OLEH KELOMPOK 5:
HERU PRATAMA P056121841.50
JAUHAR SAMUDERA N. P056121891.50
NINA ARIDHONA P056121941.50
RINALDI SYAHRAN P056121961.50
SALLY WIEDJARNARKO P056121971.50
1
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ………………………………………………………………… i
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………... iii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………... iv
I. PENDAHULUAN ………………………………………………………. 1
1.1. Latar Belakang ……………………………………………………… 1
1.2. Tujuan Penulisan …………………………………………………… 1
II. TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………... 2
2.1. Electronic Business Systems ………………………………………... 2
2.2. Penerapan e-Business Systems Pada Fungsi Bisnis Perusahaan …… 4
2.2.1. Customer Relation Management (CRM) …………………... 4
2.2.2. Supply Chain Management (SCM) …………………………. 5
2.2.3. Enterprise Resource Planning (ERP) ……………………… 8
2.2.4. Transaction Processing System (TPS) …………………….. 11
2.2.5. Marketing Information System ……………………………... 11
2.2.6. Human Resource Management (HRM) …………………….. 12
2.2.7. Finance & Accounting ……………………………………… 13
2.3. Keuntungan dan Kelemahan Penerapan e-Business Systems ……… 15
2.4. Faktor-Faktor Kegagalan dan Kiat Penerapan e-Business Systems .. 16
2.5. Grudin’s Time Space Matrix ……………………………………….. 16
III. PEMBAHASAN ………………………………………………………... 18
3.1. Profil Perusahaan …………………………………………………… 18
3.2. Penerapan e-Business Systems Pada Perusahaan …………………… 19
3.2.1. Customer Relation Management (CRM) …………………… 19
3.2.2. Supply Chain Management (SCM) …………………………. 20
3.2.3. Enterprise Resource Planning (ERP) ………………………. 21
3.2.4. Transaction Processing System (TPS) ……………………... 22
3.2.5. Marketing Information System ……………………………... 22
3.2.6. Human Resource Management (HRM) …………………….. 24
3.2.7. Finance & Accounting ……………………………………… 24
3.3. Network Topology Perusahaan ……………………………………... 24
i
3.4. Identifikasi Grudin's Time-Space Matrix …………………………... 25
3.5. Future Development e-Business Systems …………………………... 25
IV. PENUTUP ………………………………………………………………. 27
4.1. Kesimpulan …………………………………………………………. 27
4.2. Saran ………………………………………………………………... 27
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….. 28
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Perkembangan MRP – SCM ……………………………………. 8
Gambar 2. Konsep Dasar ERP ……………………………………………… 9
Gambar 3. Integrasi Informasi Melalui Sistem ERP ……………………….. 9
Gambar 4. Transaction Processing Systems ………………………………… 11
Gambar 5. Sistem Informasi Marketing …………………………………….. 12
Gambar 6. Sistem Informasi Sumberdaya Manusia ………………………… 13
Gambar 7. Sistem Informasi Pada Fungsi Finansial ………………………... 14
Gambar 8. Sistem Informasi Pada Fungsi Akutansi ………………………… 15
Gambar 9. Matrix Distribution Over Space, Time and Community ………... 17
Gambar 10. Aplikasi Utama dari CRM …………………………………….. 19
Gambar 11. Alur Informasi PT. Hero Supermarket Tbk. …………………… 23
Gambar 12. Network Topology PT. Hero Supermarket Tbk. ………………. 25
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Grudin’s Time Space Matrix ………………………………………. 17
Tabel 2. Identifikasi Grudin's Time-Space Matrix Pada
PT. Hero Supermarket Tbk. ……………………………………….. 25
iv
I. PENDAHULUAN
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
2
tersebut merupakan bagian dari sebuah sistem bisnis, maka dapat
dimengerti luasnya pengertian dari e-business.
2. Dimensi WHO
Siapa saja yang terlibat di dalam e-business? Seperti yang tersirat dalam
definisinya, semua pihak atau entiti yang melakukan interaksi dalam
sebuah sistem bisnis atau serangkaian proses bisnis (business process)
merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup e-
business. Paling tidak ada tujuh (A sampai G) klasifikasi entiti yang kerap
dipergunakan dalam mengilustrasikan e-business, masing-masing: Agent,
Business, Consumer, Device, Employee, Family, dan Government.
Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe e-commerce B-to-C yang
merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan
dengan para pelanggannya (end consumersnya); atau tipe G-to-G yang
menghubungkan dua buah negara untuk permasalahan eksport dan import;
atau D-to-D yang menghubungkan antara dua peralatan canggih teknologi
informasi seperti antara PDA dengan Handphone; atau B-to-F yang
menghubungkan sebuah perusahaan penjual barang-barang kebutuhan
rumah tangga dengan berbagai keluarga; dan lain sebagainya.
3. Dimensi WHERE
Tidak sedikit awam yang mempertanyakan dimana sebenarnya kegiatan
bisnis dapat dilakukan dalam e-business. Jawabannya sangat singkat dan
mudah, yaitu dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki
fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel). Berbeda
dengan bisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara fisik
di sekitar perusahaan yang bersangkutan, maka di dalam e-business,
interaksi dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses. Di rumah, seorang
Ibu dapat menggunakan telepon atau webTV untuk berkomunikasi dengan
perusahaan penjual produk atau jasa; di kantor, seorang karyawan dapat
menggunakan perlengkapan komputer atau fax; di mobil, seorang
mahasiswa dapat menggunakan handphone atau PDA-nya; di lokasi
keramaian seperti mall, toko-toko, atau pasar, masyarakat dapat
memanfaatkan ATM, Warnet, atau Kios-Kios Telekomunikasi (Wartel)
untuk melakukan hal yang sama. Dengan kata lain, istilah dimana saja
untuk melakukan hubungan dengan siapa saja bukanlah sekedar semboyan
yang muluk, tetapi telah menjadi kenyataan di dalam implementasi e-
business.
4. Dimensi WHY
Pertanyaan terakhir yang kerap menghantui para pelaku bisnis tradisional
adalah mengapa para praktisi bisnis di seluruh dunia sepakat untuk
mengimplementasikan e-business sesegera mungkin sebagai model bisnis
di masa mendatang. Penerapan konsep e-business secara efektif tidak saja
menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi
yanga dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan kesempatan
perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation)
secara langsung maupun tidak langsung. Dengan mengimplementasikan e-
business, perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru
yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat. Disamping
itu, terbukti telah banyak perusahaan yang melakukan transformasi bisnis
3
(perubahan bisnis inti) setelah melihat besarnya peluang bisnis baru di
dalam menerapkan konsep e-business. Yang tidak kalah menariknya
adalah, bahwa dengan menerapkan konsep jejaring (internetworking),
sebuah perusahaan berskala kecil dan menengah dapat dengan mudah
bekerja sama dengan perusahaan raksasa untuk menawarkan berbagai
produk dan jasa kepada pelanggan. Dan tidak jarang pula teradapat sebuah
perusahaan berskala kecil (dilihat dari jumlah karyawannya) yang
pendapatannya dapat melebihi perusahaan menengah maupun besar karena
strategi efektif mereka dalam menerapkan e-business.
4
Pemeliharaan hubungan dapat di bangun melalui hubungan korespondensi (surat
berwakat, e-mail, atau melalui situs internet), atau melalui acara jamuan makan
dengan para pelanggan utama perusahaan, pameran, dan kegiatan hubungan
masyarakat (Haming dan Nurnajamuddin 2007). Shaw (1991) mengungkapkan
bahwa manajemen hubungan pelanggan (CRM) merupakan sebuah strategi yang
secara luas diterapkan untuk mengelola interaksi perusahaan dengan pelanggan,
klien dan prospek penjualan. Hal ini melibatkan penggunaan teknologi untuk
mengatur, mengotomatisasi, dan mensinkronisasi proses bisnis seperti kegiatan
bisnis penjualan, namun juga untuk mendukung pemasaran, layanan pelanggan,
dan teknis. Tujuan keseluruhan adalah untuk menemukan, menarik, dan
memperoleh klien baru, memelihara dan mempertahankan orang-orang yang
sudah dimiliki perusahaan, menarik mantan klien kembali serta dan mengurangi
biaya pemasaran dan pelayanan klien.
Manajemen hubungan pelanggan juga menggambarkan strategi luas
perusahaan yang meliputi customer-interface department dan departemen lainnya
(Shaw 1991). Pengukuran dan penilaian hubungan pelanggan merupakan hal
penting untuk menerapkan strategi ini. Adapun beberapa keunggulan dari CRM
antara lain:
1. Kualitas dan efisiensi
2. Penurunan biaya keseluruhan
3. Dukungan keputusan
4. Ketangkasan perusahaan
5. Perhatian Pelanggan
Dalam pemasaran, sistem CRM membantu perusahaan mengidentifikasi
dan menargetkan klien potensial serta memberikan tempat pertama bagi tim
penjualan. Kemampuan pemasaran utama adalah menelusuri dan mengukur setiap
channel yang meliputi e-mail, pencarian, media sosial, telepon dan direct mail.
Metrik yang dipantau mencakup klik, tanggapan, transaksi, dan pendapatan.
Dalam solusi CRM pemasaran berfokus web, organisasi menciptakan dan
menelusuri aktivitas web tertentu yang dapat membantu mengembangkan
hubungan klien. Aktivitas-aktivitas ini meliputi download gratis, online video
content dan online web presentation.
5
pasok dengan baik. Dalam bukunya, Haming dan Nurnajamuddin (2007)
menuliskan beberapa faktor kompetitif dan strategis seperti yang dimaksud adalah
sebagai berikut:
1. Fulfillment (Pemenuhan kebutuhan)
Aktivitas yang berhubungan dengan kepastian kecukupan kuantitas dari
komponen yang diperlukan dalam menjalankan produksi atau produk yang
akan dijual, dan tiba pada waktu yang tepat sesuai jadwal. Hal itu
dimungkinkan melalui adanya komunikasi efisien, yang memastikan
bahwa pesanan ditetapkan pada sejumla hjadwal yang sesuai dan siap
untuk dipenuhi. Sistem manajemen rantai pasok juga memungkinkan suatu
perusahaan untuk secara tetap melihat apa yang ada di gudang persediaan
dan meyakinkan bahwa jumlah yang dipesan sesuai dengan kebutuhan
yang dimaksud dalam order dan jadwal untun menggantikan sediaan yang
sudah dipakai.
2. Logistics (Logistik)
Aktivitas yang berhubungan dengan pengadaan sediaan bahan atau
komponen yang diperlukan. Aktivitas tersebut perlu dijaga agar biaya
angkutan material serendah mungkin, konsisten dengan waktu penyerahan
yang dijanjikan, dan dilakukan secara tepat dan aman. Disini, sistem
manajemen rantai pasok memungkinkan suatu perusahaan untuk
mempunyai kontak tetap dengan tim distribusinya, dapat terdiri atas truk,
kereta api, atau jenis transportasi lain. Sistem dapat mengizinkan
perusahaan untuk menjajaki material yang diperlukan secara terus-
menerus. Mungkin juga dapat menghemat biaya untuk berbagi beban
biaya transportasi dengan perusahaan mitra jika pengirim tidak cukup
besar penuh sebuah truk, dan sekali lagi, SCM mengizinkan perusahaan
untuk membuat keputusan sedemikian rupa.
3. Production (Produksi)
Aktivitas tersebut berhubungan dengan kegiatan mengolah bahan menjadi
keluaran yang direncanakan. Aktivitas itu harus mampu menjamin bahwa
lini produksi atau lini perakitan berfungsi dengan baik. Fasilitas dapat
berfungsi memuaskan jika didukung oleh ketersediaan komponen yang
bermutu tinggi dan tersedia ketika diperlukan. Produksi dapat berlangsung
secara teratur jika ditunjang oleh manajemen logistik dan pemenuhan atas
order bahan atau komponen yang memuaskan,yaitu sesuai volume
kebutuhan dan penyerahannya tepat sesuai jadwal. Jika jumlah yang
disediakan tidak sesuai dengan yang dipesan serta dikirimkan pada tepat
waktu yang tidak tepat seperti yang diminta maka produksi akan berhenti,
paling tidak terganggu. Akan tetapi,dengan manajemen rantai pasok yang
andal maka keberlangsungan kegiatan produksi dapat berjalan dengan
mulus dan sasaran keluaran akan dapat diwujudkan.
4. Revenue and profit (Pendapatan dan laba)
Aktivitas tersebut berhubungan dengan aktivitas pemasaran dan penjualan,
yaitu memberikan layanan penyampaian produk atau jasa kepada
pelanggan yang membutuhkan secara tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat
mutu. Kegiatan itu harus mampu memberikan jaminan bahwa tidak ada
penjualan yang akan hilang karena persediaan tidak ada atau kosong.
Mengelola rantai pasok dengan baik akan meningkatkan fleksibilitas
6
perusahaan dalam bereaksi terhadap perubahan tidak terduga yang terjadi
atas permintaan dan penawaran. Sehubungan dengan hal tersebut, suatu
perusahaan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan barang pada
harga yang lebih rendah dan mendistribusikannya ke konsumen dalam
waktu yang lebih cepat dibandingkan jika perusahaan tidak menerapkan
manajemen rantai pasok, sehingga SCM berperan untuk meningkatkan
laba total perusahaan.
5. Costs (Biaya-Biaya)
Kemampuan berproduksi secara efektif dan efisien,pada gilirannya akan
memampukan perusahaan memiliki keunggulan atas aspek biaya. Faktor
biaya produksi atau penyiapan produk merupakan salah satu dari empat
faktor keunggulan kompetitif perusahaan. Kegiatan tersebut harus mampu
memelihara biaya atas produk dan komponen yang dibuat atau dibeli,
berada pada tingkatan biaya atau harga yang layak diterima. Manajemen
rantai pasok mampu mengurangi biaya mealui peningkatan rasio
perputaran sediaan (inventory turn over) di lantai pengerjaan dan di dalam
gudang, mengendalikan mutu proses dan mengurangi biaya kegagalan
internal dan eksternal, dan bekerja sama dengan penyalur agar dapat
menghasilkan keluaran melalui pemanfaatan alat-alat pabrikasi secara
efisien.
6. Cooperation (Kerja Sama)
Antara mitra rantai pasok memastikan bahwa semua pihak akan
memperoleh manfaat timbal balik. Perencanaan kolaboratif, pengisian
kembali, dan peramalan merupakan suatu komitmen jangka panjang, kerja
sama atas mutu, dan mendukungnya dengan pembeli dari manajerial
penyalur, teknologi, dan pengembangan kapasitas. Hubungan tersebut
memungkinkan perusahaan mempunyai akses terhadap informasi sekarang
yang dapat dipercaya, menghasilkan tingkat perssediaan yang lebih
rendah, memotong lead-time, meningkatkan kualitas produk,
meningkatkan kecermatan ramalan, dan akhirnya meningkatkan layanan
kepada pelanggan dan perolehan laba yang memuaskan. Para penyalur
juga menerima manfaat dari hubungan kerja sama melalui peningkatan
pembeli masukan, penigkatan mutu, dan penurunan biaya. Semuanya itu
akan menghasilkan penghematan.konsumen juga dapat menerima manfaat
melalui tersedianya produk dengan mutu lebih tinggi atas biaya atau harga
yang lebih murah.
Russell dan Taylor (2000) serta Chase et al., (2001) menyatakan bahwa
suatu rantai pasok terdiri atas organisasi yang saling berhubungan, sumber daya,
dan proses yang menciptakan dan menyerahkan produk dan jasa kepada
pelanggan akhir. Suatu rantai pasok meliputi semua fasilitas, fungsi, dan aktivitas
yang terlibat dalam kegiatan produksi dan mengirimkan produk atau jasa yang
bersangkutan dari para penyalur (dan para pembekal mereka) ke pelanggan (dan
para pelanggan mereka). Kegiatan itu meliputi perencanaan dan pengelolaan atas
permintaan dan penawaran, mengadakan material, memproduksi dan
menjadwalkan produk atau jasa, pergudangan, pengendalian persediaan,
distribusi, layanan pelanggan, serta penyerahan. Manajemen rantai pasok
mengkoordinir semua aktivitas sehingga pelanggan dapat dilengkapi dengan jasa
7
dan produk secara segera dengan mutu tinggi atau andal, dengan harga yang lebih
murah. Keberhasilan manajemen rantai pasok pada akhirnya dapat menyediakan
perusahaan manfaat yang lebih kompetitif.
Dapat dilihat bahwa data atau transaksi yang dicatat pada satu
fungsi/bagian sering dimanfaatkan oleh fungsi/bagian yang lain. Oleh karena itu,
unsur integrasi itu sangat penting dan merupakan tantangan besar bagi vendor
sistem ERP. Sedangkan Leon (2005) menyatakan bahwa ERP mempunyai
keuntungan dengan pengurangan lead-time, pengiriman tepat waktu, pengurangan
dalam waktu siklus, kepuasan pelanggan yang lebih baik, kinerja pemasok yang
lebih baik, peningkatan fleksibilitas, pengurangan dalam biaya-biaya kualitas,
penggunaan sumber daya yang lebih baik, peningkatan akurasi informasi dan
kemampuan pembuatan keputusan.
Bagi perusahaan yang akan memasuki pasar internasional, ERP
merupakan salah satu yang menjadi pra-syarat dasar bagi setiap perusahaan agar
diterapkan secara menyeluruh di perusahaan tersebut. Indonesia merupakan
negara yang sedang berkembang, dimana basis perekonomiannya bertumpu di
bidang bisnis, maka efisiensi menjadi salah satu faktor yang cukup penting dalam
setiap perusahaan. Perkembangan ERP tidak terlepas dari perkembangan rekayasa
pabrikasi (manufacturing) itu sendiri. Kebutuhan akan informasi dari proses
pabrikasi juga semakin banyak yang akan berguna bagi setiap pelaku dari
pabrikasi baik pelaksanan maupun pengambil keputusan. Sistem ERP dalam
perkembangannya melalui tahapan yang sangat panjang, dengan mengembangkan
dari sistem yang ada sebelumnya, hal tersebut terlihat pada gambar berikut.
8
Konsep ERP adalah sebuah sistem yang mengintegrasikan proses setiap
lini dalam manajemen perusahaan secara transparansi dan memiliki akuntabilitas
yang cukup tinggi.
Manfaat lain dari sistem ERP ini adalah integrasi bisnis secara
keseluruhan, fleksibilitas dalam organisasi untuk bertransformasi dan
meningkatkan turn-overnya, menciptakan analisa dan peningkatan kapabilitas
yang lebih baik, serta penggunaan teknologi terbaru. Pada ERP sendiri terjadi
perubahan paradigma dari sistem konvensional yang serba terisolasi ke arah
penggunaan information technology yang lebih terintegrasi menghasilkan aliran
informasi yang lebih lancar pada level organisasional maupun departemental.
9
Peranan informasi sangat diperlukan, beberapa karakteristik fundamental
informasi adalah akurasi (ketepatan), relevansi (kebenaran), dan avalabilitas
(ketersediaan). Namun, beberapa penelitian mencatat beberapa permasalahan
dengan sistem informasi manajemen konvensional, yaitu hanya menyediakan
source data yang sudah ditentukan sehingga kerapkali terjadi miss-information
antar departemen dan keterbatasan analisa data. Implementasi ERP ini sendiri
memiliki beberapa resiko yang berkaitan dengan ukuran proyeknya, aplikasi
teknologinya, struktur, stabilitas, strategi maupun penggunanya. Adapun beberapa
biaya yang mungkin termasuk adalah biaya replacement yang lama ke sistem yang
baru, biaya training dan peningkatan fasilitas, biaya konsultan maupun biaya tak
terlihat seperti biaya depresi akibat pergantian sistem. Namun secara keseluruhan
ERP memberikan manfaat yang pasti bila dalam penerapannya di dukung oleh
komitmen yang tinggi dari perusahaan pengrajin bambu dan meningkatkan
sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan untuk mengoperasikannya.
Penerapan ERP akan mendatangkan keutungan berupa perencanaan
produksi, pemrosesan pesanan, manajemen persediaan, pengiriman, maupun
keuangan sehingga mendukung pencapaian keberhasilan perusahaan. Kegiatan
bisnis akan terintegrasi dengan software ERP dan database umum yang dipelihara
oleh DBMS. Menjadikan perusahaan yang efisien, responsif serta lincah dalam
persaingan bisnis yang semakin ketat. Pengambilan keputusan dalam penggunaan
ERP sebagai solusi IT dan Internetworking memiliki beberapa alasan yaitu:
1. ERP dapat menyelesaikan permasalahan perencanaan produksi baik proses
maupun ketersediaan bahan baku, perencanaan pesanan, di berbagai
lokasi.
2. ERP dapat meningkatkan kualitas dan efisiensi perusahaan karena dapat
mengintegrasikan kegiatan usaha.
3. Dengan ERP dapat menurunkan biaya pemrosesan transaksi dan
hardware, software, serta karyawan pendukung IT
4. ERP menyediakan informasi kinerja bisnis lintas fungsi yang sangat cepat
sehungga mempermudah dalam pengambilan keputusan
5. Mengimplementasikan ERP memberikan manfaat untuk lebih mudah
dalam memanfaatkan berbagai peluang baru
10
5. Personel; yang meliputi edukasi, pelatihan, pengembangan skill, dan
pengembangan pengetahuan.
11
penting dari sistem informasi pemasaran ini antara lain pemasaran interaktif di
website e-commerce, manajemen hubungan pelanggan, manajemen penjualan,
manajemen produk, pemasaran bertarget, iklan dan promosi, dan riset pasar. Pada
Gambar 5 menjelaskan tentang bagaimana sistem informasi pemasaran memberi
teknologi informasi yang mendukung berbagai komponen utama dari fungsi
pemasaran. Misalnya situs web dan layanan internet/intranet membuat proses
pemasaran interaktif dapat dilakukan dengan para pelanggan yang menjadi mitra
dalam membuat, memasarkan, membeli serta meningkatkan berbagai produk dan
jasa. Sistem otomatisasi penjualan menggunakan komputasi bergerak dan
teknologi internet untuk mengotomatisasi berbagai aktivitas pemrosesan informasi
untuk pendukung dan manajemen penjualan. Sistem informasi pemasaran
membantu para manajer pemasaran dalam manajemen hubungan dengan
pelanggan, perencanaan produk, penetapan harga, dan keputusan manajemen
pemasaran lainnya.
12
Gambar 6. Sistem Informasi Sumberdaya Manusia
13
Gambar 7. Sistem Informasi Pada Fungsi Finansial
14
Gambar 8. Sistem Informasi Pada Fungsi Akutansi
15
Kelemahan e-Business menurut Slideshare (2011):
1. Pencurian informasi rahasia yang berharga.
2. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan biasanya
Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba
padam atau jaringan yang tidak berfungsi
3. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam
faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang
berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan
pembobolan sebuah sistem perbankan oleh hacker, kemudian
memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
5. Kerugian yang tidak terduga disebabkan oleh gangguan yang dilakukan
dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, dan
kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
16
Time Space Matrix. Matriks yang dimaksud membagi konteks sebuah "work" ke
dalam dua dimensi yakni waktu dan lokasi. Dimensi waktu dibagi menjadi
kolaborasi yang dilakukan pada waktu yang bersamaan (sinkron), atau berbeda
(asinkron) yang dibagi menjadi predictable dan unpredictable. Dimensi lokasi
dibagi menjadi kolaborasi yang dilakukan pada tempat yang sama, atau tempat
yang terdistribusi. Untuk tempat yang berbeda dibagi pula menjadi predictable
place dan unpredictable place.
17
III. PEMBAHASAN
18
Visi dari PT. Hero Supermarket Tbk. adalah “menjadi pengecer terkemuka
di Indonesia dari segi penjualan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi
pemangku kepentingan.
Misi dari PT. Hero Supermarket Tbk. adalah
1. Kami memiliki 5 MEREK TOKO (Hero Supermarket, Guardian, Starmart,
Giant Hypermarket dan Giant Supermarket) yang dapat memuaskan semua
segmen pelanggan dan kami akan mengembangkannya secara
menguntungkan di seluruh Indonesia, dengan memperkuat penawaran
masing-masing merek toko.
2. Kami meningkatkan dan memotivasi talenta lokal terbaik dalam Perseroan.
3. Kami berusaha keras menjadi yang terbaik bagi pelanggan, lebih
sederhana bagi karyawan, dan lebih murah bagi Perseroan.
4. Kami, sebagai PELOPOR ritel di Indonesia akan melanjutkan bekerja
sama untuk tumbuh seiring dengan perkembangan negara kami,
memajukan Perseroan kami dan meningkatkan kesejahteraan para
pemangku kepentingan.
19
Selain itu, untuk meningkatkan customer loyalty PT. Hero Supermarket
Tbk. aktif berkecimpung dalam tiga bidang kemasyarakatan: masyarakat dan
perekonomian, pendidikan anak, kesejahteraan warga, kesehatan dan bantuan
kemasyarakatan; pelestarian alam; dan penanggulangan bencana.
Melalui berbagai kegiatan di bidang tersebut, PT. Hero Supermarket Tbk.
melebur dengan berbagai lapisan masyarakat Indonesia di seluruh pelosok dengan
menggalang karyawan, pelanggan dan pemasok. Perseroan tetap memandang
penting program kemasyarakatan untuk membantu masyarakat di sekitar lokasi
usahanya. Terkait dengan ini, Perseroan melaksanakan berbagai kegiatan sebagai
wujud pertanggungjawabannya kepada masyarakat dan program yang
diselenggarakan sepanjang tahun 2012 antara lain:
1. Mengembangkan sekolah gratis yang diharapkan dapat berkesinambungan
bagi anak-anak di Indonesia dari keluarga tidak mampu;
2. Menyelenggarakan program penunjang pendidikan. Untuk ini masing-
masing lokasi memilih satu sekolah terdekat dan memberikan sumbangan
untuk sekolah yang terpilih, sedangkan bantuan yang diberikan beragam,
mulai bantuan keuangan hingga renovasi kelas maupun penyediaan
perangkat komputer;
3. Bekerja sama dengan petani di daerah dan mengajak mereka untuk rutin
memasok bahan pangan segar ke supermarket maupun hypermarket yang
dikelola Perseroan;
4. Menyediakan sarana mudik Lebaran untuk pelanggan setia pada tahun
2012, tiket pesawat menuju Yogyakarta, Semarang, Solo dan Surabaya,
dan bus untuk berbagai kota tujuan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa
Timur;
5. Menyelenggarakan kegiatan senam pagi dan perawatan kesehatan untuk
ibu-ibu warga sekitar;
6. Menggunakan kantong plastik ramah lingkungan yang mudah terurai di
semua lokasi.
20
berhubungan dengan sistem pemasokan barang. eSCM juga mengintegrasikan
perusahaan secara virtual dengan para vendor, pelanggan dan mitra bisnisnya.
Software yang digunakan oleh PT. Hero Supermarket Tbk. dalam rangka
meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pelayan kepada konsumennya
menggunakan customer-driven supply chain management (SCM) yang merupakan
bagian dari SAP. Software ini membantu PT. Hero Supermarket Tbk. untuk bisa
mengakses dynamic market information dan real-time insight into demand.
Keunggulan dari program SAP ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan akurasi peramalan dan mengoptimalisasi inventori sehingga
kepuasan konsumen bisa meningkat
2. Meningkatkan service levels, hone brand strategy, and mengurangi
batasan vendor
3. Mengirimkan produk tepat waktu – bagaimana, kapan dan dimana
konsumen menginginkannya
4. Mengurangi biaya operasional dan meminimalisir biaya transportasi.
21
c. Pelacakan pemesanan dari penerimaan sampai fulfillment
d. Mengatur saling ketergantungan dari proses penagihan material yang
kompleks
e. Pelacakan 3 cara yang bersesuaian antara pemesanan pembelian,
penerimaan inventori, dan pembiayaan
f. Akuntasi untuk keseluruhan tugas: melacak pemasukan, biaya dan
keuntungan pada level inti
2. Kekurangan
a. Terbatasnya kustomisasi dari perangkat lunak ERP
b. Sistem ERP sangat mahal
c. Perekayasaan kembali proses bisnis untuk menyesuaikan dengan
standar industri yang telah dideskripsikan oleh sistem ERP dapat
menyebabkan hilangnya keuntungan kompetitif
d. ERP sering terlihat terlalu sulit untuk beradaptasi dengan alur kerja
dan proses bisnis tertentu dalam beberapa organisasi
e. Sistem dapat terlalu kompleks jika dibandingkan dengan kebutuhan
dari pelanggan
f. Data dalam sistem ERP berada dalam satu tempat, contohnya :
pelanggan, data keuangan. Hal ini dapat meningkatkan resiko
kehilangan informasi sensitif, jika terdapat pembobolan sistem
keamanan
22
Konsolidasi dan sentralisasi atas kebutuhan logistik berada di pusat
distribusi PT. Hero Supermarket Tbk. yang berlokasi di Cibitung-Bekasi. Pusat
distribusi ini berdiri sejak tahun 2006. Produk-produk segar yang berada di pusat
distribusi ke masing-masing gerai PT. Hero Supermarket Tbk. Proses interaksi
tukar-menukar informasi antara gerai cabang dengan kantor pusat melalui internet
dan telepon dalam pelaporan keluar masuknya barang serta pemesanan barang
seperti yang tampak pada gambar di bawah ini:
Kantor Pusat
Supplier
23
6. Supplier mengkomunikasikan perihal pemesanan barang oleh Gerai
Cabang dengan memberikan informasi jadwal pengiriman barang ke
gudang milik PT. Hero Supermarket Tbk.
Sistem informasi yang terjadi antara Gerai Cabang dan Kantor Pusat serta
Gudang menggunakan jaringan internet sedangkan sistem informasi yang terjadi
antara Kantor Pusat dengan Supplier, Gerai Cabang dengan Supplier dan Gudang
dengan Supplier menggunakan telepon.
24
Gambar 12. Network Topology PT. Hero Supermarket Tbk.
25
perusahaan luar negeri yang telah memanfaatkan internet sebagai media
transaksi langsung menyangkut pembelian dan pembayaran barang.
Teknologi kemaanan menyangkut rekening pelanggan sudah mereka
temukan dan manfaatkan sehingga perusahaan-perusahaan dapat
menanggulangi para hacker yang nakal yang berusaha untuk berbuat
curang dan licik. Seiring tuntutan zaman yang serba internet, PT. Hero
Supermarket Tbk. harus menyediakan sarana untuk proses transaksi
langsung via internet, dengan terlebih dahulu menemukan teknologi yang
dapat melindungi pelanggan dari orang yang berniat jahat
2. Integrasi Finance and Accounting System.
Selama ini kantor pusat memiliki kendala dalam konsolidasi dan
monitoring harian cash management. Konsolidasi dilakukan secara manual
dikarenakan penggunaan program yang berbeda-beda, demikian pula cash
management setiap harinya harus dikirimkan melalui e-mail.
Ketergantungan akan personel gerai yang mengerjakan secara manual
seringkali membuat laporan cash management terlambat, sehingga
pengambilan keputusan kadang kala menjadi tidak efektif karena waktu
yang tidak tepat lagi.
Alternatif solusi yang dapat dilakukan adalah dengan topologi
jaringan yang sudah dimiliki menggunakan program interface yang dapat
menarik database atau menjalankan query per masing-masing program,
kemudian dijadikan satu dalam program yang dimiliki oleh kantor pusat
dan tentunya hasil akhirnya adalah laporan cash management. Sistem ini
dijalankan menggunakan timer, yaitu program secara otomatis akan
dijalankan pada jam tertentu, misalnya jam 23.00, sehingga treasury
memiliki waktu untuk melakukan alokasi penggunaan dana yang tersedia
Sama seperti program yang dikembangkan untuk cash management,
konsolidasi juga dapat dilakukan secara otomatis melalui bantuan software
komputer. Beberapa langkah yang harus dilakukan adalah:
a. Menyamakan nomer chart of account dengan melakukan
standarisasi semua gerai.
b. Memodifikasi masing-masing program yang dimiliki oleh masing-
masing gerai, yaitu ketika telah melakukan closing bulanan, secara
otomatis akan terkirim ke kantor pusat untuk dilakukan
konsolidasi.
c. Tentunya program untuk melakukan konsolidasi memerlukan
interface dan koding tambahan, sehingga data dari masing-masing
gerai dapat dieliminasi secara otomatis dan dibuat sebuah laporan
keuangan.
26
IV. PENUTUP
4.1. Kesimpulan
PT. Hero Supermarket Tbk. dengan bisnis utamanya yang meliputi retail
telah memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam kiatannya dengan
e-Business System yang mendukung keseluruhan aktivitasnya. Adapun beberapa
pemanfaatan e-Business Systems yang telah diterapkan dalam perusahaan saat ini
diantaranya customer database; ERP berbasis software Axapta dan SAP;
conferencing tools seperti email, teleconference, voice converence, dan remote
desktop sebagai data conferencing. Tidak ketinggalan fungsi human resources
juga telah merasakan manfaat e-Business Systems dengan penggunaan web-based
recruitment process serta program HRIS sebagai database karyawan. Pada
akhirnya penerapan e-Business System pada perusahaan digunakan untuk
menciptakan dayasaing yang mengedepankan better, faster and cheaper.
4.2. Saran
Terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk pengembangan
e-Business Systems di PT. Hero Supermarket Tbk., antara lain:
1. Mengembangkan online shopping
2. Integrasi Finance and Accounting System
Diharapkan dengan pengembangan ke depan yang berbasis pada kemajuan
teknologi informasi dapat membuat perusahan mampu untuk bersaing di pasar
yang mengglobal ini.
27
DAFTAR PUSTAKA
Berutu T. 2008. Analisis Manajemen Strategi Giant (PT. Hero Supermarket, Tbk.)
Dalam Menghadapi Persaingan Ritel Di Kota Bogor. (Studi Kasus di Giant
PT. Hero Supermarket, Tbk. Botani Square. [Skripsi]. Bogor : Fakultas
Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Beynon-Davies P. 2004. E-Business. Basingstoke: Palgrave.
Budi. 2010. Fungsi dan Pengguna Transaction Processing System. Dalam
http://budiinformatics.blogspot.com [Diakses pada 23 Agustus 2013].
Chase RB, Aquilano NJ, Jacobs FR. 2001. Operation Management for
Competitive Advantage. 9th ed. Boston: McGraw Hill.
Hafiz. 2009. e-Business dalam http://hafizonline.blogspot.com [Diakses pada 23
Agustus 2013].
Haming M, Nurnajamuddin M. 2007. Manajemen Produksi Modern: Operasi
Manufaktur dan Jasa. Buku 2. Jakarta: PT Bumi Aksara.
[Hero Group]. 2012. Laporan Tahunan Hero Group 2012 dalam
http://www.hero.co.id [Diakses pada 23 Agustus 2013]
Kotler P. Amstrong G. Da Silva G. 2008. Principles of Marketing. 5th ed. Prentice
Hall.
Leon A. 2005. Enterprise Resources Planning. New Delhi: McGraw Hill.
O’Brien JA, Marakas GM. 2010. Introduction to Information Systems. McGraw
Hill.
Russell RS, Taylor BW. 2000. Operation Management: Multimedia Version. New
Jersey: The Prentice Hall Inc.
Shaw R. 1991. Computer Aided Marketing and Selling. Butterworth Heinemann.
Yusuf Y, Gunasekaran A. Wu C. 2006. Implementation of Enterprise Resources
Planning in China dalam http://www.sciencedirect.com/ [Diakses pada 23
Agustus 2013].
Zacha. 2010. Transaction Processing Systems dalam http://zacha.blog.ugm.ac.id/
[Diakses pada 23 Agustus 2013].
28
PT Hero Supermarket Tbk adalah perusahaan ritel yang memiliki banyak
cabang di Indonesia. Perusahaan ini didirikan tahun 1971 oleh (alm) Muhammad
Saleh Kurnia. Hero Supermarket Group merupakan suatu grup ritel yang memiliki
berbagai format sebagai berikut:
1. Hero Supermarket
Hero Supermarket didirikan pada tanggal 23 Agustus 1971. Saat ini, Hero
Supermarket telah berkembang dan memposisikan diri untuk melayani
konsumen di pasar kelas menengah.
2. Giant Extra
Giant Ekstra bertujuan untuk melayani masyarakat Indonesia dengan
harga murah dan produk-produk value for money. Toko pertama dibuka di
Indonesia pada tahun 2002.
3. Giant Ekspres
Giant Ekspres mulai beroperasi pada tahun 2007. Giant Ekspres dikenal
sebagai toko value for money bertujuan untuk menyajikan produk sehari-hari
untuk seluruh masyarakat luas dengan harga terjangkau.
4. Guardian (drug store)
Guardian sebagai toko farmasi dan kesehatan dan kecantikan. Guardian
memulai bisnis di Indonesia pada tahun 1990, di bawah manajemen PT Rajawali
Retail. Pada tahun 1996, Guardian diakuisisi oleh Hero Supermarket.
5. IKEA
Ide bisnis IKEA adalah menawarkan berbagai rancangan yang didesain
dengan baik, produk perabotan rumah yang fungsional dengan harga yang
sangat rendah.
Visi dari PT. Hero Supermarket Tbk. adalah “Perintis dalam bidang ritel di
Indonesia”.
Misi dari PT. Hero Supermarket Tbk. adalah “Memberikan manfaat ritel
modern kepada konsumen Indonesia”.
29
c. Mengutamakan 20 jenis barang yang laku
d. Menjual barang penting yang tidak disediakan di toko
pesaing
Konsolidasi dan sentralisasi atas kebutuhan logistik berada di pusat
distribusi PT. Hero Supermarket Tbk. yang berlokasi di Cibitung-Bekasi. Pusat
distribusi ini berdiri sejak tahun 2006.
30
31