Anda di halaman 1dari 38

MAKALAH

PENGEMBANGAN DAN MAINTANANCE SISTEM INFORMASI


MANAJEMEN PADA ORGANISASI
“Disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan”

Dosen Pengampu : Dr. Drs. Niswanto, M.Pd

Di Susun Oleh:

KELOMPOK 4

Cut Defa Putri Yonasda

Elly Yuliana

Safrida

MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan report buku ini dalam bentuk maupun
isinya yang sederhana dengan judul “Pengembangan dan Maintanance Sistem Informasi
Manajemen Pada Organisasi”. Semoga report buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman referensi dalam
pengkajian tema serupa.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen Pendidikan yaitu bapak Dr. Drs. Niswanto, M.Pd yang telah
memberikan bimbingan dan masukannya selama proses pembelajaran berlangsung.
Report buku ini kami akui pasti terdapat beberapa kekurangan, oleh karena itu kami
harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan dan saran yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan report buku ini. Lebih dan kurang kami ucapkan
terima kasih.

Banda Aceh, 13 Februari 2023

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3
A. Sistem Informasi Manajemen .......................................................................................... 3
B. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen pada Organisasi ........................................ 12
C. Maintanance Sistem Informasi Manajemen pada Organisasi ........................................... 25
BAB IV KESIMPULAN ................................................................................................................. 33
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 34

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem ..................................................................................................... 4


Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi ......................................................................................... 5
Gambar 2.3 Komponen Sistem Informasi Manajemen ...................................................................... 8
Gambar 2.4 Metode Total Productive Maintanance ......................................................................... 26

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Tekhnologi adalah indikator yang sangat diperlukan bagi kehidupan sehari-hari. Baik

dalam dunia pendidikan maupun pekerjaan. Keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi atau

peruahaan dipengaruhi oleh tekhnologi. Tekhnologi sangat berpengaruh bagi kehidupan

organisasi karna dengan adanya tekhnologi, kita mampu mendapatkan data data yang sudah di

ubah menjadi sebuah informasi dengan lebih mudah. Di era yang semakin maju ini kita tidak

aneh lagi dengan teknlonogi yang semakin hari semakin mendapat pemaharuan yang lebih

bagus. Dalam perusahaan sangat di perlukan informasi yang tepat dan akurat. Namun, yang

menjadi pertanyaan, dimanakah kita agar bisa mendapatkan suatu informasi yang tepat dan

akurat dan tidak membutuhkan waktu lama untuk mendapatkannya. Tentu saja tekhnologi yang

menjadi sebuah jawaban yang tepat.

Sebuah perusahaan juga memerlukan SDM untuk mengumpulkan data tersebut. Individu

yang sudah berpengalaman tidak akan membutuhkan waktu lama untuk mendapat nya. individu

itulah yang disebut dengan brainware yaitu orang yang ditugaskan melayani dan menjalankan

sebuah sistem yang sangat berhubungan dengan perangkat komputer. Brainware juga sangat

pentingdalam kehidupan perusahaan dalam pengambilan data dari internet sehingga mampu

membuat sebuah info yang jelas, tepat, dan akurat.

Dalam pengembangan sistem informasi manajemen juga diperlukan sosok individu yang

berintegritas. Agar bisa mengembangkan sistem informasi manajemen. Dalam penelitian ini

saya akan membahas lebih dalam lagi tentang apa yang dimaksud dengan sistem informasi

manajemen beserta apa yang diperlukan dan bagaimana konsep dan cara mengembangkannya.
2

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen ?

2. Bagaimanakah pengembangan sistem informasi manajemen pada organisasi ?

3. Bagaimanakah maintanance sistem informasi manajemen pada organisasi ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem informasi manajemen.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengembangan sistem informasi manajemen pada

organisasi.

3. Untuk mengetahui bagaimana maintanance sistem informasi manajemen pada organisasi.


3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Informasi Manajemen

1. Konsep Dasar Sistem

Makna kata “sistem” didefinisikan dengan berbagai pendekatan dan beragam istilah.

Menurut Lucas (Tanti, 2022:3), Sistem adalah suatu pengorganisasian yang saling

berinteraksi, saling tergantung dan terintegrasi dalam kesatuan variabel atau komponen.

Jogiyanto (Tanti, 2022:3) mendefinisikan sistem kedalam dua kelompok pendekatan, yaitu

menekankan pada prosedur dan komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih

menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur-

prosedur yang saling berhubungan, berkelompok dan bekerja sama untuk melakukan kegiatan

pencapaian sasaran tertentu. Makna dari prosedur sendiri, yaitu urutan yang tepat dari

tahapantahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who)

yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya.

Pendekatan yang menekankan pada komponen mendefinisikan “sistem” sebagai kumpulan

dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Ciri pokok sistem menurut Gapspert ada empat, yaitu sistem itu beroperasi dalam suatu

lingkungan, terdiri atas unsur-unsur, ditandai dengan saling berhubungan dan mempunyai satu

fungsi atau tujuan utama. Sekumpulan dari objek-objek yang saling berelasi dan berinteraksi

dan hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai

satu tujuan. Dengan demikian secara sederhana sistem dapat diartikan sebagai suatu

kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variabel yang saling teroganisasi, saling

berinteraksi dan saling bergantung sama lain. Murdick dan Ross (Bali dan Tri, 2021:20)
4

mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainya

untuk suatu tujuan bersama. Sedangkan definisi sistem dalam kamus Webster’s Unbriged

adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi.

Menurut Michael (Purnama, 2016:22-23) menjelaskan bahwa suatu sisten mempunyai

karakteristik. Karaktaristik sistem adalah sebagai berikut:

1. Suatu sistem pempunyai komponen-komponen sistem atau subsistem-subsistem.

2. Suatu sistem mempunyai batas sitem (boundary).

3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).

4. Suatu sistemmempunyai penghubung (interface).

5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).

Karakteristik sistem dapatlah digambarkan dejelaskan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

2. Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Ladjamudin (Tanti, 2022:25) sistem informasi merupakan suatu sistem yang

dibuat oleh sumber daya manusia yang bertujuan untuk menyajikan sebuah informasi yang di
5

dalamnya terdapat prosedurprosedur organisasi yang akan memberikan informasi kepada

pengambil keputusan. Sementara menurut Gelinas, Oram dan Wiggins (Tanti, 2022:25)

sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia, yang terdiri dari

sekumpulan komponen berbasis komputer yang berguna untuk mengumpulkan, menyimpan,

dan mengelola data yang akan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi.

a. Manfaat Sistem Informasi

Adapun beberapa manfaat menggunakan sistem informasi yakni sebagai berikut:

a) Dapat mengolah transaksi, b) Meningkatkan pengendalian manajemen, c) Dapat

mengurangi biaya, d) Menghasilkan pendapatan yang bersumber dari salah satu

produk atau pelayanan mereka.

b. Komponen Sistem Informasi

Menurut Ladjamudin (Tanti, 2022:26) terdapat 5 komponen sistem informasi yakni

seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, prosedur, dan

manusia. Berikut ini adalah gambaran dari komponen sistem informasi yang dapat

dilihat pada gambar berikut.

Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi

Berikut ini merupakan keterangan berdasarkan pada gambar komponen sistem

informasi diatas yakni sebagai berikut:

a. Perangkat keras (hardware). Pengertian perangkat lunak atau hardware menurut

Rizky Dhananta (Tanti, 2022:26) adalah suatu perangkat komputer yang terdiri
6

dari komponenkomponen elektronik berupa benda. Komponen perangkat keras

(hardware) pada sebuah sistem informasi yakni perangkat penyimpanan data,

peralatan input dan peralatan output, serta peralatan komunikasi data. Peralatan

input merupakan suatu alat yang digunakan untuk menerima input yang

dimasukkan pada suatu sistem berupa signal input. Contoh peralatan input

yakni keyboard, scanner, dan lain sebagainya. Sementara peralatan output

merupakan suatu alat keluaran untuk menampilkan data yang telah diproses.

Contoh peralatan output seperti bentuk hard copy, soft copy, dan lain

sebagainya. Sedangkan peralatan komunikasi data merupakan alat yang dapat

menyampaikan suatu informasi berupa text maupun gambar. Contoh peralatan

komunikasi seperti terminal, modem.

b. Perangkat lunak (software). Pengertian perangkat lunak (software) menurut

Ladjimudin (Tanti, 2022:27) adalah suatu objek yang dapat dijalankan seperti

sebuah program yang lengkap.

c. Data. Pengertian data menurut Jeffery L.Whitten (Tanti, 2022:27) adalah

sebuah sumber yang harus dikelola menjadi sebuah bentuk yang berguna dan

bermanfaat. Untuk menghasilkan suatu informasi, komponen dasar yang

mendukung suatu informasi terebut adalah data.

d. Prosedur. Pengertian prosedur menurut Mulyadi (Tanti, 2022:27) adalah suatu

urutan kegiatan yang melibatkan beberapa orang dalam suatu organisasi. Pada

suatu sistem terdiri dari prosedur-prosedur yang mana prosedur tersebut saling

terkait satu sama lain sehingga saling mempengaruhi. Sehingga, ketika terjadi

perubahan di salah satu prosedur, maka akan mempengaruhi prosedur yang


7

lainnya. Prosedur tersebut terhubung dengan berbagai perintah dan anturan

yang menentukan rancangan sistem serta penggunaan sistem. sehingga

pengguna sistem dan staff organisasi akan mengatur dan merancang sistem

berdasarkan prosedur yang didokumentasikan. Contoh dokumentasi tersebut

contohnya seperti dokumentasi menjalankan sistem informasi.

e. Manusia. Menurut Azhar Susanto (Tanti, 2022:28) sumber daya manusia

merupakan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan sistem informasi seperti

operator, pemimpin sistem informasi.

3. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang

menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu yang mampu

mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan

produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar criteria mutu yang telah

ditetapkan.

“Management Information Systems are planned and organized approaches to supplying

executive with intelligence aids that facilitate the managerial process.” Heyel (Tanti, 2022:28-

29) (Sistem informasi manajemen adalah pendekatan-pendekatan yang direncanakan dan

disusun untuk memberikan bantuan piawai yang memudahkan proses manajerial kepada

pejabat pimpinan).
8

Gambar 2.3 Komponen Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana

lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan

sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung

operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi

untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian

manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung

perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.

Definisi sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah

sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna

mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.

Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah data base.
9

4. Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi

Informasi berperan penting dalam kehidupan manusia. Informasi dapat mendatangkan

kerugian dan dapat juga mendatangkan keuntungan. Informasi yang salah atau informasi yang

tidak jelas kebenarannya dapat mendatangkan kerugian organisasi, tetapi informasi yang jelas

akan mendatangkan keuntungan. Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, informasi menjadi

hal yang sangat penting. Demikian juga dalam organisasi, tanpa adanya informasi yang tepat,

kegiatan dalam organisasi tidak akan berjalan dengan baik.

Perkembangan zaman yang semakin lama semakin maju membuat teknologi juga

semakin maju mengikuti pergerakan zaman. Dengan berkembangnya teknologi, berkembang

pula sebuah istilah yang dikenal dengan sistem informasi manajemen. Dalam organisasi,

sistem ini berperan penting pada pemenuhan akan informasi. Sistem ini memberikan satu

kemudahan bagi setiap individu dalam organisasi dalam mencari dan mendapatkan informasi.

Informasi yang disimpan dalam sistem ini akan disimpan dengan rapi. Karena itu,

penggunaan sistem ini sangat membantu organisasi dalam mengumpulkan informasi.

Perkembangan sistem ini berguna untuk melayani kebutuhan-kebutuhan informasi bagi

setiap unit fungsional pada semua tingkatan dalam organisasi. Setiap tingkatan dalam

organisasi memiliki rencana yang berbeda. Sistem informasi manajemen ini dikembangkan

untuk mendukung setiap kebutuhan informasi tersebut. Terlebih lagi, sistem ini dapat

membantu organisasi dalam menyediakan informasi saat akan menyelesaikan sebuah

masalah. Dalam menyelesaikan masalah, sistem ini membantu menyediakan informasi yang

dibutuhkan untuk dapat mengambil keputusan yang tepat.

Perkembangan sistem informasi manajemen ini memberikan dukungan yang besar pada

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan informasi bagi para pengambil keputusan dan pemakai


10

lainnya dalam organisasi. Adanya perkembangan teknologi ini memberikan satu kesadaran

baru dalam organisasi—kesadaran bahwa penerapan sistem ini dalam dunia kerja sangat

penting. Penerapan sistem ini memiliki tujuan utama yaitu untuk mendapatkan informasi yang

sempurna dan membantu manajer dalam pengambilan keputusan.

5. Sejarah Sistem Informasi Manajemen

Awal sejarah perkembangan sistem informasi diawali dari sini. Tanpa langkah yang

dilakukan oleh manusia lama ini, tidak akan ada perangkat teknologi yang handal seperti

komputer dan telepon seluler. Ada empat tahapan yang dilewati dalam perkembangan

komunikasi dan informasi, yakni:

 Periode Pertama: Pra Mekanik

Pada periode ini, komunikasi menggunakan simbol untuk menyampaikan suatu

berita atau kabar. Pada 3000-2000 Tahun sebelum masehi, manusia memakai

gambar untuk menyampaikan pesan. Contohnya seperti bangsa Fenisia yang

mendiami Timur Tengah (saat ini Lebanon) membuat model yang sama.

Bangsa Yunani Kuno mengadaptasi simbol yang diiliki oleh bangsa Fenisia

dengan menambahkan huruf vokal yang membuatnya mudah dipakai. Bangsa

Romawi Kuno kemudian memakainya juga, yang mana dewasa ini menjadi

alfabet yang kita kenal dan gunakan. Pembuatan buku dari papirus yang

dilekatkan diawali pada tahun 600 Tahun sebelum masehi. Pada awalnya hanya

pemuka agama dan pemimpin yang mempunyai koleksi bukutersebut. Setelah

itu ada bangsa Mesir Kuno yang membuat sistem angka, sehingga juga

mengarahkan pada penemuan alat bantu hitung yang dikenal abakus.


11

 Periode Kedua: Mekanik

Masa ini termasuk dalam masa abad pertengahan. Dimasa ini orang sudah

menggunakan peralatan untuk menyimpan, mengolah dan merekam suatu berita

atau informasi. Salah satu penemuan terpenting dalam waktu ini adalah mesin

cetak Gutenburg dari Jerman. Penyampaian informasi menjadi lebih mudah

sebab mesin cetak dapat memproduksi tulisan yang sama dalam jumlah besar.

Pada tahun 1600, komputer atau mesin hitung pertama kali dibuat oleh Blaise

Pascal. Komputer ini disebut sebagai Pascaline dan dianggap sebagai titik awal

mesin menggantikan otak manusia untuk menghitung data.

 Periode Ketiga: Elektromekanik

Pada periode ini, penggunaan listrik untuk memberikan energi untuk

menjalankan penemuan mesin setelah Pascaline terus ditemukan. Pada periode

ini pula diciptakan telepon dan kode Morse untuk dipakai dalam komunikasi

jarak jauh secara langsung. Kemudian diperkenalkan komputer pertama yang

dipakai untuk menyimpan program dan data pada awal 1948. Komputer

tersebut yaitu Dubbed Manchester Mark 1. Komputer ini merupakan awal

penemuan teknologi selanjutnya yang saat ini menjadi komputer, laptop, tablet

dan smartphone.

 Periode Keempat: Elektronik

Jean Hoerni mengembangkan transistor planar pada tahun 1957. Alat ini bisa

mengintegrasikan semua sirkuit yang diciptakan pada tahun-tahun setelahnya.

Pada tahun 1960, Departemen Pertahanan Amerika Serikat mendirikan

ARPANET (Advanced Research Project Agency Network). Hal ini merupakan


12

cikal bakal dari Internet yang digunakan hingga saat ini. Pada saat itu

ARPANET hanya dipakai untuk pemerintah, penelitian dan universitas.

Sementara itu konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keen dari

Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang

diberi nama Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems-DSS).

DSS merupakan sistem yang menghasilkan informasi yang ditujukan pada

persoalan tertentu yang harus dipecahkan atau keputusan yang harus diambil

oleh manajer. Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu

Otomatisasi Kantor (Office Automation-OA), yang memberikan fasilitas untuk

meningkatkan komunikasi dan produktivitas para manajer dan staf kantor

melalui penggunaan peralatan elektronik. Kemudian timbul konsep baru yang

dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan suatu

pemikiran bahwa komputer bisa diprogram untuk melakukan proses logicyang

hampir mirip dengan otak manusia. Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat

perhatian adalah Expert Systems (ES), yakni suatu aplikasi yang mempunyai

fungsi untuk spesialis dalam area tertentu. Semua konsep itu, baik PDE, SM,

OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan sebuah aplikasi pemrosesan informasi

dengan menggunakan komputer dan yang tujuannya untuk menyediakan

informasi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

B. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen pada Organisasi

Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang

baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang
13

telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti disebabkan karena beberapa hal,

adanya permasalahan-permasalahan yang timbul di sistem yang lama yang dapat berupa:

1. Ketidakberesan

Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat

beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Ketidakberesan ini dapat berupa:

a) Kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta kekayaan

perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurangterjamin.

b) Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan

kebenaran dari data kurang terjamin.

c) Tidak efisiennya operasi.

d) Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.

2. Pertumbuhan organisasi

Pertumbuhan organisasi yang menyebabkan harus disusunnya sistem yang baru.

Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi yang semakin luas,

volume pengolahan data semakin meningkat, perubahan prinsip akuntansi yang baru.

Karena adanya perubahan ini, maka menyebabkan sistem yang lama tidak efektif lagi,

sehingga sistem yang lama sudah tidak dapat memenuhi lagi semua kebutuhan informasi

yang dibutuhkan manajemen.

Teknologi informasi telah berkembang dengan cepatnya. Perangkat keras komputer,

perangkat lunak dan teknologi komunikasi telah begitu cepat berkembang. Organisasi

mulai merasakan bahwa teknologi informasi ini perlu digunakan untuk meningkatkan

penyediaan informasi sehingga dapat mendukung dalam proses pengambilan keputusan

yang akan dilakukan oleh manajemen. Dalam keadaan pasar bersaing, kecepatan informasi
14

atau efisiensi waktu sangat menentukan berhasil atau tidaknya strategi dan rencana-rencana

yang telah disusun untuk meraih kesempatan-kesempatan yang ada. Penyusunan sistem

yang baru dapat juga terjadi karena adanya instruksi - instruksi dari atas pimpinan ataupun

dari luar organisasi, seperti misalnya peraturan pemerintah.

Berikut ini dapat digunakan sebagai indikator adanya permasalahan permasalahan dan

kesempatan - kesempatan yang dapat diraih, sehingga menyebabkan sistem yang lama

harus diperbaiki, ditingkatkan bahkan diganti keseluruhannya. Indikatorindikator ini

diantaranya adalah sebagai berikut: Keluhan dari langganan, pengiriman barang yang

sering tertunda, pembayaran gaji yang terlambat, laporan yang tidak tepat waktunya, isi

laporan yang sering salah, waktu kerja yang berlebihan, produktifitas tenaga kerja yang

rendah, kehilangan kesempatan kompetisi pasar, kesalahan-kesalahan manual yang tinggi,

kapasitas produksi yang menganggur, pekerjaan manajer yang terlalu teknis.

a. Prinsip Pengembangan Sistem

1) Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.

2) Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.

3) Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi.

4) Investasi yang terbaik harus bernilai.

5) Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.

6) Tahapan kerja dan tugas yang dilakukan dalam proses pengembangan system.

7) Proses pengembangan sistem tidak harus urut.

8) Jangan takut membatalkan proyek.

9) Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan system.


15

b. Proses Pengembangan Sistem

Dengan telah dikembangkannya sistem yang baru, maka diharapkan akan terjadi

peningkatan-peningkatan di sistem yang baru. Peningkatanpeningkatan ini berhubungan

dengan PIECES (Jogiyanto, 2001) yaitu sebagai berikut:

 Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru

sehingga menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response

time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu saat

tertentu. Response time adalah rata - rata waktu yang tertunda diantara dua transaksi

atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk menanggapi pekerjaan

tersebut.

 Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.

 Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat - manfaat atau

keuntungankeuntungan atau penurunan - penurunan biaya yang terjadi.

 Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan

memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangankecurangan yang dan akan

terjadi.

 Efficiency (efisiensi), peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda

dengan ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang

digunakan, efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya tersebutdari

outputnya dibagi dengan inputnya.

 Services (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh sistem.

Proses pengembangan sistem yaitu seperangkat aktivitas, metode, dan praktik dan alat-alat

terotomatisasi yang digunakan untuk meningkatkan dalam pengembangan sistem dan


16

software. Pada awal berkembangnya system informasi, pengembangan system informasi

dilakukan oleh programmer. Manajemen perusahaan (user) meminta kepada programmer

untuk membuatkan program tertentu yang bisa membantu aktivitasnya. Deangan

permintaan tersebut programmer akan meminta data yang harus dimasukkan dan laporan

atau informasi yang ingin dikeluarkan, berdasarkan data dan laporan inilah programmer

mulai dan bekerja. Hasil akhir dari pekerjaan ini ternyata informasi yang dihasilkan tidak

memuaskan dan saat itulah muncul pemikiran perlu adanya analisis sebelum sistem

informasi dirancang, dan lahirlah satu metode pengembangan sistem informasi. Suatu

sistem yang akan diterapkan dalam suatu organisasi biasanya akan melalui tahapan-

tahapan sebagai berikut:

 Analisis sistem

 Perancangan/desain sistem

 Implementasi sistem

 Manajemen sistem

 Evaluasi sistem

c. Siklus, Metode dan Teknik Pengembangan Sistem

Dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat dewasa ini dimana hampir semua

sektor kehidupan memanfaatkan dan tergantung kepada kemajuan teknologi khususnya

teknologi komputer, para pengembang sistem informasi dituntut untuk menyajikan

software aplikasi sistem informasi yang lebih kompleks dan berkualitas tinggi untuk

mendukung perkembangan dunia usaha yang terus berkembang saat ini.

Dalam pengembangan sistem informasi kita mengenal adanya siklus sistem informasi (life

sycle). Pada perkembangan selanjutnya banyakj profesional sistem informasi yang


17

mengatakan bahwa siklus sistem informasi ini sudah tidak dapat dipergunakan lagi dan

diganti kedudukannya dengan diperkenalkannya teknik-teknik dan metode pengembangan

sistem informasi yang baru sedangkan sebagian lagi mengatakan bahwa siklus sistem

informasi masih tetap ada dan keberadaannya dilengkapi dengan adanya teknik dan metode

lainnya. Uraian selanjutnya pada bab ini akan menjelaskan bagaimana pengertian dari

terminologi-terminologi yang digunakan diatas.

 Siklus (Life Cycle) dalam hal ini siklus Sistem Informasi adalah tahapantahapan

dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam mengembangkan sistem informasi,

tanpa memperhatikan sistem informasi jenis apa yang akan dibuat dan seberapa

luas yang harus di hasilkannya.

 Teknik (Technique) adalah pendekatan bagaimana menggunakan alatalat dan

peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih tahapantahapan dalam siklus

pengembangan sistem informasi.

 Metodologi adalah rincian secara menyeluruh dari siklus pengembangan sistem

informasi yang mencakup; langkah demi langkah tugas dari masing-masing

tahapan, aturan yang harus dijalankan oleh individu dan kelompok dalam

melaksanakan tugas, standar kualitas dan pelaksanaan dari masing-masing tugas,

teknik-teknik pengembangan yang digunakan untuk masing-masing tugas ini

berkaitan dengan teknologi yang digunakan oleh pengembang.

Teknik Terstruktur

Teknik terstruktur, merupakan pendekatan formasl untuk memecahkan masalah-masalah

dalam aktivitas bisnis menjadi bagian-bagian kecil yang dapat diatur dan berhubungan

untuk kemudian dapat disatukan kembali menjadi satu kesatuan yang dapat dipergunakan
18

untuk memecahkan masalah. Dalam hubungannya dengan pengembangan system

informasi dan software aplikasi system informasi, teknik terstruktur terbagi menjadi:

a) Pemrograman terstruktur adalah proses yang berorientasi kepada teknik yang digunakan

untuk merancang dan menulis program secara jelas dan konsisten.

b) Desain terstruktur merupakan salah satu proses yang beroirentasi teknik yang digunakan

untuk memilah-milah program besar ke dalam hirarki modul-modul yang menghasilkan

program komputer yang lebih kecil agar mudah untuk diimplementasikan dan dipelihara

(dirubah).

c) Analisis Terstruktur Modern merupakan teknik yang berorientasi kepada proses yang

paling populer dan banyak digunakan dewasa ini.

d) Pemodelan Data merupakan suatu teknik yang berorientasi kepada data dengan

menunjukkan sistem hanya datanya saja terlepas dari bagaimana data tersebut akan

diproses atau digunakan untuk menghasilkan informasi.

e) Rekayasa Informasi merupakan perpaduan dari pemodelan data dan proses, juga

memberikan penekanan baru terhadap pentingnya perencanaan sistem informasi.

System Development Life Cycle (SDLC)

SDLC adalah salah satu metode pengembangan sistem informasi yang populer pada saat

sistem informasi pertama kali berkembang. SDLC adalah tahapan-tahapan pekerjaan yang

dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. SDLC

juga merupakan alat untuk manajemen proyek yang bisa digunakan untuk merencanakan,

memutuskan dan mengontrol proses pengembangan system informasi. Langkah yang

digunakan meliputi:

 Melakukan survei dan menilai kelayakan proyek pengembangan sistem informasi


19

 Mempelajari dan menganalisis sistem informasi yang sedang berjalan

 Menentukan permintaan pemakai sistem informasi

 Memilih solusi atau pemecahan masalah yang paling baik

 Menentukan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software)

 Merancang sistem informasi baru

 Membangun sistem informasi baru

 Mengkomunikasikan dan mengimplementasikan sistem informasi baru

 Memelihara dan melakukan perbaikan/peningkatan sistem

Metode Prototyping

Secara umum tujkuan pengembangan sistem informasi adalah untuk memberikan

kemudahan dalam penyimpanan informasi, mengurangi biaya dan menghemat waktu,

meningkatkan pengendalian, mendorong pertumbuhan, meningkatkan produktifitas serta

profitabilitas organisasi. Dalam beberapa tahun terakhir ini peningkatan produktifitas

organisasi ini dibantu dengan berkembangnya teknologi komputer baik hardware maupun

softwarenya. Tetapi tidak semua kebutuhan sistem informasi dengan komputer itu dapat

memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah yang dihadapi organisasi. Keterbatasan

sumber daya dan anggaran pemeliharaan memaksa para pengembang sistem informasi

untuk menemukan jalan untuk mengoptimalkan kinerja sumber daya yang telah ada.

Karakteristik dari suatu sistem informasi manajemen yang lengkap tergantung dari masalah

yang dihadapi, proses pengembangannya dan tenaga kerja yang akan dikembangkannya.

Seiring dengan perkembangan permasalahan karena berubahnya lingkungan yang

berdampak kepada perusahaan maka yang menjadi parameter proses pengembangan sistem

informasi yaitu masalah yang dihadapi, sumber daya yang tersedia dan perubahan,
20

sehingga hasil pengembangan sistem informasi manajemen baik yang diharapkan oleh

perorangan maupun oleh organisasi turut berubah.

Perubahan tersebut pada akhirnya menimbulkan ketidakpastian dan menambah

kompleks/rumit masalah yang dihadapi oleh para analis sistem informasi. Metode

tradisional seperti SDLC dianggap tidak lagi mampu memenuhi tantangan perubahan dan

kompleksnya masalah yang dihadapi tersebut. Sekitar awal tahun delapan puluhan, para

profesional dibidang sistem informasi memperkenalkan satu metode pengembangan sistem

informasi baru, yang dikenal dengan nama metode prototyping.

Metode prototyping sebagai suatu paradigma baru dalam pengembangan sistem informasi

manajemen, tidak hanya sekedar suatu efolusi dari metode pengembangan sistem informasi

yang sudah ada, tetapi sekaligus merupakan refolusi dalam pengembangan sistem

informasi manajemen. Metode ini dikjatakan refolusi karena merubah proses

pengembangan sistem informasi yang lama (SDLC).

Menurut literatur, yang dimaksud dengan prototipe (prototype) adalah ”model pertama”,

yang sering digunakan oleh perusahaan industri yang memproduksi barang secara masa.

Tetapi dalam kaitannya dengan sistem informasi definisi kedua dari Webster yang

menyebutkan bahwa ”prototype is an individual that exhibits the essential peatures of later

type”, yang bila diaplikasikan dalam pengembangan sistem informasi manajemen dapat

berarti bahwa Prototipe tersebut adalah sistem informasi yang menggambarkan hal-hal

penting dari sistem informasi yang akan datang. Prototipe sistem informasi bukanlah

merupakan sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus dimodifikasi kembali,

dikembangkan, ditambahkan atau digabungkan dengan sistem informasi yang lain bila

perlu.
21

Dalam beberapa hal pengembangan software berbeda dengan produkproduk manufaktur,

setiap tahap atau fase pengembangan sistem informasi merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari seluruh proses yang harus dilakukan. Proses ini umumnya hanya untuk

satu produk dan karakteristik dari produk tersebut tidak dapat ditentukan secara pasti

seperti produk manufaktur, sehingga penggunaan ”model pertama” bagi pengembangan

software tidaklah tepat. Istilah prototyping dalam hubungannya dengan pengembangan

software sistem informasi manajemen lebih merupakan suatu proses bukan prototipe

sebagai suatu produk.

Karakteristik metode prototyping

Ada empat langkah yang menjadi karakteristik metode prototyping yaitu:

1) Pemilahan fungsi

Mengacu pada pemilahan fungsi yang harus ditampilkan oelh prototyping. Pemilahan

harus selalu dilakukan berdasarkan pada tugas - tugas yang relevan yang sesuai dengan

contoh kasus yang akan dipergakan.

2) Penyusunan Sistem Informasi

Bertujuan untuk memenuhi permintaan akan tersedianya; prototype, evaluasi dan

penggunaan selanjutnya.

Jenis-jenis prototyping meliputi :

a) Feasibility prototyping, digunakan untuk menguji kelayakan dari teknologi yang akan

digunakan untuk system informasi yang akan disusun.

b) Requirement prototyping, digunakan untuk mengetahui kebutuhan aktivitas bisnis user.


22

c) Desain Prototyping, digunakan untuk mendorong perancangan system informasi yang

akan digunakan.

d) Implementation prototyping, merupakan lanjytan dari rancangan protipe, prototype ini

langsung disusun sebagai suatu system informasi yang akan digunakan.

Keunggulan dan Kelemahan metode prototyping

 Keunggulan

1. End user dapat berpartisipasi aktif

2. Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan

3. Mempersingkat waktu pengembangan system informasi

 Kelemahan

1. Proses analisis dan perancangan terlalu singkat

2. Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah

3. Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan

4. Protitype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah

5. Prototype terlalu cepat selesai.

Metode Rapid Application Development (RAD)

RAD adalah penggabungan beberapa metode atau teknik terstruktur. RAD menggunakan

metode prototyping dan teknik terstruktur lainnya untuk menentukan kebutuhan user dan

perancangan sistem informasi. Proses pengembangan SI menurut metode ini, meliputi:

 Mempelajari apakah proyek pengembangan sistem memenuhi kriteria

 Mempelajari aktivitas bisnis perusahaan, menentukan area bisnis serta fungsi yang

menjadi prioritas
23

 Membuat model dari fungsi - fungsi yang menjadi prioritas

 Memilih protype mana yang direview

 Implementasi Sistem Informasi

Metode Soft System

Metode soft system memiliki tahapan-tahapn proses untuk menanganai masalah-masalah

dalam kehidupan sehari-hari, yang berdampak pada organisasi. Tahapan tersebut meliputi:

a) Masalah relatif bagi setiap orang; masalah tidak terstruktur

b) Menyusun problematique diagram dan rich picture

c) Menyusun konsep model terdiri dari SI dan strategi yang mungkin digunakan

d) Membandingkan antara masalah dalam tahap dua dengan model pada tahap tiga diatas

e) Diskusi untuk menghasilakna suatu SI dan strategi yang sesuai dengan kultur yang ada

f) Menyusun Proposal, strategi dan taktik untuk menyelesaikan masalah.

Metode Joint Application Development (JAD)

 JAD merupakan suatu kerjasama yang terstruktur antara pemakai sistem informasi,

manajer dan ahli sistem informasi untuk menentukan dan menjabarkan permintaan

pemakai, teknik yang dibuthkan dan unsur rancangan eksternal.

 Tujuan JAD adalah memberi kesempatan kepada user dan manajemen untuk

berpartisipasi secara luas dalam siklus pengembangan sistem informasi.

d. Penyebab Kegagalan Pengembangan Sistem

 Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem.

 Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai sistem.

 Kurang sempurnanya evaluasi kualitas analisis biaya.


24

 Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan.

 Penggunaan teknologi komputer dan perangkat lunak yang tidak direncanakan dan

pemasangan teknologi tidak sesuai.

 Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara.

 Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik.

e. Keterlibatan User Dalam Pengembangan Sistem

Ada beberapa alasan pentingnya keterlibatan user dalam perancangan dan pengembangan

sistem informasi menurut Demodaran (2002) yaitu:

1. Kebutuahan user. User adalah orang dalam perusahaan. Analisi sistem atau ahli sistem

adalah orang diluar perusahaan. Sistem informasi dikembangkan bukan untuk pembuat

sistem tapi untuk user agar sistem bisa diterapkan, sistem tersebut harus bisa menyerap

kebutuhan user dan yang mengetahui kebutuhan user adalah user sendiri, sehingga

keterlibatannya dalam pengembangan sistem informasi akan meningkatkan tingkat

keberhasilan pengembangan sistem informasi.

2. Pengetahuan akan kondisi lokal. Pemahaman terhadap lingkungan dimana sistem

informasi akan dioterapkan perlu dimiliki oleh perancang sistem informasi, dan untuk

memperoleh pengetahuan tersebut perancang sistem meminta bantuan user yang

menguasai kondisi lingkungan tempatnya bekerja.

3. Keengganan untuk berubah. Seringkali user merasa bahwa sistem informasi yang

disusun tidak dapat dipergunakn dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Untuk

mengurangi keengganan untuk berubah tersebut dapat dikurangi bila user terlibat

dalam proses perancangan dan pengembangan sistem informasi.


25

4. User merasa terancam. Banyak user menyadari bahwa penerpan sistem informasi

computer dalam organisasi mungkin saja mengancam pekerjaannya, atau menjadikan

kemampuan yang dimilikinya tidak relevan dengan kebutuhan organisasi. Keterlibatn

user dalam proses perancangan sistem informasi merupakan salah satu cara

menghindari kondisi yang tidak diharapkan dari dampak penerapan sistem informasi

dengan komputer.

5. Meningkatkan alam demokrasi. User terlibat secara langsung dalam mengambil

keputusan yang berdampak terhadap mereka.

C. Maintanance (Pemeliharaan) Sistem Informasi Manajemen pada Organisasi

Istilah maintenance seringkali digunakan dan diartikan sebagai pemeliharaan atau

perawatan. Pemeliharaan atau perawatan merupakan konsep aktivitas yang diperlukan untuk

menjaga kualitas mesin agar dapat berfungsi dengan baik seperti kondisi normalnya.

Pemeliharaan merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mengembalikan atau

mempertahankan kondisi mesin agar selalu dapat berfungsi.

Pemeliharaan juga merupakan kegiatan pendukung yang menjamin kelangsungan mesin

dan peralatan sehingga pada saat dibutuhkan dapat digunakan sesuai harapan. “Sehingga

kegiatan pemeliharaan merupakan seluruh rangkaian aktivitas yang dilakukan untuk

mempertahankan mesin dan peralatan pada kondisi operasional dan aman, serta apabila terjadi

kerusakan dapat dikendalikan” menurut Ansori & Mustajib (Deradjad, 2014:2-3).

Saat ini, banyak perusahaan yang memandang pemeliharaan sebagai fungsi terakhir yang

dapat dikontrol dimana mereka mempunyai pe|uang untuk menurunkan biaya produksi. Karena

itu. banyak prusahaan saat ini berusaha menerapkan strategi dan taktik pemeliharaan seperti :
26

a) TPM (Total Productive Maintenance)

TPM adalah metode yang digunakan meningkatkan produktivitas mesin melalui

perawatan / maintenance peralatan. Menurut sejarah konsep TPM dipelopori oleh

seorang ahli yaitu Seichi Nakajima pada tahun 1960 juga menjadi bagian

dalam penerapan lean manufacturing bertujuan menghilangkan waste (pemborosan).

Gambar 2.4 Metode Total Productive Maintenance

Karena TPM memiliki manfaat besar bagi perusahaan terutama terhadap pemanfaatan

sumberdaya dengan mengikutsertakan seluruh elemen karyawan dalam pengertian

melakukan peningkatan profit bisnis, maka tidak sedikit organisasi mengadopsi metode

dan penerapan dari konsep Total Productive Maintenance. Jika mencoba untuk

mengambil contoh tpm dari berbagai sumber, ada baiknya perkuat metode 5S karena 5S

memiliki kaitan maupun hubungan dengan TPM juga ketahui terlebih dahulu apa itu
27

pilar TPM serta bagaimana cara implementasinya dalam lean manufacturing di

perusahaan baik itu otomotif, layanan bahkan jasa agar saat memutuskan mengambil

langkah penerapan TPM, organisasi dapat mengambil manfaat sesuai harapan.

8 Pilar

Delapan pilar TPM sebagian besar berfokus pada teknik proaktif dan preventif untuk

meningkatkan keandalan peralatan. Adapun pilar tersebut:

1. Pemeliharaan Otonom (bahasa Inggris: Autonomous Maintenance) adalah Tempat

tanggung jawab untuk perawatan rutin, seperti pembersihan, pelumas, dan inspeksi,

di tangan operator.

2. Perbaikan Terfokus (Focused Improvement) – Mintalah sekelompok kecil karyawan

bekerja sama secara proaktif untuk mencapai peningkatan operasi peralatan secara

reguler dan bertahap.

3. Pemeliharaan yang direncanakan (Planned Maintenance) yaitu Jadwal tugas

pemeliharaan berdasarkan tingkat kegagalan yang diprediksi dan / atau diukur.

4. Manajemen mutu (Quality management) adalah mendesain atas deteksi kesalahan

dan pencegahan ke dalam proses produksi. Terapkan Root Cause Analysis untuk

menghilangkan sumber defek kualitas yang berulang.

5. Manajemen awal / peralatan (early/equipment management) – Mengarahkan

pengetahuan dan pemahaman praktis tentang peralatan manufaktur yang diperoleh

melalui TPM untuk memperbaiki disain peralatan baru.


28

6. Pendidikan dan Pelatihan (Education and Training) – Hilangkan kesenjangan

pengetahuan yang diperlukan untuk mencapai tujuan TPM. Berlaku untuk operator,

personil pemeliharaan dan manajer.

7. Lingkungan Kesehatan Keselamatan (Safety Health Environment) – Menjaga

lingkungan kerja yang aman dan sehat.

8. TPM Administrasi & Kantor (Administrative & office TPM) – Terapkan teknik TPM

untuk fungsi administrasi.

Manfaat Total Productive Maintenance (TPM)

Salah satu manfaat dan tujuan utama TPM adalah meningkatkan produktivitas pabrik

dan peralatan dengan investasi sederhana dalam pemeliharaan. Dengan melakukan

investasi, contoh: perawatan peralatan, kerugian peralatan dapat dicegah. Ada enam

kerugian yang dapat dicegah atau umum di sebut dengan 6 big loses (six big loses):

a) Kerusakan yang disebabkan oleh peralatan (Breakdown losses caused by the

equipment).

b) Kerugian Set-up dan penyesuaian (Set-up and adjustment losses).

c) Kerugian penghentian kecil (Minor stoppage losses)

d) Kerugian kecepatan (Speed losses).

e) Kerugian kualitas dan pengerjaan ulang (Quality defect and rework losses).

f) Yield losses

Dua kerugian pertama mempengaruhi ketersediaan peralatan, kerugian ketiga dan

keempat mempengaruhi efisiensi peralatan, dan kerugian kelima menghasilkan

penurunan kualitas.
29

Implementasi TPM

Langkah implementasi yang terkait dengan pelaksanaan atau penerapan TPM dalam

sebuah perusahaan adalah Evaluasi awal tingkat TPM, Pengantar Pendidikan/ pelatihan

dan pengenalan untuk TPM, Pembentukan komite TPM, pengembangan rencana induk

untuk implementasi TPM, tahap demi tahap pelatihan kepada karyawan dan pemangku

kepentingan di semua delapan pilar TPM, proses persiapan pelaksanaan, penetapan

kebijakan dan sasaran TPM serta pengembangan value stream untuk implementasi

TPM.

Panitia pengarah harus terdiri dari manajer produksi, manajer pemeliharaan, dan

manajer teknik. Mereka harus merumuskan kebijakan dan strategi TPM dan

memberikan nasehat. Komite ini harus dipimpin oleh seorang eksekutif tingkat atas.

Tim program TPM harus memberi motivasi karyawan perusahaan, program ini harus

memiliki pengawasan dan koordinasi kegiatan pelaksanaan. Pilih area target pertama

sebagai area percontohan, wilayah ini akan menunjukkan konsep TPM. Pelajaran yang

didapat dari daerah sasaran awal/area percontohan dapat diterapkan lebih lanjut dalam

proses implementasi.

b) RCM (Reliability Centered Maintenance)

Reliability Centered Maintenance merupakan metode untuk memilih, mengembangkan,

dan membuat alternatif strategi perawatan berdasarkan kriteria operasional, ekonomi

dan keamanan. Berdasarkan metode RCM, ditentukan mesin stenter finish pada bagian

Dyeing dan Finishing sebagai sistem kritis yang akan dianalisis.


30

Tujuan utama dari RCM adalah untuk mempertahankan fungsi sistem dengan cara

mengidentifikasi mode kegagalan (failure mode) dan memprioritaskan kepentingan

dari mode kegagalan kemudian memilih tindakan perawatan pencegahan yang efektif

dan dapat diterapkan.

Proses analisa RCM (Reliability Centered Maintenance) terdiri dari 3 tahap yaitu

pertama identifikasi fungsi, kedua analisa kegagalan fungsional dan ketiga seleksi

kegiatan.Identifikasi terdiri dari penggambaran functional block diagram, dan

identifikasi fungsi. Analisa kegagalan fungsional terdiri dari deskripsi kegagalan

fungsional, identifikasi komponen Maintenance Significant Item, analisis Failure Mode

and Effect Analysis, Fault Tree Analysis dan Logic Tree Analysis. Sedangkan seleksi

kegiatan terdiri dari jenis kegiatan maintenance dan prediksi waktu kegiatan.

c) Predictive Maintenance

Predictive Maintenance merupakan adalah tindakan pemeliharaan dan perawatan yang

menggunakan device dan analisis data untuk mendeteksi anomali dan kemungkinan

cacat pada aset mesin perusahaan sehingga bisa diprediksi dan diperbaiki sebelum

kerusakan terjadi.

Untuk memulai implementasi PdM, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar

predictive maintenance bisa diimplementasikan secara efektif dan menguntungkan bagi

perusahaan. Berikut 6 langkah implementasi predictive maintenance yang bisa

dilakukan:

1. Identifikasi aset untuk PdM. Pertama, Anda perlu menentukan aset mana yang

ingin Anda sertakan dalam program pemeliharaan prediktif Anda.


31

2. Pengumpulan data. Catatan tentang mesin merupakan sumber data yang dapat

ditindaklanjuti yang berharga dan bisa menghemat waktu untuk membantu

menjalankan PdM. Data tersebut menyajikan informasi tentang mesin untuk

menentukan bagaimana model PdM seharusnya dirancang.

3. Analisis kegagalan mesin. Pada titik ini, Anda harus melakukan analisis aset yang

Anda putuskan untuk ditempatkan pada program PdM. Tujuan dari analisis ini

adalah untuk mengidentifikasi mode kegagalan.

4. Pilih dan terapkan teknik condition monitoring. Program predictive maintenance

mengintegrasikan berbagai jenis informasi mesin seperti data kinerja untuk

membuat keputusan yang tepat tentang intervensi perawatan.

5. Kembangkan algoritma untuk membuat prediksi kegagalan. Selanjutnya adalah

mengembangkan algoritma yang akan menjadi dasar untuk memprediksi setiap

mode kegagalan yang diidentifikasi dengan FMEA.

6. Mulai dengan pilot project. Langkah terakhir dari implementasi adalah mulai

dengan pilot project. Mulai dengan beberapa aset untuk dijadikan contoh.

Kemajuan teknologi, seperti adanya computerized maintenance management system

dan Internet of Things (IoT) dalam PdM memang bisa membantu perusahaan asset-

intensive menerapkan strategi proactive maintenance untuk memastikan peningkatan

keandalan dan ketersediaan mesin. Namun yang terpenting adalah bagaimana sistem

yang telah dibangun ini bisa berjalan dan dilakukan dengan benar.
32

d) CMMS (Computerized Maintenance Management System)

Computerized Maintenance Management System (CMMS) adalah sebuah program

komputer yang dirancang untuk membantu dalam perencanaan, manajemen, dan fungsi

administratif yang dibutuhkan dalam pemeleiharaan yang efektif. Tujuan utama

CMMS adalah memantau kondisi peralatan dengan mengumpulkan informasi yang

tepat dan akurat untuk pengambilan keputusan khususnya dalam hal maintenance.
33

BAB III
KESIMPULAN

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya sangat tergantung pada


kemampuan orang yang mengelola organisasi tersebut. Manajemen sebagi suatu metode yang
mengatur, mengelola organisasi dapat diartikan sebagai seni melaksanakan sesuatu melalui
orang. Jika manajemen suatu organisasi baik maka akan meningkatkan kemakmuran suatu
negara. Gagasan untuk menggunakan komputer sebagai sistem informasi manajemen (SIM)
merupakan suatu terobaosan besar, karena menyadari bahwa para manajer memerlukan
informasi untuk pemecahan masalah. Ketika perusahaan-perusahaan menjangkau konsep SIM,
mereka mulai mengembangkan berbagai aplikasi yang secara khusus diarahkan untuk
mendukung manajen.
Tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi
memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang
meyangkut keputusan - keputusan rutin maupun keputusan - keputusan yang strategis. Sehingga
SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.
Saat ini, banyak perusahaan yang memandang pemeliharaan sebagai fungsi terakhir yang
dapat dikontrol dimana mereka mempunyai pe|uang untuk menurunkan biaya produksi. Karena
itu. banyak prusahaan saat ini berusaha menerapkan strategi dan taktik pemeliharaan seperti
TPM (Totai Productive Maintenance), RCM (Reliability Centered Maintenance), Predictive
Maintenance dan CMMS (Computerized Maintenance Management System) untuk menekan
biaya pemeliharaan. Jika strategi dan taktik yang disebutkan di atas ingin diterapkan secara
sukses, maka pemeliharaan tidak dapat dipandang sebagai sebuah sumber biaya yang sederhana
tetapi harus dilihat sebagai sebuah investasi. Dalam perkembangannya saat ini, CMMS Iebih
berkembang dan banyak diminati oieh perusahaan dibandingkan strategi dan taktik yang lain.
34

DAFTAR PUSTAKA

Purnama, H. Chamdan. 2016. Sistem Informasi Manajemen, Mojokerto: Insan Global


Deradjad Pranowo, Ignatinus. 2016. Sistem dan Manajemen Pemeliharaan (Maintanance :
System and Management), Yogyakarta: Deepublish
Bali Pamungkas, Ibrahim dan Tri Putranto, Agung. 2021. Sistem Informasi Manajemen,
Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung
Tanti Kustina, Ketut. dkk. 2022. Sistem Informasi Manajemen, Batam: Yayasan Cindekia
Mulia Mandiri

Anda mungkin juga menyukai