Anda di halaman 1dari 17

SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN

Definisi Sistem Informasi Perusahaan


Sistem Informasi Perusahaan adalah suatu sistem berbasis komputer yang dapat melakukan
semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi.

Sistem Informasi Perusahaan Disebut juga EntIS (Enterprise Information System). Tujuan dari
EntIS adalah untuk Mengumpulkan dan menyebarkan data ke seluruh proses yang terdapat di
sebuah organisasi, EntIS menyediakan data yang digunakan manajer untuk membuat sebuah
keputusan dalam merencanakan dan mengendalikan proses bisnis.

Didalam EntSI terdapat 2 sistem yaitu :

a. Executive information systems (EIS)


satu jenis dari manajemen informasi sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung
keterangan dan pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan
kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan relevan untuk bertemu
gol strategis dari organisasi. Ini biasanya dipertimbangkan sebagai satu bentuk dikhususkan dari
satu sistem mendukung keputusan (DSS).

b. Executive support systems (ESS)


Memiliki arti yang sama dengan EIS namun , demikian istilah “Sistem Penunjang Eksekutif
(ESS) biasanya mengacu pada system yang memiliki set kemampuan yang lebih besar dari pada
EIS. Sementara istilah EIS mempunyai konotasi memberikan informasi, sedangkan istilah ESS
berkonotasi memberikan kemampuan dukungan yang lain memberikan informasi.

Sifat EIS dan ESS :


EIS
- Disesuaikan dengan pemakai eksekutif perseorangan
- Mengekstraksi, menyaring, dan menangka data yang sangat penting.
- Memberikan akses status online
- Mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang luas
- Bersifat user Friendly
- Digunakan langsung oleh eksekutif tanpa perantara
- Menampilkan informasi grafik, tabular dan tekstual

ESS
- memberi dukungan kepada komunikasi elektronik (exp : E-mail, computer conferencing)
- mempunyai kemampuan analisis data (exp : system penunjang keputusan, bahsa query,
spreadsheet)
- mempunyai alat pengorganisasi (exp :electorinc calendar)

Evolusi Sistem Informasi Perusahaan (EntIS) dan Evolusi Sistem Infomasi Eksekutif (EIS)
Evolusi Sistem Informasi Perusahaan
Dimulai dengan ide untuk membuat suatu tempat penyimpanan yang dapat diakses oleh
seluruh resource yang ada di dalam perusahaan.
 Tahun 1960, Sistem Pengolahan Transaksi
- Berevolusi menjadi Sistem Informasi Manajemen (SIM). Alasan penggunaan Sistem
Informasi Manajemen (SIM) karena para manajer tidak puas hanya menghitung apa yang telah
terjadi di dalam bisnis, mereka ingin mengendalikan bisnis di masa depan.
- Berevolusi menjadi Sistem Pencatatan Kebutuhan Material (MRP) MRP pertama kali
dikembangkan di area manufaktur untuk mengawasi permasalahan pengendalian persediaan
yang rumit.
 MRP II
- Menyatukan proses bisnis yang sebelumnya dipandang sebagai proses-prose yang Terpisah.
Menyatukan berbagai proses berarti mengintegrasikan berbagai sistem Informasi terpisah untuk
proses tersebut.
- Menggambarkan perubahan pola pikir manajemen untuk memperlakukan berbagai Proses
yang terpisah tetapi berkaitan erat sebagai satu kesatuan.
- Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan seluruh sistem informasi mengenai
berbagai proses di dalam batas perusahaan dikonsolidasi.

Peran Eksekutif dan Kebutuhan Informasi


Pekerjaan Eksekutif, dalam hubungannya dengan peran yang bersifat keputusan dibagi dua fase
Fase 1 adalah identifikasi masalah dan/atau peluang yang ada
Fase 2 adalah keputusan mengenai apa yang harus diekrjakan mengenai hal itu.

Metode untuk menemukan informasi yang dibutuhkan :


1. Menanyakan kepada eksekutif senior mengenai pertanyaan apakah yang akan
ditanyakan oleh mereka setelah mereka kembali dari liburan 3 minggunya
2. Menggunakan metodologi CSF
3. Mewancarai semua manajer senior utk menentukan data terpenting apakah mereka
fikirkan.
4. Mendaftarkan semua tujuan utama dlm rencana jangka pendek dan panjang serta
mengidentifikasikan informasi yang akan diperlukan.
5. Menanyakan kepada eksekutif informasi apakah yang sedikit banyak mereka perlukan
dalam persaingan usahah mereka lihat.
6. Baik melalui proses wawancara apa pun pengamatan, tentukan informasi apakah dari
laporan manajemen sekarang ini, yg akhirnya dipakai oleh eksekutif.
Sistem Informasi Perusahaan (EntIS)

Pengertian Sistem Informasi Perusahaan


• Sistem Informasi Perusahaan adalah suatu sistem berbasis komputer yang dapat melakukan
semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi
• Disebut juga EntIS (Enterprise Information System)
• Pengertian Lain:
Platform teknologi yang bisa menyatukan semua informasi dari berbagai bagian menjadi satu
informasi secara logical, sehingga perusahaan/organisasi mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dengan mudah.

Enterprise Information System ( EntIS )


• Alasan penggunaan Enterprise karena sistem ini mencangkup seluruh set proses yang
digunakan oleh organisasi,
- Manufaktur
- Penjualan
- Pembeliaan
- Dan fungsi bisnis lainnya.

• Tujuan EntIS :
- Mengumpulkan dan menyebarkan data ke seluruh proses yang terdapat di sebuah organisasi
- EntIS menyediakan data yang digunakan manajer untuk membuat sebuah keputusan dalam
merencanakan dan mengendalikan proses bisnis.

• Contoh EntIS :
- ERP, merupakan sistem yang memungkinkan manajemen atas seluruh sumber daya manufaktur
(MRP) yang berasal dari area manufaktur.

Evolusi Sistem Informasi Perusahaan


Dimulai dengan ide untuk membuat suatu tempat penyimpanan yang dapat diakses oleh seluruh
resource yang ada di dalam perusahaan.
• Tahun 1960, Sistem Pengolahan Transaksi
- Berevolusi menjadi Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Alasan penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) karena para manajer tidak puas
hanya menghitung apa yang telah terjadi di dalam bisnis, mereka ingin mengendalikan
bisnis di masa depan.
- Berevolusi menjadi Sistem Pencatatan Kebutuhan Material (MRP)
MRP pertama kali dikembangkan di area manufaktur untuk mengawasi permasalahan
pengendalian persediaan yang rumit.
• MRP II
- Menyatukan proses bisnis yang sebelumnya dipandang sebagai proses-prose yang
Terpisah. Menyatukan berbagai proses berarti mengintegrasikan berbagai sistem
Informasi terpisah untuk proses tersebut.
- Menggambarkan perubahan pola pikir manajemen untuk memperlakukan berbagai
Prose yang terpisah tetapi berkaitan erat sebagai satu kesatuan.
Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan seluruh sistem informasi mengenai berbagai
proses di dalam batas perusahaan dikonsolidasi.

Penerapan Sistem Informasi Perusahaan


Terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan ketika memulai untuk menerapkan
sistem informasi perusahaan (EntIS), yaitu :
1. Pemilihan Penjual Perangkat Lunak
2. Pelatihan Pemakai
3. Pendekatan Peralihan

Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan


• Kegagalan sistem informasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum
penerapannya, sehingga organisasi kembali menggunakan system informasi perusahaan
terdahulu.

• Langkah-langkah yang dapat diambil organisasi untuk meminimalkan kemungkinan kegagalan


sistem informasiperusahaan :
- Mengerti kerumitan organisasi.
- Mengenali proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan.
- Mencapai konsensus dalam organisasi sebelum memutuskan untuk menerapkan sistem
informasi perusahaan.

Sistem Informasi Perusahaan dan Web


1. Kemudahaan Penggunaan
- Web browser umum digunakan oleh pekerja kantor serta memiliki interface yang mudah
disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
- Komunikasi ke pelanggan atau mitra bisnis melalui web browser membuat perangkat lunak
ERP tidak perlu dipasang pada komputer organisasi.
- World Wide Web dapat menyediakan Web portal — tempat umum dimana para pengunjung
web dapat menjalankan aplikasi dan jasa lain untuk berbagai aplikasi dari penjual ERP.
2. Masalah Pelanggan
- Perbedaan metode interaksi bisnis-kebisnis dengan interaksi bisnis-kekonsumen dapat
menciptakan kesulitan bagi organisasi yang menggunakan aplikasi ERP.
- Untuk mempermudah masalah, organisasi dapat memilih hanya memperbolehkan transaksi
bisnis-ke-bisnis untuk berhubungan dengan sistem informasi perusahaan mereka.

Masa Depan Sistem Informasi Perusahaan


• Pertumbuhan industri ERP lebih dari 30 persen per tahun, sehingga sulit untuk membuat
prediksi ke masa depan.
• Ada dua arah yang sedang ditempuh industri tersebut untuk membuat prediksi ke masa depan,
yaitu :
- Pengembangan sistem informasi perusahaan yang lebih cepat.
- Perubahan yang lebih luas dari perencanaan sumber daya perusahaan menjadi
manajemen sumber daya perusahaan (gerakan untuk merencanakan dan mengendalikan
berbagai proses bisnis dengan mengendalikan deskripsi proses dan data).
Referansi :
McLeod Raymond, Jr. “Sistem Informasi Manajemen Edisi ke-8”.

eis dan entis

Sistem Informasi eksekutif (EIS) adalah satu jenis dari manajemen informasi
sistem dimaksud untuk memudahkan dan mendukung keterangan dan
pembuatan keputusan kebutuhan dari eksekutif senior dengan menyediakan
kemudahan akses terhadap keduanya internal dan eksternal keterangan
relevan untuk bertemu gol strategis dari organisasi
Keuntungan
· Mudah bagi eksekutif taraf bagian atas untuk pergunakan, pengalaman
komputer luas bukan diperlukan di operasi
· Sediakan pengiriman tepat waktu dari keterangan rangkuman perusahaan
· Keterangan yang disediakan makin baik mengerti
· Saring data untuk manajemen
· Tingkatkan untuk menjejaki keterangan
· Tawarkan efisiensi untuk pembuat keputusan
Faktor-faktor penentu keberhasilan penerapan EIS terdiri dari

a. sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmen Eksekutif tngkat puncak


(CEO) harus berfungsi sebagai sponsor eksekutif EIS agar mampu menorong
penerapan EIS diperusahaan
b. Sponsor Operasi
Jika sponsor eksekutif terlalu sibuk, maka sebagian tugas dilimpahkan kepada
eksekutif puncak lain sebagai sponsor operasi yang bekerja sama dengan
spesialis informasi unuk memastikan pelaksanaan pekerjaaan
c. staf jasa informasi yang sesuai
harus tersedia spesialis informasi yang tidak hanya mengerti teknologi
informasi, tetapi tahu juga cara eksekutif menggunakan system tersebut.
d. Teknoligi Informasi yang sesuai
Penggunakan teknologi informasi harus benar-benar sesuai dengan keinginan
eksekutif, tidak lebih atau kurang.
e. Manajemen data
Tidak hanya untuk menghasilkan informasi, eksekutif juga menginginkan
sejauh mana kemutakhiran dari data dan informasi yang dihasilkan.
f. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnis
Sebagian besar EIS yang dirancang digunakan untuk memecahkan masalah
yang spesifik berkaitan dengan bisnis
g. Manajemen atas penolakan organisasi
Jika eksekutif menolak menggunakan EIS, perlu dilakukan upaya untuk
mendapatkan mengidentifikasikan satu masalah yang dihadapi eksekutif
tersebut untuk penerapannya.
h. Manajemen atas penyebaran dan evolusi system jika manajer tingakat atas
mulai menerima informasi dari EIS, maka manajer tingkat bawah
menginginkan informasi yang sama, karena mereka ingin mengantisipasi
masalah dan memecahkannya sebelum manajer tingkat atas mengangap
masalah tersebut tidak terkendali .

Yang dimaksud dengan Model entis adalah suatu sistem berbasis komputer
yang dapat melakukan semua tugas akuntansi yang standar bagi semua unit
organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi. EntIs saat ini mengakumulasi
data transaksi akuntansi dari bagian manufaktur, penjualan, pembelian, SDM
dan sebagai fungsi bisnis.

Istilah perencanaan sumber daya perusahaan (Enterprise Resource


Planning/ERP) digunakan untuk menjelaskan sistem informasi perusahaan.
ERP adalah suatu sistem yang memungkinkan manajer atas seluruh sumber
daya manufaktur (Manufacturing Resource Planning/MRP) yang berasal dari
area manufaktur.

Evolusi Sistem Informasi Perusahaan (EntIs)

Organisasi bisnis awal yang memulai komputensasi organisasinya bahkan


perusahaan yang merintis konsepsi pasti tidak membayangkan hari ini
sebagai suatu kemungkinan.

Sistem ini berkaitan dengan pencatatan dan penghitungan berbagai tindakan


perusahaan yang menghasilkan banyak tugas administratif. Pesanan
penjualan diterima, pemasok dibayar, pegawai dibayar, persediaan dihitung,
dan ribuan kegiatan lain oleh perusahaan menghasilkan catatan administratif
yang dapat ditangani secara cepat dan efisien oleh komputer.

SIM akan muncul jika para manajer tidak puas hanya menghitung apa yang
telah tetjadi dalam bisnis dan menginginkan bagaimana mengendalikan
operasi dan bagaimana merencanakan masa depan.

Sistem MRP I, dikembangkan di area manufaktur untuk mengatasi masalah


pengendalian persediaan yang rumit.

Sistem MRP II, adalah label yang diberikan pada SI yang mencakup arus
material dari pemasok, melalui proses manufaktur, hingga ke pelanggan
perusahaan dalam bentuk barang jadi. MRP II menggambarkan perubahan
pola pikir manajemen untuk memperlakukan berbagai proses yang terpisah
tetapi berkaitan erat sebagai satu kesatuan.

Kelayakan EntIs

Kelayakan EntIs dapat dibagi 3, yaitu:


1. Kelayakan Ekonomi (Economic Feasibility)
Kelayakan ekonomi berhubungan dengan pembenaran suatu pengeluaran
dengan mempertimbangkan keuntungan dan biaya secara keuangan. Suatu
biaya/keuntungan berwujud (Tangible) bila mudah diukur. Tidak berwujud
(Intangible) bila tidak dapat diukur. Oportunity Coast adalah keuntungan
yang tidak berwujud sebenarnya bisa dicapai bila uang suatu proyek
dibelanjakan untuk proyek yang lain.

2. Kelayakan Teknis (Technical Feasibility)


Kelayakan teknis mempertimbangkan ketersediaan teknologi yang
diperlukan. Ukuran database EntIs yang sangat besar mungkin dalam
kemampuan banyak komputer besar. EntIs bisa mengubah kebutuhan
perangkat keras sehingga suatu organisasi mungkin memerlukan perangkat
keras komputer yang tercanggih. Dat di simpan di satu database transaksi
yang terjadi di berbagai operasi yang tersebar secara geografis mungkin
menjadi masalah.

3. Kelayakan Operasional (Operational Feasibility)


Kelayakan operasional mempertimbangkan kemampuan SDM di perusahaan
itu berhasil melaksanakan proses yang diperlukan. Kelayakan operasional
mungkin sulit di capai suatu organisasi. Ini berarti bahwa orang-orang di
dalam organisasi itu harus bersedia dan mampu mencapai perubahan dari SI
yang ada sekarang menjadi suatu EntIs.
SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN

 Definisi
Sistem Informasi Perusahaan adalah suatu sistem berbasis komputer yang dapat
melakukan semua tugas akuntansi standar bagi semua unit organisasi secara
terintegrasi dan terkoordinasi.
Pengertian lain dari Sistem Informasi Perusahaan adalah Platform teknologi yang bisa
menyatukan semua informasi dari berbagai bagian menjadi satu informasi secara
logical, sehingga perusahaan/organisasi mendapatkan informasi yang dibutuhkan
dengan mudah.

 Konsep

 Executive Information Systems (EIS) / Executive Support Systems (ESS):


Executive Information System (EIS) atau disebut juga sebagai Executive Support
System (ESS) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang memungkinkan
pihak eksekutif untuk mengakses data dan informasi, sehingga dapat dilakukan
pengidentifikasian masalah, pengeksplorasian solusi, dan menjadi dasar dalam proses
perencanaan yang sifatnya strategis.
 Enterprise Information Systems (EntIS):
Enterprise information systems (EntIS) merupakan sistem kecerdasan bisnis yang
mencakup seluruh bagian organisasi korporat dan tidak hanya membatasi hanya pada
eksekutif saja. Sistem ini umumnya diterapkan dalam bentuk aplikasi-aplikasi web yang
memfasilitasi pertukaran informasi.
Kenapa Enterprise ??
Karena sistem ini mencakup seluruh setproses yang dilakukan oleh organisasi, seperti :
 Manufaktur,
 Penjualan,
 Pembelian,
 Dan fungsi bisnis lainnya.
Tujuan EntIS :
 Mengumpulkan dan menyebarkan data ke seluruh proses yang terdapat di sebuah
organisasi.
 EntIS menyediakan data yang digunakan manajer untuk membuat sebuah keputusan
dalam merencanakan dan mengendalikan proses bisnis.
Contoh EntIS :
 Sistem yang memungkinkan manajemen atas seluruh sumber daya manufaktur
(MRP) yang berasal dari area manufaktur.

 Evolusi Sistem Informasi Eksekutif (EIS).


Pada era 90-an para pekerja teknologi informasi (ahli perangkat lunak) mengenal
suatu sistem informasi yaitu Sistem Informasi Eksekutif, sistem ini diperuntukkan bagi
kalangan atas dalam perusahaan (Direktur,CEO, manajer senior,dll). Sistem Informasi
Eksekutif sangat membantu sekali bagi para petinggi perusahaan, petinggi perusahaan
diberikan kemudahan dengan langsung bisa mengontrol langsung keadaan bisnis yang
sedang dijalani.

Sistem Informasi Eksekutif menjadi sangat berguna sekali karena memudahkan para
petinggi melihat perkembangan perusahaannya secara real time, selain itu SIE juga
memberikan fasilitas Drill Down, yaitu memberikan suatu informasi yang semakin detail
(Model Kerucut). Jadi petinggi tidak akan bingung mencari apa yang membuat
bisnisnya tambah sukses dan apa bisnisnya mengalami penurunan. Kita tahu sendiri,
para petinggi rata-rata orang yang sudah tua, banyak uang dan pengennya seenaknya
sendiri. Dia ingin melihat perkembangan bisnis dengan cara yang mudah, tidak
membingungkan, tidak melalui proses yang panjang. Alasan inilah yang memicu
munculnya Sistem Informasi Eksekutif. Ini juga menjadi lahan yang subur bagi para ahli
perangkat lunak untuk membuat sistem informasi eksekutif yang pastinya perangkat
lunak yang dihasilkan akan mendatangkan banyak uang.

Di era sekarang tahun 2000-an perkembangan teknologi tidak mampu diprediksi


seberapa pesatnya. Buktinya adalah munculnya HP yang berkamera, MP3, touch
screen, komputer mini, laptop, hingga Sistem Operasi Android yang kini sedang populer
sekali.

Sistem Informasi Eksekutif di Indonesia juga tidak mau ketinggalan, sekarang sudah
banyak perusahaan yang telah menggunakan sistem ini. Mereke percaya, dengan
sistem ini perusahaannya akan semakin maju dengan pesat karena ada suatu sistem
yang mampu memberikan informasi yang tepat, cepat, akurat, dan juga para petinggi
gampang untuk menganalisa dan mengambil keputusan untuk kemajuan
perusahaannya.

Semua yang ada pasti punya keunggulan dan kelemahan, begitu juga dengan Sistem
Informasi Eksekutif. Sistem ini tidak luput dengan kekurangan, yaitu:

 Fungsinya sangat terbatas, tidak mampu melakukan perhitungan secara kompleks.


 Perusahaan akan berfikir dua kali untuk membuat suatu Sistem Informasi Eksekutif,
mengingat biaya pembuatan Sistem Informasi Eksekutif sangatlah mahal.
 Banyak orang yang salah persepsi mengenai cara kerja EIS itu sendiri yang
dianggap sebagai suatu sistem yang terpisah dari modul-modul teknologi informasi lain
dalam perusahaan. Sebenarnya SIE hanya melakukan peringkasan data dari sistem
basis data yang telah ada. Jika data pada database utama tidak reliable atau memiliki
struktur yang buruk, maka informasi yang dihasilkan oleh sistem EIS pun tidak memiliki
kualitas yang baik.
 Tidak adanya prosedur yang baik untuk menjaga agar data yang ada selalu up-to-
data. Seringkali para eksekutif mengeluh bahwa laporan EIS yang diterima sudah
usang, atau tidak lagi sesuai dengan kebutuhan pada saat itu. Jika modul EIS yang
dimiliki terintegrasi dengan sistem basis data, maka yang perlu dipelihara adalah
mekanisme keteraturan dalam melakukan update data dari ke hari; sedangkan jika
sistem EIS yang dimiliki tidak terintegrasi dengan sistem basis datanya, maka
mekanisme yang harus dijaga adalah keteraturan melakukan interfacing antara sistem
basis data dengan modul EIS yang ada, baik secara manual maupun dibantu dengan
program komputer.
 karena modul EIS yang ada terlampau sederhana (tidak banyak memiliki fasilitas-
fasilitas yang dapat memberikan advanced features) sehingga sulit mengakomodasikan
keperluan masing-masing eksekutif yang terkadang berbeda satu sama lain (unik) dan
berubah-ubah dalam tempo yang sangat cepat.

 Karakteristik EIS:
 Dibuat untuk individual executive users.
 Mengekstrak, menyaring (filter), menyingkat dan melacak “critical data”
 Menyediakan on-line status access.
 Mengakses dan mengintegrasikan data internal dan eksternal.
 Bersifat user friendly.
 Digunakan langsung oleh eksekutif tanpa perantara.

 Konsep Dasar Sistem Informasi Eksekutif.


Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep
yang perlu dibahas, yaitu: faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors),
management by exception, dan model mental. Dengan Penjelasan sebagai berikut :
1. Faktor Penentu Keberhasilan (Critical Success Factor).
Faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis kegiatan organisasi.
Factor-faktor ini dalam setiap perusahaaan berbeda beda tergantung dari kegiatan yang
dilakukan. Tahun 1961 D. Donald Daniel dari McKinsey & Company menciptakan
faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke
perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical success factors)
yang diyakini adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya
manufaktur yang efisien. Sebagai contoh misalnya sebagai berikut CSF dari industri
asuransi jiwa adalah pengembangan personil manajemen agen, pengendalian personil
administratif, dan inovasi menciptakan produk produk asuransi.
2. Management by Exception (MBE).
Perbandingan antara kinerja yang direncanakan dengan kinerja actual. Sehingga
informasi dapat langsung didapat dan digunakan untuk menyelesaikan setiap
permasalahan seperti perangkat lunak EIS yang dapat mengidentifikasi perkecualian
perkecualian secara otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh eksekutif.
3. Model Mental.
Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau menyarikan data dan informasi
bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut
pemampatan informasi (information compression) dan menghasilkan suatu gambaran
atau model mental dari operasi perusahaan.
Tahun 1973, P.N. Johnson – Lavid menciptakan istilah model mental, yakni
“memungkinkan perorangan untuk membuat penilaian dan perkiraan, untuk memahami
fenomena, untuk memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengendalikan
pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk mengalami kejadian melalui pengganti
(proxy).

 Evolusi Sistem Informasi Perusahaan.


Dimulai dengan ide untuk membuat suatu tempat penyimpanan yang dapat diakses
oleh seluruh resource yang ada di dalam perusahaan.
Tahun 1960, Sistem Pengolahan Transaksi Berevolusi menjadi:
‐ Sistem Informasi Manajemen (SIM).
Alasan penggunaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) karena para manajer tidak
puas hanya menghitung apa yang telah terjadi di dalam bisnis, mereka ingin
mengendalikan bisnis di masa depan.
‐ Sistem Pencatatan Kebutuhan Material (MRP).
MRP pertama kali dikembangkan di area manufaktur untuk mengawasi permasalahan
pengendalian persediaan yang rumit.

MRP II:
‐ Menyatukan proses bisnis yang sebelumnya dipandang sebagai proses-proses yang
terpisah. Menyatukan berbagai proses berarti mengintegrasikan berbagai sistem
Informasi terpisah untuk proses tersebut.
‐ Menggambarkan perubahan pola pikir manajemen untuk memperlakukan berbagai
proses yang terpisah tetapi berkaitan erat sebagai satu kesatuan. Enterprise Resource
Planning (ERP) merupakan seluruh sistem informasi mengenai berbagai proses di
dalam batas perusahaan dikonsolidasi.

Penerapan Sistem Informasi Perusahaan Terdapat 3 (tiga) hal yang perlu diperhatikan
oleh perusahaan ketika memulai untuk menerapkan Sistem Informasi Perusahaan
(EntIS), yaitu:
1. Pemilihan penjual perangkat lunak,
2. Pelatihan pemakai,
3. dan Pendekatan peralihan.

 Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan:


Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum
penerapannya, sehingga organisasi kembali menggunakan sistem informasi
perusahaan terdahulu.
Langkah-langkah yang dapat diambil organisasi untuk meminimalkan kemungkinan
kegagalan sistem informasiperusahaan:
‐ Mengerti kerumitan organisasi.
‐ Mengenali proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan.
‐ Mencapai konsensus dalam organisasi sebelum memutuskan untuk menerapkan
sistem informasi perusahaan

 Sistem Informasi Perusahaan dan Web:


1. Kemudahaan Penggunaan
‐ Web browser umum digunakan oleh pekerja kantor serta memiliki interface yang
mudah disesuaikan dengan kebutuhan pemakai.
‐ Komunikasi ke pelanggan atau mitra bisnis melalui web browser membuat
perangkat lunak ERP tidak perlu dipasang pada komputer organisasi.
‐ World Wide Web dapat menyediakan Web portal tempat umum dimana para
pengunjung web dapat menjalankan aplikasi dan jasa lain untuk berbagai aplikasi dari
penjual ERP.
2. Masalah Pelanggan
‐ Perbedaan metode interaksi bisnis ke bisnis dengan interaksi bisnis kekonsumen
dapat menciptakan kesulitan bagi organisasi yang menggunakan aplikasi ERP.
‐ Untuk mempermudah masalah, organisasi dapat memilih hanya memperbolehkan
transaksi bisnis ke bisnis untuk berhubungan dengan sistem informasi perusahaan
mereka.

 Masa Depan Sistem Informasi Perusahaan:


Pertumbuhan industri ERP lebih dari 30 persen per tahun, sehingga sulit untuk
membuat prediksi ke masa depan.
Ada dua arah yang sedang ditempuh industri tersebut untuk membuat prediksi ke masa
depan, yaitu:
‐ Pengembangan sistem informasi perusahaan yang lebih cepat.
‐ Perubahan yang lebih luas dari perencanaan sumber daya perusahaan menjadi
manajemen sumber daya perusahaan (gerakan untuk merencanakan dan
mengendalikan berbagai proses bisnis dengan mengendalikan deskripsi proses dan
data).

 Peran Eksekutif dan Kebutuhan Informasi


Beberapa pandangan tentang apa yang dilakukan eksekutif:
1. Menurut Henri Fayol, semua manajer melakukan fungsi-fungsi manajemen yang
sama: merencanakan, mengorganisasikan, menyusun staf, mengarahkan dan
mengendalikan. Perencanaan sangat ditentukan pada tingkat eksekutif, sedangkan
fungsi-fungsi lain oleh tingkat yang lebih rendah.
2. Peran-peran manajerial Mintzberg, semua manajer melakukan semua peran, tetapi
orientasinya berbeda untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah
negotiator. Salah satu contoh, seorang manajer puncak berunding dalam
menggabungkan usaha (merger), dan manajer tingkat bawah/rendah berunding
tentang tanggal penerimaan dengan pemasok.
3. Agenda dan jaringan Kotter, menurut Prof. John P. Kotter dari Harvard para
eksekutif mengatasi tantangan pekerjaan mengikuti strategi tiga tahap:
a. Menetapkan agenda tujuan yang harus dicapai perusahaan (panjang, mencegah,
dan jangka pendek),
b. Membangun jaringan kerjasama diantara orang-orang yang harus menyelesaikan
agenda tersebut,
c. Menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat sehingga anggota jaringan dapat
bekerja mencapai agenda itu.
Pikiran manajer sering dipandang sebagai black box, yang tidak boleh dibuka.
Menurut Prof. Daniel J. Isenberg dari Harvard, bahwa eksekutif berpikir mengenai dua
kelompok umum masalah, bagaimana membuat sesuatu dilaksanakan dan
bagaimana menangani sejumlah kecil masalah utama atau sasaran umum. Seorang
eksekutif sering melompat dari definisi masalah ke penerapan solusi dan
kemudian kembali ke evaluasi alternatif. Eksekutif memang sering membuat keputusan
rasional, tetapi mungkin tidak selalu merupakan hasil dari mengikuti serangkaian
langkah-langkah yang terdefinisikan secara baik dalam urutan yang sama.

 Kebutuhan Informasi Eksekutif yang Unik


Eksekutif memiliki tanggung jawab yang unik dan terlibat dalam proses berpikir yang
unik, mereka juga memiliki kebutuhan informasi yang unik. Ada 2 penelitian mengenai
penggunaan informasi oleh eksekutif.
a. Penelitian Mintzberg; orang pertama melakukan penelitian formal mengenai
kebutuhan informasi eksekutif. Ada 5 kegiatan dasar yang membentuk waktu CEO
– tugas administrasi (desk work) 22%, panggilan telepon 6%, pertemuan tak terjadwal
10%, pertemuan terjadwal 59%, dan kunjungan 3%.
b. Penelitian Jones dan McCleod; penelitian mengenai arus informasi masuk dari 5
eksekutif. Para eksekutif tersebut mencakup CEO suatu rangkaian toko pengecer,
CEO suatu bank, presiden direktur suatu perusahaan asuransi, wakil presiden direktur
keuangan, dan wakil presiden direktur perpajakan.
 Saran-saran untuk Memperbaiki Sistem Informasi Eksekutif.
Eksekutif harus mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan peran komputer
dalam sistem informasi mereka. Ada 5 langkah yang bisa dilakukan:
1. Mencatat transaksi-transaksi informasi yang masuk: Data dapat dimasukkan dalam
database dan dapat disiapkan laporan yang memungkinkan eksekutif menjawab setiap
pertanyaan.
2. Merangsang sumber-sumber yang bernilai tinggi: Dengan teridentifikasinya sumber-
sumber bernilai tinggi, eksekutif kemudian dapat bertindak untuk memudahkan
komunikasi sumber-sumber tersebut.
3. Memanfaatkan peluang: Jika sepotong informasi yang baik datang eksekutif harus
meraihnya.
4. Menyesuaikan sistem pada perorangan: Sesuai penelitian Jones dan McCleod, tiap
eksekutif memiliki gaya pengumpulan informasi yang unik.
5. Memanfaatkan teknologi: Eksekutif umumnya berpikiran terbuka mengenai sistem
informasi mereka dan akan mempertimbangkan cara apapun untuk memperbaikinya.
 Karakteristik dan Kemampuan Informasi EIS.
Dalam sistem pendukung pengambilan keputusan eksekutif istilah executive support
system (ESS) sering dipertukarkan dengan executive information system (EIS).
Jika dibedakan, EIS sering didefinisikan sebagai sistem informasi berbasis komputer
yang menyajikan kebutuhan informasi eksekutif puncak. Di sisi lain, ESS adalah sistem
pendukung komprehensif yang mempunyai kemampuan lebih dari EIS. ESS
menyangkut juga sistem komunikasi, otomatisasi kantor, dukungan analisis, dan
intelejensia.
Karakteristik utama yang dimiliki ESS adalah kemampuan melihat rincian,
menginformasikan faktor keberhasilan kritikal (critical success factors), akses status,
analisis, pelaporan eksepsi (exception reporting), penggunaan warna, navigasi
informasi, dan komunikasi.
Satu kemampuan utama ESS adalah kemampuan menyajikan data rinci atas informasi
ringkas. Faktor keberhasilan kritikal dapat dimonitor dengan lima tipe informasi, yaitu
narasi masalah kritikal, diagram penjelas, keuangan tingkat puncak, faktor kunci, dan
laporan pertanggungjawaban terinci. Kemampuan analisis kebanyakan dimiliki oleh
ESS. Top eksekutif dapat menggunakan ESS untuk melakukan analisis sesuai dengan
kebutuhannya.
Sistem komunikasi sangat dibutuhkan oleh top ekskutif. Dalam ESS, sistem komunikasi
dapat mengirim atau menerima e-mail, mengirim laporan untuk mendapatkan perhatian
seseorang, memanggil rapat, atau memberikan komentar ke suatu kelompok diskusi di
Internet.
Sumber : http://todipermana.blogspot.com/2012/10/sistem-informasi-perusahaan_7622.html

Anda mungkin juga menyukai