Anda di halaman 1dari 23

HAKIKAT SISTEM DAN SISTEM INFORMASI

Disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah: Sistem Informasi


Manajemen
Dosen Pengampu: Ahmad Bahrul Hayat, M.Pd.

Disusun Oleh:
1. Muhammad Markus Jazuli
2. Muhammad Riki

PROGRAM STUDI STRATA SATU (S1)


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) BUNTET PESANTREN
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa,
karena telah melimpahkan rahmatnya beupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul Hakikat
Sistem Dan Sistem Informasi, dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Statistika Pendidikan. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan atau petunjuk maupun pedoman bagi yang membaca makalah ini.
Terima kasih kami ucapkan kepada teman-teman yang turut berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun denan baik dan
rapih. Selanjutnya kami selaku penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam menyelesaikan tugas
makalah ini, baik berupa dukungan moral maupun materal. Terima kasih juga
kami ucapkan kepada bapak Ahmad Bahrul Hayat, M.Pd.. selaku dosen mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen yang telah membimbing kami.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menahan pengetahuan para pembaca.
Namun telepas dari arti, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Cirebon, 4 Maret 2023

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................I

DAFTAR ISI..........................................................................................................II

BAB I Pendahuluan..............................................................................................1

A. Latar Belakang.............................................................................................1

B. Rumusan Masalah........................................................................................2

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II Pembahasan..............................................................................................3

A. Hakikat Sistem..............................................................................................3

1. Pengertian Sistem......................................................................................3

2. Sejarah Perkembangan Teori Sistem.........................................................4

3. Bagian dari Sistem.....................................................................................6

B. Bentuk Sistem...............................................................................................6

1. Jenis Sistem................................................................................................6

2. Klasifikasi Sistem......................................................................................8

C. Karakteristik Sistem.....................................................................................9

D. Hakikat Sistem Informasi..........................................................................11

1. Pengertian Sistem Informasi....................................................................11

2. Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi.......................................................11

3. Sejarah Perkembangan Sistem Informasi................................................12

E. Karakteristik dan Komponen Sistem Informasi.....................................13

1. Perangkat Keras Komputer......................................................................13

II
2. Perangkat Lunak Komputer.....................................................................14

3. Telekomunikasi........................................................................................14

4. Basis Data serta Penyimpanan.................................................................14

5. Sumber Daya Manusia dan Prosedur.......................................................15

F. Contoh Penerapan Sistem Informasi........................................................15

1. e-Commerce.............................................................................................15

2. e-Learning................................................................................................16

Kesimpulan.......................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18

III
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh
manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat
penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat
alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila
kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami
ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil
keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan
mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Jauh sebelum adanya teknologi komputer, sistem informasi manajemen
(SIM) telah digunakan oleh para pemimpin organisasi atau perusahaan dalam
upaya pengambilan keputusan. Namun demikian proses pengambilan keputusan
yang dilakukan saat itu sangat sederhana, segala sesuatunya masih berjalan secara
manual karena semua data masih tersimpan dalam lembaran – lembaran arsip
yang bermacam-macam. Dimana apabila pemimpin membutuhkan berbagai
informasi pada arsip-arsip tersebut untuk digunakan sebagai pengambilan
keputusan maka sangatlah sulit untuk mencarinya.
Penyimpanan arsip -arsip tersebut sangat tidak efektif maka untuk
mencarinya pun membutuhkan waktu yang lama. Selain itu kemungkinan dari
ketidakefektifan cara penyimpanan tersebut membuat beberapa arsip-arsip yang
telah disimpan rusak atau tidak terawat. Proses pencarian saat itu dimana
teknologi komputer belum ditemukan. Dengan hadirnya teknologi komputer pada
zaman sekarang ini telah mengubah segalanya. Berbagai arsip dan dokumen-
dokumen yang tadinya disimpan secara manual, sekarang semuanya disimpan
secara digital.
Semua dokumen yang disimpan secara digital merupakan penyimpanan yang
efektif dan efisien. Dimana semua arsip dan dokumen-dokumen dapat tersimpan

1
rapi dalam sistem komputer dan jika dibutuhkan dalam pencariannya lebih mudah
karena hanya dengan mencari nama file, arsip yang dibutuhkan akan ditampilkan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dari sistem dan sistem informasi?
2. Bagaimana sejarah dibentuknya sistem dan sistem informasi?
3. Bagaimana penerapan dari sistem informasi?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan konsep dari sistem dan sistem informasi.
2. Menjabarkan sejarah dibentuknya sistem dan sistem informasi.
3. Menjabarkan penerapan dari sistem informasi.

2
BAB II
Pembahasan
A. Hakikat Sistem
1. Pengertian Sistem
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu systema, yang artinya
himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan
merupakan suatu keseluruhan. Selain itu, bisa diartikan sekelompok elemen
yang independen, namun saling terkait sebagai satu kesatuan. Sistem terdiri
atas struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unsur-unsur yang
membentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem menjelaskan cara kerja
setiap unsur sistem dalam mencapai tujuan. Setiap sistem merupakan bagian
dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri atas berbagai sistem yang lebih
kecil, yang disebut subsistem. Setiap sistem diciptakan untuk menangani
sesuatu yang berulang-ulang atau yang secara rutin terjadi (Davis, 1991).
Sistem adalah seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling
memengaruhi dalam satu lingkungan tertentu. Sistem merupakan bagian-
bagian yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai beberapa
tujuan. Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi untuk mencapai
suatu tujuan (Davis, 1991). Menurut Budi Sutedjo dalam Davis (1991),
sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain,
yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Indrajit
(2001) mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan dari
komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.
Jogianto (2005) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen
yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini
menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat,
benda, serta orang-orang yang ada dan terjadi.
Menurut Murdick (1991), sistem adalah seperangkat elemen yang
membentuk kumpulan atau bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu

3
tujuan dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu tertentu
untuk menghasilkan informasi. Menurut Jerry Futz Gerald dalam Murdick
(1991), sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau untuk
menyelesaikan sasaran tertentu. Menurut Davis (1991), sistem secara fisik
adalah kumpulan dari elemen yang beroperasi bersama-sama untuk me-
nyelesaikan suatu sasaran.
Definisi sistem menurut Harijono Djojodihardjo (1984) adalah
sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek
dengan hubungan ciri tiap objek yang secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan secara fungsional. Definisi sistem menurut Lani Sidharta (1995)
adalah himpunan dari bagian yang saling berhubungan, yang secara bersama
mencapai tujuantujuan yang sama.
Dengan demikian, sistem merupakan kumpulan dari beberapa bagian
yang memiliki keterkaitan dan saling bekerja sama serta membentuk suatu
kesatuan untuk mencapai tujuan dari sistem tersebut. Maksud dari suatu
sistem adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran dalam ruang lingkup yang
sempit.
2. Sejarah Perkembangan Teori Sistem
Pada abad ke-19, orang yang pertama kali mengembangkan konsep
"sistem" dalam ilmu alam adalah fisikawan Prancis, Nicolas Leonard Sadi
Carnot, yang belajar termodinamika. Pada tahun 1824, ia mempelajari sistem
yang ia sebut substansi kerja, yaitu struktur uap air, di mesin uap, dalam hal
kemampuan sistem untuk melakukan pekerjaan ketika panas diterapkan untuk
itu. Substansi kerja dapat dimasukkan ke dalam kontak dengan baik boiler,
reservoir dingin (aliran air dingin), atau piston (yang diterima oleh tubuh
pekerja dapat melakukan pekerjaan dengan mendorong di atasnya).
Pada tahun 1850, fisikawan Jerman, Rudolf Clausius, memasukkan
konsep lingkungan dan mulai menggunakan "struktur yang bekerja" (Davis,

4
1991). Istilah tersebut mengacu ke sistem. Salah satu pelopor dari teori sistem
umum adalah ahli biologi, Ludwig von Bertalanffy. Pada tahun 1945 ia
memperkenalkan model, prinsip, dan hukum yang berlaku bagi sistem umum
atau subclass mereka, terlepas dari jenis khusus, sifat dari unsur-unsur
komponen, dan hubungan atau “kekuatan” di antara mereka. Perkembangan
yang signifikan dengan konsep sistem dilakukan oleh Norbert Wiener dan
Ross Ashby yang memelopori penggunaan matematika untuk mempelajari
sistem. Pada tahun 1980-an, sistem adaptif kompleks jangka diciptakan di
Santa Fe Institute interdisipliner oleh John H. Holland, Murray Gell-Mann,
dan lainnya (Davis, 1991).
Teori sistem umum hadir didahului dengan adanya teori cibernatika,
yaitu sistem keteknikan dan bidang pengetahuan yang saling berhubungan.
Pengertian sistem mempunyai sejarah panjang, walaupun kondisi sistem tidak
mengutamakan sejarah dari pengertian yang meliputi banyak nama dan
ilustrasi. Sebuah teori sistem dimaksudkan untuk lebih mengerjakan sifat
yang paling umum seperti properti organik daripada sistem organik untuk
satu derajat. Permintaan ini dipenuhi dengan teori sistem terbuka. Teori
sistem terbuka adalah sebuah lanjutan berdasarkan fakta yang biasa bahwa
organisme adalah suatu sistem terbuka (Davis, 1991).
Seiring dengan perkembangan waktu, keberadaan teori sistem mulai
diperhitungkan, kemudian ada usaha untuk menginterpretasikan ilmu
pengetahuan dan teori yang sebelumnya belum pernah dilakukan, serta
generalisasi yang lebih tinggi daripada yang terdapat pada ilmu pengetahuan
khusus. Teori sistem umum ditanggapi sebagai sebuah tren rahasia dalam
berbagai disiplin. Teori sistem sering diidentikkan dengan teori cybernatika
dan control. Hal ini tentu tidak benar sebab cybernatika adalah berpikir ke-
sisteman yang beranggapan bahwa manusia dan masyarakat dapat dipahami
melalui kajian terhadap pesan fasilitas komunikasinya (Davis, 1991).

5
3. Bagian dari Sistem
a. Subsistem
Subsistem adalah komponen yang koheren dan agak independen dari
sistem yang lebih besar. Subsistem merupakan komponen atau bagian
dari suatu sistem. Subsistem ini dapat berupa fisik ataupun abstrak.
Subsistem sebenarnya hanya sistem dalam suatu sistem. Hal ini berarti
bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Contoh lainnya, yaitu
mobil adalah suatu sistem yang terdiri atas sistem bawahan, seperti
sistem mesin, sistem badan mobil, dan sistem rangka. Tiap-tiap sistem ini
terdiri atas sistem tingkat yang lebih rendah lagi. Adapun contoh dari
beberapa subsistem tubuh manusia, yaitu sistem peredaran darah, sistem
pencernaan, sistem saraf, dan sistem rangka (Rusdiana & Irfan, 2006).
b. Suprasistem
Suprasistem adalah sistem yang mempunyai hubungan lebih luas
dari sistem. Jika suatu sistem menjadi bagian dari sistem lain yang lebih
besar, sistem yang lebih besar tersebut dikenal dengan sebutan
supersistem. Sebagai contoh, jika pemerintah kabupaten disebut sebagai
sebuah sistem, pemerintah provinsi berkedudukan sebagai supersistem.
Jika ditinjau dari pemerintah pusat, pemerintah provinsi adalah subsistem
dan pemerintah pusat adalah supersistem. Contoh suprasistem: jika
sekolah dipandang sebagai sistem, pendidikan adalah suprasistemnya;
jika perusahaan dipandang sebagai sistem, industri merupakan
suprasistemnya dan pemasaran sebagai subsistemnya (Rusdiana & Irfan,
2006).
B. Bentuk Sistem
1. Jenis Sistem
Jenis sistem secara umum terdiri atas sistem terbuka dan sistem tertutup.
Sistem terbuka adalah sistem yang tidak memiliki sasaran, pengendalian
mekanis, dan umpan balik. Adapun sistem yang tertutup adalah sebuah sistem

6
yang memiliki sasaran, pengendalian mekanis, dan umpan balik (Mcleod,
2004). McLeod, Jr. (2004) menyatakan bahwa secara prinsip sistem dapat
dikelompokkan menjadi dua, yakni sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem
terbuka adalah sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus
sumber daya.
Secara sederhana, sistem terbuka dapat digambarkan sebagai berikut.

Masukan Proses Keluaran

Gambar 1: Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berinteraksi secara langsung


dengan lingkungannya melalui arus sumber daya. Skema sistem tertutup
dapat dilihat pada gambar di bawah ini

7
Mekanisme
Pengendalian

Masukan Proses Keluaran

Gambar 2: Sistem Tertutup


Husni Iskandar Pohan dan Kusnasriyanti Saiful Bahri dalam Rusdiana
(2006) menjelaskan bahwa pada dasarnya hanya ada dua jenis sistem, yaitu:
a. sistem alami, seperti sistem matahari, sistem luar angkasa, sistem
reproduksi, dan sebagainya;
b. sistem buatan manusia, seperti sistem hukum, sistem perpustakaan,
sistem transportasi, dan sebagainya. Sistem alami terbagi menjadi dua,
yaitu:
1) sistem fisik, seperti sistem molekul, luar angkasa;
2) sistem kehidupan, seperti sistem tumbuhan, sistem manusia.
Adapun sistem buatan manusia umumnya dibagi berdasarkan spesifikasi
tertentu, seperti sistem sosial (hukum, doktrin, seragam), sistem organisasi
(perpustakaan), sistem transportasi (jaringan jalan raya, kanal, udara, lautan),
sistem komunikasi (telepon, teleks, sinyal asap), sistem produksi (pabrik),
dan sistem keuangan (akuntansi, inventori, buku besar) (Rusdiana & Irfan,
2006).
2. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, di antaranya
sebagai berikut (Rusdiana & Irfan, 2006):
a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem
abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem

8
fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer,
sistem akuntansi, sistem produksi, dan sebagainya.
b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia.
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia
yang melibatkan interaksi antara manusia dan mesin disebut dan human-
machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system.
Sistem informasi akuntansi merupakan contoh man-machine system
karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan
manusia.
c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak tentu.
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi di antara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer
adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan
berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tidak tentu adalah
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena
mengandung unsur probabilitas.
C. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem dapat diuraikan sebagai berikut (Gaol, 2008):
1. Komponen (components). Komponen sistem adalah segala sesuatu yang
menjadi bagian penyusunan sistem. Komponen sistem dapat berupa benda
nyata ataupun abstrak. Komponen sistem disebut sebagai subsistem.
2. Batas (boundary). Batas sistem diperlukan untuk membedakan satu sistem
dengansistem yang lain. Tanpa adanya batas sistem, sangat sulit untuk
memberikan batasan scope tinjauan terhadap sistem.
3. Lingkungan (environments). Lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang
berada di luar sistem lingkungan sistem yang dapat menguntungkan ataupun
merugikan. Umumnya lingkungan yang menguntungkan akan selalu

9
dipertahankan untuk menjaga keberlangsungan sistem, sedangkan lingkungan
sistem yang merugikan akan diupayakan agar mempunyai pengaruh
seminimal mungkin, bahkan ditiadakan.
4. Penghubung/antarmuka (interface). Penghubung/antarmuka merupakan
sarana memungkinkan setiap komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang
bertugas menjembatani hubungan antarkomponen dalam sistem. Penghubung/
antarmuka merupakan sarana setiap komponen saling berinteraksi dan
berkomunikasi.
5. Masukan (input). Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu
yang perlu dimasukan ke dalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih
lanjut untuk menghasilkan keluaran (output) yang berguna.
6. Pengolahan (processing). Pengolahan merupakan komponen sistem yang
mempunyai peran utama mengolah masukan agar menghasilkan output yang
berguna bagi para pemakainya.
7. Keluaran (output). Keluaran merupakan komponen sistem yang berupa
berbagai macam bentuk keluaran yang dihasilkan oleh komponen
pengolahan.
8. Sasaran (objectives) dan tujuan (goal). Setiap komponen dalam sistem perlu
dijaga agar saling bekerja sama agar mampu mencapai sasaran dan tujuan
sistem.
9. Kendali (control). Setiap komponen dalam sistem perlu dijaga agar tetap
bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya masing-masing.
10. Umpan balik (feed back). Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali
(kontrol) sistem untuk mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam
sistem dan mengembalikannnya pada kondisi normal.
Sistem informasi kemudian akan melanjutkan daur hidupnya. Sistem
dibangun untuk memenuhi kebutuhan yang muncul. Sistem beradaptasi terhadap
perubahan-perubahan lingkungannya yang dinamis. Sampailah pada kondisi
ketika sistem tersebut tidak dapat lagi beradaptasi dengan perubahan-perubahan

10
yang ada ataupun secara ekonomis tidak layak lagi untuk dioperasikan. Sistem
yang baru kemudian dibangun untuk menggantikannya (Gaol, 2008).

D. Hakikat Sistem Informasi


1. Pengertian Sistem Informasi
John F. Nash dalam Fadilla (2021) menjelaskan bahwa pengertian sistem
informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas ataupun teknologi, media,
prosedur serta pengendalian, yang memiliki maksud untuk menata jaringan
komunikasi yang penting. Sedangkan Pengertian sistem informasi menurut
Robert A. Leitch dalam Solechan (2021) merupakan suatu sistem yang ada di
dalam suatu organisasi yang dapat mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi yang bersifat manajerial serta kegiatan
strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan yang diperlukan. Dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah
kombinasi dari teknologi informasi serta aktivitas seseorang yang
menggunakan teknologi guna mendukung manajemen serta operasi.
2. Tujuan dan Fungsi Sistem Informasi
Selain tujuan utama dari sistem informasi tersebut, ada pula beberapa
fungsi dari sistem informasi demi kelangsungan suatu bisnis, organisasi atau
institusi bisnis. Berikut adalah fungsi dari sistem informasi (Davis, 1991):
a. Mengumpulkan data. Fungsi pertama dari sistem informasi ialah menjadi
suatu tempat untuk mengumpulkan data yang telah dimasukan atau
diinput oleh seorang pengguna dalam suatu institusi atau organisasi.
Input data ini menjadi sumber utama agar sistem informasi dapat berjalan
dan berlangsung dengan baik dalam suatu organisasi atau institusi secara
operasional.
b. Menyimpan data. Selain mengumpulkan data yang telah diinput, sistem
informasi juga memiliki fungsi untuk menyimpan seluruh data mentah di
dalam sistem untuk diproses secara sistematis. Penyimpanan data yang

11
ada pada sistem informasi berlaku bagi seluruh data, baik data yang
relevan atau tidak. Akan tetapi, fungsi dari sistem informasi ini akan
sangat menentukan proses dari pengolahan data hingga menjadi suatu
informasi.
c. Menghasilkan luaran informasi. Setelah semua jenis data telah tersimpan
dalam periode tertentu, maka sistem informasi akan berfungsi untuk
dapat menganalisis data hingga menjadi luaran atau output informasi
yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Pengguna dari sistem
informasi tentu saja akan memiliki beberapa formula tertentu untuk dapat
memproses pengolahan data, hingga nanti akan dihasilkan suatu
informasi secara relevan untuk kebutuhan.
3. Sejarah Perkembangan Sistem Informasi
Manusia mulai mempertukarkan informasi sejak dahulu kala, sekitar
3000 tahun sebelum masehi atau jika dihitung sudah lebih dari 5000 tahun
yang lalu. Cara mempertukarkan informasi itu adalah dengan menuliskannya
pada batu, kayu, papirus atau tanah liat. Awal sejarah perkembangan sistem
informasi dimulai dari sini. Tanpa langkah yang dilakukan oleh manusia kuno
ini, tidak akan ada perangkat teknologi canggih seperti komputer dan telepon
seluler. Ada empat tahapan yang dilalui dalam perkembangan komunikasi
dan informasi yakni:
a. Periode Pra Mekanik. Pada periode ini, komunikasi menggunakan simbol
dan gambar untuk menyampaikan informasi. Bangsa Romawi kuno
menciptakan sebuah simbol yang disebut ‘Alfabet’. Mesir Kuno yang
menciptakan sistem angka dan mengarahkan pada penemuan alat bantu
hitung yang disebut ‘Abakus’.
b. Mekanik. Periode ini orang sudah menggunakan peralatan untuk
menyimpan, mengolah dan merekam informasi. Salah satu penemuan
terpenting dalam masa ini adalah mesin cetak Gutenburg dari Jerman.
Tahun 1600, komputer atau mesin hitung pertama kali diciptakan oleh

12
Blaise Pascal. Komputer ini disebut Pascaline dan dianggap sebagai titik
awal mesin yang menggantikan otak manusia dalam menghitung data.
c. Elektromekanik. Periode ini telah diciptakan telepon dan kode Morse
untuk digunakan dalam komunikasi jarak jauh secara langsung.
Kemudian diperkenalkan komputer pertama yang digunakan untuk
menyimpan program dan data pada awal 1948 yang disebut Dubbed
Manchester Mark 1. Komputer ini merupakan awal penemuan teknologi
selanjutnya yang sekarang menjadi komputer, laptop, tablet dan
smartphone.
d. Elektronik. Periode ini Departemen Pertahanan Amerika Serikat
mendirikan ARPANET (Advanced Research Project Agency NETwork)
merupakan cikal bakal dari Internet yang digunakan sampai ini.
Setelah keempat era diatas, perkembangan teknologi berlangsung sangat
cepat dengan ditemukannya sistem operasi Unix, Mac, Windows, Linux, era
Dot Com dan penemuan baru lainnya.
E. Karakteristik dan Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi memiliki empat karakteristik, di antaranya adalah sebagai
berikut (Wahyudi, 2022):
1. Baru artinya adalah suatu sistem informasi yang didapatkan adalah informasi
yang baru serta segar bagi penerimanya.
2. Tambahan merupakan informasi yang ada pada sistem informasi dapat
diperbaharui ataupun memberi tambahan pada informasi yang sebelumnya
telah ada.
3. Kolektif, ciri ketiga ini artinya adalah informasi yang ada dapat menjadi
koreksi dari informasi yang salah yang diinput sebelumnya.
4. Penegas adalah ciri keempat dari sistem informasi yang artinya bahwa sistem
informasi dapat mempertegas informasi yang ada sebelumnya.
Selain keempat ciri-ciri dari sistem informasi tersebut, ada pula beberapa
komponen yang harus ada dalam sistem informasi, tujuannya agar sistem

13
informasi dapat berjalan dengan baik dan sepenuhnya. Berikut merupakan
penjelasannya (Wahyudi, 2022):
1. Perangkat Keras Komputer
Komponen utama dari sistem informasi ialah adanya perangkat keras
berupa komputer serta perangkat kabel yang lainnya. Pada umumnya,
komponen perangkat keras komputer ini dibangun dengan sistem komputer
yang terdistribusi dengan server pemrosesan paralel. Keberadaan dari server
pemroses paralel yang kuat di dalam sistem informasi mampu menjangkau
integrasi sistem komputer di dalam suatu organisasi atau institusi.
2. Perangkat Lunak Komputer
Komponen kedua pada sistem informasi adalah perangkat lunak.
Perangkat lunak atau aplikasi berfungsi untuk menjalankan pemrosesan dengan
otomatis. Sistem utama dari sistem informasi berasal dari pengembangan
perangkat lunak atau aplikasi tersebut. Pada umumnya, perangkat lunak dalam
sistem informasi terbagi-bagi untuk sistem maupun aplikasi. Perangkat lunak
yang ada dalam komputer sistem informasi memiliki tugas untuk mengelola
perangkat keras, data program serta sumber daya sistem yang lain dan menjadi
penyedia sarana untuk pengguna agar dapat mengontrol penggunaan grafis.
3. Telekomunikasi 
Guna menyinkronkan sistem informasi dengan seluruh perangkat
komputer milik organisasi, maka diperlukan adanya suatu integrasi
telekomunikasi. Pada umumnya komponen ini berupa kabel atau portabel
seperti koneksi dari internet loka area atau LAN, sensor identifikasi frekuensi
radio serta beberapa perangkat guna melacak proses produksi ataupun
operasional organisasi.
4. Basis Data serta Penyimpanan
Komponen selanjutnya dari sistem informasi adalah basis data dan
penyimpanan. Sistem informasi memerlukan basis data serta ruang
penyimpanan guna membuat sistem informasi dapat bekerja dengan baik.

14
Apabila sistem informasi tidak memiliki basis data serta ruang penyimpanan
yang cukup atau baik, informasi yang dihasilkan tidak akan maksimal dan
terbatas.
Database atau basis data dapat digunakan guna mendukung operasional
serta fungsi manajemen dari suatu institusi dari waktu ke waktu. Dengan
adanya database tersebut, basis data dapat digunakan untuk proses evaluasi atas
informasi terbaru dengan data yang sebelumnya telah ada.
5. Sumber Daya Manusia dan Prosedur
Beberapa sistem informasi digunakan oleh institusi untuk proses
otomatisasi produksi maupun operasional dengan basis data yang cukup kuat.
Agar dapat berjalan dengan baik, pemrosesan data memerlukan sumber daya
manusia yang baik sebagai personel teknis untuk mengelola sistem informasi.
Seluruh pekerja di dalam suatu organisasi harus dilatih guna
memanfaatkan sistem informasi dengan maksimal. Hal ini bertujuan agar
operasional organisasi dapat berjalan dengan efisien serta lebih cepat. Oleh
sebab itu, diperlukan adanya prosedur penggunaan maupun operasi sistem
informasi oleh pengguna dalam jumlah banyak.
Selain itu, diperlukan pula pemeliharaan sistem informasi yang bertujuan
untuk memproses otomatisasi jadwal penggajian, manajemen surat, produksi
atau lain-lain.
F. Contoh Penerapan Sistem Informasi
Sistem informasi digunakan untuk beragam kepentingan. Pada umumnya,
sistem informasi terdiri dari beberapa tipe, contohnya seperti sistem pemrosesan,
sistem pendukung dan sistem informasi. Lebih detailnya, sistem informasi sering
diterapkan pada hal-hal berikut ini (Fadilla, 2021):
1. e-Commerce
Perkembangan pasar online yang digunakan untuk transaksi jual beli
membuat sistem informasi menjadi sangat dibutuhkan dalam bisnis

15
komersial. Berbagai perusahaan e-Commerce banyak yang menggunakan
sistem informasi sebagai bagian utama dari bisnis.
Dalam e-Commerce, sistem informasi biasanya ada pada otomatisasi
keamanan, transaksi, proses legitimasi produk dan penyimpanan data
pelanggan maupun penjual. Proses dari jual beli barang dengan sistem
informasi akan terlihat lebih sederhana, tetapi di baliknya ada sistem
informasi yang cakap untuk membuat e-Commerce berjalan dengan lancar.
2. e-Learning
Selain digunakan dalam e-Commerce, sistem informasi juga digunakan
dalam bidang non komersial, contohnya seperti pendidikan. Terlebih lagi, di
era pandemi yang membuat masyarakat tidak bisa keluar rumah dan banyak
bertemu orang, sekolah akhirnya menggunakan sistem informasi untuk proses
belajar dan mengajar di sekolah dengan menggunakan integrasi teknologi
pada proses belajar dan mengajarnya.
Sistem informasi yang ada di bidang pendidikan dapat digunakan untuk
mengolah data absen, mengumpulkan nilai, mengumpulkan tugas, kalkulasi
total rata-rata nilai ujian, mengolah nilai hingga menjadi rapor.
.

16
BAB III
Penutup

Kesimpulan
1. Kata sistem berasal dari bahasa Yunani, yaitu systema, yang artinya
himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur
dan merupakan suatu keseluruhan.
2. Pada abad ke-19, orang yang pertama kali mengembangkan konsep
"sistem" dalam ilmu alam adalah fisikawan Prancis, Nicolas Leonard Sadi
Carnot, yang belajar termodinamika.
3. Subsistem merupakan komponen atau bagian dari suatu sistem. Subsistem
ini dapat berupa fisik ataupun abstrak. Suatu sistem menjadi bagian dari
sistem lain yang lebih besar, sistem yang lebih besar tersebut dikenal
dengan sebutan supersistem.
4. Sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas ataupun
teknologi, media, prosedur serta pengendalian, yang memiliki maksud
untuk menata jaringan komunikasi yang penting.
5. Manusia mulai mempertukarkan informasi sejak dahulu kala, sekitar 3000
tahun sebelum masehi atau jika dihitung sudah lebih dari 5000 tahun yang
lalu. Cara mempertukarkan informasi itu adalah dengan menuliskannya
pada batu, kayu, papirus atau tanah liat.
6. Sistem informasi digunakan untuk beragam kepentingan. Pada umumnya,
sistem informasi terdiri dari beberapa tipe, contohnya seperti sistem
pemrosesan, sistem pendukung dan sistem informasi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Davis, G. B. (1991). Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta:


Pustaka Binamas Pressindo.

Djojodiharjo, H. (1984). Pengantar Sistem Komputer. Jakarta: Erlangga.

Fadilla, N. M. (2021). Sistem informasi manajemen rumah sakit dalam


meningkatkan efisiensi: mini literature review. JATISI (Jurnal Teknik
Informatika dan Sistem Informasi), 8(1).

Gaol, J. L. (2008). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Gramedia Widiasarana


Indonesia.

Indrajit. (2001). Analisis dan Perancangan Sistem Berorientasi Objek. Bandung:


Informatika.

Jogianto, H. M. (2005). Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan


Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Mcleod, R. (2004). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Indeks.

Murdick, R. G. (1991). Sistem Informasi untuk Manajemen Modern. Jakarta:


Erlangga.

Rusdiana, A., & Irfan, M. (2006). Sistem Informasi Manajemen. Bandung:


Pustaka Setia.

Sidharta, L. (1995). Pengantar Sistem Informasi Bisnis. Jakarta: Elex Media


Komputindo.

Solechan. (2021). Implementation of Management Information Systems at Al


Ummah Integrated Islamic Junior High School Jombang . Chalim Journal
of Teaching and Learning, 3(1).

18
Wahyudi, I. (2022). Literarure Review: Determinasi Sistem Informasi Manajemen
dengan Lingkungannya. Jurnal Ilmu Manajemen Terapan, 3(3).

19

Anda mungkin juga menyukai