Anda di halaman 1dari 26

TUGAS KELOMPOK II SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“KONSEP DASAR SISTEM”

”Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas individu dalam mata kuliah sistem informasi
manajemen dengan dosen Herman, S.E., M.M”

DISUSUN OLEH :

ANGGI SAPUTRA 19530041

JOSKI JUNTRIADI 19530078

NUR CHOLIDAH 19530131

ROIDA NOVI NAINGGOLAN 19530027

USNATULNUR 18530287

WIDIYANTI 19530044

JURUSAN MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU

PEKANBARU

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberi rahmat serta

ridho-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai dengan

tepat waktu. Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Bapak Herman, S.E., M.M selaku Dosen

Sistem Informasi Manajemen yang telah membimbing kamidalam pengerjaan tugas makalah ini.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang telah mendukung dan membantu

kami dalam pembuatan makalah ini.

Dalam makalah ini dijelaskan tentang Konsep Dasar Sistem. Dimana yang harus kita

ketahui dan perhatikan sebagai penerus generasi bangsa selanjutnya.Makalah ini juga ditujukan

untuk memenuhi tugas yang ada.Seperti halnya kami hanya manusia biasa tempat dimana ada

kesalahan-kesalahan, maka dari itu kami mohon maaf apabila ada kesalahan maupun kekurangan

dalam makalah ini lagi.Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk pengetahuan kita.Untuk

mencapai kesempurnaan makalah ini, kami mohon kritik serta saran dari rekan-rekan yang

membaca.

Pekanbaru , 22 Februari 20222

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Pembahasan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Filosofi Sistem ............................................................................................................... 3
2.2 Defenisi Sistem .............................................................................................................. 4
2.3 Tahapan Terciptanya Sistem .......................................................................................... 5
2.4 Karakteristik Sistem ....................................................................................................... 5
2.5 Model Sistem ................................................................................................................. 6
2.6 Konsep Dasar Sistem ..................................................................................................... 9
2.7 Motede Sistem ............................................................................................................... 15
2.8 Konsep Dasar Informasi ................................................................................................ 16

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 21
3.2 Saran .............................................................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti
halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung
kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat
dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam
waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya,
sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada
akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang
tidak bermanfaat. Memahami konsep dasar sistem informasi adalah sangat penting dalam
mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan
langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam
mendesain sistem baru agar konsep dasar sistem itu sendiri bisa tercapai dalam satu tujuan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam menyusun makalah ini, penulis merumuskan beberapa masalah berkaitan dengan :

1) Filosofi Sistem
2) Defenisi Sistem
3) Tahapan Terciptanya Sistem
4) Karakteristik Sistem
5) Model Sistem
6) Konsep Dasar Sistem
7) Metode Sistem

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN


1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

1
2) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan filosofi sistem
3) Untuk mengetahui defenisi sistem
4) Untuk mengetahui tahapan terciptanya sistem
5) Untuk mengetahui karakteristik sistem
6) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan dasar konsep sistem
7) Untuk mengetahui metode sistem
8) Dan mengetahui konsep dasar informasi / sistem informasi

BAB II
PEMBAHASAN

2
2.1 FILOSOFI SISTEM

Filosofi dan Karakteristik Sistem Informasi


 Manusia memiliki keterbatasan dalam mengolah informasi yang diterimanya dalam suatu
waktu diatas batas kemampuannya, itu yang dinamakan information overload .
 Informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan atau dapat dikelola oleh perusahaan dapat
berasal dari internal maupun eksternal perusahaan .

 Dari hal tersebut sistem informasi disusun dan dibentuk komponen salah satunya adalah
teknologi informasi yang digunakan untuk menyaring data secara efisien.

 Karakteristik dari sistem informasi dapat terbagi menjadi 7, diantaranya sebagai berikut:

1. Relevan

2. Andal

3. Lengkap

4. Tepat waktu

5. Dapat dimengerti

6. Dapat diverifikasi

7. Dapat digunakan/diakses

Konsep Dasar Sistem Informasi


 Data => catatan atas kumpulan fakta
 Sistem => kumpulan dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan memiliki
tujuan yang sama .

 Informasi => fakta dari data yang sudah diproses yang memiliki kegunaan bagi
penggunanya dalam proses pengambilan keputusan .

3
 Apabila digabungkan maka Sistem Informasi itu adalah sistem yang bertujuan untuk
mengumpulkan, memproses kemudian menyebarkan informasi sesuai fakta yang ada
kepada pihak-pihak yang membutuhkan, misalnya untuk pengambilan keputusan .

Perbedaan Data dengan Informasi 


Perbedaan data dan informasi ialah bahwa data terdiri dari fakta dan angka-angka yang belum
bermakna yang mewakili kejadian yang terjadi di perusahaan/organisasi.
Sedangkan informasi dapat berupa data yang sudah diproses sehingga mempunyai makna bagi
pengguna khususnya sesuai dengan tujuan si pengelola informasi tersebut.
2.2 DEFENISI SISTEM

Menurut beberapa pendapat para ahli tentang defenisi sistem sebabagai berikut :

 Menurut Abdul Kadir (2014:61) bahwa “Sistem adalah sekumpulan elemen yang
saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan”.
 Menurut Sutabri (2012:3) bahwa “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari
suatu unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain dan terpadu”.

 Menurut Sutarman (2012:13) bahwa “Sistem adalah kumpulan elemen yang saling
berhubungan dan berinteraksi dalam satu kesatuan untuk menjalankan suatu proses
pencapaian suatu tujuan utama”.

 Menurut Fatansyah (2015:11) bahwa “Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan)


yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi dan tugas
khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk
memenuhi suatu proses tertentu”.

Dari beberapa pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa sistem merupakan
sekumpulan elemen, himpunan dari suatu unsur, komponen fungsional yang saling
berhubungan dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

4
2.3 TAHAPAN TERCIPTANYA SISTEM

Tahap terciptanya sistem  yang terdiri dari tahap perencanaan, analisis, rancangan,
penerapan. dan penggunaaannya, yang berlangsung sampai sudah waktunya untuk merancang
sistem itu kembali.
1. Tahap perencanaan > merencanakan pembuatan sistem yang dibutuhkan dan bisa
diterima lingkungan.
2. Tahap analisis > melakukan penelitian didalam memperoleh informasi tentang sistem
yang dibutuhkan dan diinginkan oleh lingkungan dengan tujuan untuk merancang sistem
yang baru atau memperbarui.

3. Tahap rancangan > menyiapkan perangkat didalam mempermudah  pembuatan rancangan


sistem yang sesuai dengan informasi pada tahap analisis.

4. Tahap penerapan > merealisasikan pembuatan sistem yang merupakan penggabungan


antara sumber daya fisik dengan konseptual, serta menghasilkan suatu sistem yang sesuai
dengan kebutuhan  .

5. Tahap penggunaan > pemakai menggunakan sistem untuk memenuhi kebutuhan, dan
mencapai tujuan yang telah diidentifikasi pada tahap perencanaan.

2.4 KARAKTERISTIK SISTEM

Dalam buku Tuntunan Praktis Membangun Sistem Informasi Akuntansi dengan Visual Basic
dan Microsoft SQL Server (2007) karya Kusrini dan Andri Koniyo, sistem mempunyai
sembilan karakteristik penting, yaitu:

 Komponen sistem (Component), sistem terdiri atas berbagai komponen yang saling
berinteraksi dan bekerja sama.
 Batasan sistem (Boundary) adalah daerah batasan sistem yang satu dengan lainnya
atau dengan lingkungan kerjanya.

5
 Subsistem adalah bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain
demi mencapai tujuan sesuai sasarannya
 Lingkungan luar sistem (Environment), artinya sistem yang berada di luar batasan,
yang mana dipengaruhi oleh operasi sistem.
 Penghubung sistem (Interface), antarsubsistem tentunya dihubungkan oleh media
penghubung. Adanya media ini memungkinkan proses pengaliran sumber daya dari
satu subsistem ke subsistem lainnya. Masukan sistem (Input) adalah energi yang
masuk ke dalam sebuah sistem, seperti perawatan dan sinyal.
 Keluaran sistem (Output), hasil energi yang telah diolah serta diklasifikasikan sebagai
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.
 Pengolahan sistem (Process), tiap sistem dapat memiliki suatu bagian pengolah yang
bisa mengubah masukan atau input menjadi keluaran atau output.
 Sasaran sistem (Object) adalah tujuan yang ingin dicapai oleh sistem.

2.5 MODEL SISTEM

Model adalah adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu
objek, sistem, atau konsep, yang seringkali berupa penyederhanaan atau idealisasi.
Bentuknya dapat berupa model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar,
komputerisasi,grafis dll), atau rumusan matematis.
Sedangkan Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Menurut
Anatol Rapoport Sistem adalah “satu kesatuan yang berfungsi sebagai satu kesatuan karena
bagian-bagian yang saling bergantung dan sebuah metode yang bertujuan menemukan
bagaimana sistem ini menyebabkan sistem yang lebih luas yang disebut sistem teori umum.
Pemodelan Sistem adalah suatu bentuk penyederhanaan dari sebuah elemen dan
komponen yang sangat komplek untuk memudahkan pemahaman dari informasi yang
dibutuhkan.

6
Karakteristik daripada Pemodelan Sistem, adalah sebagai berikut :
1. Dibuat dalam bentuk grafis dan tambahan keterangan secara tekstual.
2. Dapat diamati dengan pola top-down dan partitioned.

3. Memenuhi persyaratan minimal redundancy.

4. Dapat mempresentasikan tingkah laku sistem dengan cara yang transparan.

Dari karakteristik pemodelan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa model itu
dibuat dalam bentuk grafis atau bergambar sehingga dapat memudahkan customer dan
dilengkapi juga dengan keterangan dari gambar atau grafis tersebut. Alur dari proses model
tersebut dapat di lihat dan diamati, memenuhi syaran minimal reudansi dan yang terpenting
adalah dapat mempresentasikan proses dari pada system yang dibuat dan dapat di pahami
oleh customer.
Menurut Grady Booch, James Rumbaugh dan Ivar Jacobson Prinsip dari Pemodelan adalah:
1. Memilih model apa yang di gunakan, bagaimana masalahnya dan bagaimana juga dengan
solusinya.
2. Setiap Model dapat dinyatakan dalam tingkatan yang berbeda

3. Model yang terbaik adalah yang berhubungan dengan realitas.

4. Tidak pernah ada model tunggal yang cukup baik, setiap system yang baik memilik
serangkaian model kecil yang independen.

Prinsip pemodelan sistem tidak terlalu menitik beratkan kepada bentuk model apa untuk
merancang sebuah sitem, bentuk model ini bebas, bisa menggunakan bentuk apa saja, sesuai
dengan keinginan kita, contohnya bisa berupa narasi, prototype, maupun gambar, yang
terpenting adalah harus mampu merepresentasikan visualisasi bentuk sistem yang diinginkan
oleh user, karena sistem akhir yagn dibuat bagi user akan diturunkan dari hasil model
tersebut.

Jenis-Jenis Model Sistem :

a. Model Ikonik

7
Model ikonik merrupakan model yang dalam suatu skala tertentu meniru sistem
aslinya. Karakteristik model ikonik biasanya sama dengan hal yang diwakili, model
ikonik amat sesuai untuk menerangkan kejadian pada waktu yang spesifik. Model ikonik
dapat memiliki bentuk dua dimensi, misalnya cetak biru, foto, peta atau tiga dimensi,
misalnya prototip alat/mesin.
Model ikonik tidak bisa berdimensi lebih dari tiga dimensi karena tidak mungkin
lagi dikonstruksi secara fisik sehingga diperlukan kategori model simbolik. Contoh model
ikonik :
 foto udara
 grafik
 pie chart

b. Model Analog (Model Diagramatik)


Untuk mewakili situasi dinamik yaitu keadaan yang berubah menurut waktu, lebih
tepat jika kita memakai model analog. Model analog meniru sistem aslinya dengan hanya
mengambil beberapa karakteristik utama dan menggambarkannya dengan benda atau
sistem lain secara analog.
Model ini lebih sering dipakai daripada model ikonik karena kemampuannya
untuk mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang dikaji.  Model analog banyak
berkesusuaian dengan penjabaran hubungan kuantitatif antara sifat dan klas-klas yang
berbeda. Dengan melalui transformasi sifat menjadi analognya, maka kemampuan
membuat perubahan dapat ditingkatkan. Contoh model analog ini adalah kurva
permintaan, kurva distribusi frekuensi pada statistik, dan diagram alir.

c. Model Simbolik (Model Matematik)


Pada hakekatnya, ilmu sistem memusatkan perhatian kepada model simbolik
sebagai perwakilan dari realitas yang sedang dikaji. Format model simbolik dapat berupa
bentuk angka, simbol, dan rumus. Jenis model simbolik yang umum dipakai adalah suatu
persamaan (equation). Bentuk persamaan adalah tepat, singkat, dan mudah dimengerti.
Simbol persamaan tidak saja mudah dimanipulasi daripada kata-kata, namun juga lebih
cepat ditangkap maksudnya.

8
Suatu persamaan adalah bahasa universal pada penelitian operasional dan ilmu
sistem, dimana dipakai suatu logika simbolis. Permodelan mencakup suatu pemilihan dari
karakteristik dari perwakilan abstrak yang paling tepat pada situasi yang terjadi. Pada
umumnya, model matematis dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian. Suatu model
adalah bisa statik atau dinamik. Model statik memberikan informasi tentang peubah-
peubah model hanya pada titik tunggal dari waktu. Model dinamik mampu menelusuri
jalur maktu dari peubah-peubah model.
Model dinamik lebih sulit dan mahal pembuatannya, namun memberikan
kekuatan yang lebih tinggi pada analisis dunia nyata.  warna yang konsisten,tata
letak, kapitalisasi,font, dan sebagainya harus digunakan seluruhnya..Memungkinkan
pengguna sering untuk menggunakan jalan pintas untuk meningkatkan laju singkatan
menggunakan interaksi, tombol khusus,perintah tersembunyi, dan makro. 

Penawaran informatif umpan balik untuk setiap tindakan pengguna, sistem harus merespon
dalam beberapa cara(dalam desain web, hal ini dapat dicapai dengan DHTML misalnya,
tombolakan membuat suara klik atau mengubah warna saat diklik untuk menampilkan
sesuatu yang pengguna telah terjadi).

2.6 KONSEP DASAR SISTEM

Sistem : kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Menurut Jerry FithGerald ; Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

 Karakteristik Sistem

1. Memiliki komponen. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem dapat berupa suatu
subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya,
selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan

9
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu
sistem yang lebih besar yang disebut supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut
dengan suatu sistem dan industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut
dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat
disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem,
maka sistem akuntansi adalah subsistemnya.

2. Batas sistem (boundary). Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu system dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar sistem (environment). Adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem.

4. Penghubung sistem (interface). Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem yang lainnya.

5. Masukan sistem (input). Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi.
Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam
sistem komputer, program adalah maintanance input yang digunakan untuk mengoperasikan
komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran sistem (Output). Merupakan hasil dari energi yang diolah oleh sistem.

7. Pengolah sistem (Process). Merupakan bagian yang memproses masukan untuk menjadi
keluaran yang diinginkan.

8. Sasaran sistem. Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada
gunanya.

 Klasifikasi Sistem

10
1. Sistem abstrak. Sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik
(sistem teologia)

2. Sistem fisik. Merupakan sistem yang ada secara fisik (sistem komputer, sistem akuntansi,
sistem produksi dll.)

3. Sistem alamiah. Sistem yang terjadi melalui proses alam. (sistem matahari, sistem luar
angkasa, sistem reproduksi dll.

4. Sistem buatan manusia. Sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang
melibatkan interaksi manusia dengan mesin disebut human-machine system (contoh ; sistem
informasi)

5. Sistem Tertentu (deterministic system). Beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi. Interaksi bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran dari
sistem dapat diramalkan (contoh ; sistem komputer)

6. Sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

7. Sistem tertutup (close system). Sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan sistem luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan
dari pihak luarnya. Secara teoritis sistem tersebut ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem
yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif
tertutup, tidak benar-benar tertutup).

8. Sistem terbuka (open system). Sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya.

Sistem terotomasi mempunyai sejumlah komponen yaitu ;

a) Perangkat keras (CPU, disk, printer, tape). Perangkat lunak (sistem operasi, sistem
database, program pengontrol komunikasi, program aplikasi).
b) Personil (yang mengoperasikan sistem, menyediakan masukan, mengkonsumsi keluaran
dan melakukan aktivitas manual yang mendukung sistem).
c) Data (yang harus tersimpan dalam sistem selama jangka waktu tertentu).

11
d) Prosedur (instruksi dan kebijakan untuk mengoperasikan sistem).

Sistem terotomasi terbagi dalam sejumlah katagori :

a) On-line systems. Sistem on-line adalah sistem yang menerima langsung input pada area
dimana input tersebut direkam dan menghasilkan output yang dapat berupa hasil
komputasi pada area dimana mereka dibutuhkan. Area sendiri dapat dipisah-pisah dalam
skala, misalnya ratusan kilometer. Biasanya digunakan bagi reservasi angkutan udara,
reservasi kereta api, perbankan dll.
b) Real-time systems. Sistem real-time adalah mekanisme pengontrolan, perekaman data,
pemrosesan yang sangat cepat sehinga output yang dihasilkan dapat diterima dalam
waktu yang relatif sama. Perbedaan dengan sistem on-line adalah satuan waktu yang
digunakan real-time biasanya seperseratus atau seperseribu detik sedangkan on-line
masih dalah skala detik atau bahkan kadang beberapa menit. Perbedaan lainnya, on-line
biasanya hanya berinteraksi dengan pemakai, sedangkan real-time berinteraksi langsung
dengan pemakai dan lingkungan yang dipetakan.
c) Decision support system + strategic planning system. Sistem yang memproses transaksi
organisasi secara harian dan membantu para manajer mengambil keputusan,
mengevaluasi dan menganalisa tujuan organisasi. Digunakan untuk sistem penggajian,
sistem pemesanan, sistem akuntansi dan sistem produksi. Biasanya berbentuk paket
statistik, paket pemasaran dll. Sistem ini tidak hanya merekam dan menampilkan data
tetapi juga fungsi-fungsi matematik, data analisa statistik dan menampilkan informasi
dalam bentuk grafik (tabel, chart) sebagaimana laporan konvensional.
d) Knowledge-based system. Program komputer yang dibuat mendekati kemampuan dan
pengetahuan seorang pakar. Umumnya menggunakan perangkat keras dan perangkat
lunak khusus seperti LISP dan PROLOG.

Sistem berdasarkan prinsip dasar secara umum terbagi dalam :

a) Sistem terspesialisasi ; adalah sistem yang sulit diterakpan pada lingkungan yang berbeda
(misalnya sistem biologi; ikan yang dipindahkan ke darat)

12
b) Sistem besar ; adalah sistem yang sebagian besar sumber dayanya berfungsi melakukan
perawatan harian (misalnya dinosaurus sebagai sistem biologi menghabiskan sebagian
besar masa hidupnya dengan makan dan makan).
c) Sistem sebagai bagian dari sistem lain ; sistem selalu merupakan bagian dari sistem yang
lebih besar, dan dapat terbagi menjadi sistem yang lebih kecil.
d) Sistem berkembang ; walaupun tidak berlaku bagi semua sistem tetapi hampir semua
sistem selalu berkembang.

Pelaku sistem terdiri dari 7 kelompok :

1. Pemakai. Pada umumnya 3 ada jenis pemakai, yaitu operasional, pengawas dan eksekutif.

2. Manajemen. Umumnya terdiri dari 3 jenis manajemen, yaitu manajemen pemakai yang
bertugas menangani pemakaian dimana sistem baru diterapkan, manajemen sistem yang
terlibat dalam pengembangan sistem itu sendiri dan manajemen umum yang terlibat dalam
strategi perencanaan sistem dan sistem pendukung pengambilan keputusan. Kelompok
manajemen biasanya terlibat dengan keputusan yang berhubungan dengan orang, waktu dan
uang, misalnya ;

“sistem tersebut harus mampu melakukan fungsi x,y,z, selain itu harus dikembangkan dalam
waktu enam bulan dengan melibatkan programmer dari departemen w, dengan biaya sebesar
x”.

3. Pemeriksa. Ukuran dan kerumitan sistem yang dikerjakan dan bentuk alami organisasi
dimana sistem tersebut diimplementasikan dapat menentukan kesimpulan perlu tidaknya
pemeriksa. Pemeriksa biasanya menentukan segala sesuatunya berdasarkan ukuran-ukuran
standar yang dikembangkan pada banyak perusahaan sejenis.

4. Penganalisa sistem. Fungsi-fungsinya antara lain sebagai :

 Arkeolog ; yaitu yang menelusuri bagaimana sebenarnya sistem lama berjalan,


bagaimana sistem tersebut dijalankan dan segala hal yang menyangkut sistem lama.
 Inovator ; yaitu yang membantu mengembangkan dan membuka wawasan pemakai bagi
kemungkinan-kemungkinan lain.

13
 Mediator ; yaitu yang menjalankan fungsi komunikasi dari semua level, antara lain
pemakai, manajer, programmer, pemeriksa dan pelaku sistem yang lainnya yang mungkin
belum punya sikap dan cara pandang yang sama.
 Pimpinan proyek ; Penganalisa sistem haruslah personil yang lebih berpengalaman dari
programmer atau desainer. Selain itu mengingat penganalisa sistem umumnya ditetapkan
terlebih dahulu dalam suatu pekerjaan sebelum yang lain bekerja, adalah hal yang wajar
jika penanggung jawab pekerjaan menjadi porsi penganalisa sistem.

5. Pendesain sistem ; Pendesain sistem menerima hasil penganalisa sistem berupa kebutuhan
pemakai yang tidak berorientasi pada teknologi tertentu, yang kemudian ditransformasikan
ke desain arsitektur tingkat tinggi dan dapat diformulasikan oleh programmer.

6. Programmer ; Mengerjakan dalam bentuk program dari hasil desain yang telah diterima dari
pendesain.

7. Personel pengoperasian ; Bertugas dan bertanggungjawab di pusat komputer misalnya


jaringan, keamanan perangkat keras, keamanan perangkat lunak, pencetakan dan backup.
Pelaku ini mungkin tidak diperlukan bila sistem yang berjalan tidak besar dan tidak
membutuhkan klasifikasi khusus untuk menjalankan sistem.

 Hal mendasar dalam pengembangan sistem :

Penganalisa sistem merupakan bagian dari tim yang berfungsi mengembangkan sistem yang
memiliki daya guna tinggi dan memenuhi kebutuhan pemakai akhir. Pengembangan ini
dipengaruhi sejumlah hal,yaitu :

a) Produktifitas, saat ini dibutuhkan sistem yang lebih banyak, lebih bagus dan lebih cepat.
Hal ini membutuhkan lebih banyak programmer dan penganalisa sistem yang berkualitas,
kondisi kerja ekstra, kemampuan pemakai untuk mengambangkan sendiri, bahasa
pemrograman yang lebih baik, perawatan sistem yang lebih baik (umumnya 50 % sampai
70 % sumber daya digunakan untuk perawatan sistem), disiplin teknis pemakaian
perangkat lunak dan perangkat pengembangan sistem yang terotomasi.
b) Realibilitas, waktu yang dihabiskan untuk testing sistem secara umum menghabiskan
50% dari waktu total pengembangan sistem. Dalam kurun waktu 30 tahun sejumlah

14
sistem yang digunakan di berbagai perusahaan mengalami kesalahan dan ironisnya sangat
tidak mudah untuk mengubahnya. Jika terjadi kesalahan, ada dua cara yang bisa
dilakukan, yaitu melakukan pelacakan sumber kesalahan dan harus menemukan cara
untuk mengoreksi kesalahan tersebut dengan mengganti program, menghilangkan
sejumlah statement lama atau menambahkan sejumlah statement baru.
c) Maintabilitas, perawatan mencakup ; modifikasi sistem sesuai perkembangan perangkat
keras untuk meningkatkan kecepatan pemrosesan (yang memegang peranan penting
dalam pengoperasian sistem), modifikasi sistem sesuai perkembangan kebutuhan
pemakai. Antara 50% sampai 80% pekerjaan yang dilakukan pada kebanyakan
pengembangan sistem dilakukan untuk revisi, modifikasi, konversi,peningkatan dan
pelacakan kesalahan.
 Pengendalian Sistem

Pengendalian adalah proses untuk mengukur kinerja sekarang dan membimbingnya pada
sasaran yang telah ditetapkan, dengan kata lain untuk mencapai efektivitas pancapaian
tujuan.

Elemen kunci pengendalian:

 Tujuan & tandar, maksud, sasaran ditetapkan terlebih dahulu


 Untuk mengukur kinerja
 Untuk membandingkan, mendeteksi berbagai perbedaan
 Untuk mengoreksi dan menyesuaikan
 Feedback dan feedback loop

2.7 METODE SISTEM

 Blackbox Approach

Suatu sistem dimana input dan outputnya dapat didefinisikan tetapi prosesnya tidak
diketahui atau tidak terdefinisi. Metode ini hanya dapat dimengerti oleh pihak dalam (yang
menangani) sedangkan pihak luar hanya mengetahui masukan dan hasilnya. Sistem ini
terdapat pada subsistem tingkat terendah. Contoh : bagian pencetakan uang, proses
pencernaan.

15
 Analityc Sistem

Suatu metode yang mencoba untuk melihat hubungan seluruh masalah untuk menyelidiki
kesistematisan tujuan dari sistem yang tidak efektif dan evaluasi pilihan dalam bentuk
ketidak efektifan dan biaya. Dalam metode ini beberapa langkah diberikan seperti di bawah
ini :

a. Menentukan identitas dari sistem


 Sistem apa yang diterapkan
 Batasannya
 Apa yang dilaksanakan sistem tersebut
b. Menentukan tujuan dari sistem
 Output yang dihasilkan dari isi sistem
 Fungsi dan tujuan yang diminta untuk mencoba menanggulangi lingkungan

c. Bagian-bagian apa saja yg terdapat dalam sistem dan apa tujuan dari masing-masing
bagian tersebut :

 Tujuan masing - masing bagian sistem harus jelas


 Cara apa yang digunakan subsistem untuk berhubungan dengan subsistemlain

d. Bagaimana bagian-bagian yang ada dalam sistem itu saling berhubungan menjadi satu

kesatuan

2.8 KONSEP DASAR INFORMASI

Informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi
penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses
transformasi data menjadi suatu informasi input - proses - output.

Data merupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat
relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi
bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau
sebaliknya.

16
Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan,
mengolah dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan,
mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah
organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Informasi adalah hasil pengolahan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem menjadi
bentuk yang mudah dipahami oleh penerimanya dan informasi ini menggambarkan kejadian-
kejadian nyata untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada, sehingga
dapat digunakan untuk pengambilan suatu keputusan. Sumber informasi adalah data. Data
adalah kenyataan yang menggambarkan kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata.

 Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal yaitu :


a) Akurat (accurate) : Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas.
b) Tepat waktu (timelines) : Informasi yang sampai pada penerima tidak boleh terlambat.
Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan
landasan didalam pengambilan keputusan.
c) cRelevan (relevance) : Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk setiap orang, satu dan lainnya pasti berbeda.
 Siklus Informasi

Data yang diolah melalui proses (transformasi) akan menghasilkan informasi, kemudian
informasi dapat dipakai oleh pengguna untuk mendukung pembuatan suatu keputusan atau
mengambil suatu tindakan yang kemudian menghasilkan data-data yang baru. Proses ini disebut
dengan siklus informasi.

Dalam siklus informasi ini, informasi dihasilkan dari proses yang memerlukan input yang
dibutuhkan, yaitu data, dan informasi yang dihasilkan dapat juga menjadi input (sebagai data)
bagi proses berikutnya dalam menghasilkan informasi lainnya.

Siklus informasi :

a) Input (data) yang diolah melalui suatu model (process) menjadi output (informasi)

17
b) Diterima oleh penerima informasi (recipient) kemudian dibuat keputusan (decision) dan
melakukan tindakan (action)
c) Hasil tindakan tersebut (result) akan kembali menjadi data yang akan ditangkap
(captured) sebagai input dan diproses kembali melalui model dst membentuk suatu siklus
d) Siklus tsb disebut sebagai information cycle atau data processing cycle

Pendapat lainnya mengenai kualitas informasi ini dikemukakan oleh James A. Senn yang
menyatakan bahwa informasi yang berkualitas (memiliki nilai bagi pengambilan keputusan),
memiliki karakteristik / ciri-ciri sbb:

a. Akurat (accuracy) ; bebas dari kesalahan, tidak bisa/menyesatkan, jelas mencerminkan


maksudnya
b. Bentuk (form); kualitatif atau kuantitatif, numerical atau berupa grafik, ringkas atau rinci,
dsb
c. Frekuensi (frequency); seberapa sering informasi dibutuhkan, dikumpulkan, atau
dihasilkan d.
d. Kelebarannya (breadth); ruang linkup, meliputi berbagai bidang atau hanya satu bidang
saja
e. Asal (origin); informasi berasal dari dalam atau luar perusahaan/organisasi
f. Orientasi Waktu (time horizon); informasi dapat berorientasi pada masa lalu, masa kini,
dan masa mendatang
g. Tepat pada waktunya (timeliness); informasi yang diperlukan untuk pengambilan
keputusan tidak boleh terlambat, keterlambatan dapat mengakibatkan informasi tidak
mempunyai nilai lagi
h. Relevan (relevance); mempunyai manfaat untuk digunakan sebagaimana mestinya, sesuai
peruntukannya
i. Lengkap (completeness); mengandung semua data-data penting yang dibutuhkan
pengguna informasi Ekonomis (economies); informasi yang dihasilkan melalui proses
yang ekonomis (dari segi biaya) k. Sederhana (simple); informasi sebaiknya tidak terlalu
kompleks, tidak bertele-tele, sehingga memudahkan penentuan prioritas. Dapat
dibuktikan (approved); informasi harus dapat dibuktikan, dapat dicek kebenarannya.
 Manfaat adanya sistem informasi yaitu:

18
a) Menyajikan informasi guna mendukung pengambilan suatu keputusan.
b) Menyajikan informasi guna mendukung operasi harian.
c) Menyajikan informasi yang berkenaan dengan kepengurusan.
 Komponen Sistem Informasi
1) Tujuan. Setiap sistem informasi dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang
memberikan arah bagi sistem tersebut secara kaseluruhan.
2) Input. Data harus dikumpulkan dan dimasukan sebagai input ke dalam sistem, dan
sebagian besar input berupa data transaksi.
3) Output. Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem. Output sebuah sistem informasi
akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan laporan internal seperti daftar umur
piutang, anggaran dan proyek arus kas.
4) Penyimpan data. Data yang disimpan untuk dipakai lagi dimasa yang akan mendatang,
data yang tersimpan harus diperbaharui untuk menjaga keterkinian data.
5) Pemproses. Pemprosesan data untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan
komponen pemproses.
6) Instruksi dan prosedur. Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk
menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur secara rinci.
7) Pemakai. Orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi yang
dihasilkan oleh sistem.
8) Pengamanan dan pengawasan. Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi
harus akurat, bebas dari berbagi kesalahan dan terlindung dari akses secara tidak sah.
Untuk mencapai kualitas informasi semacam itu, maka sistem pengamanan dan
pengawasan harus dibuat dan melekat pada sistem.
 Perancangan Sistem Informasi

Perancangan sistem informasi merupakan pengembangan sistem baru dari sistem lama yang
ada, dimana masalah-masalah yang terjadi pada sistem lama diharapkan sudah teratasi pada
sistem yang baru.

Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi adalah sbb :

a) Analisis Sistem : Menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan


solusinyauntuk sistem informasi dan proses organisasi.

19
b) Perancangan Sistem : Merancang output, input, struktur file, program, prosedur,
perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi
c) Pembangunan dan Testing Sistem : Membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk
mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing
terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak
d) Implementasi Sistem : Beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan
panduan seperlunya.
e) Operasi dan Perawatan : Mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan
atau tambahan fasilitas.
f) Evaluasi Sistem : Mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus
sistem telah dioperasikan.

Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model klasik dari
pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan
kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.

 Komponen Sistem Informasi dalam Konteks Organisasi

Sistem informasi pada dasarnya merupakan bagian/komponen dari organisasi, oleh karena
itu komponen-komponen sistem informasi juga merupakan komponen dari organisasi.

Dalam suatu organisasi sistem informasi merupakan suatu alat yang dapat memberikan
informasi yang diperlukan kepada semua pihak yang berkepentingan. Demikian pula
sebaliknya, bila diperluas, dilihat dari sudut pandang/konsep organisasi, komponen
organisasi adalah juga komponen sistem informasi.

Komponen dalam suatu organisasi dapat berupa :

 Tempat kerja (workplace); merupakan tempat di mana SDM membuat dan memasarkan
produk & jasa.
 SDM operasional; merupakan SDM yang berhubungan langsung dengan proses produksi &
distribusi (di luar SDM Informasi/ Brainware).
 Budaya organisasi; merupakan cara-cara yang dilakukan oleh para anggota/karyawan dalam
suatu organisasi yang dapat menjadi perekat sosial di dalam organisasi tersebut

20
 Kekayaan (asset); tangible asset: mesin, peralatan, uang,dsb, intangible asset: paten, hak
cipta, dsb.

Pengaruh; pengaruh timbal balik yg terjadi antara perusahaan dengan lingkungannya


merupakan akibat dari adanya interaksi terus menerus.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Sistem : Kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Sedangkan menurut Jerry FithGerald ; Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Informasi merupakan data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima
dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data
menjadi suatu informasi input - proses - output.

Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulkan, memasukkan,


mengolah dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola,
mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3.2 SARAN

Pembuatan makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan sumber yang kami
peroleh. Sehingga isi dari makalah ini masih bersifat umum, oleh karena itu kami harapkan agar
pembaca bisa mecari sumber yang lain guna membandingkan dengan pembahasan yang kami
buat, guna mengoreksi bila terjadi kelasahan dalam pembuatan makalah ini.

21
DAFTAR PUSTAKA

Burhan R, 2003, Kamus Dunia Komputer dan Internet. Surabaya : Penerbit Indah

George M. Scott. 2002. Prinsip-prinsip Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Raja  Grafindo

Persada

James A. O. Brien, 2006, Pengantar Sistem Informasi, Jakarta, Salemba Empat

Kenneth C. Laudon, 2008, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta : Salemba Empat

Raymond McLeod, Jr. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : Indeks

Teguh Wahyono, 2003. Teknik Merakit PC Modern. Yogyakarta : Penerbit Gava Media

http://fardian.mhs.uksw.edu/2012/11/konsep-dasar-sistem.html

http://indri8.ilearning.me/bab-1/bab-ii-landasan-teori/2-1-konsep-dasar-sistem/

http://setya21.blogspot.com/2010/10/konsep-dasar-sistem.html

http://repository.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/921/bab2.pdf?sequence=6

http://kuliah.dinus.ac.id/ika/asi1.html

Sridadi, Bambang. 2009. PemodelandanSimulasiSistem, Teori, AplikasidanContoh Program

dalamBahasa C. Informatika, Bandung.

Gamal, M.D.H. 2007. Program Linear dan Integer. Universitas Riau, Pekanbaru.

22
Epp, S. S. 2004. Discrete Mathematics with Applications, Third Edition. Thomson

23

Anda mungkin juga menyukai