NIM : 105731125618
KELAS : AKUNTANSI 18 F
Sistem informasi dan organisasi saling memengaruhi satu sama lain. Sistem informasi
dibangun oleh manajer untuk melayani kepentingan perusahaan. Pada saat bersamaan, organisasi
harus waspada sekaligus terbuka terhadap pengaruh dari sistem informasi untuk mendapatkan
manfaat dari teknologi baru. Interaksi antar teknologi informasi dengan organisasi begitu rumit dan
dipengaruhi banyak faktor, termasuk diantaranya struktur organisasi, proses bisnis, politik, budaya,
lingkungan sekitar, dan keputusan manajemen.
Organisasi ( organization ) adalah struktur formal, stabil, yang mengambil sumber daya dari
lingkungan dan memprosesnya untuk menciptakan hasil. Definisi tentang organisasi sangat kuat dan
sangat sederhana, tetapi tidak terlalu jelas, atau bahkan bersifat prediksi bagi banyaj jenis organisasi
di dalam dunia nyata. Definisi organisasi secara teknis maupun perilaku tidak bertentangan satu
sama lain.
CIRI-CIRI ORGANISASI
2. Politik organisasi
Orang-orang dalam organisasi menempati posisi yang berbeda-beda dengan spesialisi,
kepentingan, dan perspektif yang berbeda. Akibatnya, mereka secara alami memiliki sudut
pandangan yang berbeda tentang bagaimana sumber daya, penghargaan, dan sanksi harus
distribusikan.
3. Budaya organisasi
Budaya organisasi meliputi serangkaian asumsi-asumsi ini, mengenai produk apa yang akan
di produksi organisasi, bagaimana organisasi harus memproduksinya, dimana, dan untuk
siapa. Umumnya asumsi-asumsi yang telah menjadi budaya ini diterima sepenuhnya untuk
diteruskan dan jarang sekali dibahas. Proses bisnis – cara utama organisasi dalam
menghasilkan nilai – biasanya menaungi budaya organisasi.
4. Lingkungan organisasi
Organisasi berada di dalam lingkungan tempat mereka memperoleh sumber daya dan
menyediakan hasil akhir berupa barang jasa. Organisasi dan lingkungan memiliki hubungan
timbal balik. Pada umumnya, lingkungan berupa lebih cepat daripada organisasi.
5. Struktur organisasi
Setiap organisasi memiliki struktur atau bentuk. Jenis sistem informasi yang anda temukan
dalam organisasi bisnis – dan sifat-sifat masalah yang berhubungan dengan sistem tersebut
– seringkali mencerminkan jenis struktur organisasi.
3.2 BAGAIMANA DAMPAK SISTEM INFORMASI BAGI ORGANISASI DAN PERUSAHAAN BISNIS
DAMPAK EKONOMI
Dari sudut pandang ekonomi, TI mengubah biaya modal dan biaya informasi yang bersifat
relatif / tidak langsung / bergantung kondisi tertentu. Teknologi informasi akan menghasilkan
penurunan jumlah manajer tingkat menengah dan pekerjaan yang berkaitan dengan administrasi,
ketika menggantikan perannya sebagai sumber daya tenaga kerja. Karena TI mengurangi biaya agen
dan biaya transaksi sekaligus, kita seharusnya berharap perusahaan semakin ramping dari waktu ke
waktu berikut modal yang investasikan dalam teknologi informasi ( maksudnya biaya investasi
awalnya semakin murah ).
1. IT meratakan organisasi
TI meratakan organisasi TI mendorong hak pengambilan keputusan diberikan kepada level
yang lebih bawah, karena karyawan di level bawah menerima informasi yang mereka
perlukan tanpa pengawasan. Karena sekarang para manajer menerima informasi yang lebih
akurat dan tepat waktu, mereka menjadi lebih cepat dalam mengambil keputusan, maka
jumlah manajer yang diperlukan lebih sedikit.
2. Organisasi pascaindustri
Teori postidustrian ( pasca era industri ) lebih berdasarkan sejarah ketimbang ekonomi, juga
mendukung gagasan bahwa teknologi informasi meratakan hierarki. Pendekatan baru untuk
mengevaluasi, mengorganisasi, dan menginformasikan para pekerja sangat dibutuhkan, dan
tidak semua perusahaan mampu melakukan pekerjaan secara efektif.
Internet, terutama word wide web ( WWW ) memiliki dampak penting terhadap hubungan
antar banyak perusahaan dan entitas diluar perusahaan, bahkan proses bisnis di dalam sebuah
organisasi. Organisasi bisnis secara cepat menata ulang proses proses bisnis utamanya berdasarkan
teknologi internet menjadikan teknologi ini komponen penting dari infrastruktur teknologi
informasinya.
1. Pesaing tradisional
2. Pendatang baru di pasar
3. Produk dan jasa pengganti ( produk substitusi )
4. Pelanggan
5. Pemasok
Karena internet, daya kompetitif yang dimiliki perusahaan tradisional masih bisa digunakan
dalam beroperasi, tetapi persaingan kompetitif menjadi semakin ketat dewasa ini. Dibanding media
dalam bentuk lain, internet telah menghadirkan ancaman bagi model bisnis dan tingkat keuntungan.
1. Sinergi
2. Menunjang kompetensi inti
3. Strategi berbasis jaringan
3.4 MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI UNTUK MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF :
PERMASALAHAN DI BIDANG MANAJEMEN
Keunggulan kompetitif yang diberikan sistem informasi tidak perlu berlangsung lama untuk
menjamin keuntungan jangka panjang. Karena pesaing dapat membalas dan meniru sistem strategis
tersebut, keunggulan kompetitif tidak selalu dapat dipertahankan.
Riset mengenai TI dan kinerja bisnis telah menemukan bahwa (a) semakin sukses suatu
perusahaan menggandeng TI untuk mencapai tujuan bisnisnya, semakin banyak keuntungan yang
diperoleh, dan (b) hanya seperempat perusahaan yang berhasil menggandeng TI untuk mencapai
tujuan bisnisnya.
Perubahan sosioteknis tersebut, memenuhi elemen sosial maupun elemen teknik dalam
suatu perusahaan yang dapat dianggap sebagai transisi strategis – pergerakan antar tingkatan
didalam sistem sosioteknis.