Anda di halaman 1dari 22

MANUSIA SEBAGAI PENGOLAH INFORMASI

MAKALAH

Disusun Oleh :

120040136 Rima Nurhalimah

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi

Manajemen

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAR SWADAYA GUNUNG JATI

CIREBON

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik-Mu, sujud syukur kami panjatkan atas nikmat-

nikmat Allah yang tak pernah terhitung sehingga kami dapat menyelesaikan

Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen yang berjudul “Manusia

Sebagai Pengolah Informasi”.

Kami menyadari bahwa tersusunnya makalah ini bukan hanya atas

kemampuan dan usaha kami semata, namun juga bantuan berbagai pihak. Oleh

karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat H. Roni

Mulyatno, SE., MM. Ak. CA Selaku Dosen Mata Kuliah Sistem Informasi

Manajemen yang telah memberikan motivasi, saran, kritik, dan kesabaran

dalam memberikan bimbingan yang tak henti- hentinya di sela-sela kesibukan.

Semoga segala bantuan dan amal baik yang telah diberikan akan mendapat

balasan dan ridho Allah SWT. semoga mini riset ini dapat bermanfaat

sebagaimana mestinya.

Cirebon, 08 Januari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 2

E. Sistematika Penulisan ............................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 4

A. Konsep Dasar Sistem ................................................................................ 4

B. Klasifikasi Sistem ..................................................................................... 4

C. Konsep Dasar Informasi ........................................................................... 5

D. Siklus Informasi ........................................................................................ 6

E. Kualitas Informasi ..................................................................................... 6

F. Gambaran Umum SIM .............................................................................. 7

G. Perkembangan Konsep SIM...................................................................... 8

H. Pokok-pokok SIM ..................................................................................... 8

I. Manusia Sebagai Pengolah Informasi ....................................................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 16

A. Kesimpulan ............................................................................................... 16

ii
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia masa depan adalah dunia informasi, maju tidaknya suatu negara

ditentukan oleh penguasaan bangsa atau negara atas informasi yang kian

kompleks dan canggih. Dengan kata lain, bangsa Indonesia pun hanya akan

berkembang maju kalau mampu menguasai informasi. Kalau informasi itu

belum kita miliki, kita harus berupaya mendapatkannya dengan cara apapun.

Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan tentunya harus menggunakan

sistem informasi. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan

sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam

organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Menurut Mc leod :

“Sistem Informasi merupakan sistem yang mempunyai kemampuan untuk

mengumpulkan informasi dari semua sumber dan menggunakan berbagai

media untuk menampilkan informasi”

Sistem informasi manajemen adalah sistem manusia atau mesin.

Perancangan SIM cenderung mengikat erat pengambil keputusan pada sistem

pengolah mesin. Dan fungsi kerja administrasi dilaksanakan secara tertentu

berdasarkan persyaratan komputer. Karena itu manusia adalah elemen penting

dalam sistem pengolah informasi, Pernahaman kemampuan manusia sebagai

pengolah informasi adalah penting bagi perancangan sistem informasi.

1
2

Banyak orang mengerti tentang Sistem Informasi Manajemen, tetapi

sedikit yang dapat mengidentifikasikan secara spesifik tentang pengertian dan

penjelasannya secara jelas. Dalam tulisan kali ini penulis mencoba membantu

rekan-rekan yang kesulitan mencari bahan bacaan untuk Sistem Informasi

Manajemen. Semoga dapat membantu memberikan pencerahan dan bahan

teori bagi mahasiswa yang sedang mengampu matakuliah ini.

B. Rumusan Masalah

Dari permasalahan yang timbul di atas maka kajian ini ditujukan untuk

mengetahui :

1. Mengapa manusia dikatakan sebagai pengolah informasi ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan penelitian

ini adalah:

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai manusia

sebagai pengolah informasi.

2. Sebagai tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi pembaca, dapat dipergunakan sebagai pemikiran atau bahan

informasi dalam melakukan penelitian tentang Manusia Sebagai Pengolah

Informasi.
3

2. Bagi Akademik, sebagai informasi dan bahan kajian untuk perbandingan

bagi peneliti lain yang ada kaitannya dengan penelitian ini.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II PEMBAHASAN

Dalam bab ini menjelaskan tentang pengaruh pertumbuhan

ekonomi, inflasi dan pendapatan perkapita terhadap upah minimum

regional.

BAB III PENUTUP

Memuat tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang

dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Sistem

Kalau Anda membeli sebuah handphone tetapi tidak dengan baterai nya,

maka handphone itu tidak akan berfungsi, dengan kata lain handphone

tersebut tidak dapat dikatakan suatu sistem, karena masih ada komponennya

yang kurang. Inilah mahalnya suatu sistem. Apakah sistem itu? Suatu sistem

dapat didefenisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih

komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

B. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya

adalah sebagai berikut ini:

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem

phisik (phisical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara phisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang

berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem

phisik merupakan sistem yang ada secara phisik. Misalnya sistem komputer,

sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem

buatan manusia (human made system)

4
5

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia

yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan

human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system.

3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak

dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem

terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan

lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan

terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

C. Konsep Dasar Informasi

Informasi ibarat oksigen yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi,

sehingga informasi ini sangat penting di dalam suatu organisasi. Suatu sistem

yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh. Keadaan dari sistem

dalam hubungannya dengan keberakhirannya disebut dengan istilah entropy.

Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy tersebut

yang disebut dengan negative entropy atau negentropy. Apakah sebenarnya

informasi itu, sehingga sangat penting artinya bagi suatu sistem? Informasi
6

dapat didefenisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk

yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan

suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk

pengambilan keputusan.

Misalnya informasi “menabrak” merupakan informasi yang kurang jelas.

Informasi ini hanya menerangkan suatu kejadian saja, yaitu menabrak.

Kesatuan nyata, yaitu apa yang ditabrak, oleh siapa, dengan apa dan dimana

tidak dijelaskan oleh informasi tersebut. Supaya informasi menjadi lebih

berguna dan lebih mempunyai arti bagi penerimanya, seharusnya berbunya :

“Ali mengendarai mobil dan menabrak tiang listrik di jalan kaliurang

kilometer 5”.

D. Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum dapat berceritera

banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model

untuk dihasilkan informasi. Data dapat berbentuk simbol-simbol semacam

huruf-huruf atau alphabet, angka-angka, bentuk-bentuk suara, sinyal-sinyal,

gambar-gambar dan sebagainya.

E. Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi

harus akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Akurat, berarti informasi harus

bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa meyesatkan. Tepat pada

waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
7

Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena

informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk

pemakaiannya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang

lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab musabab kerusakan

mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan

lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya

informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan

informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

F. Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen (manajement information system atau sering

dikenal dengan singkatannya MIS) merupakan penerapan sistem informasi di

dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh

semua tingkatan manajemen.

SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai kumpulan

dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab

mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang

berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan

dan pengendalian.

Secara teori, komputer tidak harus digunakan didalam SIM, tetapi

kenyataannya tidaklah mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa

melibatkan elemen komputer. Lebih lanjut, bahwa SIM selalu berhubungan


8

dengan pengolahan informasi yang didasarkan pada komputer (computer-

based information processing).

G. Perkembangan Konsep SIM

Gagasan sebuah sistem informasi untuk mendukung manajemen dan

pengambilan keputusan telah ada sebelum dipakainya komputer, yang

memperluas kemampuan keorganisasian untukmenerapkan sistem semacam

itu. Perluasan kemampuan tersebut sedemikian menyolok sehingga SIM

dianggap sesuatu yang baru karena baru kini dapat dipakai. Banyak dari

gagasan yang merupakan bagian SIM berkembang/ berevolusi dari bagian

ilmu pengetahuan lain.

H. Pokok-pokok SIM

Sebuah sistem informasi manajemen mengandung elemen-elemen fisik

sebagai berikut:

1. Perangkat keras komputer

2. Perangkat lunak

a) Perangkat lunak sistem umum

b) Perangkat lunak terapan umum

c) Program aplikasi

3. Database (data yang tersimpan dalam media penyimpanan komputer)

4. Prosedur

5. Petugas Pengoperasian
9

Dalam hal penerapan, sebuah subsistem terapan yang lengkap terdiri dari:

Program untuk melaksanakan pengolahan komputer. Prosedur untuk membuat

terapan menjadi operasional (formulir, petunjukuntuk operator, petunjuk

untuk pemakai, dan seterusnya).

I. Manusia Sebagai Pengolah Informasi

1. Model Dasar

Sebuah model sederhana mengenai manusia sebagai pengolah informasi

terdiri dari indera penerima (mata, telinga, hidung dan sebagainya) yang

menerima isyarat dan meneruskannya kepada unit pengolah (otak dengan

penyimpan). Hasil olahan adalah respon/tanggapan keluaran (secara fisik,

ucapan, tulisan, dan sebagainya).

Karena manusia bukan berupa mesin, maka kapasitas manusia dalam

menerima masukan dan menghasilkan keluaran (tanggapan) adalah terbatas.

Bila sistem pengolah manusia dibebani melampaui batas, tingkat

tanggapannya akan berkurang. Misalkan seorang operator telepon, bila jumlah

telepon masuk yang harus ditangani melebihi kemampuannya, maka

prestasinya akan merosot di bawah tingkat tanggapan maksimum.

Dunia menyediakan lebih banyak masukan dari pada yang dapat diterima

oleh sistem pengolah manusia. Manusia mengurangi masukan ini sampai batas

jumlah yang dapat diatasi melalui suatu proses penyaringan atau seleksi.

Sebagian masukan dihambat dan dicegah agar tidak masuk pengolahan

melalui sebuah filter atau saringan yang menghambatnya.

a. Kerangka acuan individu


10

b. Prosedur keputusan normal

c. Keputusan dalam keadaan tertekan

Para individu mengatur penyaringan kepentingan berdasarkan

pengalaman, latar belakang, kebiasaan mereka, dan sebagainya. Prosedur

keputusan mengidentifikasi data yang relevan dan kemudian menyediakan

sebuah filter untuk menyaring faktor-faktor yang tak perlu bagi keputusan.

Mekanisme penyaringan dapat diubah melalui tekanan pengambilan

keputusan. Tekanan saat mengambil keputusan dalam ukuran waktu akan

mengakibatkan penyaringan meningkat. Akibatnya mengurangi data yang

harus diolah oleh pengambil keputusan. Sebagai contoh, seorang penyelia

jalur produksi dalam keadaan krisis dan tertekan, akan memusatkan perhatian

pada persoalan terpenting dan tidak akan menerima rangsangan yang

menyangkut hal-hal kurang penting.

Konsep kerangka acuan diterapkan pada masukan maupun pengolahan.

Untuk mengembangkan sebuah rutin pengolahan baru bagi setiap stimulus

baru akan mengurangi stimuli yang dapat diolah. Dalam waktu cukup panjang,

dan berdasarkan kesinambungan otak manusia membentuk pola atau kategori-

kategori data yang menentukan pemahaman manusia terhadap sifat

lingkungannya.

Pola atau kerangka acuan ini akan dipakai dalam pengolahan masukan,

sehingga mengurangi persyaratan pengolahan. Penyaringan dapat mengurangi

atau menghambat data yang tak diinginkan. Penyaringan juga dapat bekerja

untuk menghambat data yang tidak cocok dengan kerangka acuan yang telah
11

ada. Hal ini bersama keterbatasan alamiah indera manusia penerima dapat

mengakibatkan kesalahan persepsi informasi. Penulis sebuah laporan mungkin

ingin menyatakan satu hal, sedang yang ditangkap pembacanya adalah hal

lain. Kesalahan persepsi ini meningkatkan keraguan. Sebuah organisasi terdiri

dari para individu, sehinggga keterbatasan individu sebagai pengolah

informasi juga tercermin dalam organisasi. Organisasi mengembangkan

bentuk tertentu untuk mengatasi keterbatasan ini, seperti program keputusan,

pembagian kerja, dan reduksi data.

2. Pengolahan Data

Allen Newell dan Herbert A Simon dari Carnegie-Melon University telah

mengajukan sebuah model mengenai pemeeah persoalan manusia yang

menggunakan analogi antara pengolah komputer dan pengolah informasi

manusia.

Sistem pengolah informasi manusia terdiri dari sebuah pengolah, indera

masukkan, peggerak keluaran, dan tiga jenis ingatan yaitu ingatan jangka

panjang, ingatan jangka pendek dan ingatan luar. Sistem pengolahan bekerja

lebih secara serial daripada pararel, ini berarti bahwa manusia dapat

melaksanakan satu tugas pengolahan informasi pada saat bersamaan. Tapi

tidak berarti bahwa manusia tidak dapat mengerjakan lebih dari satu tugas

secara bersamaan, tanpa mengesampingkan model Newell Simon, manusia

dapat melakukan hal ini melalui pergantian secara cepat dari satu tugas ke

tugas lainnya dengan mengolah secara bertahap setiap tugas. Ketiga

ingatan/memori berperan besar dalam model ini, ingatan jangka panjang dapat
12

dikatakan kapasitasnya tak terbatas. Waktu yang diperlukan untuk membaca

dari ingatan jangka panjang adalah sangat cepat, tapi untuk menyimpan

membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Ingatan jangka pendek merupakan bagian pengolah dan agak kecil. Dapat

dikatakan bahwa ingatan jangka pendek dipakai untuk pengolahan masukan

dan keluaran. Waktu untuk membaca dan mencatat adalah sangat cepat.

Sedangkan ingatan luar terdiri dari media luar seperti sebuah kertas atau papan

tulis dimana ada sedikit pemecahan masalah terhadap input yang diterima.

Sebelumnya telah dikatakan bahwa manusia mempunyai keterbatasan

dalam kemampuan mengolah informasi yang diterima. Hal ini mendorong

pemakaian data yang dimampatkan atau ringkasan yang mengurangi volume

data yang harus diolah oleh penerimanya. Hal ini secara langsung akan

mempengaruhi prestasi manusia, dalam mengolah data ada perbedaan hasil

keluaran dari suatu data yang telah dimampatkan dengan pengolahan data

secara mentah. Dalam sebuah percobaan, 2 kelompok memecahkan masalah

dari 2 data yang salah satunya telah dimampatkan. Kelompok dengan data

diringkas mengambil keputusan lebih cepat, tapi kurang yakin akan keputusan

yang mereka dapat. Berbeda dengan kelompok yang memperoleh data

mentah, meraka lebih lambat dalam mengambil keputusan, tapi lebih yakin

akan keputusan yang didapatkan.

a. Keterbatasan Manusia Sebagai Pengolah Informasi

1) Keterbatasan dalam pengolahan data

2) Keterbatasan dalam menemukan perbedaan-perbedaan


13

3) Keterbatasan dalam menangani data Probabilistik

Pada manusia, sistem pengolahan bekerja secara serial (satu tugas satu

waktu), sedangkan komputer dapat bekerja secara serial maupun paralel. Ada

bukti bahwa kemampuan manusia kurang sekali dalam intuisi statistik.

Kekurangan ini menyolok karena sebuah sistem informasi/keputusan dapat

dirancang untuk mengatasi hal ini. Beberapa kekurangan yang tampak -dalam

riset adalah:

1) Kurangnya pemahaman intuitif atas akibat ukuran percontoh atau "sample"

terhadap penyimpangannya.

2) Kurangnya kemampuan intuitif untuk mengenal hubungan (korelasi) dan

hubungan sebab akibat (easuality).

3) Cendrung mengambil kesimpulan dalam perkiraan kemungkinaan.

4) Kurangnya kemampuan memadukan informasi.

3. Strategi Pengolah Informasi

Manusia menerapkan strategi untuk mengatasi keterbatasannya sebagai

pengolah informasi dan untuk meringankan otak dalam memadukan

informasi. Beberapa diantaranya adalah konkretisasi (concretness) serta

pematokan dan penyesuaian (anchoring and adjustment). Konsep konkretisasi

adalah pengambil keputusan cenderung untuk menggunakan hanya informasi

yang telah dimilikinya, dan dalam bentuk peragaannya. Akan terjadi

kecenderungan untuk tidak mencari data yang tersimpan dalam ingatan atau

untuk mengubah atau memanipulasi data yang telah disajikan. Karenanya


14

informasi yang telah ada secara eksplisit mempunyai keunggulan atas data

yang harus diperoleh atau dimanipulasi sebelum dipakai.

Gagasan pematokan dan penyesuaian adalah bahwa manusia cenderung

mengambil kesimpulan dengan menetapkan sebuah titik patokan dan membuat

penyesuaian berdasarkan titik ini. Ini merupakan gejala umum dan

peranggaran, perencanaan dan penentuan harga. Penyesuaian cendrung tidak

memadai bila menyangkut perkiraan probabilistik.

4. Kebutuhan akan Timbal Balik

Model masukan, pengolahan data keluaran secara tak langsung

menyatakan bahwa manusia dapat menerima masukan, mengolah, dan

memberikan keluaran tanpa tambahan elemen sistem. Dalam sistem komputer,

berbagai mekanisme dipakai untuk memastikan bahan keluaran telah diterima.

Pencetak (printer) mengembalikan suatu isyarat pada pusat pengolah untuk

menunjukkan kenyataan bahwa data yang dipancarkan telah mengaktifkan

pencetak. Sebuah termial data mengembalikan suatu isyarat untuk

menunjukkan diterimanya sekelompok data. Mekanisme umpan balik serupa

harus diberikan pada keadaan pengolahan manusia bukan saja untuk

mengendalikan kesalahan tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan psikologis

manusia pengolah.

Pentingnya umpan balik untuk memuaskan kebutuhan manusia dilukiskan

oleh sebuah sistem yang menggunakan sebuah alat pencatat data sumber.

Petugas memasukkan data yang dipancarkan ke sebuah lokasi pusat, tanpa alat

mengembalikan sesuatu tanggapan dalam bentuk sinar atau suara untuk


15

menyatakan bahwa masukan tercatat. Hasilnya adalah masukan berganda dan

petugas yang frustasi.

Contoh lain adalah sebuah peristiwa sehubungan dengan pemasangan

sebuah sistem online pemesanan tiket pesawat udara skala nasional. Beban

kompuetr diperkirakan pada 85 persen kapasitas tetapi ternyata segera meluap.

Sebuah analisis mengungkapkan bahwa operator pemesanan tiket tidak

mempercayai komputer. Setelah memasukkan data, mereka segera

memasukkan pertanyaan secara efektif menggandakan beban sistem

komputer. Jalan keluarnya adalah menyediakan suatu isyarat umpan balik

yang memastikan bahwa pesan telah diterima. Dalam kasus ini umpan

baliknya adalah bergoyangnya bola alat tik.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah diatas penulis dapat simpulkan antara lain :

1. Konsep Sistem Informasi adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih

komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan

untuk pengambilan keputusan.

2. Sebuah model sederhana mengenai manusia sebagai pengolah informasi terdiri dari

indera penerima (mata, telinga, hidung dan sebagainya) yang menerima isyarat dan

meneruskannya kepada unit pengolah (otak dengan penyimpan). Hasil olahan

adalah respon/tanggapan keluaran (secara fisik, ucapan, tulisan, dan sebagainya).

Manusia sebagai Pengolah Informasi :

Setiap individu menyaring informasi berdasarkan pengakaman, latar belakang,

kebiasaan, dan sebagainya. Penyaringan merupakan akibat :

1. Kerangka acuan individu (inti masalah), untuk mengembangkan kebiasaan baru

dibutuhkan waktu yang panjang oleh karena pada awalnya stimuli yang dapat

diolah sedikit. Namun dalam waktu panjang otak manusia akan membentuk pola

yang semakin memahami lingkungannya sehingga stimuli yang dapat diolah akan

semakin banyak.

2. Prosedur keputusan pada kondisi normal mengidentifikasikan data yang relevan

dan menyaring data-data yang tidak perlu.

16
17

3. Keputusan dalam keadaan tertekan akan mengakibatkan proses penyaringan

meningkat sehingga data yang harus diolah oleh penganbil keputusan menjadi

berkurang.
DAFTAR PUSTAKA

Aiello,W., Ioannidis, J., and McDaniel, P. 2003. Origin authentication in interdomain

routing ACM CCS’03, Washington, DC, USA

Baltatu, M., Lioy, A., Maino, F., and Mazzocchi, D. 2000. Security issues in control, man-

agement and routing protocols. Computer Networks (Amsterdam, Netherlands:

1999) 34, 6,881–894. Elsevier Editions, Amsterdam.

Sumber dari Internet :

http://iqbalfawaidfikri.blogspot.com/2013/04/manusia-sebagai-pengolah-informasi.html

http://ladiejak29.blogspot.co.id/2012/12/manusia-sebagai-pengolah-sistem.html

http://ns.akakom.ac.id/~danny/SIM/Part06.pdf

http://ratrismart.blogspot.co.id/2010/05/bab7b-manusia-sebagai-pengolah.html

http://sharingilmupajak.blogspot.co.id/2013/10/manusia-sebagai-pengolah-informasi.html

http://sisteminformasi-melia.blogspot.co.id/2012/11/keterbatasan-manusia-sebagai-

pengolah.html

https://www.google.co.id/search?q=gambar+manusia+sebagai+pengolah+informasi

18

Anda mungkin juga menyukai