Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

DECISION SUPPORT SYSTEM


Untuk
Memenuhi Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen

Disusun Oleh :

Ahmad agustian M 163402024

Eki hikmat haikal 183402100

Renaldi M G 183402058

Fahcmi Husni Hidayat 18340105

Randika permanna 183402115

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN,

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SILIWANGI
2019/2020

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum W. W.

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas karunia dan rahmatnya
lah kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat pada waktunya. Makalah
ini di tulis demi untuk memenuhi tugas mata Kuliah Sistem Manajemen Informasi
dengan judul “DECISION SUPPORT SYSTEM”.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kesalahan-kesalahan serta kekhilafan dari diri kami, maka dari itu kami
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca sehingga
kami dapat memperbaiki segala kekurangan dari makalah ini.

Kami ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen yang telah memberikan ilmu, inspirasi dan semangat untuk
kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dan tidak lupa juga ucapan terimakasih
kepada teman-teman seperjuangan yang telah senantiasa memberikan sebuah
kritikan-kritikan positif yang sangat berguna untuk membangun diri kami
menjadi diri lebih baik dari hari ke hari. Semoga makalah ini bermanfaat dan
memberikan pengetahuan bagi para pembacanya.

Demikian pengantar ini kami buat. semoga tulisan sederhana ini dapat
diterima dengan sebaik-baiknya. kami mengucapkan rasa terimakasih atas segala
bantuan dan motivasinya, semoga mendapatkan amal kebaikan dari ALLAH
SWT. Amin ya robbal alamin.

Wassalamualaikum W. W.

Tasikmalaya, 28 Desember 2020

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………...ii

DAFTAR ISI………....………………………………………………………….iii

BAB I PENDAHULUAN ….…………………………………………………….1

 Latar Belakang ..…………………………………………………………..1


 Rumusan Masalah ………………………………....…………………..... 2
 Tujuan …………………………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………...3


 Pengertian …………………………………………………........…..…….3
 Tujuan dan Fungsi Sistem Pendukung Keputusan..……………….………4
 Jenis – Jenis Sistem Pendukung Keputusan….……………………………6
 Faktor yang mempengaruhi DSS……….……………………….………...9
 Tipe tipe Decision Support System ……………………………………..11
 Manajement Support System…………….……………………………...14
BAB III KESIMPULAN

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keputusan merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh dalam proses


menghadapi alternatif yang dipilih. Pada masa ini pengambilan suatu keputusan
sudah tidak lagi hanya dengan akal manusia.

Keterbatasan manusia dalam berpikir untuk memecahkan suatu permasalahan


kini dapat dibantu dengan suatu sistem komputer yang telah diciptakan oleh
manusia itu sendiri.

Perkembangan Teknologi Informasi telah memungkinkan pengambilan


keputusan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan cermat. Penggunaan komputer
telah berkembang dari sekadar pengolahan data maupun penyajian informasi,
menjadi mampu untuk menyediakan pilihan-pilihan sebagai pendukung
pengambil keputusan. Sebuah teknologi sistem komputer disebut sistem
pendukung keputusan atau yang disingkat SPK.

SPK merupakan suatu sistem berbasis komputer yang ditujukan untuk


membantu pengambil keputusan dalam memanfaatkan data dan model tertentu
untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur, yaitu pencarian
solusi yang melibatkan intuisi manusia dalam membuat keputusan yang tepat
sasaran dan betul – betul berguna bagi organisasi.

Dengan pemanfaatan yang tepat, SPK akan sangat berguna untuk pencarian
solusi terbaik. Sistem ini mempunyai banyak kelebihan, namun kekurangan-
kekurangan juga tetap dimiliki oleh sistem ini.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Descision Support System/sistem
endukung keputusan
2. Apa saja jenis jenis Descision Support System
3. Apa saja yang ditawarkan oleh DSS
4. Apa saja msnajemen support system

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui maksud dari Descision Support System/sistem
endukung keputusan
2. Untuk mengetahui jenis jenis Descision Support System
3. Untuk mengetahui Apa saja yang ditawarkan oleh DSS
4. Untuk mengetahui msnajemen support system

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Menurut Raymond McLeod, Jr. (1998), sistem pendukung keputusan
merupakan sebuah sistem yang menyediakan kemampuan untuk penyelesaian
masalah dan komunikasi untuk permasalahan yang bersifat semi-terstruktur.

Sedangkan menurut Wikipedia Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision


support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis
komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang
dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau
perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data
menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang
spesifik.

Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS)


adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah
maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi
terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak
terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan
seharusnya dibuat (Turban, 2001).

Sprague dan Watson mendefinisikan Sistem Pendukung Keputusan (SPK)


sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama yaitu (Sprague et.al, 1993):

Sistem yang berbasis komputer.

1. Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan.


2. Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang mustahil dilakukan
dengan kalkulasi manual.
3. Melalui cara simulasi yang interaktif.

3
4. Dimana data dan model analisis sebaai komponen utama.

Jadi sistem pendukung keputusan adalah sistem yang dipakai untuk


mendukung pengambilan keputusan dalam menyelesaikan suatu masalah agar
masalah yang ada dapat diselesaikan dengan baik.

B. Tujuan dan Fungsi Sistem Pendukung Keputusan

Secara global dapat dikatakan bahwa fungsi dari Sistem Pendukung


Keputusan (SPK) adalah untuk meningkatkan kemampuan para pengambil
keputusan dengan memberikan alternatif-alternatif keputusan yang lebih banyak
atau lebih baik, sehingga dapat membantu untuk merumuskan masalah dan
keadaan yang dihadapi. Dengan demikian Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya. Walaupun demikian penekanan dari
suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan efektivitas
dari pengambilan keputusan dari pada efisiensinya.

1. Tujuan dari Sistem Pendukung Keputusan adalah sebagai berikut


(Turban, 2005 Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas
masalah semi terstruktur.
2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya di
maksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
3. Meningkatkan efektivitas keputusan yang di ambil manajer lebih
daripada perbaikan efisiensinya.
4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil
keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan
biaya yang rendah.
5. Peningkatan produktivitas. Membangun suatu kelompok pengambil
keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung
terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan
memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang
berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan). Selain itu, produktivitas
staf pendukung (misalnya analisis keuangan dan hukum) bisa di

4
tingkatkan. Produktivitas juga bisa di tingkatkan menggunakan
peralatan optimasi yang menentukan cara terbaik untuk menjalankan
sebuah bisnis.
6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan
yang dibuat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang di akses,
makin banyak juga alernatif yang bisa dievaluasi. Analisis resiko bisa
di lakukan dengan cepat dan pandangan dari para pakar (beberapa dari
mereka berada di lokasi yang jauh) bisa dikumpulkan dengan cepat
dan dengan biaya yang lebih rendah. Keahlian bahkan bisa di ambil
langsung dari sebuah sistem komputer melalui metode kecerdasan
tiruan. Dengan komputer, para pengambil keputusan bisa melakukan
simulasi yang kompleks, memeriksa banyak scenario yang
memungkinkan, dan menilai berbagai pengaruh secara cepat dan
ekonomis. Semua kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan
yang lebih baik.
7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya
perusahaan. Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan
keputusan menjadi sulit. Persaingan di dasarkan tidak hanya pada
harga, tetapi juga pada kualitas, kecepatan, kustomasi produk, dan
dukungan pelanggan. Organisasi harus mampu secara sering dan cepat
mengubah mode operasi, merekayasa ulang proses dan struktur,
memberdayakan karyawan, serta berinovasi. Teknologi pengambilan
keputusan bisa menciptakan pemberdayaan yang signifikan dengan
cara memperbolehkan seseorang untuk membuat keputusan yang baik
secara cepat, bahkan jika mereka memiliki pengetahuan yang kurang.
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan.
Menurut Simon (1977), otak manusia memiliki kemampuan yang
terbatas untuk memproses dan menyimpan informasi. Orang-orang
kadang sulit mengingat dan menggunakan sebuah informasi dengan
cara yang bebas dari kesalahan.

5
C. Jenis – Jenis Sistem Pendukung Keputusan
1. File Drawer System / Sistem Penarikan Berkas

Sistem File Drawer adalah jenis DSS yang paling sederhana, yang dapat
menyediakan akses menuju elemen-elemen data yang terperinci. Semua
data digunakan untuk mengambil keputusan. Contoh yang paling nyata
adalah mesin ATM, dimana saldo pada rekening dapat digunakan untuk
mengambil keputusan untuk melakukan transfer dana ke rekening lain.

2. Data Analysis System / Sistem Analisa Data

Sistem analisa data mampu memberikan akses terhadap data, dan juga
memungkinkan dilakukannya manipulasi data.

Contohnya adalah sistem reservasi tiket pesawat terbang, dengan simulasi:


Seorang calon penumpang ingin memilih suatu jadwal penerbangan
tertentu sesuai dengan kebutuhannya. Ternyata pada jadwal yang ia pilih
itu, tidak ada lagi kursi yang tersisa, semua sudah “fully booked”. Maka
sistem akan menggunakan informasi detail jadwal penerbangan yang
dipilih untuk membuat rencana-rencana penerbangan, sehingga dapat
memberikan ajuan pilihan jadwal penerbangan lain yang dapat dipilih oleh
calon penumpang tersebut.

3. Analysis information systems / Sistem Informasi Analisa

Pada sistem informasi ini, informasi dari beberapa berkas/file digabungkan


menjadi satu. Berkas yang digabungkan bisa saja berasal dari sumber
eksternal/dari luar sistem, dan juga bisa dari suatu basis data/database
tertentu. Informasi dari satu berkas atau tabel dapat dikombinasikan
dengan informasi dari berkas-berkas/file-file lain, untuk menjawab suatu
query tertentu.

4. Accounting Models / Model Akunting

Model akuntansi ini adalah tipe sistem pendukung keputusan yang


menggunakan sumber yaitu data akuntansi internal perusahaan, bisa

6
berupa data General Ledger/buku besar, data neraca laba rugi, dan
sebagainya yang terdapat dalam sistem akuntansi yang digunakan sehari-
hari oleh bagian keuangan/akunting perusahaan.

Model Akuntansi sebagai sistem pendukung keputusan mampu


memberikan berbagai kapabilitas/kemampuan pemodelan akuntansi yang
beragam untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.
Kelemahannya adalah model sistem ini tidak dapat menangani
ketidakpastian/data yang tidak pasti, sehingga data yang diinput harus
sudah pasti nilainya, misal data laba rugi atau data perhitungan keuangan
perusahaan.
Contoh simulasi: model akuntansi menggunakan Bill of Material atau
tagihan bahan/material mentah (raw material) produksi, yang mampu
menghitung biaya produksi total guna menunjang pengambilan keputusan
dalam penentuan harga jual barang jadi.
5. Representational Models / Model Representasional

Model Representasional dapat memperbaiki ketidakpastian pada data


mentah yang tersedia, dengan menggunakan beberapa macam model untuk
memecahkan berbagai masalah pengambilan keputusan dengan
menggunakan perkiraan (forecast).

Model ini dapat digunakan untuk menambah kemampuan model akuntansi


yang telah dibahas diatas.
Contoh penerapannya adalah dengan menggunakan data permintaan
konsumen untuk memperkirakan/membuat prediksi terhadap jumlah
permintaan yang akan muncul tahun berikutnya.
Contoh lainnya adalah menggunakan hasil perkiraan tersebut untuk
mengambil keputusan dalam menentukan banyak pembelian inventori
barang kebutuhan yang diperlukan.
6. Optimization systems / Sistem Optimisasi

7
Model optimisasi adalah sistem pendukung keputusan yang digunakan
untuk memperkirakan dampak dari berbagai pilihan keputusan yang
berbeda, berdasarkan pada model-model optimisasi. Model ini juga dapat
memperbaiki ketidakpastian yang tergambar pada data mentah yang
diperoleh, untuk membantu pengambilan keputusan.

contoh penerapan model ini adalah pembagian tugas personel bagian


penjualan (Sales) ke wilayah yang berbeda, serta memberikan ajuan saran
pembagian jadwal karyawan/personel yang terbaik.

7. Suggestion systems / Sistem Pemberian Saran

Sistem Suggestion atau Pemberian saran adalah tipe DSS yang berbentuk
model deskriptif dan juga preskriptif (detail/terperinci) yang digunakan
untuk mengajukan saran pengambilan keputusan terhadap manajemen
perusahaan. Sistem ini mampu mendayagunakan Sistem Pakar yang
mungkin dimiliki suatu perusahaan.

Dalam contoh nyata, sistem ini digunakan untuk merekomendasikan suatu


keputusan , contohnya dalam kasus dimana seorang nasabah bank
mengajukan permohonan pinjaman dana pribadi. Sistem dapat melakukan
pengecekan terhadap nasabah untuk memberikan saran apakah sebaiknya
bank mengabulkan permohonan nasabah tersebut atau tidak.

D. Faktor yang mempengaruhi DSS

Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam usaha


memecahkan masalah, pemecahan masalah mungkin membuat banyak keputusan.
Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam memecahkan
masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif, atau untuk
memanfaatkan kesempatan.

Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi


individu maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi
lebih sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan

8
tergantung pada banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif
yang tersedia, kita akan semakin sulit dalam mengambil keputusan. Keputusan
yang diambil memiliki tingkat yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak
terlalu berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat
menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu, handaknya
mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu:

1. Internal organisasi seperti ketersediaan dana, SDM, kelengkapan


peralatan, teknologi, dan sebagainya. Biasanya faktor ini berada di
dalam suatu organisasi itu sendiri untuk terciptanya suatu keputusan
dalam organisasi.
2. Eksternal organisasi seperti keadaan sosial politik, ekonomi, hukum,
dan sebagainya. Faktor ini berasal dari luar yang terkait dalam
organisasi.
3. Ketersediaan informasi yang diperlukan. Seberapa banyaknya
informasi yang ada atau seberapa lengkap dan akuratnya informasi
yang didapatkan untuk menjadi pertimbangan dalam pengambilan
keputusan yang tepat.
4. Kepribadiaan dan kecakapan pengambil keputusan. Dalam faktor ini
dibutuhkan kebijaksanaan dan ketegasan dalam mengambil keputusan
dengan tidak bersifat merugikan.

Faktor lain yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dalam organisasi


adalah:

1. Adanya pengaruh tekanan dari luar

Adanya pengaruh tekanan dari luar merupakan suatu proses yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan, dikarenakan proses cepat atau
lambatnya pembuat keputusan tergantung dari banyaknya tekanan
diterima. Kadang pembuat keputusan ragu-ragu dalam menentukan,
namun adanya pengaruh tekanan dari luar dapat mempercepat keputusan

9
yang diambil. Hal ini dikarenakan tidak adanya ketegasan dari pemimpin
organisasi dalam penyelesaian masalah. Sehingga kepribadian yang baik
diperlukan untuk menangani suatu tekanan yang datang khususnya dari
luar organisasi.

2. Adanya pengaruh kebiasaan lama atau sifat-sifat pribadi

Faktor sifat yang baik maupun tidak baik yang ada dalam diri seorang
pembuat keputusan, merupakan hal yang dapat mempengaruhi
keputusannya tersebut . Dalam hal ini seorang pembuat keputusan akan
terbiasa dengan sifat pribadinya. Hal ini dapat dilihat dari sisi kepribadian
seorang pemimpin, bagaimana dia mengambil sebuah keputusan dalam
mengahadapi masalah. Tentunya seorang oemimpin organisasi harus
bijaksana dalam bersikap ketika ada masalah dan mengambil keputusan.
Akan menjadi baik jika seseorang membuat keputusan dengan melihat
situasi sekitar tidak hanya berdasarkan kebijakan pribadi saja supaya dapat
menguntungkan pihak-pihak lain.

3. Pengaruh dari kelompok lain

Kelompok lain juga dapat mempengaruhi suatu keputusan dikarenakan


kelompok atau organisasi tersebut mempunyai keputusan yang dapat
dipertimbangkan oleh pemimpin organisasi lain dalam menyikapi masalah
dan pengaruh kelompok lain ini juga dapat menjatuhkan organisasi serta
mementingkan kepentingan kelompok tersebut. Hal ini bahkan dapat
menimbulkan suatu perpecahan dalam organisasi diantara para
anggotanya. Untuk menghindarinya maka dibutuhkan solidaritas yang kuat
antara para anggota serta menanamkan prinsip-prinsip yang dimiliki
organisasi dalam setiap pengambilan keputusan.

4. Faktor pengalaman

Faktor pengalaman seorang pembuat keputusan adalah hal yang sangat


penting, karena banyaknya pengalaman orang tersebut maka ia akan berani
dalam menentukan keputusan. Hal ini juga berkaitan terhadap keahlian

10
yang dimiliki oleh pemimpin atau anggota karena pengalaman yang
pernah dialaminya. Pengalaman juga dapat dijadikan suatu pelajaran
dalam mengambil keputusan yang tepat bagi organisasi.

E. Tipe tipe Decision Support System

DSS menyajikan kepada pengguna satu perangkat alat yang fleksibel dan
memiliki kemampuan tinggi untuk analisis data penting. Dengan kata lain, DSS
menggabungkan sumber daya intelektual seorang individu dengan kemampuan
komputer dalam rangka meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. DSS
diartikan sebagai tambahan bagi para pengambil keputusan, untuk memperluas
kapabilitas, namun tidak untuk menggantikan pertimbangan manajemen dalam
pengambilan keputusannya. Ada dua tipe DSS yang dikenal, yaitu :

1. Model-driven Decision Support System

Model-driven Decision Support System merupakan suatu sistem yang


berdiri sendiri terpisah dari sistem informasi organisasi secara
keseluruhan. DSS ini sering dikembangkan langsung oleh masing-masing
pengguna dan tidak langsung dikendalikan dari divisi sistem informasi.
Kemampuan analisis dari DSS ini umumnya dikembangkan berdasarkan
model atau teori yang ada dan kemudian dikombinasikan dengan tampilan
pengguna yang membuat model ini mudah untuk digunakan.

Contoh dari model-driven DSS ini yang dipergunakan di perusahaan


pelayaran yaitu voyage estimating decision support systems. DSS ini
mempunyai kemampuan/kapabilitas untuk menghitung rincian pelayaran
baik untuk masalah keuangan maupun perhitungan teknis. Penghitungan
aspek keuangan meliputi biaya untuk pelayaran (bahan bakar, upah
pekerja, dan modal yang dibutuhkan), tarif angkut untuk berbagai tipe
pengiriman kargo, dan biaya pelabuhan. Rincian teknis meliputi faktor-
faktor yang berhubungan dengan masalah pelayaran, seperti: kapasitas

11
kargo, kecepatan, jarak, konsumsi bahan bakar dan kebutuhan air, serta
pola bongkar muat. Sistem ini dapat menjawab berbagai pertanyaan,
seperti: Kapal mana yang digunakan untuk memberikan keuntungan yang
maksimum? Berapa kecepatan optimal yang dapat memaksimumkan
keuntungan? Apa tipe dari bongkar muat yang optimal? DSS ini dapat
dioperasikan dalam sebuah desktop komputer yang menyajikan sistem
menu yang membuat pengguna mudah untuk memasukkan data atau
mendapatkan informasi.

2. Data-driven Decision Support System

Data-driven DSS, menganalisis sejumlah besar data yang ada atau


tergabung di dalam sistem informasi organisasi. DSS ini membantu untuk
proses pengambilan keputusan dengan memungkinkan para pengguna
untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat dari data yang tersimpan di
dalam database yang besar. Banyak organisasi atau perusahaan mulai
membangun DSS ini untuk memungkinkan para pelanggannya
memperoleh data dari website-nya atau data dari sistem informasi
organisasi yang ada.

F. Manajement Support System


1. Management Information System (MIS), yaitu Sistem yang digunakan
untuk mengelola informasi untuk pembuatan laporan dan pendukung
suatu keputusan.
2. Decision Support Systems (DSS), yaitu Sistem yang bersifat interaktif
untuk membuat keputusan bagi manager dan business professionals.
3. Group Support Systems (GSS), termasuk Group DSS (GDSS), yaitu
Sistem Pendukung Keputusan kelompok yang berusaha memperbaiki
komunikasi di antara para anggota kelompok dengan menyediakan
lingkungan yang mendukung dan mendukung para pengambil
keputusan dengan menyediakan perangkat lunak GDSS yang disebut
groupware.

12
4. Executive Information Systems (EIS), yaitu Sistem yang berisi
informasi penting yang berasal dari MIS, dan DSS yang hanya
diperuntukan bagi pimpinan organisasi.
5. Expert Systems (ES), yaitu Sistem informasi yang berisi petunjuk dari
para ahli untuk digunakan dalam operasional maupun pembuatan
keputusan.
6. Artificial Neural Networks (ANN), adalah merupakan salah satu
contoh model non linear yang mempunyai bentuk fungsional fleksibel
dan mengandung beberapa parameter yang tidak dapat
diinterpretasikan seperti pada model parametrik. ANN juga dikenal
dengan kotak hitam (Black Box Technology) atau tidak transparan
(opaque) karena tidak dapat menerangkan bagaimana suatu hasil
didapatkan. Hal inilah yang membuat ANN mampu digunakan untuk
menyelesaikan persoalan yang tidak terstruktur dan sulit didefinisikan.
7. Hybrid Support Systems adalah kombinasi dua atau lebih teknik /
metode yang bertujuan menggabungkan kekuatan masing-masing
teknik tersebut dan meminimalkan kekurangannya, sehingga dapat
menjadi alternatif atau solusi untuk mengoptimalkan opini benar atau
tidaknya suatu data yang terkumpul untuk dijadikan bahan dalam
proses pengambilan keputusan.

Proses pengambilan keputusan terdiri dari 3 fase proses: intelligence, design, dan
choice.

1. Intelligence – pencarian kondisi-kondisi yang dapat menghasilkan


keputusan.
2. Design – menemukan, mengembangkan, dan menganalisis materi-materi
yang mungkin untuk dikerjakan.
3. Choice – pemilihan dari materi-materi yang tersedia, mana yang akan
dikerjakan.

13
Proses-proses yang terjadi pada kerangka kerja DS dibedakan atas:

1. Terstruktur, mengacu pada permasalahan rutin dan berulang untuk solusi


standar yang ada.
2. Tak terstruktur, adalah “fuzzy”, permasalahan kompleks dimana tak ada
solusi serta merta. Masalah yang tak terstruktur adalah tak adanya 3 fase
proses yang terstruktur.
3. Semi terstruktur, terdapat beberapa keputusan terstruktur, tetapi tak
semuanya dari fase¬fase yang ada.

14
BAB IV

KESIMPULAN

1. Decision Support System merupakan Bagian dari sistem informasi


berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan(manajemen
pengetahuan)) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan
dalam suatu organisasi atau perusahaan.
2. Jenis jenis DSS
 File Drawer System / Sistem Penarikan Berkas
 Data Analysis System / Sistem Analisa Data
 Analysis information systems / Sistem Informasi Analisa
 Accounting Models / Model Akunting
 Representational Models / Model Representasional
 Optimization systems / Sistem Optimisasi
 Suggestion systems / Sistem Pemberian Saran
3. Faktor faktor yang mempengaruhi DSS
 Internal organisasi
 Eksternal organisasi
 Ketersediaan informasi
 Kepribadiaan dan kecakapan pengambilan keputusan
4. Tipe tipe DSS
 Model driven DSS
 Data driven DSS
5. MSS (management support system)
 Management Information System (MIS),
 Decision Support Systems (DSS),
 Group Support Systems (GSS),
 Executive Information Systems (EIS),
 Expert Systems (ES),
 Artificial Neural Networks (ANN),
 Hybrid Support Systems
DAFTAR PUSTAKA

https://nindisabrina.wordpress.com/2015/04/30/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-pengambilan-keputusan/
http://anggajufran.blogspot.com/2017/09/makalah-sistem-pendukung-
keputusan.html

Anda mungkin juga menyukai