Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“BUSINESS INTELLIGENCE”

Dikumpulkan Untuk Melengkapi Tugas Kelompok

Mata Kuliah : Sistem Pendukung Keputusan

Oleh :

Okta Ayu Wulandari Putri

Ulfi Silsilia

Khairul Mukmin

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI


STKIP PGRI SITUBONDO
TAHUN PELAJARAN 2017/2018KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan
segala rahmat, petunjuk, dan karunianya, akhirnya pembuatan makalah ini dapat penulis
selesaikan.
Fungsi utama makalah ini adalah sebagai salah satu bahan penunjang dalam proses
pembelajaran terutama dalam mata kuliah Sistem Pendukung Keputusan. Topik yang penulis
bahas dalam makalah ini adalah “Business Intelligence”.
Penulis menyadari bahwa dalam isi dan sistematika pembuatan makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca
umumnya.

Situbondo, 7 November 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................................4
1.2 Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................5
2.1 Pengertian Business Intelligence...........................................................................................5
2.2 Sejarah Business Intelligence................................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN.................................................................................................................6
3.1 Kegunaan Business Intelligence............................................................................................6
3.2 Online Customer...................................................................................................................7
3.2.1 Enterprise Resource Planning (ERP).............................................................................7
3.2.2 Supply Chain Management (SCM)................................................................................7
3.2.3 Sales Force Automation (SFA)........................................................................................7
3.2.4 Data Warehouse..............................................................................................................8
3.3 Office Depot...........................................................................................................................9
3.4 Manfaat Business Intelligence.............................................................................................11
3.5 Contoh Aplikasi System Business Intelligence (BI) di dalam Organisasi Kepolisian.........11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persaingan bisnis yang mengetat menjadikan perusahaan yang terlambat berbenah diri
terlibas pesaingnya. Sebaliknya, perusahaan yang mampu menyuguhkan produk dan layanan
sesuai keinginan pelanggan yang terus berubah, dialah yang akan merajai persaingan. Secara
ringkas Businnes Intelligence dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapat dari hasil
analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi. Business intelligence
dapat membantu suatu perusahaan mendapatkan pengetahuan yang jelas mengenai faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga dapat membantu perusahaan tersebut
dalam pengambilan keputusan serta sekaligus meningkatkan keunggulannya (competitive
advantage). Keberadaan Businnes Intelligence dalam suatu perusahaan haruslah diawali dari
pelaku bisnis itu sendiri karena merekalah yang lebih mengetahui informasi dan analisa apa-
apa saja yang dibutuhkan dalam rangka meningkatkan kinerja bisnis dan mereka jugalah yang
membutuhkan Businnes Intelligence. Disinilah nilai Businnes Intelligence bisa menjadi besar
dan berguna bagi perusahaan.

1.2 Tujuan
1. Untuk Mengetahui pengertian Business Intelligence.
2. Untuk mengetahui bagaimana sejarah Business Intelligence.
3. Untuk mengetahui kegunaan dari Business Intelligence.
4. Untuk Mengetahui pengertian Online Customer.
5. Untuk Mengetahui pengertian Office Depot.
6. Untuk mengetahui bagaimana contoh aplikasi System Business Intelligence
(BI).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Business Intelligence


Menurut Nadia Branon, Business Intelligence merupakan kategori yang umum
digunakan untuk aplikasi dan teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisa, dan
menyediakan akses pada data agar dapat membantu pengguna dari kalangan perusahaan agar
dapat mengambil keputusan dengan lebih baik dan tepat.

Secara ringkas Business Intelligence dapat diartikan sebagai pengetahuan yang didapat
dari hasil analisis data yang diperoleh dari kegiatan (usaha) suatu organisasi. Business
Intelligence biasanya dikaitkan dengan upaya untuk memaksimalkan kinerja suatu organisasi.
Business intelligent system merupakan istilah yang umumnya digunakan untuk jenis aplikasi
maupun teknologi yang digunakan untuk membantu kegiatan businnes intelligence, seperti
mengumpulkan data, menyediakan akses serta menagnalisis data dan informasi mengenai
kinerja perusahaan.

2.2 Sejarah Business Intelligence


Istilah Business Intelligence (BI) pertama kali didengungkan pada tahun 1958 oleh
seorang peneliti dari IBM yang bernama Hans Peter Luhn. Beliau mendefinisikan istilah
intelligence sebagai “Kemampuan dalam mengerti dan memahami suatu hubungan timbal
balik antara fakta-fakta yang disajikan sedemikian rupa menjadi suatu landasan dalam
bertindak untuk mencapai tujuan yang dikehendaki”. Business Intelligence seperti yang kita
ketahui pada saat ini bisa dikatakan sebagai hasil evolusi dari Decision Support System (DSS)
yang dimulai sekitar tahun 1960 dan berkembang sampai tahun 1980an. Sekitar tahun 1980an
mulai dari DSS, EIS (Executive Information System), data warehouse, OLAP dan Business
Intelligence mulai menjadi perhatian dan menjadi suatu kesatuan system. Pada tahun 1989
dalam sebuah artikel terbitan Gartner, Howard Dresner menggunakan istilah Business
Intelligence (BI) . Dia menggambarkan istilah tersebut sebagai seperangkat konsep dan
metode yang berguna untuk meningkatkan kemampuan pembuatan keputusan dengan bantuan
sistem yang berbasiskan fakta atau realita yang terjadi.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Kegunaan Business Intelligence


Persaingan bisnis yang mengetat menjadikan perusahaan yang terlambat berbenah diri
terlibas pesaingnya. Sebaliknya, perusahaan yang mampu menyuguhkan produk dan layanan
sesuai keinginan pelanggan yang terus berubah, dialah yang akan merajai persaingan.
Kompetisi antar perusahaan semakin meningkat dan ketat. Maka setiap perusahaan berusaha
untuk dapat melayani dan memenuhi kebutuhan para konsumen-konsumennya dengan
semaksimal mungkin. Perusahaan bersikap demikian agar tetap dapat mempertahankan
bisnisnya yang tidak pasti keadaannya pada tiap harinya karena pengaruh kompetisi yang
besar di lingkungannya. ada beberapa teknologi yang dapat membantu mengatur interakasi
perusahaan dengan pelanggannya agar lebih mudah seperti Enterprise Resource Planning
(ERP), Supply Chain Management (SCM), Sales Force Automation (SFA), dan Data
Warehouse. Dengan begitu maka perusahaan dapat menganggarkan dananya untuk
berinvestasi pada Businnes Intelligence, dan banyak hal yang akan mereka dapat.

Perusahaan menggunakan Business Intelligence untuk memahami, meningkatkan


kinerja, penganggaran biaya yang lebih efisien dan mengidentifikasi peluang bisnis baru.
Beberapa hal kegunaan Business Intelligence, antara lain :
 Analisa dalam perilaku konsumen, pola pembelian dan trend penjualan
 Mengukur, melacak dan memprediksi penjualan dan kinerja keuangan
 Penganggaran, perencanaan keuangan dan peramalan
 Mengetahui kinerja kegiatan pemasaran
 Optimalisasi proses dan kinerja operasional
 Meningkatkan efektifitaspengiriman dan pasokan
 Analisa CRM (Customer Relationship Management)
 Analisa Resiko
 Analisa nilai strategis
 Analisa social media

Jika pada lembaga bisnis (profit organization) Business Intelligence dimanfaatkan


untuk meningkatkan kinerja melalui pemilihan strategi bisnis yang tepat, maka pada lembaga
pemerintahan (non-profit organization) business intelligence dapat digunakan untuk
meningkatkan kinerja perusahaan melalui peningkatan efisiensi pelaksanaan kerja sehingga
pada akhirnya akan tercipta perbaikan layanan pada masyarakat serta pengelolaan anggaran
yang tepat. Business Intelligence juga dapat membantu suatu perusahaan dalam menganalisis
perubahan trend yang terjadi sehingga akan membantu perusahaan menentukan strategi yang
diperlukan dalam mengantisipasi perubahan trend tersebut.

3.2 Online Customer


Setiap perusahaan berusaha untuk dapat melayani dan memenuhi kebutuhan para
konsumen-konsumennya dengan semaksimal mungkin. Perusahaan bersikap demikian agar
tetap dapat mempertahankan bisnisnya yang tidak pasti keadaannya pada tiap harinya karena
pengaruh kompetisi yang besar di lingkungannya. Perusahaan era sekarang telah beralih dari
cara marketing tradisional ke arah fokus pada pelanggan. Jadi tidak hanya berkutat pada 4P:
Price, Product, Place, dan Promotion. Menurut Dr. Philip Kotler, fokus pada pelanggan ialah
strategi bisnis baru yang dapat memenangkan pasar nantinya. Apalagi jika perusahaan telah
mengintegrasikan metode get, keep, and grow dengan teknologi yang dapat mendukungnya.
Berikut ini ada beberapa teknologi yang dapat membantu mengatur interakasi perusahaan
dengan pelanggannya agar lebih mudah yaitu :

3.2.1 Enterprise Resource Planning (ERP)


Perencanaan sumber daya perusahaan atau Enterprise Resource Planning (ERP)
adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang
berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan
aspek operasi, produksi, maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. ERP sering disebut
sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum
tidak dilibatkan dalam sistem ini.

3.2.2 Supply Chain Management (SCM)


Supply Chain Management adalah suatu konsep yang menyangkut pola
pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk secara
tradisional. Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadwal produksi, dan logistik.
Supply Chain Management menekankan pada pola terpadu menyangkut proses aliran produk
dari supplier, manufaktur, retailer hingga pada konsumen akhir. Dalam konsep Supply Chain
Management ingin diperlihatkan bahwa rangkaian aktivitas antara supplier hingga konsumen
akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sepakat yang besar. Mekanisme informasi antara
berbagai komponen tersebut berlangsung secara transparan.

3.2.3 Sales Force Automation (SFA)


Sales Force Automation adalah sistem informasi yang digunakan oleh bagian Sales
atau Sales Management untuk membantu melakukan otomatisasi fungsi-fungsi sales force
management. Kombinasi antara modul Sales Force Automation (SFA) dengan modul
Marketing Automation (MA) inilah yang biasanya membentuk sebuah aplikasi CRM
(Customer Relationship Management). Sales Force Automation berfungsi dalam mengelola
kinerja sales force perusahaan, mulai dari mengelola leads yang didapatkan, memanage
potensial penjualan, mengatur aktifitas penjualan, mengotomatisasi sales quotation, dan
seterusnya.

3.2.4 Data Warehouse


Data warehouse adalah kumpulan macam-macam data yang subject oriented,
integrated, time variant, dan nonvolatile dalam mendukung proses pembuatan keputusan.

Tujuan utama dari pembuatan data warehouse adalah untuk menyatukan data
yang beragam ke dalam sebuah tempat penyimpanandimana pengguna dengan mudah menjala
nkan query (pencarian data), menghasilkan laporan, dan melakukan analisis.
Adapun karakteristik Data warehouse adalah sebagai berikut :
 Subject Orientied
Data warehouse diorganisasikan pada subjek-subjek utama, seperti pelanggan,
barang/produk, dan penjualan. Berfokus pada model dan analisis pada data untuk
membuat keputusan, jadi bukan pada setiap proses transaksi atau bukan pada OLTP.
Menghindari data yang tidak berguna dalam mengambil suatu keputusan.
 Integrated
Dibangun dengan menggabungkan/menyatukan data yang berbeda. relational
database, flat file, dan on-line transaction record. Menjamin konsistensi dalam
penamaan, struktur pengkodean, dan struktur atribut diantara data satu sama lain.
 Time Variant
Data disimpan untuk menyediakan informasi dari perspektif historical, data yang
tahun-tahun lalu per 4-5 thn. Waktu adalah elemen kunci dari suatu data
warehouse/pada saat pengcapture-an.
 NonVolatile
Setiap kali proses perubahan, data akan di tampung dalam tiap-tiap waktu. Jadi tidak
di perbaharui terus menerus. Data warehouse tidak memerlukan pemrosesan transaksi
dan recovery. Hanya ada dua operasi initial loading of data dan access of data.
Data warehouse bukan hanya tempat penyimpanan data, Data warehouse
adalah Business Intelligence tools, tools to extract, merubah (transform) dan menerima
data (load) ke penyimpanan (repository) serta mengelola dan menerima metadata.
Sedangkan fungsi utama dari data warehouse meliputi :
1) Pengambilan dan pengumpulan data(termasuk
dari luar organisasi yang dibutukan).
2) Mempersiapkan data(transforming),seperti membersihkan dan mengint
egrasikan data.
3) Penyimpanan data (loading).
4) Penyediaan data untuk analisis (query & reporting).
Banyak aplikasi Business Intelligence menggunakan data yang berasal dari data warehouse
ataupun data mart, namun sebenarnya tidak semua data warehouse digunakan untuk Business
Intelligence dan begitu juga sebaliknya, tidak semua aplikasi Business Intelligence
membutuhkan data warehouse. Hal ini terjadi karena adanya kebutuhan-kebutuhan yang
berbeda dan lebih spesifik. Ada beberapa project saya yang menggabungkan antara data
warehouse, data transaksi bahkan ada juga dengan social media.

3.3 Office Depot


Teknologi hanyalah sebagai pendukung untuk realisasi sebuah konsep Customer
Relationship Management, bukan sebuah bentuk CRM (Customer Relationship Management).
Hal ini didukung oleh pernyataan Don Peppers dan Martha Rogers yang mencontohkan
bahwa Business Intelligence yang merupakan bagian dari teknologi bukanlah sebuah contoh
dari CRM (Customer Relationship Management) melainkan hanyalah pendukung atau
penunjang dari konsep CRM (Customer Relationship Management) pada sebuah perusahaan
atau organisasi. Jadi dapat dikatakan bahwa teknologi seperti Business Intelligence jika
diintegrasikan dengan konsep CRM (Customer Relationship Management) yang ada dapat
melahirkan sebuah strategi bisnis yang jitu bagi perusahaan atau organisasi untuk
memenangkan pasar dan mencapai keuntungan yang diinginkan.

Loyalitas pelanggan sangat diperlukan bagi perusahaan atau organisasi untuk tetap
dapat hidup. Dengan adanya loyalitas pelanggan maka dapat meningkatkan pendapatan
perusahaan ke depannya. keuntungan dari mempertahankan loyalitas ialah hanya
membutuhkan biaya yang lebih sedikit dalam mempertahankan pelanggan yang lama daripada
mendapatkan yang baru, pelanggan dapat mengeluarkan uang yang banyak untuk perusahaan
kita jadi dapat meningkatkan share of wallet, pelanggan yang loyal biasanya menyebarkan
informasi-informasi yang baik dan positif tentang kita, mereka membutuhkan servis yang
lebih sedikit dalam penangananya, mereka lebih bisa memaafkan jika terjadi kesalahan, dan
mereka membuat program marketing perusahaan kita lebih efisien. Untuk dapat
mempertahankan loyalitas pelanggan dengan baik dan memperoleh keuntungan yang besar
maka diperlukan sebuah konsep CRM (Customer Relationship Management) pada
perusahaan atau organisasi. Karena menurut Dr. Robert Shaw dengan CRM (Customer
Relationship Management) dapat mencapai keseimbangan optimal antara investasi
perusahaan dan pemuasan kebutuhan pelanggan agar menghasilkan keuntungan yang
maksimal. Teknologi nantinya dapat menyediakan dukungan untuk memperoleh pengetahuan
tentang customer dan ukuran dari keefektifan CRM (Customer Relationship Management).
Selain itu seperti yang penah diutarakan oleh Stewart Deck, CRM (Customer Relationship
Management) dapat membantu bisnis dalam penggunaan teknologi dan sumberdaya manusia
agar memperoleh pengertian yang dalam tentang nilai dan perilaku pelanggan mereka. Jika
tujuannya tercapai maka perusahaan dapat meningkatkan pendapatan.
Contoh Sistem Business Intelligence (BI) dan CRM (Customer Relationship
Management) dalam penggalian informasi dari database dapat membantu memprediksikan
pola belanja seorang pelangan dan perilaku pelanggan tersebut. Menurut Business Intelligence
(BI) dengan tool data miningnya dapat membantu perusahaan untuk memperlakukan mereka
secara berbeda atau spesial. Dalam meningkatkan CRM (Customer Relationship
Management) yang baik maka perusahaan harus dapat memperlakukan mereka secara berbeda
untuk tiap individunya karena tiap-tiap individu itu unik. Menurut Terobosan Business
Intelligence (BI) dalam teknologi ini telah menciptakan cara baru untuk memanfaatkan
hubungan dengan pelanggan seluas mungkin. Untuk meningkatkan dan memanfaatkan
hubungan dengan pelanggan, tools dari Business Intelligence (BI) digunakan untuk
membantu sistem CRM (Customer Relationship Management) fokus kepada pengambilan
keputusan, penelitian pasar, target marketing, layanan konsumen, dan kolaborasi konsumen
dalam produk dan layanan. Mereka ingin pelanggan mereka memiliki experience yang lebih
ketika melakukan kontak dengan mereka dan dapat mengingat pelanggan saat pelanggan
tersebut kembali. Jadi pelanggan merasa mempunyai nilai tersendiri bagi perusahaan tersebut.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan melalui strategic, operational, dan analytic CRM
(Customer Relationship Management). Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan bantuan
teknologi dan business intelligence dipilih untuk hal ini karena mampu melakukan ke tiga hal
tersebut.
OLAP pada Business Intelligence (BI) dapat membantu pengimplementasian konsep
CRM (Customer Relationship Management) pada perusahaan. OLAP merupakan alat yang
mendukung analisis secara multidimensional, memperbolehkan pengguna untuk melihat data
dalam data warehouse dengan dimensi yang berbeda yang dimana query pada database biasa
tidak dapat melakukannya secepat OLAP ini. Kemudian data mining ialah teknologi yang
membolehkan pencarian untuk pola perilaku pelanggan yang berarti. Dengan Business
Intelligence (BI) dapat dilakukan dengan cara data mining dimana menggali informasi
penting tentang perilaku atau pola dari pelanggan tersebut setiap melakukan kontak dengan
perusahaan. Jadi kita dapat memperlakukan mereka sesuai dengan keinginan agar mereka
puas. Selain itu dengan data mining kita dapat melakukan market basket analysis sehingga
kita mengetahui apa saja yang telah dibeli oleh para pelanggan dan kita dapat
memprediksikan untuk persediaan selanjutnya agar tidak mengalamikekurangan. Dengan
adanya data mining kita juga dapat melakukan clustering dan segmentasi pelanggan, kita
dapat menggolongkan mana yang MVC (most valuable customer), MGC (most growable
customer), migrator, hingga yang below zero. Sehingga nanti diharapkan perusahaan tidak
salah dalam melakukan suatu penawaran produk atau jasa pada suatu kelompok pelanggan.
Tidak mungkin perusahaan menawarkan barang mewah kepada pelanggan yang below zero.
Ini juga dapat membantu perusahaan dalam menentukan tempat untuk mempromosikan
produk atau jasa mereka nantinya.
Selain itu dengan dashboard yang juga mengusung Business Intelligence (BI) sebagai
dasarnya, perusahaan dapat MENINGKATKAN loyalitas pelanggan dengan cara melakukan
monitoring dan controlling indikator-indikator penting yang berpengaruh pada kesuksesan
dalam mempertahankan pelanggan. Dashboard ini nantinya dapat berguna untuk membantu
pengambilan keputusan bagi perusahaan untuk langkah selanjutnya dalam mempertahankan
loyalitas pelanggannya. Kebutuhan ini dalam tiap masa akan selalu berubah mengikuti
perkembangan bisnis itu sendiri.

3.4 Manfaat Business Intelligence


1. Menampilkan pola penjualan sehingga mempermudah eksekutif menggali
informasi lebih dalam yang dapat digunakan dalam yang dapat digunakan untuk
keperluan analisis prediktif.
2. Merancang suatu aplikasi businnes intelligence yang terintegrasi dan dapat
digunakan oleh kalangan eksekutif perusahaan pada setiap cabang.
3. Membantu pengolahan informasi pada suatu perusahaan sehingga prosesnya
menjadi lebih akurat, efisien, dan hemat waktu.
4. Memperoleh berbagai informasi mengenai laporan-laporan seperti subscriber,
recharge, dan revenue.
5. Mempermudah para eksekutif dalam suatu perusahaan dalam mengakses
berbagai macam laporan subscriber, recharge, dan revenue.
6. Merancang suatu aplikasi business intelligence yang memberikan laporan
secara cepat bagi kalangan eksekutif sehingga mereka dapat dengan segera mengambil
keputusan.
3.5 Contoh Aplikasi System Business Intelligence (BI) di dalam Organisasi Kepolisian
Dalam pembangunan system Business Intelligence (BI) di dalam organisasi Kepolisian
bisa diterapkan dalam pengolahan data di bidang Humas ( hubungan masyarakat ) Polri di
tingkat Polda hingga ke tingkat Mabes.BI digunakan dalam Penggunaan data di Humas
tingkat Polda. Tugas dan peranan Humas sangat penting dalam memberikan informasi kepada
pimpinan selain itu juga bisa dengan cepat untuk menjawab apa yang menjadi kebutuhan
dalam organisasi maupun kepada pelayanan masyarakat serta keterbukaan informasi kepada
publik. Oleh karena itu diperlukan system yang disebut dengan BI dalam menyampaikan data
atau laporan.
Untuk membuat Business Intelligence (BI) Bidang Humas Polres hingga tingkat Polda
sudah pasti membutuhkan jaringan intranet, system pendukung dan beberapa aplikasi ,
Selanjutnya dia dapat menyajikannya dalam bentuk tabel atau dalam berbagai bentuk grafik
yang dapat dipilih. Setelah report disajikan, user diberi fasilitas untuk menyimpan tampilan
report tersebut dalam bentuk excel, xml, pdf, jpeg, dan lain-lain sesuai kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA

Russell, J. S., “Model for Owner Prequalification of Contractor”, Journal of

Management in Engineering, 6, No. 1, 1990.

Russel, J. S. and Jaselskis, E.J., “Quantitative Study of Contractor Evaluation Programs and

Their Impact”, Journal of Construction Engineering and Management, 118, No.3,


1992.

Russell, J.S., and Jaselkis, E.J., “Predicting Construction Contractor Failure Prior to

Contract Award”, Journal of Construction Engineering and Management, 118, No. 4,


1992.

Turban, E., Decision Support System and Expert System Management Support Systems,

Prentice- Hall International, inc, 1995.

Russell, J. S. and Skibniewski, M. J., “Decision Criteria in Contractor Prequalification”,

Journal of Management in Engineering, 4, No. 2, 1998.

Anda mungkin juga menyukai