DI SUSUN OLEH
KELOMPOK II:
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt. karena
atas rahmat dan hidayah-Nya, kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sistem Informasi Pendukung Keputusan”. Kami berharap laporan ini dapat
menambah pengetahuan bagi kita semua mengenai sistem informasi pendukung
keputusan atau decision support system. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kami semangat dan
motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Tidak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Zulkifli, S.E., M.M selaku dosen mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen sehingga makalah ini dapat dibuat dan
diselesaikan.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
ataupun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada laporan ini, kami
mohon maaf dan kami mengharapkan masukan, kritik, dan saran dalam
penyempurnaannya, serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah:
1. Apa saja teori terkait dengn sistem informasi pendukung keputusan:
a. Apa itu sistem pendukung keputusan?
b. Apa pengertian sistem pendukung keputusan menurut para ahli?
c. Apa tujuan Decision Support System?
d. Apa tahapan dari sistem pendukung keputusan?
e. Apa tahap Decision Support System?
f. Apa komponen sistem pendukung keputusan?
g. Apa karakteristik sistem pendukung keputusan?
2. Bagaimana keterkaitan antara sebuah studi kasus dengan sistem informasi
pendukung keputusan?
3. Bagaimana review jurnal terkait sistem informasi pendukung keputusan?
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Sistem Pendukung Keputusan
1. Sistem pendukung keputusan
Dalam bahasa Inggris, disebut juga dengan Decision Support
Support (DSS) yang berarti sistem informasi berbasis komputer yang
digunakan untuk mendukung pengambilan sebuah keputusan dalam
perusahaan atau organisasi.
SPK juga sering dikatakan sebagai sistem komputer yang
membantu dalam mengelola data menjadi suatu informasi yang dapat
menyelesaikan permasalahan dan memberikan keputusan yang tepat.
1. Sistem
Menurut wikipedia Sistem hcrasal dari hahasa Latin (systema) dan
bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen
atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Istilah ini
sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkuli bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan
suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi
yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana
yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara
tersebut. Kata ’’sistem" banyak sekali digunakan dalam pereakapan
sehari-hari, dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kala ini
digunakan untuk banyak hal. dan pada banyak bidang pula, sehingga
maknanya menjadi beragam. Dalam pengertian yang paling umum,
sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan di
antara mereka.
3
2. Keputusan
Menurut Davis (1988) keputusan adalah hasil dari pemecahan masalah
yang dihadapinya dengan tegas. Ilal ini berkailan dengan jawaban atas
pertanyaan- pertanyaan mengenai apa yang harus dilakukan dan
seterusnya mengenai iiiisiir-unsur perencanaan. Keputusan dibuai untuk
menghadapi masalah-masalah atau kesalahan yang terjadi terhadap
reneana yang telah digariskan atau penyimpangan serius terhadap
rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Tugas pengambilan
keputusan tingkatnya sederajad dengan tugas pengambilan rencana
dalam organisasi. Ralph C. Davis (Hasan. 2004) memberikan definisi
atau pengertian keputusan sebagai hasil pemecahan masalah yang
dihadapinya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang
pasti terhadap suatu pertanyaan. Keputusan harus dapat menjawab
pertanyaan tentang apa yang dibicarakan dalam hubungannya dengan
perencanaan. Keputusan dapat pula berupa tindakan terhadap
pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula.
3. Sistem Pendukung Keputusan
Menurut Raymond McLeod. Jr. (1998), sistem pendukung keputusan
merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk
penyelesaian masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang
bersifat semi-terstruktur. Sedangkan menurut Wikipedia Sistem
pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat
DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk
sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan” yang dipakai
untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang
mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari
masalah semi-terslruktur yang spesifik. Menurut Moore and Chang,
SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan
mendukung analisis ad hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi
keputusan, orientasi perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-
4
saat yang tidak biasa. Jadi sistem pendukung keputusan adalah sistem
yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam
menyelesaikan suatu masalah agar masalah yang ada dapat diselesaikan
dengan baik.
2. Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Menurut Para Ahli
a. Turban (2001)
Sistem pendukung keputusan adalah sistem yang digunakan untuk
dapat mengambil keputusan pada situasi semi terstruktur dan tidak
terstruktur, dimana seseorang tidak mengetahui secara pasti bagaimana
seharusnya sebuah keputusan dibuat.
b. Sprague Et. Al (1993)
Sprague dan Watson membagi sistem pendukung keputusan menjadi
lima bagian atau karakteristik, yaitu:
Sistem berbasis komputer
Sistem dibuat untuk mengambil keputusan
Dibangun untuk membantu dalam memecahkan masalah yang rumit,
dan tidak dapat diselesaikan melalui perhitungan kalkulasi secara
manual
Melalui bantuan simulasi yang interaktif
Komponen utama terdiri dari kumpulan data dan model analisis
3. Tujuan Decision Support System
Di dalam proses pengolahannya, DSS dibantu dengan berbagai
sistem lain seperti Artificial Intelligence (AI), Expert System (ES), Fuzzy
Logic, dan lain sebagainya. Sehingga, tujuan dari penerapan SPK ini
adalah sebagai berikut:
a. Membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang terbentuk secara
semi struktural
b. Mampu mendukung aktivitas manajer dalam mengambil sebuah
keputusan dalam suatu masalah
c. Mampu meningkatkan keefektifan, bukan tingkat efisiensi dalam
pengambilan keputusan
5
d. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil
keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan
biaya yang rendah.
e. Peningkatan produktivitas. Membangun suatu kelompok pengambil
keputusan.
f. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan
yang dibuat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang di akses, makin
banyak juga alternatif yang bisa dievaluasi.
g. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya
perusahaan.
h. Mengatasi keterbatasan dalam pemrosesan dan penyimpanan. Menurut
Simon (1977), olak manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk
memproses dan menyimpan infonnasi. Orang-orang kadang sulit
mengingat dan menggunakan sebuah informasi dengan cara yang bebas
dari kesalahan.
4. Tahapan dari Sistem Pendukung Keputusan
Berikut merupakan beberapa tahapan dari DSS, yaitu:
Mendefinisikan Masalah
Mengumpulkan data atau informasi yang relevan dan saling berkaitan
Pengolahan data dapat menjadi informasi dalam bentuk laporan tulisan
atau grafik
Menentukan alternatif berupa solusi yang dapat berbentuk dalam
persentase
5. Tahap Decision Support System
Tahapan yang harus dilalui untuk dapat mencapai hasil keputusan
terbaik dalam dilakukan melalui cara atau fase berikut ini:
a. Intelligence Phase
Tahap pemahaman merupakan proses penelusuran untuk memetakan
tingkat problematika, serta mampu mengenali permasalahan yang
terjadi. Input data yang diperoleh nantinya diproses dan diuji cobakan
dalam rangka mendukung proses identifikasi masalah.
6
b. Design Phase
Tahap perancangan dimulai dengan proses pengembangan pencarian
solusi alternatif yang sangat mungkin untuk diambil. Namun,
diperlukan proses verifikasi dan validasi untuk dapat mengetahui
tingkat keakuratan pada model yang diteliti.
c. Choice Phase
Tahap pemilihan berfungsi untuk memilih berbagai solusi alternatif
yang dapat dipilih, serta dimunculkan pada fase perencanaan dengan
memperhatikan kriteria berdasarkan tujuan utamanya (objective).
d. Implementation Phase
Tahap implementasi atau penerapan, dilakukan dengan menyesuaikan
rancangan sistem yang telah dibuat pada beberapa fase sebelumnya.
6. Komponen Sistem Pendukung Keputusan
Terdapat, setidaknya tiga komponen utama yang tersusun dalam
sebuah sistem pendukung keputusan, antara lain sebagai berikut:
a. Database Management
Manajemen basis data merupakan sub sistem dalam data yang
terorganisir pada sebuah database. Untuk kepentingan SPK sendiri,
diperlukan data yang relevan dengan permasalahan yang hendak
diselesaikan melalui sistem berbasis simulasi.
b. User Interface
Tampilan antarmuka atau pengelolaan dialog adalah proses
penggabungan antara dua komponen, yaitu database management dan
model base yang nantinya akan bergabung dengan user interface.
Nantinya User Interface (UI) akan menampilkan output atau keluaran
sistem bagi pengguna perangkat lunak.
c. Model Base
Komponen model merepresentasikan terkait permasalahan ke dalam
format data kuantitatif. Yang di dalamnya terdiri dari tujuan
permasalahan, komponen, batasan (constraint), dan hal terkait lainnya.
7
Mode base sangat memungkinkan untuk menganalisa permasalahan
secara utuh dan mengembangkannya menjadi solusi yang terbaik.
7. Karakteristik Sistem Pendukung Keputusan
Terdapat beberapa contoh karakteristik yang diterapkan dalam
Decision Support System, berikut merupakan beberapa contohnya:
a. Mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif, serta
menitikberatkan pada sistem manajemen berbasis persepsi. Contohnya
ialah sistem pendukung keputusan untuk pengelolaan data administrasi
keuangan perbankan.
b. Tampilan antarmuka yang mengendalikan dan mengontrol proses
pengambilan keputusan yang sebelumnya dikerjakan oleh manusia.
c. Mempunyai kapasitas dialog sesuai dengan kebutuhan, untuk dapat
memperoleh informasi seakurat mungkin.
d. Membutuhkan struktur data yang bersifat komprehensif, sehingga
mampu melayani kebutuhan informasi serinci mungkin.
e. Memiliki subsistem yang saling terintegrasi dengan baik, sehingga
menjadi bagian dari satu kesatuan item atau komponen.
B. Studi Kasus
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produk Asuransi
Studi Kasus : PT Commonwealth Life Pontianak
Wahyu Sindu Prasetya, Kusrini, Hanif Al Fatta
Metode Penelitian
Metodologi penelitian ini penulis menggunakan wawancara, observasi, studi
dokumentasi dan pembagian kuesioner untuk mendapatkan informasi yang
berkaitan dengan proses ataupun tahap-tahap prospekting bagi calon nasabah.
Adapun yang menjadi responden adalah bagian Area Sales Manager dan Agen
Asurasi. Wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi terkait dengan
proses prospeking. Wawancara dilakukan dengan bagian Agen Asuransi dan
Area Sales Manager dari PT. Commonwealth Life Cabang Pontianak.
Observasi dilakukan untuk mempelajari bagaimana tatacara sistem
8
prospekting, mulai dari komponen yang menjadi poin penting dalam penilaian
sampai dengan proses penentuan produk yang tepat bagi calon nasabah. Studi
Dokumentasi dilakukan guna memperoleh dokumen-dokumen input dan output
serta dokumen pendukung penelitian. Dokumen yang digunakan pada
penelitian ini seperti, form data nasabah yang harus di isi dan form polis
asuransi. kuesioner yang disebarkan dan digunakan untuk mengukur tingkat
kepentingan dari masing-masing kriteria yang ada untuk dijadikan sebuah
matriks perbandingan berpasangan serta kuesioner untuk mendapatkan hasil
User Acceptance Test dari prototype sistem yang dibangun.
Hasil dan Pembahasan
1. Analisis
PT. Commonwealth Life Cabang Pontianak merupakan salah satu
perusahaan asuransi yang bergerak di bidang asuransi jiwa. Dalam proses
penentuan produk asuransi untuk calon nasabah selama ini dengan cara
menjelaskan secara langsung produk asuransi jiwa apa saja yang ada dan di
jual pada perusahaan. Proses pengambilan keputusan penentuan produk
asuransi bagi calon nasabah dilakukan setelah agen menjelaskan detil
produk asuransi, kemudian agen menanyakan informasi detil tentang calon
nasabah tersebut. Proses tersebut tentunya kurang efektif karena akan
menghabiskan waktu yang cukup lama. Dengan adanya sistem pendukung
keputusan pemilihan produk asuransi diharapkan dapat membantu pihak
asuransi dalam menentukan produk asuransi bagi calon nasabah dengan
lebih cepat dan tepat. Informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem
diperoleh dengan melakukan wawancara, kuesioner, observasi, dan studi
dokumentasi. Data produk asuransi dapat dilihat pada tabel 1
9
Kriteria yang digunakan dalam proses pemilihan produk asuransi dapat
dilihat pada tabel 2
2. Desain
Permodelan sistem dalam penelitian ini menggunakan dua metode yaitu
AHP dan TOPSIS. AHP digunakan untuk menentukan pembobotan dari
setiap kriteria. TOPSIS digunakan untuk melakukan perankingan alternatif
produk asuransi.
a. Pembobotan Kriteria dengan model AHP Langkah pertama dalam
menentukan bobot kriteria adalah melakukan perbandingan berpasangan
dengan skala satu sampai dengan sembilan. Perbandingan berpasangan
tersebut dilakukan dengan membuat matriks perbandingan berpasangan
kriteria dimana nilai perbandingan dari setiap kriteria diperoleh dari hasil
pembagian kuesioner dan hasilnya seperti ditunjukan pada tabel 3
10
Baris jumlah diperoleh dari penjumlahan nilai setiap kolom. Tahap
selanjutnaya adalah melakukan normalisasi matriks dengan membagi
angka-angka pada tabel 3 dengan nilai jumlah tiap kolom. Nilai baris C1,
kolom C1 dibagi dengan jumlah kolom C1 = 1 / 2,2833 = 0,4380.
Perhitungan dilakukan pada seluruh nilai sehingga mendapatkan matriks
ternormalisasi dan dapat di lihat pada tabel 4
11
Langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan λmaks, CI dan CR
dimana banyaknya kriteria (n) adalah 5 (lima):
12
Data calon nasabah yang akan digunakan dalam proses perhitungan dapat
dilihat pada tabel 8
Nilai bobot kriteria calon akan di normalisasi dengan nilai bobot prioritas
kriteria yang telah diperoleh melalui perhitungan AHP (tabel 4) sebagai
berikut:
13
Tahap selanjutnya perhitungan jarak tiap alternatif terhadap solusi ideal
positif dan negatif yang dilakukan dengan persamaan 4 dan 5 [5]
14
c. Desai Proses
Dalam penelitian ini pemodelan proses direpresentasikan dengan
menggunakan Data Flow Diagram(DFD) dan menggunakan dua jenis
DFD yaitu diagram konteks dan diagram level 0 untuk menggambarkan
pemodelan proses dari sistem yang akan dibangun.
1. Diagram Konteks
Diagram konteks menggambarkan aliran data yang mencakup
masukan-masukan dasar, sistem umum dan keluaran serta
menunjukan sistem secara keseluruhan. Gambar 2 merupakan diagram
konteks dari sistem pendukung keputusan pemilihan produk asuransi
yang menggambarkan ruang lingkup dari sistem secara keseluruhan.
15
2. Diagram Level 0
16
3. Implementasi
Ada enam fungsi utama yang terdapat pada SPK pemilihan produk asuransi
antara lain input data kriteria, input matriks berpasangan kriteria, input data
alternatif produk asuransi, input bobot nilai alternatif produk asuransi, input
bobot nilai kriteria calon nasabah, dan perhitungan bobot kriteria serta hasil
perangkingan alternatif produk. Berikut implementasi antarmuka SPK
pemilihan produk asuransi:
17
4. Pengujian
Pengujian dilakukan dengan tiga cara. Cara pertama adalah pengujian
fungsionalitas sistem menggunakan Black Box Testing seperti pada tabel 13
berikut ini
18
Dari hasil dari pengujian yang dilakukan diketahui tidak terdapat perbedaan
antara output prototype sistem SPK dengan hasil proses prospekting secara
manual oleh agen asuransi. Pengujian ketiga menggunakan User Acceptance
Test seperti pada tabel 15 berikut ini
19
dan prototype sistem dengan histori data nasabah bulan November 2017 dan
diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan hasil antara proses manual dan
proses sistem. Pengujian terhadap fungsionalitas sistem dilakukkan dengan
metode Black Box Testing dimana semua komponen yang diujikan 100%
berhasil dilakukkan.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka untuk pengembangan selanjunaya
dapat dilakukan pengembangan sistem dimana sistem dapat melakukan
perhitungan premi asuransi. Dapat juga dilakukan pengembangan sistem
dimana sistem dapat melakukan perhitungan dan menampilkan uang
pertanggungan yang akan didapatkan bagi calon nasabah.
C. Review Jurnal
1. Jurnal Pertama
20
3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil
manajer lebih daripada perbaikan efisensinya.
4. Kecepatan komputasi kompter menungkinkan para
pengambil keputusan untuk melakukan banyak
komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
5. Peningkatan produktifitas, membangun suatu
kelompok pengambil keputusan, terutama para
pakar, bisa sangat mahal.
Subjek Penelitian PT. Sunhope Indonesia di Jakarta
Metode Penelitian 1. Perencanaan ( Planning ) Dalam hal ini kita
menentukan langkah apa yang akan kita lakukan
untuk membuat solusi dan kemudahan dalam
menyesaikan persoalan yang ada di dalam PT.
Sunhope Indonesia
2. Analisis ( Analysis ) Kita buat planning atau
rencana, langkah selanjutnya adalah kita
menganalisa permasalahan yang ada di PT.
Sunhope Indonesia
3. Pengamatan ( Observasi ) Dilakukan dengan cara
mengamati sistem dan proses kerja yang sedang
dilakukan objek penelitian dalam hal ini PT.
Sunhope Indonesia dalam pengolahan data
karyawannya.
4. Kepustakaan ( Library Research ) Menggunakan
buku-buku, penelitian sebelumnya dan jurnal yang
berhubungan dengan topik dan masalah dalam
penelitian ini
5. Desain Tahap selanjutnya adalah melakukan desain
atau merancang suatu sistem yang akan
menyelesaikan permasalahan tersebut.
21
Hasil Penelitian Pada analisa dan hasil wawancara terhadap apa yang
dibutuhkan dalam membangun sebuah sistem keputusan
ini, proses pengambilan keputusan menentukan
pemberian bonus tahunan terhadap karyawan di PT.
Sunhope Indonesia hanya dilakukan oleh manajer yang
bersangkutan
Kelebihan Pada tahap pengambilan keputusan dengan metode
Penelitian fuzzy diperlukan kriteria yang akan menentukan
karyawan mana yang akan menerima bonus tahunan.
Kesalahan Kurangnya sistem pendukung kepuasan lainnya
Penelitian sehingga proses pengambilan keputisan dalam
perusahaan semakin muda dan cepat. Dan agar dapat
digunakan sebagai alat evaluasi bagi perusahaan
Kesimpulan Sistem yang dibuat dapat digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan pembelian bonus kariawan
menggunakan data-data karyawan dengan kriteria
pendidikan, lamanya bekerja, absensi kehadiran, dan
kerjinan.
2. Jurnal Kedua
22
Tujuan Penelitian Untuk memberikan alternatif calon mahasiswa mahasiswi
dalam menentukan program studi.
Subjek Stikok dinamika bangsa jambi
Metode Penelitian Logika Fuzzy
Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian tersebut menghasilkan bahwa
dengan adanya sistem pendukung keputusan ini dapat
memberikan alternatif terbaik dalam memilih program
studi.
Kelebihan Kelebihan penelitiam tersebut yaitu karena menggunakan
Penelitian metode yang lebih sederhana sehingga lebih mudah
untuk dipahami, serta memberikan hasil analisis yang
lebih teliti karena metode ini menggunakan tiga derajat
keoptimisan untuk menyeleksi alternatif yang optimal.
Kesalahan Tidak ada kelemahan yang signifikan dalam penelitian
Penelitian ini, karena memiliki penjelasan yang sudah cukup
lengkap dan jelas.
Kesimpulan Sistem yang dibuat dapat digunakan sebagai pendukung
keputusan untuk memilih program studi dalam perguruan
tinggi. Sistem ini dapat memberikan analisis yang lebih
teliti dan sederhana hingga memberikan alternatif terbaik
calon mahasiswa mahasiswi dalam memilih program
studi.
3. Jurnal Ketiga
Judul Sistem pendukung keputusan pembelian dana bantuan
menggunakan metode AHP
Jurnal Teknologi dan sistem informasi (JTSI)
Volume dan Vol. 1, No. 2, Hal 34-41
Halaman
Tahun 2020
23
Penulis Heni Ayu Septilia, Satyawati
Reviewers Niken Santana, Dkk
Tanggal 5 Januari 2023
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui berhak atau tidak berhak untuk
mendapatkan bantuan pada desa sukabumi dengan cara
penyaluran pemberian bantuan dan miskin atau disebut
dengan PKH pada kantor desa sukabummi.
Subjek Kantor desa sukabumi
Metode Penelitian 1. Desain sistem
2. Class diagram
3. Perhitungan AHP
Hasil Penelitian Sebuah program sistem pendukung keputusan untuk
pemberian dana bantuan, didalam sistem ini terdapat
menu login untuk masuk kedalam sistem.
Kelebihan Mengimput data masyarakat yang akan dilakukan
Penelitian penilaian dengan cara menilai/memilih secara ceklis
pembobotan kriteria dan pembobotan alterntif.
Kesalahan Kelemahan dari penelitian ini yaitu terdapat kendala lain
Penelitian terkait proses penentuan pemberian dana miskin karena
tidak adanya simulasi metode perhitungan.
Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
Penetuan masyarakat yang berhak atau tidak berhak untuk
mendapatkan bantuan pada desa sukabumi dengan cara
penyaluran pemberian bantuan dana miskin atau disebut
dengan PHK pada kantor desa sukabumi telah dilakukan
lewat masing-masing Rt secara manual pada kertas tulis,
untuk selanjutnya diberikan kepada staff desa, terdapat
kendala dalam proses terkait lamanya penginformasian
data masing-masiing RT dan pembuatan data.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
25
DAFTAR PUSTAKA
https://www.sekawanmedia.co.id/blog/sistem-pendukung-keputusan/
https://www.academia.edu/
https://media.neliti.com/media/publications/226210-sistem-pendukung-keputusan-
pemilihan-pro-274345c2.pdf
https://journal.ubm.ac.id/index.php/teknologi-informasi/article/download/365/352
https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jsi/article/view/876
26