Anda di halaman 1dari 18

"MAKALAH SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF"

Oleh : Kelompok 1

Miranda
Situ Nurul Azizah
Nazifatul Qalbi
Nurul Hikma
Danthy Rante Arung Sulo
Jessi Cristina Lakinende

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS `FAJAR MAKASSAR
2023

1
KATAPENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan penulis kesehatan,
kesempatan, dan kemauan hingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.Sholawat
dan salam tak lupa penulis ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.Yang telah
membawa kita kembali ke jalan Allah SWT ,hingga kita dapat menikmati indahnya
Islam.
Makalah ini penulis buat sehubung dengan tugas mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen dan sebagai bahan bacaan bagi teman-teman. Dimana di
dalam makalah ini akan di bahas mengenai “Sistem Informasi Eksekutif ”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah serta semua pihak
yang telah membantu dan mendukung mulai dari persiapan hingga makalah inidapat
terselesaikan. Terlepas dari itu semua, penulis menyadari bahwa penulis adalah
manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu, tidak
ada hal yang dapat diselesaikan dengan sempurna,begitu juga makalah ini. Penulis
melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini dan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Makassar, January 2024

Tim Penulis

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR...................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................1

BAB1 : PENDAHULUAN...........................................................................................4

1.1 Latar Belakang...................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4

1.3 Tujuan................................................................................................................5

BAB2 : PEMBAHASAN.............................................................................................6

2.1 Pengertian Sistem Informasi Eksekutif.............................................................6

2.2 Peranan Eksekutif dalam Perusahaan................................................................6

2.3 Karakteristik EIS................................................................................................7

2.4 Komponen Utama SIE.......................................................................................8

2.5 Konsep-konsep dasar Manajemen EIS..............................................................9

2.6 Model EIS........................................................................................................11

2.7 Kelebihandan KekuranganPenggunaanSIE......................................................12

2.8 Faktor-faktor Penentu Keberhasilan EIS.........................................................12

2.9 Alasan EIS dibutuhkan untuk kebutuhan informasi yang up to date..............13

2.10 Contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan.....................15

BAB 3: PENUTUP.....................................................................................................18

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................18

3.2 Saran.................................................................................................................18

DAFTARPUSTAKA

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dengan berkembangnya teknologi informasi, mengubah manusia dalam
menyelesaikan semua perkerjaannya. Tidak hanya dalam perkerjaannya saja tetapi
dalam segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi,
pengambilan keputusan, membuat penilaian dan perkiraan untuk perencanaan dan
pengendalian atau analisis pribadi dilakukan dengan mengunakan komputerisasi.
Perancangan sistem informasi memungkinkan pemakai mengakses data dan
informasi lingkungan berdasarkan subsistem fungsional dan menggantikan teknologi
atau sistem penyimpanan data-data konvensional ke dalam bentuk data-data yang
dapatdisimpan dalam komputer sehingga meningkatkan efisiensi dalampencarian
data dan perawatan data. Informasi adalah data yang diolah menjadi bahan yang
lebih bergunadan berarti bagi penerimanya.
Dengan informasi sebuah lembaga, dalam Hal ini perguruan tinggi dapat
mengetahui tingkat produktivitas, kemajuan, dan aktivitas yang terjadi pada
perguruan tinggi tersebut. Oleh sebab itu dalam perguruan tinggi tersebut diperlukan
sebuah sistem informasi yang dapat mengolah dan merangkum data yang
berhubungan dengan akademis dan kepegawaian. Sistem Informasi ini disebut sitem
informasi Eksekutif (SIE). Kebutuhan informasi akademis dan kepegawaian akan
semakin kompleks. SIE harus mampu menangani, mengolah dan merangkum data
dari database SIA dan SIK. SIE juga perlu memberikan tingkatan pengguna dalam
hal akses terhadap data-data tersebut, tidak semua dapat mengakses data tertentu dan
melakukan perubahan terhadapnya. Sehingga masing-masing penggunahanya akan
memperoleh hak kuasa terhadap informasi yang diinginkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa peranan eksekutif dalam perusahaan?
2. Apa saja karakteristik dan komponen utama EIS?
3. Bagaimana konsep dasar manajemen EIS?
4. Bagaimana model EIS?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan EIS?
6. Apa yang menjadi faktor-faktor penentu keberhasilan EIS?
7. Apa alasan EIS dibutuhkan untuk sistem informasi?

4
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu agar pembaca memahami Sistem
Informasi Eksekutif Serta penerapanya pada organisasi kesehatan dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

5
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Informasi Eksekutif/Executive Information Systems


(EIS)
Menurut Laudon sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling
berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan
informasi untuk membantu seorang manajer dalam pengambilan keputusan dalam
pengontrolan, pengkoordinasian, penganalisaan masalah dan penanggulanggan
masalah yang kompleks dalam suatu organisasi.
Sistem informasi eksekutif adalah suatu sistem yang menyediakan informasi bagi
eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan, dimana informasi tersebut dapat
diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian. Sedangkan menurut
Turban EIS adalah sistem informasi berbasiskan komputer yang menyajikan
informasi yang dibutuhkan oleh para eksekutif, dimana sistem ini menyediakan akses
yang cepat pada informasi yang tepat waktu dan akses lansung kepada laporan-
laporan manajemen. EIS sangat user friendly, didukung oleh grafik-grafik dan
menyediakan laporan-laporan pengecualian (execeptions reoprt) serta kemampuan
drill-down. EIS ini juga mudah dihubungkan dengan pelayan informasi on-line dan
electronic mail.
EIS difokuskan terhadap penyediaan informasi sesuai dengan spesifikasi end-
user, status access terhadap penggunaan time series datauntuk mengidentifikasi
kecenderungan (trend) dan terhadap penggunaan secara terintegrasi dari informasi
eksternal untuk memberikan suatu konteks dunia yang sebenarnya terhadap
datakorporat internal. Secara keseluruhaan penekanan EIS adalah untuk menghemat
waktu dan tenaga user eksekutif dalam mendapatkan informasi yang merupakan
bagian penting dari pekerjaan Dan tanggung jawab pengambilan keputusan mereka.

2.2 Peranan Eksekutif dalam Perusahaan


Dalam membangun suatu sistem informasi untuk eksekutif, adalah penting
bagi kita untuk mengerti apa itu eksekutif dan tugas serta peranan dari pada eksekutif
itu sendiri.
Kata "eksekutif” berasal dari Bahasa inggris to execute yang artinya
menjalankan atau melaksanakan. Namun dalam perkembangan ilmu manajemen
dewasa ini Ada berbagai Pengertian tentang eksekutif yang timbul. Menurut Mc Leo,
6
istilah eksekutif digunakan untuk mengidentifikasikan manajer yang berada pada
level atas suatu stuktur organisasi, yang mempunyai pengaruh kuat pada organisasi.
Pengaruh ini dilakukan melalui penentuan rencana strategis dan penerapan kebijakan
perusahaan. Seorang eksekutif adalah seorang yang karena diangkat atau ditunjuk
untuk menduduki jabatan kepemimpinan tertentu di dalam organisasi, mempunyai
hak dan wewenang untuk menggerakkan sekelompok orang lainatau bawahan.
Bawahan ini lah yang sesungguhnya bertanggung jawab untuk melaksanakan
berbagai kegiatan operasional organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi
yang bersangkutan.
Seorang eksekutif memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar dan
berat dalam usahanya mengendalikan dan mengemudikan organisasi yang
dipimpinnya. Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang eksekutif sehari-hari
adalah:
 Memberikan visi
 Membuat keputusan
 Mendiagnosa dan memecahkan masalah
 Melaksanakan negosiasi
 Menyadarkan dan meyakinkan bawahan
Seorang eksekutif dalam tugasnya sebagai pengambil keputusan dan membuat
perencanaan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama adalah meng identifikasikan
adanya ,masalah dan/atau peluang. Tahap kedua adalah keputusan apa yang harus
diambil dan mengatasi haltersebut.

2.3 Karakteristik EIS


EIS memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakan dengan
aplikasisoftwarelainnya.SuatupenerapanEISyangberhasilakanmeminimalkanpenggu
naanlaporan-laporanhard-copy,namuntetapmemberikaninformasi-
informasiyangpalingmutakhirkepadaeksekutif.DenganEIS,informasiyangkualitatifda
pat diperolehtanpapenggunaan banyak kertas.
- Hanya digunakan oleh seorang eksekutif, jadi tidak mungkin karyawan biasa
menggunakan sistem ini.
- Menampilkan sebuah informasi rugi/ labanya perusahaan dan daftar yang rinci
- Menampilkan laporan kinerja pegawai
- Memberikan beberapa alternative untuk mengambil keputusan
- Menampilkan tingkat kepuasan pelanggan
7
- Akses yang mudahbdan cepat
- Biasanya menampilkan laporan berupa grafik.

2.4 Komponen Utama SIE


Menurut Thierauf SIE harus mampu menyajikan beberapa sarana sbb:
a) Sarana presentasi informasi yang memiliki fungsi untuk:
a.Menyajikan data rutin dan merinci suatu informasi (DrillDown) Menampilkan
ringkasan Informasi yang paling detail ke bawah secara rinci dan interaktif
lansung di monitor dengan menggabungkan dua teknologi informasi yaitu data
base terpusat dan menu pilihan yang dimanis. Dalam implementasi Sistem
Informasi Eksekutif lansung memasuki pelaporan global, tapi jika seorang
eksekutif menginginkan informasi yang lebih rinci, maka drill down ini dapat
dimanfaatkan .

b. Pemantauan kecenderungan (Trend Monitoring)

Memberikan informasi tentang perbedaan informasi yang perlu diperhatikan


dan tidak. Dengan trend monitoring eksekutif dapat melihat informasi yang
paling berkaitan dan berurutan sesuai waktunya (kronologis) sehingga eksekutif
mampu mengikuti perkembangan trend yang berlaku.

c. pengecualian (ExceptionReport)

Menyajikaninformasitentangpenyimpanganstandaryangtelahterjadi.Laporan ini
dibuat secara dinamis dengan menggunakan modelyangada dibentuk
parameter-parameter yang dapat secara fleksibel bergerak sesuaiparameter
yang diinginkan. Laporan ini membantu eksekutif secara otomatisuntuk
mengarahkan masalahyang dihadapi dan menganalisa semua masalahdan
penyimpangan yang ada. Eksekutif tidak perlu menelusuri sendiri
setiapdetillaporan untuk mengetahuiadanyasuatu penyimpangan.
d. Mutimedia analisa
Analisa ini memper mudah pembacaan informasi dan pengambilan keputusan
dengan berbagai sudut pandang.
b) Sarana pembentukan keputusan (Decision Support System), yang dapat
membantu efsekutif dalam:
 Menjelaskan dan menjabarkan penyimpangan/kekecualian yang terjadi.
 Membentuk suatu model sistem.

8
 Melihat hal-hal yang mungkin bersifat subjektif dari informasi yang
diterimanya.

c) Sarana sistem permintaan secara multi dimensi (Multi Dimension Query) dan
Multi Dimensi dengan Time Series Data.
Tujuannya adalah:
a. Informasi data base dibentuk menjadi Matriks Multi di mendian
b. Matriks Multi di mensi dapat dibuat dalm bentuk sistem Waktu Berseri
tertentu (Time Series).
c. Mempermudah pembacaan informasi Dan pengambilan keputusan karena
informasi sudah dalam bentuk Matriks dan per periodik waktu.

2.5 Konsep-konsep dasar Manajemen EIS.


Konsep EIS dibangun atas konsep dasar manajemen. Konsep-konsep yang
akan dibahas adalah Critical Success Factors (CFSs) atau Faktor-faktor Penentu
Keberhasilan. Management by Exception (MBE), dan Mental Models (McLeod,
1996, p169-171).
 Management by Exception.
Tampilan layar yang digunakan oleh eksekutif sering menyertakan
management by exception yaitu perbandingan antara kinerja yang dianggarkan
dengan kinerja aktual. Perangkat lunak EIS bisa mengidentifikasikan
perkecualian secara otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh eksekutif.

 Mental Models.
Peran utama EIS adalah membuat sintesaatau menyarikan data dan informasi
bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini
sering disebut pemampatan informasi (information compression) dan
menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan.
Istilah ini diciptakan oleh P.N Johnson Laird. Dalam bukunya tahun 1973, ia
menjelaskan bahwa model tersebut “memugkinkan perorangan untuk membuat
penilaian dan perkiraan, untuk memahami fenomena, untuk memutusakan
tindakan yang perlu diambil dan untuk mengendalikan pelaksanaannya, dan
diatas semuanya untuk mengalami kejadian melalui pengganti
(McLeod, 1996, p171).

9
 Critical Success Factors (CSFs).
Metode CFS ini cocok digunakan untuk menentukan kebutuhan informasi
tingkat strategis yaitu khususnya pada waktu mengembangkan sistem
pelaporan manajemen, DSS dan EIS. CFS merupakan sejumlah kecil tujuan-
tujuan operasional yang mudah diidentifikasikan, dibentuk oleh industri,
perusahaan, manajer atau pengambilan keputusan dan lingkungan yang dapat
mempengaruhi keberhasilan perusahaan atau organisasi.
CFS merupakan hasil Analisis manajemen terhadap Tujuan tertentu yang
diajukan dalam bentuk penetapan elemen kritis dalam jumlah yang tidak
banyak (umum antara 5 dan 8) agar tujuan tersebut dapat dicapai secara
efektif. Pada prakteknya, sejumlah elemen kritis dibuat untuk
mengidentifikasikan tindakan utama yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
CFS lebih diarahkan pada target sementara yang merupakan langkah essensial
atau prakondisi pada pencapaian tujuan jangka panjang.
Prinsip dari metode ini ialah informasi yang dibutuhkan oleh organisasi
ditentukan oleh beberapa faktor strategis yang bersifat kritis yang diketahui
oleh para manajer puncak atau pengambilan keputusan strategis. Sering kali
CFS didefinisikan sebagai aspek/ faktor yang mempengaruhi hidup matinya
organisasi. Merancang CFS kemudian membuat keputusan manajerial paling
tidak membutuhkan informasi yang relevan dengan indikator kunci yang
mengukur performansi organisasi. CFS diyakini dapat membantu keberhasilan
organisasi dalam mencapai tujuannya. Pendapat Rockart yang dikutip oleh
Martin (1990, p87), mendefinisikan Critical Success Factors(CFSs) atau
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan sebagai sebagian area-area kritis yang
harus berjalan benar supaya suatu bisnis dapat berjalan lancar. Sebagaimana
tujuan bisnis, CFS selalu berubah setiap waktu. Hal ini berimplikasi pada
perubahan kebutuhan sistem informasi Dan prioritas aktivitas manajemen.
Sehingga dalam kurun waktu yang relatif pendek CFS suatu organisasi harus
segera ditinjau ulangoleh pihak manajemen seiring dengan perubahan pada
kondisi internal maupun eksternal organisasi.

2.6 Model EIS


Konfigurasi EIS berbasis komputer biasanya meliputi satu komputer PC. Dalam

10
perusahaan besar, komputer PC tersebut dihubungkan dengan komputer yang
mempunyai kapasitas memory dan data besar dan kelengkapan akses secara
cepat,seperti yang tampak pada gambar. Komputer eksekutif itu secara langsung
berfungsi sebagai executive worstation dan dilengkapi dengan media penyimpanan
sekunder dalam bentuk harddisk yang menyimpan data base eksekutif. Database
eksekutif ini menyimpan data dan informasi yang telah di proses sebelumnya oleh
komputer sentral perusahaan.
Seorang eksekutif bisa memilih dari menu untuk menghasilkan tampilan layar
yang telah disusun sebelumnya (preformatted), atau untuk melakukan sejumlah kecil
pemrosesan. Sistem ini juga memungkinkan pemakai menggunakan sistem pos
elektronik perusahaan dan mengakses data dan informasi lingkungan (informasi
eksternal). Dan disini dibutuhkan personil pendukung EIS yang memasukkan berita
terbaru dan penjelasan informasi.

2.7 Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan SIE

Kelebihan Kekurangan

11
 Mudah untuk digunakan eksekutif  Fungsi yang terbatas
tingkat atas  Tidak bisa melakukan perhitungan yang
 Pengoperasian tidak membutuhkan kompleks
pengetahuan komputer yang ekstensif  Sulit untuk meng
 Menyediakan informasi summary kuantifikasikan manfaat dari
perusahaan secara tepat waktu implementasi SIE
 Menyediakan pemahaman yang lebih  Bisa mengakibatkan kelebihan informasi
baik terhadap informasi bagi banyak eksekutif
 Menyaring data untuk manajemen  Sistem bisa menjadi terlalu besar untuk
waktu yang lebih baik. dikelola
 Menyediakan sistem untuk tracking  Sulit dalam menjaga data tetap mutakhir
informasi yang semakin meningkat  Data input requirements tambahan
seringkali kurang di perhitungkan.
 Memberikanmasalahdatasecurity

2.8 Faktor-faktor Penentu Keberhasilan EIS


Faktor-faktor penentu keberhasilan dari EIS menurut Rockart & DeLong
(MCLeod, 1996, p174-175) antara lain adalah :
1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen
Eksekutif tingkat puncak, lebih baik CEO, harus berfungsi sebagai sponsor
eksekutif EIS dengan mendorong penerapan. Usaha EIS yang paling berhasil
adalah yang pemakai petamanya adalah puncak eksekutif.
2. Sponsor operasi
Sponsor eksekutif kemungkinan besar terlalu sibuk untuk mencuahkan
banyak waktu untuk penerapan. Tugas itu harus diberikan kepada eksekutif
tingkat puncak lain, seperti wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi
bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk
memastikan bahwa pekerjaan itu telaksana.
3. Staf jasa informasi yang usesuai
Harus tersedia spesialis informasi yang tidak saja mengerti teknologi
informasi tetap tetapi juga mengerti Cara eksekutif mengunakan sistem
ini.Area teknologi informasi yang dapat diterapkan meliputi komunikasi
data, data base, dan grapichal user interface.
12
4. Teknologi informasi yang sesuai
Para penerap EIS seharusnya tidak berlebihan dan memasukkan
perangkatkeras atau perangkat lunak yang tidak perlu. Sistem itu harus
sesederhana mungkin dan haus memberikan tepat seperti yang eksekutif
inginkan tidak lebih dan tidak kurang.
5. Manajemen data
Tidak cukup hanya menampilkan informasi. Eksekutif harus mengetahui
seberapa mukhtahir data itu. Eksekutif juga harus mampu mengikuti analisis
data. Analisis ini dapat dicapai melalui drill down, dengan bertanya kepada
manajer dataatau keduanya.
6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis
Sebagian besar EIS yang berhasil dirancang untuk memecahkan masalah-
masalah spesifik atau memenuhi kebutuhan yang dapat ditangani oleh
teknologi informasi.

2.9 Alasan EIS dibutuhkan untuk kebutuhan informasi yang up to date


Beberapa alasan mengapa EIS yang dibutuhkan untuk mengatasi berbagai
macam kebutuhan akan informasi yang up to date.
a. Eksternal
- meningkatan kompetisi
- Lingkungan yang dengan cepat berubah
- Keharusan untuk selalu proaktif
- Kebutuhan untuk mengakses external data base
b. Internal
- Kebutuhan akan informasi yang upto date
- Kebutuhan akan komunikasi
- Kebutuhan akan informasi yang lebih akurat
- Kebutuhan untuk meningkatkan ke efektifan
Tujuan dari Executive Information Sistem adalah menghasilkan target
informasi yang selalu up to date untuk meningkatkan performance dari suatu
perusahaan dengan memberikan perhatian khusus pada tujuan akhir dan prioritas dari
perusahaan tersebut.

2.10 Contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan


Di Indonesia sudah banyak perusahaan yang telah menggunakan Sistem

13
Informasi Eksekutif, contohnya yaitu Bank Mandiri
Bank Mandiri yang didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 merupakan bagian
dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah
Indonesia. Empat bank milik pemerintah yang bergabung menjadi bank Mandiri
tersebut adalah Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor
Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia.
Dari penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking system
yang berbeda-beda, data center yang berbeda-beda, serta infrastruktur baik hardware,
software maupun jaringan yang berbeda-beda maka pada awal bank Mandiri\
melakukan evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy. Dan pada
akhirnya bank Mandiri memutuskan untuk mengembangkan SIE nya dengan cara
memodifikasi sistem core banking Bank Exim (BEST) untuk memenuhi kebutuhan
standar produk Awal bank Mandiri yang kemudian di sebut dengan MASTER
(Mandiri Sistem Terpadu).
Berdasar hasil evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy
tersebut sistem core banking Bank Eximlah yang dianggap terbaik dari keempat
sistem yang ada pada keempat legacy bank dan yang paling memungkinkan untuk
direkomendasikan sebagai standar sistem paling memungkinkan untuk
diimplementasikan sesuai dengan time frame legal merger.
Sistem core banking bank Exim telah diimplementasikan pada lebih dari 200
cabang,dan terdapat 40 karyawan bank Exim memahami sistem tersebut dengan
baik.
MASTER hanya sebuah solusi sementara jangka pendek untuk Dapat
secepatnya beroperasi dalam satu platform. MASTER tidak dapat mendukung
kebutuhan bisnis dan visi bank Mandiri untuk masa mendatang karena MASTER
dibuat pada pertengahan tahun 1980 an untuk keperluan bank dengan segmen
korporasi, sedangkan bank Mandiri menyasar pada segmen yang berbeda denga bank
Exim yaitu segmen ritel.
Selain itu, arsitektur sistem MASTER dikembangkan dengan konsep branch-
centric yang tidak dapat mendukung konsep hub and spoke. Disamping itu data base
yang dimiliki oleh MASTER ini cukup terbatas dan tidak dapat memenuhi kebutuhan
customer view dan segmentasi nasabah yang diperlukan.
Selanjutnya dilakukan benchmarking aplikasi MASTER yang dilakukan di IBM
Center Rochester dan diketahui bahwa MASTER tidak dapat memenuhi kebutuhan
bank Mandiri. Dari sini, pihak manajemen bank Mandiri sepakat untuk mengganti
14
core banking sistemnya dengan sistem off- the-shelf from the market yang dapat
mendukung bisnis dan visi bank Mandiri, dan tidak mendesain ulang sistem
MASTER.
Setelah itu dilakukan penggantian sistem MASTER ke system eMAS (Enterprise
Mandiri Advanced System) yang project pilotnya dilakukan dalam dua tahap. Sistem
eMAS dijalankan senilai US$ 173 juta selama 3 tahun yang mencakup empat
inisiatifutama yaitu:
 Memperkaya dan memperbarui delivery channel.
 Membangun sistem core banking baru yang terintegrasi.
 Membangun MIS didukung teknologi Data Warehouse terkini.
 Memperkuat dan memperbarui sistem infrastruktur yang reliable.
didukung oleh anggota tim sebanyak 500 orang, 32 proyek, 18 sistem interfaces
dan128 sub modul. Pada bank Mandiri, ada beberapa hal yang menjadi perhatian
dalam pengelolaan data,yaitu:
 Timeless: data harus tersedia pada watunya untuk mengantisipasi perubahan
bisnis yang cepat.
 Usability: data harus sesuai dengan kebutuhan user.
 Completeness: data yang lengkap akan dapat memberikan gambaran bisnis
yang lebih baik, sehingga pada saat pemasukan data (data entry), field-field
penting telah dibuat mandatory dan default value.
 Correctness: ketepatan data untuk digunakannya parameter tabel untuk
meminimalisir kesalahan pengetikan (typing error).
 Precision: memastikan bahwa data tetap lengkap dan sesuai (tidak ada data
yang hilang atau berubah).
 Lack of abiguity: kesamaan persepsi atas data diperlukan untuk menghindari
mis interpretasi.
Untuk mendukung penyediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu
dan konsisten maka dibentuk Enterprise Information Architecture yang bersifat
"agile &adaptive" dan comply dengan Basel II.
Saat ini, sebagian besar proses pelaporan telah berjalan secara otomatis, meski
terdapat beberapa yang masih diperlukan adanya intervensi atau pengontrolan
dariunit terkait dalam hal ini eksekutif untuk dilakukan adjustment sesuai keputusan
manajemen, maupun adanya temuan audit internal dan eksternal.
Walaupun demikian, diakui pihak IT bank Mandiri, bahwa masih terasa
terdapat kekurang optimalan waktu pemrosesan pembentukan data menjadi
15
informasi, serta kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan laporan dan data yang
tersedia. Untuk itu diperlukan upaya performance tuning pada data base maupun
program, termasuk pembentukan laporan.
Pihak bank Mandiri telah melakukan pengantisipasian external shocks
dengan menggunakan Business Intelligence (BI). Saat ini analisiss Business
Intelligence sudah digunakan oleh unit bisnis untuk pengambilan berbagai keputusan
strategis, meskipun sementara ini penggunaannya masih dalam tahap sales dan
marketing product.
Tetapi, untuk lebih mengoptimalkan penggunaannya perlu disusun data mart
(subset dari Data ware house yang berisi data yang lebih spesifik yang bersifat
departemental) yang lebih komprehensif dan peningkatan pemahaman, baik oleh
ITmaupun user, yaitu pihak manajemen puncak yang tetkait untuk menghindari
adanyakesalahaninterpretasi (mis-interpretation).
Semua sistem Informasi Eksekutif PT. Bank Mandiri dikembangkan oleh Berca Tim,
dengan teknologi yang digunakan adalah :
· DB Server: Oracle DB 10g R2 di SunOS
· IBM Data StagesebagaiEngineETL
· OLAP CUBE (MOLAB): Essbase Oracle
· Front End:SAP Excelsius BO danSAP BO Webi

16
BAB3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sistem Informasi Eksekutif (EIS) memiliki peranan yang sangat penting
dalam perkembangan sistem informasi dewasa ini. Sistem Informasi Eksekutif
(EIS)merupakan sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah
ke informasi internal Dan eksternal yang relevant Dengan faktor keberhasilan
kebutuhannya.

3.2 Saran
Dalam sistem informasi komputerisasi atau elektronik dapat memungkinkan
semua orang untuk bisa mengakses informasi-informasi yang ada, baik informasi
yang bersifat umum maupun yang khusus (rahasia). Dengan demikian maka harus
ada sistem pengaman data yang sangat baik untuk menjaga informasi khusus atau
data-data yang bersifat rahasia tersebut.

17
DAFTARPUSTAKA

Arief.M.2009.Sistem Informasi Manajemen. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi


Universitas Negeri Malang
http://arhami.files.wordpress.com/2011/08/sistem-informasi-eksekutif.pdf, diakses
pada 5 November 2015 pukul 19.00 WIB
http://giriayoga.com/2011/10/20/perkembangan-sistem-informasi-eksekutif-
danpenerapannya-di-indonesia/,diakses pada 5 November 2015 pukul 19.00
WIB
http://itconsep.wordpress.com/course-work/makalah-tik-01/, diakses pada 5
November 2015 pukul 19.00 WIB
http://www.scribd.com/doc/52824394/Bab13-Sistem-Informasi-Eksekutif, diakses
pada5 November 2015 pukul 19.00 WIB

18

Anda mungkin juga menyukai