalam hidupnya akan mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat
(pelajari Q.S. Al Baqarah (2) : 25).
c.   Memberikan kemantapan dalam menjalani keislaman. Al Qur’an adalah firman
Allah SWT dan mukjizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad
SAW sebagai bukti kerasulannya dan sampai akhiruz zaman tetap
terjaga kemurniannya.(Q.S. 15 : 9).

2.Materi pembahasan Iman kepada Nabi dan Rasul


A. Pengertian Nabi dan Rasul
1. Pengertian Nabi
Nabi ialah seorang hamba Allah yang diberi kepercayaan dan diberikan
wahyu oleh Allah SWT namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan wahyu-
Nya kepada kaumnya. Akan tetapi, wahyu itu diberikan untuk diamalkan oleh
dirinya sendiri dan tidak ada keharusan untuk disampaikan kepada umatnya atau
kaumnya.
2. Pengertian Rasul
Rasul ialah seorang yang telah diberikan kepercayaan dan diberi wahyu oleh
Allah SWT untuk diamalkannya yang kemudian wajib disampaikan kepada
umatnya.

3. Perbedaan Nabi dan Rasul


 Nabi memperoleh wahyu hanya untuk dirinya sendiri, sedangkan rasul tidak
hanya untuk dirinya sendiri melainkan diperintahkan Allah untuk disampaikan
kepada umatnya.
Setiap nabi belum tentu rasul, tapi rasul pasti seorang nabi.
 Jumlah nabi sangat banyak bahkan ratusan ribu, tetapi jumlah rasul sangat
sedikit. Namun, yang wajib diketahui dan diimani hanya 25 nabi.
 Nabi yang pertama kali diutus ke muka bumi ialah Nabi Adam AS., sedangkan
rasul pertama ialah Nuh AS. Nabi dan rasul penutup sekaligus menjadi nabi ialah
Rasulullah Muhamad SAW.
 Jenjang kerasulan lebih tinggi dibandingkan jenjang kenabian. Rasul diutus
setelah menjadi rasul dan rasul lebih utama daripada nabi.

B. Pengertian Iman kepada Rasul Allah


Iman kepada Rasul Allah termasuk rukun iman yang keempat dari enam
rukun yang wajib diimani oleh setiap umat Islam. Yang dimaksud iman kepada
para rasul ialah meyakini dengan sepenuh hati bahwa para rasul adalah orang-
orang yang telah dipilih oleh Allah SWT. untuk menerima wahyu dari-Nya untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia agar dijadikan pedoman hidup demi
memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Menurut Imam Baidhawi, rasul
adalah orang yang diutus Allah SWT. dengan syariat yang baru untuk menyeru
manusia kepada-Nya.
Sedangkan nabi adalah orang yang diutus Allah SWT. untuk menetapkan
(menjalankan) syariat rasul-rasul sebelumnya. Sebagai contoh bahwa Nabi Musa
adalah nabi sekaligus rasul. Tetapi Nabi Harun hanyalah nabi, sebab ia tidak
diberikan syariat yang baru. Ia hanya melanjutkan atau membantu menyebarkan
syariat yang dibawa Nabi Musa AS.
Iman kepada Rasul Allah merupakan rukun iman yang keempat. Karena
merupakan rukun iman yang keempat, bagi setiap muslim wajib untuk mengetahui
dan mengimani 25 nabi dan rasul tersebut. Nabi adalah manusia terpilih untuk
menerima wahyu dari Allah. Perbedaan nabi dan rasul adalah nabi menerima
wahyu untuk dirinya sendiri, sedangkan rasul menerima wahyu dan memiliki tugas
untuk menyampaikannya pada seluruh umat di dunia.
C. Dalil Iman kepada Rasul Allah
Mengenai identitas rasul dapat dibaca dalam Q.S. Al-Anbiya ayat 7 dan Al-
Mukmin ayat 78 yang artinya:
“Kami tiada mengutus rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad) melainkan
beberapa orang laki-laki yang kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah
olehmu kepada orang-orang yang berilmu jika kamu tiada mengetahui.” (Q.S. Al-
Anbiya: 7)
“Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di
antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada pula
yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul membawa
suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang
perintah dari Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu
rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.” (Q.S. Al-Mukmin : 78)
Dalam ayat di atas dijelaskan, bahwa rasul-rasul yang pernah diutus oleh Allah
SWT. adalah mereka dari golongan laki-laki, tidak pernah ada rasul berjenis
kelamin perempuan, dan jumlah rasul yang diutus sebelum Nabi Muhammad saw.
sebenarnya sangat banyak. Di antara para rasul itu ada yang diceritakan kisahnya
di dalam Al-Quran dan ada yang tidak.

D. Sifat-sifat Rasul Allah


1. Sifat Wajib
Siddiq artinya benar.
Amanah artinya dipercaya.
Tablig artinya menyampaikan.
Fathonah artinya pintar (cerdik).
2. Sifat Mustahil
Kadzib artinya dusta.
Khianat artinya tidak dipercaya (dengki).
Kistman artinya menyembunyikan.
Baladah artinya (bodoh).
Sebagai manusia, rasul juga memiliki sifat-sifat manusia pada umumnya.
Namun sifat-sifat tersebut tidak mengurangi martabatnya mereka sebagai utusan
Allah, juga tidak mempunyai cela yang merendahkan dirinya, serta tidak
mengurangi kedudukan mereka sebagai rasul. Mereka makan, minum, berdagang,
berkeluarga, mengalami sakit, susah, gembira, dan lain sebagainya.
E. Fungsi Iman kepada Rasul Allah
Iman kepada Rasul Allah SWT mengandung empat unsur yang merupakan
tanda-tanda penghayatan terhadap fungsi iman kepada rasul-rasul Allah SWT,
yaitu:
1. Mengimani bahwa risalah mereka benar-benar dari Allah SWT. Barang siapa
yang mengingkari mereka walaupun hanya salah seorang rasul, maka dianggap
kafir. Seperti firman Allah “Kaum Nuh telah mendustakan para rasul.”(QS.
Asy-Syura: 105).
2. Mengimani Rasul yang telah kita kenal maupun yang tidak kenal namanya.
Seperti firman Allah. “Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul
sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di
antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.”(QS. Al-
Mu’min: 78).
3. Membenarkan berita-berita yang bersumber dari wahyu Allah SWT.
4. Mengamalkan syariat-syariat mereka yang diutus Allah SWT, kepada kita.
Seperti firman Allah “Maka demi Tuhan, mereka pada hakikatnya tidak beriman
hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka
perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka suatu
keberatan terhadap putusan yang kamu berikan dan mereka menerima dengan
sepenuhnya.” (QS. An-Nisa: 65).

F. Fungsi Rasul Allah


Fungsi rasul pada intinya adalah menyampaikan amanat dari Allah untuk
menegakkan kebenaran dan menjauhkan manusia dari kesesatan. Fungsi rasul
menurut Alquran antara lain:
1. Menceritakan ayat-ayat Allah.
2. Menjelaskan agama dengan terang atau menggunakan bahasa kaumnya.
3. Membawa kebenaran, berita gembira, dan peringatan.
4. Memberi peringatan yang jelas.
5. Membawa berita gembira, memberi peringatan, dan sebagai saksi.
6. Membawa keterangan-keterangan yang nyata.
7. Menyuruh untuk menyembah Allah dan bertakwa.
8. Menganjurkan manusia beriman agar tidak mengkultuskan para rasul dan agar
manusia bersikap selalu mempelajari dan mengajarkan.
9. Membacakan ayat-ayat-Nya sebelum Allah memberikan azab bagi manusia yang
melakukan kezaliman.
10.Memberi keputusan di antara manusia dengan adil dan tidak aniaya.
11.Menyerukan pada tiap-tiap umat agar menyembah Allah dan menjauhi tagut dan
lain-lain.
G. Tugas Rasul Allah
 Menyatukan itikad dan keyakinan umatnya bahwa Tuhan adalah Zat Yang
Maha Kuasa.
 Memberi batas bagi umatnya mana hal yang dilarang dan mana yang harus
dikerjakan menurut perintah Allah SWT.
 Memberikan pedoman kepada umatnya agar mereka menghiasi diri dengan
sifat-sifat yang utama (akhlak terpuji).
 Menjelaskan kepada umatnya apa saja yang dapat membawa mereka kepada
keredaan Allah dan apa saja yang dapat membawa mereka kepada
kemurkaan-Nya.
 Mengajarkan kepada umatnya tentang berita-berita gaib sesuai dengan
ketentuan-ketentuan yang digariskan Allah SWT.
BAB III
Penutup
A.Kesimpulan
1.kesimpulan materi Iman kepada Kitab-Kitab Allah SWT

Iman kepada kitab kitab allah adalah percaya dengan sepenuh hati bahwa
allah telah menurunkan kitab kitabnya kepada rasul rasul tertentu, dimana kitab
kitab itu menjadi pedoman untuk seluruh umat manusia di bumi ini. Umat manusia
yang beriman tidak hanya wajib percaya akan adanya kitab allah, tetapi juga harus
bisa bersikap dan berprilaku seperti yang dicantumkan pada setiap firman allah.
Masalah besar yang banyak dihadapi oleh seluruh umat islam khususnya umat
islam di Indonesia salah satunya ialah tidak adanya sikap dan perilaku yang
mencerminkan keimanan kepada kitab kitab allah itu, khusunya kitab Al- Quran.

Sebenarnya, untuk menumbuhkan sikap dan perilaku yang mencerminkan


keimanan kepada kitab kitab allah tidaklah terlalu sulit, cukup dengan
menumbuhkan rasa kesadaran diri sendiri bahwa kita sebagai umat islam harus
tahu dan mengerti untuk apa kitab kitab itu dirunkan ke bumi ini. Allah
menurunkan kitab kitabnya khususnya Al-Quran bukan semata mata untuk
dijadikan pajangan dan penanda keislaman seseorang.

2.Kesimpulan materi Iman kepada Nabi dan Rasul

Beriman kepada rasul Allah merupakan hal yang wajib dan patut diketahui
oleh setiap umat muslim di seluruh dunia. Pengertian beriman kepada rasul Allah
berarti adalah kita harus mengimani atau mempercayai adanya rasul-rasul Allah.
Pengertian rasul adalah rasul adalah lelaki pilihan dan yang diutus oleh Allah
dengan risalah kepada manusia. Rasul merupakan yang terbaik di antara manusia
lainnya sehingga apa yang dibawa, dikatakan dan dilakukan adalah sesuatu yang
terpilih dan mulia dibandingkan dengan manusia lain.
Jadi, beriman kepada rasul-rasul Allah merupakan hal yang sangat berharga
dan patut dipelajari. Karena, selain memberikan hikmah-hikmah yang sangat
bermanfaat juga memberikan pembelajaran dan teladan bagi kehidupan kita baik di
dunia maupun di akhirat. Kita sebagai manusia harus mempelajari lebih dalam,
memahami lebih luas, dan menerapkannya di dalam kehidupan kita tentang
beriman kepada rasul-rasul Allah agar kita dapat menjadi yang lebih baik di setiap
harinya, dan mendapat kehidupan yang bahagia di dunia maupun di akhirat
B.saran
Dengan adanya makalah ini , para pembaca dapat memahami bagaimana
iman kepada Al-qur’an. Sebaiknya kita sebagai umat islam yang baik , harus lah
memahami bagaimana menggunakan dan memahami iman kepada Al-qur’an itu
dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya dan haruslah kita turut serta
mewujudkan umat islam . Kita juga sebagai umat muslim harus mampu
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari, dengan menunjukkan contoh-
contoh perilaku beriman kepada rasul-rasul Allah. dengan masalah-masalah yang
ada , haruslah hal tersebut menjadi tolak ukur kita sebagai umat islam untuk
membenahi diri menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya , sehingga cita-cita  dan
harapan seluruh umat islam didunia dapat terwujud. Kami mengaharapkan kritik
dan saran dari para pendengar , agar kami dapat memperbaiki makalah ini untuk
lebih baik lagi.
MAKALAH

IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH

&

IMAN KEPADA NABI DAN RASUL

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Al-Islam & Kemuhammdiyahan

Disusun oleh:

Rachmat Fajri (22110089)

Abdul Rahim (22110091)

Novi Firda Yanti (22110085)

Anisa latustiana (22110087)

Shilvira Andriani Rachman (22110108)

Melinda Oktafiana (22110088)

Asrifa Dwi Permata (22110082)

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH KENDARI

Anda mungkin juga menyukai