Oleh : Kelompok 1
Miranda
Situ Nurul Azizah
Nazifatul Qalbi
Nurul Hikma
Danthy Rante Arung Sulo
Jessi Cristina Lakinende
1
KATAPENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan penulis kesehatan,
kesempatan, dan kemauan hingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.Sholawat
dan salam tak lupa penulis ucapkan kepada Nabi besar Muhammad SAW.Yang telah
membawa kita kembali ke jalan Allah SWT ,hingga kita dapat menikmati indahnya
Islam.
Makalah ini penulis buat sehubung dengan tugas mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen dan sebagai bahan bacaan bagi teman-teman. Dimana di
dalam makalah ini akan di bahas mengenai “Sistem Informasi Eksekutif ”.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah serta semua pihak
yang telah membantu dan mendukung mulai dari persiapan hingga makalah inidapat
terselesaikan. Terlepas dari itu semua, penulis menyadari bahwa penulis adalah
manusia yang mempunyai keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu, tidak
ada hal yang dapat diselesaikan dengan sempurna,begitu juga makalah ini. Penulis
melakukannya semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki.
Oleh karena itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini dan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................1
BAB1 : PENDAHULUAN...........................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................5
BAB2 : PEMBAHASAN.............................................................................................6
BAB 3: PENUTUP.....................................................................................................18
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................18
3.2 Saran.................................................................................................................18
DAFTARPUSTAKA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini yaitu agar pembaca memahami Sistem
Informasi Eksekutif Serta penerapanya pada organisasi kesehatan dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
5
BAB 2
PEMBAHASAN
c. pengecualian (ExceptionReport)
Menyajikaninformasitentangpenyimpanganstandaryangtelahterjadi.Laporan ini
dibuat secara dinamis dengan menggunakan modelyangada dibentuk
parameter-parameter yang dapat secara fleksibel bergerak sesuaiparameter
yang diinginkan. Laporan ini membantu eksekutif secara otomatisuntuk
mengarahkan masalahyang dihadapi dan menganalisa semua masalahdan
penyimpangan yang ada. Eksekutif tidak perlu menelusuri sendiri
setiapdetillaporan untuk mengetahuiadanyasuatu penyimpangan.
d. Mutimedia analisa
Analisa ini memper mudah pembacaan informasi dan pengambilan keputusan
dengan berbagai sudut pandang.
b) Sarana pembentukan keputusan (Decision Support System), yang dapat
membantu efsekutif dalam:
Menjelaskan dan menjabarkan penyimpangan/kekecualian yang terjadi.
Membentuk suatu model sistem.
8
Melihat hal-hal yang mungkin bersifat subjektif dari informasi yang
diterimanya.
c) Sarana sistem permintaan secara multi dimensi (Multi Dimension Query) dan
Multi Dimensi dengan Time Series Data.
Tujuannya adalah:
a. Informasi data base dibentuk menjadi Matriks Multi di mendian
b. Matriks Multi di mensi dapat dibuat dalm bentuk sistem Waktu Berseri
tertentu (Time Series).
c. Mempermudah pembacaan informasi Dan pengambilan keputusan karena
informasi sudah dalam bentuk Matriks dan per periodik waktu.
Mental Models.
Peran utama EIS adalah membuat sintesaatau menyarikan data dan informasi
bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini
sering disebut pemampatan informasi (information compression) dan
menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan.
Istilah ini diciptakan oleh P.N Johnson Laird. Dalam bukunya tahun 1973, ia
menjelaskan bahwa model tersebut “memugkinkan perorangan untuk membuat
penilaian dan perkiraan, untuk memahami fenomena, untuk memutusakan
tindakan yang perlu diambil dan untuk mengendalikan pelaksanaannya, dan
diatas semuanya untuk mengalami kejadian melalui pengganti
(McLeod, 1996, p171).
9
Critical Success Factors (CSFs).
Metode CFS ini cocok digunakan untuk menentukan kebutuhan informasi
tingkat strategis yaitu khususnya pada waktu mengembangkan sistem
pelaporan manajemen, DSS dan EIS. CFS merupakan sejumlah kecil tujuan-
tujuan operasional yang mudah diidentifikasikan, dibentuk oleh industri,
perusahaan, manajer atau pengambilan keputusan dan lingkungan yang dapat
mempengaruhi keberhasilan perusahaan atau organisasi.
CFS merupakan hasil Analisis manajemen terhadap Tujuan tertentu yang
diajukan dalam bentuk penetapan elemen kritis dalam jumlah yang tidak
banyak (umum antara 5 dan 8) agar tujuan tersebut dapat dicapai secara
efektif. Pada prakteknya, sejumlah elemen kritis dibuat untuk
mengidentifikasikan tindakan utama yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
CFS lebih diarahkan pada target sementara yang merupakan langkah essensial
atau prakondisi pada pencapaian tujuan jangka panjang.
Prinsip dari metode ini ialah informasi yang dibutuhkan oleh organisasi
ditentukan oleh beberapa faktor strategis yang bersifat kritis yang diketahui
oleh para manajer puncak atau pengambilan keputusan strategis. Sering kali
CFS didefinisikan sebagai aspek/ faktor yang mempengaruhi hidup matinya
organisasi. Merancang CFS kemudian membuat keputusan manajerial paling
tidak membutuhkan informasi yang relevan dengan indikator kunci yang
mengukur performansi organisasi. CFS diyakini dapat membantu keberhasilan
organisasi dalam mencapai tujuannya. Pendapat Rockart yang dikutip oleh
Martin (1990, p87), mendefinisikan Critical Success Factors(CFSs) atau
Faktor-faktor Penentu Keberhasilan sebagai sebagian area-area kritis yang
harus berjalan benar supaya suatu bisnis dapat berjalan lancar. Sebagaimana
tujuan bisnis, CFS selalu berubah setiap waktu. Hal ini berimplikasi pada
perubahan kebutuhan sistem informasi Dan prioritas aktivitas manajemen.
Sehingga dalam kurun waktu yang relatif pendek CFS suatu organisasi harus
segera ditinjau ulangoleh pihak manajemen seiring dengan perubahan pada
kondisi internal maupun eksternal organisasi.
10
perusahaan besar, komputer PC tersebut dihubungkan dengan komputer yang
mempunyai kapasitas memory dan data besar dan kelengkapan akses secara
cepat,seperti yang tampak pada gambar. Komputer eksekutif itu secara langsung
berfungsi sebagai executive worstation dan dilengkapi dengan media penyimpanan
sekunder dalam bentuk harddisk yang menyimpan data base eksekutif. Database
eksekutif ini menyimpan data dan informasi yang telah di proses sebelumnya oleh
komputer sentral perusahaan.
Seorang eksekutif bisa memilih dari menu untuk menghasilkan tampilan layar
yang telah disusun sebelumnya (preformatted), atau untuk melakukan sejumlah kecil
pemrosesan. Sistem ini juga memungkinkan pemakai menggunakan sistem pos
elektronik perusahaan dan mengakses data dan informasi lingkungan (informasi
eksternal). Dan disini dibutuhkan personil pendukung EIS yang memasukkan berita
terbaru dan penjelasan informasi.
Kelebihan Kekurangan
11
Mudah untuk digunakan eksekutif Fungsi yang terbatas
tingkat atas Tidak bisa melakukan perhitungan yang
Pengoperasian tidak membutuhkan kompleks
pengetahuan komputer yang ekstensif Sulit untuk meng
Menyediakan informasi summary kuantifikasikan manfaat dari
perusahaan secara tepat waktu implementasi SIE
Menyediakan pemahaman yang lebih Bisa mengakibatkan kelebihan informasi
baik terhadap informasi bagi banyak eksekutif
Menyaring data untuk manajemen Sistem bisa menjadi terlalu besar untuk
waktu yang lebih baik. dikelola
Menyediakan sistem untuk tracking Sulit dalam menjaga data tetap mutakhir
informasi yang semakin meningkat Data input requirements tambahan
seringkali kurang di perhitungkan.
Memberikanmasalahdatasecurity
13
Informasi Eksekutif, contohnya yaitu Bank Mandiri
Bank Mandiri yang didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 merupakan bagian
dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah
Indonesia. Empat bank milik pemerintah yang bergabung menjadi bank Mandiri
tersebut adalah Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor
Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia.
Dari penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking system
yang berbeda-beda, data center yang berbeda-beda, serta infrastruktur baik hardware,
software maupun jaringan yang berbeda-beda maka pada awal bank Mandiri\
melakukan evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy. Dan pada
akhirnya bank Mandiri memutuskan untuk mengembangkan SIE nya dengan cara
memodifikasi sistem core banking Bank Exim (BEST) untuk memenuhi kebutuhan
standar produk Awal bank Mandiri yang kemudian di sebut dengan MASTER
(Mandiri Sistem Terpadu).
Berdasar hasil evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy
tersebut sistem core banking Bank Eximlah yang dianggap terbaik dari keempat
sistem yang ada pada keempat legacy bank dan yang paling memungkinkan untuk
direkomendasikan sebagai standar sistem paling memungkinkan untuk
diimplementasikan sesuai dengan time frame legal merger.
Sistem core banking bank Exim telah diimplementasikan pada lebih dari 200
cabang,dan terdapat 40 karyawan bank Exim memahami sistem tersebut dengan
baik.
MASTER hanya sebuah solusi sementara jangka pendek untuk Dapat
secepatnya beroperasi dalam satu platform. MASTER tidak dapat mendukung
kebutuhan bisnis dan visi bank Mandiri untuk masa mendatang karena MASTER
dibuat pada pertengahan tahun 1980 an untuk keperluan bank dengan segmen
korporasi, sedangkan bank Mandiri menyasar pada segmen yang berbeda denga bank
Exim yaitu segmen ritel.
Selain itu, arsitektur sistem MASTER dikembangkan dengan konsep branch-
centric yang tidak dapat mendukung konsep hub and spoke. Disamping itu data base
yang dimiliki oleh MASTER ini cukup terbatas dan tidak dapat memenuhi kebutuhan
customer view dan segmentasi nasabah yang diperlukan.
Selanjutnya dilakukan benchmarking aplikasi MASTER yang dilakukan di IBM
Center Rochester dan diketahui bahwa MASTER tidak dapat memenuhi kebutuhan
bank Mandiri. Dari sini, pihak manajemen bank Mandiri sepakat untuk mengganti
14
core banking sistemnya dengan sistem off- the-shelf from the market yang dapat
mendukung bisnis dan visi bank Mandiri, dan tidak mendesain ulang sistem
MASTER.
Setelah itu dilakukan penggantian sistem MASTER ke system eMAS (Enterprise
Mandiri Advanced System) yang project pilotnya dilakukan dalam dua tahap. Sistem
eMAS dijalankan senilai US$ 173 juta selama 3 tahun yang mencakup empat
inisiatifutama yaitu:
Memperkaya dan memperbarui delivery channel.
Membangun sistem core banking baru yang terintegrasi.
Membangun MIS didukung teknologi Data Warehouse terkini.
Memperkuat dan memperbarui sistem infrastruktur yang reliable.
didukung oleh anggota tim sebanyak 500 orang, 32 proyek, 18 sistem interfaces
dan128 sub modul. Pada bank Mandiri, ada beberapa hal yang menjadi perhatian
dalam pengelolaan data,yaitu:
Timeless: data harus tersedia pada watunya untuk mengantisipasi perubahan
bisnis yang cepat.
Usability: data harus sesuai dengan kebutuhan user.
Completeness: data yang lengkap akan dapat memberikan gambaran bisnis
yang lebih baik, sehingga pada saat pemasukan data (data entry), field-field
penting telah dibuat mandatory dan default value.
Correctness: ketepatan data untuk digunakannya parameter tabel untuk
meminimalisir kesalahan pengetikan (typing error).
Precision: memastikan bahwa data tetap lengkap dan sesuai (tidak ada data
yang hilang atau berubah).
Lack of abiguity: kesamaan persepsi atas data diperlukan untuk menghindari
mis interpretasi.
Untuk mendukung penyediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu
dan konsisten maka dibentuk Enterprise Information Architecture yang bersifat
"agile &adaptive" dan comply dengan Basel II.
Saat ini, sebagian besar proses pelaporan telah berjalan secara otomatis, meski
terdapat beberapa yang masih diperlukan adanya intervensi atau pengontrolan
dariunit terkait dalam hal ini eksekutif untuk dilakukan adjustment sesuai keputusan
manajemen, maupun adanya temuan audit internal dan eksternal.
Walaupun demikian, diakui pihak IT bank Mandiri, bahwa masih terasa
terdapat kekurang optimalan waktu pemrosesan pembentukan data menjadi
15
informasi, serta kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan laporan dan data yang
tersedia. Untuk itu diperlukan upaya performance tuning pada data base maupun
program, termasuk pembentukan laporan.
Pihak bank Mandiri telah melakukan pengantisipasian external shocks
dengan menggunakan Business Intelligence (BI). Saat ini analisiss Business
Intelligence sudah digunakan oleh unit bisnis untuk pengambilan berbagai keputusan
strategis, meskipun sementara ini penggunaannya masih dalam tahap sales dan
marketing product.
Tetapi, untuk lebih mengoptimalkan penggunaannya perlu disusun data mart
(subset dari Data ware house yang berisi data yang lebih spesifik yang bersifat
departemental) yang lebih komprehensif dan peningkatan pemahaman, baik oleh
ITmaupun user, yaitu pihak manajemen puncak yang tetkait untuk menghindari
adanyakesalahaninterpretasi (mis-interpretation).
Semua sistem Informasi Eksekutif PT. Bank Mandiri dikembangkan oleh Berca Tim,
dengan teknologi yang digunakan adalah :
· DB Server: Oracle DB 10g R2 di SunOS
· IBM Data StagesebagaiEngineETL
· OLAP CUBE (MOLAB): Essbase Oracle
· Front End:SAP Excelsius BO danSAP BO Webi
16
BAB3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sistem Informasi Eksekutif (EIS) memiliki peranan yang sangat penting
dalam perkembangan sistem informasi dewasa ini. Sistem Informasi Eksekutif
(EIS)merupakan sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah
ke informasi internal Dan eksternal yang relevant Dengan faktor keberhasilan
kebutuhannya.
3.2 Saran
Dalam sistem informasi komputerisasi atau elektronik dapat memungkinkan
semua orang untuk bisa mengakses informasi-informasi yang ada, baik informasi
yang bersifat umum maupun yang khusus (rahasia). Dengan demikian maka harus
ada sistem pengaman data yang sangat baik untuk menjaga informasi khusus atau
data-data yang bersifat rahasia tersebut.
17
DAFTARPUSTAKA
18