Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

Business Intelligence And Analytics


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Decision support system
Dosen Pengampu: Drs. Dekar Urumsah, S. Si, M. Com (IS)., PhD

Dsusun Oleh:
Muzdalipah (20919019)
Nurul Alifiah Hasan (20919020)

Magister Akuntansi Kelas B

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2021

1
DAFTAR ISI
Halaman Sampul....................................................................................................................................... 1
Daftar Isi................................................................................................................................................... 2
Kata Pengantar.......................................................................................................................................... 3
BAB I........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN.................................................................................................................................... 4
1.1. Latar Belakang................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Kewajiban......................................................................................................................6
2.2. Karakteristik utama kewajiban........................................................................................................6
2.3 Karakteristik pendukung Kewajiban.............................................................................................7
2.4 Pengakuan, Pengukuran, Penilaian, dan Pengungkapan................................................................8
2.5
2.6
2.7
BAB III....................................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................................13
Kesimpulan...........................................................................................................................................13
Daftar pustaka......................................................................................................................................... 14

2
KATA PENGANTAR

Kami panjatkan puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah bertema “business intelligence and
analytics”. Makalah ini merupakan tugas mata kuliah “Decision support system” . semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kami selaku mahasiswa dan para pembaca pada
umumnya.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Drs. Dekar Urumsah, S. Si, M. Com (IS).,
PhD selaku dosen mata kuliyah “Decision support system” atas segala bimbingannya selama
penyusunan makalah ini.

Kami menyadari paper ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami sangat
membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk memperbaiki kekurangan
kami, sehingga pada masa yang akan datang dapat lebih baik lagi.

Yogyakarta, 29 April 2021

Penulis

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini persaingan bisnis semakin ketat, analisis data merupakan salah satu faktor
yang menentukannya. Perusahaan harus dapat menganalisis data perusahaannya dengan
tepat dan cermat agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis. Analisis data yang
dilakukan perusahaan akan digunakan dalam pengambilan keputusan. Dimana saat ini
pengambilan keputusan yang mengandalkan intuisi sudah tidak dapat digunakan lagi,
mengingat lingkungan bisnis dewasa ini semakin rumit. Penjualan suatu produk tidak
hanya ditentukan oleh harga dan kualitas produk saja, banyak faktor lain yang ikut ambil
bagian seperti karakteristik pelanggan, faktor geografi, musim, dan lain sebagainya.
Karena faktor-faktor di atas perusahaan membutuhkan sebuah alat bantu yang dapat
digunakan untuk mengolah data untuk menjadi informasi yang kelak akan menjadi
pengetahuan yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam mengambil keputusan. Salah
satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan Inteligensi Bisnis (IB).
Untuk bisa membangun sistem Inteligensi Bisnis yang baik, banyak hal yang harus
diperhatikan mulai dari tahap pengembangan Inteligensi Bisnis , lingkungan dari
Inteligensi Bisnis , dan tools yang digunakan. Banyak perusahaan di indonesia yang
masih belum menggunakan Inteligensi Bisnis dalam membantu perusahaan dalam
pengambilan keputusan. Contohnya pada perusahaan penyedia pinjaman untuk kredit
mobil yang masih menggunakan cara tradisional dalam penentuan kelayakan pinjaman
customernya. Dengan menggunakan Inteligensi Bisnis , perusahaan penyedia pinjaman
kredit untuk pembelian mobil (leasing) bisa menentukan dengan mudah pelanggan mana
yang layak untuk diberikan pinjaman dengan lebih hasil yang lebih cepat dan tepat.
Dengan kata lain Inteligensi Bisnis membuat sebuah pekerjaan menjadi lebih efisien dan
efektif. Disinilah nilai Businnes Intelligence bisa menjadi besar dan berguna bagi
perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Business Intelligence?
2. Bagaimana sejarah Business Intelligence?
3. Bagaiman Konsep dari Business Intelligence?
4. Apa kegunaan dari Business Intelligence?
5. Apa yang dimaksud Online Customer?
6. Apa yang di maksud Office Depot?
7. Bagaimana contoh aplikasi System Business Intelligence (BI) ?

4
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk Mengetahui pengertian Business Intelligence.
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Business Intelligence.
3. Bagaiman Konsep dari Business Intelligence.
4. Untuk mengetahui kegunaan dari Business Intelligence.
5. Untuk Mengetahui pengertian Online Customer.
6. Untuk Mengetahui pengertian Office Depot.
7. Untuk mengetahui bagaimana contoh aplikasi System Business Intelligence (BI).

5
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Business Intelligence
Menurut Nadia Branon, Business Intelligence merupakan kategori yang umum
digunakan untuk aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa,
dan menyediakan akses pada data agar dapat membantu pengguna dari kalangan
perusahaan agar dapat mengambil keputusan dengan lebih baik dan tepat.
Secara ringkas Business Intelligence dapat diartikan sebagai pengetahuan yang
didapat dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi.
Business Intelligence biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan kinerja
suatu organisasi. Business intelligent system merupakan istilah yang umumnya digunakan
untuk jenis aplikasi maupun teknologi yang digunakan untuk membantu kegiatan
businnes intelligence, seperti mengumpulkan data, menyediakan akses serta menagnalisis
data dan informasi mengenai kinerja perusahaan.

1.2 Sejarah Business Intelligence


Istilah Business Intelligence (BI) pertama kali didengungkan pada tahun 1958 oleh
seorang peneliti dari IBM yang bernama Hans Peter Luhn. Beliau mendefinisikan istilah
intelligence sebagai “Kemampuan dalam mengerti dan memahami suatu hubungan timbal
balik antara fakta-fakta yang disajikan sedemikian rupa menjadi suatu landasan dalam
bertindak untuk mencapai tujuan yang dikehendaki”. Business Intelligence seperti yang
kita ketahui pada saat ini bisa dikatakan sebagai hasil evolusi dari Decision Support
System (DSS) yang dimulai sekitar tahun 1960 dan berkembang sampai tahun 1980an.
Sekitar tahun 1980an mulai dari DSS, EIS (Executive Information System), data
warehouse, OLAP dan Business Intelligence mulai menjadi perhatian dan menjadi suatu
kesatuan system. Pada tahun 1989 dalam sebuah artikel terbitan Gartner, Howard Dresner
menggunakan istilah Business Intelligence (BI) . Dia menggambarkan istilah tersebut
sebagai seperangkat konsep dan metode yang berguna untuk meningkatkan kemampuan
pembuatan keputusan dengan bantuan sistem yang berbasiskan fakta atau realita yang
terjadi.

1.3 Konsep dari Business Intelligence


Konsep dari Inteligensi Bisnis menekankan pada 5 pendayagunaan informasi yang
digunakan untuk kerperluan bisnis. Pendayagunaannya antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Data sourcing
Dalam hal ini Inteligensi Bisnis memiliki kemampuan untuk dapat mengakses
berbagai sumber data dan informasi yang berada pada sejumlah sumber yang berbeda
dimana pada setiap sumber memliki format penyimpanan data yang berbeda pula.
2. Data analysis

6
Dalam hal ini intelligence memiliki kemampuan untuk dapat menganalisis data yang
didapatkan dari aktivitas perusahaan dan informasi dari perusahaan sehingga dapat
dijadikan sebuah pengetahuan yang kelak dapat digunakan perusahaan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan.
3. Situation awareness
Dalam hal ini Inteligensi Bisnis memiliki kemampuan untuk dapat menyediakan
sebuah sistem yang dapat digunakan untuk mencari dan memberikan data serta
informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan ketika perusahaan menghadapi kejadian
darurat atau terdesak.
4. Risk analysis
Dalam hal ini Inteligensi Bisnis memiliki kemampuan untuk dapat memberikan
perhitungan resiko yang akan dihadapi perusahaan terhadap berbagai kemungkinan
yang terjadi akibat dari pilihan-pilihan tertentu yang diambil oleh perusahaan.
5. Decision support
Dalam hal ini Inteligensi Bisnis memiliki kemampuan untuk dapat memberikan
pertimbangan- pertimbangan yang dapat digunakan untuk membantu perusahaan
dalam pengambilan keputusan yang dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang
berkualitas yang diambil berdasarkan berbagai perhitungan dan pengolahan terhadap
data atau informasi baik internal maupun eksternal yang dimiliki oleh perusahaan.

1.4 Kegunaan Business Intelligence


Perusahaan menggunakan Business Intelligence untuk memahami, meningkatkan kinerja,
penganggaran biaya yang lebih efisien dan mengidentifikasi peluang bisnis baru.
Beberapa hal kegunaan Business Intelligence, antara lain:
o Analisa dalam perilaku konsumen, pola pembelian dan trend penjualan
o Mengukur, melacak dan memprediksi penjualan dan kinerja keuangan
o Penganggaran, perencanaan keuangan dan peramalan
o Mengetahui kinerja kegiatan pemasaran
o Optimalisasi proses dan kinerja operasional
o Meningkatkan efektifitaspengiriman dan pasokan
o Analisa CRM (Customer Relationship Management)
o Analisa Resiko
o Analisa nilai strategis
o Analisa social media

Jika pada lembaga bisnis (profit organization) Business Intelligence


dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja melalui pemilihan strategi bisnis yang
tepat, maka pada lembaga pemerintahan (non-profit organization) business
intelligence dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui
peningkatan efisiensi pelaksanaan kerja sehingga pada akhirnya akan tercipta
perbaikan layanan pada masyarakat serta pengelolaan anggaran yang tepat.
Business Intelligence juga dapat membantu suatu perusahaan dalam menganalisis
perubahan trend yang terjadi sehingga akan membantu perusahaan menentukan
strategi yang diperlukan dalam mengantisipasi perubahan trend tersebut.

7
2.4 Online Customer
Setiap perusahaan berusaha untuk dapat melayani dan memenuhi kebutuhan para
konsumen-konsumennya dengan semaksimal mungkin. Perusahaan bersikap demikian
agar tetap dapat mempertahankan bisnisnya yang tidak pasti keadaannya pada tiap
harinya karena pengaruh kompetisi yang besar di lingkungannya. Perusahaan era
sekarang telah beralih dari cara marketing tradisional ke arah fokus pada pelanggan. Jadi
tidak hanya berkutat pada 4P: Price, Product, Place, dan Promotion. Menurut Dr. Philip
Kotler, fokus pada pelanggan ialah strategi bisnis baru yang dapat memenangkan pasar
nantinya. Apalagi jika perusahaan telah mengintegrasikan metode get, keep, and grow
dengan teknologi yang dapat mendukungnya.Berikut ini ada beberapa teknologi yang
dapat membantu mengatur interakasi perusahaan dengan pelanggannya agar lebih mudah
yaitu:
2.4.1 Enterprise Resource Planning (ERP)
Perencanaan sumber daya perusahaan atau Enterprise Resource Planning (ERP)
adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa
yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang
berhubungan dengan aspek operasi, produksi, maupun distribusi di perusahaan
bersangkutan. ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan
bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini.
2.4.2 Supply Chain Management (SCM)
Supply Chain Management adalah suatu konsep yang menyangkut pola
pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk
secarat tradisional. Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadwal
produksi, dan logistik. Supply Chain Management menekankan pada pola terpadu
menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga pada
konsumen akhir. Dalam konsep Supply Chain Management ingin diperlihatkan bahwa
rangkaian aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan
tanpa sepakat yang besar. Mekanisme informasi antara berbagai komponen tersebut
berlangsung secara transparan.

2.4.3 Sales Force Automation (SFA)


Sales Force Automation adalah sistem informasi yang digunakan oleh bagian Sales
atau Sales Management untuk membantu melakukan otomatisasi fungsi-fungsi sales
force management. Kombinasi antara modul Sales Force Automation (SFA) dengan
modul Marketing Automation (MA) inilah yang biasanya membentuk sebuah aplikasi
CRM (Customer Relationship Management). Sales Force Automation berfungsi
dalam mengelola kinerja sales force perusahaan, mulai dari mengelola leads yang
didapatkan, memanage potensial penjualan, mengatur aktifitas penjualan,
mengotomatisasi sales quotation, dan seterusnya.
2.4.4 Data Warehouse
Data warehouse adalah kumpulan macam-macam data yang subject oriented,
integrated, time variant, dan nonvolatile dalam mendukung proses pembuatan
keputusan. Tujuan utama dari pembuatan data warehouse adalah untuk menyatukan
data yang beragam ke dalam sebuah tempat penyimpanandimana pengguna dengan
mudah menjalankan query (pencarian data), menghasilkan laporan, dan melakukan
analisis. Adapun karakteristik Data warehouse adalah sebagai berikut:

8
 Subject Orientied
Data warehouse diorganisasikan pada subjek-subjek utama, seperti pelanggan,
barang/produk, dan penjualan. Berfokus pada model dan analisis pada data untuk
membuat keputusan, jadi bukan pada setiap proses transaksi atau bukan pada OLTP.
Menghindari data yang tidak berguna dalam mengambil suatu keputusan.

 Integrated
Dibangun dengan menggabungkan/menyatukan data yang berbeda. relational
database, flat file, dan on-line transaction record. Menjamin konsistensi dalam
penamaan, struktur pengkodean, dan struktur atribut diantara data satu sama lain.

 Time Variant
Data disimpan untuk menyediakan informasi dari perspektif historical, data yang
tahun-tahun lalu per 4-5 thn. Waktu adalah elemen kunci dari suatu data
warehouse/pada saat pengcapture-an.

 NonVolatile
Setiap kali proses perubahan, data akan di tampung dalam tiap-tiap waktu. Jadi tidak
di perbaharui terus menerus. Data warehouse tidak memerlukan pemrosesan transaksi
dan recovery. Hanya ada dua operasi initial loading of data dan access of data.
Data warehouse bukan hanya tempat penyimpanan data, Data warehouse adalah
Business Intelligence tools, tools to extract, merubah (transform) dan menerima data
(load) ke penyimpanan (repository) serta mengelola dan menerima metadata.
Sedangkan fungsi utama dari data warehouse meliputi :
- Pengambilan dan pengumpulan data(termasuk dari luar organisasi yang
dibutukan)
- Mempersiapkan data(transforming), seperti membersihkan dan
mengintegrasikan data
- Penyimpanan data (loading)
- Penyediaan data untuk analisis (query & reporting)

Banyak aplikasi Business Intelligence menggunakan data yang berasal dari data
warehouse ataupun data mart, namun sebenarnya tidak semua data warehouse
digunakan untuk Business Intelligence dan begitu juga sebaliknya, tidak semua
aplikasi Business Intelligence membutuhkan data warehouse. Hal ini terjadi
karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dan lebih spesifik. Ada
beberapa project saya yang menggabungkan antara data warehouse, data transaksi
bahkan ada juga dengan social media.

2.5 Office Depot


Teknologi hanyalah sebagai pendukung untuk realisasi sebuah konsep Customer
Relationship Management, bukan sebuah bentuk CRM (Customer Relationship
Management). Hal ini didukung oleh pernyataan Don Peppers dan Martha Rogers yang
mencontohkan bahwa Business Intelligence yang merupakan bagian dari teknologi
bukanlah sebuah contoh dari CRM (Customer Relationship Management) melainkan

9
hanyalah pendukung atau penunjang dari konsep CRM (Customer Relationship
Management) pada sebuah perusahaan atau organisasi. Jadi dapat dikatakan bahwa
teknologi seperti Business Intelligence jika diintegrasikan dengan konsep CRM
(Customer Relationship Management) yang ada dapat melahirkan sebuah strategi bisnis
yang jitu bagi perusahaan atau organisasi untuk memenangkan pasar dan mencapai
keuntungan yang diinginkan.
Loyalitas pelanggan sangat diperlukan bagi perusahaan atau organisasi untuk tetap
dapat hidup. Dengan adanya loyalitas pelanggan maka dapat meningkatkan pendapatan
perusahaan ke depannya. keuntungan dari mempertahankan loyalitas ialah hanya
membutuhkan biaya yang lebih sedikit dalam mempertahankan pelanggan yang lama
daripada mendapatkan yang baru, pelanggan dapat mengeluarkan uang yang banyak
untuk perusahaan kita jadi dapat meningkatkan share of wallet, pelanggan yang loyal
biasanya menyebarkan informasi-informasi yang baik dan positif tentang kita, mereka
membutuhkan servis yang lebih sedikit dalam penangananya, mereka lebih bisa
memaafkan jika terjadi kesalahan, dan mereka membuat program marketing perusahaan
kita lebih efisien. Untuk dapat mempertahankan loyalitas pelanggan dengan baik dan
memperoleh keuntungan yang besar maka diperlukan sebuah konsep CRM (Customer
Relationship Management) pada perusahaan atau organisasi. Karena menurut Dr. Robert
Shaw dengan CRM (Customer Relationship Management) dapat mencapai keseimbangan
optimal antara investasi perusahaan dan pemuasan kebutuhan pelanggan agar
menghasilkan keuntungan yang maksimal. Teknologi nantinya dapat menyediakan
dukungan untuk memperoleh pengetahuan tentang customer dan ukuran dari keefektifan
CRM (Customer Relationship Management). Selain itu seperti yang penah diutarakan
oleh Stewart Deck, CRM (Customer Relationship Management) dapat membantu bisnis
dalam penggunaan teknologi dan sumberdaya manusia agar memperoleh pengertian yang
dalam tentang nilai dan perilaku pelanggan mereka. Jika tujuannya tercapai maka
perusahaan dapat meningkatkan pendapatan.
Contoh Sistem Business Intelligence (BI) dan CRM (Customer Relationship
Management) dalam penggalian informasi dari database dapat membantu
memprediksikan pola belanja seorang pelangan dan perilaku pelanggan tersebut. Menurut
Business Intelligence (BI) dengan tool data miningnya dapat membantu perusahaan
untuk memperlakukan mereka secara berbeda atau spesial. Dalam meningkatkan CRM
(Customer Relationship Management) yang baik maka perusahaan harus dapat
memperlakukan mereka secara berbeda untuk tiap individunya karena tiap-tiap individu
itu unik. Menurut Terobosan Business Intelligence (BI) dalam teknologi ini telah
menciptakan cara baru untuk memanfaatkan hubungan dengan pelanggan seluas
mungkin. Untuk meningkatkan dan memanfaatkan hubungan dengan pelanggan, tools
dari Business Intelligence (BI) digunakan untuk membantu sistem CRM (Customer
Relationship Management) fokus kepada pengambilan keputusan, penelitian pasar, target
marketing, layanan konsumen, dan kolaborasi konsumen dalam produk dan layanan.
Mereka ingin pelanggan mereka memiliki experience yang lebih ketika melakukan kontak
dengan mereka dan dapat mengingat pelanggan saat pelanggan tersebut kembali. Jadi
pelanggan merasa mempunyai nilai tersendiri bagi perusahaan tersebut. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan melalui strategic, operational, dan analytic CRM (Customer
Relationship Management). Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan bantuan

10
teknologi dan business intelligence dipilih untuk hal ini karena mampu melakukan ke tiga
hal tersebut.
OLAP pada Business Intelligence (BI) dapat membantu pengimplementasian konsep
CRM (Customer Relationship Management) pada perusahaan. OLAP merupakan alat
yang mendukung analisis secara multidimensional, memperbolehkan pengguna untuk
melihat data dalam data warehouse dengan dimensi yang berbeda yang dimana query
pada database biasa tidak dapat melakukannya secepat OLAP ini. Kemudian data mining
ialah teknologi yang membolehkan pencarian untuk pola perilaku pelanggan yang berarti.
Dengan Business Intelligence (BI) dapat dilakukan dengan cara data mining dimana
menggali informasi penting tentang perilaku atau pola dari pelanggan tersebut setiap
melakukan kontak dengan perusahaan. Jadi kita dapat memperlakukan mereka sesuai
dengan keinginan agar mereka puas. Selain itu dengan data mining kita dapat melakukan
market basket analysis sehingga kita mengetahui apa saja yang telah dibeli oleh para
pelanggan dan kita dapat memprediksikan untuk persediaan selanjutnya agar tidak
mengalamikekurangan. Dengan adanya data mining kita juga dapat melakukan clustering
dan segmentasi pelanggan, kita dapat menggolongkan mana yang MVC (most valuable
customer), MGC (most growable customer), migrator, hingga yang below zero. Sehingga
nanti diharapkan perusahaan tidak salah dalam melakukan suatu penawaran produk atau
jasa pada suatu kelompok pelanggan. Tidak mungkin perusahaan menawarkan barang
mewah kepada pelanggan yang below zero. Ini juga dapat membantu perusahaan dalam
menentukan tempat untuk mempromosikan produk atau jasa mereka nantinya.
Selain itu dengan dashboard yang juga mengusung Business Intelligence (BI) sebagai
dasarnya, perusahaan dapat Meningkatkan loyalitas pelanggan dengan cara melakukan
monitoring dan controlling indikator-indikator penting yang berpengaruh pada
kesuksesan dalam mempertahankan pelanggan. Dashboard ini nantinya dapat berguna
untuk membantu pengambilan keputusan bagi perusahaan untuk langkah selanjutnya
dalam mempertahankan loyalitas pelanggannya. Kebutuhan ini dalam tiap masa akan
selalu berubah mengikuti perkembangan bisnis itu sendiri.

2.6 Manfaat Business Intelligence


Perusahaan menggunakan Inteligensi Bisnis untuk memahami, meningkatkan kinerja,
penganggaran biaya yang lebih efisien dan mengidentifikasi peluang bisnis baru.
Beberapa hal kegunaan Business Intelligence, antara lain:
1. Analisa dalam perilaku konsumen, pola pembelian dan trend penjualan
2. Mengukur, melacak dan memprediksi penjualan dan kinerja keuangan
3. Penganggaran, perencanaan keuangan dan peramalan
4. Mengetahui kinerja kegiatan pemasaran
5. Optimalisasi proses dan kinerja operasional
6. Meningkatkan efektifitaspengiriman dan pasokan
7. Analisa CRM (Customer Relationship Management)
8. Analisa Resiko
9. Analisa nilai strategis
10. Analisa social media

Jika pada lembaga bisnis (profit organization) Inteligensi Bisnis dimanfaatkan untuk
meningkatkan kinerja melalui pemilihan strategi bisnis yang tepat, maka pada lembaga

11
pemerintahan (non-profit organization) Inteligensi Bisnis dapat digunakan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan melalui peningkatan efisiensi pelaksanaan kerja
sehingga pada akhirnya akan tercipta perbaikan layanan pada masyarakat serta
pengelolaan anggaran yang tepat. Inteligensi Bisnis juga dapat membantu suatu
perusahaan dalam menganalisis perubahan trend yang terjadi sehingga akan membantu
perusahaan menentukan strategi yang diperlukan dalam mengantisipasi perubahan trend
tersebut.
2.7 Contoh Aplikasi System Business Intelligence (BI)
a. BI Dalam Organisasi Kepolisian
Dalam pembangunan system Business Intelligence (BI) di dalam organisasi
Kepolisian bisa diterapkan dalam pengolahan data di bidang Humas ( hubungan
masyarakat ) Polri di tingkat Polda hingga ke tingkat Mabes.BI digunakan dalam
Penggunaan data di Humas tingkat Polda. Tugas dan peranan Humas sangat penting
dalam memberikan informasi kepada pimpinan selain itu juga bisa dengan cepat untuk
menjawab apa yang menjadi kebutuhan dalam organisasi maupun kepada pelayanan
masyarakat serta keterbukaan informasi kepada publik. Oleh karena itu diperlukan
system yang disebut dengan BI dalam menyampaikan data atau laporan.
Untuk membuat Business Intelligence (BI) Bidang Humas Polres hingga
tingkat Polda sudah pasti membutuhkan jaringan intranet, system pendukung dan
beberapa aplikasi , Selanjutnya dia dapat menyajikannya dalam bentuk tabel atau
dalam berbagai bentuk grafik yang dapat dipilih. Setelah report disajikan, user diberi
fasilitas untuk menyimpan tampilan report tersebut dalam bentuk excel, xml, pdf,
jpeg, dan lain-lain sesuai kebutuhan.

b. BI dalam penerapan aplikasi Gojek


BI lebih erat dengan big data agar selalu mendapatkan data dengan
velocity yang sangat besar, dan harus mampu dibaca secara cepat dan cermat.
Mengawali implementasi data untuk pelaporan ada akhirnya Business Intelligence
mulai menjadi divisi khusus yang fokus pada pengolahan data secara lebih
terstruktur. Kini sudah ada tim yang didedikasikan khusus sebagai data science
dan data engineer untuk tidak hanya sekedar melaporkan data yang masuk, tapi
lebih dari itu. Termasuk untuk memproyeksikan berbagai hal dengan data yang
dimiliki. Keputusan tepat di tengah persaingan yang kuat.
Dengan data ini, GO-JEK dapat menyesuaikan policy misalnya di jam-jam
rame pada area tertentu, untuk menggiring pengemudi di sana, bisa memberikan
bonus khusus untuk mitra yang mengambil pesanan dari area tersebut. Dan masih
banyak skenario lain yang bisa dioptimalkan dengan hasil pengelolaan data bisnis.
contoh nya dapat mengetahui lokasi mana yang banyak order pada jam tertentu.
Sehingga pada Situs atau aplikasi Gojek ini sudah
menggunakan kecerdasan bisnis atau business intelijen sehingga dalam
pengelolaan data yang begitu besar dan banyak menjadi lebih mudah, baik data
transaksi dari customer yang ada di jabodetabek maupun customer dari kota-kota
lain seperti bandung, surakarta, surabaya, malang, dan kota-kota yang lain. Dan
dalam analisis mengenai banyaknya order pada suatu tempat dapat dimanfaatkan
menggunakan business intelijen.

12
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Secara ringkas Businnes Intelligence dapat diartikan sebagai pengetahuan yang


didapat dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi.
Business Intelligence biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan kinerja suatu
organisasi. Kompetisi antar perusahaan semakin meningkat dan ketat. Maka setiap
perusahaan berusaha untuk dapat melayani dan memenuhi kebutuhan para konsumen-
konsumennya dengan semaksimal mungkin. Perusahaan bersikap demikian agar tetap dapat
mempertahankan bisnisnya yang tidak pasti keadaannya pada tiap harinya karena pengaruh
kompetisi yang besar di lingkungannya. ada beberapa teknologi yang dapat membantu
mengatur interakasi perusahaan dengan pelanggannya agar lebih mudah seperti Enterprise
Resource Planning (ERP), Supply Chain Management (SCM), Sales Force Automation
(SFA), dan Data Warehouse. Dengan begitu maka perusahaan dapat menganggarkan dananya
untuk berinvestasi pada Businnes Intelligence, dan banyak hal yang akan mereka dapat.
Mereka dapat menggunakan Business Intelligence sebagai suatu strategi dalam
memenangkan pasar yang persaingannya ketat ini. Mereka dapat mempertahankan pelanggan
mereka sekaligus mengeruk keuntungan yang luar biasa.
Ada 5 konsep dari intelegensi Bisnis yaitu Data sourcing, Data analysis, Situation
awareness, Risk analysis, Decision support.
Inteligensi Bisnis dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui
peningkatan efisiensi pelaksanaan kerja sehingga pada akhirnya akan tercipta perbaikan
layanan pada masyarakat serta pengelolaan anggaran yang tepat. Inteligensi Bisnis juga dapat
membantu suatu perusahaan dalam menganalisis perubahan trend yang terjadi sehingga akan
membantu perusahaan menentukan strategi yang diperlukan dalam mengantisipasi perubahan
trend tersebut.

13
DAFTAR PUSTAKA

14

Anda mungkin juga menyukai